• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang merupakan hasil dari pembuatan tugas akhir.

6 BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Penjelasan Pengambilan Keputusan 2.1.1. Definisi Pengambilan Keputusan

Pengambilan Keputusan adalah sebuah proses memilih tindakan (di antara berbagai alternatif) untuk mencapai suatu tujuan atau beberapa tujuan.

2.1.2. Fase-Fase Proses Pengambilan Keputusan

Menurut Simon (1977), proses pengambilan keputusan meliputi empat fase utama: inteligensi, desain, pilihan, dan implementasi.¹

a. Fase 1: Fase Inteligensi

Pada fase ini, realitas (sumber) diuji dan masalah diidentifikasi dan ditentukan. Kepemilikan masalah juga ditetapkan.

b. Fase 2: Fase Desain

Pada fase ini, akan dikonstruksi sebuah model yang merepresentasikan sistem. Model ini kemudian divalidasi, dan ditentukanlah kriteria dengan menggunakan prinsip memilih untuk mengevaluasi alternatif tindakan yang telah diidentifikasi. Proses pengembangan model sering mengindetifikasi solusi-solusi alternatif, dan demikian sebaliknya. c. Fase 3: Fase Pilihan

¹ Turban, 2005, Decision Support System and Intelligent Systems (Sistem Pendukung Keputusan dan Sistem Cerdas), Jilid 1,Edisi 7, Yogyakarta: Andi Hal. 64

7

Fase ini meliputi pilihan terhadap solusi yang diusulkan model (tidak memerlukan masalah yang disajikan).

d. Fase 4: Fase Implementasi

Hasil implementasi yang berhasil adalah terpecahkannya masalah riil. Kegagalan implementasi membuat kita harus kembali ke fase

sebelumnya. Simplifikasi Asumsi Pernyataan Masalah Validasi Model Alternatif

Verifikasi, menguji

Sukses solusi yang diusulkan

Solusi

Kegagalan

Gambar 2.1. Pengambilan Keputusan

2.2. Penjelasan Sistem 2.2.1. Definisi Sistem

Sistem adalah kumpulan objek seperti orang, sumber daya, konsep, dan prosedur yang dimaksudkan untuk melakukan suatu fungsi yang dapat diidentifikasi atau untuk melayani suatu tujuan.

2.2.2. Struktur Sistem Realitas (Sumber)

Fase Inteligensi Fase Desain Fase Pilihan Implementasi Solusi

8

Struktur sistem dibagi menjadi tiga bagian berbeda yaitu: input, proses, dan output.²

a. Input adalah elemen yang masuk ke dalam sistem. Contoh input: mahasiswa yang diterima pada sebuah universitas.

b. Proses adalah semua elemen yang diperlukan untuk mengonversi atau mentranformasi input ke dalam output. Contoh output: pada sebuah universitas, sebuah proses dapat memasukkan kelas-kelas dan mengerjakan tugas perpustakaan.

c. Output adalah produk finish atau konsekuensi yang ada pada sistem. Contoh output: orang yang berpendidikan adalah dari sebuah universitas.

Gambar 2.2. Struktur Sistem

2.3. Penjelasan Sistem Pendukung Keputusan (SPK) 2.3.1. Definisi Sistem Pendukung Keputusan (SPK)

Definisi awal SPK adalah sebuah sistem yang dimaksudkan untuk mendukung para pengambil keputusan manajerial dalam situasi keputusan semiterstruktur. SPK dimaksudkan untuk menjadi alat bantu bagi para pengambil

² Turban, 2005, Decision Support System and Intelligent Systems (Sistem Pendukung Keputusan dan Sistem Cerdas), Jilid 1,Edisi 7, Yogyakarta: Andi Hal. 56

Input Bahan Mentah Biaya Sumber Daya Proses Prosedur Program Alat Aktivitas Keputusan Output Kinerja Konsekuensi Produk finish Pengiriman layanan

9

keputusan untuk memperluas kapabilitas mereka, namun tidak untuk menggantikan penilaian mereka.

SPK merupakan suatu pendekatan (atau metodologi) untuk mendukung pengambilan keputusan. SPK menggunakan CBIS (Computer-Based Information System) yang fleksibel, interaktif, dan dapat diadaptasi, yang dikembangkan untuk

mendukung solusi untuk masalah manajemen spesifik yang tidak terstruktur. SPK ditujukan untuk keputusan-keputusan yang memerlukan penilaian atau pada keputusan-keputusan yang sama sekali tidak dapat didukung oleh algoritma.

SPK biasanya menggunakan berbagai model dan dibangun (sering oleh pengguna akhir (end-user) ) oleh suatu proses interaktif dan iteratif. Ia mendukung semua fase pengambilan keputusan dan dapat memasukkan suatu komponen pengetahuan.

SPK dapat digunakan oleh pengguna tunggal pada satu PC atau bisa menjadi berbasis Web untuk digunakan oleh banyak orang pada beberapa lokasi. 2.3.2. Komponen-Komponen SPK

SPK terdiri dari beberapa subsistem ³, seperti: a. Subsistem Manajemen Data

Subsistem manajemen data memasukkan satu database yang berisi data yang relevan untuk situasi dan dikelola oleh perangkat lunak yang disebut Sistem Manajemen Database (DBMS) dan dapat dikoneksikan dengan data

³ Turban, 2005, Decision Support System and Intelligent Systems (Sistem Pendukung Keputusan dan Sistem Cerdas),

10

warehouse perusahaan. Data warehouse adalah suatu repositori untuk data

perusahaan yang relevan untuk pengambilan keputusan. b. Subsistem Manajemen Model

Subsistem manajemen model merupakan paket perangkat lunak yang memasukkan model keuangan, statistik, ilmu manajemen, atau model kuantitatif lainnya yang memberikan kapabilitas analitik dan manajemen perangkat lunak yang tepat. Komponen ini dapat dikoneksikan ke penyimpanan korporat atau eksternal yang ada pada model.

c. Subsistem Antarmuka Pengguna

Subsistem antarmuka pengguna adalah komponen yang digunakan pengguna untuk berkomunikasi dengan dan memerintahkan DSS.

d. Subsistem Manajemen Berbasis-Pengetahuan

Subsistem manajemen berbasis-pengetahuan dapat mendukung semua subsistem lain atau bertindak sebagai suatu komponen independen. Ia memberikan intelegensi untuk memperbesar pengetahuan si pengambil keputusan. Subsistem ini dapat dikoneksikan dengan repositori pengetahuan perusahaan (bagian dari sistem manajemen pengetahuan), yang kadang-kadang disebut basis pengetahuan organisasional.

11

Gambar 2.3. Skematik DSS

2.4. Metode Brown-Gibson

Metode Brown-Gibson adalah model pendekatan guna menganalisa alternatif lokasi yang dikembangkan oleh P.A. Brown dan D.F. Gibson pada tahun 1972. Metode Brown-Gibson pada dasarnya tidaklah terbatas pemakaiannya hanya untuk pemilihan alternatif lokasi pabrik / industri saja. Untuk problem-problem yang kompleks yang memerlukan pertimbangan-pertimbangan obyektif (kuantitatif) dikombinasikan dengan pertimbangan-pertimbangan subyektif (kualitatif), maka analisa keputusan dengan metode Brown-Gibson ini akan sangat layak untuk diaplikasikan.

Data: Eksternal Dan Internal Sistem lainnya yang berbaisi komputer Internet, Intranet, Ekstranet Manajemen Data Manajemen Model Model Eksternal Subsistem Berbasis-Pengetahuan Antarmuka Pengguna Manajer (Pengguna) Basis Pengetahuan Organisasional

12

4

4

a. Algoritma Brown-Gibson

Secara garis besar prosedur yang harus ditempuh guna mengaplikasikan metode Brown-Gibson bisa diuraikan sebagai berikut:

a) Eliminasi setiap alternatif yang secara sepintas jelas tidak layak (feasible) untuk dipilih.

b) Hitung dan tetapkan “performance measurement” dari faktor obyektif (OF) untuk setiap alternatif perumahan. Biasanya ukuran performance untuk faktor obyektif ini dihitung berdasarkan estimasi seluruh nilai-nilai atau ukuran-ukuran yang relevan dan masuk di dalam perhitungan “total annual cost (Ci)” untuk setiap perumahan yang dipertimbangkan.

Keterangan:

i = angka yang mewakili sebuah alternatif perumahan tertentu (i=1,2,3,….)

OFi = bobot faktor obyektif dari suatu alternatif perumahan i Ci = total estimasi nilai dari suatu alternatif perumahan i

c) Tentukan faktor-faktor yang memberi pengaruh signifikan dan harus dipertimbangkan pada saat menetapkan perumahan. Faktor-faktor ini lebih

Wignjosoebroto, 2003, Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan, Cetakan Ketiga, Edisi Ketiga, Surabaya: Guna Widya Hal. 52

Ci

Ci

OFi

1

1 i 1

13

bersifat subyektif yang penilaiannya cenderung kualitatif, seperti: faktor community attitudes, standard of living, housing dan education facilities

available, dsb. Estimasi dari ukuran perfomans dari faktor subyektif (SFi)

untuk setiap perumahan ditentukan dengan prosedur sebagai berikut:

 Tetapkan rating faktor (wj) dimana j = 1,2,…,n untuk setiap faktor subyektif yang ada dengan menggunakan cara “forced choice pairwise comparison”. Cara ini prinsipnya adalah membandingkan dan menilai

suatu faktor subyektif terhadap faktor subyektif yang lain secara berpasangan (pairwise). Penilaian didasarkan pada “lebih baik” (point=1), “lebih jelek”(point=0) atau “sama” (point masing-masing sama dengan 1 atau bisa juga sama dengan 0) secara sepintas memberi pembobotan (weighting) pada masing-masing faktor subyektif yang telah ditetapkan tersebut.

 Secara terpisah kemudian buat ranking tetap dengan cara ”pairwise comparison” berdasarkan faktor subyektif yang ditetapkan untuk

masing-masing alternatif perumahan. Ranking perumahan ini dinotasikan sebagai Rij (0<=Rij<=1 dan ∑Rij=1).

 Tetapkan faktor subyektif (SFi) dengan cara mengkombinasikan sebagai berikut:

wj Rij

14 Keterangan:

i = angka yang mewakili sebuah alternatif perumahan tertentu (i=1,2,3,….)

j = angka yang mewakili sebuah faktor subyektif tertentu (j=1,2,3,….) SFi = bobot faktor subyektif dari suatu alternatif perumahan i

wj = bobot urgensi dari sebuah faktor subyektif j

Rij = bobot sebuah alternatif perumahan I untuk sebuah faktor subyektif j

d) Kombinasikan faktor obyektif (OFi) dan faktor subyektif (SFi) yang nilai masing-masing sudah dihitung atau diukur untuk setiap alternatif perumahan yang ada. Sebelumnya terlebih dahulu harus dibuat pembobotan mana yang dipertimbangkan lebih penting antara faktor obyektif (bobot=k) dan faktor subyektif (bobot=1-k) dimana 0<k<1. Perhitungan ini akan menghasilkan “location preference measure (LPM)” untuk setiap alternatif perumahan yang ada:

Keterangan :

i = angka yang mewakili sebuah alternatif perumahan tertentu (i=1,2,3,….) LPM = bobot prioritas alternatif perumahan

k = bobot preferensi faktor obyektif

OFi = bobot faktor obyektif dari suatu alternatif perumahan i SFi = bobot faktor subyektif dari suatu alternatif i

    OFi k SFi

k

15

Keputusan akan diambil untuk alternatif perumahan yang memiliki nilai LPMi maksimal.

16 BAB III

PERANCANGAN SISTEM

3.1. Perancangan Umum

Sistem yang dibuat bisa digambarkan dalam bagan alir seperti Gambar 3.1.

Ya Tidak Tidak Ya Start Input Data Pembeli Input Alternatif Rumah yang Dipilih

Proses menghitung bobot alternatif rumah berdasarkan faktor obyektif

Proses memboboti faktor obyektif sesuai dengan nilai yang ada pada faktor

obyektifnya

1

Input Kriteria yang dipertimbangkan

Input nilai pembobotan faktor subyektif

Proses menghitung bobot nilai untuk setiap faktor subyektif

Apakah Kriteria adalah faktor obyektif? Apakah Kriteria adalah faktor subyektif? 2

17

Gambar 3.1. Flowchart Aplikasi Brown-Gibson

Output bobot setiap alternatif

rumah

Output data rumah yang bobot nilainya

paling tinggi

Stop

Input bobot preferensi

Proses hitung bobot untuk setiap alternatif rumah

1

Input nilai pembobotan perbandingan alternatif rumah

untuk setiap faktor subyektif

Proses menghitung bobot alternatif rumah berdasarkan

faktor subyektif

18 3.2. Analisis Sistem

Use Case Diagram

Admin

Marketing Pembeli

3.3. Perancangan Basis Data

Desain database dimaksudkan untuk mendefinisikan isi atau struktur dari tiap-tiap file yang telah diidentifikasikan di desain secara umum.

Desain database ini dibuat menggunakan ER-Diagram (dapat dilihat pada hal.19) atau Relational Model (dapat dilihat pada hal.20) yang didasarkan atas persepsi obyek tersebut yang benar-benar ada (entities) dan terdapat hubungan antar obyek (relationship).

Login ke sistem sebagai Admin dan memasukkan password

Memasukkan Data Perumahan

Memasukkan Data Karyawan

Login ke sistem sebagai Marketing dan memsaukkan password

Memasukkan Data Pembeli

Menentukan Data Rumah Pilihan

Menentukan Data Kriteria Pilihan

Memberikan data rumah yang sudah dapat nilai

21

Adapun entitas-entitas yang mendukung beserta atributnya dalam perancangan database ini adalah sebagai berikut:

a. Data Lokasi, dengan atribut Kode_Wilayah, Kode_Lokasi dan Nama_Lokasi. b. Data Wilayah, dengan atribut Kode_Wilayah dan Nama_Wilayah.

c. Data Karyawan, dengan atribut ID_Karyawan, Tipe_Karyawan, Nama_Karyawan, Password dan Telpon/HP.

d. Data Tipe_Property, dengan atribut Kode_Tipe dan Tipe_Property.

e. Data Pembeli, dengan atribut Kode_Pembeli, ID_Karyawan, Nama_Pembeli, Alamat, Telpon, k_Obj, dan k_Sub.

f. Perumahan, dengan atribut Kode_Rumah, Kode_Wilayah, Kode_Lokasi, Kode_Tipe_Property, ID_Karyawan, Luas_Tanah, Luas_Bangunan, Kamar_Tidur, Fasilitas, Hadap_Posisi, Kondisi_Bangunan, Status_Rumah, Sertifikat, Alamat, Harga_Jual_Rumah dan Alamat_File_Gambar_Rumah. g. Data Kriteria_Numerik, dengan atribut Kode_Kriteria_Numerik,

Nama_Kriteria_Numerik.

h. Data Kriteria_Non_Numerik, dengan atribut Kode_Kriteria_Non_Numerik, Kriteria_Non_Numerik.

Sedangkan relasi yang menghubungkan entitas-entitas di atas adalah sebagai berikut:

a. Pemilihan_Rumah, dengan atribut Number, Kode_Rumah dan Kode_Pembeli, Nilai_SFi, Nilai_OFi, Nilai_LKMi.

b. Pemilihan_Kriteria_Numerik, dengan atribut Number, Kode_Pembeli, Kode_Kriteria_Numerik dan Kecenderungan.

22

c. Pemilihan_Kriteria_Non_Numerik, dengan atribut Number, Kode_Pembeli, Kode_Kriteria_Non_Numerik dan Nilai_wj.

d. Perbandingan_Nilai_Kriteria_Non_Numerik, dengan atribut Number, Kode_Pembeli, Kode_Kriteria_1, Nilai_1, Kode_Kriteria_2, dan Nilai_2. e. Perbandingan_Nilai_Alternatif_Rumah, dengan atribut Number,

Kode_Pembeli, Kode_Kriteria_Non_Numerik, Kode_Rumah_1, Nilai_1, Kode_Rumah_2, dan Nilai_2.

f. Annual_Cost, dengan atribut Number, Kode_Pembeli, Kode_Rumah, Kode_Kriteria_Numerik, Nilai_Ci, dan Nilai_OFij.

g. Rangking, dengan atribut Number, Kode_Pembeli, Kode_Kriteria_Non_Numerik, Kode_Rumah, dan Nilai_Rij.

Berikut desain tabel-tabel yang ada : a. Nama Tabel : Lokasi

Primary Key : Kode_Lokasi

No. Nama Field Type Ukuran Keterangan

1. Kode_Wilayah Varchar 5 Kode suatu wilayah

2. Kode_Lokasi Varchar 5 Kode suatu lokasi

3. Nama_Lokasi Varchar 50 Nama lokasi

23 b. Nama Tabel : Wilayah

Primary Key : Kode_Wilayah

No. Nama Field Type Ukuran Keterangan

1. Kode_Wilayah Varchar 5 Kode suatu Wilayah

2. Nama_Wilayah Varchar 20 Nama Wilayah

Tabel 3.2. Tabel Wilayah

c. Nama Tabel : Karyawan Primary Key : ID_Karyawan

No. Nama Field Type Ukuran Keterangan

1. ID_Karyawan Varchar 5 ID untuk Karyawan

2. Tipe_Karyawan Varchar 15 Tipe/Jenis

Karyawan

3. Nama_Karyawan Varchar 50 Nama Karyawan

4. Password Varchar 15 Password

masing-masing karyawan

5. Telpon/hp Varchar 100 Nomor Telpon

Karyawan Tabel 3.3. Tabel Karyawan

d. Nama Tabel : Pembeli

Primary Key : Kode_Pembeli

No. Nama Field Type Ukuran Keterangan

1. Kode_Pembeli Varchar 5 Kode untuk Pembeli

24

3. Nama_Pembeli Varchar 15 Nama Pembeli

4. Alamat Varchar 100 Alamat Pembeli

5. Telpon/hp Varchar 100 Nomor telpon

Pembeli

6. k_Obj Double - Nilai kepentingan

untuk Faktor Obyektif

4. k_Sub Double - Nilai Kepentingan

untuk Faktor Subyektif Tabel 3.4. Tabel Pembeli

e. Nama Tabel : Tipe Property Primary Key : Kode_Tipe

No. Nama Field Type Ukuran Keterangan

1. Kode_Tipe Varchar 5 Kode untuk Tipe

Property 2. Tipe_Property Varchar 20 Tipe / Jenis Property

25 f. Nama Tabel : Kriteria Numerik

Primary Key : Kode_Kriteria_Numerik

No. Nama Field Type Ukuran Keterangan

1. Kode_Kriteria_ Numerik

Char 3 Kode untuk Kriteria

Numerik / Faktor Obyektif 2. Nama_Kriteria_

Numerik

Varchar 20 Nama Kriteria

Numerik / Faktor Obyektif Tabel 3.6. Tabel Kriteria Numerik

g. Nama Tabel : Kriteria Non Numerik

Primary Key : Kode_Kriteria_Non_Numerik

No. Nama Field Type Ukuran Keterangan

1. Kode_Kriteria_ Non_Numerik

Varchar 4 Kode untuk Kriteria Non Numerik / Faktor Subyektif 2. Kriteria_Non_N

umerik

Varchar 20 Nama Kriteria Non

Numerik / Faktor Subyektif Tabel 3.7. Tabel Kriteria Non Numerik

26 h. Nama Tabel : Perumahan

Primary Key : Kode_Rumah

Foreign Key : Kode_Wilayah, Kode_Lokasi, Kode_Tipe_Property, Kode_Karyawan

No. Nama Field Type Ukuran Keterangan

1. Kode_Rumah Varchar 5 Kode suatu Rumah

2. Kode_Wilayah Varchar 5 Kode suatu Wilayah

3. Kode_Lokasi Varchar 5 Kode suatu lokasi

4. Kode_Tipe_Property Varchar 5 Kode untuk Tipe Property 5. Kode_Karyawan Varchar 5 Kode karyawan /

marketing yang menangani rumah

6. Luas_Tanah Int 11 Luas tanah suatu

rumah

7. Luas_Bangunan Int 11 Luas bangunan rumah

8. Kamar_Tidur Int 11 Jumlah Kamar Tidur

9. Hadap_Posisi Varchar 10 Hadap / Posisi Rumah 10. Kondisi_Bangunan Varchar 15 Umur Bangunannya

11. Status_Rumah Varchar 15 Status Rumah

12. Sertifikat Varchar 5 Jenis Sertifikat Rumah

27

14. Fasilitas Varchar 140 Fasilitas rumah yang tersedia 15. Harga_Jual_Rumah Bigint 30 Harga Jual Sebuah

Rumah 16. Alamat_File_Gambar

_Rumah

Varchar 150 Alamat file gambar rumah yang tersimpan

dalam harddisk komputer Tabel 3.8. Tabel Perumahan

i. Nama Tabel : Memilih Rumah Primary Key : Number

Foreign Key : Kode_Pembeli dan Kode_Rumah

No. Nama Field Type Ukuran Keterangan

1. Number Bigint 20 Nomor Record

2. Kode_Pembeli Varchar 5 Kode untuk pembeli

3. Kode_Rumah Varchar 5 Kode suatu rumah

4. Nilai_SFi Double - Bobot Nilai Kriteria

Non Numerik untuk masing-masing rumah

5. Nilai_OFi Double - Bobot Nilai Kriteria

Numerik untuk masing - masing rumah

28

masing–masing rumah Tabel 3.9. Tabel Memilih Rumah

j. Nama Tabel : Memilih Kriteria Numerik Primary Key : Number

Foreign Key : Kode_Pembeli, Kode_Kriteria_Numerik

No. Nama Field Type Ukuran Keterangan

1. Number Bigint 20 Nomor Record

2. Kode_Pembeli Varchar 5 Kode untuk Pembeli 3. Kode_Kriteria_

Numerik

Char 3 Kode untuk Kriteria

Numerik / Faktor Obyektif

4. Kecenderungan Varchar 35 Kecenderungan Pembeli untuk setiap Kriteria

Numerik / Faktor Obyektif Tabel 3.10. Tabel Memilih Kriteria Numerik

29 k. Nama Tabel : Memilih Kriteria Non Numerik

Primary Key : Number

Foreign Key : Kode_Pembeli, Kode_Kriteria_Non_Numerik

No. Nama Field Type Ukuran Keterangan

1. Number Bigint 20 Nomor Record

2. Kode_Pembeli Varchar 5 Kode untuk Pembeli 3. Kode_Kriteria_

Non_Numerik

Varchar 4 Kode untuk Kriteria Non Numerik / Faktor

Subyektif

4. Nilai_wj Double - Nilai Relative

Importance Index /

bobot urgensi untuk Faktor Subyektif Tabel 3.11. Tabel Memilih Kriteria Non Numerik

m. Nama Tabel : Perbandingan Nilai Kriteria Non Numerik Primary Key : Number

Foreign Key : Kode_Pembeli, Kode_Kriteria_1, dan Kode_Kriteria_2.

No. Nama Field Type Ukuran Keterangan

1. Number Bigint 20 Nomor Record

2. Kode_Pembeli Varchar 5 Kode untuk Pembeli 3. Kode_Kriteria_

1

Varchar 4 Kode untuk Kriteria Non Numerik yang

30

4. Nilai_1 Int 1 Nilai untuk Kode

Kriteria Non Numerik yang pertama 5. Kode_Kriteria_

2

Varchar 4 Kode untuk Kriteria Non Numerik yang

kedua

6. Nilai_2 Int 1 Nilai untuk Kode

Kriteria Non Numerik yang kedua Tabel 3.12. Tabel Perbandingan Nilai Kriteria Non Numerik

n. Nama Tabel : Perbandingan Nilai Alternatif Rumah Primary Key : Number

Foreign Key : Kode_Pembeli, Kode_Kriteria_Non_Numerik, Kode_Rumah_1, dan Kode_Rumah_2.

No. Nama Field Type Ukuran Keterangan

1. Number Bigint 20 Nomor Record

2. Kode_Pembeli Varchar 5 Kode untuk Pembeli 3. Kode_Kriteria_

Non_Numerik

Varchar 4 Kode untuk Kriteria Non Numerik

4. Kode_Rumah_1 Varchar 5 Kode untuk Rumah

yang pertama

5. Nilai_1 Int 1 Nilai untuk Kode

31

6. Kode_Rumah_2 Varchar 5 Kode untuk Rumah yang kedua

7. Nilai_2 Int 1 Nilai untuk Kode

Rumah yang kedua Tabel 3.13. TAbel Perbandingan Nilai Alternatif Rumah

o. Nama Tabel : Annual Cost Primary Key : Number

Foreign Key : Kode_Pembeli, Kode_Rumah, Kode_Kriteria_Numerik.

No. Nama Field Type Ukuran Keterangan

1. Number Bigint 20 Nomor Record

2. Kode_Pembeli Varchar 5 Kode untuk Pembeli

3. Kode_Rumah Varchar 5 Kode untuk sebuah

Rumah 4. Kode_Kriteria_Nu

merik

Char 3 Kode untuk Kriteria Numerik

5. Nilai_Ci Double - Total estimasi nilai dari sebuah rumah berdasarkan faktor

obyektif 6. Nilai_OFij Double - Nilai Faktor Obyektif

dari sebuah rumah Tabel. 3.14. Tabel Annual Cost

32 p. Nama Tabel : Rangking

Primary Key : Number

Foreign Key : Kode_Pembeli, Kode_Kriteria_Non_Numerik, Kode_Rumah.

No. Nama Field Type Ukuran Keterangan

1. Number Bigint 20 Nomor Record

2. Kode_Pembeli Varchar 5 Kode untuk Pembeli 3. Kode_Kriteria_Non

_Numerik

Varchar 4 Kode untuk Kriteria Non Numerik

4. Kode_Rumah Varchar 5 Kode untuk sebuah

Rumah

5. Nilai_Rij Double - Nilai untuk sebuah

Rumah berdasarkan Faktor Subyektif Tabel 3.15. Tabel Rangking

33 3.4. Perancangan Antar Muka

3.4.1. Menu Utama

Gambar 3.2. Perancangan Menu Utama

Pada Menu utama terdapat form ‘Login Karyawan’, digunakan admin jika ingin masuk ke sistem adalah meng-update data-data karyawan dan perumahan, dan digunakan marketing saat membantu pembeli melakukan pemilihan rumah.  Form Login Karyawan

Karyawan yang ingin masuk ke sistem sebelumnya harus login terlebih dahulu. Disini karyawan memilih tipe karyawannya yang terdiri dari admin dan marketing. Kemudian memasukkan nama karyawan masing-masing pada combobox ‘User Name’, setelah itu karyawan harus memasukkan passwordnya

masing-masing untuk login. Form login dibuat supaya karyawan yang tidak mempunyai hak sebagai admin tidak bisa sembarang meng-update data karyawan dan perumahan. Header Keterangan Sistem ………. ………. ………. ………. ………. copyright Login Karyawan Tipe User : User Name : Password : OK Ganti Password

34  Form Ganti Password

Gambar 3.3. Perancangan Menu Ganti Password

Pada form ganti password, karyawan bisa mengganti password yang lama dengan password yang baru. Saat klik ‘PROSES’ password yang lama akan terganti dengan yang baru secara otomatis.

3.4.2. Menu-menu Admin

Menu Utama Admin

Gambar 3.4. Perancangan Menu Utama Admin

Menu Admin

Menu Inputan Data

Data Karyawan Data Lokasi Data Tipe Property Data Perumahan Data Wilayah Menu Bantuan Help About Menu Penutup Logout Ganti Password Tipe User : User Name : Password Lama : Password Baru : PROSES KELUAR

35

Pada menu Utama Admin ada fasilitas untuk menginputkan ‘Data Karyawan’, ‘Data Tipe Property’, ‘Data Wilayah’, ‘Data Lokasi’, ‘Data Perumahan’, serta ada menu bantuan ‘About’ dan ‘Help’.

Menu Data Karyawan

Gambar 3.5. Perancangan Menu Inputan Data Karyawan

Pada menu data Karyawan, ada inputan ‘ID Karyawan’, ‘Tipe Karyawan’, ‘Nama Karyawan’, ‘Telpon/hp’, dan ‘Password’. ‘ID Karyawan’ dinputkan oleh sistem sendiri secara berurutan. ‘Tipe Karyawan’ diinputkan oleh admin dengan memilih list yang tersedia. ‘Nama Karyawan’ diinputkan oleh admin atau pimpinan yaitu nama-nama karyawan. ‘Telpon/hp’ diinputkan oleh admin yaitu nomor telpon karyawan yang bisa dihubungi. Sedangkan ‘Password’ diinputkan oleh admin atau pimpinan yaitu berupa kode rahasia yang akan digunakan sebagai kata kunci untuk login oleh masing-masing karyawan. Saat diinputkan tampilan password sudah berbentuk simbol bintang-bintang untuk menyembunyikan kode rahasianya. Kemudian tombol ‘Tambah’ berfungsi untuk menambah record baru untuk bisa mengisikan data Karyawan yang baru. Tombol ’Simpan’ berfungsi

Data Karyawan / Marketing

ID Karyawan : Tipe Karyawan : Nama Karyawan : Telpon/hp : Password :

36

untuk menyimpan data Karyawan yang tadi sudah ditambahkan di record baru ke dalam database bergabung dengan data-data yang lama. Tombol ‘Hapus’ berfungsi untuk menghapus data yang sudah disimpan dalam database. Tombol ‘Ubah’ berfungsi untuk mengubah data yang sudah tersimpan. Tombol ‘Batal’ berfungsi membatalkan proses penyimpanan data. Tombol ‘Keluar’ berfungsi untuk keluar dari menu Data Karyawan menuju ke menu utama Admin.

Menu Data Tipe Property

Gambar 3.6. Perancangan Menu Inputan Data Tipe Property

Pada menu data Tipe Property, ada inputan ‘Kode Tipe Property’ dan ‘Tipe Property’. ‘Kode Tipe Property’ dinputkan oleh sistem sendiri secara berurutan.

Dokumen terkait