• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab ini berisi kesimpulan dari analisa hasil dan saran. 6

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini berlokasi di CV Saluang Interior dan Furnitur, yaitu sebuah unit usaha perorangan yang bergerak di bidang desain dan produksi interior. Perusahaan ini berlokasi dikota Palangkaraya Kalimantan Tengah. Aktifitas keseharian sebelum melakukan produksi interior perusahaan ini membuat rencana anggaran dan biaya (RAB) produksi yang terbaik dan sesuai dengan bujet yang disediakan oleh pihak konsumen.

2.2 Konsep Sistem Informasi 2.2.1 Definisi Sistem

Menurut Jogiyanto, yang di maksud dengan sistem adalah dengan kumpulan elemen-elemen yang saling berkaitan dan bertanggung jawab memproses masukan (input) sehingga menghasilkan keluaran (output). Pada permasalahan dalam kerja praktek ini dapat dilihat bahwa elemen-elemen yang menyusun sistem terdiri dari :

1. Komponen sistem (component)

Yaitu unsur-unsur yang saling berinteraksi membentuk satu kesatuan 2. Batas sistem ( boundary)

Yaitu merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.

3. Lingkungan luar sistem (Environments)

Yaitu apapun diluar batas sistem yang mempengaruhi operasi sistem. 4. Penghubung sistem (Interface)

Yaitu merupakan media penghubung antara subsistem dengan sub sistem lainya.

5. Masukan Sistem (Input)

Yaitu energi yang dimasukan ke dalam sistem. 6. Keluaran Sistem (Output)

Yaitu hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.

7. Pengolah Sistem (Process)

Yaitu bagian yang akan merubah masukan menjadi keluaran. 8. Sasaran sistem (Goal)

Yaitu tujuan yang akan dicapai sistem.

2.2.2 Definisi Informasi

Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya (Jogiyanto, 1999). Informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.

Kualitas dari suatu informasi (quality of information) tergantung dari tiga hal antara lain :

1. Akurat yang berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan dan juga harus jelas mencerminkan maksudnya.

2. Tepat pada waktunya, berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan.

3. Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.

2.2.3 Definisi Sistem Informasi

Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat managerial dan kegiatan startegi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan (Robert A Leitch/K. Roscoe Davis, 1983).

2.3 Teknik Pengembangan Sistem dengan DFD

Data Flow Diagram (DFD) merupakan sebuah model proses yang digunakan untuk mengambarkan aliran dari data yang melalui sebuah sistem dan proses yang dibentuk oleh sistem. DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir

atau lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan. Data Flow Diagram (DFD) melayani dua tujuan :

1. Untuk memberikan indikasi mengenai bagaimana data ditransformasi pada saat data bergerak melalui sistem.

2. Untuk menggambarkan fungsi - fungsi (dan sub fungsi) yang mentransformasi aliran data.

DFD memberikan informasi tambahan yang digunakan selama analisis domain informasi dan berfungsi sebagai dasar bagi pemodelan fungsi. DFD terdiri dari 4 buah simbol yaitu :

Nama Simbol Simbol Keterangan

Kesatuan luar (External Entity)

Merupakan kesatuan (entity) di lingkungan luar sistem yang dapat berupa orang, organisasi, atau sistem lainnya yang berada di lingkungan luarnya yang akan memberikan input atau menerima output dari sistem. Arus data (Data

Flow)

Menunjukkan arus dari data yang dapat berupa masukan untuk sistem atau hasil dari proses sistem. Arus data juga digunakan untuk mewakili 10

creation, reading, deleting, atau updating dari data dalam file atau database.

Proses (Process) Merupakan kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh sistem dalam merespon arus data yang datang atau suatu kondisi.

Simpanan data (Data Store)

Merupakan simpanan dari data yang dapat berupa file atau database di sistem komputer, arsip, atau catatan manual, kotak tempat data di meja seseorang, tabel acuan manual, dan agenda atau buku.

2.4 WWW (World Wide Web)

World Wide Web atau biasa disebut dengan Web, merupakan sumber daya internet yang berkembang pesat. Informasi web didistribusikan melalui pendekatan hypertext, yang memungkinkan suatu teks pendek menjadi acuan untuk membuka dokumen yang lain. Dengan pendekatan hypertext ini seseorang

atau

Tabel 2.1 Simbol-simbol DFD

dapat memperoleh informasi dengan meloncat dari satu dokumen ke dokumen yang lain.

Sejarah web dimulai pada bulan Maret 1989 ketika Tim Berner-Lee yang bekerja di Laboratorium Fisika Partikel Eropa atau dikenal dengan nama CERN (Consei European pour la Recherce Nuclaire) yang berada di Genewa, Swiss, mengajukan protokol (suatu tata cara berkomunikasi) sistem distribusi informasi internet yang digunakan untuk berbagi informasi di antara para fisikawan. Protokol inilah yang selanjutnya dikenal sebagai protocol World Wide Web dan dikembangkan oleh World Wide Web Consortium (W3C). W3C adalah konsorsium dari sejumlah organisasi yang berkepentingan dalam pengembangan berbagai standar yang berkaitan dengan web.

Pada awalnya aplikasi web dibangun dengan HTML (HyperText Markup Language) dan protokol yang digunakan yaitu HTTP (HyperText Transfer Protocol). Perkembangan berikutnya sejumlah skrip dan objek dikembangkan untuk memperluas kemampuan HTML seperti PHP, ASP ataupun Applet (Java). Aplikasi web dapat dibagi menjadi :

Web statis

Web statis dibentuk dengan menggunakan HTML saja. Kekurangan aplikasi ini terletak pada keharusan untuk memelihara program secara terus menerus untuk mengikuti setiap perubahan yang terjadi.

Web dinamis.

Dari sisi teknologi yang digunakan untuk membentuk web dinamis terdapat dua macam pengelompokan yaitu :

1. Teknologi pada sisi client (Client side technology)

Teknologi web pada sisi client diimplementasikan dengan mengirimkan kode perluasan HTML atau program tersendiri dan HTML ke client. Client-lah yang bertanggung jawab dalam melakukan proses terhadap seluruh kode yang diterima. Yang termasuk dalam teknologi pada sisi client antara lain : kontrol ActiveX, Java Applet, script sisi client lain seperti JavaScript.

2. Teknologi pada sisi server (Server side technology)

Teknologi web pada sisi server memungkinkan pemrosesan kode di dalam server sehingga kode yang sampai pada pemakai berbeda dengan kode asli pada server. Contoh teknologi yang berjalan di server adalah Common Gateway Interface (CGI), ASP, Java Server Page (JSP), PHP.

Keuntungan teknologi pada sisi server antara lain:

1. Mengurangi lalu-lintas jaringan dengan cara menghindari percakapan bolak-balik antara client dan server.

2. Mengurangi waktu pemuatan kode, mengingat klien hanya mengambil kode HTML saja.

3. Mencegah masalah ketidakkompatibelan browser.

4. Client dapat berinteraksi dengan data yang ada pada server.

5. Mencegah client mengetahui rahasia kode (mengingat kode yang diberikan ke client berbeda dengan kode asli pada server).

2.5 Decision Support System (DSS)

DSS atau sistem pendukung keputusan merupakan Computer based Information System (CBIS) yang interaktif, fleksibel, mudah disesuaikan dan khusus dikembangkan untuk mendukung penyelesaian dari masalah manajemen yang tidak terstruktur bagi perbaikan pembuatan keputusan. DSS menggunakan data dan memberi kemudahan yang bersifat user interface.

Menurut Little (1970), DSS adalah suatu pasangan model dasar yang berisi satu set prosedur untuk memproses data serta suatu kebijaksanaan untuk membantu seorang manajemen dalam pembuatan keputusan. Ia beragumen bahwa untuk berhasil maka sistem harus : 1) Mudah, 2) Kuat, 3) Mudah dikontrol, 4) mampu menyesuaikan diri, 5) Lengkap pada persoalan penting, 6) Mudah dikomunikasikan.

Tujuan utama dari DSS adalah melengkapi kebutuhan informasi dan peralatan utnuk mendukung tugas-tugas dan aktivitas yang terdapat pada perencanaan strategi dan pembuatan keputusan. Penyajian hasil DSS melengkapi pembuat strategi dengan kemampuan untuk meringkas dan mengatur proses data serta informasi pada suatu saat dan pada keadaan tertentu dari suatu organisasi. Perencana strategi dapat juga menggunakan peralatan DSS untuk meringkas dan

mengukur aliran data serta informasi dari sumber database di luar suatu organisasi.

Perencanaan strategi dan pembuatan keputusan harus melibatkan semua kemampuan menyediakan informasi, metode analisis, dan keahlian bersama-sama dalam suatu aturan untuk memilih yang lebih efektif dari sejumlah alternatif. 2.5.1 Komponen dari DSS

DSS tersusun dari beberapa subsistem, sebagai berikut : 1. Data Management (Manajemen Data)

Data management mengandung database yang berisi data yang relevan untuk situasi dan diatur oleh software yang disebut dengan DBMS (Database Management System). Subsistem dari data management terdiri dari elemen-elemen dibawah ini :

- Database Sistem Pendukung Keputusan - Sistem Manajemen Database

- Directory Data - Fasilitas Query

DBMS adalah sistem software yang memiliki kemampuan user untuk mengidentifikasi, membuat dan memelihara database serta menyediakan akses kontrol untuk database tersebut. Ada beberapa tugas dari database tersebut, antara lain, yaitu :

- Penyimpanan data, pencarian kembali dan update.

Sebuah DBMS harus dilengkapi dengan kemampuan untuk menyimpan, mencari dan update didalam database.

- Katalog akses untuk user.

Sebuah DBMS harus dilengkapi dengan katalog yang mendeskripsikan item data yang disimpan dan apa saja yang dapat diakses oleh user.

- Pendukung Transaksi

- Concurrency Control Service

Sebuah DBMS harus dilengkapi dengan sebuah mekanisme untuk menjamin bahwa database telah di-update secara benar ketika beberapa user meng-update data secara bersama-sama.

- Recovery Service

Sebuah DBMS harus dilengkapi dengan sebuah mekanisme untuk memperbaiki database dalam kejadian yang mengakibatkan kerusakan database.

- Authorization Service

Sebuah DBMS harus dilengkapi dengan sebuah mekanisme yang menjamin bahwa user yang berhak yang dapat mengakses database. - Mendukung untuk komunikasi data.

- Integrity Service

Sebuah DBMS harus dilengkapi dengan alat untuk menjamin bahwa semua data dalam database dan perubahannya mempunyai aturan.

- Utility Service

Sebuah DBMS seharusnya menyediakan seperangkat Utility Service. 2. Model Management (Manajemen Model)

Merupakan paket software yang mengandung finansial statistik, pengetahuan manajemen, atau model kuantitatif lainnya yang melayani sistem yang memiliki kemampuan analisa dan sebuah manajemen software yang tepat. 3. Communication (Hubungan Antar Subsistem / Subsistem Dialog)

Pemakai dapat mengkomunikasikan dan memerintahkan, untuk itu membutuhkan antar muka pemakai (user interface).

4. Knowledge Management (Manajemen Pengetahuan)

Subsistem yang dapat dipilih, untuk dapat mendukung setiap subsistem lain atau bertindak sebagai komponen yang berdiri sendiri.

Dalam pengambilan keputusan ada 4 langkah dukungan komputer yaitu : 1. Mengidentifikasi masalah.

Mengumpulkan informasi dari banyak sumber untuk mengidentifikasi masalah.

2. Analisis

Dapat dilakukan secara kuantitatif, kualitatif maupun gabungan. Analisa kuantitatif dapat dibantu oleh DSS dengan perantara analisis kuantitatif terstruktur. Analisis kuantitatif dapat didukung dengan sistem pakar. 3. Pilihan

Akan mendukung keputusan hasil analisis dengan didukung oleh Sistem Pendukung Keputusan / DSS jika pembuat keputusan bersifat perorangan

dan didukung dengan Group Decision Support System (GDSS) apabila bersifat grup.

4. Implementasi

Dalam kejadiannya keputusan diterapkan suatu solusi diusulkan satu Sistem Pendukung Keputusan atau pakar memberi dukungan.

Berikut gambar Model Konseptual DSS :

Gambar 2.1 Model Konseptual DSS 2.5.2 Manfaat DSS

Manfaat dari DSS, antara lain :

Mendukung penyelesaian dari masalah yang kompleks.

Kecepatan merespon untuk situasi yang tak terduga yang terjadi pada perubahan situasi. DSS memungkinkan sebuah kesempurnaan, analisa kuantitatif dalam waktu yang sangat singkat.

18

Manajemen Data

Sistem Komputer Basis Data Lain

Manajemen Model Pengetahuan Pemakai Manajemen Dialog Pemakai Data : External & Internal

Sebagai fasilitas komunikasi.

Memperbaiki kontrol manajemen dan performance. Keputusan yang obyektif (konsisten).

Penghematan biaya.

Memperbaiki efektifitas manajerial dan produktifitas analisis.

2.5.3 Karakteristik DSS

Karakteristik dari DSS antara lain :

DSS melengkapi dukungan untuk pembuat keputusan terutama pada situasi semi struktur dan tidak terstruktur dengan menghindarkan pertimbangan manusia dan komputerisasi informasi.

DSS dilengkapi untuk bermacam-macam tingkat atau level manajerial mulai dari eksekutif tertinggi sampai pada manajer dibawahnya.

DSS melengkapi dukungan untuk beberapa keputusan yang saling bergantung dan / atau keputusan selanjutnya.

DSS mendukung semua tahap dari proses pembuatan keputusan sama dengan kecerdasasan atau analisis perencanaan, pilihan dan implementasi.

DSS mudah digunakan, user harus merasa familiar dengan sistem. Pemakai harus merasa “at home” dengan sistem. Sangat berteman dengan pemakai (user friendly), fleksibel berkemampuan grafik yang kuat, dan bahasa antar muka manusia.

DSS merupakan model utilities untuk analisa situasi keputusan.

Pembuat keputusan memiliki kontrol yang komplit terhadap semua langkah proses pembuatan keputusan dalam menganalisa masalah. DSS lebih spesifik bertujuan untuk mendukung dan tidak untuk mengganti pembuat keputusan. DSS mudah dibangun. Untuk analisis yang sederhana, pemakai akhir (end user) dapat membangun sendiri sistem yang dibutuhkan namun untuk sistem yang besar dibutuhkan sedikit bantuan atau peran serta dari ahli sistem informasi.

2.6 Tabel Keputusan

Tabel Keputusan merupakan teknik pengambilan keputusan yang dipakai untuk jumlah alternatif keputusan yang tidak banyak atau terbatas. Tabel keputusan merupakan cara yang baik untuk mengorganisasi informasi dalam sebuah cara yang sistematis. Pada pendekatan ini alternatif didaftarkan pada sebuah tabel atau grafik dengan kontribusi masing-masing alternatif terhadap tujuan dan probabilitas pemenuhan kontribusi. Hal ini dapat dievalusi untuk memenuhi keputusan terbaik.

Sebagai contoh perusahaan investasi mempertimbangkan untuk berinvestasi pada satu dari tiga alternatif berikut : obligasi, saham atau deposito berjangka. Perusahaan berminat pada satu tujuan : memaksimalkan hasil investsi setelah satu tahun. Jika ia tertarik dengan tujuan lainnya, seperti safety atau likuiditas, maka masalah akan diklasifikasikan sebagai masalah analisis keputusan multikriteria.

Hasil tergantung pada keadaan ekonomi masa mendatang (kondisi alamiah) yang bisa jadi adalah pertumbuhan ekonomi yang kuat, stagnan, atau inflasi. Para pakar memperkirakan hasil tahunan sebagai berikut :

Jika pertumbuhan ekonomi kuat, obligasi akan memberikan hasil 12 persen, saham 15 persen dan deposito berjangka 6,5 persen.

Jika pertumbuhan ekonomi stagnan maka obligasi akan memberikan hasil 6 persen, saham 3 persen dan deposito berjangka 6,5 persen.

Jika pertumbuhan ekonomi inflasi maka obligasi akan memberikan hasil 3 persen, saham akan rugi 2 persen dan deposito berjangka 6,5 persen. Masalahnya adalah memilih satu alternatif investasi yang terbaik. Kondisi ini disebut alternatif diskret. Kondisi seperti 50 persen obligasi dan 50 persen saham adalah dianggap sebagai alternatif baru.

Masalah pengambilan keputusan investasi dapat dilihat sebagai permainan dua orang. Investor membuat satu pilihan dan kemudian satu kondisi alamiah terjadi. Imbal baiknya ditunjukkan pada sebuah representasi tabel dari model matematika. Tabel memasukkan variabel-variabel keputusan alternatif, variabel tak terkontrol (kondisi ekonomi, misalnya lingkungan), dan variabel hasil (hasil terproyeksi, misalnya hasil akhir). Semua model pada bagian ini distrukturkan dalam kerangka kerja spreadsheet.

Tabel 2.2. Model Tabel Keputusan Masalah Investasi Kondisi Alamiah (variabel tak dapat dikontrol)

Alternatif Pertumbuhan kuat (%) Stagnasi (%) Inflasi (%)

Obligasi 12,0 6,0 3,0

Saham 15,0 3,0 -2,0

CD 6,5 6,5 6,5

.

Jika masalah pengambilan keputusan berada pada kondisi pasti/jelas, kita akan mengetahui kondisi ekonomi dan dengan mudah memilih investasi terbaik. Tetapi masalahnya tidak seperti itu, karena itulah kita harus mempertimbangkan dua situasi yakni ketidakpastian dan resiko. Pada masalah dalam ketidakpastian kita tidak mengetahui probabilitas dari setiap kondisi alamiah. Untuk resiko kita menganggap bahwa kita tahu probabilitas di mana masing-masing kondisi alamiah terjadi. Lebih rinci tentang penggunaan tabel keputusan dalam sistem pendukung keputusan disajikan dalam bab 3.

Menangani Ketidak pastian

Ada beberapa metode menangani ketidakpastian. Sebagai contoh, pendekatan optimistik berasumsi bahwa yang akan terjadi adalah kemungkinan hasil akhir yang terbaik dari setiap alternatif dan kemudian memilih yang terbaik dari yang terbaik (saham). Pendekatan pesimistik berasumsi bahwa hasil akhir terburuklah yang akan terjadi dan memilih yang terbaik (CD).

Pendekatan lainnya hanya berasumsi bahwa semua kondisi alamiah memiliki kemungkinan yang sama. Ada beberapa masalah yang serius pada setiap pendekatan untuk menangani ketidakpastian. Bilamana mungkin analis harus berusaha mengumpulkan cukup informasi sehingga masalah dapat diperlakukan di bawah kondisi kepastian atau resiko.

Menangani Resiko

Metode paling umum untuk memecahkan masalah analisis resiko adalah memilih alternatif dengan nilai ekspektasi paling besar. Anggplah bahwa para

pakar mengestimasi kesempatan pertumbuhan yang solid pada angka 50 persen, stagnasi 30 persen, dan inflasi 20 persen. Tabel keputusan kemudian ditulis ulang dengan probabilitas yang sudah diketahui. Nilai ekspektasi dihitung ulang dengan mengkalikan hasil akhir dengan probabilitas respektifnya dan menjumlahkan hasilnya. Sebagai contoh investasi pada obligasi menghasilan hasil ekspektasi 12(0,5) + 6(0,3)+ 3(0,2) = 8,4 persen.

Tabel 2.3. Model Tabel Keputusan Dibawah Resiko dan Solusinya Alternatif Pertumbuhan kuat (0,5%) Stagnasi (0,3%) Inflasi (0,2%) Nilai yang diharapkan Obligasi 12,0 6,0 3,0 8,4 (maksimal) Saham 15,0 3,0 -2,0 8,0 CD 6,5 6,5 6,5 6,5

Pendekatan tersebut kadang dapat menjadi strategi yang berbahaya karena “utilitas” masing-masing hasil akhir potensial dapat berbeda dengan “nilai”. Bahkan jika ada kesempatan yang sangat kecil akan terjadinya bencana kerugian, nilai ekspektasinya bisa jadi masuk akal, namun investor tidak bersedia menanggung kerugian tersebut.

Sebagai contoh msialnya penasihat keuangan memberikan informasi bahwa “hampir pasti” investasi $1000 dapat melipatduakan uang anda dalam satu hari, kemudian mengatakan, “ada 0,9999 probabilitas yang akan melipatduakan uang anda, tapi sayangnya ada 0,0001 probabilitas yang memungkinkan kerugian senilai $500000”. Nilai ekspektasi dari investasi tersebut adalah :

0,9999 ($2000-$1000) + 0,001 9-4500000-$1000) = $999,90 - $50,10 = $949,80 23

2.7 Konsep Database

Secara umum sebuah sistem basis data merupakan sistem yang terdiri atas kumpulan file (tabel) yang saling berhubungan (dalam sebuah basis data disebuah sistem komputer) dan sekumpulan program (DBMS) yang memungkinkan beberapa pemakai atau program lain untuk mengakses dan memanipulasi file-file (tabel-tabel) tersebut. Sebuah sistem basis data terdapat komponen-komponen utama yang terdiri dari :

1. Perangkat Keras (Hardware), yang biasanya terdapat dalam sebuah sistem basis data yang terdiri dari :

• Komputer (satu untuk sistem yang stand-alone atau lebih dari satu untuk sistem jaringan).

• Memori sekunder yang on-line (Hardisk).

• Memori sekunder yang off-line (Tape atau Removeable disk) untuk keperluan backup data.

• Media atau perangkat komunikasi (untuk sistem jaringan).

2. Sistem Operasi (Operating Sistem), merupakan program yang mengaktifkan atau memfungsikan sistem komputer, mengendalikan seluruh sumber daya (resource) dalam komputer dan menjalankan operasi dasar dalam komputer (operasi I atau O), pengolahan file, dan lain-lain. Program pengolahan basis data hanya dapat diaktifkan (running) jika sistem operasi yang dikehendakinya (sesuai) telah aktif.

3. Basis data (Database), secara sederhana database (basis data) dapat diungkapkan suatu pengorganisasian data dengan bantuan komputer yang memungkinkan data dapat diakses dengan mudah dan cepat. Pengertian akses dalam hal ini yaitu berupa pengolahan data maupun pemanipulasian data, seperti menambah dan menghapus data.

4. Sistem pengelola basis data (Database Management System atau DBMS), merupakan perangkat lunak atau program komputer yang dirancang secara khusus untuk memudahkan pengelolaan database.

Dalam DBMS terdapat Bahasa Basis data (Database Language), dimana sebagai sarana interaksi atau komunikasi antara pemakai dengan basis data. Sebuah bahasa basis data biasanya dapat dipilah kedalam 2 (dua) bentuk yaitu :

1. Data Definition Language (DDL) adalah bahasa yang berdasarkan struktur atau skema basis data yang menggambarkan atau mewakili desain basis data secara keseluruhan dispesifikasikan.

2. Data manipulation Language (DML) merupakan bentuk bahasa basis data yang berguna untuk melakukan manipulasi dan pengambilan data pada suatu basis data. Manipulasi dapat berupa penyisipan atau penambahan data baru kesuatu basis data, penghapusan dan pengubahan data. Perangkat lunak yang termasuk DBMS seperti dBase, MYSQL, dBase III, dBase IV, FoxBase, Rbase, dan lain-lain.

5. Pemakai (user), pemakai yang berinteraksi dengan basis data baik melalui Data Manipulation Language (DML) maupun query untuk mengakses data ataupun lain-lainnya.

6. Aplikasi (Perangkat Lunak) lain, hanya bersifat optional, artinya ada atau tidaknya tergantung pada kebutuhan kita.

2.8 Pemrograman Web

2.8.1 Hypertext Markup Languge (HTML)

HTML (Hypertext Markup Language) merupakan salah satu format yang digunakan dalam pembuatan dokumen dan aplikasi yang berjalan di halaman web. HTML digunakan untuk melakukan markup atau penandaan terhadap suatu dokumen teks. Tanda tersebut digunakan untuk menentukan format atas style dari teks yang ditandai.

Setiap dokumen HTML memiliki struktur dasar atau susunan file sebagai berikut :

<html> <head>

<tittle>

berisi teks yang akan muncul pada tittle bar browser

</tittle> </head> <body>

berisi tentang text, gambar, ataupun apapun yang ingin ditampilkan pada halaman web ada pada bagian ini. </body>

</html>

Seperti dapat dilihat, struktur file HTML diawali dengan sebuah tag <html> dan ditutup dengan tag </html>.

Elemen HTML biasanya berupa tag yang berpasangan dan setiap tag ditandai dengan simbol < dan >. Pasangan dari sebuah tag ditandai dengan tanda ‘/’. Misalnya pasangan dari tag <HTML> adalah </HTML>. Dalam hal ini <contoh> disebut sebagai elemen dan biasanya dalam suatu elemen terdapat atribut-atribut untuk mengatur elemen itu. Dalam penulisan tag HTML tidaklah case sensitive, artinya penggunaan huruf kecil ataupun besar tidaklah menjadi masalah.

Sebuah file HTML merupakan file teks sehingga dapat dibuat dengan menggunakan teks editor yang sederhana, misalnya notepad. Dapat juga menggunakan HTML editor yang bersifat visual, misalnya FrontPage, HotMental, Netscape Composer, dan lain –lain.

Komunikasi antara web browser dan web server adalah menggunakan protokol internet TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol). Web server adalah server yang berfungsi untuk melayani respons HyperText Transfer Protocol (HTTP). HTTP (Hypertext Transfer Protocol) merupakan protokol yang digunakan untuk mentransfer data antara web server ke web browser. Protokol ini mentransfer dokumen-dokumen web yang ditulis atau berformat HTML yang ditambah dengan script program java untuk memberi kemampuan pemrograman pada halaman tersebut.

Respon dari HTTP akan dilayani oleh Internet Information System (IIS)

Dokumen terkait