• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem pendukung pengambilan keputusan untuk desainer interior : studi kasus CV. Saluang Interior dan Furnitur Palangkaraya - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Sistem pendukung pengambilan keputusan untuk desainer interior : studi kasus CV. Saluang Interior dan Furnitur Palangkaraya - USD Repository"

Copied!
104
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN

UNTUK DESAINER INTERIOR

(Studi Kasus : CV. Saluang Interior dan Furnitur Palangkaraya)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memenuhi Gelar Sarjana Teknik

Jurusan Teknik Informatika

Disusun oleh:

Rusnita Dewi

NIM : 025314027

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(2)

DECISION SUPPORT SYSTEM

FOR INTERIOR DESIGNER

(Case Study: CV. Saluang Interior dan Furnitur Palangkaraya)

A THESIS

Presented as Partial Fulfillment of the Requirements

To Obtain the Sarjana Teknik Degree

In Informatics Engineering

By :

Rusnita Dewi

Student Number : 025314027

INFORMATICS ENGINEERING STUDY PROGRAM

DEPARTMENT OF INFORMATICS ENGINEERING

FACULTY OF SCIENCE AND TECHNOLOGICAL

SANATA DHARMA UNIVERSITY

YOGYAKARTA

(3)
(4)
(5)
(6)

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini

tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan

dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 3 Januari 2008

Penulis

Rusnita Dewi

(7)

Karya ini kupersembahkan untuk :

Andi Tomas Lumenta, S.Sn

Papah dan Mamah

(8)

ABSTRAKSI

SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN

UNTUK DESAINER INTERIOR

(Studi Kasus : CV. Saluang Interior dan Furnitur Palangkaraya)

Desain Interior merupakan suatu bagian yang tidak terpisahkan dalam

merancang suatu bangunan. Keindahan dan estetika menjadi suatu daya tarik bagi

penghuninya dan membawa dampak psikologi bagi orang lain juga sekitarnya.

Dalam menyelesaikan proyek interior seorang desainer sering mengalami

kesulitan dalam menentukan perhitungan rancangan anggaran biaya dan

pemilihan bahan material yang sesuai dengan keinginan konsumen.

Perhitungan rancangan biaya dan pemilihan bahan bisa saja dilakukan

secara manual, namun penggunaan seperti ini akan mengalami hambatan terutama

dalam hal ketelitian perhitungan dan ketepatan pemilihan bahan mengingat

banyaknya kemungkinan alternatif kombinasi.

Untuk mengatasinya, maka dalam skripsi ini dibangun suatu sistem

pendukung pengambilan keputusan (SPPK) untuk desainer interior. SPPK

membutuhkan masukkan berupa data standar dan data kebutuhan konsumen untuk

menghasilkan keluaran kombinasi material yang paling sesuai dengan prioritas

dan bujet konsumen. Sistem ini berbasis web intranet. Model pengambilan

keputusan yang digunakan dalam sistem ini adalah decision table, sedangkan alat bantu yang digunakan adalah PHP dan mySQL.

Setelah sistem selesai dibangun dilakukan pengujian sistem untuk

mengetahui apakah sistem ini berjalan dengan baik. Pengujian menggunakan

metode black box test yaitu sistem diuji kemanfaatannya di lapangan tanpa melihat isi dari sistem. Hasil pengujian berupa presentase dari kuesioner yang

ditujukan kepada beberapa responden.

(9)

ABSTRACT

DECISION SUPPORT SYSTEM FOR INTERIOR DESIGNER

(Case Study: CV. Saluang Interior dan Furnitur Palangkaraya)

Interior design is an intergrated part of designing a building, where the

beauty and the esthetics become fascination for the resident and bring

phychological effects for their nearby resident. In completing an interior project, a

designer often faces the problems in deciding the budget design calculation and

material selection that comply with client demand.

The budget calculation and material selection can be done manually,

however, this course is lack of calculation correctness and material

appropriateness since there are to many combination alternatives.

In order to resolve this problem, the writer developed support system that

can facilitate an interior designer to choose the most appropriate material

combinations. This system required several entries, which are standard data and

client requirement data, to produce the most appropriate materials combination

based on client’s priority as well as budget. This system was intranet web-based.

The decision model that was used in this system is decision table, while the

development tolls were PHP and mySQL.

The final stage following the system building was testing the system to

know if it works properly. The testing was using black box test method, which was testing the usability of the system in field without observe inside the system.

Result of examination in the form of gratuity from questionnaire addressed to

some responder.

(10)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi yang berjudul ”Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan untuk Desainer

Interior” sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik (S.T)

di Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Selama penelitian sampai pada penyusunan skripsi ini, penulis banyak

mendapat bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini, penulis ingin

menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada :

1. Ibu Agnes Maria Polina, S.Kom., M.Sc., selaku Ketua Jurusan Teknik

Informatika Universitas Sanata Dharma dan Dosen Pembimbing Akademik.

2. P. H Prima Rosa, S.Si., M.Sc, selaku dosen pembimbing, atas segala perhatian

dan bimbingannya.

3. Ibu Ridowati Gunawan, S.Kom, M.T selaku Dosen Pembimbing Kerja

Praktek dan Dosen Penguji.

4. Bapak DS Bambang Soelistijanto, S.T selaku Dosen Penguji.

5. Semua dosen Jurusan Teknik Informatika atas ilmu yang telah diberikan.

6. Pak Bele dan Mas Danang, atas bantuannya menjelang ujian pendadaran dan

sesudahnya.

7. Papah dan Mamah, untuk semua doa, dorongan dan perhatiannya.

8. Rekan-rekan Teknik Informatika angkatan 2002 untuk kebersamaan dan

waktu selama dibangku kuliah.

(11)

9. Rekan-rekan kuliah dan KKL Teknik Informatika angkatan 2003 : Monic,

Hana, Tika, Esther dan Nur, buat kerjasama yang baik selama kuliah.

10.Mbak Anie dan Mas Agus, atas bantuannya yang sangat berarti bagi penulis,

God Bless

11.Andi Tomas Lumenta, S.Sn., sebagai penolong yang sepadan untuk

mendedikasikan hidupnya dari awal hingga sampai saat ini kepada penulis,

Thank’s Han

12.Niko Rusmedi, S.Farm., Apt., dan Rusni Dwi Yanto, S.E., saudara yang selalu

memberikan dorongan dan masukkan yang sangat bermanfaat bagi penulis.

13.Zona Keluarga GBI Kenisah, atas semangat, motivasi dan doa yang sangat

berarti bagi penulis.

14.Xtn dan Me, sahabat tempat berbagi semua hal yang terindah maupun pada

saat-saat yang tidak baik. Brigita Sahabat selama kerja praktek dan

seperjuangan saat-saat mengurus pendadaran.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan

skripsi ini, segala kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis

harapkan. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat kepada pembaca dan

perkembangan ilmu pengetahuan.

Yogyakarta, Januari 2008

Penulis

Rusnita Dewi

(12)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ... v

ABSTRAKSI... vi

ABSTRACT ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR TABEL ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Perumusan Masalah ... 2

1.3. Tujuan ... 2

1.4. Batasan Masalah ... 2

1.5. Metodologi ... 4

1.6. Sistematika Penulisan ... 5

BAB II LANDASAN TEORI ... 7

2.1. Lokasi Penelitian ... 7

2.2. Konsep Sistem Informasi ... 7

2.2.1 Definisi Sistem ... 7

2.2.2 Definisi Informasi ... 8

2.2.3 Definisi Sistem Informasi ... 9

(13)

2.3. Teknik Pengembangan Sistem dengan DFD ... 9

2.4. World Wide Web ... 11

2.5. Decision Support System (DSS) ... 14

2.5.1 Komponen dari DSS ... 15

2.5.2 Manfaat DSS ... 18

2.5.3 Karakteristik DSS ... 19

2.6. Tabel Keputusan ... 20

2.7. Konsep Database ... 23

2.8. Pemrograman Web ... 25

2.8.1 Hypertext Markup Language (HTML) ... 25

2.8.2 Pemrograman PHP ... 27

2.9. Bahasa SQL dan MySQL 5.0 ... 28

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM ... 32

3.1. Analisa Kebutuhan Sistem ... 32

3.2. Perancangan Sistem ... 35

3.2.1 Perancangan Subsistem Manajemen Proses... 35

3.2.2 Perancangan Subsistem Manajemen Model ... 38

3.2.3 Perancangan Subsistem Manajemen Basis Data ... 48

3.2.4 Perancangan Subsistem Manajemen Dialog ... 50

BAB IV. IMPLEMENTASI ... 55

4.1. Persiapan Implementasi Sistem ... 55

4.2. Implementasi Subsistem Manajemen Basis Data ... 56

4.3. Implementasi Subsistem Manajemen Proses ... 58

4.4. Implementasi Subsistem Manajemen Dialog ... 70

4.5. Pengujian Sistem ... 79

4.6 Analisa Hasil ... 81

(14)

BAB V. PENUTUP ... 84

5.1. Kesimpulan ... 84

5.2. Saran ... 86

DAFTAR PUSTAKA ... 87

LAMPIRAN LISTING PROGRAM ... 88

(15)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Model Konseptual DSS... 18

Gambar 2.2. Hasil Kode PHP di browser ... 28

Gambar 3.1. Use Case Diagram ... 33

Gambar 3.2. DFD Context Diagram... 36

Gambar 3.3. DFD Level 1... 37

Gambar 3.4. ER-Diagram ... 49

Gambar 3.5. Desain Input Data Bahan Lantai... 50

Gambar 3.6. Desain Input Data Bahan Dinding... 50

Gambar 3.7. Desain Input Data Bahan Plafon ... 51

Gambar 3.8. Desain Input Data Bahan Furnitur... 51

Gambar 3.9. Desain Input Data Bahan Spesifikasi Furnitur... 52

Gambar 3.10. Desain Input Kebutuhan Konsumen ... 52

Gambar 3.11. Desain Input Kebutuhan Konsumen ... 53

Gambar 3.12. Desain Input Dana Konsumen... 53

Gambar 3.13. Desain Output Hasil Perangkingan RAB... 54

Gambar 3.14. Desain Output Hasil Perangkingan RAB... 54

Gambar 4.1. Halaman Utama Aplikasi ... 71

Gambar 4.2. Halaman Layanan ... 71

Gambar 4.3. Halaman untuk Memilih Furniture ... 72

Gambar 4.4. Penentuan Prioritas Pekerjaan ... 73

Gambar 4.5. Hasil Proses DSS ... 73

Gambar 4.6 Detil Alternatif Bahan Material ... 74

Gambar 4.7 Hasil Proses Rancangan Anggaran dan Biaya (RAB) ... 75

Gambar 4.8. Halaman Login Administrator... 76

Gambar 4.9. Hasil Konfirmasi Login Administrator... 76

Gambar 4.10. Form Untuk mengelola Data Dinding ... 77

Gambar 4.11. Form Untuk mengelola Data Lantai ... 77

(16)

Gambar 4.12. Form untuk mengelola Data Plafon... 78

Gambar 4.13. Form untuk mengelola Data Furnitur ... 78

Gambar 4.14. Form untuk mengelola Data Paket Furniture ... 79

(17)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Simbol-simbol DFD ... 11

Tabel 2.2. Model Tabel Keputusan Masalah Investasi ... 21

Tabel 2.3. Model Tabel Keputusan Dibawah Resiko dan Solusinya ... 23

Tabel 3.1. Tabel Keputusan... 43

Tabel 3.2. RAB... 46

Tabel 3.3. RAB Final ... 47

Tabel 4.1. Peryataan Black box test untuk Admin ... 80

Tabel 4.2. Peryataan Black box test untuk Konsumen ... 80

Tabel 4.3. Hasil Black box test untuk Admin ... 81

Tabel 4.4. Hasil Black box test untuk Konsumen ... 82

(18)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi informasi tidak hanya mencakup dunia

Informatika dan Ilmu Komputer saja. Tetapi di luar bidang tersebut, teknologi

informasi telah merambah ke beberapa bidang usaha lainnya. Seiring dengan

meningkatnya persaingan dalam dunia bisnis, masing-masing pemilik usaha

mencoba untuk tetap eksis dengan meramu teknologi informasi dari yang hanya

sekedar pengolahan data ataupun penyaji informasi bagi manajemen, menjadi

mampu untuk menyediakan pilihan-pilihan terbaik sebagai pendukung keputusan.

CV. Saluang Interior and Furnitur merupakan sebuah usaha yang

bergerak di bidang desain dan produksi interior. Dalam menyelesaikan proyek

interior seorang desainer sering mengalami kesulitan dalam menentukan

pemilihan bahan material agar dapat menentukan perhitungan Rencana Anggaran

Biaya (RAB) produksi.

Setiap bahan material masing-masing memiliki kelebihan dan

kekurangan yang menjadi dasar pertimbangan seorang desainer dalam

menentukan keputusan. Masalahnya adalah bagaimana seorang desainer dapat

mendesain suatu obyek dengan bahan material yang berkualitas dan sesuai dengan

bujet yang disediakan oleh konsumen. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu aplikasi

sistem berbasis komputer yang dapat mendukung pengambilan keputusan

(19)

menyangkut masalah pemilihan bahan material sehingga dapat diperoleh

keputusan RAB produksi secara efektif dan efisien.

1.2 Perumusan Masalah

Rumusan masalah yang melatar-belakangi penyusunan tugas akhir ini

adalah ”Bagaimana membuat aplikasi sistem pendukung pengambilan keputusan

untuk membantu desainer interior dalam memilih bahan material agar dapat

menentukan RAB produksi sesuai dengan bujet yang disediakan konsumen ?”

1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari penyusunan tugas akhir ini adalah untuk membuat

suatu sistem pendukung pengambilan keputusan bagi desainer interior dalam

menentukan keputusan pemilihan bahan material sehingga dapat menghasilkan

keputusan RAB produksi sesuai dengan bujet yang disediakan oleh konsumen.

1.4 Batasan Masalah

Agar perancangan sistem dapat dilakukan secara tepat, maka dibuat

beberapa batasan sebagai berikut :

1. Pengguna (user) dari sistem pendukung keputusan adalah

administrator dan konsumen. Administrator bertugas mengelola data

penentu keputusan yaitu data standar.

(20)

a. Data standar yang meliputi data harga pekerjaan lantai, harga

pekerjaan dinding, harga pekerjaan plafon dan biaya produksi

perabot (furnitur).

b. Data kebutuhan konsumen meliputi data luas lantai, luas dinding,

luas plafon, dan furnitur yang diinginkan. Data lainnya adalah

bujet yang disediakan oleh konsumen untuk seluruh biaya produksi

dan bahan.

c. Untuk spesifikasi pekerjaan, konsumen juga diminta untuk

memasukkan prioritas pekerjaan yang akan menentukan kualitas

dari suatu bahan dengan menyesuaikan dana yang disediakan.

3. Output yang dihasilkan berupa alternatif keputusan bagaimanakah

kombinasi material yang paling sesuai dengan prioritas dan bujet

konsumen. Keputusan tersebut tampil dengan menunjukkan wujud

bahan material yang digunakan dan RAB untuk setiap pekerjaan lantai,

dinding, plafon dan furnitur.

4. Desain furnitur masuk dalam harga pengerjaan furnitur. Jenis cat

masuk dalam harga pekerjaan dinding, dan biaya pengerjaan (tenaga

kerja) masuk dalam harga semua pekerjaan yang ada.

5. Sistem berada dalam jaringan intranet. Sistem ditampilkan berbasis

web dan bahasa pemrograman menggunakan PHP.

(21)

1.5 Metodologi

Metodologi yang penyusun gunakan untuk membuat suatu sistem

pendukung pengambilan keputusan adalah sebagai berikut :

1. Wawancara

Melakukan wawancara dengan pihak yang bersangkutan yaitu

pemilik CV. Saluang Interior and Furnitur. Wawancara dilakukan

untuk memperoleh informasi dan data-data yang dapat membantu

penyusun dalam mengelola masalah.

2. Studi Pustaka

Tentang metode-metode dalam sistem pendukung pengambilan

keputusan agar diperoleh penyelesaian masalah dengan metode yang

tepat.

3. Analisa

Melakukan analisa untuk merumuskan spesifikasi sistem

pendukung pengambilan keputusan, menemukan model dan komponen

sistem lainnya.

4. Perancangan

Melakukan perancangan sesuai dengan rumusan kebutuhan

pendukung sistem. Pada tahap ini akan dilakukan perancangan

subsistem pengambilan keputusan yang meliputi manajemen model,

manajemen data dan antarmuka pengguna (dialog). Metode

(22)

pengambilan keputusan yang dipakai adalah metode tabel keputusan

dengan teknik matematis.

5. Implementasi

Melakukan pengimplementasian secara teknis dari rancangan yang

telah dibuat dengan metode Optimasi tabel keputusan. Kemudian

melakukan pengujian terhadap sistem apakah sudah berjalan dengan

baik.

1.6 Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, perumusan

masalah, tujuan dan manfaat penelitian, batasan masalah,

metodologi penelitian yang digunakan serta sistematika

penulisan laporan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi tentang teori-teori yang berhubungan erat

dengan masalah yang akan dibahas.

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini membahas tentang tahapan analisa yang dilakukan

untuk menentukan model dan komponen sistem lainnya.

Perancangan aplikasi pengambilan keputusan mulai dari

(23)

subsistem manajemen model menggunakan metode

optimasi Tabel Keputusan, perancangan subsistem

manajemen basis data, dan perancangan subsistem

manajemen antarmuka pengguna (dialog).

BAB IV IMPLEMENTASI

Bab ini berisi hasil implementasi dari perancangan yang

telah dibuat meliputi tampilan-tampilan program berupa

hasil input dan output, implementasi subsistem manajemen

basis data, subsistem manajemen proses, dan subsistem

manajemen dialog.

Bab V PENUTUP

(24)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini berlokasi di CV Saluang Interior dan Furnitur, yaitu sebuah

unit usaha perorangan yang bergerak di bidang desain dan produksi interior.

Perusahaan ini berlokasi dikota Palangkaraya Kalimantan Tengah. Aktifitas

keseharian sebelum melakukan produksi interior perusahaan ini membuat rencana

anggaran dan biaya (RAB) produksi yang terbaik dan sesuai dengan bujet yang

disediakan oleh pihak konsumen.

2.2 Konsep Sistem Informasi

2.2.1 Definisi Sistem

Menurut Jogiyanto, yang di maksud dengan sistem adalah dengan

kumpulan elemen-elemen yang saling berkaitan dan bertanggung jawab

memproses masukan (input) sehingga menghasilkan keluaran (output). Pada permasalahan dalam kerja praktek ini dapat dilihat bahwa elemen-elemen yang

menyusun sistem terdiri dari :

1. Komponen sistem (component)

Yaitu unsur-unsur yang saling berinteraksi membentuk satu kesatuan

2. Batas sistem ( boundary)

Yaitu merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan

sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.

(25)

3. Lingkungan luar sistem (Environments)

Yaitu apapun diluar batas sistem yang mempengaruhi operasi sistem.

4. Penghubung sistem (Interface)

Yaitu merupakan media penghubung antara subsistem dengan sub sistem

lainya.

5. Masukan Sistem (Input)

Yaitu energi yang dimasukan ke dalam sistem.

6. Keluaran Sistem (Output)

Yaitu hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang

berguna dan sisa pembuangan.

7. Pengolah Sistem (Process)

Yaitu bagian yang akan merubah masukan menjadi keluaran.

8. Sasaran sistem (Goal)

Yaitu tujuan yang akan dicapai sistem.

2.2.2 Definisi Informasi

Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan

lebih berarti bagi yang menerimanya (Jogiyanto, 1999). Informasi dikatakan

bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya

mendapatkannya.

Kualitas dari suatu informasi (quality of information) tergantung dari tiga hal antara lain :

(26)

1. Akurat yang berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan

tidak menyesatkan dan juga harus jelas mencerminkan maksudnya.

2. Tepat pada waktunya, berarti informasi yang datang pada penerima tidak

boleh terlambat. Karena informasi merupakan landasan di dalam

pengambilan keputusan.

3. Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk

pemakainya.

2.2.3 Definisi Sistem Informasi

Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang

mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi,

bersifat managerial dan kegiatan startegi dari suatu organisasi dan menyediakan

pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan (Robert A Leitch/K.

Roscoe Davis, 1983).

2.3 Teknik Pengembangan Sistem dengan DFD

Data Flow Diagram (DFD) merupakan sebuah model proses yang digunakan untuk mengambarkan aliran dari data yang melalui sebuah sistem dan

proses yang dibentuk oleh sistem. DFD sering digunakan untuk menggambarkan

suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara

(27)

atau lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan. Data Flow Diagram (DFD) melayani dua tujuan :

1. Untuk memberikan indikasi mengenai bagaimana data ditransformasi pada

saat data bergerak melalui sistem.

2. Untuk menggambarkan fungsi - fungsi (dan sub fungsi) yang

mentransformasi aliran data.

DFD memberikan informasi tambahan yang digunakan selama analisis

domain informasi dan berfungsi sebagai dasar bagi pemodelan fungsi. DFD terdiri

dari 4 buah simbol yaitu :

Nama Simbol Simbol Keterangan

Kesatuan luar

(External Entity)

Merupakan kesatuan (entity) di lingkungan luar sistem yang

dapat berupa orang, organisasi,

atau sistem lainnya yang berada

di lingkungan luarnya yang akan

memberikan input atau menerima output dari sistem. Arus data (Data

Flow)

Menunjukkan arus dari data yang

dapat berupa masukan untuk

sistem atau hasil dari proses

sistem. Arus data juga

(28)

creation, reading, deleting, atau updating dari data dalam file atau database.

Proses (Process) Merupakan kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh sistem

dalam merespon arus data yang

datang atau suatu kondisi.

Simpanan data

(Data Store)

Merupakan simpanan dari data

yang dapat berupa file atau

database di sistem komputer,

arsip, atau catatan manual, kotak

tempat data di meja seseorang,

tabel acuan manual, dan agenda

atau buku.

2.4 WWW (World Wide Web)

World Wide Web atau biasa disebut dengan Web, merupakan sumber daya internet yang berkembang pesat. Informasi web didistribusikan melalui

pendekatan hypertext, yang memungkinkan suatu teks pendek menjadi acuan untuk membuka dokumen yang lain. Dengan pendekatan hypertext ini seseorang

atau

Tabel 2.1 Simbol-simbol DFD

(29)

dapat memperoleh informasi dengan meloncat dari satu dokumen ke dokumen

yang lain.

Sejarah web dimulai pada bulan Maret 1989 ketika Tim Berner-Lee yang

bekerja di Laboratorium Fisika Partikel Eropa atau dikenal dengan nama CERN

(Consei European pour la Recherce Nuclaire) yang berada di Genewa, Swiss, mengajukan protokol (suatu tata cara berkomunikasi) sistem distribusi informasi

internet yang digunakan untuk berbagi informasi di antara para fisikawan.

Protokol inilah yang selanjutnya dikenal sebagai protocol World Wide Web dan dikembangkan oleh World Wide Web Consortium (W3C). W3C adalah konsorsium dari sejumlah organisasi yang berkepentingan dalam pengembangan

berbagai standar yang berkaitan dengan web.

Pada awalnya aplikasi web dibangun dengan HTML (HyperText Markup Language) dan protokol yang digunakan yaitu HTTP (HyperText Transfer Protocol). Perkembangan berikutnya sejumlah skrip dan objek dikembangkan untuk memperluas kemampuan HTML seperti PHP, ASP ataupun Applet (Java).

Aplikasi web dapat dibagi menjadi :

Web statis

Web statis dibentuk dengan menggunakan HTML saja. Kekurangan

aplikasi ini terletak pada keharusan untuk memelihara program secara

terus menerus untuk mengikuti setiap perubahan yang terjadi.

Web dinamis.

(30)

Dari sisi teknologi yang digunakan untuk membentuk web dinamis

terdapat dua macam pengelompokan yaitu :

1. Teknologi pada sisi client (Client side technology)

Teknologi web pada sisi client diimplementasikan dengan mengirimkan kode perluasan HTML atau program tersendiri dan

HTML ke client. Client-lah yang bertanggung jawab dalam melakukan proses terhadap seluruh kode yang diterima. Yang termasuk dalam

teknologi pada sisi client antara lain : kontrol ActiveX, Java Applet, script sisi client lain seperti JavaScript.

2. Teknologi pada sisi server (Server side technology)

Teknologi web pada sisi server memungkinkan pemrosesan kode di dalam server sehingga kode yang sampai pada pemakai berbeda dengan kode asli pada server. Contoh teknologi yang berjalan di server adalah Common Gateway Interface (CGI), ASP, Java Server Page (JSP), PHP.

Keuntungan teknologi pada sisi server antara lain:

1. Mengurangi lalu-lintas jaringan dengan cara menghindari

percakapan bolak-balik antara client dan server.

2. Mengurangi waktu pemuatan kode, mengingat klien hanya

mengambil kode HTML saja.

3. Mencegah masalah ketidakkompatibelan browser.

4. Client dapat berinteraksi dengan data yang ada pada server.

(31)

5. Mencegah client mengetahui rahasia kode (mengingat kode yang diberikan ke client berbeda dengan kode asli pada server).

2.5 Decision Support System (DSS)

DSS atau sistem pendukung keputusan merupakan Computer based Information System (CBIS) yang interaktif, fleksibel, mudah disesuaikan dan khusus dikembangkan untuk mendukung penyelesaian dari masalah manajemen

yang tidak terstruktur bagi perbaikan pembuatan keputusan. DSS menggunakan

data dan memberi kemudahan yang bersifat user interface.

Menurut Little (1970), DSS adalah suatu pasangan model dasar yang

berisi satu set prosedur untuk memproses data serta suatu kebijaksanaan untuk

membantu seorang manajemen dalam pembuatan keputusan. Ia beragumen bahwa

untuk berhasil maka sistem harus : 1) Mudah, 2) Kuat, 3) Mudah dikontrol, 4)

mampu menyesuaikan diri, 5) Lengkap pada persoalan penting, 6) Mudah

dikomunikasikan.

Tujuan utama dari DSS adalah melengkapi kebutuhan informasi dan

peralatan utnuk mendukung tugas-tugas dan aktivitas yang terdapat pada

perencanaan strategi dan pembuatan keputusan. Penyajian hasil DSS melengkapi

pembuat strategi dengan kemampuan untuk meringkas dan mengatur proses data

serta informasi pada suatu saat dan pada keadaan tertentu dari suatu organisasi.

(32)

mengukur aliran data serta informasi dari sumber database di luar suatu

organisasi.

Perencanaan strategi dan pembuatan keputusan harus melibatkan semua

kemampuan menyediakan informasi, metode analisis, dan keahlian bersama-sama

dalam suatu aturan untuk memilih yang lebih efektif dari sejumlah alternatif.

2.5.1 Komponen dari DSS

DSS tersusun dari beberapa subsistem, sebagai berikut :

1. Data Management (Manajemen Data)

Data management mengandung database yang berisi data yang relevan untuk situasi dan diatur oleh software yang disebut dengan DBMS (Database Management System). Subsistem dari data management terdiri dari elemen-elemen dibawah ini :

- Database Sistem Pendukung Keputusan

- Sistem Manajemen Database

- Directory Data

- Fasilitas Query

DBMS adalah sistem software yang memiliki kemampuan user untuk mengidentifikasi, membuat dan memelihara database serta menyediakan akses kontrol untuk database tersebut. Ada beberapa tugas dari database tersebut, antara lain, yaitu :

- Penyimpanan data, pencarian kembali dan update.

(33)

Sebuah DBMS harus dilengkapi dengan kemampuan untuk menyimpan,

mencari dan update didalam database. - Katalog akses untuk user.

Sebuah DBMS harus dilengkapi dengan katalog yang mendeskripsikan

item data yang disimpan dan apa saja yang dapat diakses oleh user. - Pendukung Transaksi

- Concurrency Control Service

Sebuah DBMS harus dilengkapi dengan sebuah mekanisme untuk

menjamin bahwa database telah di-update secara benar ketika beberapa user meng-update data secara bersama-sama.

- Recovery Service

Sebuah DBMS harus dilengkapi dengan sebuah mekanisme untuk

memperbaiki database dalam kejadian yang mengakibatkan kerusakan database.

- Authorization Service

Sebuah DBMS harus dilengkapi dengan sebuah mekanisme yang

menjamin bahwa user yang berhak yang dapat mengakses database. - Mendukung untuk komunikasi data.

- Integrity Service

Sebuah DBMS harus dilengkapi dengan alat untuk menjamin bahwa

semua data dalam database dan perubahannya mempunyai aturan.

- Utility Service

(34)

Sebuah DBMS seharusnya menyediakan seperangkat Utility Service. 2. Model Management (Manajemen Model)

Merupakan paket software yang mengandung finansial statistik, pengetahuan manajemen, atau model kuantitatif lainnya yang melayani sistem yang

memiliki kemampuan analisa dan sebuah manajemen software yang tepat. 3. Communication (Hubungan Antar Subsistem / Subsistem Dialog)

Pemakai dapat mengkomunikasikan dan memerintahkan, untuk itu

membutuhkan antar muka pemakai (user interface). 4. Knowledge Management (Manajemen Pengetahuan)

Subsistem yang dapat dipilih, untuk dapat mendukung setiap subsistem lain

atau bertindak sebagai komponen yang berdiri sendiri.

Dalam pengambilan keputusan ada 4 langkah dukungan komputer yaitu :

1. Mengidentifikasi masalah.

Mengumpulkan informasi dari banyak sumber untuk mengidentifikasi

masalah.

2. Analisis

Dapat dilakukan secara kuantitatif, kualitatif maupun gabungan. Analisa

kuantitatif dapat dibantu oleh DSS dengan perantara analisis kuantitatif

terstruktur. Analisis kuantitatif dapat didukung dengan sistem pakar.

3. Pilihan

Akan mendukung keputusan hasil analisis dengan didukung oleh Sistem

(35)

dan didukung dengan Group Decision Support System (GDSS) apabila bersifat grup.

4. Implementasi

Dalam kejadiannya keputusan diterapkan suatu solusi diusulkan satu

Sistem Pendukung Keputusan atau pakar memberi dukungan.

Berikut gambar Model Konseptual DSS :

Gambar 2.1 Model Konseptual DSS

2.5.2 Manfaat DSS

Manfaat dari DSS, antara lain :

Mendukung penyelesaian dari masalah yang kompleks.

Kecepatan merespon untuk situasi yang tak terduga yang terjadi pada

perubahan situasi. DSS memungkinkan sebuah kesempurnaan, analisa

kuantitatif dalam waktu yang sangat singkat.

18

Manajemen Data

Sistem Komputer Basis Data Lain

Manajemen Model

Pengetahuan Pemakai

Manajemen Dialog

Pemakai Data : External

(36)

Sebagai fasilitas komunikasi.

Memperbaiki kontrol manajemen dan performance.

Keputusan yang obyektif (konsisten). Penghematan biaya.

Memperbaiki efektifitas manajerial dan produktifitas analisis.

2.5.3 Karakteristik DSS

Karakteristik dari DSS antara lain :

DSS melengkapi dukungan untuk pembuat keputusan terutama pada situasi

semi struktur dan tidak terstruktur dengan menghindarkan pertimbangan

manusia dan komputerisasi informasi.

DSS dilengkapi untuk bermacam-macam tingkat atau level manajerial mulai

dari eksekutif tertinggi sampai pada manajer dibawahnya.

DSS melengkapi dukungan untuk beberapa keputusan yang saling bergantung

dan / atau keputusan selanjutnya.

DSS mendukung semua tahap dari proses pembuatan keputusan sama dengan

kecerdasasan atau analisis perencanaan, pilihan dan implementasi.

DSS mudah digunakan, user harus merasa familiar dengan sistem. Pemakai

harus merasa “at home” dengan sistem. Sangat berteman dengan pemakai (user friendly), fleksibel berkemampuan grafik yang kuat, dan bahasa antar muka manusia.

DSS merupakan model utilities untuk analisa situasi keputusan.

(37)

Pembuat keputusan memiliki kontrol yang komplit terhadap semua langkah

proses pembuatan keputusan dalam menganalisa masalah. DSS lebih spesifik

bertujuan untuk mendukung dan tidak untuk mengganti pembuat keputusan.

DSS mudah dibangun. Untuk analisis yang sederhana, pemakai akhir (end user) dapat membangun sendiri sistem yang dibutuhkan namun untuk sistem yang besar dibutuhkan sedikit bantuan atau peran serta dari ahli sistem

informasi.

2.6 Tabel Keputusan

Tabel Keputusan merupakan teknik pengambilan keputusan yang dipakai

untuk jumlah alternatif keputusan yang tidak banyak atau terbatas. Tabel

keputusan merupakan cara yang baik untuk mengorganisasi informasi dalam

sebuah cara yang sistematis. Pada pendekatan ini alternatif didaftarkan pada

sebuah tabel atau grafik dengan kontribusi masing-masing alternatif terhadap

tujuan dan probabilitas pemenuhan kontribusi. Hal ini dapat dievalusi untuk

memenuhi keputusan terbaik.

Sebagai contoh perusahaan investasi mempertimbangkan untuk

berinvestasi pada satu dari tiga alternatif berikut : obligasi, saham atau deposito

berjangka. Perusahaan berminat pada satu tujuan : memaksimalkan hasil investsi

setelah satu tahun. Jika ia tertarik dengan tujuan lainnya, seperti safety atau likuiditas, maka masalah akan diklasifikasikan sebagai masalah analisis keputusan

multikriteria.

(38)

Hasil tergantung pada keadaan ekonomi masa mendatang (kondisi

alamiah) yang bisa jadi adalah pertumbuhan ekonomi yang kuat, stagnan, atau

inflasi. Para pakar memperkirakan hasil tahunan sebagai berikut :

Jika pertumbuhan ekonomi kuat, obligasi akan memberikan hasil 12

persen, saham 15 persen dan deposito berjangka 6,5 persen.

Jika pertumbuhan ekonomi stagnan maka obligasi akan memberikan hasil

6 persen, saham 3 persen dan deposito berjangka 6,5 persen.

Jika pertumbuhan ekonomi inflasi maka obligasi akan memberikan hasil 3

persen, saham akan rugi 2 persen dan deposito berjangka 6,5 persen.

Masalahnya adalah memilih satu alternatif investasi yang terbaik. Kondisi ini

disebut alternatif diskret. Kondisi seperti 50 persen obligasi dan 50 persen saham

adalah dianggap sebagai alternatif baru.

Masalah pengambilan keputusan investasi dapat dilihat sebagai permainan

dua orang. Investor membuat satu pilihan dan kemudian satu kondisi alamiah

terjadi. Imbal baiknya ditunjukkan pada sebuah representasi tabel dari model

matematika. Tabel memasukkan variabel-variabel keputusan alternatif, variabel

tak terkontrol (kondisi ekonomi, misalnya lingkungan), dan variabel hasil (hasil

terproyeksi, misalnya hasil akhir). Semua model pada bagian ini distrukturkan

dalam kerangka kerja spreadsheet.

Tabel 2.2. Model Tabel Keputusan Masalah Investasi Kondisi Alamiah (variabel tak dapat dikontrol)

Alternatif Pertumbuhan kuat (%) Stagnasi (%) Inflasi (%)

Obligasi 12,0 6,0 3,0

Saham 15,0 3,0 -2,0

CD 6,5 6,5 6,5

(39)

.

Jika masalah pengambilan keputusan berada pada kondisi pasti/jelas, kita

akan mengetahui kondisi ekonomi dan dengan mudah memilih investasi terbaik.

Tetapi masalahnya tidak seperti itu, karena itulah kita harus mempertimbangkan

dua situasi yakni ketidakpastian dan resiko. Pada masalah dalam ketidakpastian

kita tidak mengetahui probabilitas dari setiap kondisi alamiah. Untuk resiko kita

menganggap bahwa kita tahu probabilitas di mana masing-masing kondisi

alamiah terjadi. Lebih rinci tentang penggunaan tabel keputusan dalam sistem

pendukung keputusan disajikan dalam bab 3.

Menangani Ketidak pastian

Ada beberapa metode menangani ketidakpastian. Sebagai contoh,

pendekatan optimistik berasumsi bahwa yang akan terjadi adalah kemungkinan

hasil akhir yang terbaik dari setiap alternatif dan kemudian memilih yang terbaik

dari yang terbaik (saham). Pendekatan pesimistik berasumsi bahwa hasil akhir

terburuklah yang akan terjadi dan memilih yang terbaik (CD).

Pendekatan lainnya hanya berasumsi bahwa semua kondisi alamiah

memiliki kemungkinan yang sama. Ada beberapa masalah yang serius pada setiap

pendekatan untuk menangani ketidakpastian. Bilamana mungkin analis harus

berusaha mengumpulkan cukup informasi sehingga masalah dapat diperlakukan di

bawah kondisi kepastian atau resiko.

Menangani Resiko

Metode paling umum untuk memecahkan masalah analisis resiko adalah

(40)

pakar mengestimasi kesempatan pertumbuhan yang solid pada angka 50 persen,

stagnasi 30 persen, dan inflasi 20 persen. Tabel keputusan kemudian ditulis ulang

dengan probabilitas yang sudah diketahui. Nilai ekspektasi dihitung ulang dengan

mengkalikan hasil akhir dengan probabilitas respektifnya dan menjumlahkan

hasilnya. Sebagai contoh investasi pada obligasi menghasilan hasil ekspektasi

12(0,5) + 6(0,3)+ 3(0,2) = 8,4 persen.

Tabel 2.3. Model Tabel Keputusan Dibawah Resiko dan Solusinya

Alternatif Pertumbuhan

Pendekatan tersebut kadang dapat menjadi strategi yang berbahaya karena

“utilitas” masing-masing hasil akhir potensial dapat berbeda dengan “nilai”.

Bahkan jika ada kesempatan yang sangat kecil akan terjadinya bencana kerugian,

nilai ekspektasinya bisa jadi masuk akal, namun investor tidak bersedia

menanggung kerugian tersebut.

Sebagai contoh msialnya penasihat keuangan memberikan informasi

bahwa “hampir pasti” investasi $1000 dapat melipatduakan uang anda dalam satu

hari, kemudian mengatakan, “ada 0,9999 probabilitas yang akan melipatduakan

uang anda, tapi sayangnya ada 0,0001 probabilitas yang memungkinkan kerugian

senilai $500000”. Nilai ekspektasi dari investasi tersebut adalah :

(41)

2.7 Konsep Database

Secara umum sebuah sistem basis data merupakan sistem yang terdiri atas

kumpulan file (tabel) yang saling berhubungan (dalam sebuah basis data disebuah

sistem komputer) dan sekumpulan program (DBMS) yang memungkinkan beberapa pemakai atau program lain untuk mengakses dan memanipulasi file-file

(tabel-tabel) tersebut. Sebuah sistem basis data terdapat komponen-komponen

utama yang terdiri dari :

1. Perangkat Keras (Hardware), yang biasanya terdapat dalam sebuah sistem basis data yang terdiri dari :

• Komputer (satu untuk sistem yang stand-alone atau lebih dari satu

untuk sistem jaringan).

• Memori sekunder yang on-line (Hardisk).

• Memori sekunder yang off-line (Tape atau Removeable disk) untuk

keperluan backup data.

• Media atau perangkat komunikasi (untuk sistem jaringan).

2. Sistem Operasi (Operating Sistem), merupakan program yang mengaktifkan atau memfungsikan sistem komputer, mengendalikan

seluruh sumber daya (resource) dalam komputer dan menjalankan operasi dasar dalam komputer (operasi I atau O), pengolahan file, dan lain-lain.

Program pengolahan basis data hanya dapat diaktifkan (running) jika sistem operasi yang dikehendakinya (sesuai) telah aktif.

(42)

3. Basis data (Database), secara sederhana database (basis data) dapat

diungkapkan suatu pengorganisasian data dengan bantuan komputer yang

memungkinkan data dapat diakses dengan mudah dan cepat. Pengertian

akses dalam hal ini yaitu berupa pengolahan data maupun pemanipulasian

data, seperti menambah dan menghapus data.

4. Sistem pengelola basis data (Database Management System atau DBMS), merupakan perangkat lunak atau program komputer yang dirancang

secara khusus untuk memudahkan pengelolaan database.

Dalam DBMS terdapat Bahasa Basis data (Database Language), dimana sebagai sarana interaksi atau komunikasi antara pemakai dengan basis

data. Sebuah bahasa basis data biasanya dapat dipilah kedalam 2 (dua)

bentuk yaitu :

1. Data Definition Language (DDL) adalah bahasa yang berdasarkan struktur atau skema basis data yang menggambarkan atau mewakili

desain basis data secara keseluruhan dispesifikasikan.

2. Data manipulation Language (DML) merupakan bentuk bahasa basis data yang berguna untuk melakukan manipulasi dan pengambilan data

pada suatu basis data. Manipulasi dapat berupa penyisipan atau

penambahan data baru kesuatu basis data, penghapusan dan

pengubahan data. Perangkat lunak yang termasuk DBMS seperti

(43)

5. Pemakai (user), pemakai yang berinteraksi dengan basis data baik melalui Data Manipulation Language (DML) maupun query untuk mengakses data ataupun lain-lainnya.

6. Aplikasi (Perangkat Lunak) lain, hanya bersifat optional, artinya ada atau

tidaknya tergantung pada kebutuhan kita.

2.8 Pemrograman Web

2.8.1 Hypertext Markup Languge (HTML)

HTML (Hypertext Markup Language) merupakan salah satu format yang digunakan dalam pembuatan dokumen dan aplikasi yang berjalan di halaman web.

HTML digunakan untuk melakukan markup atau penandaan terhadap suatu

dokumen teks. Tanda tersebut digunakan untuk menentukan format atas style dari teks yang ditandai.

Setiap dokumen HTML memiliki struktur dasar atau susunan file sebagai

berikut :

<html> <head>

<tittle>

berisi teks yang akan muncul pada tittle bar browser

</tittle> </head> <body>

berisi tentang text, gambar, ataupun apapun yang ingin ditampilkan pada halaman web ada pada bagian ini. </body>

</html>

Seperti dapat dilihat, struktur file HTML diawali dengan sebuah tag

<html> dan ditutup dengan tag </html>.

(44)

Elemen HTML biasanya berupa tag yang berpasangan dan setiap tag ditandai

dengan simbol < dan >. Pasangan dari sebuah tag ditandai dengan tanda ‘/’.

Misalnya pasangan dari tag <HTML> adalah </HTML>. Dalam hal ini <contoh>

disebut sebagai elemen dan biasanya dalam suatu elemen terdapat atribut-atribut

untuk mengatur elemen itu. Dalam penulisan tag HTML tidaklah case sensitive, artinya penggunaan huruf kecil ataupun besar tidaklah menjadi masalah.

Sebuah file HTML merupakan file teks sehingga dapat dibuat dengan

menggunakan teks editor yang sederhana, misalnya notepad. Dapat juga menggunakan HTML editor yang bersifat visual, misalnya FrontPage, HotMental, Netscape Composer, dan lain –lain.

Komunikasi antara web browser dan web server adalah menggunakan protokol internet TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol). Web server adalah server yang berfungsi untuk melayani respons HyperText Transfer Protocol (HTTP). HTTP (Hypertext Transfer Protocol) merupakan protokol yang digunakan untuk mentransfer data antara web server ke web browser. Protokol ini mentransfer dokumen-dokumen web yang ditulis atau berformat HTML yang

ditambah dengan script program java untuk memberi kemampuan pemrograman pada halaman tersebut.

Respon dari HTTP akan dilayani oleh Internet Information System (IIS) yang berfungsi sebagai web server. HTTP bekerja dalam bentuk permintaan dan respons. Pada saat client meminta file pada server, maka client akan membuat

(45)

hubungan ke web server. Selanjutnya web server akan merespon permintaan dan memutuskan hubungan setelah permintaan selesai diproses.

2.8.2 Pemrograman PHP

PHP merupakan bahasa berbentuk skrip yang ditempatkan dalam server

dan diproses di server, hasilnya dikirim ke client tempat pengguna mengunakan browser. Secara khusus, PHP dirancang untuk membentuk web dinamis. PHP

bersifat bebas dipakai tanpa harus membeli atau membayar lisensi untuk

menggunakannya.

Skrip PHP berkedudukan sebagai tag dalam bahasa HTML Sebagaimana

diketahui, HTML adalah bahasa standar untuk membuat halaman web. Kode PHP

diawali dengan <?php dan diakhiri dengan?>. Pasangan kedua tag inilah berfungsi

sebagai tag kode PHP yang dipahami oleh server yang kemudian diproses

selanjutnya hasilnya dikirim melalui browser.

Adapun penulisan skrip PHP salah satunya adalah sebagai berikut :

<HTML>

<HEAD>

<TITLE> COBA PHP</TITLE> </HEAD>

<BODY> <?PHP

echo "Selamat belajar php"; ?>

</BODY> </HTML>

Output dari skrip PHP pada browser adalah sebagai berikut :

(46)

Gambar 2.2. Hasil Kode PHP di browser

2.9 Bahasa SQL dan MySQL 5.0

MYSQL adalah salah satu jenis database server yang banyak digunakan

pada saat ini, disebabkan MYSQL menggunakan SQL sebagai bahasa dasar untuk mengakses database, MYSQL termasuk RDBMS (Relation Database Management System) yang lebih populer oleh kalangan pemrograman web, terutama di lingkungan Linux. Namun, saat ini telah tersedia MYSQL untuk

platform sistem operasi Windows.

Khusus pada sistem operasi Windows, MYSQL bersifat shareware dalam pengertian perangkat lunak yang dikenai biaya setelah melakukan modifikasi dan

digunakan untuk keperluan produksi. Perangkat lunak Mysql dapat didownload

melalui http://www.mysql.com.

Perintah dasar dalam MYSQL, diantaranya adalah :

Sintak dalam menciptakan database adalah :

(47)

CREATE DATABASE [nama_database]; Contoh:

CREATE DATABASE penjualan; Sintak dalam mengakses database adalah :

USE [nama_databses]; Contoh:

USE penjualan;

Sintak untuk melihat daftar database adalah : SHOW DATABASES;

Sintak untuk membuat atau menciptakan tabel adalah : CREATE TABLE [nama_tabel]

(nama_field1 tipe_data1 (lebar), nama_field2 tipe_data2 (lebar), ………..,

nama_field n tipe_data n (lebar)); Contoh:

CREATE TABLE barang; (kode_barang varchar(10),

nama_brg char(30), jumlah integer(4)); Sintak untuk melihat struktur tabel adalah :

DESC [nama_tabel] Contoh :

DESCbarang;

Sintax untuk menghapus field tertentu adalah :

ALTER TABLE [NAMA_TABEL] , DROP TABLE [nama_tabel] Contoh :

ALTER TABLE barang, DROP barang; Sintax untuk menambah field

ALTER TABLE [nama_table] ADD [nama_field] [tipe_data] (lebar);

contoh :

ALTER TABLE barang ADD keterangan char(50); Sintax untuk mengubah field tertentu adalah :

ALTER TABLE [nama_tabel] CHANGE [nama_field asli] [nama_field diubah] [tipe data] (lebar);

contoh :

ALTER TABLE barang CHANGE keterangan memo varchar(50);

(48)

Sintax untuk menghapus tabel adalah DROP [nama_table];

Contoh : DROP barang;

Sintax untuk melihat semua isi data table adalah SELECT *FROM[nama_tabel];

Contoh :

SELECT *FROM BARANG;

Dalam proses manipulasi data dalam MYSQL terdapat tiga hal atau proses

yang penting, diantaranya adalah :

1. INSERT, digunakan untuk mengisi data. Sintaxnya adalah :

INSERT INTO[nama_tabel]

(nama_field1, nama_field2,……, nama_field n) VALUES

(‘isi_data 1’, ‘isi _data2’ ,……, ‘isi_data n’); Contoh :

INSERT INTO mhs

(nim,nama,alamat) VALUES (‘01051950’,’Teguh’,’papringan’);

2. UPDATE, digunakan untuk mengubah salah satu isi data tabel. Sintaknya adalah :

UPDATE [nama_tabel]

SETnama_field1 =nilai_baru1, nama_field2 = nilaibaru2,..nama_field n = nilai_baru n WHERE[kondisi];

Contoh :

UPDATE barang

SET nama_brg = ‘buku islam’, memo = ‘buku terbaru’ WHERE kode_brg = ‘01B’;

3. DELETE, digunakan untuk menghapus isi data tabel. Sintaknya adalah :

(49)

BAB III

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1 Analisis Kebutuhan Sistem

Sistem bertujuan untuk membantu perusahaan membuat Rancangan

Anggaran dan Biaya (RAB) yang sesuai dengan kebutuhan dan bujet konsumen.

Sistem menerima input data standar untuk penentu keputusan Rancangan

Anggaran Biaya (RAB) yaitu pekerjaan lantai, pekerjaan dinding, pekerjaan

plafon dan pekerjaan perabot (furnitur).

Setiap variabel akan memiliki beberapa alternatif pilihan dan setiap

alternatif pilihan akan terbagi menjadi tiga kategori bobot yaitu kategori bermutu

baik, cukup, dan kurang. Kategori baik, cukup dan kurang memiliki bobot berupa

harga per meter setiap bahan baku dan ongkos pekerjaannya.

Sistem juga menerima input data kebutuhan konsumen yaitu bujet

konsumen, luas lantai, dinding, plafon, dan paket furnitur yang dibutuhkan. Untuk

spesifikasi pekerjaan, konsumen juga diminta untuk memasukkan prioritas

pekerjaan yang akan menentukan kualitas dari suatu bahan dengan menyesuaikan

bujet yang disediakan.

Proses pengolahan menggunakan metode optimasi tabel keputusan untuk

memperoleh kombinasi bahan baku untuk setiap pekerjaan yang sesuai dengan

bujet yang dimiliki konsumen dan kebutuhan konsumen.

(50)

1. Use Case Diagram

Gambar 3.1 Use Case Diagram

2. Use Case Narrative

Primary Bussins Actor Admin Other Participating

Description Aktifitas berupa pengisian data admin dan password sehingga admin dapat masuk ke sistem untuk melakukan pengelolaan database

33

Konsumen Admin

(51)

Author : Ita Date : 17/5/2007 Version:1.00 Use Case Name Pengelolaan data harga standar

Use case ID

Priority Medium

Source Admin

Use Case Type : System analysis

Primary Bussins Actor Admin Other Participating

Description Aktifitas berupa pengelolaan data biaya pekerjaan lantai, dinding, plafon, dan biaya furnitur.

Author : Ita Date : 17/5/2007

Version:1.00 Use Case Name Input spesifikasi pekerjaan

Use case ID

Priority Medium

Source Konsumen

Use Case Type : System analysis

Primary Bussins Actor Konsumen Other Participating

(52)

Author : Ita Date : 17/5/2007 Version:1.00 Use Case Name Proses pengambilan keputusan

Use case ID

Priority High

Source Konsumen

Use Case Type : System analysis

Primary Bussins Actor Konsumen Other Participating

Actors

-

Other Interested

Stakeholders

Admin

Description Komputer akan memproses data yang ada untuk memberikan alternatif keputusan terbaik dengan metode tabel keputusan.

3.2 Perancangan Sistem

Tahap ini digunakan untuk melakukan perancangan sistem yang

digunakan untuk membuat suatu sistem pendukung pengambilan keputusan.

Untuk menggambarkan proses pengambilan keputusan sistem ini terdiri dari 4

bagian yaitu perancangan manajemen proses, perancangan manajemen model,

perancangan manajemen basis data dan perancangan manajemen dialog.

3.2.1 Perancangan Subsistem Manajemen Proses

Perancangan sistem menggunakan data flow diagram dimana sistem

digambarkan dalam wujud DFD level 0 terlebih dahulu (context diagram). Berikut

Context diagram tersebut.

(53)

Gambar 3.2. DFD Context Diagram

Context diagram menggambarkan semua aktifitas input dan output data

yang keluar dan masuk dari dan kedalam sistem pendukung keputusan. Dari

entitas konsumen terdapat data masuk berupa volume pekerjaan luas

lantai,dinding, plafon dan furnitur dan bujet konsumen. Menuju ke konsumen dari

sistem akan ditampilkan jenis material dan biaya yang sesuai. Dari entitas admin

masuk ke sistem data harga bahan yang merupakan variabel penentu keputusan

pembuatan RAB terbaik dan optimal.

(54)

Gambar 3.3 DFD Level 1

DFD level 1 menggambarkan secara lebih detil context diagram diatas.pada

DFD level 1 terlihat bahwa ada dua proses utama yang berlaku yaitu proses

update harga bahan. Pada proses ini harga bahan akan disimpan ke tabel-tabel

basis data sesuai jenis bahan pekerjaannya. Untuk bahan pekerjaan lantai akan

disimpan di tabel lantai, bahan pekerjaan dinding disimpan di tabel dinding, bahan

pekerjaan plafon disimpan di tabel plafon, dan bahan pekerjaan furnitur disimpan

(55)

kedua yaitu proses pengambilan keputusan. Pada proses ini dibutuhkan data dari

konsumen berupa bujet, ukuran luas lantai, dinding, plafon, pemilihan paket

furnitur kemudian prioritas pekerjaannya. Kalkulasi seluruh kemungkinan

alternatif solusi berdasarkan input pengguna dan data harga standar. Sistem akan

menyeleksi alternatif solusi berdasarkan bujet dan prioritas yang dimasukkan

pengguna. Hasil dari pengambilan keputusan adalah alternatif solusi yang telah

diurut berdasarkan besar bujet secara descending.

3.2.2 Perancangan Subsistem Manajemen Model

Model pengambilan keputusan dirancang sesuai proses dalam DFD level 1

yang telah diuraikan diatas. Variabel penentu keputusan adalah

komponen-komponen sebagai berikut

x= harga bahan dan biaya pengerjaan untuk pekerjaan lantai, dinding, plafon dan

furnitur per satuan pekerjaan.

a= jumlah satuan pekerjaan yang harus dilaksanakan. Dalam hal ini adalah luas

atau volume dari setiap pekerjaan lantai,dinding, plafon atau biaya furnitur.

Rumus matematika yang dapat dipakai untuk menyusun tabel keputusan untuk

kasus ini adalah sebagai berikut :

a1.x1 + a2.x2 + a3.x3 + a4.x4 <= B

Syarat : a1,a2,a3,a4,x1,x2,x3,x4 >= 0

0 <= B<= Budget

(56)

Keterangan :

a1 = luas pekerjaan lantai.

x1 = harga bahan dan biaya pengerjaan lantai.

a2 = luas pekerjaan dinding.

x2 = harga bahan dan biaya pengerjaan dinding.

a3 = luas pekerjaan plafon.

x3 = harga bahan dan biaya pengerjaan plafon.

a4 = volume pekerjaan furnitur.

x4 = harga bahan dan biaya pengerjaan furnitur.

B = Biaya yang dibutuhkan untuk setiap alternatif kombinasi pekerjaan.

Proses komputasi dilakukan untuk semua data bahan pekerjan lantai,

pekerjaan dinding, pekerjaan plafon, dan furnitur sehingga membentuk tabel

keputusan bagi semua kemungkinan biaya. Dari seluruh kemungkinan biaya dicari

biaya total yang lebih kecil dari bujet konsumen.

Untuk spesifikasi pekerjaan, konsumen diminta memasukkan prioritas

bahan pekerjaan yang akan menentukan kualitas bahan yang akan digunakan

menyesuaikan bujet konsumen.. Prioritas bahan pekerjaan masing-masing

memiliki variabel yaitu :

$ses_p1 = prioritas bahan 1

$ses_p2 = prioritas bahan 2

$ses_p3 = prioritas bahan 3

$ses_p4 = prioritas bahan 4

(57)

setiap variabel akan memiliki beberapa alternatif pilihan dan setiap alternatif

pilihan akan terbagi menjadi tiga kategori bobot yaitu kategori bermutu baik,

cukup, dan kurang. Untuk mengurutkan prioritas, maka diperlukan perintah SQL

sebagai berikut :

SELECT *

FROM RAB

WHERE

$ses_p1<=$ses_p2 AND $ses_p2<=$ses_p3 AND $ses_p3<=$ses_p4

Sintaks pengurutan berdasarkan prioritas berada pada perintah WHERE.

Urutan WHERE dimulai dari $ses-pi karena prioritas pertama, kemudian $ses_p2

karena prioritas kedua, kemudian dilanjutkan dengan $ses_p3 karena prioritas

ketiga dan diakhiri oleh $ses_p4 untuk prioritas keempat.

Tentunya perintah SQL pada bagian WHERE harus dinamis sesuai

prioritas yang diinginkan penggunanya sehingga urutan kualitas dalam perintah

WHERE tersebut harus selalu dapat diubah tergantung prioritas pengurutannya.

Urutan prioritas yang tersimpan dalam tabel dibandingkan dengan prioritas yang

dimasukkan oleh pengguna kemudian diseleksi untuk menghasilkan alternatif

solusi sesuai dengan input pengguna.

Contoh komputasi untuk kasus sederhana

Seorang konsumen hendak mengetahui kombinasi terbaik untuk spesifikasi lantai,

dinding, plafon dan furnitur bagi kantornya. Ukuran kantor panjang=9 meter,

(58)

Furnitur berupa meja dan kursi sejumlah 20 buah (dengan harga meja dan kursi

dianggap sama). Bujet Rp. 72 Juta. Bagaimanakah kombinasi terbaiknya?

Prioritas bagi konsumen tersebut adalah : 1. Lantai, 2.Dinding, 3.Plafon, dan

4.Furnitur

Diketahui :

Bujet = 72 Juta rupiah

Volume pekerjaan :

Lantai : 5 meter x 9 meter = 45 meter persegi

Dinding : 6+(5 meter x 3 meter x 2) + (9 meter x 3 meter x 2) = 90 meter

persegi

Plafon : 5 meter x 9 meter = 45 meter persegi

Furnitur = 20 meter kubik

Prioritas : 1. Lantai, 2.Dinding, 3.Plafon, dan 4.Furnitur

Diketahui sebagian harga bahan yang ada adalah sebagai berikut

(pada contoh kasus ini dimisalkan perusahaan hanya menyediakan bahan baku

lantai adalah granit, dinding dengan cat, plafon gypsum,dan furnitur kayu jati) :

Lantai bahan granit

Bahan Kualitas Harga/meter persegi Granit Baik 1000000

Cukup 500000 Kurang 300000 Dinding Cat

Bahan Kualitas Harga/meter persegi Cat Baik 15000

Cukup 10000 Kurang 7000

(59)

Plafon Gypsum

Bahan Kualitas Harga/meter persegi Gypsum Baik 450000

Cukup 300000 Kurang 200000

Furnitur kayu jati

Bahan Kualitas Harga/meter persegi Kayu Jati Baik 850000

Cukup 550000 Kurang 320000

Proses perhitungan

Dengan rumus matematis diatas komputasi menjadi sebagai berikut :

a1 = luas pekerjaan lantai

a2 = luas pekerjaan dinding

a3 = luas pekerjaan plafon

a4 = volume pekerjaan furnitur

Rumus polynomial :

45x1 + 90x2 + 45x3 + 20 x4 <= 72000000

Nilai x1 = harga bahan dan pengerjaan lantai

x2 = harga bahan dan pengerjaan dinding

x3 = harga bahan dan pengerjaan plafon

x4 = harga bahan dan pengerjaan furnitur

(60)

Setelah memanfaatkan tabel harga bahan diatas diperoleh tabel keputusan sebagai

berikut :

Tabel 3.1 Tabel Keputusan

Lantai Dinding Plafon Furnitur

Luas Harga

45 Rp1.000.000 90 Rp10.000 45 Rp200.000 20 Rp850.000 Rp71.900.000

(61)
(62)

Hasil Perhitungan dan Perangkingan

Lantai Dinding Plafon Furnitur

Luas Harga Luas Harga Luas Harga Volume Harga Total

45 Rp1.000.000 90 Rp10.000 45 Rp200.000 20 Rp850.000 Rp71.900.000 45 Rp1.000.000 90 Rp7.000 45 Rp200.000 20 Rp850.000 Rp71.630.000 45 Rp1.000.000 90 Rp15.000 45 Rp300.000 20 Rp550.000 Rp70.850.000 45 Rp1.000.000 90 Rp10.000 45 Rp300.000 20 Rp550.000 Rp70.400.000 45 Rp1.000.000 90 Rp7.000 45 Rp300.000 20 Rp550.000 Rp70.130.000

Selanjutnya untuk setiap baris dalam tabel tersebut diidentifikasi urutan kulitas

(63)

Tabel 3.2 Tabel RAB

* KwL : kualitas lantai, KwD : kualitas dinding, KwP : kualitas plafon, KwF : kualitas furniture

Tabel diatas belum menunjukkan pengurutan berdasarkan prioritas, baru menunjukkan pengurutan berdasarkan bujet konsumen.

Aplikasi harus mengurutkan prioritas kualitas baik, cukup kurang dengan mendahulukan lantai, dinding, kemudian plafon dan

furniture (LDPF, sesuai permintaan contoh soal diatas). Maka table diatas perlu diproses lagi dengan perintah SQL sebagai berikut :

SELECT * FROM RAB WHERE KwL<=KwD AND KwD<= KwP AND KwP<= KwF

Sintaks pengurutan berdasarkan prioritas berada pada perintah WHERE. Urutan WHERE dimulai dari KwL karena prioritas

pertama adalah kualitas lantai, kemudian KwD karena prioritas kedua adalah dinding, kemudian dilanjutkan dengan KwP karena 46

Lantai Dinding Plafon Furniture

Luas Harga KwL Luas Harga KwD Luas Harga KwP Luas Harga KwF Total

Prioritas Kualitas

45 Rp1.000.000 B 90 Rp10.000 C 45 Rp200.000 K 20 Rp850.000 B Rp71.900.000 LFDP

(64)

prioritas ketiga adalah plafon dan diakhiri oleh KwF untuk prioritas keempat yaitu furniture. Hasil dari pemrosesan perintah SQL

diatas adalah table RAB yang sudah diprioritaskan berdasarkan kualitas bahan namun tetap menyesuaikan bujet konsumen.

Tabel 3.3 Tabel RAB Final

Lantai Dinding Plafon Furniture

Luas Harga KwL Luas Harga KwD Luas Harga KwP Luas Harga KwF Total

Prioritas Kualitas

45 Rp1.000.000 B 90 Rp15.000 B 45 Rp300.000 C 20 Rp550.000 C Rp70.850.000 LDPF

45 Rp1.000.000 B 90 Rp10.000 C 45 Rp300.000 C 20 Rp550.000 C Rp70.400.000 BFPD 45 Rp1.000.000 B 90 Rp10.000 C 45 Rp200.000 K 20 Rp850.000 B Rp71.900.000 LFDP 45 Rp1.000.000 B 90 Rp 7.000 K 45 Rp300.000 C 20 Rp550.000 C Rp70.130.000 LFPD 45 Rp1.000.000 B 90 Rp 7.000 K 45 Rp200.000 K 20 Rp850.000 B Rp71.630.000 LFPD

Tentunya perintah SQL pada bagian WHERE harus dinamis sesuai prioritas yang diinginkan penggunanya sehingga urutan kualitas

dalam perintah WHERE tersebut harus selalu dapat diubah tergantung prioritas pengurutannya. Urutan prioritas yang tersimpan

dalam tabel dibandingkan dengan prioritas yang dimasukkan oleh konsumen.

(65)

Hasil perbandingan dengan urutan prioritas kualitas bahan yang sesuai merupakan

alternatif keputusan yang direkomendasikan oleh sistem sebagai berikut .

Hasil Perhitungan dan Perangkingan

Lantai Dinding Plafon Furnitur

Luas Harga Luas Harga Luas Harga Volume Harga Total

45 Rp1.000.000 90 Rp15.000 45 Rp300.000 20 Rp550.000 Rp70.850.000

3.2.3 Perancangan Subsistem Manajemen Basis Data.

Pembuatan rancangan database didahului dengan perancangan

ER-Diagram karena pada ER-ER-Diagram terlihat hubungan antar entitas, atribut setiap

entitas, dan atribut setiap hubungan antar entitas. Pada kasus ini ER – Diagram

digambarkan sebagai berikut :

(66)

ER - Diagram

! "

(67)

3.2.4 Perancangan Subsistem Manajemen Dialog

Untuk melengkapi sistem ini, diperlukan fasilitas untuk berkomunikasi

antara sistem dengan pemakai yang disebut manajemen antar muka (dialog).

Perancangan antarmuka input :

1. Input Data Bahan Lantai

Gambar 3.5 Desain Input Bahan Lantai

2. Input Data Bahan Dinding

Gambar 3.6 Desain Input Bahan Dinding

50

Kode Nama Bahan Kualitas Harga Keterangan File Gambar

Awal Sebelum Berikut Akhir Tambah Edit Hapus Kode Nama Bahan Kualitas Harga Keterangan File Gambar

Awal Sebelum Berikut Akhir Tambah Edit Hapus DATA BAHAN LANTAI

DATA BAHAN DINDING

Cari.. Cari.. Cari..

(68)

3. Input Data Bahan Plafon

Gambar 3.7 Desain Input Bahan Plafon

4. Input Data Bahan Furnitur

Gambar 3.8 Desain Input Bahan Furnitur

51

Kode Nama Bahan Kualitas Harga Keterangan File Gambar

Awal Sebelum Berikut Akhir Tambah Edit Hapus

Kode Nama Bahan Kualitas Harga Keterangan File Gambar

Awal Sebelum Berikut Akhir Tambah Edit Hapus

BAHAN DASAR FINISHING FURNITUR DATA BAHAN PLAFON

Cari.. Cari.. Cari..

Gambar

Tabel Keputusan ..................................................................................20
tabel acuan manual, dan agenda
Gambar 2.1  Model Konseptual DSS
Gambar 3.1 Use Case Diagram
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dalam skripsi ini akan dibangun Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan (SPPK) Untuk Menentukan Penjurusan Siswa SMA yang bertujuan untuk membantu kesulitan dari

Sistem pendukung keputusan penilaian kinerja karyawan adalah suatu sistem yang dirancang untuk menghasilkan informasi yang dapat membantu pengambilan keputusan dalam proses

Penyetingan koneksi yang digunakan dalam program aplikasi Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan Pemilihan Sepeda Motor dengan Metode Electre III adalah dengan menggunakan

Membangun suatu sistem pendukung keputusan yang dapat membantu dalam pengambilan keputusan untuk menentukan teknik peramalan yang tepat di dalam menentukan

Dari permasalahan tersebut maka akan dibuat sebuah sistem pendukung pengambilan keputusan yang dapat membantu pengelola Shanti Dharma dalam menghitung biaya yang diperlukan

Sistem pendukung keputusan ini da pat membantu tim penyeleksi beasiswa dalam pengambilan keputusan penentuan penerimaan beasiswa bidikmisi, agar menghasilkan keputusan yang

Berdasarkan hasil analisis, dapat disimpulkan bahwa Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan Penentuan Posisi Pemain Sepak Bola dengan menggunakan metode SMART ini

Adanya sistem pendukung keputusan pemilihan pelatihan ini diharapkan dapat mempermudah pengambilan keputusan untuk menentukan pelatihan yang sesuai dengan minat dan kemampuan