SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN
UNTUK PEMILIHAN KACAMATA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sains
Program Studi Ilmu Komputer
Oleh : Dwi Astuti NIM : 003124112
PROGRAM STUDI ILMU KOMPUTER
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
HALAMAN PERSEMBAHAN
Ketika satu pintu tertutup, pintu lain terbuka, namun terkadang kita melihat dan menyesali pintu tertutup tersebut terlalu lama hingga kita tidak melihat
pintu lain yang telah terbuka ...Alexander Graham Bell
Saat menghadapi kesulitan beberapa orang tumbuh sayap, sedang yang lain mencari tongkat penyangga ...Oscar Wilde
Suatu kehidupan yang penuh kesalahan tidak hanya lebih berharga namun lebih berguna dibandingkan hidup tanpa melakukan apapun …George Benard Shaw Tempat untuk berbahagia itu di sini, waktu untuk berbahagia itu kini, cara untuk
berbahagia ialah dengan membuat orang lain bahagia …Robert G. Ingersol
Skripsi ini kupersembahkan untuk :
Orang tuaku tercinta Bapak Sukiran dan Ibu Darsih Kakakku Kristiyan Mulyani dan Wahyudi Supriyanto Adikku Agus Triwiyanto
Adikku Novia Catur Wijiasih
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, Juli 2007
Penulis
ABSTRAK
Perkembangan teknologi informasi yang pesat dan diiringi dengan kemajuan dunia komputer baik software maupun hardware sehingga banyak membawa perubahan pada pola hidup manusia. Banyak sistem yang dapat mempermudah pengambilan suatu keputusan. Salah satunya adalah dalam pemilihan kacamata.
Dengan Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan Untuk Pemilihan Kacamata ini konsumen dapat melakukan simulasi dengan mencoba-coba memilih sendiri komponen-komponen kacamata sesuai dengan yang mereka inginkan. Komponen-komponen tersebut terdiri dari lensa, frame dan harga maksimal yang diinginkan. Hasil pemilihan tersebut dapat membantu konsumen dalam mengambil keputusan dalam memilih kacamata.
ABSTRACT
The rapid development of information technology which is accompanied by computer era progression brings about a changing of human life. There are many systems to ease the act of making of decision. One of them is spectacles selecting.
By the Decision Support System To Choose Eye Glasses, consumer are able to simulate of trial error in selecting spectales components on their own as what they want. The components include lenses, frames, and maximum price wanted. The result of selecting is able to help the consumers in making decision of spectacles selecting.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Yesus Kristus yang telah
melimpahkan segala berkat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul “SISTEM PENDUKUNG
PENGAMBILAN KEPUTUSAN UNTUK PEMILIHAN KACAMATA”
untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains Program
Studi Ilmu Komputer, Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Universitas Sanata Dharma.
Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan dari
berbagai pihak baik berupa moral, material maupun spiritual. Oleh karena itu
penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu P.H Prima Rosa, S.Si., Msc., selaku Kepala Program Studi Ilmu
Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Sanata Dharma.
2. Bapak ST. Eko Hari Parmadi, S.Si., M. Kom., selaku dosen
pembimbing dan penguji yang telah membimbing dan mengarahkan
penulis dalam menyusun skripsi ini. Terima kasih atas
masukan-masukan, saran-saran dan kesabarannya untuk membimbing penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini.
3. Ibu P.H Prima Rosa, S.Si., Msc, selaku dosen penguji, terima kasih
4. Bapak Y. Joko Nugroho, S. Si, selaku dosen penguji, terima kasih atas
kesediaan menguji, saran-saran dan waktu yang diberikan.
5. Bapak-Ibu Dosen Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan pengalaman yang
berguna bagi penulis.
6. Pak Tukijo, selaku pegawai sekretariat, terima kasih atas semua
bantuannya selama penulis menyelesaikan studi di Universitas Sanata
Dharma.
7. Mas Susilo dan Mas Widodo, selaku pegawai laboratorium komputer
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sanata
Dharma, terima kasih atas bantuannya selama ini.
8. Orang tuaku Bapak Sukiran dan Ibu Darsih tercinta, terima kasih atas
perhatian, doa, dukungan, kesabaran dan kasih sayangnya selama ini,
sehingga penulis bisa menyelesaikan kuliah ini.
9. Kakakku tercinta Kristian Mulyani dan Wahyudi Supriyanto, terima
kasih atas semua bantuannya sehingga penulis dapat meyelesaikan
skripsi ini, tanpa kalian aku nggak bisa lulus…, juga untuk kedua
ponakanku yang lucu-lucu Andi Suryo Nugroho dan Ferly Bernard
Kristanto, Bulik Tuti sayang kalian semua.
10. Kedua adikku tercinta Agus Triwiyanto dan Novia Catur Wijiasih,
terima kasih atas doa, bantuan dan dukungan semangatnya selama
11. Kekasihku Kris Heribiyantara, bersamamu aku merasa hari-hariku
menjadi hidup…terima kasih untuk kasih sayang, cinta, kesabaran,
dukungan dan bantuannya selama ini.
12. Teman-teman kost 101 : Suri, Maria, Asri, Debora dan Mbak Ati
terima kasih atas kebersamaannya selama ini.
13. Temi, Santy, Dian, Titin, Fery, Yulia, Marina, Dewi, Athan, Yuni
terima kasih atas kebersamaannya selama ini.
14. Semua teman Ikomp angkatan 2000 Universitas Sanata Dharma.
15. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini masih terdapat banyak
kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran guna
penyempurnaan skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi ini berguna bagi
semua pihak terutama hal-hal yang berkaitan dengan isi program dari skripsi ini.
Yogyakarta, Juli 2007
Hormat Kami,
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... v
ABSTRAK ... vi
ABSTRACT ... vii
KATA PENGANTAR ... viii
DAFTAR ISI ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xvi
DAFTAR TABEL ... xxv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 2
1.3 Batasan Masalah ... 2
1.4 Tujuan ... 3
1.5 Metodologi... 3
1.6 Sistematika Penulisan ... 5
BAB II DASAR TEORI ... 6
2.1 Konsep Dasar Sistem dan Sistem Informasi... 6
2.1.1 Defnisi Sistem dan Sistem Informasi... 6
2.2 Keputusan ... 7
2.2.1 Teknik Pengambilan Keputusan... 8
2.2.2 Dasar dan Faktor Pengambilan Keputusan ... 9
2.2.3 Proses Pengambilan Keputusan ... 13
2.3 Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan ... 14
2.3.1 Pengertian SPPK... 14
2.3.2 Karakteristik dan Kemampuan SPPK ... 15
2.3.3 Komponen SPPK ... 17
2.3.3.1 Manajemen Data (Data Management)... 17
2.3.3.2 Manajemen Model (Model Management) ... 19
2.3.3.3 Manajemen Dialog (Dialog Management)... 21
2.3.3.4 Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management)... 22
2.3.4 Pengembangan SPPK ... 22
2.4 HTML ... 25
2.5 PHP ... 26
2.5.1 Cara Kerja PHP ... 26
2.5.2 Struktur Program PHP ... 27
2.5.3 Komentar Pada PHP ... 28
2.6 Kombinasi PHP dan HTML ... 29
2.7 PHP Dan Database ... 29
2.8 MySQL ... 30
2.8.1 Keunggulan MySQL ... 30
2.8 Macromedia Dreamweaver MX ... 32
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 34
3.1 Perencanaan ... 34
3.2 Analisa ... 36
3.3 Perancangan ... 37
3.3.1 Perancangan Subsistem Model ... 42
3.3.2 Perancangan Subsistem Database ... 44
3.3.2.1 Diagram ER ... 44
3.3.2.2 Mapping ... 45
3.3.2.3 Kamus Data ... 45
3.3.3 Perancangan Subsistem Dialog ... 48
3.3.3.1 Perancangan Untuk User ... 50
3.3.3.1.1 Halaman Awal ... 50
3.3.3.1.2 Daftar Lensa ... 50
3.3.3.1.3 Daftar Frame ... 51
3.3.3.1.4 Buku Tamu ... 51
3.3.3.1.5 Menu Pilih ... 52
3.3.3.1.6 Cari Data Lensa ... 53
3.3.3.1.7 Cari Data Frame ... 54
3.3.3.2 Perancangan Untuk Administrator ... 54
3.3.3.2.1 Login Administrator ... 54
3.3.3.2.2 Home Admin ... 54
3.3.3.2.4 Update Data ... 59
3.3.3.2.5 Tampil Data ... 61
3.3.3.2.6 Update Buku Tamu ... 64
3.3.3.2.7 Laporan ... 64
3.3.3.2.8 Ganti Password ... 67
BAB IV IMPLEMENTASI PROGRAM ... 68
4.1 Implementasi Database ... 68
4.2 Implementasi Subsistem Dialog ... 71
4.2.1 Implementasi Halaman Untuk User... 71
4.2.1.1 Halaman Awal ... 71
4.2.1.2 Daftar Lensa ... 72
4.2.1.3 Daftar Frame ... 72
4.2.1.4 Buku Tamu ... 73
4.2.1.5 Menu Pilih ... 73
4.2.1.6 Cari Data Lensa ... 75
4.2.1.8 Cari Data Frame ... 75
4.2.2 Implementasi Halaman Untuk Administrator ... 76
4.2.2.1 Login Administrator ... 76
4.2.2.2 Home Admin ... 76
4.2.2.3 Input Data ... 77
4.2.2.4 Update Data ... 82
4.2.2.5 Tampil Data ... 86
4.2.2.7 Laporan ... 90
4.2.2.8 Ganti Password ... 92
4.3 Validasi ... 93
4.3.1 Validasi pada Halaman User ... 93
4.3.2 Validasi pada Halaman Administrator ... 94
BAB V PENUTUP ... 104
5.1 Kesimpulan... 104
5.2 Saran ... 105
DAFTAR PUSTAKA ... 106
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Dasar Umum Dan Teknik Pengambilan Keputusan Manajerial ... 10
Gambar 2.2 Hubungan Komponen SPPK (Turban, 1995) ... 22
Gambar 2.3 Cara Kerja PHP ... 27
Gambar 2.4 Struktur Pemrograman PHP ... 28
Gambar 2.5 Contoh Struktur Bahasa Pemrograman PHP ... 28
Gambar 2.6 Contoh Komentar PHP dan HTML ... 28
Gambar 2.7 Contoh Kombinasi PHP dan HTML ... 29
Gambar 2.8 Tampilan PHPMyAdmin 2.1.0... 32
Gambar 2.9 Tampilan Lay Out Macromedia Dreamweaver MX ... 33
Gambar 3.1 Diagram Konteks ... 37
Gambar 3.2 DAD Level 0 Untuk Admin ... 38
Gambar 3.3 DAD Level 1 Proses 11 Update Data Lensa ... 39
Gambar 3.4 DAD Level 1 Proses 12 Update Ukuran Lensa ... 39
Gambar 3.5 DAD Level 1 Proses 13 Update Bahan Lensa ... 39
Gambar 3.6 DAD Level 1 Proses 14 Update Merek Lensa ... 39
Gambar 3.7 DAD Level 1 Proses 15 Update Warna Lensa ... 40
Gambar 3.8 DAD Level 1 Proses 16 Update Data Frame ... 40
Gambar 3.9 DAD Level 1 Proses 17 Update Bahan Frame ... 40
Gambar 3.10 DAD Level 1 Proses 18 Update Merek Frame ... 40
Gambar 3.11 DAD Level 1 Proses 19 Update Warna Frame ... 41
Gambar 3.13 DAD Level 0 Proses Pemilihan Untuk Konsumen ... 41
Gambar 3.14 Diagram ER untuk Lensa ... 44
Gambar 3.15 Menu Untuk User ... 49
Gambar 3.16 Menu Untuk Admininstrator ... 49
Gambar 3.17 Rancangan Halaman Awal ... 50
Gambar 3.18 Rancangan Form Daftar Lensa ... 50
Gambar 3.19 Rancangan Form Daftar Frame ... 51
Gambar 3.20 Rancangan Buku Tamu ... 51
Gambar 3.21 Rancangan Menu Pilih ... 52
Gambar 3.22 Rancangan Output Hasil Pemilihan ... 53
Gambar 3.23 Rancangan Form Pencarian Data Lensa ... 53
Gambar 3.24 Rancangan Form Pencarian Data Frame ... 54
Gambar 3.25 Rancangan Login Administrator ... 54
Gambar 3.26 Rancangan Home Admin ... 55
Gambar 3.27 Rancangan Input Data Lensa ... 55
Gambar 3.28 Rancangan Input Ukuran Lensa ... 56
Gambar 3.29 Rancangan Input Bahan Lensa ... 56
Gambar 3.30 Rancangan Input Merek Lensa ... 56
Gambar 3.31 Rancangan Input Warna lensa ... 57
Gambar 3.32 Rancangan Input Data Frame ... 57
Gambar 3.33 Rancangan Input Bahan Frame ... 57
Gambar 3.34 Rancangan Input Merek Frame ... 58
Gambar 3.36 Rancangan Input Kacamata ... 58
Gambar 3.37 Rancangan Update Data Lensa ... 59
Gambar 3.38 Rancangan Update Ukuran Lensa ... 59
Gambar 3.39 Rancangan Update Bahan Lensa ... 59
Gambar 3.40 Rancangan Update Merek Lensa ... 59
Gambar 3.41 Rancangan Update Warna lensa ... 60
Gambar 3.42 Rancangan Update Data Frame ... 60
Gambar 3.43 Rancangan Update Bahan Frame ... 60
Gambar 3.44 Rancangan Update Merek Frame ... 60
Gambar 3.45 Rancangan Update Warna Frame ... 61
Gambar 3.46 Rancangan Update Kacamata ... 61
Gambar 3.47 Rancangan Tampil Data Lensa ... 61
Gambar 3.48 Rancangan Tampil Ukuran Lensa ... 61
Gambar 3.49 Rancangan Tampil Bahan Lensa ... 62
Gambar 3.50 Rancangan Tampil Merek Lensa ... 62
Gambar 3.51 Rancangan Tampil Warna lensa ... 62
Gambar 3.52 Rancangan Tampil Data Frame ... 62
Gambar 3.53 Rancangan Tampil Bahan Frame ... 62
Gambar 3.54 Rancangan Tampil Merek Frame ... 63
Gambar 3.55 Rancangan Tampil Warna Frame ... 63
Gambar 3.56 Rancangan Tampil Kacamata ... 63
Gambar 3.57 Rancangan Update Buku Tamu ... 64
Gambar 3.59 Rancangan Laporan Ukuran Lensa ... 64
Gambar 3.60 Rancangan Laporan Bahan Lensa ... 65
Gambar 3.61 Rancangan Laporan Merek Lensa ... 65
Gambar 3.62 Rancangan Laporan Warna lensa ... 65
Gambar 3.63 Rancangan Laporan Data Frame ... 65
Gambar 3.64 Rancangan Laporan Bahan Frame ... 66
Gambar 3.65 Rancangan Laporan Merek Frame ... 66
Gambar 3.66 Rancangan Laporan Warna Frame ... 66
Gambar 3.67 Rancangan Laporan Kacamata ... 66
Gambar 3.68 Rancangan Ganti Password ... 67
Gambar 4.1 Database Bahan Lensa ... 68
Gambar 4.2 Database Merek Lensa ... 68
Gambar 4.3 Database Ukuran Lensa ... 68
Gambar 4.4 Database Warna Lensa ... 69
Gambar 4.5 Database Lensa ... 69
Gambar 4.6 Database Merek Frame ... 69
Gambar 4.7 Database Bahan Frame ... 69
Gambar 4.8 Database Warna Frame ... 70
Gambar 4.9 Database Frame ... 70
Gambar 4.10 Database Kacamata ... 70
Gambar 4.11 Database Buku Tamu ... 70
Gambar 4.12 Database Admin ... 71
Gambar 4.14 Daftar Lensa ... 72
Gambar 4.15 Daftar Frame ... 73
Gambar 4.16 Buku Tamu ... 73
Gambar 4.17 Menu Pilih ... 74
Gambar 4.18 Hasil Pemilihan ... 74
Gambar 4.19 Pencarian Data Lensa ... 75
Gambar 4.20 Hasil Pencarian Data Lensa ... 75
Gambar 4.21 Pencarian Data Frame ... 75
Gambar 4.22 Hasil Pencarian Data Frame ... 76
Gambar 4.23 Login Administrator ... 76
Gambar 4.24 Halaman Menu Administrator ... 77
Gambar 4.25 Input Data Lensa ... 77
Gambar 4.26 Input Bahan Lensa ... 78
Gambar 4.27 Input Merek Lensa ... 78
Gambar 4.28 Input Ukuran Lensa ... 79
Gambar 4.29 Input Warna Lensa ... 79
Gambar 4.30 Input Data Frame ... 80
Gambar 4.31 Input Merek Frame ... 80
Gambar 4.32 Input Bahan Frame ... 81
Gambar 4.33 Input Warna Frame ... 81
Gambar 4.34 Input Kacamata ... 82
Gambar 4.35 Update Data Lensa ... 82
Gambar 4.37 Update Merek Lensa ... 83
Gambar 4.38 Update Ukuran Lensa ... 83
Gambar 4.39 Update Warna Lensa ... 84
Gambar 4.40 Update Data Frame ... 84
Gambar 4.41 Update Merek Frame ... 85
Gambar 4.42 Update Bahan Frame ... 85
Gambar 4.43 Update Warna Frame ... 85
Gambar 4.44 Update Kacamata ... 86
Gambar 4.45 Tampil Data Lensa ... 86
Gambar 4.46 Tampil Bahan Lensa ... 87
Gambar 4.47 Tampil Merek Lensa ... 87
Gambar 4.48 Tampil Ukuran Lensa ... 87
Gambar 4.49 Tampil Warna Lensa ... 88
Gambar 4.50 Tampil Data Frame ... 88
Gambar 4.51 Tampil Merek Frame ... 88
Gambar 4.52 Tampil Bahan Frame ... 89
Gambar 4.53 Tampil Warna Frame ... 89
Gambar 4.54 Tampil Kacamata ... 89
Gambar 4.55 Update Buku Tamu ... 90
Gambar 4.56 Laporan Data Lensa ... 90
Gambar 4.57 Laporan Bahan Lensa ... 90
Gambar 4.58 Laporan Merek Lensa ... 90
Gambar 4.60 Laporan Warna Lensa ... 91
Gambar 4.61 Laporan Data Frame ... 91
Gambar 4.62 Laporan Merek Frame ... 91
Gambar 4.63 Laporan Bahan Frame ... 92
Gambar 4.64 Laporan Warna Frame ... 92
Gambar 4.65 Laporan Kacamata ... 92
Gambar 4.66 Ganti Password ... 92
Gambar 4.67 Validasi Buku Tamu, Nama Belum Diisi ... 93
Gambar 4.68 Validasi Buku Tamu, Email Belum Diisi ... 93
Gambar 4.69 Validasi Buku Tamu, Komentar Belum Diisi ... 93
Gambar 4.70 Validasi Pemilihan Kacamata Menu SPPK ... 93
Gambar 4.71 Validasi Login Memasuki Halaman Administrator ... 94
Gambar 4.72 Validasi Input Data Lensa, Kode Lensa Belum Diisi ... 94
Gambar 4.73 Validasi Input Data Lensa, Bahan Belum Diisi ... 94
Gambar 4.74 Validasi Input data Lensa, Warna Belum Diisi ... 94
Gambar 4.75 Validasi Input Data Lensa, Merek Belum Diisi ... 94
Gambar 4.76 Validasi Input Data Lensa, Ukuran belum diisi ... 95
Gambar 4.77 Validasi Input Data Lensa, Gambar Lensa Belum Di Upload ... 95
Gambar 4.78 Validasi Input Bahan Lensa, Kode Bahan Belum Diisi ... 95
Gambar 4.79 Validasi Input Bahan Lensa, Nama Bahan Belum Diisi ... 95
Gambar 4.80 Validasi Input Bahan Lensa, Harga Bahan Belum Diisi ... 95
Gambar 4.81 Validasi Input Merek Lensa, Kode Merek Belum Diisi ... 95
Gambar 4.83 Validasi Input Merek Lensa, Harga Merek Belum Disi ... 96
Gambar 4.84 Validasi Input Warna lensa, Kode Warna Lensa Belum Diisi ... 96
Gambar 4.85 Validasi Input Warna Lensa, Nama Warna Lensa Belum Diisi ... 96
Gambar 4.86 Validasi Input Ukuran Lensa, Kode Ukuran Belum Diisi ... 96
Gambar 4.87 Validasi Input Ukuran Lensa, Jenis Ketebalan Belum Diisi ... 96
Gambar 4.88 Validasi Input Ukuran lensa, Jenis Lensa Kiri Belum Diisi ... 96
Gambar 4.89 Validasi Input Ukuran Lensa, Jenis Lensa Kanan Belum Diisi ... 97
Gambar 4.90 Validasi Input Ukuran Lensa, Ukuran Lensa Kiri Belum Diisi ... 97
Gambar 4.91 Validasi Input Ukuran Lensa, Ukuran Lensa Kanan Belum Diisi . 97
Gambar 4.92 Validasi Input Ukuran Lensa, Harga Ukuran Lensa Belum Diisi... 97
Gambar 4.93 Validasi Input Frame, Kode Frame Belum Diisi ... 97
Gambar 4.94 Validasi Input Frame, Bahan Frame Belum Diisi ... 97
Gambar 4.95 Validasi Input Frame, Warna Frame Belum Diisi ... 97
Gambar 4.96 Validasi Input Frame, Merek Frame Belum Diisi ... 98
Gambar 4.97 Validasi Input Frame, Tidak Ada Gambar Yang Diupload ... 98
Gambar 4.98 Validasi Input Bahan Frame, Kode Bahan Belum Diisi ... 98
Gambar 4.99 Validasi Input Bahan Frame, Nama Bahan Belum Diisi ... 98
Gambar 4.100 Validasi Input Bahan Frame, Harga Bahan Belum Diisi ... 98
Gambar 4.101 Validasi Input Merek Frame, Kode Merek Belum Diisi ... 98
Gambar 4.102 Validasi Input Merek Frame, Nama Merek Belum Diisi ... 98
Gambar 4.103 Validasi Input merek Frame, bentuk merek frame belum diisi .... 99
Gambar 4.104 Validasi Input merek Frame, Type Merek Frame Belum Diisi ... 99
Gambar 4.106 Validasi Input warna Frame, Kodewarna Frame Belum Diisi ... 99
Gambar 4.107 Validasi Input warna Frame, Nama Warna Frame Belum Diisi .. 99
Gambar 4.108 Validasi Input Kacamata, Silahkan Pilih Lensa ... 99
Gambar 4.109 Validasi Input Kacamata, Silahkan Pilih Frame ... 100
Gambar 4.110 Validasi Update Data Lensa ... 100
Gambar 4.111 Validasi Update Data Bahan Lensa ... 100
Gambar 4.112 Validasi Update Data Merek Lensa ... 100
Gambar 4.113 Validasi Update Data Ukuran Lensa ... 100
Gambar 4.114 Validasi Update Data Warna Lensa ... 101
Gambar 4.115 Validasi Update Data Frame ... 101
Gambar 4.116 Validasi Update Data Merek Frame ... 101
Gambar 4.117 Validasi Update Data Bahan Frame ... 101
Gambar 4.118 Validasi Update Data Warna Frame ... 101
Gambar 4.119 Validasi Update Buku Tamu, Edit Buku Tamu ... 102
Gambar 4.120 Validasi Update Buku Tamu, Hapus Buku Tamu ... 102
Gambar 4.121 Validasi Ganti Password, Username Belum Diisi ... 102
Gambar 4.122Validasi Ganti Password, Password Lama Belum Diisi ... 102
Gambar 4.123 Validasi Ganti Password, Password Baru Belum Diisi ... 103
Gambar 4.124 Ganti Password, Konfirmasi Password Baru Belum Diisi ... 103
DAFTAR TABEL
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pihak penjual toko kacamata seringkali mengalami kesulitan dalam
memilih lensa yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen, karena
banyaknya variasi jenis, bahan, merek, warna dan harga dari lensa tersebut,
sedangkan konsumen kurang mengetahui macam-macam lensa yang ada, sehingga
konsumen kurang leluasa dalam memilih lensa yang sesuai dengan kebutuhan dan
keinginannya. Konsumen hanya bergantung pada pilihan penjual atau pihak dari
toko tersebut. Selain itu juga untuk mempercepat pihak penjual dalam melayani
konsumennya.
Sebagai contoh misalnya konsumen A yang mempunyai ukuran
kacamata –5 sebenarnya ia menginginkan lensa yang ringan tetapi tidak mampu
mengungkapkan yang dikehendakinya, karena ketidaktahuannya sehingga
akhirnya menjatuhkan pilihan pada lensa yang berharga murah tanpa
mempertimbangkan ketebalan lensa meskipun sebenarnya ia dapat memperoleh
lensa dengan ukuran yang sama namun lebih ringan.
Permasalahan di atas merupakan alasan penyusun untuk mengajukan
tugas akhir ini dengan membuat suatu sistem pendukung pengambilan keputusan
1.2 Perumusan Masalah
Bagaimana membuat sebuah sistem untuk membantu pengambilan
keputusan dalam pemilihan kacamata.
1.3 Batasan Masalah
Dalam pembuatan sistem ini akan dibuat batasan-batasan sebagai berikut :
a. Input lensa berupa kode lensa, bahan, warna, merek, ukuran dan
gambar lensa.
b. Input ukuran lensa berupa kode ukuran lensa, jenis ketebalan lensa
(tebal, sedang dan tipis), jenis lensa (plus, minus, silinder dan
campuran), ukuran lensa kiri dan ukuran lensa kanan.
c. Input bahan lensa berupa kode bahan lensa, nama bahan lensa dan
harga bahan lensa.
d. Input merek lensa berupa kode merek lensa, nama merek lensa dan
harga merek lensa.
e. Input warna lensa berupa kode warna lensa dan warna lensa.
f. Input frame berupa kode frame, bahan, merek, warna dan gambar
frame.
g. Input bahan frame berupa kode bahan frame, nama bahan frame dan
harga bahan frame.
h. Input merek frame berupa kode merek frame, nama merek frame,
bentuk frame, type frame dan harga merek frame.
j. Output berupa kacamata dengan spesifikasi lensa dan frame dengan
harga yang disortir/diurutkan dari urutan harga termurah sampai
dengan harga yang paling mahal.
k. Program diimplementasikan dengan menggunakan pemrograman
PHP, database yang digunakan adalah MySQL dan untuk mengatur
tampilannya digunakan Macromedia Dreamweaver MX.
l. Sistem hanya menangani proses pemilihan kacamata saja, tidak
memuat transaksi/penjualan.
1.4 Tujuan
Tujuan dari tugas akhir ini adalah membuat program pendukung
pengambilan keputusan untuk membantu dalam memilih kacamata.
1.5 Metodologi
Metode yang digunakan adalah sesuai dengan tahap-tahap dalam
pengembangan suatu sistem pengambilan keputusan, sebagai berikut :
a. Perencanaan
Pada tahap ini akan dilakukan perumusan masalah dan penentuan tujuan,
karena akan menentukan metode pendekatan sistem yang akan dirancang.
b. Penelitian
Pada tahap ini akan dilakukan pencarian data, pengidentifikasian pendekatan
yang cocok untuk mengetahui kebutuhan user dan sumber daya yang
c. Analisis
Tahap ini merupakan penentuan pendekatan yang terbaik dan sumber daya
yang dibutuhkan dalam pembangunan sistem.
d. Perancangan
Pada tahap ini dilakukan perancangan subsistem Database, subsistem
Model, dan subsistem Pengetahuan yang merupakan subsistem utama dalam
SPPK.
e. Konstruksi
Pada tahap ini merupakan implementasi teknis, dimana akan dilakukan
penggabungan subsitem-subsistem menjadi SPPK.
f. Implementasi
Tahap ini terdiri dari :
- Testing
Merupakan tahap pengidentifikasian output sistem, apakah sesuai
dengan kriteria-kriteria yang diinginkan.
- Evaluasi
Merupakan tahap untuk mengetahui apakah sistem yang akan
dibangun sudah sesuai dengan keinginan pemakai.
- Demonstrasi
Pada tahap ini akan dilakukan demo di kalangan user, agar sistem
dapat diterima calon user nantinya.
Merupakan tahap pemberian training/pelatihan cara pengoperasian
sistem, struktur dan fungsi-fungsi yang ada dalam sistem kepada calon
user.
1.6 Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini terdiri dari latar belakang penulisan, tujuan penulisan, rumusan
masalah, batasan masalah, metode penulisan dan sistematika penulisan.
BAB II DASAR TEORI
Bab ini berisi tentang dasar teori yang merupakan dasar dari penulisan
skripsi ini.
BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM
Bab ini berisi penjelasan tentang analisa penelitian dan perancangan sistem
yang akan dibangun
BAB IV IMPLEMENTASI PROGRAM
Bab ini berisi implementasi Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan
Untuk Pemilihan Kacamata.
BAB V PENUTUP
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Konsep Dasar Sistem dan Sistem Informasi
2.1.1 Definisi Sistem dan Sistem Informasi
Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling
berhubungan dan berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau
menyelesaikan suatu sasaran tertentu (Jogiyanto, 1989).
Sistem informasi menurut Laudon & Laudon (1989) adalah serangkaian
komponen yang terkait satu sama lain dan bekerja bersama-sama untuk
mengumpulkan, mengolah, menyimpan, dan menyebarluaskan informasi guna
mendukung pengambilan keputusan, koordinasi, kontrol, analisis dan visualisasi
dalam organisasi.
2.1.2 Tipe-tipe Sistem Informasi
Laudon & Laudon (1989) menyebutkan bahwa berdasarkan tingkatan
organisasinya, sistem informasi dibagi menjadi 6 tipe, yaitu :
1. Sistem Pemrosesan Transaksi
TPS adalah sistem komputer yang melayani tingkat operasional pada suatu
organisasi, untuk menampilkan dan menyimpan transaksi rutin harian yang
dibutuhkan dalam bisnis.
2. Sistem Otomatisasi Perkantoran
OAS adalah sistem komputer, seperti pemrosesan kata, sistem surat
menyurat media elektronik, sistem penjadwalan yang dirancang untuk
3. Sistem Kerja Pengetahuan
KWS adalah sistem informasi yang membantu pekerja pengetahuan dalam
membuat dan mengintegrasikan pengetahuan baru dalam organisasi.
4. Sistem Informasi Manajemen
Adalah sistem informasi untuk tingkat manajemen dalam suatu organisasi,
yang melayani fungsi perencanaan, pengawasan dan pembuatan keputusan
dengan membuat rekapitulasi dan laporan-laporan rutin.
5. Sistem Pendukung Keputusan
Adalah sistem informasi untuk tingkat manajemen dalam suatu organisasi,
yang mengkombinasikan data dan model-model analisis atau alat-alat
penganalisis data untuk mendukung pengambilan keputusan dalam
menyelesaikan masalah yang semi terstruktur.
6. Sistem Pendukung Eksklusif
Adalah sistem informasi pada tingkat strategis dalam suatu organisasi, yang
dirancang untuk pengambilan keputusan dalam memecahkan
masalah-masalah yang tidak terstruktur menggunakan tampilan grafik dan
komunikasi.
2.2 Keputusan
Sebagaimana dikutip oleh Salusu (1996), keputusan menurut Morgan
dan Cerullo (1984) adalah sebuah kesimpulan yang dicapai sesudah dilakukan
pertimbangan, yang terjadi setelah satu kemungkinan dipilih, sementara yang lain
dikesampingkan. Menurut Davis (1951), keputusan adalah hasil pemecahan
yang pasti terhadap suatu pertanyaan. Keputusan harus dapat menjawab
pertanyaan tentang apa yang seharusnya dilakukan dan apa yang dibicarakan
dalam hubungannya dengan perencanaan. Keputusanpun dapat merupakan
tindakan terhadap pelaksanaan yang sangat menyimpang dari rencana semula.
Keputusan yang baik pada dasarnya dapat digunakan untuk membuat rencana
dengan baik pula. Keputusan merupakan hasil proses pemikiran yang berupa
pemilihan satu diantara beberapa alternatif yang dapat digunakan untuk
memecahkan masalah yang dihadapinya.
Menurut Follet (1989), keputusan adalah sebagai “hukum situasi”.
Apabila semua fakta dari situasi itu dapat diperolehnya, dan semua yang terlibat
baik pengawas maupun pelaksananya mau mentaati perintah. Wewenang tinggal
dijalankan, tetapi itu merupakan wewenang dari hukum situasi.
2.2.1 Teknik Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan meliputi antara lain hal-hal yang berhubungan
dengan pengumpulan fakta. Berbagai teknik dapat digunakan untuk
mengumpulkan informasi mengenai suatu masalah, tetapi dapat juga dengan
menggantungkan diri pada para ahli atau konsultan. Pengambilan keputusan tidak
ada yang murni objektif, tetapi selalu mengandung unsur bisa pada pihak
pembuat keputusan karena tergantung pada nilai keputusan dan pada pihak nilai
keputusan dan pada penerimaan informasi tertentu sebagai fakta.
Teknik pengambilan keputusan dikelompokkan ke dalam dua jenis, yaitu :
1. Keputusan terprogram
- kebiasaan
- pekerjaan rutin sehari-hari, prosedur operasional yang baku
- struktur organisasi, ada harapan bersama melalui perumusan sub-sub
tujuan dengan menggunakan saluran informasi yang terumus dengan
jelas.
Modern :
- riset operasional, analisis matematik, model-model, simulasi komputer.
- Proses data elektronik.
2. Keputusan tidak terprogram
Tradisional :
- heuristic, yaitu mendorong seseorang untuk mencari dan menemukan
sendiri intuisi, kreativitas.
- Rule of them, yaitu suatu prosedur praktis yang tidak menjamin
penyelesaian optimal.
- Dengan seleksi dan latihan bagi para eksekuif.
Modern :
- menyelenggarakan pelatihan bagi para pengambil keputusan.
- Dengan menciptakan program-program komputer.
2.2.2 Dasar dan Faktor Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan sangat tergantung dari macam permasalahan
yang dihadapinya, namun juga sangat tergantung pada individu yang membuat
keputusan. Mungkin suatu keputusan dipecahkan dengan menggunakan intuisi.
diambil berdasarkan pengalaman waktu yang lalu mengingat permasalahannya
sama sedangkan situasi dan kondisinya tidak jauh berbeda. Dan berdasarkan
pengalaman ternyata keputusan yang pernah diambilnya itu berhasil baik.
Apabila dasar pengambilan keputusan telah ditetapkan, selanjutnya
pelaksanaan teknisnya dapat bermacam-macam tergantung juga masalahnya.
Dasar dan teknik pengambilan keputusan menurut Terry (1960) digambarkan
dalam diagram seperti di bawah ini :
1. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Intuisi
Keputusan yang diambil berdasarkan intuisi atau perasaaan bersifat lebih
subjektif. Inner feeling yang bersifat subyektif ini mudah terkena sugesti,
pengaruh luar, rasa lebih suka yang satu daripada yang lain (preferences),
dan faktor kejiwaan lainnya. Mungkin sekali sifat pengaruh terhadap
keputusan yang bersifat intuitif itu tanpa disadari sepenuhnya. Hal ini
berkaitan dengan tingkat pengetahuan yang terbatas, latar belakang orang
yang bersangkutan, atau faktor lainnya.
Intuisi
Ranking and Statistical weighting
Keputusan berdasarkan sasaran dan nilai-nilai (the ends)
Keputusan Instrumental (the means)
Keuntungan :
- Karena yang memutuskan itu seseorang, maka dapat segera diputuskan
- Kalau pimpinan yang bersangkutan mempunyai olah rasa yang cukup
tinggi, maka keputusannya banyak yang tepat.
- Keputusan intuitif ini lebih tepat untuk masalah-masalah yang bersifat
kemanusiaan.
Kelemahan :
- Kecenderungan kurang tepat.
- Sulit diukur kebenarannya karena kesulitan mencari alat
pembandingnya.
- Dengan menggunakan dasar intuitif, maka dasar-dasar lainnya
seringkali lalu diabaikan.
2. Pengambilan Keputusan Rasional
Keputusan yang bersifat rasional banyak berkaitan dengan pertimbangan
dari segi daya guna. Masalah-masalah yang dihadapi juga merupakan
masalah-masalah yang memerlukan pemecahan rasional. Keputusan yang
dibuat berdasarkan pertimbangan yang rasional itu dapat terasa apabila
kepuasan optimal masyarakat dapat terlaksana dalam batas-batas nilai
kemasyarakatan yang diakui saat itu.
3. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Fakta
Fakta berkaitan dengan data dan informasi. Kumpulan fakta yang telah
dikelompokkan secara sistematis dinamakan data. Sedangkan data itu
lebih dulu menjadi informasi, kemudian informasi inilah yang dijadikan
dasar pengambilan keputusan.
Keputusan yang berdasarkan sejumlah fakta, data atau informasi yang cukup
itu merupakan keputusan yang sehat, solid dan baik, namun untuk
mendapatkan informasi yang cukup itupun seringkali sulit. Bahkan dengan
bantuan komputerpun kadang kala masih mengalami kesulitan juga.
Informasi yang dipercaya itu datanya lebih dulu harus diolah dengan cermat.
Pengolahan dengan cermat melalui diagnosa, pengelompokan dan
interpretasi. Untuk keperluan ini dibutuhkan tenaga yang trampil yang
mampu mengolah data menjadi informasi yang canggih.
4. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Wewenang
Banyak sekali keputusan diambil Karena wewenang (authority) yang
dimilikinya. Setiap orang yang menjadi pimpinan organisasi mempunyai
tugas dan wewenang untuk mengambil keputusan dalam rangka
menjalankan kegiatan demi tercapainya tujuan organisasi dengan berhasil
guna dan berdayaguna.
Keuntungan :
- banyak diterimanya oleh bawahan, terlepas apakah penerimaan itu
dilakukan dengan senang hati atau terpaksa. (usually readily accepted)
- memiliki otentitas/otentik (process authenticity)
- karena didasari wewenang yang resmi maka akan lebih permanen
Adapun faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam pengambilan keputusan
adalah sebagai berikut :
1. Hal-hal yang berwujud maupun yang tidak berwujud, yang emosional
maupun yang rasional perlu diperhitungkan dalam pengambilan keputusan.
2. Setiap keputusan nantinya harus dapat dijadikan bahan untuk mencapai
tujuan organisasi.
3. Setiap keputusan janganlah berorientasi pada kepentingan pribadi, tetapi
harus lebih mementingkan kepentingan organisasi.
4. Jarang sekali ada satu pilihan yang memuaskan (oleh karena itu selalu
buatlah alternatif-alternatif tandingan).
5. Pengambilan keputusan itu merupakan tindakan mental. Dari tindakan
mental ini kemudian harus diubah menjadi tindakan fisik.
6. Pengambilan keputusan yang efektif membutuhkan waktu yang cukup lama.
7. Diperlukan pengambilan keputusan yang praktis untuk mendapatkan hasil
terbaik.
8. Setiap keputusan hendaknya dilembagakan, agar dapat diketahui apakah
keputusan yang diambil itu betul (atau salah).
9. Setiap keputusan itu merupakan tindakan permulaan dari serangkaian mata
rantai kegiatan berikutnya.
2.2.3 Proses Pengambilan Keputusan
Setiap keputusan yang diambil merupakan perwujudan kebijakan yang
telah digariskan. Oleh karena itu analisis proses pengambilan keputusan pada
Komponen-komponen proses kebijakan menurut Dunn (1981):
1. masalah kebijakan (polici problem).
2. alternative kebijakan (policy alternative).
3. tindakan kebijakan (policy actions).
4. hasil kebijakan (policy outcomes)
5. pola pelaksanaan kebijakan (policy performance)
2.3 Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan
2.3.1 Pengertian SPPK
Untuk membantu mempercepat dan mempermudah proses
pengambilan keputusan, diperlukan suatu bentuk Sistem Pendukung Pengambilan
Keputusan (SPPK). Tujuan sistem ini adalah untuk membantu pengambilan
keputusan memilih berbagai alternatif keputusan yang merupakan hasil
pengolahan informasi-informasi yang diperoleh atau tersedia, dengan
menggunakan model-model pengambilan keputusan. SPPK hanya berfungsi
sebagai alat bantu bagi pengambil keputusan untuk memperluas kemampuannya,
sedangkan keputusan terakhir tetap ditentukan oleh pemakai.
Keunggulan SPPK adalah kemampuannya menyelesaikan semua
masalah semi terstruktur. Untuk keperluan itu, dibutuhkan informasi yang
lengkap, up to date, dan dapat dipercaya kebenarannya. Selanjutnya sistem akan
memproses masukan-masukan yang diberikan untuk menghasilkan keputusan
yang terbaik terhadap masalah tersebut.
Pada prinsipnya SPPK dapat didefinisikan sebagai suatu sistem
secara khusus dikembangkan untuk meningkatkan pengambilan keputusan dalam
memecahkan masalah-masalah yang semi terstruktur (Turban, 1995)
SPPK memanfaatkan data, membutuhkan antar muka dengan pemakai,
dan mengijinkan pembuat keputusan untuk memiliki wawasan tersendiri. SPPK
juga memanfaatkan model yang dibangun secara interaktif, mendukung semua
langkah dari pengambilan keputusan, dan membuat basis pengetahuan (knowledge
base).
2.3.2 Karakteristik dan Kemampuan SPPK
Beberapa ciri khas SPPK menurut Turban :
1. SPPK dirancang untuk membantu pengambilan keputusan dalam
memecahkan masalah yang sifatnya semi terstruktur ataupun tidak
terstruktur. Banyak masalah tidak dapat diselesaikan secara memuaskan
hanya dengan sistem komputerisasi seperti Electronic data Processing
(EDP) dan Managerial Information System (MIS), ataupun
peralatan-peralatan dan metode kuantitatif yang standar.
2. SPPK dapat digunakan oleh semua tingkat manager, mulai dari eksekutif
tertinggi sampai pada manager-manager dibawahnya.
3. SPPK dapat digunakan untuk individu ataupun kelompok.
4. SPPK dapat mendukung beberapa keadaan keputusan yang saling
bergantung atau berurutan.
5. SPPK mendukung semua langkah pada proses pengambilan keputusan yaitu
6. SPPK mendukung berbagai jenis gaya dan variasi dalam proses
pengambilan keputusan, sehingga ada kesesuaian atribut-atribut yang
digunakan individu pembuat keputusan (misalnya : perbendaharaan kata dan
gaya keputusan).
7. SPPK dapat beradaptasi sepanjang waktu. Pembuat keputusan harus reaktif,
berani menghadapi perubahan kondisi dengan cepat dan mengadaptasikan
SPPK terhadap perubahan itu. SPPK bersifat fleksibel, sehingga pemakai
dapat menambah, menghapus, menggabungkan atau menyusun ulang
elemen-elemen dasarnya. Kemampuan ini memungkinkan untuk membuat
analisis awal dengan cepat.
8. SPPK mudah dipakai. Pemakai harus merasa “at home” dengan sistem,
mudah digunakan pemakai (user friendly), fleksibel, berkemampuan grafis
kuat, bahasa antar muka antara manusia dengan mesin menggunakan bahasa
yang dipakai oleh pemakai, sehingga hal ini dapat meningkatkan efekivitas
SPPK.
9. SPPK lebih dimaksudkan untuk menghasilkan keputusan yang efektif (hasil
yang akurat, ketepatan waktu, dan kualitas) daripada efisiensi (biaya yang
dikeluarkan untuk membuat keputusan, termasuk biaya waktu komputer
beroperasi).
10. Pembuat keputusan dapat mengontrol proses pengambilan keputusan. SPPK
secara khusus hanya bertujuan untuk mendukung, tetapi tidak menggantikan
pembuat keputusan. Pembuat keputusan dapat menghapus rekomendasi
11. Pengetahuan SPPK terus bertambah, terutama ketika muncul tuntutan baru
dan perbaikan sistem, penambahan pengetahuan yang terus menerus akan
meningkatkan dan mengembangkan kemampuan SPPK.
12. Pemakai (end user) dapat membangun sendiri SPPK yang sederhana.
Sedangkan sistem yang lebih besar membutuhkan sedikit bantuan atau peran
serta ahli Sistem Informasi.
13. SPPK biasanya memanfaatkan model (standar atau bantuan khusus) untuk
menganalisa situasi ketika keputusan harus diambil. Kemampuan model
dapat dicoba dengan strategi-strategi yang berbeda di bawah konfigurasi
yang berbeda.
14. SPPK tingkat lanjut dilengkapi dengan komponen pengetahuan yang
memungkinkan untuk membuat solusi yang efektif dan efisien dari masalah
yang sangat sulit.
2.3.3 Komponen SPPK
2.3.3.1 Manajemen Data (Data Management)
Subsistem manajemen data merupakan komponen SPPK yang menyediakan data
bagi sistem. Data tersebut disimpan dalam suatu basis data yang diorganisasikan
oleh suatu sistem yang disebut DBMS (Database Manajemen System).
Subsistem ini disusun oleh beberapa komponen yang terdiri dari :
a. Basis Data SPPK
Basis data adalah kumpulan data yang direlasikan dan diatur sesuai
kebutuhan organisasinya, dan dapat digunakan oleh banyak orang dalam
- Data Internal
Data ini berasal dari sistem proses transaksi dalam suatu organisasi.
Data tersebut seperti data akuntansi, keuangan, pemasaran, produksi,
pribadi dan lain sebagainya, tergantung kebutuhan dari SPPK tersebut.
- Data Eksternal
Data ini bersumber dari luar organisasi seperti data industri, data
penelitian pemasaran, data sensus, data tenaga kerja daerah, peraturan
pemerintah, data perekonomian nasional.
- Data Pribadi
Data ini berupa aturan-aturan pokok yang digunakan oleh para
pembuat keputusan tertentu dari data atau dalam keadaan-keadaan
tertentu.
Untuk membangun sebuah basis data SPPK, sering dilakukan
pengambilan data dari berbagai sumber data. Operasi ini disebut
ekstraksi. Operasi ini melakukan pengambilan data berupa arsip,
kesimpulan, data yang sudah disaring, dan ringkasan data. Ekstraksi
dapat terjadi pada saat pemakai membuat laporan dari data yang ada
dalam basis data.
b. Sistem Manajemen Basis Data (Database Management System (DBMS))
Basisdata dapat dibuat, diakses dan diperbarui dengan menggunakan sistem
ini. DBMS memiliki banyak kemampuan dalam pengolahan data dan sangat
dan mengembangkan perangkat lunak DBMS. DBMS memiliki tiga fungsi
dasar yaitu penyimpan data, pencari data, dan pengontrol data.
c. Fasilitas Query
Fasilitas ini memberikan dasar-dasar untuk mengakses data. Fasilitas ini
menerima permintaan data, menentukan bagaimana permintaan tersebut
dapat dipenuhi, merumuskan rincian permintaan, dan memberikan hasilnya.
d. Direktori
Direktori data adalah daftar seluruh data dalam basis data. Direktori berisi
tentang definisi data yang berfungsi untuk mengetahui keberadaan data,
sumber data, atau kegunaan dari data tersebut. Direktori khususnya
digunakan untuk mendukung fase pengetahuan pada proses pembuatan
keputusan sebagai bantuan untuk memeriksa data, mengidentifikasikan
masalah, dan mengetahui peluan-peluang yang ada.
2.3.3.2 Manajemen Model (Model Management)
Manajemen model merupakan paket perangkat lunak yang meliputi
keuangan, statistik, pengetahuan manajemen, atau model kuantitatif lainnya yang
menyediakan kemampuan untuk menganalisa dan mengatur perangkat lunak yang
sesuai. Subsistem ini disusun oleh beberapa komponen yang terdiri dari :
a. Basis Model
Basis model terdiri dari model keuangan, statistik, pengetahuan manajemen,
atau model kuantitatif lainnya yang menyediakan kemampuan untuk
Beberapa jenis model yang digunakan dalam SPPK dapat dilihat pada tabel
di bawah ini :
Tabel 1: Jenis-jenis model (Turban, 1995)
Jenis Proses dan Sasaran Teknik Dasarnya
Optimasi dengan dari banyak alternatif yang tidak terhingga dengan
Simulasi Menemukan solusi yang
“cukup baik” atau yang terbaik dari beberapa
Heuristik Menemukan solusi yang
“cukup baik” dengan
b. Sistem Manajemen Basis Model
Sistem manajemen basis model adalah sistem perangkat lunak yang
berfungsi sebagai model, memperbarui atau mengubah model, dan
memanipulasi model.
c. Bahasa Pemodelan
Walaupun beberapa model sudah ada dalam basis model, namun tetap perlu
tinggi (COBOL), bahasa generasi keempat (4GL), dan beberapa bahasa
model lainnya.
d. Direktori Model
Direktori model sama seperti direktori pada basis data, yaitu merupakan
daftar dari semua model. Direktori ini berupa definisi model dan fungsi
model, yaitu untuk menjawab pertanyaan tentang keberadaan dan
kemampuan model.
e. Eksekusi, Integrasi, dan Perintah Model
Aktivitas model dikontrol oleh beberapa manajemen model, yaitu :
Eksekusi model mengontrol model ketika dijalankan.
1. Integrasi model mengkombinasikan operasi-operasi dan beberapa
model ketika dibutuhkan.
2. Perintah model digunakan untuk menerima dan menterjemahkan
perintah model dari komponen dialog dan membawa perintah tersebut
ke dalam sistem manajemen basis model, eksekusi model, atau
fungsi-fungsi integrasi.
2.3.3.3 Manajemen Dialog (Dialog Management)
Melalui subsistem ini pemakai dapat berkomunikasi dan memberi
perintah pada SPPK. Subsistem ini menyediakan fasilitas antar muka pemakai
(user interface) yang meliputi piranti masukan (input) dan keluaran (output).
Subsistem manajemen dialog juga menyediakan komunikasi secara fisik dengan
SPPK berupa fungsi yang dapat mengontrol arus informasi yang keluar masuk
pemakai ke bahasa yang dapat dibaca oleh MBMS dan DBMS, dapat
menterjemahkan keluaran dari MBMS dan DBMS, dan subsistem manajemen
pengetahuan ke bahasa yang dapat dimengerti pemakai.
2.3.3.4 Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management)
Pilihan subsistem ini dapat mendukung subsistem lainnya atau bertindak
sebagai komponen subsistem yang berdiri sendiri. Subsistem ini diperlukan ketika
subsistem lainnya mendukung SPPK tidak lagi mampu menyelesaikan masalah
yang tidak terstruktur atau semi terstruktur. Subsistem manajemen pengetahuan
disusun dari satu atau lebih sistem pakar. Seperti manajemen data dan model,
subsistem ini juga menyediakan kebutuhan eksekusi dan integrasi sistem pakar.
Hubungan komponen SPPK tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
Gambar 2.2 Hubungan Komponen SPPK (Turban, 1995)
2.3.4 Pengembangan SPPK
Pada dasarnya pengembangan SPPK terbagi atas 8 tahapan yaitu (Turban,
1995) :
1. Perencanaan (Planning)
Sistem Berbasis Komputer
Lainnya
Manajemen Data
Manajemen Pengetahuan
Manajemen Dialog
Manager (Pemakai)
Manajemen Model Data Eksternal
Pada tahap ini yang penting dilakukan adalah perumusan masalah dan
penentuan tujuan, karena akan menentukan pemilihan jenis SPPK yang akan
dirancang dan metode pendekatan yang digunakan.
2. Penelitian (Research)
Tahap ini berhubungan dengan pencarian data dan sumber daya yang
tersedia (perangkat keras, perangkat lunak, vendor, sistem yang sudah ada,
dan hal-hal lain yang dibutuhkan).
3. Analisis dan Perancangan Konsep (Analysis and Conceptual Design).
Pada tahap ini ditentukan teknik pendekatan terbaik dan sumber daya yang
dibutuhkan untuk membangun SPPK. Hal ini meliputi tenaga teknis, staf
kantor, keuangan, dan sumber lain dari organisasi.
4. Perancangan (Design)
Spesifikasi dari komponen sistem, struktur, dan feature sistem yang
dibangun, ditentukan secara rinci pada tahap ini. Pada tahap ini dilakukan
perancangan empat subsistem utama SPPK yaitu manajemen data,
manajemen model, manajemen dialog, dan manajemen pengetahuan.
5. Konstruksi (Construction).
Tahap ini merupakan implementasi secara teknis dari perancangan, dimana
semua sistem yang sudah ada dirancang digabungkan menjadi suatu SPPK.
6. Implementasi (Implementation).
Tahap ini merupakan penerapan SPPK yang dibangun. Pada tahap ini
beberapa tugas yang harus dilakukan yaitu :
Pada tahap ini data-data keluaran sistem dikumpulkan dan
dibandingkan kembali apakah sudah sesuai dengan spesifikasi
rancangan yang diinginkan.
- Evaluasi
Merupakan tahap untuk mengetahui apakah sistem yang dibangun
sudah sesuai dengan keinginan pemakai.
- Demonstrasi
Pada tahap ini kemampuan operasional sistem akan di demonstrasikan
pada komunitas pemakai.
- Orientasi
Tahap ini meliputi pengenalan instruksi kemampuan dasar dan operasi
sistem kepada pemakai.
- Pelatihan
Merupakan tahap untuk melatih pemakai dalam mengoperasikan
sistem. Pada tahap ini pemakai juga dilatih untuk perawatan sistem.
- Penyebaran
Pada tahap ini, cara mengoperasikan sistem secara penuh
diperkenalkan pada seluruh anggota pemakai.
7. Pemeliharaan dan Dokumentasi (Maintenance and Documentation)
Merupakan tahap yang harus dilakukan terus-menerus untuk
mempertahankan keadaan sistem.
Dalam tahap ini dilakukan pengulangan terhadap-tahapan di atas, untuk
memberi tanggapan perubahan kebutuhan pemakai.
2.4 HTML
HTML adalah bahasa pemrograman yang digunakan untuk membuat
halaman web atau yang biasa juga disebut dokumen HTML. HTML sendiri
merupakan protokol yang digunakan untuk mentransfer data dari web server ke
web browser. Protokol inilah yang kemudian mentransfer dokumen-dokumen web
yang ditulis dengan format HTML (Purbo, 2000)
Sebuah dokumen HTML sebenarnya adalah sebuah file teks. Agar file teks
dapat ditampilkan sebagai sebuah halaman web, maka didalamnya ditambahkan
perintah–perintah HTML yang disebut dengan tag. Tag (penanda) merupakan
perintah–perintah HTML yang dituliskan di dalam tanda < dan >. Pasangan atau
“penutup perintah” dari sebuah tag ditandai dengan tanda ‘/’. Misalnya pasangan
tag <html> adalah </html>
Dengan menggunakan perintah–perintah HTML (tag) kita dapat
melakukan fungsi–fungsi sebagai berikut :
a. Menentukan jenis font yang dipakai ukurannya.
b. Mengkombinsikan antar teks dan gambar.
c. Membuat link–link ke halaman web atau situs lainnya.
d. Membuat suatu form yang interaktif.
Kalau dengan bahasa HTML kita bisa memberikan perintah–perintah
untuk menyusun halaman web yang kita inginkan, maka web browser digunakan
susunan halaman ke style built in. Browser dengan menggunakan font, warna,
garis, dan perataan teks yang dikehendaki ke komputer akan menampilkan
halaman web tersebut.
2.5 PHP
Personal Home Page (PHP) merupakan script untuk pemrograman web
dari sisi server, script yang membuat dokumen HTML, secara on the fly. Dalam
arti dokumen HTML yang dibuat dengannya menggunakan editor teks atau editor
HTML (Kadir 2002).
PHP dicipta untuk kegunaan web dan boleh menghubungkan query
database dan menggunakan simple task yang boleh diluruskan dengan 3 atau 4
kod. PHP dapat menukarkan static website yang menggunakan HTML ke
dynamic web pages yang berfungsi secara automatic seperti ASP, CGI, dan
sebagainya.
Dengan menggunakan PHP, maka maintenance suatu situs web menjadi
lebih mudah. Proses up date data dapat dilakukan dengan aplikasi yang dibuat
dengan menggunakan script PHP.
PHP secara mendasar dapat mengerjakan semua yang dapat dikerjakan
seperti mendapatkan data dari form, menghasilkan isi halaman web dinamik, dan
menerima cookies.
2.5.1 Cara Kerja PHP
Model kerja HTML diawali dengan permintaan suatu halaman web oleh
browser. Berdasarkan URL (Uniform Resource Locator) atau dikenal dengan
mengindentifikasi halaman yang dikehendaki, dan menyampaikan segala
informasi yang dibutuhkan oleh web server. Selanjutnya, web server akan
mencarikan berkas yang diminta kemudian memberikan isinya ke browser.
Browser yang mendapatkan isinya segera melakukan proses penerjemahan kode
HTML dan menampilkannya ke layar pemakai.
Bagaimana halnya kalau yang diminta adalah sebuah halaman PHP?
Prinsipnya serupa dengan kode HTML. Hanya saja, ketika berkas PHP diminta
didapatkan oleh web server, isinya segera dikirimkan ke mesinPHP dan mesin
inilah yang memproses dan memberikan hasilnya (berupa kode HTML) ke web
server. Selanjutnya, web server menyampaikan ke client.
Gambar 2.3 Cara Kerja PHP
2.5.2 Struktur Program PHP
Seperti halnya bahasa pemrograman yang lain, PHP juga memiliki struktur
penulisan. Ini penting karena jika strukturnya salah, maka intepreter tidak bisa
menjalankan kode program yang ditulis. Adapun struktur pemrograman PHP
adalah sebagai berikut: Web
Server
Skrip PHP
Mesin PHP
Kode HTML
Browser
Permintaan HTTP
Tanggapan HTTP
Gambar 2.4 Struktur Pemrograman PHP
Contoh:
Gambar 2.5 Contoh Struktur Bahasa Pemrograman PHP
Jika kode program diatas dijalankan maka akan tampil tulisan: This is a
PHP Script
2.5.3 Komentar pada PHP
Komentar adalah teks dalam script yang diabaikan oleh intepreter.
Komentar digunakan untuk memperjelas kode dan kemudahan dalam membaca
kode.
Jika hanya satu baris, bisa digunakan tanda “ // ” atau “ # ”.
Sedangkan untuk komentar yang lebih dari satu baris harus diapit dengan tanda “
/* …… */ “.
Contoh:
Gambar 2.6 Contoh Komentar PHP dan HTML
Tag Style Start Tag End Tag
Standard Tags <? php ?>
Short Tags <? ?>
ASP Tags <% %>
Script Tags <SCRIPT LANGUAGE =”php”> </SCRIPT>
// this is a comment # this is another comment
2.6 Kombinasi PHP dan HTML
Kode PHP dapat ditempelkan pada file HTML. Caranya dengan
menyisipkan kode PHP tersebut ke dalam file HTML. Seperti pada contoh
berikut:
Contoh:
Gambar 2.7 Contoh Kombinasi PHP dan HTML
2.7 PHP dan Database
Salah satu kelebihan PHP adalah mampu berkomunikasi dengan
berbagai database yang terkenal. Dengan demikian untuk menampilkan data yang
bersifat dinamis, yang diambil dari database merupakan hal yang mudah untuk
diimplementasikan. Itulah sebabnya sering dikatakan bahwa PHP sangat cocok
untuk membangun halaman–halaman web dinamis.
Pada saat ini PHP sudah dapat berkomunikasi dengan berbagai database
meskipun dengan kelengkapan yang berbeda–beda. Beberapa diantaranya adalah
a. dBase
b. DBM
c. Microsoft Acces
d. MSQL
e. MySQL
<HTML> <head>
<title> kombinasi php dan html </title> </head>
<body> <? php
print (“This is a PHP Script”); ?>
f. Oracle
2.8 MySQL
MySQL adalah sistem manajemen database relasi RDBMS (Relational
Database Management System) yang bersifat terbuka (open source). Itulah
sebabnya istilah tabel, baris, dan kolom digunakan untuk manajemen MySQL.
Pada MySQL, sebuah database mengandung satu atau beberapa tabel. Tabel
terdiri dari setiap baris dan setiap baris mengandung satu atau beberapa kolom.
MySQL memiliki kinerja, kecepatan proses, dan ketangguhan yang tidak
kalah dibanding database-database lainnya yang komersial seperti ORACLE,
Sybase, Unify, dan sebagainya. Dengan dasar Open Source, MySQL berkembang
menjadi salah satu sistem manajemen database relasi terkemuka yang diakui
secara internasional. MySQL menggunakan standar SQL (Structure Query
Language) sebagai bahasa interaktif delam mengelola data. Perintah SQL sering
juga disebut query.
2.8.1 Keunggulan MySQL
Keunggulan MySQL adalah sebagai berikut :
1. Kecepatan
Berdasarkan hasil pengujian, MySQL memiliki kecepatan paling baik
dibanding database server lainnya.
2. Mudah digunakan
Perintah-perintah dan aturan-aturan pada MySQL maupun proses
instalasinya relatif mudah digunakan.
Dengan konsep ini siapa pun dapat berpartisipasi untuk mengembangkan
MySQL. Hasil pengembangan itu diserahkan kepada umum atau kepada
komunitas Open Source.
4. Kapabilitas
MySQL telah digunakan untuk mengelola database dengan jumlah 50 juta
record. Bahkan sanggup untuk mengelola 60.000 tabel dengan jumlah
baris 5.000.000.000 dan mendukung penggunaan index hingga 32 buah
index per tabelnya. Setiap index terdiri dari 1 hingga 16 kolom kriteria.
Informasi ini diperoleh dari manual MySQL yang dapat di-download dari
situs MySQL.
5. Konektifitas dan Keamanan
MySQL mendukung dan menerapkan sistem keamanan dan ijin akses
tingkat lanjut.
6. Biaya Rendah (Relatif Gratis)
Kita dapat menggunakan MySQL tanpa harus memikirkan biaya lisensi
selama mengikuti konsep Open Source / GNU Public Licences.
7. Fleksibilitas / Portabilitas
MySQL mendukung perintah-perintah database alternatif lain, sehingga
memudahkan untuk beralih dari dan ke MySQL
8. Lintas Platform dan Sistem Operasi
MySQL dapat dijalankan pada beberapa sistem operasi yang berbeda
2.8.2 Administrasi MySQL Dengan PhpMyAdmin
PhpMyAdmin merupakan program bantu yang dibuat dengan bahasa PHP
dan digunakan untuk melakukan manajemen administrasi MySQL. Seperti
membuat database, menghapus database, membuat tabel, menghapus tabel,
mengubah tabel, dan sebagainya melalui media web.
Program ini didukung dengan berbagai bahasa nasioanal dari seluruh
dunia. Mulai dari bahasa Afrika hingga Ukraina. Bahasa Indonesianya pun ada.
Gambar 2.8 Tampilan PhpMyAdmin 2.1.0
2.9 Macromedia Dreamweaver MX
Macromedia DreamWeaver merupakan software yang dikenal sebagai
software web authoring tool, yaitu software untuk desain dan lay out halaman
web. Macromedia DreamWeaver mulai menunjukkan daya tariknya sejak versi 3,
lalu versi 4, dan saat ini memiliki versi terbaru yang disebut dengan Macromedia
DreamWeaver MX.
Versi terbaru ini memiliki kemampuan bukan hanya sebagai software
untuk desain web saja tetapi juga untuk editing kode serta pembuatan aplikasi web
dengan menggunakan berbagai bahasa pemrograman web, antara lain JSP, PHP,
ASP, dan ColdFusion. Selain itu Macromedia DreamWeaver juga kompatibel
Navigator, Opera, dan Mozilla. Hal ini menjadikannya sebagai web authoring tool
yang paling digemari.
Macromedia DreamWeaver MX telah mengalami banyak perbaikan dan
peningkatan dari versi sebelumnya, Macromedia DreamWeaver MX memiliki
user interface yang lebih baik dari versi 4 karena adanya peningkatan kemampuan
untuk toolbar sehingga toolbar yang sudah ada dapat dikustomisasi atau
ditambahkan fungsi baru.
Kemudian dengan adanya tag editor untuk bekerja dalam tag lalu Mode
Multiple Document Interface (MDI). MDI memberikan ruang kerja yang lebih
praktis karena memungkinkan kita bekerja dengan beberapa dokumen sekaligus
dalam satu Windows.
Selain user interface baru, Dreamweaver MX memiliki kemampuan untuk
editing kode yang lebih baik. Pada DreamWeaver MX dapat dilakukan print kode
pada Code View, kemudian fasilitas Code Hints yang dapat membantu saat
berurusan dengan tag-tag, serta Tag Inspector yang sangat berguna dalam
menangani tag-tag HTML khususnya. DreamWeaver MX juga memiliki panel
baru yaitu panel Snippets yang memberikan fasilitas mengedit dan menyimpan
blok kode yang sering digunakan.
BAB III
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
3.1 Perencanaan
Pemilihan kacamata bagi para konsumen/pengguna kacamata adalah
salah satu faktor yang sangat menentukan ketepatan ukuran lensa kacamata yang
akan dipakai. Kadang mereka tidak tahu sebenarnya kacamata yang diinginkan
seperti apa, sehingga seringkali salah dalam menjatuhkan pilihannya. Sebagai
contoh, si A yang mempunyai ukuran kacamata -5, dan ia menginginkan kacamata
yang lebih tipis dari ukurannya dan dia tidak tahu bagaimana cara mengutarakan
apa yang dimaksudkannya itu, sehingga dia hanya menyerahkannya pada pihak
toko.
Sistem yang dibuat ini dikhususkan untuk para konsumen toko kacamata
yang akan memilih kacamata. Beberapa hal yang dibutuhkan dalam pembuatan
sistem :
1. Data lensa yang meliputi kode_lensa, bahan, warna, merek, ukuran dan
gambar lensa.
2. Data ukuran lensa yang meliputi kode_ukuran_lensa,
jenis_ketebalan_lensa, jenis_lensa, ukuran lensa kiri, ukuran lensa kanan
dan harga ukuran lensa.
3. Data bahan lensa yang meliputi kode bahan lensa, nama bahan lensa dan
4. Data merek lensa yang meliputi kode merek lensa, nama merek lensa
dan harga merek lensa.
5. Data warna lensa yang meliputi kode warna lensa dan warna lensa.
6. Data frame yang meliputi kode frame, bahan, merek, warna dan gambar
frame.
7. Data bahan frame yang meliputi kode bahan frame, nama bahan frame
dan harga bahan frame.
8. Data merek frame yang meliputi kode merek frame, nama merek frame
dan harga merek frame.
9. Data warna frame yang meliputi kode warna frame dana warna frame.
10. Software sebagai alat bantu dalam pembuatan program aplikasi.
11. Komputer untuk pembuatan program dan menjalankan aplikasi.
Tujuan dari pembuatan sistem ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk menyajikan informasi bagi konsumen secara mudah dalam sebuah
aplikasi berbasis web yang dapat diakses darimana saja dalam hal ini
adalah sistem pendukung pengambilan keputusan untuk pemilihan
kacamata.
2. Mengintegrasikan dan mengimplementasikan prinsip-prinsip
pengembangan sebuah sistem pendukung pengambilan keputusan dalam
kehidupan sehari-hari.
Sumber daya yang tersedia yang dipakai dalam penulisan skripsi dan pembuatan
1. Komputer dengan spesifikasi AMD Sempron 2.8 GHz dan sistem operasi
yang digunakan adalah Windows XP Profesional.
2. Software PHP, MySQL dan Dreamweaver untuk pengimplementasian
program.
3. Buku-buku referensi yang mendukung dan sesuai dengan skripsi yang
dibuat.
3.2 Analisa
Beberapa hal yang sangat mempengaruhi seorang konsumen kacamata
dalam memilih kacamata yang sesuai dengan yang diinginkan antara lain :
1. Harga
Harga atau biaya merupakan salah satu faktor yang sangat mempengaruhi
dan menjadi tolok ukur apakah barang yang akan dibeli sesuai dan
terjangkau dengan daya beli dan kemampuannya atau tidak.
2. Ketebalan lensa
Ketebalan lensa sangat menentukan kesesuaian antara selera/kebutuhan
seseorang. Kadang ada seseorang yang tidak menyukai kacamata tebal
walaupun mungkin minusnya sudah banyak. Namun apabila ditinjau dari
segi harganya,kacamata dengan lensa yang cenderung ditipiskan harganya
akan lebih tinggi dibanding dengan kacamata dengan lensa yang tidak
ditipiskan.
3. Merek Lensa
Merk lensa merupakan salah satu faktor yang sangat penting untuk