• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN UNTUK PEMILIHAN KACAMATA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN UNTUK PEMILIHAN KACAMATA"

Copied!
174
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN

UNTUK PEMILIHAN KACAMATA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sains

Program Studi Ilmu Komputer

Oleh : Dwi Astuti NIM : 003124112

PROGRAM STUDI ILMU KOMPUTER

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(2)
(3)
(4)

HALAMAN PERSEMBAHAN

Ketika satu pintu tertutup, pintu lain terbuka, namun terkadang kita melihat dan menyesali pintu tertutup tersebut terlalu lama hingga kita tidak melihat

pintu lain yang telah terbuka ...Alexander Graham Bell

Saat menghadapi kesulitan beberapa orang tumbuh sayap, sedang yang lain mencari tongkat penyangga ...Oscar Wilde

Suatu kehidupan yang penuh kesalahan tidak hanya lebih berharga namun lebih berguna dibandingkan hidup tanpa melakukan apapun …George Benard Shaw Tempat untuk berbahagia itu di sini, waktu untuk berbahagia itu kini, cara untuk

berbahagia ialah dengan membuat orang lain bahagia …Robert G. Ingersol

Skripsi ini kupersembahkan untuk :

Orang tuaku tercinta Bapak Sukiran dan Ibu Darsih Kakakku Kristiyan Mulyani dan Wahyudi Supriyanto Adikku Agus Triwiyanto

Adikku Novia Catur Wijiasih

(5)

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, Juli 2007

Penulis

(6)

ABSTRAK

Perkembangan teknologi informasi yang pesat dan diiringi dengan kemajuan dunia komputer baik software maupun hardware sehingga banyak membawa perubahan pada pola hidup manusia. Banyak sistem yang dapat mempermudah pengambilan suatu keputusan. Salah satunya adalah dalam pemilihan kacamata.

Dengan Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan Untuk Pemilihan Kacamata ini konsumen dapat melakukan simulasi dengan mencoba-coba memilih sendiri komponen-komponen kacamata sesuai dengan yang mereka inginkan. Komponen-komponen tersebut terdiri dari lensa, frame dan harga maksimal yang diinginkan. Hasil pemilihan tersebut dapat membantu konsumen dalam mengambil keputusan dalam memilih kacamata.

(7)

ABSTRACT

The rapid development of information technology which is accompanied by computer era progression brings about a changing of human life. There are many systems to ease the act of making of decision. One of them is spectacles selecting.

By the Decision Support System To Choose Eye Glasses, consumer are able to simulate of trial error in selecting spectales components on their own as what they want. The components include lenses, frames, and maximum price wanted. The result of selecting is able to help the consumers in making decision of spectacles selecting.

(8)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Yesus Kristus yang telah

melimpahkan segala berkat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “SISTEM PENDUKUNG

PENGAMBILAN KEPUTUSAN UNTUK PEMILIHAN KACAMATA”

untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains Program

Studi Ilmu Komputer, Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam, Universitas Sanata Dharma.

Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan dari

berbagai pihak baik berupa moral, material maupun spiritual. Oleh karena itu

penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu P.H Prima Rosa, S.Si., Msc., selaku Kepala Program Studi Ilmu

Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Sanata Dharma.

2. Bapak ST. Eko Hari Parmadi, S.Si., M. Kom., selaku dosen

pembimbing dan penguji yang telah membimbing dan mengarahkan

penulis dalam menyusun skripsi ini. Terima kasih atas

masukan-masukan, saran-saran dan kesabarannya untuk membimbing penulis

dalam menyelesaikan skripsi ini.

3. Ibu P.H Prima Rosa, S.Si., Msc, selaku dosen penguji, terima kasih

(9)

4. Bapak Y. Joko Nugroho, S. Si, selaku dosen penguji, terima kasih atas

kesediaan menguji, saran-saran dan waktu yang diberikan.

5. Bapak-Ibu Dosen Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan pengalaman yang

berguna bagi penulis.

6. Pak Tukijo, selaku pegawai sekretariat, terima kasih atas semua

bantuannya selama penulis menyelesaikan studi di Universitas Sanata

Dharma.

7. Mas Susilo dan Mas Widodo, selaku pegawai laboratorium komputer

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sanata

Dharma, terima kasih atas bantuannya selama ini.

8. Orang tuaku Bapak Sukiran dan Ibu Darsih tercinta, terima kasih atas

perhatian, doa, dukungan, kesabaran dan kasih sayangnya selama ini,

sehingga penulis bisa menyelesaikan kuliah ini.

9. Kakakku tercinta Kristian Mulyani dan Wahyudi Supriyanto, terima

kasih atas semua bantuannya sehingga penulis dapat meyelesaikan

skripsi ini, tanpa kalian aku nggak bisa lulus…, juga untuk kedua

ponakanku yang lucu-lucu Andi Suryo Nugroho dan Ferly Bernard

Kristanto, Bulik Tuti sayang kalian semua.

10. Kedua adikku tercinta Agus Triwiyanto dan Novia Catur Wijiasih,

terima kasih atas doa, bantuan dan dukungan semangatnya selama

(10)

11. Kekasihku Kris Heribiyantara, bersamamu aku merasa hari-hariku

menjadi hidup…terima kasih untuk kasih sayang, cinta, kesabaran,

dukungan dan bantuannya selama ini.

12. Teman-teman kost 101 : Suri, Maria, Asri, Debora dan Mbak Ati

terima kasih atas kebersamaannya selama ini.

13. Temi, Santy, Dian, Titin, Fery, Yulia, Marina, Dewi, Athan, Yuni

terima kasih atas kebersamaannya selama ini.

14. Semua teman Ikomp angkatan 2000 Universitas Sanata Dharma.

15. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah

membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini masih terdapat banyak

kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran guna

penyempurnaan skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi ini berguna bagi

semua pihak terutama hal-hal yang berkaitan dengan isi program dari skripsi ini.

Yogyakarta, Juli 2007

Hormat Kami,

(11)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... v

ABSTRAK ... vi

ABSTRACT ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xvi

DAFTAR TABEL ... xxv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 2

1.3 Batasan Masalah ... 2

1.4 Tujuan ... 3

1.5 Metodologi... 3

1.6 Sistematika Penulisan ... 5

BAB II DASAR TEORI ... 6

2.1 Konsep Dasar Sistem dan Sistem Informasi... 6

2.1.1 Defnisi Sistem dan Sistem Informasi... 6

(12)

2.2 Keputusan ... 7

2.2.1 Teknik Pengambilan Keputusan... 8

2.2.2 Dasar dan Faktor Pengambilan Keputusan ... 9

2.2.3 Proses Pengambilan Keputusan ... 13

2.3 Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan ... 14

2.3.1 Pengertian SPPK... 14

2.3.2 Karakteristik dan Kemampuan SPPK ... 15

2.3.3 Komponen SPPK ... 17

2.3.3.1 Manajemen Data (Data Management)... 17

2.3.3.2 Manajemen Model (Model Management) ... 19

2.3.3.3 Manajemen Dialog (Dialog Management)... 21

2.3.3.4 Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management)... 22

2.3.4 Pengembangan SPPK ... 22

2.4 HTML ... 25

2.5 PHP ... 26

2.5.1 Cara Kerja PHP ... 26

2.5.2 Struktur Program PHP ... 27

2.5.3 Komentar Pada PHP ... 28

2.6 Kombinasi PHP dan HTML ... 29

2.7 PHP Dan Database ... 29

2.8 MySQL ... 30

2.8.1 Keunggulan MySQL ... 30

(13)

2.8 Macromedia Dreamweaver MX ... 32

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 34

3.1 Perencanaan ... 34

3.2 Analisa ... 36

3.3 Perancangan ... 37

3.3.1 Perancangan Subsistem Model ... 42

3.3.2 Perancangan Subsistem Database ... 44

3.3.2.1 Diagram ER ... 44

3.3.2.2 Mapping ... 45

3.3.2.3 Kamus Data ... 45

3.3.3 Perancangan Subsistem Dialog ... 48

3.3.3.1 Perancangan Untuk User ... 50

3.3.3.1.1 Halaman Awal ... 50

3.3.3.1.2 Daftar Lensa ... 50

3.3.3.1.3 Daftar Frame ... 51

3.3.3.1.4 Buku Tamu ... 51

3.3.3.1.5 Menu Pilih ... 52

3.3.3.1.6 Cari Data Lensa ... 53

3.3.3.1.7 Cari Data Frame ... 54

3.3.3.2 Perancangan Untuk Administrator ... 54

3.3.3.2.1 Login Administrator ... 54

3.3.3.2.2 Home Admin ... 54

(14)

3.3.3.2.4 Update Data ... 59

3.3.3.2.5 Tampil Data ... 61

3.3.3.2.6 Update Buku Tamu ... 64

3.3.3.2.7 Laporan ... 64

3.3.3.2.8 Ganti Password ... 67

BAB IV IMPLEMENTASI PROGRAM ... 68

4.1 Implementasi Database ... 68

4.2 Implementasi Subsistem Dialog ... 71

4.2.1 Implementasi Halaman Untuk User... 71

4.2.1.1 Halaman Awal ... 71

4.2.1.2 Daftar Lensa ... 72

4.2.1.3 Daftar Frame ... 72

4.2.1.4 Buku Tamu ... 73

4.2.1.5 Menu Pilih ... 73

4.2.1.6 Cari Data Lensa ... 75

4.2.1.8 Cari Data Frame ... 75

4.2.2 Implementasi Halaman Untuk Administrator ... 76

4.2.2.1 Login Administrator ... 76

4.2.2.2 Home Admin ... 76

4.2.2.3 Input Data ... 77

4.2.2.4 Update Data ... 82

4.2.2.5 Tampil Data ... 86

(15)

4.2.2.7 Laporan ... 90

4.2.2.8 Ganti Password ... 92

4.3 Validasi ... 93

4.3.1 Validasi pada Halaman User ... 93

4.3.2 Validasi pada Halaman Administrator ... 94

BAB V PENUTUP ... 104

5.1 Kesimpulan... 104

5.2 Saran ... 105

DAFTAR PUSTAKA ... 106

(16)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Dasar Umum Dan Teknik Pengambilan Keputusan Manajerial ... 10

Gambar 2.2 Hubungan Komponen SPPK (Turban, 1995) ... 22

Gambar 2.3 Cara Kerja PHP ... 27

Gambar 2.4 Struktur Pemrograman PHP ... 28

Gambar 2.5 Contoh Struktur Bahasa Pemrograman PHP ... 28

Gambar 2.6 Contoh Komentar PHP dan HTML ... 28

Gambar 2.7 Contoh Kombinasi PHP dan HTML ... 29

Gambar 2.8 Tampilan PHPMyAdmin 2.1.0... 32

Gambar 2.9 Tampilan Lay Out Macromedia Dreamweaver MX ... 33

Gambar 3.1 Diagram Konteks ... 37

Gambar 3.2 DAD Level 0 Untuk Admin ... 38

Gambar 3.3 DAD Level 1 Proses 11 Update Data Lensa ... 39

Gambar 3.4 DAD Level 1 Proses 12 Update Ukuran Lensa ... 39

Gambar 3.5 DAD Level 1 Proses 13 Update Bahan Lensa ... 39

Gambar 3.6 DAD Level 1 Proses 14 Update Merek Lensa ... 39

Gambar 3.7 DAD Level 1 Proses 15 Update Warna Lensa ... 40

Gambar 3.8 DAD Level 1 Proses 16 Update Data Frame ... 40

Gambar 3.9 DAD Level 1 Proses 17 Update Bahan Frame ... 40

Gambar 3.10 DAD Level 1 Proses 18 Update Merek Frame ... 40

Gambar 3.11 DAD Level 1 Proses 19 Update Warna Frame ... 41

(17)

Gambar 3.13 DAD Level 0 Proses Pemilihan Untuk Konsumen ... 41

Gambar 3.14 Diagram ER untuk Lensa ... 44

Gambar 3.15 Menu Untuk User ... 49

Gambar 3.16 Menu Untuk Admininstrator ... 49

Gambar 3.17 Rancangan Halaman Awal ... 50

Gambar 3.18 Rancangan Form Daftar Lensa ... 50

Gambar 3.19 Rancangan Form Daftar Frame ... 51

Gambar 3.20 Rancangan Buku Tamu ... 51

Gambar 3.21 Rancangan Menu Pilih ... 52

Gambar 3.22 Rancangan Output Hasil Pemilihan ... 53

Gambar 3.23 Rancangan Form Pencarian Data Lensa ... 53

Gambar 3.24 Rancangan Form Pencarian Data Frame ... 54

Gambar 3.25 Rancangan Login Administrator ... 54

Gambar 3.26 Rancangan Home Admin ... 55

Gambar 3.27 Rancangan Input Data Lensa ... 55

Gambar 3.28 Rancangan Input Ukuran Lensa ... 56

Gambar 3.29 Rancangan Input Bahan Lensa ... 56

Gambar 3.30 Rancangan Input Merek Lensa ... 56

Gambar 3.31 Rancangan Input Warna lensa ... 57

Gambar 3.32 Rancangan Input Data Frame ... 57

Gambar 3.33 Rancangan Input Bahan Frame ... 57

Gambar 3.34 Rancangan Input Merek Frame ... 58

(18)

Gambar 3.36 Rancangan Input Kacamata ... 58

Gambar 3.37 Rancangan Update Data Lensa ... 59

Gambar 3.38 Rancangan Update Ukuran Lensa ... 59

Gambar 3.39 Rancangan Update Bahan Lensa ... 59

Gambar 3.40 Rancangan Update Merek Lensa ... 59

Gambar 3.41 Rancangan Update Warna lensa ... 60

Gambar 3.42 Rancangan Update Data Frame ... 60

Gambar 3.43 Rancangan Update Bahan Frame ... 60

Gambar 3.44 Rancangan Update Merek Frame ... 60

Gambar 3.45 Rancangan Update Warna Frame ... 61

Gambar 3.46 Rancangan Update Kacamata ... 61

Gambar 3.47 Rancangan Tampil Data Lensa ... 61

Gambar 3.48 Rancangan Tampil Ukuran Lensa ... 61

Gambar 3.49 Rancangan Tampil Bahan Lensa ... 62

Gambar 3.50 Rancangan Tampil Merek Lensa ... 62

Gambar 3.51 Rancangan Tampil Warna lensa ... 62

Gambar 3.52 Rancangan Tampil Data Frame ... 62

Gambar 3.53 Rancangan Tampil Bahan Frame ... 62

Gambar 3.54 Rancangan Tampil Merek Frame ... 63

Gambar 3.55 Rancangan Tampil Warna Frame ... 63

Gambar 3.56 Rancangan Tampil Kacamata ... 63

Gambar 3.57 Rancangan Update Buku Tamu ... 64

(19)

Gambar 3.59 Rancangan Laporan Ukuran Lensa ... 64

Gambar 3.60 Rancangan Laporan Bahan Lensa ... 65

Gambar 3.61 Rancangan Laporan Merek Lensa ... 65

Gambar 3.62 Rancangan Laporan Warna lensa ... 65

Gambar 3.63 Rancangan Laporan Data Frame ... 65

Gambar 3.64 Rancangan Laporan Bahan Frame ... 66

Gambar 3.65 Rancangan Laporan Merek Frame ... 66

Gambar 3.66 Rancangan Laporan Warna Frame ... 66

Gambar 3.67 Rancangan Laporan Kacamata ... 66

Gambar 3.68 Rancangan Ganti Password ... 67

Gambar 4.1 Database Bahan Lensa ... 68

Gambar 4.2 Database Merek Lensa ... 68

Gambar 4.3 Database Ukuran Lensa ... 68

Gambar 4.4 Database Warna Lensa ... 69

Gambar 4.5 Database Lensa ... 69

Gambar 4.6 Database Merek Frame ... 69

Gambar 4.7 Database Bahan Frame ... 69

Gambar 4.8 Database Warna Frame ... 70

Gambar 4.9 Database Frame ... 70

Gambar 4.10 Database Kacamata ... 70

Gambar 4.11 Database Buku Tamu ... 70

Gambar 4.12 Database Admin ... 71

(20)

Gambar 4.14 Daftar Lensa ... 72

Gambar 4.15 Daftar Frame ... 73

Gambar 4.16 Buku Tamu ... 73

Gambar 4.17 Menu Pilih ... 74

Gambar 4.18 Hasil Pemilihan ... 74

Gambar 4.19 Pencarian Data Lensa ... 75

Gambar 4.20 Hasil Pencarian Data Lensa ... 75

Gambar 4.21 Pencarian Data Frame ... 75

Gambar 4.22 Hasil Pencarian Data Frame ... 76

Gambar 4.23 Login Administrator ... 76

Gambar 4.24 Halaman Menu Administrator ... 77

Gambar 4.25 Input Data Lensa ... 77

Gambar 4.26 Input Bahan Lensa ... 78

Gambar 4.27 Input Merek Lensa ... 78

Gambar 4.28 Input Ukuran Lensa ... 79

Gambar 4.29 Input Warna Lensa ... 79

Gambar 4.30 Input Data Frame ... 80

Gambar 4.31 Input Merek Frame ... 80

Gambar 4.32 Input Bahan Frame ... 81

Gambar 4.33 Input Warna Frame ... 81

Gambar 4.34 Input Kacamata ... 82

Gambar 4.35 Update Data Lensa ... 82

(21)

Gambar 4.37 Update Merek Lensa ... 83

Gambar 4.38 Update Ukuran Lensa ... 83

Gambar 4.39 Update Warna Lensa ... 84

Gambar 4.40 Update Data Frame ... 84

Gambar 4.41 Update Merek Frame ... 85

Gambar 4.42 Update Bahan Frame ... 85

Gambar 4.43 Update Warna Frame ... 85

Gambar 4.44 Update Kacamata ... 86

Gambar 4.45 Tampil Data Lensa ... 86

Gambar 4.46 Tampil Bahan Lensa ... 87

Gambar 4.47 Tampil Merek Lensa ... 87

Gambar 4.48 Tampil Ukuran Lensa ... 87

Gambar 4.49 Tampil Warna Lensa ... 88

Gambar 4.50 Tampil Data Frame ... 88

Gambar 4.51 Tampil Merek Frame ... 88

Gambar 4.52 Tampil Bahan Frame ... 89

Gambar 4.53 Tampil Warna Frame ... 89

Gambar 4.54 Tampil Kacamata ... 89

Gambar 4.55 Update Buku Tamu ... 90

Gambar 4.56 Laporan Data Lensa ... 90

Gambar 4.57 Laporan Bahan Lensa ... 90

Gambar 4.58 Laporan Merek Lensa ... 90

(22)

Gambar 4.60 Laporan Warna Lensa ... 91

Gambar 4.61 Laporan Data Frame ... 91

Gambar 4.62 Laporan Merek Frame ... 91

Gambar 4.63 Laporan Bahan Frame ... 92

Gambar 4.64 Laporan Warna Frame ... 92

Gambar 4.65 Laporan Kacamata ... 92

Gambar 4.66 Ganti Password ... 92

Gambar 4.67 Validasi Buku Tamu, Nama Belum Diisi ... 93

Gambar 4.68 Validasi Buku Tamu, Email Belum Diisi ... 93

Gambar 4.69 Validasi Buku Tamu, Komentar Belum Diisi ... 93

Gambar 4.70 Validasi Pemilihan Kacamata Menu SPPK ... 93

Gambar 4.71 Validasi Login Memasuki Halaman Administrator ... 94

Gambar 4.72 Validasi Input Data Lensa, Kode Lensa Belum Diisi ... 94

Gambar 4.73 Validasi Input Data Lensa, Bahan Belum Diisi ... 94

Gambar 4.74 Validasi Input data Lensa, Warna Belum Diisi ... 94

Gambar 4.75 Validasi Input Data Lensa, Merek Belum Diisi ... 94

Gambar 4.76 Validasi Input Data Lensa, Ukuran belum diisi ... 95

Gambar 4.77 Validasi Input Data Lensa, Gambar Lensa Belum Di Upload ... 95

Gambar 4.78 Validasi Input Bahan Lensa, Kode Bahan Belum Diisi ... 95

Gambar 4.79 Validasi Input Bahan Lensa, Nama Bahan Belum Diisi ... 95

Gambar 4.80 Validasi Input Bahan Lensa, Harga Bahan Belum Diisi ... 95

Gambar 4.81 Validasi Input Merek Lensa, Kode Merek Belum Diisi ... 95

(23)

Gambar 4.83 Validasi Input Merek Lensa, Harga Merek Belum Disi ... 96

Gambar 4.84 Validasi Input Warna lensa, Kode Warna Lensa Belum Diisi ... 96

Gambar 4.85 Validasi Input Warna Lensa, Nama Warna Lensa Belum Diisi ... 96

Gambar 4.86 Validasi Input Ukuran Lensa, Kode Ukuran Belum Diisi ... 96

Gambar 4.87 Validasi Input Ukuran Lensa, Jenis Ketebalan Belum Diisi ... 96

Gambar 4.88 Validasi Input Ukuran lensa, Jenis Lensa Kiri Belum Diisi ... 96

Gambar 4.89 Validasi Input Ukuran Lensa, Jenis Lensa Kanan Belum Diisi ... 97

Gambar 4.90 Validasi Input Ukuran Lensa, Ukuran Lensa Kiri Belum Diisi ... 97

Gambar 4.91 Validasi Input Ukuran Lensa, Ukuran Lensa Kanan Belum Diisi . 97

Gambar 4.92 Validasi Input Ukuran Lensa, Harga Ukuran Lensa Belum Diisi... 97

Gambar 4.93 Validasi Input Frame, Kode Frame Belum Diisi ... 97

Gambar 4.94 Validasi Input Frame, Bahan Frame Belum Diisi ... 97

Gambar 4.95 Validasi Input Frame, Warna Frame Belum Diisi ... 97

Gambar 4.96 Validasi Input Frame, Merek Frame Belum Diisi ... 98

Gambar 4.97 Validasi Input Frame, Tidak Ada Gambar Yang Diupload ... 98

Gambar 4.98 Validasi Input Bahan Frame, Kode Bahan Belum Diisi ... 98

Gambar 4.99 Validasi Input Bahan Frame, Nama Bahan Belum Diisi ... 98

Gambar 4.100 Validasi Input Bahan Frame, Harga Bahan Belum Diisi ... 98

Gambar 4.101 Validasi Input Merek Frame, Kode Merek Belum Diisi ... 98

Gambar 4.102 Validasi Input Merek Frame, Nama Merek Belum Diisi ... 98

Gambar 4.103 Validasi Input merek Frame, bentuk merek frame belum diisi .... 99

Gambar 4.104 Validasi Input merek Frame, Type Merek Frame Belum Diisi ... 99

(24)

Gambar 4.106 Validasi Input warna Frame, Kodewarna Frame Belum Diisi ... 99

Gambar 4.107 Validasi Input warna Frame, Nama Warna Frame Belum Diisi .. 99

Gambar 4.108 Validasi Input Kacamata, Silahkan Pilih Lensa ... 99

Gambar 4.109 Validasi Input Kacamata, Silahkan Pilih Frame ... 100

Gambar 4.110 Validasi Update Data Lensa ... 100

Gambar 4.111 Validasi Update Data Bahan Lensa ... 100

Gambar 4.112 Validasi Update Data Merek Lensa ... 100

Gambar 4.113 Validasi Update Data Ukuran Lensa ... 100

Gambar 4.114 Validasi Update Data Warna Lensa ... 101

Gambar 4.115 Validasi Update Data Frame ... 101

Gambar 4.116 Validasi Update Data Merek Frame ... 101

Gambar 4.117 Validasi Update Data Bahan Frame ... 101

Gambar 4.118 Validasi Update Data Warna Frame ... 101

Gambar 4.119 Validasi Update Buku Tamu, Edit Buku Tamu ... 102

Gambar 4.120 Validasi Update Buku Tamu, Hapus Buku Tamu ... 102

Gambar 4.121 Validasi Ganti Password, Username Belum Diisi ... 102

Gambar 4.122Validasi Ganti Password, Password Lama Belum Diisi ... 102

Gambar 4.123 Validasi Ganti Password, Password Baru Belum Diisi ... 103

Gambar 4.124 Ganti Password, Konfirmasi Password Baru Belum Diisi ... 103

(25)

DAFTAR TABEL

(26)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pihak penjual toko kacamata seringkali mengalami kesulitan dalam

memilih lensa yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen, karena

banyaknya variasi jenis, bahan, merek, warna dan harga dari lensa tersebut,

sedangkan konsumen kurang mengetahui macam-macam lensa yang ada, sehingga

konsumen kurang leluasa dalam memilih lensa yang sesuai dengan kebutuhan dan

keinginannya. Konsumen hanya bergantung pada pilihan penjual atau pihak dari

toko tersebut. Selain itu juga untuk mempercepat pihak penjual dalam melayani

konsumennya.

Sebagai contoh misalnya konsumen A yang mempunyai ukuran

kacamata –5 sebenarnya ia menginginkan lensa yang ringan tetapi tidak mampu

mengungkapkan yang dikehendakinya, karena ketidaktahuannya sehingga

akhirnya menjatuhkan pilihan pada lensa yang berharga murah tanpa

mempertimbangkan ketebalan lensa meskipun sebenarnya ia dapat memperoleh

lensa dengan ukuran yang sama namun lebih ringan.

Permasalahan di atas merupakan alasan penyusun untuk mengajukan

tugas akhir ini dengan membuat suatu sistem pendukung pengambilan keputusan

(27)

1.2 Perumusan Masalah

Bagaimana membuat sebuah sistem untuk membantu pengambilan

keputusan dalam pemilihan kacamata.

1.3 Batasan Masalah

Dalam pembuatan sistem ini akan dibuat batasan-batasan sebagai berikut :

a. Input lensa berupa kode lensa, bahan, warna, merek, ukuran dan

gambar lensa.

b. Input ukuran lensa berupa kode ukuran lensa, jenis ketebalan lensa

(tebal, sedang dan tipis), jenis lensa (plus, minus, silinder dan

campuran), ukuran lensa kiri dan ukuran lensa kanan.

c. Input bahan lensa berupa kode bahan lensa, nama bahan lensa dan

harga bahan lensa.

d. Input merek lensa berupa kode merek lensa, nama merek lensa dan

harga merek lensa.

e. Input warna lensa berupa kode warna lensa dan warna lensa.

f. Input frame berupa kode frame, bahan, merek, warna dan gambar

frame.

g. Input bahan frame berupa kode bahan frame, nama bahan frame dan

harga bahan frame.

h. Input merek frame berupa kode merek frame, nama merek frame,

bentuk frame, type frame dan harga merek frame.

(28)

j. Output berupa kacamata dengan spesifikasi lensa dan frame dengan

harga yang disortir/diurutkan dari urutan harga termurah sampai

dengan harga yang paling mahal.

k. Program diimplementasikan dengan menggunakan pemrograman

PHP, database yang digunakan adalah MySQL dan untuk mengatur

tampilannya digunakan Macromedia Dreamweaver MX.

l. Sistem hanya menangani proses pemilihan kacamata saja, tidak

memuat transaksi/penjualan.

1.4 Tujuan

Tujuan dari tugas akhir ini adalah membuat program pendukung

pengambilan keputusan untuk membantu dalam memilih kacamata.

1.5 Metodologi

Metode yang digunakan adalah sesuai dengan tahap-tahap dalam

pengembangan suatu sistem pengambilan keputusan, sebagai berikut :

a. Perencanaan

Pada tahap ini akan dilakukan perumusan masalah dan penentuan tujuan,

karena akan menentukan metode pendekatan sistem yang akan dirancang.

b. Penelitian

Pada tahap ini akan dilakukan pencarian data, pengidentifikasian pendekatan

yang cocok untuk mengetahui kebutuhan user dan sumber daya yang

(29)

c. Analisis

Tahap ini merupakan penentuan pendekatan yang terbaik dan sumber daya

yang dibutuhkan dalam pembangunan sistem.

d. Perancangan

Pada tahap ini dilakukan perancangan subsistem Database, subsistem

Model, dan subsistem Pengetahuan yang merupakan subsistem utama dalam

SPPK.

e. Konstruksi

Pada tahap ini merupakan implementasi teknis, dimana akan dilakukan

penggabungan subsitem-subsistem menjadi SPPK.

f. Implementasi

Tahap ini terdiri dari :

- Testing

Merupakan tahap pengidentifikasian output sistem, apakah sesuai

dengan kriteria-kriteria yang diinginkan.

- Evaluasi

Merupakan tahap untuk mengetahui apakah sistem yang akan

dibangun sudah sesuai dengan keinginan pemakai.

- Demonstrasi

Pada tahap ini akan dilakukan demo di kalangan user, agar sistem

dapat diterima calon user nantinya.

(30)

Merupakan tahap pemberian training/pelatihan cara pengoperasian

sistem, struktur dan fungsi-fungsi yang ada dalam sistem kepada calon

user.

1.6 Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini terdiri dari latar belakang penulisan, tujuan penulisan, rumusan

masalah, batasan masalah, metode penulisan dan sistematika penulisan.

BAB II DASAR TEORI

Bab ini berisi tentang dasar teori yang merupakan dasar dari penulisan

skripsi ini.

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini berisi penjelasan tentang analisa penelitian dan perancangan sistem

yang akan dibangun

BAB IV IMPLEMENTASI PROGRAM

Bab ini berisi implementasi Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan

Untuk Pemilihan Kacamata.

BAB V PENUTUP

(31)

BAB II

DASAR TEORI

2.1 Konsep Dasar Sistem dan Sistem Informasi

2.1.1 Definisi Sistem dan Sistem Informasi

Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling

berhubungan dan berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau

menyelesaikan suatu sasaran tertentu (Jogiyanto, 1989).

Sistem informasi menurut Laudon & Laudon (1989) adalah serangkaian

komponen yang terkait satu sama lain dan bekerja bersama-sama untuk

mengumpulkan, mengolah, menyimpan, dan menyebarluaskan informasi guna

mendukung pengambilan keputusan, koordinasi, kontrol, analisis dan visualisasi

dalam organisasi.

2.1.2 Tipe-tipe Sistem Informasi

Laudon & Laudon (1989) menyebutkan bahwa berdasarkan tingkatan

organisasinya, sistem informasi dibagi menjadi 6 tipe, yaitu :

1. Sistem Pemrosesan Transaksi

TPS adalah sistem komputer yang melayani tingkat operasional pada suatu

organisasi, untuk menampilkan dan menyimpan transaksi rutin harian yang

dibutuhkan dalam bisnis.

2. Sistem Otomatisasi Perkantoran

OAS adalah sistem komputer, seperti pemrosesan kata, sistem surat

menyurat media elektronik, sistem penjadwalan yang dirancang untuk

(32)

3. Sistem Kerja Pengetahuan

KWS adalah sistem informasi yang membantu pekerja pengetahuan dalam

membuat dan mengintegrasikan pengetahuan baru dalam organisasi.

4. Sistem Informasi Manajemen

Adalah sistem informasi untuk tingkat manajemen dalam suatu organisasi,

yang melayani fungsi perencanaan, pengawasan dan pembuatan keputusan

dengan membuat rekapitulasi dan laporan-laporan rutin.

5. Sistem Pendukung Keputusan

Adalah sistem informasi untuk tingkat manajemen dalam suatu organisasi,

yang mengkombinasikan data dan model-model analisis atau alat-alat

penganalisis data untuk mendukung pengambilan keputusan dalam

menyelesaikan masalah yang semi terstruktur.

6. Sistem Pendukung Eksklusif

Adalah sistem informasi pada tingkat strategis dalam suatu organisasi, yang

dirancang untuk pengambilan keputusan dalam memecahkan

masalah-masalah yang tidak terstruktur menggunakan tampilan grafik dan

komunikasi.

2.2 Keputusan

Sebagaimana dikutip oleh Salusu (1996), keputusan menurut Morgan

dan Cerullo (1984) adalah sebuah kesimpulan yang dicapai sesudah dilakukan

pertimbangan, yang terjadi setelah satu kemungkinan dipilih, sementara yang lain

dikesampingkan. Menurut Davis (1951), keputusan adalah hasil pemecahan

(33)

yang pasti terhadap suatu pertanyaan. Keputusan harus dapat menjawab

pertanyaan tentang apa yang seharusnya dilakukan dan apa yang dibicarakan

dalam hubungannya dengan perencanaan. Keputusanpun dapat merupakan

tindakan terhadap pelaksanaan yang sangat menyimpang dari rencana semula.

Keputusan yang baik pada dasarnya dapat digunakan untuk membuat rencana

dengan baik pula. Keputusan merupakan hasil proses pemikiran yang berupa

pemilihan satu diantara beberapa alternatif yang dapat digunakan untuk

memecahkan masalah yang dihadapinya.

Menurut Follet (1989), keputusan adalah sebagai “hukum situasi”.

Apabila semua fakta dari situasi itu dapat diperolehnya, dan semua yang terlibat

baik pengawas maupun pelaksananya mau mentaati perintah. Wewenang tinggal

dijalankan, tetapi itu merupakan wewenang dari hukum situasi.

2.2.1 Teknik Pengambilan Keputusan

Pengambilan keputusan meliputi antara lain hal-hal yang berhubungan

dengan pengumpulan fakta. Berbagai teknik dapat digunakan untuk

mengumpulkan informasi mengenai suatu masalah, tetapi dapat juga dengan

menggantungkan diri pada para ahli atau konsultan. Pengambilan keputusan tidak

ada yang murni objektif, tetapi selalu mengandung unsur bisa pada pihak

pembuat keputusan karena tergantung pada nilai keputusan dan pada pihak nilai

keputusan dan pada penerimaan informasi tertentu sebagai fakta.

Teknik pengambilan keputusan dikelompokkan ke dalam dua jenis, yaitu :

1. Keputusan terprogram

(34)

- kebiasaan

- pekerjaan rutin sehari-hari, prosedur operasional yang baku

- struktur organisasi, ada harapan bersama melalui perumusan sub-sub

tujuan dengan menggunakan saluran informasi yang terumus dengan

jelas.

Modern :

- riset operasional, analisis matematik, model-model, simulasi komputer.

- Proses data elektronik.

2. Keputusan tidak terprogram

Tradisional :

- heuristic, yaitu mendorong seseorang untuk mencari dan menemukan

sendiri intuisi, kreativitas.

- Rule of them, yaitu suatu prosedur praktis yang tidak menjamin

penyelesaian optimal.

- Dengan seleksi dan latihan bagi para eksekuif.

Modern :

- menyelenggarakan pelatihan bagi para pengambil keputusan.

- Dengan menciptakan program-program komputer.

2.2.2 Dasar dan Faktor Pengambilan Keputusan

Pengambilan keputusan sangat tergantung dari macam permasalahan

yang dihadapinya, namun juga sangat tergantung pada individu yang membuat

keputusan. Mungkin suatu keputusan dipecahkan dengan menggunakan intuisi.

(35)

diambil berdasarkan pengalaman waktu yang lalu mengingat permasalahannya

sama sedangkan situasi dan kondisinya tidak jauh berbeda. Dan berdasarkan

pengalaman ternyata keputusan yang pernah diambilnya itu berhasil baik.

Apabila dasar pengambilan keputusan telah ditetapkan, selanjutnya

pelaksanaan teknisnya dapat bermacam-macam tergantung juga masalahnya.

Dasar dan teknik pengambilan keputusan menurut Terry (1960) digambarkan

dalam diagram seperti di bawah ini :

1. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Intuisi

Keputusan yang diambil berdasarkan intuisi atau perasaaan bersifat lebih

subjektif. Inner feeling yang bersifat subyektif ini mudah terkena sugesti,

pengaruh luar, rasa lebih suka yang satu daripada yang lain (preferences),

dan faktor kejiwaan lainnya. Mungkin sekali sifat pengaruh terhadap

keputusan yang bersifat intuitif itu tanpa disadari sepenuhnya. Hal ini

berkaitan dengan tingkat pengetahuan yang terbatas, latar belakang orang

yang bersangkutan, atau faktor lainnya.

Intuisi

Ranking and Statistical weighting

Keputusan berdasarkan sasaran dan nilai-nilai (the ends)

Keputusan Instrumental (the means)

(36)

Keuntungan :

- Karena yang memutuskan itu seseorang, maka dapat segera diputuskan

- Kalau pimpinan yang bersangkutan mempunyai olah rasa yang cukup

tinggi, maka keputusannya banyak yang tepat.

- Keputusan intuitif ini lebih tepat untuk masalah-masalah yang bersifat

kemanusiaan.

Kelemahan :

- Kecenderungan kurang tepat.

- Sulit diukur kebenarannya karena kesulitan mencari alat

pembandingnya.

- Dengan menggunakan dasar intuitif, maka dasar-dasar lainnya

seringkali lalu diabaikan.

2. Pengambilan Keputusan Rasional

Keputusan yang bersifat rasional banyak berkaitan dengan pertimbangan

dari segi daya guna. Masalah-masalah yang dihadapi juga merupakan

masalah-masalah yang memerlukan pemecahan rasional. Keputusan yang

dibuat berdasarkan pertimbangan yang rasional itu dapat terasa apabila

kepuasan optimal masyarakat dapat terlaksana dalam batas-batas nilai

kemasyarakatan yang diakui saat itu.

3. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Fakta

Fakta berkaitan dengan data dan informasi. Kumpulan fakta yang telah

dikelompokkan secara sistematis dinamakan data. Sedangkan data itu

(37)

lebih dulu menjadi informasi, kemudian informasi inilah yang dijadikan

dasar pengambilan keputusan.

Keputusan yang berdasarkan sejumlah fakta, data atau informasi yang cukup

itu merupakan keputusan yang sehat, solid dan baik, namun untuk

mendapatkan informasi yang cukup itupun seringkali sulit. Bahkan dengan

bantuan komputerpun kadang kala masih mengalami kesulitan juga.

Informasi yang dipercaya itu datanya lebih dulu harus diolah dengan cermat.

Pengolahan dengan cermat melalui diagnosa, pengelompokan dan

interpretasi. Untuk keperluan ini dibutuhkan tenaga yang trampil yang

mampu mengolah data menjadi informasi yang canggih.

4. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Wewenang

Banyak sekali keputusan diambil Karena wewenang (authority) yang

dimilikinya. Setiap orang yang menjadi pimpinan organisasi mempunyai

tugas dan wewenang untuk mengambil keputusan dalam rangka

menjalankan kegiatan demi tercapainya tujuan organisasi dengan berhasil

guna dan berdayaguna.

Keuntungan :

- banyak diterimanya oleh bawahan, terlepas apakah penerimaan itu

dilakukan dengan senang hati atau terpaksa. (usually readily accepted)

- memiliki otentitas/otentik (process authenticity)

- karena didasari wewenang yang resmi maka akan lebih permanen

(38)

Adapun faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam pengambilan keputusan

adalah sebagai berikut :

1. Hal-hal yang berwujud maupun yang tidak berwujud, yang emosional

maupun yang rasional perlu diperhitungkan dalam pengambilan keputusan.

2. Setiap keputusan nantinya harus dapat dijadikan bahan untuk mencapai

tujuan organisasi.

3. Setiap keputusan janganlah berorientasi pada kepentingan pribadi, tetapi

harus lebih mementingkan kepentingan organisasi.

4. Jarang sekali ada satu pilihan yang memuaskan (oleh karena itu selalu

buatlah alternatif-alternatif tandingan).

5. Pengambilan keputusan itu merupakan tindakan mental. Dari tindakan

mental ini kemudian harus diubah menjadi tindakan fisik.

6. Pengambilan keputusan yang efektif membutuhkan waktu yang cukup lama.

7. Diperlukan pengambilan keputusan yang praktis untuk mendapatkan hasil

terbaik.

8. Setiap keputusan hendaknya dilembagakan, agar dapat diketahui apakah

keputusan yang diambil itu betul (atau salah).

9. Setiap keputusan itu merupakan tindakan permulaan dari serangkaian mata

rantai kegiatan berikutnya.

2.2.3 Proses Pengambilan Keputusan

Setiap keputusan yang diambil merupakan perwujudan kebijakan yang

telah digariskan. Oleh karena itu analisis proses pengambilan keputusan pada

(39)

Komponen-komponen proses kebijakan menurut Dunn (1981):

1. masalah kebijakan (polici problem).

2. alternative kebijakan (policy alternative).

3. tindakan kebijakan (policy actions).

4. hasil kebijakan (policy outcomes)

5. pola pelaksanaan kebijakan (policy performance)

2.3 Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan

2.3.1 Pengertian SPPK

Untuk membantu mempercepat dan mempermudah proses

pengambilan keputusan, diperlukan suatu bentuk Sistem Pendukung Pengambilan

Keputusan (SPPK). Tujuan sistem ini adalah untuk membantu pengambilan

keputusan memilih berbagai alternatif keputusan yang merupakan hasil

pengolahan informasi-informasi yang diperoleh atau tersedia, dengan

menggunakan model-model pengambilan keputusan. SPPK hanya berfungsi

sebagai alat bantu bagi pengambil keputusan untuk memperluas kemampuannya,

sedangkan keputusan terakhir tetap ditentukan oleh pemakai.

Keunggulan SPPK adalah kemampuannya menyelesaikan semua

masalah semi terstruktur. Untuk keperluan itu, dibutuhkan informasi yang

lengkap, up to date, dan dapat dipercaya kebenarannya. Selanjutnya sistem akan

memproses masukan-masukan yang diberikan untuk menghasilkan keputusan

yang terbaik terhadap masalah tersebut.

Pada prinsipnya SPPK dapat didefinisikan sebagai suatu sistem

(40)

secara khusus dikembangkan untuk meningkatkan pengambilan keputusan dalam

memecahkan masalah-masalah yang semi terstruktur (Turban, 1995)

SPPK memanfaatkan data, membutuhkan antar muka dengan pemakai,

dan mengijinkan pembuat keputusan untuk memiliki wawasan tersendiri. SPPK

juga memanfaatkan model yang dibangun secara interaktif, mendukung semua

langkah dari pengambilan keputusan, dan membuat basis pengetahuan (knowledge

base).

2.3.2 Karakteristik dan Kemampuan SPPK

Beberapa ciri khas SPPK menurut Turban :

1. SPPK dirancang untuk membantu pengambilan keputusan dalam

memecahkan masalah yang sifatnya semi terstruktur ataupun tidak

terstruktur. Banyak masalah tidak dapat diselesaikan secara memuaskan

hanya dengan sistem komputerisasi seperti Electronic data Processing

(EDP) dan Managerial Information System (MIS), ataupun

peralatan-peralatan dan metode kuantitatif yang standar.

2. SPPK dapat digunakan oleh semua tingkat manager, mulai dari eksekutif

tertinggi sampai pada manager-manager dibawahnya.

3. SPPK dapat digunakan untuk individu ataupun kelompok.

4. SPPK dapat mendukung beberapa keadaan keputusan yang saling

bergantung atau berurutan.

5. SPPK mendukung semua langkah pada proses pengambilan keputusan yaitu

(41)

6. SPPK mendukung berbagai jenis gaya dan variasi dalam proses

pengambilan keputusan, sehingga ada kesesuaian atribut-atribut yang

digunakan individu pembuat keputusan (misalnya : perbendaharaan kata dan

gaya keputusan).

7. SPPK dapat beradaptasi sepanjang waktu. Pembuat keputusan harus reaktif,

berani menghadapi perubahan kondisi dengan cepat dan mengadaptasikan

SPPK terhadap perubahan itu. SPPK bersifat fleksibel, sehingga pemakai

dapat menambah, menghapus, menggabungkan atau menyusun ulang

elemen-elemen dasarnya. Kemampuan ini memungkinkan untuk membuat

analisis awal dengan cepat.

8. SPPK mudah dipakai. Pemakai harus merasa “at home” dengan sistem,

mudah digunakan pemakai (user friendly), fleksibel, berkemampuan grafis

kuat, bahasa antar muka antara manusia dengan mesin menggunakan bahasa

yang dipakai oleh pemakai, sehingga hal ini dapat meningkatkan efekivitas

SPPK.

9. SPPK lebih dimaksudkan untuk menghasilkan keputusan yang efektif (hasil

yang akurat, ketepatan waktu, dan kualitas) daripada efisiensi (biaya yang

dikeluarkan untuk membuat keputusan, termasuk biaya waktu komputer

beroperasi).

10. Pembuat keputusan dapat mengontrol proses pengambilan keputusan. SPPK

secara khusus hanya bertujuan untuk mendukung, tetapi tidak menggantikan

pembuat keputusan. Pembuat keputusan dapat menghapus rekomendasi

(42)

11. Pengetahuan SPPK terus bertambah, terutama ketika muncul tuntutan baru

dan perbaikan sistem, penambahan pengetahuan yang terus menerus akan

meningkatkan dan mengembangkan kemampuan SPPK.

12. Pemakai (end user) dapat membangun sendiri SPPK yang sederhana.

Sedangkan sistem yang lebih besar membutuhkan sedikit bantuan atau peran

serta ahli Sistem Informasi.

13. SPPK biasanya memanfaatkan model (standar atau bantuan khusus) untuk

menganalisa situasi ketika keputusan harus diambil. Kemampuan model

dapat dicoba dengan strategi-strategi yang berbeda di bawah konfigurasi

yang berbeda.

14. SPPK tingkat lanjut dilengkapi dengan komponen pengetahuan yang

memungkinkan untuk membuat solusi yang efektif dan efisien dari masalah

yang sangat sulit.

2.3.3 Komponen SPPK

2.3.3.1 Manajemen Data (Data Management)

Subsistem manajemen data merupakan komponen SPPK yang menyediakan data

bagi sistem. Data tersebut disimpan dalam suatu basis data yang diorganisasikan

oleh suatu sistem yang disebut DBMS (Database Manajemen System).

Subsistem ini disusun oleh beberapa komponen yang terdiri dari :

a. Basis Data SPPK

Basis data adalah kumpulan data yang direlasikan dan diatur sesuai

kebutuhan organisasinya, dan dapat digunakan oleh banyak orang dalam

(43)

- Data Internal

Data ini berasal dari sistem proses transaksi dalam suatu organisasi.

Data tersebut seperti data akuntansi, keuangan, pemasaran, produksi,

pribadi dan lain sebagainya, tergantung kebutuhan dari SPPK tersebut.

- Data Eksternal

Data ini bersumber dari luar organisasi seperti data industri, data

penelitian pemasaran, data sensus, data tenaga kerja daerah, peraturan

pemerintah, data perekonomian nasional.

- Data Pribadi

Data ini berupa aturan-aturan pokok yang digunakan oleh para

pembuat keputusan tertentu dari data atau dalam keadaan-keadaan

tertentu.

Untuk membangun sebuah basis data SPPK, sering dilakukan

pengambilan data dari berbagai sumber data. Operasi ini disebut

ekstraksi. Operasi ini melakukan pengambilan data berupa arsip,

kesimpulan, data yang sudah disaring, dan ringkasan data. Ekstraksi

dapat terjadi pada saat pemakai membuat laporan dari data yang ada

dalam basis data.

b. Sistem Manajemen Basis Data (Database Management System (DBMS))

Basisdata dapat dibuat, diakses dan diperbarui dengan menggunakan sistem

ini. DBMS memiliki banyak kemampuan dalam pengolahan data dan sangat

(44)

dan mengembangkan perangkat lunak DBMS. DBMS memiliki tiga fungsi

dasar yaitu penyimpan data, pencari data, dan pengontrol data.

c. Fasilitas Query

Fasilitas ini memberikan dasar-dasar untuk mengakses data. Fasilitas ini

menerima permintaan data, menentukan bagaimana permintaan tersebut

dapat dipenuhi, merumuskan rincian permintaan, dan memberikan hasilnya.

d. Direktori

Direktori data adalah daftar seluruh data dalam basis data. Direktori berisi

tentang definisi data yang berfungsi untuk mengetahui keberadaan data,

sumber data, atau kegunaan dari data tersebut. Direktori khususnya

digunakan untuk mendukung fase pengetahuan pada proses pembuatan

keputusan sebagai bantuan untuk memeriksa data, mengidentifikasikan

masalah, dan mengetahui peluan-peluang yang ada.

2.3.3.2 Manajemen Model (Model Management)

Manajemen model merupakan paket perangkat lunak yang meliputi

keuangan, statistik, pengetahuan manajemen, atau model kuantitatif lainnya yang

menyediakan kemampuan untuk menganalisa dan mengatur perangkat lunak yang

sesuai. Subsistem ini disusun oleh beberapa komponen yang terdiri dari :

a. Basis Model

Basis model terdiri dari model keuangan, statistik, pengetahuan manajemen,

atau model kuantitatif lainnya yang menyediakan kemampuan untuk

(45)

Beberapa jenis model yang digunakan dalam SPPK dapat dilihat pada tabel

di bawah ini :

Tabel 1: Jenis-jenis model (Turban, 1995)

Jenis Proses dan Sasaran Teknik Dasarnya

Optimasi dengan dari banyak alternatif yang tidak terhingga dengan

Simulasi Menemukan solusi yang

“cukup baik” atau yang terbaik dari beberapa

Heuristik Menemukan solusi yang

“cukup baik” dengan

b. Sistem Manajemen Basis Model

Sistem manajemen basis model adalah sistem perangkat lunak yang

berfungsi sebagai model, memperbarui atau mengubah model, dan

memanipulasi model.

c. Bahasa Pemodelan

Walaupun beberapa model sudah ada dalam basis model, namun tetap perlu

(46)

tinggi (COBOL), bahasa generasi keempat (4GL), dan beberapa bahasa

model lainnya.

d. Direktori Model

Direktori model sama seperti direktori pada basis data, yaitu merupakan

daftar dari semua model. Direktori ini berupa definisi model dan fungsi

model, yaitu untuk menjawab pertanyaan tentang keberadaan dan

kemampuan model.

e. Eksekusi, Integrasi, dan Perintah Model

Aktivitas model dikontrol oleh beberapa manajemen model, yaitu :

Eksekusi model mengontrol model ketika dijalankan.

1. Integrasi model mengkombinasikan operasi-operasi dan beberapa

model ketika dibutuhkan.

2. Perintah model digunakan untuk menerima dan menterjemahkan

perintah model dari komponen dialog dan membawa perintah tersebut

ke dalam sistem manajemen basis model, eksekusi model, atau

fungsi-fungsi integrasi.

2.3.3.3 Manajemen Dialog (Dialog Management)

Melalui subsistem ini pemakai dapat berkomunikasi dan memberi

perintah pada SPPK. Subsistem ini menyediakan fasilitas antar muka pemakai

(user interface) yang meliputi piranti masukan (input) dan keluaran (output).

Subsistem manajemen dialog juga menyediakan komunikasi secara fisik dengan

SPPK berupa fungsi yang dapat mengontrol arus informasi yang keluar masuk

(47)

pemakai ke bahasa yang dapat dibaca oleh MBMS dan DBMS, dapat

menterjemahkan keluaran dari MBMS dan DBMS, dan subsistem manajemen

pengetahuan ke bahasa yang dapat dimengerti pemakai.

2.3.3.4 Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management)

Pilihan subsistem ini dapat mendukung subsistem lainnya atau bertindak

sebagai komponen subsistem yang berdiri sendiri. Subsistem ini diperlukan ketika

subsistem lainnya mendukung SPPK tidak lagi mampu menyelesaikan masalah

yang tidak terstruktur atau semi terstruktur. Subsistem manajemen pengetahuan

disusun dari satu atau lebih sistem pakar. Seperti manajemen data dan model,

subsistem ini juga menyediakan kebutuhan eksekusi dan integrasi sistem pakar.

Hubungan komponen SPPK tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

Gambar 2.2 Hubungan Komponen SPPK (Turban, 1995)

2.3.4 Pengembangan SPPK

Pada dasarnya pengembangan SPPK terbagi atas 8 tahapan yaitu (Turban,

1995) :

1. Perencanaan (Planning)

Sistem Berbasis Komputer

Lainnya

Manajemen Data

Manajemen Pengetahuan

Manajemen Dialog

Manager (Pemakai)

Manajemen Model Data Eksternal

(48)

Pada tahap ini yang penting dilakukan adalah perumusan masalah dan

penentuan tujuan, karena akan menentukan pemilihan jenis SPPK yang akan

dirancang dan metode pendekatan yang digunakan.

2. Penelitian (Research)

Tahap ini berhubungan dengan pencarian data dan sumber daya yang

tersedia (perangkat keras, perangkat lunak, vendor, sistem yang sudah ada,

dan hal-hal lain yang dibutuhkan).

3. Analisis dan Perancangan Konsep (Analysis and Conceptual Design).

Pada tahap ini ditentukan teknik pendekatan terbaik dan sumber daya yang

dibutuhkan untuk membangun SPPK. Hal ini meliputi tenaga teknis, staf

kantor, keuangan, dan sumber lain dari organisasi.

4. Perancangan (Design)

Spesifikasi dari komponen sistem, struktur, dan feature sistem yang

dibangun, ditentukan secara rinci pada tahap ini. Pada tahap ini dilakukan

perancangan empat subsistem utama SPPK yaitu manajemen data,

manajemen model, manajemen dialog, dan manajemen pengetahuan.

5. Konstruksi (Construction).

Tahap ini merupakan implementasi secara teknis dari perancangan, dimana

semua sistem yang sudah ada dirancang digabungkan menjadi suatu SPPK.

6. Implementasi (Implementation).

Tahap ini merupakan penerapan SPPK yang dibangun. Pada tahap ini

beberapa tugas yang harus dilakukan yaitu :

(49)

Pada tahap ini data-data keluaran sistem dikumpulkan dan

dibandingkan kembali apakah sudah sesuai dengan spesifikasi

rancangan yang diinginkan.

- Evaluasi

Merupakan tahap untuk mengetahui apakah sistem yang dibangun

sudah sesuai dengan keinginan pemakai.

- Demonstrasi

Pada tahap ini kemampuan operasional sistem akan di demonstrasikan

pada komunitas pemakai.

- Orientasi

Tahap ini meliputi pengenalan instruksi kemampuan dasar dan operasi

sistem kepada pemakai.

- Pelatihan

Merupakan tahap untuk melatih pemakai dalam mengoperasikan

sistem. Pada tahap ini pemakai juga dilatih untuk perawatan sistem.

- Penyebaran

Pada tahap ini, cara mengoperasikan sistem secara penuh

diperkenalkan pada seluruh anggota pemakai.

7. Pemeliharaan dan Dokumentasi (Maintenance and Documentation)

Merupakan tahap yang harus dilakukan terus-menerus untuk

mempertahankan keadaan sistem.

(50)

Dalam tahap ini dilakukan pengulangan terhadap-tahapan di atas, untuk

memberi tanggapan perubahan kebutuhan pemakai.

2.4 HTML

HTML adalah bahasa pemrograman yang digunakan untuk membuat

halaman web atau yang biasa juga disebut dokumen HTML. HTML sendiri

merupakan protokol yang digunakan untuk mentransfer data dari web server ke

web browser. Protokol inilah yang kemudian mentransfer dokumen-dokumen web

yang ditulis dengan format HTML (Purbo, 2000)

Sebuah dokumen HTML sebenarnya adalah sebuah file teks. Agar file teks

dapat ditampilkan sebagai sebuah halaman web, maka didalamnya ditambahkan

perintah–perintah HTML yang disebut dengan tag. Tag (penanda) merupakan

perintah–perintah HTML yang dituliskan di dalam tanda < dan >. Pasangan atau

“penutup perintah” dari sebuah tag ditandai dengan tanda ‘/’. Misalnya pasangan

tag <html> adalah </html>

Dengan menggunakan perintah–perintah HTML (tag) kita dapat

melakukan fungsi–fungsi sebagai berikut :

a. Menentukan jenis font yang dipakai ukurannya.

b. Mengkombinsikan antar teks dan gambar.

c. Membuat link–link ke halaman web atau situs lainnya.

d. Membuat suatu form yang interaktif.

Kalau dengan bahasa HTML kita bisa memberikan perintah–perintah

untuk menyusun halaman web yang kita inginkan, maka web browser digunakan

(51)

susunan halaman ke style built in. Browser dengan menggunakan font, warna,

garis, dan perataan teks yang dikehendaki ke komputer akan menampilkan

halaman web tersebut.

2.5 PHP

Personal Home Page (PHP) merupakan script untuk pemrograman web

dari sisi server, script yang membuat dokumen HTML, secara on the fly. Dalam

arti dokumen HTML yang dibuat dengannya menggunakan editor teks atau editor

HTML (Kadir 2002).

PHP dicipta untuk kegunaan web dan boleh menghubungkan query

database dan menggunakan simple task yang boleh diluruskan dengan 3 atau 4

kod. PHP dapat menukarkan static website yang menggunakan HTML ke

dynamic web pages yang berfungsi secara automatic seperti ASP, CGI, dan

sebagainya.

Dengan menggunakan PHP, maka maintenance suatu situs web menjadi

lebih mudah. Proses up date data dapat dilakukan dengan aplikasi yang dibuat

dengan menggunakan script PHP.

PHP secara mendasar dapat mengerjakan semua yang dapat dikerjakan

seperti mendapatkan data dari form, menghasilkan isi halaman web dinamik, dan

menerima cookies.

2.5.1 Cara Kerja PHP

Model kerja HTML diawali dengan permintaan suatu halaman web oleh

browser. Berdasarkan URL (Uniform Resource Locator) atau dikenal dengan

(52)

mengindentifikasi halaman yang dikehendaki, dan menyampaikan segala

informasi yang dibutuhkan oleh web server. Selanjutnya, web server akan

mencarikan berkas yang diminta kemudian memberikan isinya ke browser.

Browser yang mendapatkan isinya segera melakukan proses penerjemahan kode

HTML dan menampilkannya ke layar pemakai.

Bagaimana halnya kalau yang diminta adalah sebuah halaman PHP?

Prinsipnya serupa dengan kode HTML. Hanya saja, ketika berkas PHP diminta

didapatkan oleh web server, isinya segera dikirimkan ke mesinPHP dan mesin

inilah yang memproses dan memberikan hasilnya (berupa kode HTML) ke web

server. Selanjutnya, web server menyampaikan ke client.

Gambar 2.3 Cara Kerja PHP

2.5.2 Struktur Program PHP

Seperti halnya bahasa pemrograman yang lain, PHP juga memiliki struktur

penulisan. Ini penting karena jika strukturnya salah, maka intepreter tidak bisa

menjalankan kode program yang ditulis. Adapun struktur pemrograman PHP

adalah sebagai berikut: Web

Server

Skrip PHP

Mesin PHP

Kode HTML

Browser

Permintaan HTTP

Tanggapan HTTP

(53)

Gambar 2.4 Struktur Pemrograman PHP

Contoh:

Gambar 2.5 Contoh Struktur Bahasa Pemrograman PHP

Jika kode program diatas dijalankan maka akan tampil tulisan: This is a

PHP Script

2.5.3 Komentar pada PHP

Komentar adalah teks dalam script yang diabaikan oleh intepreter.

Komentar digunakan untuk memperjelas kode dan kemudahan dalam membaca

kode.

Jika hanya satu baris, bisa digunakan tanda “ // ” atau “ # ”.

Sedangkan untuk komentar yang lebih dari satu baris harus diapit dengan tanda “

/* …… */ “.

Contoh:

Gambar 2.6 Contoh Komentar PHP dan HTML

Tag Style Start Tag End Tag

Standard Tags <? php ?>

Short Tags <? ?>

ASP Tags <% %>

Script Tags <SCRIPT LANGUAGE =”php”> </SCRIPT>

// this is a comment # this is another comment

(54)

2.6 Kombinasi PHP dan HTML

Kode PHP dapat ditempelkan pada file HTML. Caranya dengan

menyisipkan kode PHP tersebut ke dalam file HTML. Seperti pada contoh

berikut:

Contoh:

Gambar 2.7 Contoh Kombinasi PHP dan HTML

2.7 PHP dan Database

Salah satu kelebihan PHP adalah mampu berkomunikasi dengan

berbagai database yang terkenal. Dengan demikian untuk menampilkan data yang

bersifat dinamis, yang diambil dari database merupakan hal yang mudah untuk

diimplementasikan. Itulah sebabnya sering dikatakan bahwa PHP sangat cocok

untuk membangun halaman–halaman web dinamis.

Pada saat ini PHP sudah dapat berkomunikasi dengan berbagai database

meskipun dengan kelengkapan yang berbeda–beda. Beberapa diantaranya adalah

a. dBase

b. DBM

c. Microsoft Acces

d. MSQL

e. MySQL

<HTML> <head>

<title> kombinasi php dan html </title> </head>

<body> <? php

print (“This is a PHP Script”); ?>

(55)

f. Oracle

2.8 MySQL

MySQL adalah sistem manajemen database relasi RDBMS (Relational

Database Management System) yang bersifat terbuka (open source). Itulah

sebabnya istilah tabel, baris, dan kolom digunakan untuk manajemen MySQL.

Pada MySQL, sebuah database mengandung satu atau beberapa tabel. Tabel

terdiri dari setiap baris dan setiap baris mengandung satu atau beberapa kolom.

MySQL memiliki kinerja, kecepatan proses, dan ketangguhan yang tidak

kalah dibanding database-database lainnya yang komersial seperti ORACLE,

Sybase, Unify, dan sebagainya. Dengan dasar Open Source, MySQL berkembang

menjadi salah satu sistem manajemen database relasi terkemuka yang diakui

secara internasional. MySQL menggunakan standar SQL (Structure Query

Language) sebagai bahasa interaktif delam mengelola data. Perintah SQL sering

juga disebut query.

2.8.1 Keunggulan MySQL

Keunggulan MySQL adalah sebagai berikut :

1. Kecepatan

Berdasarkan hasil pengujian, MySQL memiliki kecepatan paling baik

dibanding database server lainnya.

2. Mudah digunakan

Perintah-perintah dan aturan-aturan pada MySQL maupun proses

instalasinya relatif mudah digunakan.

(56)

Dengan konsep ini siapa pun dapat berpartisipasi untuk mengembangkan

MySQL. Hasil pengembangan itu diserahkan kepada umum atau kepada

komunitas Open Source.

4. Kapabilitas

MySQL telah digunakan untuk mengelola database dengan jumlah 50 juta

record. Bahkan sanggup untuk mengelola 60.000 tabel dengan jumlah

baris 5.000.000.000 dan mendukung penggunaan index hingga 32 buah

index per tabelnya. Setiap index terdiri dari 1 hingga 16 kolom kriteria.

Informasi ini diperoleh dari manual MySQL yang dapat di-download dari

situs MySQL.

5. Konektifitas dan Keamanan

MySQL mendukung dan menerapkan sistem keamanan dan ijin akses

tingkat lanjut.

6. Biaya Rendah (Relatif Gratis)

Kita dapat menggunakan MySQL tanpa harus memikirkan biaya lisensi

selama mengikuti konsep Open Source / GNU Public Licences.

7. Fleksibilitas / Portabilitas

MySQL mendukung perintah-perintah database alternatif lain, sehingga

memudahkan untuk beralih dari dan ke MySQL

8. Lintas Platform dan Sistem Operasi

MySQL dapat dijalankan pada beberapa sistem operasi yang berbeda

(57)

2.8.2 Administrasi MySQL Dengan PhpMyAdmin

PhpMyAdmin merupakan program bantu yang dibuat dengan bahasa PHP

dan digunakan untuk melakukan manajemen administrasi MySQL. Seperti

membuat database, menghapus database, membuat tabel, menghapus tabel,

mengubah tabel, dan sebagainya melalui media web.

Program ini didukung dengan berbagai bahasa nasioanal dari seluruh

dunia. Mulai dari bahasa Afrika hingga Ukraina. Bahasa Indonesianya pun ada.

Gambar 2.8 Tampilan PhpMyAdmin 2.1.0

2.9 Macromedia Dreamweaver MX

Macromedia DreamWeaver merupakan software yang dikenal sebagai

software web authoring tool, yaitu software untuk desain dan lay out halaman

web. Macromedia DreamWeaver mulai menunjukkan daya tariknya sejak versi 3,

lalu versi 4, dan saat ini memiliki versi terbaru yang disebut dengan Macromedia

DreamWeaver MX.

Versi terbaru ini memiliki kemampuan bukan hanya sebagai software

untuk desain web saja tetapi juga untuk editing kode serta pembuatan aplikasi web

dengan menggunakan berbagai bahasa pemrograman web, antara lain JSP, PHP,

ASP, dan ColdFusion. Selain itu Macromedia DreamWeaver juga kompatibel

(58)

Navigator, Opera, dan Mozilla. Hal ini menjadikannya sebagai web authoring tool

yang paling digemari.

Macromedia DreamWeaver MX telah mengalami banyak perbaikan dan

peningkatan dari versi sebelumnya, Macromedia DreamWeaver MX memiliki

user interface yang lebih baik dari versi 4 karena adanya peningkatan kemampuan

untuk toolbar sehingga toolbar yang sudah ada dapat dikustomisasi atau

ditambahkan fungsi baru.

Kemudian dengan adanya tag editor untuk bekerja dalam tag lalu Mode

Multiple Document Interface (MDI). MDI memberikan ruang kerja yang lebih

praktis karena memungkinkan kita bekerja dengan beberapa dokumen sekaligus

dalam satu Windows.

Selain user interface baru, Dreamweaver MX memiliki kemampuan untuk

editing kode yang lebih baik. Pada DreamWeaver MX dapat dilakukan print kode

pada Code View, kemudian fasilitas Code Hints yang dapat membantu saat

berurusan dengan tag-tag, serta Tag Inspector yang sangat berguna dalam

menangani tag-tag HTML khususnya. DreamWeaver MX juga memiliki panel

baru yaitu panel Snippets yang memberikan fasilitas mengedit dan menyimpan

blok kode yang sering digunakan.

(59)

BAB III

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1 Perencanaan

Pemilihan kacamata bagi para konsumen/pengguna kacamata adalah

salah satu faktor yang sangat menentukan ketepatan ukuran lensa kacamata yang

akan dipakai. Kadang mereka tidak tahu sebenarnya kacamata yang diinginkan

seperti apa, sehingga seringkali salah dalam menjatuhkan pilihannya. Sebagai

contoh, si A yang mempunyai ukuran kacamata -5, dan ia menginginkan kacamata

yang lebih tipis dari ukurannya dan dia tidak tahu bagaimana cara mengutarakan

apa yang dimaksudkannya itu, sehingga dia hanya menyerahkannya pada pihak

toko.

Sistem yang dibuat ini dikhususkan untuk para konsumen toko kacamata

yang akan memilih kacamata. Beberapa hal yang dibutuhkan dalam pembuatan

sistem :

1. Data lensa yang meliputi kode_lensa, bahan, warna, merek, ukuran dan

gambar lensa.

2. Data ukuran lensa yang meliputi kode_ukuran_lensa,

jenis_ketebalan_lensa, jenis_lensa, ukuran lensa kiri, ukuran lensa kanan

dan harga ukuran lensa.

3. Data bahan lensa yang meliputi kode bahan lensa, nama bahan lensa dan

(60)

4. Data merek lensa yang meliputi kode merek lensa, nama merek lensa

dan harga merek lensa.

5. Data warna lensa yang meliputi kode warna lensa dan warna lensa.

6. Data frame yang meliputi kode frame, bahan, merek, warna dan gambar

frame.

7. Data bahan frame yang meliputi kode bahan frame, nama bahan frame

dan harga bahan frame.

8. Data merek frame yang meliputi kode merek frame, nama merek frame

dan harga merek frame.

9. Data warna frame yang meliputi kode warna frame dana warna frame.

10. Software sebagai alat bantu dalam pembuatan program aplikasi.

11. Komputer untuk pembuatan program dan menjalankan aplikasi.

Tujuan dari pembuatan sistem ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk menyajikan informasi bagi konsumen secara mudah dalam sebuah

aplikasi berbasis web yang dapat diakses darimana saja dalam hal ini

adalah sistem pendukung pengambilan keputusan untuk pemilihan

kacamata.

2. Mengintegrasikan dan mengimplementasikan prinsip-prinsip

pengembangan sebuah sistem pendukung pengambilan keputusan dalam

kehidupan sehari-hari.

Sumber daya yang tersedia yang dipakai dalam penulisan skripsi dan pembuatan

(61)

1. Komputer dengan spesifikasi AMD Sempron 2.8 GHz dan sistem operasi

yang digunakan adalah Windows XP Profesional.

2. Software PHP, MySQL dan Dreamweaver untuk pengimplementasian

program.

3. Buku-buku referensi yang mendukung dan sesuai dengan skripsi yang

dibuat.

3.2 Analisa

Beberapa hal yang sangat mempengaruhi seorang konsumen kacamata

dalam memilih kacamata yang sesuai dengan yang diinginkan antara lain :

1. Harga

Harga atau biaya merupakan salah satu faktor yang sangat mempengaruhi

dan menjadi tolok ukur apakah barang yang akan dibeli sesuai dan

terjangkau dengan daya beli dan kemampuannya atau tidak.

2. Ketebalan lensa

Ketebalan lensa sangat menentukan kesesuaian antara selera/kebutuhan

seseorang. Kadang ada seseorang yang tidak menyukai kacamata tebal

walaupun mungkin minusnya sudah banyak. Namun apabila ditinjau dari

segi harganya,kacamata dengan lensa yang cenderung ditipiskan harganya

akan lebih tinggi dibanding dengan kacamata dengan lensa yang tidak

ditipiskan.

3. Merek Lensa

Merk lensa merupakan salah satu faktor yang sangat penting untuk

Gambar

Tabel 2.1  Jenis-jenis Model (Turban, 1995) ...................................................
gambar lensa.
Gambar 2.1 Dasar Umum dan Teknik Pengambilan Keputusan Manajerial
Tabel keputusan,
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) kinerja PD BPR Bank Daerah Karanganyar dalam periode 2011-2016 semakin membaik dalam mengatasi kredit bermasalah yang terjadi

Fokus Kajian : Penerapan Desain Interior pada Ruang Baca dengan

AAJI pun terus mengembangkan program Continous Professional Development (CPD program), yang merupakan program pelatihan bagi pengembangan agen. Program baru CPD telah diluncurkan

 Jumlah Berat Kombinasi Yang Diizinkan yang selanjutnya disebut JBKI adalah berat maksimum rangkaian Kendaraan Bermotor berikut muatannya yang

Penyusunan Rencana Strategis ( Renstra) tahun 2011 -2015 ini adalah sebagai upaya untuk membina, meningkatkan, mengembangkan, menumbuhkan Sektor koperasi serta

pembuatan mie dari beberapa jenis talas tersebut untuk mengetahui jenis talas yang lebih baik dan lebih disukai untuk diolah menjadi mie dan juga penggunaan bahan

Judul Skripsi : Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran dan Sistem Pelaporan Terhadap Akuntabilitas Kinerja Sekolah Menengah Kejuruan di Kota Medan.. Tanggal_____________

Penentuan siapa-siapa diantara ahli waris yang berhak menjadi ahli waris dari pewarisnya, yang berasal dari jumlah ahli waris yang ada atau hidup, tetapi tidak semuanya menjadi