Pada bab ini, penulis mencoba menyimpulkan hasil penelitian yang didapat dengan menganalisa data yang tersedia serta memberikan saran yang dianggap penting untuk perbaikan dimasa yang akan datang bagi perusahaan.
BAB II
PT. MULTI RAYA ARTTECH
A. Sejarah Ringkas Perusahaan
PT. Multi Raya Arttech berdiri pada bulan November 2007 di Binjai, Sumatera Utara.Sebagai sebuah perusahaan yang mengkhususkan diri untuk bergerak di bidang kontraktor, General Contractor dan Leveransier, yang didukung oleh tenaga-tenaga profesional yang berpengalaman, dinamis dan berdedikasi serta manajemen yang telah terorganisir dengan baik.Perusahaan ini juga mempunyai bidang usaha, yaitu : pertanian, perkebunan, peternakan, pertambakan dan serta memperdagangkan hasil-hasil lainnya.
Satu komitmen dari PT. Multi raya Arttech adalah memberikan pelayanan yang terbaik dan membuat hubungan yang baik dengan semua pelanggan/partner. Sistem manajemen perusahaan perusahaan ini sudah diterapkan sejak waktu berdiri, kini dan masa yang akan datang. Didukung oleh personil yang cukup berpengalaman, serta kerjasama/ dukungan yang cukup responsif dengan prinsipal, Maka keinginan perusahaan untuk berkonsentrasi pada produk dan pemasarannya sangat didukung penuh, baik dari segi kualitas produk maupun pelayanannya.Kami mampu menawarkan produk dan jasa berkualitas dimana harga, waktu dan mutu yang dihasilkan tetap menjadi perhatian.Hal utama dari produk dan jasa yang kami hasilkan adalah kepuasan klien terhadap hasil kerja kami.Oleh karena itu, kami selalu bersama-sama dengan klien membahas solusi terbaik yang dapat dilakukan untuk menjawab semua keinginan klien. Kami menyadari bahwa kerjasama tim merupakan kunci utama dari kesuksesan
sebuah perusahaan, oleh karena itu, kami sangat menghargai setiap individu sebagai asset yang sangat penting untuk perusahaan kami.
B. Visi, Misi, Motto, Nilai-nilai perusahaan, dan Makna logo 1. Visi
Menjadi sebuah perusahaan yang berdaya saing tinggi dan mampu tumbuh dan berkembang secara sehat serta dikenal secara luas sebagai perusahaan yang bertanggungjawab.
2. Misi
Kami berada dalam bidang usaha kontraktor, general contractor, leveransier, dan dalam bidang pertanian, perkebunan, peternakan dan pertambakan melalui pengembangan dan pemusatan sumber daya manusia.
Menyediakan barang dan jasa dengan kualitas yang sedemikian rupa untuk menciptakan kepuasan pelanggan.Mendorong dan mengoptimalkan pertumbuhan perusahaan untuk meningkatkan nilai perusahaan guna memenuhi kepentingan dan kepuasan klien.Menghasilkan laba yang pantas untuk mendukung pengembangan perusahaan serta menghasilkan deviden yang memuaskanbagipemegangsaham.
3. Motto
PT Multi Raya Arttech memiliki motto “Kepuasan Anda Semangat Bagi Kami”.Dengan motto tersebut PT. Multi Raya Arttech berharap akan mencapai kesuksesan dalam pelayanan dan pembangunan
perusahaan.
4. Nilai- nilai perusahaan
Membangun budaya perusahaan dengan berasaskan pada 5 nilai : Keterbukaan, kejujuran dan integritas, kompetensi dan kemitraan, kerjakeras dan pengembang berkelanjutan.
5. Makna logo
.
Segitiga melambangkan bahwa PT. Multi Raya Arttech menjadi terorganisasi dengan sempurna dan melambangkan kekuatan yang besar. Warna merah menggambarkan semangat yang menyala-nyala.
C. Struktur Organisasi
Struktur organisasi adalah sebagai susunan dan hubungan antara bagian dan posisi dalam suatu organisasi.Struktur berkaitan dengan hubungan yang terdpat diantara pekerja-pekerja pada organisasi. Hubungan tersebut timbul akibat adanya proses pengambilan keputusan dalam organisasi yang menyangkut masalah pembagian kerja, masalahh depatemenlisasi, masalah rentang kendali dan masalah delegasi kekuasaan. Kebaikan struktur organisasi adalah para tenaga kerja memiliki gambaran tentang bagaimana organisasi dioperasikan. Tujuan dari struktur organisasiadalah mengendalikan, menyalurkan dan mengarahkan
perilaku untuk mencapai apa yang menjadi tujuan organisasi. Struktur organisasi membantu secara positif kinerja organisasi.
Struktur sebuah organisasi berhubungan erat dengan tercapainya keefektifan organisasi.Ciri khusus struktur organisasi adalah sifat keteraturannya yang telah dipolakan. Struktur organisasi yang lebih sederhana memungkinkan para pimpinan untuk memberi tanggapan lebih cepat terhadap perubahan lingkungan karena informasi dan perintah akan mengalir lewat lapisan yang lebih sedikit. Untuk memperlihatkan struktur organisasi, pimpinan biasanya menyusun badan organisasi, departemen atau jabatan dalam organisasi dan memperlihatkan hubungan satu sama lainnya. Dari bagan tampak apakah pimpinan mengendalikan orang terlalu banyak dan apakah terdapat kesimpangsiuran dalam mengelompokkan tugas-tugas.Demikian pula bagi para pegawai, bagan tersebut berguna sekali untuk mengetahui tugas-tugasnya.
Adapun bagan struktur organisasi PT. Multi Raya Arttech dapat dilihat pada bagan berikut :
STRUKTUR ORGANISASI PT. MULTI RAYA ARTTECH
Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT Multi Raya Arttech Sumber : PT. Multi Raya Arttech
D. Job Description
Berikut adalah struktur organisasi PT. Multi Raya Arttech serta pembagian-pembagian tugas-tugasnya :
1. Direktur
a. Direktur bertanggung jawab penuh terhadap kelangsungan perusahaan
DIREKTUR MANAJER PROYEK MANAJER PERENCANAAN MANAJER KEUANGAN
STAF STAF STAF
MANAJER PERSONALIA TATA LINGKUNGAN ARSITEKTUR TEKNIK SIPIL STAF
mempertanggungjawabkan kepada dewan komisaris.
b. Sebagai pemegang puncak pimpinan dalam kegiatan perusahaan yang bertanggung jawab keluar maupun ke dalam perusahaan yangberfungsi sebagai pelaksana harian untuk menjalankan roda perusahaan.
c. Bertindak sebagi penerima pegawaidan memperhatikan kesejahteraan pegawai.
2. Mendekoordinasikan hubungan antara karyawan dengan karyawan. Manager operasional
a. Bertugas mengurusi operasional perusahaan. b. Bertanggung jawab kepada direktur.
3. Manager Perencanaan
a. Mengepalai tiga bidang yang terdiri dan tata lingkungan, teknik sipil dan arsitektur.
b. Mengatur dan membuat perencanaan bagi ketiga bidang tersebut diatas. 4. Manager Keuangan
a. Memimpin dan mengawasi atas kegiatan menagih, menerima, menyimpan dan mengeluarkan uang serta surat-surat berharga, mencatat membukukan dan menyusun laporan transaksi keuangan (perubahan harta kekayaan dan hutang perusahaan).
b. Mengkoordinir penyusunan atas laporan keuangan. c. Meneliti kebenaran atas laporan keuangan.
5. Manager Personalia
Kepegawaian.
b. Mengatur hubungan perusahaan dengan pihak ekstern sekaligus
brtanggung jawab atas hubungan yang mengatur urusan-urusan yang menyangkut perusahaan dengan pihak ekstern.
c. Bertanggung jawab menjalin hubungan dengan konsumen agar pelayanan yang diberikan dapat optimal.
6. Tata Lingkungan
a. Menganalisa mengenai dampak terhadap lingkungan. b. Penerapan teknik lingkungan.
c. Melakukan pengembangan terhadap kota dan wilayah. 7. Teknik Sipil
a. Merancang prasarana keairan. b. Merancang prasarana keairan.
c. Menganalisa struktur bangunan, telekomunikasi, dll. 8. Arsitektur
a. Merancang bangunan telekomunikasi, gedung dll. b. Mengawasi sub bidang arsitektur lainnya.
E. Kinerja Usaha Terkini
Untukmencapaimisiperusahaan, perusahaan berfokus padakeunggulanproduk dan jasa, dan pengembanganberkesinambungan terhadap
modal sumber dayamanusianya. Perusahaan akan mengembangkan bidang usaha yaitu produk dan jasa serta kegiatannya untuk mempertahankan nilai keunggulannya. 3 (tiga) strategi utamaperusahaan adalah
1. Strategi pengembangan pasar dengan membuka geografis baru
(ekspansi regional) melalui pengembangan jaringan dengan tujuan untuk meningkatkan kekuatan dan peluang, mengurangi kelemahan dan ancaman resiko melalui mencari usaha-usaha baru yang produk, pasar, saluran distribusi, teknologi dan kebutuhan sumber dayanya sehingga bersinergi. 2. Strategi differensiasi sumber daya manusia dan pelayanan, dengan tujuan
menciptakan kesan yang baik yang berbeda dengan pesaing baik dari aspek SDM dan pelayanan guna menciptakan kepuasan pelanggan.
3. Strategi inovasi terutama dalam sistem informasi manajemen dan teknologi komunikasi.
F. Rencana Kegiatan
Rencana kegiatan PT. Multi Raya Arttech terkini adalah meningkatkan fokus perusahaan di bidang pertanian, perkebunan, peternakan, pertambakan dan menjalin kerja sama dengan instansi-instansi dan memberikan pelayanan yang lebih baik lagi kepada konsumen.
BAB III PEMBAHASAN
A. Pengertian dan Klasifikasi Biaya Operasional 1. Pengertian biaya operasional
Biaya dapat diartikan sebagai harga perolehan, harga pokok dan dapat pula diartikan sebagai semua pengorbanan mulai dari bahan baku sampai barang tersebut dijual. Pengertian cost ini akan kabur lagi apabila dibandingkan dengan expenses (beban), dimana kedua istilah ini sering digunakan secara rancu.
MenurutNafarin (2004 : 105) :“Beban usaha (operating
expenses)adalah beban kegiatan pokok perusahaan yang tidak
terjadi di pabrik, selain harga pokok penjualan (cost of sales)”.
Sedangkan menurut Mulyadi (2003 : 14):“Biaya operasi merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi siap untuk dijual”.
Dari pengertian di atas maka dapat dikemukakan bahwa unsur-unsur yang terdapat dalam biaya adalah :
a. Biaya merupakan pengorbanan ekonomis. b. Dapat diukur dalam satuan unit moneter.
c. Sifatnya yang telah terjadi maupun yang potensial akan terjadi. Istilah biaya operasi sering pula disebut dengan biaya komersil, kadang-kadang disebut dengan biaya usaha.
2. Klasifikasi biaya operasional
Dalam mengelola perusahaan baik perusahaan besar maupun kecil, perusahaan swasta ataupun perusahaan pemerintah setiap harinya selalu berkaitan dengan biaya yang harus dan akan dikeluarkan. Begitu pula halnya pada PT. Multi Raya Arttech yang bergerak dibidang jasa, untuk melakukan kegiatan penjualan jasanya diharapkan diperoleh pendapatan yang dialokasikan untuk menutupi biaya-biaya yang telah dikeluarkan sehingga diperoleh laba bersih.
Anggaranbiayaoperasionaladalahanggaranatautaksiransemuabiay
a yang dikeluarkandanpadahakekatnyadianggaphabisdalammasatahunbuku.
MenurutAdisaputro (2003:289), yang termasuk di dalambiaya anggaranoperasional yaitu :
a.Anggaranbiayatetap
Anggaranbiayatetapadalahanggaranbiaya yang jumlahnyatetap, tidak berubahmeskipun volume produkberubahsampaidenganmenganalisisbiayatetap.
b. Anggaranbiayavariabel
Anggaranbiaya variable adalahanggaranbiaya yang
jumlahnyaberubah-ubahsecaraproporsionalsesuaidenganperubahan volume produksi.
Iniberartijikaterjadipeningkatanaktivitasperusahaanmakaj umlahbiaya variable meningkat pula danjuga sebaliknya. c. Anggaranbiaya semi variabel
Anggaranbiaya semi variable
adalahanggaranbiaya-biaya yang sebagiantetapdansebagianlagibersifatvariabel.Contohnyase
perti: biayapemeliharaangedung, biayapemeliharaanmesin/alat-alatkantor,
upahdangajikaryawan.
Supriyono (2002 :233) mengelompokkan biaya operasi kedalam biaya pemasaran dan biaya administrasi.
“Biaya pemasaran adalah biaya-biaya dalam rangka penjualanproduk sampai dengan pengumpulan piutang menjadi kas.Biaya administrasi dan umum adalah semua biaya yang berhubungan dengan fungsi administrasi dan umum”.
Masalah biaya suatu perusahan hanya dapat dipecahkan secara meluas bila perusahan tersebut mengetahui biaya yang berkaitan dengan kegiatan produksinya.Biaya pada PT. Multi Raya Artech ini dibuat kedalam dua perkiraan yaitu biaya operasional dan biaya administrasi dan umum.Dalam hal ini dibedakan antara penjualan atau biaya administrasi dan umum.Seluruh biaya yang terjadi dikategorikan kedalam biaya operasi.
Biaya operasi pada PT. Multi Raya Arttech merupakan keseluruhan pengeluaran yang dibebankan pada periode berjalan dalam operasi perusahan. Biayaoperasi pada perusahaan dikelompokkan kedalam 9 jenis biaya operasi, yaitu:
a. Biaya pegawai b. Biaya bahan c. Biaya pemeliharaan d. Biaya penyusutan e. Biaya amortisasi f. Biaya asuransi g. Biaya sewa h. Biaya administrasi
i. Biaya umum
B. Perencanaan dan Anggaran Biaya Operasional
Suatu perusahaan sebelum melakukan aktivitasnya maka perusahaan tersebut akan membuat atau merencanakan suatu anggaran, terutama anggaran biaya operasi. Sedangkan biaya sendiri adalah pengorbanan ekonomis yang diukur dalam satuan uang untuk suatu tujuan yang dicapai.Untuk menekan biaya yang dikeluarkan, diperlukan suatu perencanaan berupa anggaran atau budget yang bertujuan untuk mengarahkan kegiatan perusahaan agar mencapai tujuan yang ditetapkan. Hal tersebut diperjelas dengan pernyataan M. Munandar dalambukunya Budgeting (2001:1) adalah sebagai berikut:
“Budget adalah suatu rencana yang disusun sistematis, yang meliputi
seluruh kegiatan perusahaan yang dinyatakan dalam unit (kesatuan) moneter dan berlaku untuk jangka waktu periode tertentu yang akan datang”.
Anggaran merupakan pedoman manajemen untuk menentukan kegiatan apa yang akan dilakukan. Sasaran yang ingin dituju, bagaimana pengaturan sumber daya yang tersedia serta melihat sejauh mana hasil yang telah dicapai sesuai dengan yang direncanakan. Dengan adanya suatu anggaran dari perusahaan maka biaya operasi akan bisa berjalan sesuai yang direncanakan.
Sedangkan Anggaran Biaya Operasi menurut pernyataan Warren, Reef dan Fees dalam bukunya Accounting Principles (2000:948)yang dialih bahasakan oleh
“Anggaran biaya operasi terbentuk dari perkiraan biaya penjualan dan biaya administrasi. Anggaran ini biasanya menyajikan biaya berdasarkan sifatatau tipe pengeluaran, seperti gaji, sewa, asuransi, dan iklan”.
Selain berfungsi sebagai perencanaan anggaran juga merupakan alat pengendalian. Salah satu tujuan dari pengendalian adalah untuk memotivasi para manajer agar lebih efektif dan efisien di dalam mencapai tujuan perusahaan. Efisiensi dan efektivitas merupakan kriteria yang biasa digunakan untuk menilai prestasi kerja dari suatu pertanggungjawaban tersebut.
Dari penjelasan diatas terlihat bahwa anggaran biaya operasional merupakan alat bantu manajer yang bertanggungjawab dalam pengendalian biaya operasional dan mendorong dipatuhinya kebijakan yang telah ditetapkan hubungannya dengan biaya operasional.
Dengan adanya anggaran biaya maka akan dapat dihindari terjadinya pemborosan biaya dan akan mengakibatkan semakin efektifnya pengendalian biaya yang dilakukan. Dari kesimpulan di atas menunjukan bahwa anggaran biaya operasional sangat membantu pihak manajemen dalam pengendalian biaya operasional untuk pengeluaran - pengeluaran yang spesifik karena dengan demikian pengeluaran dapat dibatasi dan diarahkan kesaluran yang memberikan banyak harapan.
C. Prosedur Penyusunan Pelaksanaan Angaran Biaya Operasional
Prosedur penyusunan anggaran biaya operasional dalam suatu organisasi biasanya dikoordinasikan oleh komite anggaran dan departemen anggaran.
Anggaran biaya operasional harus dapat membedakan bagian-bagian yang dapat dikendalikan dan anggaran tersebut harus dilihat secara rinci setiap periode. Pada saat membuat ataumengembangkan anggaran biaya operasional untuk setiap pusat.
Menurut Harahap (2001:83)Menyatakan bahwa :
“Proses penyusunananggaran adalah tahapan kegiatan yang dilakukan dalam penyusunan anggaran sehingga tersusun dan menjadi pegangan manajemen dalam kegiatan operasional”.
Pada dasarnya prosedur penyusunan anggaran dapat dilakukan dengan tiga cara : 1. Otoriter (top down)
Dalam metode ini anggaran disusun dan ditetapkan sendiri oleh pimpinan dan anggaran inilah yang harus dilaksanakan bawahan tanpa keterlibatan bawahan dalam penyusunannya.Bawahan tidak diminta keikut sertaannya dalam menyusun anggaran.
2. Demokrasi (bottom up)
Dalam metode ini anggaran disusun berdasarkan hasil keputusan karyawan. Penyusunan anggaran yang akan dicapai dimasa yang akan datang sepenuhnya diserahkan pada para karyawan.
3. Campuran (top down dan bottom up)
Dalam metode ini perusahaan menyusun anggaran yang dimulai dari atasan yang kemudian selanjutnya dilengkapi dan dilanjutkan oleh karyawan bawahan.
operasional secara umum adalah sebagai berikut :
Pertama, Menganalisa informasi masa lalu dan lingkungan eksternal yang diantisipasi untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, kesimpulan dan tantangan yang dihadapi oleh perusahaan, kedua menyusun perencanaan yang trategis dan program-program kerja untuk menentukan tujuan perusahaan
dan ketiga mengkomunikasikan tujuan organisasi jangka panjang khususnyadalam hal biaya operasional, strategi dan program-program kerja. Pada umumnya prosedur penyusunan anggaran terdiri dari empat tahapan, yaitu Tahapan penentuan pedoman anggaran, Tahapan persiapan anggaran, Tahapan penentuan anggaran danTahapan pelaksanaan anggaran.
D. Sistem Pengawasan Internal Biaya Operasional
Salah satu fungsi manajemen yang sngat penting dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan adalah pengawasan atau pengendalian.Fungsi pengendalian dalam perusahaan bertugas untuk mengendalikan semua pegawai perusahaan untuk mentaati peraturan-peraturan perusahaan sesuai dengan rencana, apabila terjadi penyimpangan diadakan tindakan perbaikan.
Handoko (2003: 359)Mengatakan bahwa :
“Pengawasan adalah proses untuk menjamin bahwa tujuan-tujuan organisasi dan manajemen tercapai.Ini berkenaan dengan cara-cara membuat kegiatan-kegiatan sesuai dengan yang direncanakan”. (berdaya guna) dan efektif (berhasil guna) secara maksimal”.
Sedangkan menurutKadarman dan Udaya (2003 : 159).
Pengawasan (control) merupakan usaha yang sistematis untuk menetapkan kinerja standar pada perencanaan, untuk merencang sistem umpan balik informasi untuk membandingkan kinerja aktual dengan standar yang telah ditentukan, untuk menetapkan apakah telah terjadi suatu penyimpangan dan mengukur signifikan penyimpangan tersebut serta untuk mengambil tindakan perbaikan yang diperlukan untukmenjamin bahwa semua sumber daya perusahaan telah
digunakan seefektif dan seefisien mungkin guna mencapai tujuan perusahaan.
Dari definisi di atas dapat dikemukakan bahwa pengawasan merupakan proses umpan balik yang bertujuan agar setiap bagian organisasi berfungsi dengan efektif dan efisien sehingga tujuan organisasi dapat dicapai dan dapat dilakukan penyempurnaan tujuan, rencana dan pelaksanaan. Menurut Mulyadi (2003 : 183) tujuan pengawasan atau pengendalian adalah sebagai berikut :
“Menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi, dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen”
Pada pelaksanaannya biaya operasional, dapat digunakan teknik sebagai berikut: 1. Pengawasan biaya operasional dengan menggunakan angaran
Jika anggaran dipakai sebagai alat pengawasan biaya operasional, maka pada awal periode ditentukan anggaran biaya untuk setiap bagian departemen yang merupakan kegiatan fungsional.
2. Pengawasan dengan menggunakan standar
Tujuan pemakaian standar adalah untuk meningkatkan efisiensi kegiatan dengan cara mengaitkan antara prestasi dari kegiatan dengan biaya yang terjadi. Untuk mengetahui apakah ada penyimpangan khususnya penyimpangan biaya, maka diperlukan suatu tolak ukur, yaitu dengan membandingkan biaya standar dengan biaya aktual.
Dalam pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan, diusahakan pada masing-masingbagian dalam perusahaanuntuk menjalankan rencana yangtelah disusun padaawal tahun berjalan. Hal ini dilakukan agar pelaksanaanaktivitas
perusahaan tidak berbeda atau bahkan menyimpang dari rencana semula untuk mencapai suatu sasaran perusahaan. Oleh sebab itu, untuk memastikan apakah kegiatan operasional itu sesuai apa yang direncanakan, dilakukan pengawasan baik pada saat kegiatan sedang dilakukan ( stering control) maupun setelah kegiatan berlangsung (past control).
Pengawasan pada biaya operasional dilakukan perusahaan untuk mengetahui apakah penggunaa biaya alam pelaksanaan kegiatan sesuai dengan yang telah direncanakan dala bentuk anggaran. Jika menyimpang, maka dilakukan perbaikan terhadap faktor-faktor penyebab perbedaannya dan diusahakan agar penggunaan biaya tersebut tetap efektif dan efesien.
Pengawasan biaya operasional pada PT. Multi Raya Arttech dilaksanakan oleh satuan pengawasan intern perusahaan aspek pengawasan yaitu :
1. Pengawasan operasional
Dilakukan pimpinan melalui kegiatan (operasi) perusahaan.Pengawasan ini dilakukan pada saat kegiatan operasional berlangsung.Biasanya, pimpinan melakukan pengawasan terhadap penggunaan biaya operasi sehari-hari atau pada kurun waktu tertentu.
2. Pengawasan akuntansi
Pengawasan yang dilakukan melalui prosedur-prosedut akuntansi dan pencatatan yang sesuai dengan PSAK. Karena sasaran pokok tertuju pada pengelompokan biaya, maka perhatian yang lebih besar akan tertuju pada pengawasan akuntansi. Pengawasan akuntansi bertujuan untuk menciptakan suatu sistem peranggungjawaban baya-biaya dan arus pekerjaan serta memberikan laporan singkat tentang hal-hal yang berkaitan
denganpengawasan dan laporan statistik untuk mengetahui perkembangan orang-
orang yang bertanggungjawab atas biaya yang telah ditetapkan atau tidak. Disamping itu, pengawasan akuntansi juga dibutuhkan untuk meyakinkan pimpinan, serta perusahaan dapat memanfaatkan kemajuan teknologi dengan cepat misalnya,Penggunaan komputer untuk mengerjakan catatan-catatan dari kegiatan perusahaan, mengelompokkan biaya dan penyusunan laporan keuangan dengan cepat dan tepat.
Sistem akuntansi yang baik akan dapat menyajikan data keuangan yang dapat dipercaya dan juga akan memperkuat pengawasan intern karena dengan sistem akuntansi akan terdapat suatu pengawasan yang bekerja dengan sendirinya (built in), dalam hal ini melalui suatu sistem tertentu hasil suatu bagian akan diawasi oleh bagian yang lain melaui berbagai laporan yang sampai ke tangan manajemen. Akan tetapi sistem yang baik saja belumlah cukup.Ia harus didukung oleh unsur-unsur lain seperti rencana organisasi yang dapat memisahkan fungsi dan tanggung jawab secara tepat, praktek-praktek yang sehat dan harus diikuti dan ditaati dalam melaksanakan tugas, personalia yang mutunya seimbang dengan tanggung jawab yang dibebankan kepadanya. Semua unsur tersebut sama pentingnya, merupakan dasar dari suatu pengawasan intern yang baik
Di samping pengawasan operasional dan akuntansi, diperlukan juga sistem akuntansi yang kuat dan pengawasan intern. Sistem pengawasan intern meliputi rencan organisasi dan semua metode serta kebijaksanaan yang terkoordinasi dalam suatu perusahaan untuk mengamankan harta kekayaan, menguji ketepatan
dan sampai seberapa jauh data akuntansi yang dapat dipercayai, menggalakkan efesiensi usaha dan mendorong ditaatinya kebijaksanaan pimpinan yang telah digariskan.
Kedua aspek pengawasan tersebut diterapkan pada kedua golongan biaya atau beban perusahaan ini, yaitu, biaya administrasi umum dan biayapemasaran.Sehubungan dengan pengawasan biaya maka terlebih dahulu perlu diketahui sangat sukar bagi kita untuk memberikan penegertian atas apa biaya yang dimaksud, sehingga biaya dapat di golongkan ke dalam beberapa penegertian sesuai dengan tujuan penggunaan dan biaya tersebut.
1. Pengawasan anggaran biaya penjualan
Langkah pertama yang sangat umum untuk pengawasan biaya penjualan adalah pengelompokan baya menurut fungsi atau aktivitas. Adapun langkah-langkah yang disusun adalah sebagai berikut :
a. Penyusunan anggaran biaya penjualan berdasarkan estimasi jumlah proyek
b. Pembebanan biaya pada setiap fungsi c. Analisa penyimpangan
Pengawasan yang dilakukan PT. Multi Raya Arttech adalah: 1) Pimpinan ikut terlibat dalam penyusunan anggaran
2) Membandingkan jumlah proyek dan nilai proyek dengan nilai proyek dengan biaya penjualan yang terjadi
2. Pengawasan anggaran biaya administrasi dan umum
administrasi dan umum adalah :
a. Membuat anggaran biaya administrasi dan umum pada awal periode b. Mengalokasikannya secara tepat
c. Memeriksa bukti-bukti atau kwitansi-kwitansi yang terjadi 3. Pengawasan anggaran biaya overhead
a. Membuat angaran biaya overhead dengan memperhatikan nilai proyek b. Memperkirakan biaya pemeliharaan mesin dan menganalisanya c. Menghitung penyusutan mesin
Pada akhir periode akuntansi, biasanya akhir tahun dilaksanakan suatu evaluasi atas pekerjaan yang dilakukan apakah sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan dari instruksi-instruksiyang telah dikeluarkan.Evaluasi ini dilaksanakan secara langsung di setiap bagian dalam perusahaan serta melihat laporan laba-rugi perusahaan pada akhir periode. Hal ini ditunjukkan untuk melihat koofesienprogram yang ada karena hasil tersebut juga dijadikan dasar bagi penyusunan anggaran periode masa yang akan datang.
E. Merancang / Mendesain Sistem Pengawasan Internal Biaya Operasional
Fungsi pengendalian merupakan fungsi yang penting dalam suatu kegiatan bisnis, sehingga harus dilakukan sebaik mungkin.Pada umumnya perusahaan melakukan pengawasan biaya agar biaya yang dikeluarkan dalam kegiatan bisnis dapat digunakan secara efektif dan efisien.
Menurut Mulyadi (2001:501), untuk melakukan pengendalian biaya di