• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pada bab ini dituliskan kesimpulan hasil penelitian serta beberapa rekomendasi untuk pihak-pihak terkait sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian

9 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Strategi Pembelajaran Word Square

1. Pengertian Strategi pembelajaran secara umum

Strategi pembelajaran secara umum adalah suatu rencana dan cara mengajara yang akan dilakukan guru dengan menetapkan langkah-langkah utama mengajar sesuai dengan tujuan pengajaran yang aka dicapai dan telah digariskan.strategi pembelajaran juga bias diartikan sebagai serangkaian rencana kegiatan yang termasuk didalamnya pengguanan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan dalam suatu pembelajaran (Zakky, 2019).

Berikut merupakan pembahasan mengenai pengertian strategi pembelajaran menurut para ahli diantaranya:

1. Menurut Kemp (1995)

Pengertian strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.

2. Menurut Gropper (1998)

Strategi pembelajaran merupakanpemilihan atas berbagai jenis latihan tertentu yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Mereka menegaskan bahwa setiap tingkah laku yang

diharapkan dapat dicapai oleh peserta didik dalam kegiatan belajarnya harus dapat dipraktekkan.

3. Menurut Miarso (2004)

Strategi pembelajaran adalah suatu kondisi yang diciptakan oleh guru dengan sengaja agar peserta difasilitasi dalam mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan.

4. Menurut J.R David (2008)

Dalam strategi pembelajaran terkandung makna perencanaan. Strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

5. Menurut Alim Sumarno (2011)

Definisi strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai kegiatan yang dipilih oleh pembelajar atau instruktur dalam proses pembelajaran yang dapat memberikan kemudahan fasilitas kepada pelajar menuju kepada tercapinya tujuan pembelajaran tertentu yang telah ditetapkan. (Zakky, 2019)

Mengulas dari buku shihabuddin, bahwa strategi pembelajaran adalah cara atau usaha yang dilakukan untuk mencapai suatu tujuan.

Istilah strategi juga terdapat dalam beberapa konteks dengan makna yang berbeda. sama seperti memiliki kemiripan dengan pendekat,

11

model, metode, ataupun teknik pembelajaran. Dikutip pula dari beberapa para ahli lainnya seperti menurut Romiszowski mengatakan bahwa strategi pembelajaran merupakan rancangan dan jalan kegiatan yang dilakukan untuk memilih metode pembelajaran. Sejalan dengan definisi tersebut Worrel dan Stillwel juga mengemukakan bahwa strategi pembelajaran adalah penerapan perencanaan sebuah metode pembelajaran dalam mencapai tujuan pembelajaran.

Dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya hakikat strategi pembelajaran adalah satu keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang guru sebagai tenaga pendidik. Strategi pembelajaran juga merupakan rancangan dari system pembelajaran yang menjelaskan komponen umum dari suatu bahan pembelajaran dan alur yang telah ditentukan untuk mencapai hasil yang baik.

2. Teori Yang Melandasi Strategi Pembelajaran

Crowl, Kaminsky, dan Podell (1977) mengemukakan tiga pendekatan yang mendasari pengembangan strategi pembelajaran.

Pertama, Advance Organizerw dari Ausabael yang merupakan

pernyataan pengantar yang membantu siswa mempersiapkan kegiatan belajar baru dan menunjukan hubungan antara apa yang akan dipelajari dengan konsep atau ide yang lebih luas. Kedua, discovery learning dari Bruner yaangvmenyarankan pembelajaran dimulai dari penyajian masalah dari guru untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam

menyelidikindan menentukan pemecahannya. Ketiga, peristiwa-peristiwa dari gagne. Berikut penjelasan lebih detailnya:

a. Belajar bermakna dari Ausabel

Ausubel (1977) menyarankan penggunaan interaksi aktif antar guru dengan siswa yang disebut belajar verbal yang bermakna (meaningful verbal learning) atau disingkat belajar bermakna pembelajarn ini menekankan pada ekspositori dengan cara , guru menyajikan maeteri secara eksplisit dan terorganisasi . daklam pembelajaran ini, siswa menerima serangkaian ide yang disajikan guru dengan efisien. Model pembelajaran menurut Ausabel ini mengedepankan penalaran deduktif, yang mengharuskan siswa pertama-tama mempelajari prinsip-prinsip, kemudian belajar mengenai halhal khusus dari prinsip-prinsip tersebut. Pendekatan ini mengasumsikan bahwa seseorang belajar dengan baik apabila memahami konsep-konsep umum, maju secara deduktif dari aturan-aturan atau prinsip-prinsip sampai pada contoh-contoh.

Pembelajaran bermakna dari dari Ausabel menitik beratkan interaksi verbal yang dinamis antara guru dengan siswa. Guru memulai dengan suatu advance organizer (pemandu awal), kemudian kebagian-bagian pembelajaran selanjutnya mengembangkan serangkaian langkah yang digunakan guru untuk mengajar dengan ekspositori.

2. Advance Organizer

13

Guru menggunakan advance organizer untuk mengaktifkan skemata siswa (eksistensi pemahaman siswa), untuk mengetahui apa yang telah dikenal siswa dan untuk membantunya mengenal relevansi pengetahuan baru secara umum yang dapat digunakan siswa sebagai kerangka untuk memahami isi informasi baru secara terperinci anda dapat menggunakan advance organizer untuk mengejar bidang studi apa pun.

3. Discovery Learning dari Bruner

Teori belajar penemuan (discovery) dari Bruner mengasumsikan bahwa belajar paling baik apabila siswa menemukan sendiri informasi dan konsep-konsep. Dalam belajar penemuan, siswa menggunakan penalaran induktif untuk mendapatkan prinsip-prinsip, contoh-contoh, misalnya guru menjelaskan kepada siswa tentang penemuan sinar lampu pajar, kamera, dan CD. Dalam belajar penemuan, siswa menemukan konsep dasar atau prinsip-prinsip dengan melakukan kegiatan-kegiatan yang mendemontrasikan konsep tersebut. Bruner yakin bahwa siswa memiliki pengetahuan apabila menemukan sendiri dan bertanggung jawab atas kegiatan belajarnya sendiri yang memotivasi untuk belajar.

3. Klasifikasi Strategi Pembelajaran

Strategi pembelajaran dapat diklasifikasikan menjadi beberapa macam yaitu:

a. Strategi Pembelajaran Langsung (direct instruction)

Strategi ini merupakan pembelajaran yang banyak diarahkan oleh guru. Strategi ini bersifat efektif untuk menentukan informasi atau membangun keterampilan tahap demi tahap. Biasanya, guru memberikan informasi tentang latar belakang, mendemonstrasikan keterampilan yang sedang diberikan kemudian memberikan waktu kepada peserta didik untuk dijadikan bahan latihan keterampilan tersebut dan menerima umpan balik apa yang anak didik lakukan.

b. Strategi Pembelajaran Tidak Langsung (indirect intruktion)

Pada strategi ini umumnya diutamakan pada peserta didik walaupun strategi pembelajaran langsung dan tidak langsung dapat saling bergantung satu sama lain. Dalam strategi pembelajaran ini peranan guru yang biasanya disebut sebagai penceramah bergeser menjadi fasilitator. Karena demikian seorang guru harus dapat mengelola lingkungan belajar ketika didalam kelas dan memberikan kesempatan kepada anak didik untuk ikut terlibat. (Nur Tanzila, 2020)

c. Strategi pembelajaran Interaktif

Dalam strategi pembelajaran interaktif ini lebih menekankan pada diskusi dan sharing antara guru dengan peserta didik. Karena dengan diskusi dan sharing dapat memberi kesempatan untuk peserta didik berkreasi terhadap gagasan, pendekatan, pengalaman,

15

dan pengetahuan serta dapat membentuk cara alternatif berpikir dan merasakan.

d. Strategi Pembelajaran Mandiri

Strategi pembelajaran mandiri merupakan strategi pembelajaran yang bertujuan untuk membentuk inisiatif dari tiap individu, kemandirian, dan peningkatan diri. System strategi ini berfokus pada perencanaan belajar mandiri oleh peserta didik namun tetap dengan bantuan guru. Maksud dari belajar mandiri ini dapat dilakukan dengan teman sebayanya atau dibentuk menjadi bagian kelompok kecil. (Nur Tanzila, 2020)

Dalam kriteria pemilihan strategi pembelajaran, Mager menyampaikan beberapa kriteria yang dapat digunakan untuk memilih strategi pembelajaran yaitu:

1. Berorientasi pada tujuan pembelajaran, tipe perilaku yang diharapkan dapat dicapai oleh peserta didik. Misalnya menyusun bagian analisis pembelajaran.

2. Pilih teknik pembelajaran sesuai dengan ketarampilan diharapkan dapat dimiliki saat bekerja nanti ( dihubungkan dengan dunia kerja).

3. Gunakan media pembelajaran yang sebanyak mungkin memberikan rangsangan pada indera peserta didik.

4. Macam – Macam Strategi Pembelajaran Berikut macam-macam strategi pembelajaran:

a. Strategi Ekspositori

Strategi pembelajaran ekspositori adalah strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi pelajaran secara optimal. Strategi pembelajaran ekspositori merupakan bentuk dari pendekatan pembelajaran yang berorientasi kepada guru , dikatakan demikian sebab dalam strategi ini guru memegang peranan yang sangat penting atau dominan. (Merta Hadi, 2020)

Metode pembelajaran yang tepat menggambarkan strategi ini diantaranya:

1. Metode ceramah

Metode pembelajaran ceramah adalah penerangan secara lisan atas bahan pembelajaran kepada sekelompok pendengar untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu dalam jumlah yang relative besar.

2. Metode demonstrasi

Metode demonstrasi adalah cara penyajian bahan pelajaran dengan memperagakan atau mempertunjukan kepada siswa suatu proses, situasi atau benda tertentu yang sedang dipelajari. Baik sebenarnya ataupun tiruan dengan lisan. Jadi guru memperagakan apa yang sedang dipelajari kepada siswanya.

3. Metode sosiodrama

17

Sosiodrama pada dasarnya mendramatisasi tingkah laku dalam hubungannya dengan masalah social. Jadi dalam pembelajaran guru memberikan penjelasan dengan mendramatisasikan tingkah laku untuk memberikan contoh kepada siswa.

4. Strategi Inquiry

Strategi pembelajaran inquiry adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berfikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawabannya dari suatu masalah yang ditanyakan. (Merta Hadi, 2020)

Ada beberapa hal yang menjadi utama strategi pembelajaran inquiry:

a. Menekankan kepada aktifitas siswa secara maksimal untuk mencari dan menemukan. Dengan maksud strategi inquiry ini adalah menempatkan siswa sebagai objek belajar.

b. Jika bahan pelajaran yang akan diajarkan tidak berbentuk atau konsep yang sudah jadi. Akan tetapi sebuah kesimpulan yang perlu pembuktian.

c. Jika proses pembelajaran berangkat dari rasa ingin tahu siswa terhadap sesuatu.

d. Jika guru akan mengajar pada sekelompok siswa rata-rata memiliki kemauan dan kemampuan berpikir, strategi ini akan

kurang berhasil diterapkan kepada siswa yang kurang memiliki kemampuan untuk berpikir.

e. Jika jumlah siswa yang belajar tak terlalu banyak sehingga bias dikendalikan oleh guru

f. Jika guru memiliki waktu yang cukup untuk menggunakan pendekatan yang berpusat pada siswa.

Strategi pembelajaran inquiry merupakan strategi yang menekankan kepada pembangunan intelektual anak.

Perkembangan mental (intelektual) itu menurut Piaget dipengaruhi oleh 4 faktor yaitu maturation, physical experience, social experience, dan equilibration.

Strategi ini menggunakan beberapa metode yang relavan diantaranya:

a. Metode Diskusi

Metode diskusi adalah suatu cara mengelola pembelajaran dengan penyajian materi melalui pemecahan masalah, atau analisis system produk teknologi yang pemecahannya sangat terbuka. Disini siswa melakukan diskusi tentang suatu masalah yang diberikan oleh guru sehingga siswa menjadi aktif.

b. Metode Pemberian Tugas

Metode peberian tugas adalah cara mengejar atau penyajian materi melalui penugasan siswa melakukan suatu pekerjaan.

19

Disini guru memberikan suatu tugas kepada siswa untuk diselesaikan oleh siswa sehingga siswa menjadi lebih aktif.

c. Metode Eksperimen

Metode eksperimen adalah suatu cara pengelolaan pembelajaran dimana siswa melakukan aktivitas percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiiri suatu yang dipelajarinya. Jadi metode ini dalam strategi pembelajaran merangsang siswa untuk melakukan suatu aktivitas aktif yang berdasarkan pengalaman yang ia alami.

d. Metode Tanya Jawab

Metode tanya jawab adalah cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab. Terutama dari guru kepada siswa tetapi dapat pula dari siswa kepada guru. Disini guru memberkan waktu untuk siswa bertanya kepada gurunya tentang materi pembelajaran.

b. Strategi Pembelajaran Inquiry Sosial

Strategi pembelajaran inquiry social merupakan suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencaroi dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri. (Merta Hadi, 2020)

Strategi ini menggunakan beberapa metode pembelajaran yang relavan diantaranya:

a. Metode eksperimen

Siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri suatu yang dipelajari. Siswa dituntut untuk mengalami sendiri, mencari kebenaranya atau mencoba mencari suatu hukum atau dalil menarik kesimpulan atau proses yang dialaminya itu.

b. Metode Tugas atau Resitasi

Metode resitasi (penugasan) adalah metode penyajian bahan pelajaran dimana guru memberikan tugas tertentu agar siswq melakukan kegiatan belajar. Siswa diberi tugas guna menggali kemampuan dan pemahaman siswa akan tugas yang diberikan.

c. Metode Latihan

Metode latihan merupakan suatu cara mengajar yang baik untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu. Siswa diajarkan untuk melatih kemampuan yang dia miliki dan lebh mengsah kemampuan yang dimiliki tersebut.

d. Metode Karya Wisata

Metode karya wisata adalah metode mengajar yang dilaksanakan dengan mengajar siswa kesuatu tempat atau objek tertentu diliuar sekolah untuk mempelajari atau menyelidiki sesuatu. Siswa diajak untuk mendapatkan pembelajaran dari tempat atau objek yang dikunjungi.

e. Contextual Teaching Learning

21

Contextual teaching and learning adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi pembelajaran dengan situasi dunia nyata siswa. Dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari. (Merta Hadi, 2020)

Karakteristik pembelajaran kontekstual sebagai berikut:

1. Pembelajaran silaksanakan dalam konteks autentik

2. Pembelajaran memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengerjakan tugas-tugas yang bermakna (meaningfull learning)

3. Pembelajaran dilaksanakan dengan memberikan pengalaman bermakana kepada siswa (learning by doing)

4. Pembelajaran dilaksanakn melalui kerja kelompok, berdiskusi, saling mengoreksi antar treman (learning in a group)

5. Pembelajaran memberikan kesempatan untuk menciptakan rasa kebersamaan, bekerja sama, dan saling memahami antara satu dengan yang lainnya secara mendalam (learning to know each other deeply)

6. Pembelajaran dilaksanakan dalam situasi yang menyenangkan (learning ask an enjoy activity)

Metode yang tepat menggambarkan strategi contextual teaching learning ini diantaranya:

1. Metode problem solving

Metode problem solving bukan hanya sekedar metode mengajar, tetapi juga merupakan suatu metode berfikir sebab dalam metode problem solving dapat menggunakan metode-metode lainnya yang dimulai dari mencari data sampai kepada menarik kesimpulan.

2. Metode Diskusi

Disini siswa dituntut untuk dapat menemukan masalah dari masalah yang dihadapi dengan cara berdiskusi.

b. Strategi Pembalajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir

Strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir merupakan strategi pembelajaran yang menekankan kepada kemampuan berpikir siswa. Dalam pembelajaran ini materi pelajaran tidak disajikan begitu saja kepada siswa akan tetapi siswa dibimbing untuk proses menemukan sendiri konsep yang harus dikuasai melalui proses dialogis yang terus menerus dengan memanfaatkan pengalaman siswa.

Model strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir adalah model pembelajaran yang bertumpu kepada pengembangan kemampuan berpikir siswa melalui telaahan fakta-fakta atau pengalaman anak sebagai bahan untuk memecahkan masalah yang diajarkan.

23

Strategi ini menggunakan beberapa metode pembelajarn yang relavan diantaranya:

a. Metode Diskusi

Disini siswa dituntut untuk dapat menemukan pemecahan masalah dari masalah yang dihadapi dengan cara berdiskusi.

b. Metode Tanya Jawab

Metode tanya jawab adalah cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab. Terutama dari guru kepada siswa tetapi dapat pula dari siswa kepada guru. Disini guru memberkan waktu untuk siswa bertanya kepada gurunya tentang materi pembelajaran.

c. Metode Eksperimen

Metode ini dalam strategi pembelajaran merangsang siswa untuk melakukan suatu aktifitas aktif yang berdasarkan pengalaman yang ia alami.

d. Strategi pembelajaran kooperatif atau Kelompok

Model pembelajaran kelompok adalah rangkaian kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa dalam kelompok-kelompok tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang dirumuskan.

Strategi pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran dengan menggunakan system kelompok/tim kecil yaitu antara empat sampai enam orang yang mempunyai latar belakang kemampuan akademik, jenis kelamin, ras, atau suku yang berbeda

(heterogen), system penilaian dilakukan terhadap kelompok. Setiap kelompok akan memperoleh penghargaan (reward) jika kelompok tersebut menunjukan prestasi yang dipersyaratkan. (Merta Hadi, 2020) Strategi ini menggunkan beberapa metode pembelajarn yang relavan diantaranya:

a. Metode Diskusi

Disini siswa dituntut untuk dapat menemukan pemecahan masalah dari masalah yang dihadapi dengan cara berdiskusi.

b. Metode Karya Wisata

Siswa membentuk suatu kelompok guna untuk mendapatkan pembelajaran dari tempat atau objek yang dikunjungi.

c. Metode Eksperimen

Dengan berkelompok siswa melakukan eksperimen atau percobaan tentang suatu hal guna melatih kemampuan dan pemahaman mereka.

d. Metode Tugas atau Resitasi

Siswa diperintah membuat suatu kelompok belajar, kemudian mereka diberi tugas guna menggali kemampuan, kekompakan, dan pemahaman siswa akan tuas yang diberikan.

e. Strategi Pembelajaran Afektif

Strategi pembelajaran afektif memang berbeda dengan strategi kognitif dan keterampilan. Afektif berhubungan niali (value) yang sulit diukur karena menyangkut kesadaran seseorang yang tumbuh dari

25

dalam siswa. Dalam batas tertentu, afektif dapat muncul dalam kejadian behavioural. Akan tetapi, penilaiannya untuk sampai pada kesimpulan yang bisa di pertanggungjawabkan membutuhkan ketelitian dan observasi yang terus menerus dalam hal ini tidaklah mudah untuk dilakukan. (Merta Hadi, 2020)

Strategi ini menggunakan beberapa metode pembelajaran yang relavan diantaranya:

a. Metode Tugas atau Resitasi

Siswa diberi tugas guna menggali kemampuan dan pemahaman siswa akan tugas yang diberikan.

b. Metode Latihan

Siswa diajarkan untuk melatih kemampuan yng dia miliki dan lebih mengasah kemampuan yang dimiliki tersebut.

Proses pembelajaran merupakan suatu proses interaksi (hubungan timbal balik) antara guru dan peserta didik yang dimana akan diakhiri yang dimana akan diakhir dengan evaluasi hasil belajar dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran yang berlangsung dalam suatu lokasi dan jangka waktu tertentu. Pembelajaran merupakan bagian dari pendidikan yang didalamnya ditunjang oleh beberapa komponen pembelajaran, yaitu: tujuan pendidikan, oeserta didik, pendidik, bahan atau materi pelajaran, pendekatan dan metode, media dan alat, sumber belajar, serta evaluasi. Semua komponen dalam sisitem pembelajaran saling berhubungan dan saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan

pengajaran meliputi keberhasilan proses belajarmengajar dan meningkatkan prestasi belajar siswa. Proses belajar mengajar dipengaruhi oleh dua factor yakni factor internal (dalam diri) siswa yang berupa kondisi fisik, kecerdasan, motivasi, minat, sikap, dan bakat. Serta factor eksternal (luar diri) siswa yang berupa lingkungan, materi pelajaran, model pembelajaran dll. Maka penggunaan model pembelajaran sangat mempengaruhi untuk keberhasilan proses pembelajaran yang telah dilaksanakan. Dalam hal ini agar kualitas kehidupan dapat menjadi lebih baik adalah dengan meningkatkan kualitas pendidikan.

B. Pentingnya media dan model pembelajaran dalam proses belajar mengajar Dalam belajar mengajar hal yang terpenting adalah proses, karena proses inilah yang menentukan tujuan belajar yang akan tercapai atau tidak tercapai. Ketercapaian dalam proses belajar mengajar ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku. Perubahan tingkah laku tersebut baik yang menyangkut perubahan bersifat pengetahuan (kognitif), keterampilan ( psikomotorik), maupun menyangkut nilai sikap (apektif).

Dalam proses belajar mengajar ada banyak factor yang mempengaruhi tercapainya tujuan pembelajaran diantaranya pendidik, peserta didik, lingkungan, metode/teknik, tenaga dan biaya yang terbuang sia-sia sedangkan tujuan pembelajaran tidak dapat tercapai bahkan terjadi proses dalam komunikasi antara pengajar dan pelajar. Dengan adanya media pembelajaran maka tradisi lisan dan tulisan dalam proses pembelajaran

27

dapat diperkaya dengan berbagai media pembelajaran. Model pembelajaran digunakan untuk dapat membantu memperjelas prosedur, hubungan serta keadaan keseluruhan dari apa yang didesain. (Merta Hadi, 2020)

Menurut Joyce dan Well (1980) ada beberapa kegunaan dari model pembelajaran antara lain:

1. Memperjelas hubungan fungsional diantara berbagai komponen, unsur atau elemen system tertentu.

2. Prosedur yang akan ditempuh dalam melaksankan kegiatan dapat diidentifikasi secara tepat.

3. Dengan adanya model pembelajaran maka berbagai kegiatan yang dicakupnya dapat dikendalikan.

4. Model pembelajaran akan mempermudah para administrator untuk mengidentifikasi komponen, elemen, yang mengalami hambatan. Jika kegiatan-kegiatan yang dilaksankan tidak efektif dan tidak produktif.

5. Mengidentifikasi secara tepat cara-cara untuk mengadakan perubahan jika pendapat ketidaksesuaian dari apa yang dirumuskan.

6. Dengan menggunakan model pembelajaran, guru dapat menyusun tugas-tugas siswa menjadi suatu keseluruhan yang terpadu.

C. Pengertian Word Square

Word square adalah sejumlah kata yang disusun sehingga kata-kata tersebut dapat dibaca kedepan dan kebelakang, hal ini seuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Hornby dalam Tri Wurianingrum.

Word square adalah sejumlah kata yang disusun sehingga kata-kata tersebut dapat dibaca kedepan dan kebelakang. Word

square adalah salah satu alat bantu/media pembelajaran berupa kotak-kotak kata yang berisi kumpilan huruf. Pada kumpulan huruf tersebut terkandung konsep-konsep yang harus ditemukan oleh siswa sesuai dengan pertanyaan yang berorientasi pada tujuan pembelajaran.pembelajaran word square berisi pertanyaan yang sesuai dengan pengertian-pengertian penting suatu konsep dan subkonsep. Pertanyaan pertama berupa pertanyaan yang jawabannya berupa kunci. Pertanyaan kedua harus terkait dengan pertanyaan pertama dan merupakan lanjutan dari pengertian tersebut. Begitu seterusnya, sehingga semua pertanyaan sudah mewakili konsep yang akan dipelajari. Setelah itu siswa berdiskusi untuk mendapatkan jawaban dan menemukannya pada kotak-kotak word square. Pada akhir pembelajaran, siswa menyimpulkan materi bahasan yang telah didiskusikan (Wurianingrum, 2007, p. 2).

Menurut Sholeh Hamid, pembelajaran word square memiliki kelebihan dan tujuan tertentu. Adapun kelebihan dari strategi pembelajaran word square ini adalah meningkatkan kemampuan menjawab pertanyaan dengan kejelian dalam mencocokkan jawaban pada kotak-kotak jawaban, selain itu pembelajaran ini sesuai untuk semua mata pelajaran, dan dapat melatih sikap teliti dan kritis.

Model pembelajaran word square merupakan model pembelajaran yang memadukan kemampuan menjawab pertanyaan dengan kejelian dalam mencocokan jawaban pada kotak-kotak jawaban. Mirip seperti mengisi teka-teki silang tetapi bedanya jawabannya sudah ada namun disamarkan dengan menambahkan kotak tambahan dengan sembarang huruf/angka penyamar atau pengecoh. model pembelajaran ini sesuai untuk semua mata pelajaran.tinggal bagaimana guru dapat memprogram sejumlah pertanyaan terpilih yang dapat merangsang siswa untuk berpikir efektif. Tujuan huruf/angka pengecoh bukan untuk mempersulit siswa namun untuk melatih sikap teliti dan kritis. (Sholeh , 2011, p. 233)

29

Langkah-langkah pembelajaran word square menurut Rachmad Widodo, adalah sebagai berikut:

1) Guru menyampaikan materi sesuai kompetensi yang ingin dicapai.

2) Guru membagikan lembaran kegiatan sesuai contoh.

2) Guru membagikan lembaran kegiatan sesuai contoh.

Dokumen terkait