• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Kesimpulan

Dalam bab-bab sebelumnya penyusun memberikan penjelasan yang cukup panjang, maka dalam bab terakhir ini menguraikan sebuah kesimpulan agar nantinya diharapkan mampu memberikan kemudahan dalam memahami dari apa yang telah diuraikan dari bab sebelumnya. Kesimpulannya adalah:

1. Keadilan restoratif merupakan bentuk keadilan yang berpusat pada kebutuhan korban, pelaku kejahatan, dan masyarakat. Berbeda juga dengan keadilan retributif yang menekankan hukuman bagi pelaku kejahatan, keadilan restoratif mementingkan pemulihan korban, pelaku kejahatan, dan masyarakat. Hal ini dikarenakan bahwa di dalam setiap tindak kejahatan, korbanlah yang pertama-tama menderita sebagai akibat tindak kejahatan. Selanjutnya pelaku kejahatan sebagai pihak yang bertanggung jawab atas tindakannya. Dengan bertanggung jawab itulah martabatnya sebagai pribadi dipulihkan. Masyarakat pun harus dipulihkan, karena tindak kejahatan juga merusak harmoni kehidupan di dalam masyarakat.

2. Kumpul kebo atau kohabitasi dipahami sebagai sebuah tindakan atau perilaku di mana dua orang lawan jenis yang tidak menikah hidup bersama dalam satu atap dan melakukan hubungan layaknya suami istri. Kumpul

67

kebo tidak diatur dalam KUHP, sehingga perbuatan hidup bersama atau kumpul kebo belum ada ketentuan secara baku yang mengatur. Namun, berdasarkan unsur materilnya, kumpul kebo merupakan aktivitas hubungan seksual di bawah satu atap tanpa ada hubungan yang sah. Unsur ini sebagai dasar pembuktian jerimah. Dengan demikian delik kumpul kebo jika dilihat dari unsur deliknya dapat dikategorikan ke dalam perbuatan zina dalam pandangan Islam. Delik kumpul kebo dalam pandangan hukum pidana Islam dapat dilakukan dengan restorasi atau pemulihan dari pelaku, korban dan masyarakat. Restorasi ini dapat berlaku pada pelaku zina ghairu muhs}an atau dalam hal ini dikiaskan pada kumpul kebo atas dasar pengakuan taubat sebelum ada putusan, dan pemaafan dari masyarakat sosial.

B. Saran-saran

Dari penjelasan keadilan restorasi delik kumpul kebo dalam pandangan hukum pidana Islam, maka hal ini menyampaikan beberapa poin yang diharapkan akan mempuyai mafaat di masa yang akan datang demi terciptanya masyarakat yanng bermoral dan bermartabat. Saran-saran tersebut adalah:

1. Akan lebih baik suatu hubungan diikat dengan hubungan yang sah, terlebih kepada muda mudi supaya tidak terjerumus pada tindakan asusila yaitu perzinaan atau kumpul kebo.

68

2. Namun bila terdapat kasus kumpul kebo di tengah-tengah masyarakat, disarankan kepada masyarakat untuk lebih bijaksana, yaitu melakukan pemulihan atau restorasi pada pelaku kumpul kebo agar terjamin utuhnya keharmonisan dalam lingkungan masyarakat sosial. Dan sebagai tindak lanjut, memahami hukum disarankan untuk memahami secara totalitas, supaya terciptanya keadilan, kemanfaatan dan kebijaksanaan.

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Zainuddin. Hukum Pidana Islam. Jakarta: Sinar Grafika, 2009.

Amirullah at al, Ensiklopedi Hukum Pidana Islam. Jakarta: PT Kharisma Ilmu, tth.

Abdul Qawi Al-Mundziri, Ringaksan Shahih Muslim. Surakarta: Insan Kamil, 2012.

Arief, Barda Nawawi. Pembaharuan Hukum Pidana: Dalam Perspektif Kajian Perbandingan. Bandung: Citra Aditya Bakti, 2005.

Arwani, A. Zina dan Kumpul Kebo dalam Perspektif hukum Islam, Studi atas Delik Zina dan kumpul Kebo dalam RUU KUHP 2005, Skripsi UIN—

Sunan Kalijaga Jogyakarta, 2008.

C.S.T. Kansil, Pengantar Penelitian Hukum. Jakarta: UI Press, 1986.

..., Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum di Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 1986.

Djazuli, A. Fiqih Jinayah. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1997.

Eddyono, Supriyadi Widodo. Pengantar Pasal Kumpul Kebo dalam KUHP. ICJR- Alinasi Nasional Reformasi KUHP, 2015.

Hakim, Rahmat. Hukum Pidana Islam (Fiqih Jinayah). Bandung: CV Pustaka Setia, 2000.

Hanafi, A. Asas-asas Hukum Pidana Islam Cet., Ke 2. Jakarta: Bulan Bintang, 1976.

Irfan M. Nurul, Masyrofah. Fiqih Jinayah. Jakarta: Amzah 2013.

Kamal, Abu Malik. Shahih Fiqih Sunnah Jilid 5, Jakarta: Pustaka at-Tazkia, 2008.

Kasiram, Moh. Metodelogi Penelitian. Malang: UIN-Maliki Press, 2010.

Muladi. Hak Asasi Manusia, Politik, dan Sistem Peradilan Pidana. Semarang: BP. Universitas Diponegoro, 2002.

70

Muslich, Ahmad Wardi. Hukum Pidan Islam. Jakarta: Sinar Grafika, 2005.

Narbuko Cholid, Ahmadi Abu. Metodelogi Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara, 1997.

Papalia, D.E., Old. S.W., Feldman, R.D. Human Devolepment; Spikologi Perkembangan. Jakarta: Kencana 2008.

Rahardjo, Satjipto. Membedah Hukum Progresif. Jakarta: PT Kompas Media Nusantara, 2008.

Santoso, Topo. Membumikan Hukum Pidana Islam. Jakarta: Gema Insani Press, 2003.

Sarwono, Jonathan. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2006.

Soekanto Soerjono, Mamudji Sri. Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan Singkat, Cetakan ke 11. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2009. Sunggono, Bambang. Metodologi Penelitian Hukum. Raja Grafindo Persada,

2006.

Susanti Dyah Ochtorina, Efendi A’an. Penelitian Hukum (Legal Research). Jakarta: Sinar Grafika, 2015.

Septa Candra, “RESTORATIVE JUSTICE: SUATU TINJAUAN TERHADAP PEMBAHARUAN HUKUM PIDANA DI INDONESIA (Restorative

Justice: a Review of Criminal Law Reform in Indonesia)”, Jurnal Rechts Vinding, No. 2 Agustus, 2013.

Triatno, Yoachim Agus. Keadilan Restoratif. Yogyakarta: Cahaya Atma Pustaka, 2015.

Zuhaili, Wahbah. Fiqh Imam Syafi’i. Jakarta: Almahira, 2010.

Zainur Ridlo, Kebijakan Hukum Pidana Tentang Delik Kesusilaan: Studi Terhadap Pasal 485 RUU KUHP Tentang Hidup Bersama Sebagai Suami Istri di Luar Perkawinan yang Sah, (Skripsi: Ilmu Hukum Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta 2014). 150-151.

71

Departemen Agama RI. Alquran dan Terjemahnya. Bandung: Syaamil Quran, tt Pasal 1 angka 6 UU No. 11 Tahun 2012 Tentang Sisitem Peradilan Anak

Ridwan Mansyur, Keadilan Restoratif Sebagai Pelaksana Tujuan, https://www.pn-bantul.go.id/index.php/berita/artikel/62-keadilan-restoratif- sebagai-tujuan-pelaksanaan-diversi-pada-sistem-peradilan-pidana-anak Diakses pada hari Sabtu, 15 April 2017.

http://keluargaumarfauzi.blogspot.co.id/2013/03/kumpul-kebo.html Diakses hari Minggu, 02 April 2017.

https://id.wikipedia.org/wiki/Kumpul_kebo Diakses hari Sabtu, 01 April 2017. http://kbbi.web.id/kebo Diakses Rabu, 26 April 2017.

Dokumen terkait