• Tidak ada hasil yang ditemukan

 Bab III Tinjauan Pustaka

Bab ini menjelaskan uraian singkat tentang sloof, pengertian dan fungsi sloof, matrial dan jenis-jenis sloof

 Bab IV Pelaksanaan Kerja Praktik Lapangan

Bab ini membahas mengenai bahan dan peralatan yang digunakan untuk serta metode pelaksanaan pembuatan sloof pada banguanan mase kejaksaan kota pagaralam.

 Bab V Penutup

Bab ini merupakan penutup dari semua pembahasan yang berisi kesimpulan dan saran dari laporan yang sudah di buat penulis.

4 BAB II

DATA UMUM PROYEK

2.1 Data Proyek

Data umum proyek merupakan seluruh informasi tentang proyek yang berisi mengenai gambaran perencanaan dari sebuah proyek konstruksi. Pada bagian ini terdapat data-data proyek yang sangat penting dalam suatu bangunan konstruksi, berikut data-data umum proyek pada pembangunan mase kejaksaan kota pagaralam.

2.1.1 Data Umum Proyek

Data umum proyek yang kami dapatkan adalah sebagai berikut:

NAMA KEGIATAN : PEMBANGUNAN I UNIT RUMAH

DINAS DAN ASRAMA KEJAKSAAN NEGERI KOTA PAGARALAM

LOKASI KEGIATAN : KOTA PAGAR ALAM

SATUAN KONTRAK : DINAS PEKERJAAN UMUM DAN

PENATAAN RUANG KOTA PAGAR ALAM

NO KONTRAK : 630/01/SP/CK/DPUPR/2020

SUMBER DANA : APBD KOTA PAGAR ALAM TA.2020

NILAI KONTRAK : RP. 2.989.189.000

MASA PELAKSANAAN : 170 ( SERATUS TUJUH ) HARI

KALENDER)

TANGGAL KONTRAK : 29 JUNI 2020

PELAKSANA : CV. ZIKHA ANUGRAH

SUMBER DANA : APBD KOTA PAGAR ALAM TAHUN

2020

JENIS KONTRAK : HARGA SATUAN-HARGA TUNGGAL

2.2 lokasi pekerjaan pratikum

Praktik kerja lapangan ini dilaksanakan di kota pagaralam, beralamat di pagar alam selatan (terminal) depan kantor KUA, kota pagaralam.

AKSES KE LOKASI SITE OFFICE

Gambar 2.1 peta GPS lokasi peroyek (sumber CV. ZIKHA ANUGRAH)

2.3 struktur organisasi proyek

Di dalam palaksanaan proyek, struktur organisasi proyek perlu dibentuk dengan tujuan agar plaksanaan pekerjaan menjadi terarah dan membentuk hubungan atau ikatan berbagai pihak yang terlibat dalam proyek untuk mencapai tujuan yang sama ( berkaitan dengan biaya yang tersedia, mutu ruang harus dicapai, waktu yang telah ditetpkan) secara umum, plaksanaan proyek dibagi dalam bagian besar, yaitu owner, konsultan dan kontraktor. Pihak-pihak yang terlibat dapat dilihat pada struktur organisasi.

6

STRUKTUR ORGANISASI

Gambar 2.2 struktur organisasi (sumber CV. ZIKHA ANUGRAH)

2.3.1 Lingkup struktur organisasi

Adapun tugas kewajiban dari unsur-unsur plaksana proyek dilapangan yaitu, berupa pemilik proyek, perencana, dan pelaksana proyek adalah sebagai berikut:

1. Pemilik proyek

Pemilik proyek (bouwheer/owner) adalah pihak yang memiliki gagasan untuk bangunan, baik secara perorangan (individu) atau badan hukum seperti wakil dari suatu perusahaan atau organisasi swasta maupun wakil suatu dinas. Tugas dan tanggung jawab proyek adalah sebagai berikut:

Menunjuk penyedia jasa (konsultan dan kontraktor)

a. Meminta laporan secara periodic mengenai pelaksanaan pekerjaan yang telah dilakukan penyedia jasa;

DIREKTUR

b. Memberikan fasilitas baik berupa sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh pihak penyedia jasa untuk kelancaran pekerjaan;

c. Menyediakan lahan untuk tempat pelaksanaan pekerjaan;

d. Menyediakan dana dan kemudian membayar kepada pihak penyedia jasa sejumlah biaya yang diperlukan untuk mewujudkan sebuah bangunan;

e. Ikut mengawasi jalannya pelaksanaan pekerjaan yang direncanakan dengan cara menempatkan atau menunjuk suatu badan atau orang untuk bertindak atas nama pemilik;

f. Mengesahkan perubahan dalam pekerjaan (bila terjadi) dan;

g. Menerima dan mengeshkan pekerjaan yang telah selesai dilaksanakan oleh penyedia jasa jika produknya telah sesuai dengan apa yang dikehendaki.

2. Konsultan a. Pengawas

Konsultan pengawas (dereksi/supervisar) adalah perorangan, beberapa orang, badan hukum atau intansi yang ditunjuk dan diberi kuasa penuh oleh pemilik proyek untuk mengawasi dan mengontrol plaksanaan pekerjaan di lapangan, pengawan dan pengontrolan dilakukan agar tercapai hasil kerja sesuai dengan persyaratan yang ada atau berdasarkan petunjuk-petunjuk dalam data. Adanya pengawasan dari direksi diharapkan pelaksanaan pekerjaan dapat berjalan dengan lancer dan memperoleh hasil sesuai perecanaan yang diharapkan. Dalam mengawasi pelaksanaan pekerjaan pengawas mempunyai tugas dan tanggung jawab adalah sebagi berikut:

a. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan dalam waktu yang telah ditentukan;

b. Membimbing dan mengadakan pengawasan secara periodic dalam pelaksanaan pekerjaan;

c. Melakukan perhitungan prestasi pekerjaan;

8

d. Mengkordinasikan dan mengendalikan kegiatan konstruksi serta aliran informasi antar berbagai bidang agar pelasanaan pekerjaan berjalan dengan lancar;

e. Menghindari kesalahn yang mungkin terjadi sedini mungkin serta menghindari pembengkakan biaya;

f. Mengatasi dan memecahkan persoalan yang timbul dilapangan agar dicapai hasil akhir sesuai dengan yang diharapkan dengan kualitas, kuantitas serta waktu pelaksanaan pekerjaan yang telah ditetepkan;

g. Menerima atau menolak material/peralatan yang didangkan kontraktor;

h. Menghentikan semetara apabila terjadi penyimpangan dari peraturan yang berlaku;

i. Menyusun laporan kemajuan pekerjaan (harian, mingguan, bulanan);

j. Menyiapkan dan menghitung adanya kemungkinan bertambah atau berkurangnya pekerjaaan.

Dalam melaksanakan tugasnya, pengawas bertanggung jawab kepada pemimpin proyek, pengawas berhak memberikan saran dan petunjuk kepada pelaksana (pemborong/kontraktor) jika dirasakan perlu, agar pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan peraturan yang telah disepakati bersama di dalam rencana kerja dan syarat-syarat.

b. Konsultan perencana

Konsultan perencana menjual jasa dalam bentuk design secara teknik, pekerjaan yang akan di laksanakan dalam peroyek pembangunan, pembangunan I unit rumah dinas dan asrama kejaksaan negeri kota pagaralam. Adapun tugas dan kewajibannya adalah:

a. Membuat perencanaan pekerjaan gedung masse kejaksaan kota pagaralam;

b. Mendesain perencanaan gedung masse kejaksaan kota pagaralam;

c. Memberi gambaran atau pemikiran pertama mengenai hal pekerjaan yang dilaksanakan;

d. Membuat gambaran rencana kerja beserta detailnya;

e. Menyusun anggaran biaya;

f. Membuat rencana kerja dan syarat-syarat;

g. Memberikan laporan hasil perhitungan perencanaan kepada pemimpin teknik;

h. Memberikan lapran-laporan yang berkaitan dengan perencanaan pekerjaan;

3. Kontraktor/ plaksana

Pelaksana (contractor) adalah perorangan atau badan hukum yang terpercaya untuk melaksanakan pembangunan dan memiliki usaha yang bergerak dibidang jasa kontruksi sesuai dengan keahlian dan kemampuannya serta mempunyai tenaga ahli teknik dan sarana peralatan yang cukup. Pelaksana tersebut juga sebagai rekanan yang bertugas melaksanakan pekerjaan sesuai surat petunjuk dan surat perintah kerja dari pimpinan proyek setelah dinyatakan sebagai pemenang tender.

Pertunjukan pelaksana proyek dilaksanakan melalui proses pelelangan, yang selanjutnya melaksanakan pembangunan proyek tersebut sesuai dengan kontrak yang telah disepakati. Adapun tugas dan tanggung jawab pelaksana. Adalah sebagai berikut:

a. Mempersiapkan sarana penunjang untuk kelancaran kerja;

b. Menyediahkan dan mempersiapkan perlengkapan bahan yang akan digunakan pada proyek sesuai dengan persyaratan bestek;

c. Menyediahkan tenaga kerja yang berpengalaman serta peralatan yang diperlukan pada saat pelaksanaan pekerjaan;

d. Melaksanakan seluruh pekerjaan sesuai dengan gambar bestek dan memenuhi peraturan yang tercantum dalam rencana kerja dan syarat-syarat (RKS);

e. Menyelesaikan dan menyerahkan pekerjaan tepat pada waktunya seperti yang telah ditetapkan dalam kontrak;

f. Mengadakn pemeliharaan selama proyek tersebut masih dalam tanggung jawab pelaksana;

10

g. Dan bertanggung jawab terhadap fisik bangunan selama masa pemeliharaan.

4. Struktur organisasi kontraktor

Perancangan dan penyusunan organisasi proyek pada umumnya menggunakan pendekatan kontingensi (contingensi approach), yaitu dengan melihat situasi, kondisi yang tidak satupun struktur organisasi yang efektif dan efisien untuk segala macam situasi dan keperluan. Menurut james A.F stoner (1982) menjelaskan bahwa variable–variabelkunci yang mempengaruhi penentuan struktur organisasi adalah srategi, lingkungan tempat proyek beroprasi, teknologi yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan dan karakteristik anggota manajemen. Sedangkan untuk pihak kontaktor sebagaimana layaknya penyusunan tim proyek dari suatu perusahaan jasa kontruksinya yang bertindak sebagai kontaktor utama (main contactor), makan tim proyek akan terdiri dari:

1. Direktur

Direktur merupakan jabataan tertinngi dalam sebuah perusahaan yang bertanggung jawab mengatur perusahaan secra keseluruhan adapun tugas dan tanggung jawabanya direktus sebagai berikut:

a. Menentukan kebijakan tertinggi;

b. Memimpin perusahaan dengan menerbitkan kebijakan-kebijakan perusahaan;

c. Memilih, menetapkan, mengawasi, tugas dari karyawan dan kepala bagian (manajer)

d. Menyetujui anggaran tahunan perusahaan;

e. Bertanggung jawab dalam memimpin dan membina perusahaan secara efektif dan efisien;

f. Mewakili perusahaan, mengadakan perjanjian-perjanjian, merencanakan dan mengawasi pelaksanaan tugas personalia yang bekerja pada perusahaan;

g. Menyusun dan melaksakan kebijakan umum pabrik sesuai dengan kebijakan RUPS (Rapat umum pemegang saham);

h. Mengurus dan mengelola PT untuk kepentingan PT yang sesuai dengan maksud dan tujuan PT;

i. Bertanggung jawab atas kerugian PT yang disebabkan direktur tidak menjalankan kepengurusan PT sesuai dengan maksud dan tujuan PT anggaran dasar;

2. Kepala peroyek

Adapun tugas dan tanggung jawab proyek menejer dalam pembangunan gedung mase kejaksaan kota pagar alam adalah:

a. Bertanggung jawab terhadap tercapainya tujuan proyek pembangunan gedung tersebut;

b. Mengkordinasi pekerjaan pelaksaan dilapangan agar tetap sesuai mutu pekerjaan seperti yang direncanakan;

c. Mengevaluasi metode kerja yang digunakan produksi harian, mingguan, dan bulanan secara terperinci dan konsisten;

d. Bertanggung jawab terhadap system jaminan mutu yang diterapkan;

e. Bertanggung jawab terhadap masalah dilapangan atas tugas dan wewenang yang diberikan;

f. Mengkoordinir pelaksanaan pekerjaan berdasarkan rencana mutu kontrak dan melalui revisi bila ada perubahan mutu kontrakk;

g. Mengkoordinir, memutuskan sesuai tingkat pelaksanaan penyelesaian produk yang sesuai;

h. Membina hubungan kerja yang baik dengan pihak pemberi kerja, konsultan pihak supplier dan subkontaktor sesuai dengan instansi terkait;

i. Memimpin rapat tinjauan manjemen pekerjaan;

j. Melaksanakan rapar mingguan serta rapat bulanan internal maupun eksternal;

12

3. Kepala teknik

Tugas dan tanggung jawab kepala teknik adalah sebagai berikut:

a. Mengkodinir kegiatan team dalam melakukan survey topografi dan bathimetri serta mengumpulkan data primer.

b. Mengarahkan dan memberi petunjuk kepada surveyor topografi dan bathimetri dalam pelaksanaan kegiatan lapangan

c. Koordinasi dalam penentuan referensi yang digunakan dengan direksi pekerjaan.

d. Memeriksa data lapangan dan membantu melakukan analisis data pengukuran

e. Bertanggung jawab terhadap hasil pekerjaan topografi

4. Pelaksana sipil

Adapun tugas dan tanggung jawabnya adalah sebgai berikut:

a. Menjelaskan spesifikasi pekerjaan /soft drawing/ gamabar kepada pelaksana dan mandor serta membagi pekerjaan sesuai dengan keahlian pelaksanaan dan mandor

b. Membuat rencana dan target kerja harian, mingguan serta bulanan berdasarkan proyeksi penjualannya atau berdasarkan master schedule, termasuk langkah pelaksanaan pekerjaan lapangan untuk pelaksanaan pekerjaan lapangan untuk pelaksanaan dan mandor c. Mengontrol pekerjaan yang dilakukan oleh para pelaksana dan

mandor agar hasil pekerjaan dapat tercapai sesuai setandar yang telah ditentukan oleh perusahaan baik dalam hal kualitas dan target waktu

d. Bersama dengan pelaksana menghitung volume/ opname pekerjaan yang telah dilakukan oleh mandor yang selanjutnya akan dilaporkan kepada bagian engineering

e. Mengontrol pemakaian material agar tidak melebihi rencana awal yang telah ditentukan dan mengevaluasi jumlah pekerja apakah sesuai dengan produksi yang direncanakan

f. Mengawasi metode pelaksanaan pekerjaan sipil dilapangan untuk menghindarkan kesalahan pelaksanaan

5. Pelaksana ME

Adapun tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut:

a. Mempelajari dokumen teknis kontrak pelaksanaan proyek sesuai bidangnya

b. Mempelajari gambar kerja (shop drawing)

c. Memeberi masukan untuk membuat rencana pelaksanaan pekerjaan d. Melakukan persiapan pelaksanaan pekerjaan

e. Mengatur pelaksanaan pekerjaan

f. Mengawasi memantau dan mengevaluasi pelaksanaan pekerjaaan sub kontraktor

g. Membuat laporan pelaksanaan pekerjaan secara berkala

6. Personalia dan keuangan

Adapun tugas dan tanggung jawabnya adalah sebgai berikut:

a. Bertanggung jawab dengan melaksanakan dan menghina urusan-urusan perencana dan analisa dibidang umum.

b. Bertanggung jawab terhadap tugas-tugas yang berhubungan dengan kepersonaliaan/kepegawaian.

c. Memelihara semua fasilitas yang dimiliki perusahaan. Menangani seluruh perjanjian-perjanjian dengan pihak lain yang berhubungan dengan office management.

7. Logistik dan peralatan

Adapun tugas dan kewajibannya adalah:

a. Menempatkan barang-barang di dalam gudang dan memastikan dalam keadaan aman

b. Mengontrol jumlah baarang yang dilapangan baik yang sudah terpakai maupun belum terpakai

14

c. Mencatat semua barang yang keluar masuk d. Memelihara bukti-bukti kerja

e. Membuat laporan atas semua barang yang menjadi tanggung jawabnya

f. Menerima dan mengecek semua material yang masuk

8. Teknik / Juru Gambar

Adapun tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut:

a. Menguasai aplikasi gambar

b. Sinkronisasi gambar dengan kondisi nyata c. Menjelaskan kepada pelaksana di lapangan

9. Quality control

Quality control merupakan suatu proses pemeriksaan dan pengujian terukur, mulai dari material (spesifikasi), pemasangan gambar (sesuai gambar) dan hasil kerja (sesuai toleransi spesifikasi teknis hasil pekerjaan) dan penilaian berdasaarkan standar RKS/spesifikasi teknis dan peraturan yang ditetapkan harus dipatuhi oleh proyek.

10. Juru Ukur

Adapun tugas dan tanggung jawab surveyor dalam proyek ini adalah:

a. Bertanggung jawab terhadap seluruh pengukuran lapangan

b. Memberikan serta bertanggung jawab atas semua data-data pengukuran dilapangan.

c. Bekerja sama dengan drafman dalam membuat gambar rencana kerja d. Mengukur lokasi sebelum dan sesudah dilaksanakan.

11. Staf Keuangan

Bagian keuangan memiliki tugas dan tanggung jawab mengenai:

a. Melakukan pencatatan transaksi kedalam media pembukuan secara benar dan tepat waktu.

b. Menyelasaikan masalah keuangan, akuntansi dan masakah yang terkait dengan unsur-unsur umum dan sumber daya manusia proyek.

c. Secara priodik mebuat laporan-laporan yang telah ditetapkan sesuai prosedur berlaku.

d. Mencocokan buku bank dan rekening koran yang telah diterima dari bank.

e. Melakukan verifikasi seluruh dokumen bayaran.

f. Mengurus perpajakan dan asuransi.

g. Menyiapkan, mengevaluasi daan mengapdatekan rencana penerimaan dan pengeluaran proyek.

h. Menerima berkas berkas-berkas tagihan dari pihaak luar dan memeriksa dokumen dan tanda terima.

12. Staf logistic

Adapun tugas dan kewajibannya adalah sebgai berikut:

a. Menempatkan barang-barang didalam gudang dan memastikan dalam keadaan aman

b. Mengontrol jumlah barang yang ada dilapangan baik sudah terpakai maupun blum terpakai.

c. Mencatat semua barang yang keluar masuk.

d. Membuat laporan atas semua barang yang menjadi tanggung jawabnya.

e. Menerima dan mengecek semua matrial yang masuk

13. Makanik

Adpun tugas dan tanggung jawab dalam peroyek ini sebagai berikut:

a. Menerapkan system manajeman keselamatan dan kesehatan kerja dan lingkumgan (K3L).

b. Menyiapkan data perencanaan yang dibutuhkan

c. Melakukan kegiatan pembuatan system mekanikal berdasarkan hasil rancangan

16

d. Melakukan pengawasan pelaksanaan pembuatan system mekanikal sesuai dengan jadwal waktu dan spesifikasi yang telah ditentukan e. Melakukan pengawasan pada kegiatan instalasi system mekanikal

mengacu pada manual pemasangan yang telah ditentukan f. Melakukan pengujian hasil instalasi system mekanikal

g. Melakukan pemeliharaan system mekanikal yang telah dipasang h. Membuat laporan hasil pekerjaan

14. Supir

Merupakan orang yang bertugas mengantar dan menjemput keperluan yang diperlukan dalam pelaksanaan proyek tersebut.

15. Security

Adapun tugas dan tanggung jawab security dalam pelaksanaan pekerjaan peroyek yaitu, bertanggung jawab atas semua hal yang bersangkutan dengan keamanan proyek serta melarang orang yang tidak memiliki kepentingan masuk ke area proyek.

17 BAB III

TINJAUAN PUSTAKA

3.1 Pengertian sloof

Sloof merupakan struktur bangunan rumah tinggal yang ada di atas pondasi bangunan. Jenis dari konstruksi beton bertulang ini umumnya dibuat pada bangunan rumah tinggal atau pun gedung serta posisinya ada pada lantai 1 atau pun orang-orang yang bisa menyebutnya sebagai lantai dasar. Ini sebabnya kenapa kita sangat jarang sekali melihat bentuk sloof pada saat bangunan sudah berdiri tegak, meskipun bentuk sloof tersebut tak terlihat, akan tetapi fungsi dari sloof akan sangat dibutuhkan sekali didalam satu bangunan. Berdasarkan konstruksinya, ada beberapa macam sloof yang harus anda tahu, di antaranya sebagai berikut.

a. Konstruksi sloof beton bertulang. Untuk konstruksi sloof yang satu ini dapat dipergunakan di atas pondasi batu kali jika pondasi tersebut dimaksudkan untuk rumah tinggal ataupun gedung maupun bangunan tak bertingkat dengan perlengkapan kolom yang praktis pada jarak dinding kurang dari 3meter. Untuk ukuran lebar serta tinggi sloof beton bertulang adalah lebih dari 15/20 cm.

b. Konstruksi sloof batu bata. Rolag nantinya akan dibuat dari susunan batu bata yang telah dipasangkan dengan cara melintang serta diikatkan dengan adukan pasangan. Konstruksi rolag yang seperti ini tak memenuhi syarat untuk bagi beban.

c. Konstruksi sloof kayu. Lain halnya dengan konstruksi sloof dari kayu satu ini, yang mana berguna sekali untuk rumah bertingkat atau rumah panggung, sloof nantinya bisa dibentuk sebagai balok pengapit, yang mana bila sloof dari kayu tersebut ada di atas pondasi lajur dari batu maupun beton, maka di pilih balok tunggal.

Sloof merupakan jenis konstruksi beton bertulang yang memang sengaja di desain khusus luas penampang dan jumlah pembesiannya yang disesuaikan dengan kebutuhan beban yang akan dipikul oleh sloof nantinya. Untuk bisa menentukan luas dari penampanng ini akan dibutuhkan perhitungan teknik yang tepat.

18

Sebaiknya anda menggunakan jasa konsultan untuk menghitung dan juga mendesain dimensi sloof tersebut.

3.1.1Fungsi Sloof Pada Bangunan

Sloof berfungsi untuk bisa memikul beban dinding, sehingga dinding tersebut dapat berdiri pada beton yang cukup kuat, tak terjadi penurunan dan juga pergerakan yang dapat mengakibatkan dinding rumah tinggal anda jadi retak ataupun pecah. Adapun fungsi dari penggunaan sloof pada bangunan rumah tinggal ini sebgai berikut:

1. sebagai pengikat kolom

2. meratakan gaya beban dinding pada pondasi 3. menahan gaya beban dinding

4. sebagai balok penahan gaya reaksi tanah yang telah disalurkan dari pondasi.

Gambar 3.1 sloof (sumber CV. IKHA ANUGRAH)

3.2 fungsi beton

beton merupakan suatu bahan komposit (campuran) dari beberapa material, yang bahan utamanya terdiri dari campuran antara semen, agregat halus, agregat kasar, air dana tau tanpa bahan tambah lain dengan perbandingan tertentu.

Karna beton merupakan komposit, maka kualitas beton sangat tergantung dari kualitas masing-masing matrial pembentuk. Agar dihasilkan kuat desak beton yang

sesuai dengan rencana diperlukan mix design untuk menentukan jumlah masing-masing bahan susun yang dibutuhkan. Disamping itu, adukan beton harus diusahakan dalam kondisi yang benar-benar homogeny dengan kelecakan tertentu agar tidak terjadi segregasi. Selain perbandingan bahan susunnya, kekuatan beton ditentukan oleh padat tidaknnya campuran bahan penyusun beton tersebut. Semakin kecil rongga yang dihasilkan dalam campuran beton, maka semakin tinggi kuat desak beton yang dihasilkan.

Syarat yang terpenting dari pembuatan beton adalah:

1. beton segar harus dapat dikerjakan atau dituang

2. beton yang dikerjakan harus cukup kuat untuk menahan beban dari yang telah direncanakan.

3. Beton tersebut harus dibuat secara ekonomis.

Beton di bentuk dari caampuran bahan batuan yang diikat dengan bahan perekat semen. Bahan batuan yang digunakan untuk menyusun beton umumnya dibedakan menjadi agregat kasar (krikil/batuh pecah) dan agregat halus (pasir).

Agregat halus dan agregat kasar disebut sebagai bahan susun kasar campuran dan merupakan komponen utama beton. Umumnya penggunaaan bahan agregat dalam adukan beton mencapai jumlah lebih kurang 70%-75% dari seluruh beton. Nilai kekuatan dan daya tahan (durability) beton merupak fungsi factor, antaranya adalah nilai banding campuran dan mutu bahan susun, metode pelaksanaannya. Nilai tekan beton relative tinggi disbanding kuat tariknya, dan merupakan bahan getas, nilai kuat tariknya berkaisar antara 9%-15% dari kuat tekannya, pada penggunaan sebagai komponen sttruktural bangunan, umumnya beton diperkuat dengan 10 batang tulanagan baja sebagai bahan yang dapat bekerjasama dan mampu membantu kelemahannya, terutama pada bagian yang bekerja menahan tarik.

Agregat merupakan komponen beton yang paling berperan dalam menentukan besarnya, agregat untuk beton adalah butiran mineral keras yang bentuknya mendekati bulat dengan ukuran butiran antara 0,063mm-150mm.

agregat menurun asalnya dapat dibagi dua yaitu agregat alami yang di peroleh dari sungai dan agregat buatan yang diperoleh dari batu pecah. Dalam hal ini, agregat

20

yang digunakan adalah agregat alami yang berupa coarse agregat (krikil). Coarse sand (pasir kasar), dan fine sand (pasir halus). Dalam campuran beton, agregat merupakan bahan penguat (strengter) dan pengisi (filler), dan menenmpati 60%-75% dari volume total beton.

Kekuatan agregat dalam perannya di dalam beton:

a. Menghemat penggunaan semen Portland b. Menghasilkan kekuatan besar pada beton c. Mengurangi penyusutan pada pengerasan beton

d. Dengan gradasi agregat yang baik dapat tercapai beton yang padat.

Agregat Kasar

Agregat kasar (coarse aggregate) bisa juga disebut kerikil sebagai hasil desintegrasi alami dari bantuan atau berupa batuh pecah yang diperoleh dari industry pemecah batu, dengan butirannya berukuran antara 4,76 mm-150mm.

ketentuan agregat kasar antara lain:

a. Agregat kasar harus terdiri dari butiran yang keras dan tidak berpori. Agregat kasar yang butirannya pipih dapat dipakai jika jumlah butir-butir pipihnya tidak melampaui 20% berat agregat seluruhnya.

b. Agregat kasar tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 1% dalam berat keringnya. Bila melampaui harus di cuci.

c. Agregat kasar tidak oleh mengandung zat yang dapat merusak beton, seperti zat yang relative alkali.

d. Agregat kasar untuk beton dapat berupa kerikil alam dari batu pecah.

e. Agregat kasar harus lewat tes kekerasan dengan bejana penguji rudeloff dengan beban uji 20 ton.

f. Kadar bagian yang lemah jika diuji dengan goresan batang tembaga maksimum 5%

g. Angka kehalusan (fineness modulus) untuk coarse aggregate antara 6-7,5.

Jenis agregat kasar pada umumnya adalah:

1. Batuh pecah alami: bahan ini didapat dari cadas atau batu pecah alami yang digali

2. Kerikil alami: kerikil alami didapat dari peroses alami, yaitu dari pengikisan tepi maupun dasar sungai oleh air sungai yang mengalir.

3. Agregat kasar buatan: terutama berupa slag atau shale yang biasa digunakan untuk beton berbobot ringan.

4. Agregat untuk perlindung nuklir dan berbobot berat: agregat kasar yang diklasifikasikan disini misalnya baja pecah, barit, magnatit, dan limonit.

Agregat Halus

Agregat halus untuk beton dapat untuk beton dapat berupa pasir alam sebagai hasil disentragsi alami dari batu-batuan atau berupa pasir buatan yang dihasilkan pleh alat pemecah batu. Agregat ini berukuran 0,063 mm – 4,76 mm

Agregat halus untuk beton dapat untuk beton dapat berupa pasir alam sebagai hasil disentragsi alami dari batu-batuan atau berupa pasir buatan yang dihasilkan pleh alat pemecah batu. Agregat ini berukuran 0,063 mm – 4,76 mm

Dokumen terkait