• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran. 3. Bagian akhir berisi:

9 BAB II

LANDASAN TEORI

Pada Bab II akan dibahas penelitian terdahulu, kerangka pikir dan beberapa teori penunjang, antara lain : kereta api, palang pintu perlintasan, microcontroller, arduino uno, sensor, sensor ultrasonic SRF-04, motor servo DC, LCD 1602, adaptor dan buzzer.

2.1. Penelitian Terdahulu

Penelitian yang berkaitan dengan miniatur palang pintu kereta api sebelumnya antara lain yaitu :

1. Rancang bangun pengendalian palang pintu kereta api menggunakan waktu tunggu berbasis PLC (Hengky Ady Saputra : 2008). Palang pintu kereta otomatis menggunakan sensor cahaya berbasis PLC. Membahas tentang palang pintu kereta otomatis dengan menggunakan empat buah sensor LDR yang dikendalikan oleh PLC, pengambilan data penelitian di ambil dari pengujian diagram tangga, pengujian input output PLC, pengujian reaksi sensor cahaya untuk mendeteksi kecepatan gerakan. Hasil pengujian menunjukkan bahwa sensor cahaya tidak dapat merespon gerakan yang melebihi 6 Km/jam.

2. Palang pintu kereta otomatis dengan indikator suara sebagai peringatan dini berbasis microcontroller AT89C51 (Firmansyah: 2008). Membahas tentang palang kereta otomatis yang menggunakan sensor fototransistor yang di kendalikan microcontroller AT89C51. Dengan hasil penelitian prototype

palang kereta otomatis yang dapat bekerja namun pembacaan sensor fototransistor masih kurang akurat.

3. Prototype pintu lintasan kereta api otomatis menggunakan microcontroller dan teknologi komunikasi frekuensi radio (Rasional Sitepu: 2008). Palang pintu kereta otomatis menggunakan sensor cahaya untuk mendeteksi gerakan, hasil deteksi sensor di kirimkan modul frekuensi radio ke microcontroller AT89S51. Pengambilan data pada penelitian ini di ambil dari data sensor inframerah, modul FR. Hasil pengujian menunjukkan bahwa jika suplai energi listrik lemah maka sensor inframerah tidak mampu mendeteksi keberadaan kereta.

4. Miniatur palang pintu kereta api otomatis dengan menampilkan kecepatan kereta serta waktu tunggu menggunakan arduino (M. Azzam Firdaus : 2016). Merupakan miniatur untuk jalur tunggal dan kedatangan kereta hanya dari satuarah saja. Waktu tunggu kedatangan kereta ditetapkan 4,5 detik merupakan waktu perkiraan, sensor deteksi awal berjarak 90 cm dari perlintasan dan kecepatan miniatur 20 cm/s. Sehingga waktu tunggu akan salah jika kecepatan miniatur kereta berada di bawah atau di atas 20cm/s.

Dalam beberapa penelitian tersebut masih terdapat kekurangan diantaranya : 1. Palang pintu kereta hanya berfungsi untuk jalur tunggal saja, belum bisa

diterapkan untuk jalur ganda.

2. Sensor hanya bisa membaca kereta dari satu arah saja, jika kereta datang dari arah sebaliknya maka sistem error.

3. Tidak ada waktu hitung mundur sebelum palang pintu turun, sehingga beresiko menimpa motor atau mobil yang berada di bawahnya.

4. Waktu tunggu kedatangan kereta adalah waktu perkiraan saja, posisi sensor kecepatan sudah diatur untuk waktu tertentu saja.

5. Tidak ada pemberitahuan dari mana arah datangnya kereta.

2.2. Landasan Teori

2.2.1. Palang Pintu Perlintasan Kereta

Palang pintu perlintasan kereta adalah pengaman tambahan yang di gunakan untuk menutup lintasan kereta. Aturan desain pintu perlintasan kereta dapat di tunjukkan pada Gambar 2.1.

Gambar 2.1. Aturan desain pintu perlintasan kereta (Sk Dirjen Perhubungan Darat No SK.770/KA.401/DRJD/2005)

Keterangan :

1. Pintu dengan persyaratan kuat dan ringan, anti karat serta mudah dilihat. 2. Isyarat lampu lalu lintas satu warna, terdiri dari satu lampu yang

menyala berkedip atau dua lampu yang menyala bergantian. 3. Pengerak palang pintu.

Pengerak ini di operasikan secara manual oleh petugas jaga lintasan dari dalam pos penjagaan.

2.2.2. Miniatur dan miniatur palang pintu perlintasan kereta

Miniatur adalah tiruan sesuatu dalam skala yang diperkecil (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Pembuatan miniatur palang pintu yang di gunakan pada palang pintu kereta otomatis dibuat dengan menggunakan akrilik yang di gerakkan motor servo DC.

2.2.3. Mikrokontroller

Mikrokontroller adalah sebuah sistem komputer yang seluruh atau sebagian elemennya dikemas dalam satu chip IC sehingga sering disebut single chip microcomputer. Microcontroller merupakan sistem komputer yang mempunyai satu atau beberapa tugas yang sangat spesifik. Secara teknis ada dua microcontroller yaitu RISC (Reduced Instruction Set Computing) dan CICS (Complex Instruction Set Computer) (Anna Nur, 2010).

2.2.3.1. Arduino Uno

Arduino ini merupakan sebuah board mikrokontroller yang didasarkan pada ATmega328. Bentuk fisik arduino uno ditunjukkan pada Gambar 2.2. Arduino uno memuat semua yang dibutuhkan untuk menunjang microcontroller, sangat mudah menghubungkannya ke sebuah komputer dengan sebuah kabel USB dan mensuplainya dengan sebuah adaptor AC (Alternating Current) ke DC (Direct Current) atau menggunakan baterai untuk memulainya. ATmega328 pada arduino uno hadir dengan sebuah bootloader yang memungkinkan untuk meng-upload kode baru ke ATmega328 tanpa menggunakan program hardware eksternal (Muhammad Ichwan,2013).

Gambar 2.2. Board arduino uno Spesifikasi arduino:

Board Arduino bekerja pada tegangan 5 – 12 V, arduino memiliki 20 pin I/O yang terdiri dari 14 pin digital dan 6 pin analog, pada board arduino terdapat mikrokontroller Atmega 328 yang mempunyai kapasitas penyimpanan 32 kb. (Arduino-R3-datasheet)

2.2.3.2. Pembuatan program

Tahap ini adalah tahap pembuatan program (coding). Program ini menggunakan jenis bahasa C++. Pemrograman ini dilakukan untuk mengaktifkan SRF-04, LCD dan control lainnya. Berikut adalah Gambar story board yang akan digunakan dalam pemrograman :

a. Icon arduino

Icon arduino adalah symbol atau lambang dari software arduino. Gambar icon arduino di tunjukkanpada Gambar 2.3.

Gambar 2.3. Icon arduino uno b. Halaman Pemrograman Arduino

Halaman pemrograman adalah halaman yang digunakan untuk penulisan coding atau pemrograman. Gambar halaman pemrograman arduino dapat dilihat pada Gambar 2.4.

c. Halaman library arduino

Halaman library adalah halaman yang berisi tentang library program yang telah disediakan oleh software arduino uno. Gambar halaman library arduino dapat dilihat pada Gambar 2.5.

Gambar 2.5. Halaman Library Arduino d. Dasar – Dasar program arduino

1) Void setup()

Berisi kode program yang hanya dijalankan sekali sesaat setelah microcontroller dijalankan atau di-reset. Merupakan bagian persiapan atau inisialisasi program.

2) Void loop()

Berisi kode program yang akan dijalankan terus-menerus. Merupakan untuk program utama.

3) Instruksi percabangan if dan if-else

Instruksi (if) dan (if-else) akan menguji apakah kondisi tertentu dipenuhi atau tidak. Jika tidak dipenuhi, maka instruksi berikutnya akan dilompati, tetapi jika dipenuhi, maka instruksi berikutnya akan dijalankan.

4) Instruksi perulangan for-loop

Perulangan (for-loop) akan membuat perulangan pada bloknya dalam jumlah tertentu, yaitu sebanyak nilai counter-nya.

5) Input Output Digital a) pinMode()

Ditempatkan di void setup(), digunakan untuk mengatur sebuah kaki I/O digital, untuk dijadikan INPUT atau OUTPUT, dengan format penulisan sebagai berikut :

pinMode(3,OUTPUT); // menjadikan D3 sebagai OUTPUT b) digitalRead()

Digunakan untuk membaca sinyal digital yang masuk, digunakan instruksi digitalRead(), dengan format penulisan sebagai berikut :

int tombol=digitalRead(2); //membaca sinyal Masuk di D2 c) digitalWrite()

Digunakan untuk mengeluarkan sinyal digital, dengan format penulisan sebagai berikut :

6) Komunikasi

a) Instruksi serial.available()

Digunakan untuk mendapatkan jumlah karakter atau byte yang telah diterima di serial port.

b) Instruksi serial.read()

Digunakan untuk membaca data yang telah diterima di serial port.

c) Instruksi serial.print()

Digunakan untuk mencetak data ke serial port. d) Instruksi serial.write()

Digunakan untuk mengirimkan data dalam bentuk biner, satu byte data setiap pengiriman.

e) Instruksi serial.begin()

Digunakan untuk mengatur baundrate atau kecepatan ( 9600 ).

2.2.4. Sensor

Sensor adalah divais yang digunakan untuk merubah suatu besaran fisika atau kimia menjadi besaran listrik sehingga dapat dianalisa dengan rangkaian listrik tertentu. (Hiskia, 2007).

Gambar 2.6. Modul SRF-04

Sensor ultrasonik SRF-04 pada dasarnya digunakan untuk mengukur jarak antara sensor dengan objek di depannya jangkauan sensor ini 3 cm sampai 3 meter. Sensor SRF-04 bekerja dengan memancarkan sinyal ultrasonik pada frekuensi 40KHz kemudian menangkap pantulan sinyal tersebut dan jarak di hitung dengan mengalkulasi lebar pulsa tundaan (delay) antara pulsa transmit (trigger) dan pulsa gema (echo) dari sinyal PWM

2.2.5. Motor Servo DC

Motor DC Servo (DC-SV) pada dasarnya adalah motor DC magnet permanent (DC-MP) dengan kualifikasi khusus yang sesuai dengan aplikasi “servoing” di dalam teknik kontrol. Tidak ada spesifikasi baku yang disepakati untuk menyatakan bahwa suatu motor DC-MP adalah motor SV. Namun secara umum dapat didefinisikan bahwa motor DC-SV harus memiliki kemampuan yang baik dalam mengatasi perubahan yang sangat cepat dalam hal posisi, kecepatan dan akselerasi. Motor DC-SV juga dikehendaki handal beroperasi dalam lingkup torsi yang berubah - ubah. Beberapa tipe motor DC-SV yang dijual bersamaan dengan paket rangkaian drivernya telah memiliki rangkaian kontrol

kecepatan yang menyatu didalamnya. Putaran motor tidak lagi berdasarkan tegangan supply ke motor, namun berdasarkan tegangan input khusus yang berfungsi sebagai referensi kecepatan output. Dalam diagram skema ditunjukkan dalam Gambar 2.7.

Gambar 2.7. Skema ekivalen motor DC servo dengan kontrol kecepatan

Skema dalam Gambar 2.7. Dapat dinyatakan dalam tata rangkaian seperti pada Gambar 2.8. Kecepatan putar motor tidak diatur dari tegangan supply DC, namun melalui tegangan referensi yang diartikan sebagai

ref. Dalam beberapa tipe produk, nilai tegangan sebagai ref ini mempunyai karakteristik yang linier terhadap act. (Endra Pitowanto,2006:86-87).

2.2.6. LCD (Liquid Crystal Display)

LCD adalah suatu display dari bahan cairan kristal yang pengoperasiannya menggunanakan system dot matriks. LCD banyak digunakan sebagai display dari alat-alat elektronika seperti kalkulator, multitester digital, jam digital dan sebagainya (Faela Shofa,2015). Tipe LCD yang digunakan yaitu LCD 1602, Contoh LCD 1602 dapat di lihat pada Gambar 2.9. LCD 1602 ini memiliki 16 pin dengan fungsi pin masing-masing dapat dilihat di halaman lampiran.

Gambar 2.9. LCD 1602

2.2.7. Adaptor / Power Supply

Ada beberapa jenis adaptor diantaranya : 1. Adaptor DC converter

Adalah adaptor yang bisa mengubah tegangan DC yang besar me n jadi tegangan DC yang kecil. Contohnya tegangan 12 VDC jadi 6 VDC.

2. Adaptor step up serta step down

Adaptor step up yaitu adaptor yang bisa mengubah tegangan AC yang kecil jadi tegangan AC yang besar. Contohnya tegangan 110V jadi tegangan 220V. Adaptor step down yaitu adaptor yang bisa mengubah tegangan AC yang besar jadi tegangan AC yang kecil. Contohnya tegangan 220V menjadi tegangan 110V.

3. Adaptor power supply

Adalah adaptor yang bisa mengubah tegangan listrik AC yang besar jadi tegangan DC yang kecil. Contohnya tegangan 220V AC jadi tegangan 6V, 9V, atau 12VDC.

2.2.8. Buzzer

Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah getaran listrik menjadi getaran suara, contoh komponen buzzer dapat di lihat pada Gambar 2.10. Pada dasarnya prinsip kerja buzzer hampir sama dengan loud speaker, buzzer juga terdiri dari kumparan yang terpasang pada diafragma dan kemudian kumparan tersebut dialiri arus sehingga menjadi elektromagnet, kumparan tadi akan tertarik ke dalam atau keluar, tergantung dari arah arus dan polaritas magnetnya, karena kumparan dipasang pada diafragma maka setiap gerakan kumparan akan menggerakkan diafragma secara bolak-balik sehingga membuat udara bergetar yang akan menghasilkan suara. Buzzer biasa digunakan sebagai indikator bahwa proses telah selesai atau terjadi suatu kesalahan pada sebuah alat (alarm) (Lena dan Putrawan, 2014).

23 BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Metode Research and Development

Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian dan pengembangan (Research and Development atau R&D). Metode penelitian Research and Development yang disingkat R&D adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Produk tersebut tidak selalu berbentuk benda atau perangkat keras (Hardware), seperti buku, alat tulis, dan alat pembelajaran lainnya. Akan tetapi, dapat pula berupa perangkat lunak (Software). (Sugiyono, 2012).

Penelitian ini menggunakan metode R&D dikarenakan penelitian ini sudah pernah dilakukan tetapi penelitian tersebut masih memiliki kekurangan sehingga membutuhkan penelitian lanjutan. Alur penelitian ditunjukkan pada Gambar 3.1

Gambar 3.1 Diagram Alur Penelitian

3.2. Identifikasi kebutuhan

Dalam merancang miniatur palang pintu kereta api jalur ganda otomatis dengan menampilkan waktu tunggu menggunakan arduino ini terdiri dari 2 bagian yaitu:

1) Perangkat keras (Hardware):

a. Sistem microcontroller Atmega328 (arduino uno) sebagai sistem pengolah input/output.

b. Sensor SRF-04 sebagai pendeteksi kedatangan kereta. c. Mikro servo SG90 sebagai pembuka dan penutup pintu. d. Buzzer sebagai bunyi penanda akan ada kereta yang melintas.

mulai

Mencari referesi penelitian sebelumnya

Pembuatan Hardware : 1. Power Supply 2. Miniatur palang pintu kereta 3. Penmpatan sensor & tampilan lcd

Pembuatan Software : 1. Gambar rangkaian dengan

liveware

2. Program dengan software arduino

Pengambilan data

Analisis data

Hasil & pembahasan

simpulan

selesai

gagal berhasil

Pengujian alat

e. Rangkaian kontrol palang pintu dan alarm secara manual.

f. LCD 1602 yang berfungsi menampilkan waktu hitung mundur sebelum palang pintu turun dan menampilkan waktu tunggu kedatangan kereta. g. Rangkaian power supply sebagai catu daya.

h. Rancang bangun palang kereta sebagai miniatur. 2) Perangkat lunak (Software):

a. Software arduino uno b. Livewire

3.3. Analisis kebutuhan

Berdasarkan identifikasi kebutuhan yang ada, maka diperlukan beberapa spesifikasi dari komponen atau rangkaian sebagai berikut:

1. Perangkat power supply

Perangkat power supply menggunakan rangkaian yang terdiri dari komponen trafo sebagai penurun tegangan 220V menjadi 12V AC kemudian disearahkan oleh rangkaian jembatan dioda menjadi tegangan 12 VDC, IC 7812 sebagai penstabil tegangan 12 VDC, IC 7805 sebagai pembatas tegangan 5V, kapasitor sebagai filter.

2. Rangkaian microcontroller Atmega328 (arduino uno)

Perangkat microcontroller Atmega328 digunakan sebagai kendali rangkaian mulai dari menerima logika high-low dari tombol manual, menerima output data dari sensor ultrasonic, memproses tampilan LCD, membunyikan alarm dan memproses motor DC servo untuk menutup dan membuka palang pintu.

3. Perangkat sensor ultrasonic SRF-04

Pada miniatur ini menggunakan 6 sensor SRF-04 yaitu :

a. Sensor SRF-04 1 berfungsi sebagai pendeteksi kedatangan kereta api pada rel jalur A (jalur dalam), mengaktifkan waktu hitung kecepatan kereta.

b. Sensor SRF-04 2 berfungsi menghentikan waktu hitung kecepatan kereta pada rel kereta jalur dalam, dan mengaktifkan waktu hitung mundur palang pintu perlintasan turun.

c. Sensor SRF-04 3 berfungsi sebagai pendeteksi kedatangan kereta api pada rel jalur A (jalur luar), mengaktifkan waktu hitung kecepatan kereta.

d. Sensor SRF-04 4 berfungsi menghentikan waktu hitung kecepatan kereta pada rel kereta jalur luar, dan mengaktifkan waktu hitung mundur palang pintu perlintasan turun.

e. Sensor SRF-04 5 berfungsi setelah kereta melewati sensor ini (pada jalur dalam) maka bunyi alarm berhenti, palang pintu membuka. f. Sensor SRF-04 6 berfungsi setelah kereta melewati sensor ini (pada

jalur luar) maka bunyi alarm berhenti, palang pintu membuka. 4. LCD 1602

LCD 1602 ini berfungsi untuk menampilkan karakter yang berisi waktu hitung mundur palang pintu perlintasan turun, prakiraan waktu hitung mundur kedatangan kereta, dan perintah untuk lalu lintas kendaraan pada perlintasan kereta api.

5. Rancang bangun palang pintu

Rancang bangun palang pintu perlintasan kereta yang digunakan dalam miniatur.

3.4. Diagram Blok dan Gambar Rangkaian

Blok sistem pada miniatur miniatur dapat dilihat pada Gambar 3.2

Gambar 3.2. Diagram Blok Miniatur Palang Kereta

Gambar rangkaian penyambungan pin mikrokontroller Atmega 328 (arduino uno) dengan komponen lainnya pada miniatur palang pintu kereta otomatis ini dapat di lihat pada Gambar 3.3.

Mode otomatis Sensor 1 2 3 4 5 6 Mode manual mikrokontroller Servo LCD LED 1 LED 2 Buzzer Kondisi perlintasan yang diinginkan Kondisi perlintasan yang sebenarnya

Gambar 3.3. Rangkaian Penyambungan Komponen

3.5. Flowchart cara kerja miniatur

Flowchart cara kerja miniatur palang pintu kereta otomatis dengan menampilkan waktu hitung mundur kedatangan kereta menggunakan arduino uno, ditunjukkan pada Gambar 3.4 sampai 3.6

Flowcart Mode Manual

Gambar 3.4 Flowchart Mode Manual

Flowchart Mode Otomatis dengan Kereta Satu Arah Mulai Tombol manual di-ON-kan Sensor Kecepatan LUAR mendeteksi kereta ? B Jalur DALAM sedang ada kereta ? Ya Ya Tidak Tidak Tidak Ya Ya

1. Palang pintu menutup 2. LCD print “AWAS !

KEADAAN DARURAT”

Tombol manual di-Off-kan

C D

Waktu hitung mundur palang turun habis ?

1. Alarm HIGH ON

2. Waktu hitung palang turun MULAI, LCD print “PALANG MENUTUP DALAM 3 DTK”

3. LED 1 & LED 2 ON

Tidak Jalur LUAR sedang ada kereta ? 1. LCD print “SILAKAN JALAN” 2. Alarm HGH OFF 3. Palang pintu terbuka 4. LED 1 & LED 2 OFF

Selesai A A Sensor Kecepatan DALAM mendeteksi kereta ? Tidak Ya Ya Tidak Tidak Ya

Gambar 3.4 Flowchart Mode Otomatis Dengan Kereta Satu Arah Waktu hitung

mundur palang turun habis ?

1. Palang pintu menutup

2. Waktu hitung mudur kereta sampai MULAI, LCD print “KERETA DR KANAN, AKAN TIBA … DTK” 1. Waktu hitung mundur palang turun

MULAI, LCD print “PALANG TURUN DALAM 3 dtk 2. Alarm LOW ON 3. LED 2 ON Ya Ya Tidak Tidak D

1. Waktu hitung mundur palang turun MULAI, LCD print “PALANG TURUN DALAM 3 dtk

2. Alarm LOW ON 3. LED 1 ON

C

1. Palang pintu menutup

2. Waktu hitung mudur kereta sampai MULAI, LCD print “KERETA DR

KIRI, AKAN TIBA … DTK”

Ya Ya Ya Ya Tidak Tidak

Waktu hitung mundur keretasampai HABIS

?

SENSOR 5 mendeteksi kereta

?

1. LCD print “SILAKAN JALAN” 2. Alarm LOW OFF

3. Palang pintu terbuka 4. LED 2 OFF

1. LCD print “SILAKAN JALAN” 2. Alarm LOW OFF

3. Palang pintu terbuka 4. LED 1 OFF

Waktu hitung mundur kereta sampai HABIS

? SENSOR 6 mendeteksi kereta ? Tidak Tidak Waktu hitung mundur palang turun habis ? Selesai

Flowchart Mode Otomatis dengan Kereta Simpangan Dua Arah

Gambar 3.6 Flowchart Mode Otomatis Kereta Simpangan Dua Arah Ya Ya Tidak Tidak Palang pintu menutup ? Tidak B Ya 1. LCD clear 2. LCD print “AWAS KERETA DR 2 ARAH” 3. Alarm HIGH ON 4. LED 1 & LED 2 ON

SENSOR 5 & SENSOR 6 mendeteksi kereta ? 1. LCD print “SILAKAN JALAN” 2. Alarm HGH OFF 3. Palang pintu terbuka 4. LED 1 & LED 2 OFF

1. LCD clear

2. Waktu hitung palang turun MULAI, LCD print “PALANG MENUTUP DALAM 3 DTK” 3. Alarm HIGH ON

4. LED 1 & LED 2 ON

Waktu hitung mundur palang turun habis ?

1. Palang pintu menutup 2. LCD print “KERETA 2

ARAH”

Selesai

Penjelasan flowchart: a. Mulai

Langkah pertama untuk mengoperasikan miniatur ini dengan memberikan tegangan pada sistem atau rangkaian.

b. Tombol manual ditekan

Jika tombol manual ditekan berarti system tidak bekerja otomatis. Alarm HIGH berbunyi, LED 1 & LED 2 menyala, waktu hitung mundur palang pintu perlintasan turun aktif.

Palang pintu perlintasan akan menutup setelah waktu hitung mundur palang pintu perlintasan turun habis.

c. Tombol manual dilepas

Ketika tombol manual dilepas maka alarm HIGH berhenti berbunyi, LED 1 & LED 2 berhenti menyala, palang pintu perlintasan terbuka dan LCD menampilkan perintah jalan.

d. Sensor SRF-04 1

Sensor SRF-04 1 mendeteksi kedatangan kereta pada jalur dalam maka, mengaktifkan waktu hitung kecepatan kereta.

e. Sensor SRF-04 2

Ketika kereta melewati Sensor SRF-04 2, mengakhiri waktu hitung kecepatan kereta sehingga menghasilkan keluaran berupa prakiraan waktu tiba kereta tepat di perlintasan. Juga mengaktifkan waktu hitung mundur palang pintu perlintasan turun selama 3 detik, menghidupkan LED 1 indikator arah kereta datang dan menghidupkan alarm LOW.

Palang pintu perlintasan akan menutup setelah waktu hitung mundur palang pintu perlintasan turun habis dan waktu hitung mundur prakiraan kedatangan kereta akan ditampilkan pada LCD setelah dikurangi 3 detik untuk sebelumnya menampilan waktu hitung mundur palang turun habis.

f. Sensor SRF-04 5

Ketika kereta melewati sensor SRF-04 5, maka palang pintu perlintasan membuka, alarm LOW berhenti berbunyi dan LED 1 berhenti menyala.

g. Sensor SRF-04 3

Sensor SRF-04 3 mendeteksi kedatangan kereta pada jalur luar maka, mengaktifkan waktu hitung kecepatan kereta.

h. Sensor SRF-04 4

Ketika kereta melewati Sensor SRF-04 4, mengakhiri waktu hitung kecepatan kereta sehingga menghasilkan keluaran berupa prakiraan waktu tiba kereta tepat di perlintasan. Juga mengaktifkan waktu hitung mundur palang pintu perlintasan turun selama 3 detik, menghidupkan LED 2 indikator arah kereta datang dan menghidupkan alarm LOW.

Palang pintu perlintasan akan menutup setelah waktu hitung mundur palang pintu perlintasan turun habis dan waktu hitung mundur prakiraan kedatangan kereta akan ditampilkan pada LCD setelah dikurangi 3 detik untuk sebelumnya menampilan waktu hitung mundur palang turun habis.

i. Sensor SRF-04 6

Ketika kereta melewati sensor SRF-04 6, maka palang pintu perlintasan membuka, sirine berhenti berbunyi dan LED 2 berhenti menyala.

j. Sensor SRF-04 1 mendeteksi kereta ketika LED 2 ON, atau sebaliknya Sensor SRF-04 3 mendeteksi kereta ketika LED 1 ON

Keadaan ini terjadi jika kedua kereta api bersimpangan di perlintasan.Terdapat dua perintah untuk kondisi seperti ini, yaitu :

1. Jika palang pintu perlintasan masih terbuka

Mengaktifkan waktu hitung mundur palang pintu perlintasan turun selama 3 detik, menghidupkan LED 1 & LED 2 dan menghidupkan alarm HIGH dan LCD menampilkan “KERETA 2 ARAH”. Palang pintu perlintasan akan menutup setelah waktu hitung mundur palang pintu perlintasan turun habis.

2. Jika palang pintu perlintasan sudah menutup

Menghidupkan LED 1 & LED 2 dan menghidupkan alarm HIGH dan LCD menampilkan “KERETA 2 ARAH”.

Jika Sensor SRF-04 5 sudah mendeteksi kereta dan Sensor SRF-04 6 juga sudah mendeteksi kereta, maka alarm HIGH berhenti berbunyi, LED 1 & LED 2 berhenti menyala, palang pintu perlintasan terbuka dan LCD menampilkan perintah jalan.

3.6. Penempatan sensor pada miniatur

Pada miniatur ini menggunakan miniatur rel kereta lengkap dengan keretanya. Beberapa sensor ditempatkan pada miniatur tersebut, penempatan sensor dapat dilihat pada Gambar 3.7, miniatur rel kereta beserta penempatan posisi sensor.

Gambar 3.7. Miniatur Rel Kereta Beserta Penempatan Sensor

3.7. Pembuatan miniatur

Pembuatan miniatur palang pintu otomatis dengan menampilkan kecepatan kereta ini terdapat beberapa tahapan yaitu :

a. Pembuatan rancang bangun palang pintu perlintasan.

b. Pembuatan rangkaian power supply, modul ultrasonic SRF 04 dan modul LCD 1602

c. Pembuatan Hardware berupa papan tampilan LCD dan kotak tempat rangkaian power supply dan kontrol manual.

Dokumen terkait