• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab ini menguraikan kesimpulan dan saran yang akan diajukan untuk pengembangan proses pengolahan data Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah Provinsi Sumatera Utara.

BAB II

PROFIL PERUSAHAAN/ INSTANSI 2.1 Sejarah dan Profil BPPRD-SU

Pengelolaan pendapatan daerah pada awalnya berada dalam koordinasi Biro Keuangan Sekretariat Daerah Tingkat I Sumatera Utara yang didalamnya terdapat Bagian Pajak dan Pendapatan. Perubahan Direktorat Pendapatan Daerah menjadi Dinas Pendapatan Daerah berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 4 Tahun 1976 dan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Sumatera Utara Nomor 143/IVGSU sebagai tindak lanjut dari Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor KUPD 3/12/43 tentang pembentukan Dinas Pendapatan Daerah Tingkat II di seluruh Indonesia 1 September 1975.

Selanjutnya berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 6 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Sumatera Utara, terhitung sejak tanggal 21 Desember 2016 Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara berubah menjadi Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah Provinsi Sumatera Utara.

Profil Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah

Nama Perusahaan/Instansi : Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah Provinsi Sumatera Utara (BPPRD-SU) Alamat Perusahaan/Instansi : Jl. Sisingamangaraja Km 5,5 Sitirejo III,

Medan Amplas, Kota Medan Website : https://bpprd.sumutprov.go.id.

Email : bpprd.provsu@gmail.com

2.2 Fungsi, Visi dan Misi A. Fungsi

Untuk melaksanakan tugas dimaksud, Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah Provinsi Sumatera Utara menyelenggarakan fungsi :

a. Penyelenggaraan koordinasi, fasilitasi, monitoring, evaluasi dan pengendalian pelaksanaan kebijakan Kepala Daerah dibidang pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah.

b. Penyelenggaraan pengolahan bahan data untuk penyempurnaan dan penyusunan kebijakan

c. Sesuai standar dalam urusan pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah.

d. Pembinaan dan pelaksanaan tugas dalam bidang pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah

e. Tugas lain yang diberikan Gubemur, sesuai dengan tugas dan fungsinya.

B. Visi

Adapun visi dari Badan Pengelolan Pajak dan Retribusi Daerah Provinsi Sumatera Utara sebagai berikut :

a. Menjadi pengelola pendapatan daerah yang profesional, berorientasi pada pelayanan publik yang berdaya saing.

b. Meningkatkan pendapatan daerah, meningkatkan kualitas pelayaanan kepada masyarakat, memantapkan kinerja sumber daya manusia dan kelembagaan serta menjalin jejaring kerja (Networking) dan koordinasi secara sinergi dibidang pendapatan daerah.

C. Misi

11

Adapun misi dari Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah Provinsi Sumatera Utara sebagai berikut :

a. Terwujudnya penerimaan daerah yang optimal.

b. Bertambahnya jumlah personil Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah Provinsi Sumatera Utara yang memiliki kemampuan dan kemauan untuk menggali potensi pendapatan daerah.

c. Bertambahnya jumlah potensi objek dan subjek pajak dan retribusi daerah.

StatementBudaya

Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah Provinsi Sumatera Utara memiliki Statement Budaya sebagai pegangan dalam mewujudkan kinerja.

Adapun Statement Budaya yang dimiliki oleh Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah Provinsi Sumatera Utara adalah “Profesional, Pelayanan Prima, Berdaya Saing”, yang bermakna bahwa Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah Provinsi Sumatera Utara akan selalu menjadi pengelola pendapatan daerah yang Profesional, Berorientasi pada Pelayanan Publik yang Berdaya Saing.

Logo dan Makna

Sumber: https://bpprd.sumutprov.go.id, 2021 Gambar 2.1

Logo Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah Provinsi Sumatera Utara

Lambang Sumatera Utara terdiri dari padi dan kapas, perisai berbentuk jantung yang di dalamnya terdapat lukisan bintang bersudut lima, bukit barisan berpucuk lima, pelabuhan dan pabrik. Di tengah perisai terdapat gambar seorang yang sedang menanam padi yang dikelilingi sawit, karet, ikan dan daun tembakau.

Perisai yang digantung dengan rantai pada kepalan tangan di atas merupakan lambang semangat menegakkan cita-cita rakyat Sumatera Utara. Tujuh belas kuntum kapas dan empat puluh lima butir padi merupakan simbol hari kemerdekaan RI, 17 Agustus 1945. Bukit Barisan memiliki makna tata kemasyarakatan yang luhur, bersemangat persatuan dan gotong-royong.

2.3 Struktur Organisasi

Struktur organisasi adalah bagaimana pekerjaan dibagi, dikelompokkan, dan dikoordinasikan secara formal. Struktur organisasi merupakan salah satu sarana yang digunakan manajemen untuk mencapai sasarannya. Karena sasaran diturunkan dari strategi organisasi secara keseluruhan, logis kalau strategi dan struktur harus terkait erat. Struktur harus mengikuti strategi. Jika manajemen melakukan perubahan signifikan dalam strategi organisasinya, struktur juga perlu dimodifikasi untuk menampung dan mendukung perubahan ini.

Berdasarkan peraturan Gubernur Sumatera Utara Nomor 39 Tahun 2016 tentang Susunan Organisasi Badan Daerah dan Inspektorat Daerah provinsi Sumatera Utara, Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah Provinsi Sumatera Utara memiliki struktur organisasi sebagai berikut :

13

2.4 Job Description

1. Kepala badan mempunyai uraian tugas :

a) Menyelenggarakan pembinaan dan pengendalian dan pengendalian pelaksanaan tugas pokok dan fungsi badan;

b) Menyelengarakan penetapan program kerja dan rencana pengembangan pajak dan retribusi daerah serta pendapatan lainnya;

c) Menyelenggarakan penetapan kebijakan teknis Badan sesuai dengan kebijakan umum pemerintahan daerah;

d) Menyelenggarakan fasilitas pelaksanaan tugas dan fungsi kesekretariatan, perencanaan dan pengembangan, pajak dan retribusi daerah serta pendapatan lainnya, pengendalian dan pembinaan UPT;

e) Menyelenggarakan pemberian saran pertimbangan dan rekomendasi kepada gubernur mengenai pajak dan retribusi daerah serta pendapatan lainnyadan pelayanan umum sebagai bahan penetapan kebijakan pemerintahan daerah;

f) Menyelenggarakan koordinasi perangkat daerah yang berkaitan dengan pajak dan retribusi daerah serta pendapatan lainnya;

g) Menyelenggarakan pembinaan kesekretariatan, perencanaan dan pengembangan pajak dan retribusi daerah serta pendapatan lainnya dan pembinaan, UPT dan menyelenggarakan pembinaan teknis fungsional pajak dan retribusi daerah serta pendapatan lainnya;

15

h) Menyelenggarakan fasilitas dan kerjasama dengan instansi, unit kerja, swasta dan lembaga terkait lainnya untuk kelencaran pelaksanaan kegiatan badan;

i) Menyelenggarakan koordinasi penyusunan rencana strategis, Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ) dan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah LPPD Badan;

j) Menyelenggarakan tugas teknis serta evaluasi dan pelaporan yang meliputi kesekretariatan, perencanaan dan pengembangan pajak dan retribusi daerah serta pendapatan lainnya, pengendalian dan pembinaan;

k) Menyelenggarakan koordinasi dan membina UPT;

l) Menyelenggarakan koordinasi denfan Kabupaten/Kota serta unit kerja terkait;

m) Menyelenggarakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

n) Untuk melaksanakan tugas, fungsi dan uraian tugas sebagaimana dimaksud, Kepala Badan Pengelolaan Pajak Dan Retribusi Daerah dibantu :

a. Sekretariat;

b. Bidang pengembangan dan pengendalian pendapatan pajak daerah;

c. Bidang pajak kendaraan bermotor dan bea balik nama kendaraan bermotor;

d. Bidang pajak air permukaan, pajak bahan bakar kendaraan bermotor, dan pajak rokok;

e. Bidang retribusi dan pendapatan lainnya;

f. UPT Samsat;

g. UPT Pusat Informasi Pendapatan;

h. UPT Penyuluhan;

i. Kelompok Jabatan Fungsional.

2. Sekretariat

Mempunyai uraian tugas :

a. Menyelenggarakan pengkajian program kerja Sekretariat;

b. Menyelenggarakan pengelolaan administrasi umum dan kepegawaian;

c. Menyelenggarakan pengelolaan administrasi keuangan;

d. Menyelenggarakan pengelolaan administrasi program, akuntabilitas dan informasi publik;

e. Menyelenggarakan penatausahaan adminstrasi pendapatan dan belanja;

f. Menyelenggarakan rumah tangga Badan;

g. Menyelenggarakan adminsitrasi perkantoran;

h. Menyelenggarakan pengelolaan perlengkapan;

i. Menyelenggarakan fasilitasi pemenuhan kebutuhan, pemeliharan sarana dan prasarana perkantoran;

3. Bidang Pengembangan dan Pengendalian Pendapatan Daerah Mempunyai uruaian tugas:

a. Menyelenggarakan pengkajian program kerja Bidang Pengembangan dan Pengendalian;

17

b. Menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan perencanaan dan pengembangan pajak dan retribusi daerah serta pendapatan lainnya, evaluasi dan pengendalian pengelolaan pajak dan retribusi daerah serta pendapatan lainnya, hukum dan publikasi;

c. Menyelenggarakan koordinasi pengkajian bahan kebijakan perencanaan dan pengembangan pajak dan retribusi daerah serta pendapatan lainnya, evaluasi dan pengendalian pengelolaan pajak dan retribusi daerah serta pendapatan lainnya, hukum dan publikasi;

d. Menyelenggarakan fasilitas evaluasi, pengendalian dan pembinaan pada UPT SAMSAT meliputi kesekretariatan, pengelolaan pajak dan retribusi daerah serta pendapatan lainnya;

e. Menyelenggarakan penyusunan dan penetapan target penerimaan pajak dan retribusi daerah serta pendapatan lainnya;

4. Bidang Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor Kepala Bidang Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor, mempunyai uraian tugas:

a. Menyelenggarakan pengkajian program kerja Bidang Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor;

b. Menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan teknis pembuatan rekapitulasi penetapan dan realisasi penerimaan pajak kendaraan bermotor dan bea balik nama kendaraan bermotor;

c. Menyelenggarakan pengkajian bahan penyelesaian keberatan dan sengketa pajak kendaraan bermotor dan bea balik nama kendaraan bermotor;

d. Menyelenggarakan pengelolaan pembukuan dan pelaporan pajak kenda raan bermotor dan bea balik nama kendaraan bermotor;

e. Menyelenggarakan pengkajian bahan pembinaan dan fasilitasi pembukuan dan pelaporan pajak kendaraan bermotor dan bea balik nama kendaraan bermotor;

Untuk melaksanakan tugas, fungsi dan uraian tugas sebagaimana dimaksud. Kepala Bidang Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor dibantu oleh:

1) Kepala Sub Bidang Teknis Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor mempunyai uraian tugas:

a. Melaksanakan penyusunan program kerja Sub Bidang Teknis Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor;

b. Melaksanakan penyusunan bahan petunjuk teknis penghitungan dasar pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor;

c. Melaksanakan penyusunan rancangan bahan penelitian atas kebenaran penghitungan Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor;

d. Melaksanakan penyusunan bahan pedoman proses penagihan dengan surat paksa, sita dan lelang;

19

e. Melaksanakan penyusunan bahan pedoman pengelolaan data tunggakan Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor;

f. Melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis pencairan tunggakan Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor

g. Melaksanakan penyusunan bahan pedoman penatausahaan penghapusan Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor

2) Kepala Sub Bidang Keberatan dan Sengketa Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor mempunyai uraian tugas:

a. Melaksanakan penyusunan program kerja Sub Bidang Keberatan dan Sengketa Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor;

b. Melaksanakan penyusunan bahan petunjuk teknis pelayanan atas pengajuan surat permohonan keberatan dan sengketa Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor serta pemberian pelayanan atas permohonan keberatan dan sengketa Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor;

c. Melaksanakan penyusunan petunjuk teknis penyelesaian pemberian keringanan Pajak Kedaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor dan restitusi;

d. Melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis tentang tata cara pemberian keringanan Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraa Bermotor dan retribusi;

e. Melaksanakan penyusunan bahan pedoman penatausahaan berkas-berkas permohonan keberatan dan sengketa Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor;

f. Melaksanakan penyusunan bahan fasilitasi keberatan dan sengketa Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor;

3) Kepala Sub Bidang Pembukuan dan Pelaporan Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor mempunyai uraian tugas :

a. Melaksanakan penyusunan program kerja Sub Bidang Pembukuan dan Pelaporan Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor;

b. Melaksanakan penyusuna bahan petunjuk teknis pembuatan rekapitulasi penetapan dan realisasi Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor;

c. Melaksanakan penyusunan bahan petunjuk teknis rekapitulasi piutang atau tunggakan dan realisasi piutang dan/atau tunggakan Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor;

21

d. Melaksanakan penyusunan bahan pedoman pengelolaan data potensi, realisasi dan piutang dan/atau tunggakan Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor;

e. Melaksanakan penyusunan bahan pedoman pengelolaan data objek dan subjek Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor berdasarkan kebutuhan pengolahan data;

f. Melaksanakan penyusunan bahan perhitungan bagi hasil Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor kepada Kabupaten/Kota;

g. Melaksanakan penyusunan bahan fasilitasi bidang pembukuan dan pelaporan Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor;

5. Bidang Pajak Air Permukaan, Pajak Bahan Bakar Kendaraan, dan Pajak Rokok

Mempunyai uraian tugas :

a. Menyelenggarakan pengkajian program kerja Bidang Pajak Air Permukaan, Pajak Bahan Bakar Kendaraan dan Pajak Rokok;

b. Menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan teknis pembuatan rekapitulasi teknis pembuatan rekapitulasi penetapan dan realisasi penerimaan Pajak Air Permukaan, Pajak Bahan Bakar Kendaraan, dan Pajak Rokok;

c. Menyelenggarakan pengkajian bahan penyelesaian keberatan dan sengketa Pajak Air Permukaan, Pajak Bahan Bakar Kendaraan, dan Pajak Rokok;

d. Menyelenggarakan pengkajian bahan penyelesaian keberatan dan sengketa Pajak Air Permukaan, Pajak Bahan Bakar Kendaraan, dan Pajak Rokok;

e. Menyelenggarakan pengkajian bahan pembinaan dan fasilitasi pembukuan dan pelaporan Pajak Air Permukaan, Pajak Bahan Bakar Kendaraan, dan Pajak Rokok;

f. Menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengembalian kebijakan;

g. Menyelanggarakan pelaporan dan evaluasi kegiatan Bidang Pajak Air Permukaan, Pajak Bahan Bakar Kendaraan dan Pajak Rokok;

h. Menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait;

i. Menyelenggarakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

6. Bidang Retribusi dan Pendapatan Lainnya Mempunyai uraian tugas:

a. Menyelenggarakan pengkajian program kerja Bidang Retribusi dan Pendapatan Lainnya;

b. Menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan teknis bidang retribusi daerah dan pendapatan Iainnya:

23

c. Menyelenggarakan pengkajian bahan petunjuk teknis pengelolaan retribusi daerah, pendapatan Iainnya dan pembukuan dan pelaporan retribusi dan pendapatan Iainnya;

d. Menyelenggarakan pengkajian bahan pembinaan dan fasiltas pengelolaan retribusi daerah, pendapatan Iainnya dan pembukuan dan pelaporan retribusi dan pendapatan Iainnya;

e. Menyelenggarakan pengelolaan pembukuan dan pelaporan, retribusi daerah dan pendapatan Iainnya;

f. Menyelenggarakan konsultasi dan rekonsiliasi pengelolaan pemungutan retribusi daerah, pendapatan Iainnya dan pembukuan dan pelaporan retribusi dan pendapatan Iainnya dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah, pengelola, Instansi Pusat dan Kabupaten/Kota;

2.5 Jaringan Usaha Kegiatan

Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah Provinsi Sumatera Utara memiliki jaringan usaha kegiatan yang dikembangkan melalui:

a. Pembentukan Samsat Corner, merupakan layanan Pengesahan STNK, Pembayaran PKB dan SWDKLLJ di Pusat Perbelanjaan (mall, supermarket, hypermarket).

b. Bus Samsat Keliling, merupakan fasilitas layanan pembantu yang disiapkan untuk pengesahan STNK setiap tahun, pembayaran PKB dan SWDKLLJ dengan menggunakan kendaraan bermotor yang beroperasi dari satu tempat ke tempat yang lain. Sasarannya adalah wajib pajak yang jauh dari Kantor Samsat.

c. Pembentukan Samsat Gerai, merupakan tempat pelayanan PKB, pengesahan STNK setiap tahun dan SWDKLLJ yang mempunyai wilayah kerja tertentu dalam operasionalnya bertugas membantu Samsat Induk. Tujuannya adalah untuk mendekatkan pelayanan kepada wajib pajak.

d. Payment Point System (Pembayaran Titipan) merupakan fasilitas layanan yang disiapkan melalui sistem kerjasama dengan jasa perbankan dalam hal ini Bank Sumut untuk memudahkan wajib pajak dalam memenuhi kewajibannya membayar PKB dan BBN-KB yang bertujuan menjamin kelancaran dan keamanan setoran wajib pajak, sehingga tidak ada lagi uang yang beredar ditangan petugas (wajib pajak langsung membayar ke loket Bank Sumut).

e. E-Samsat Paten, merupakan layanan informasi dan pembayaran PKB dan SWDKLLJ melalui sms dan sms aplikasi yang bertujuan untuk memudahkan wajib pajak untuk mengetahui informasi PKB dan SWDKLLJ yang harus dibayar serta memudahkan wajib pajak untuk melakukan pembayaran.

2.6 Kinerja Usaha Terkini

1. Program Peningkatan Sarana Prasarana Aparatur : a. Penyediaan Prasarana (membangun gedung baru) b. Perbaikan Prasarana (rehabilitasi gedung)

c. Perbaikan Sarana (fasilitas) Kantor

d. Pemenuhan Sarana (melengkapi fasilitas) Kantor 2. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur:

25

a. Memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada PNS untuk mengikuti jenjang pendidikan formal (program belajar dan/atau izin belajar)

b. Penyertaan PNS pada diklat teknis (kursus penjenjangan untuk peningkatan karir)

c. Penyertaan PNS pada diklat fungsional (kursus untuk meningkatkan kemampuan fungional)

d. Melaksanakan studi banding ke luar Provinsi Sumatera Utara

e. Melaksanakan Bimbingan teknis implementasi peraturan perundang-undangan

f. Melakukan evaluasi secara berkala terhadap kinerja para star.

3. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

4. Program Peningkatan Pendapatan Daerah

a. Meningkatkan koordinasi, dengan dengan berbagai pihak b. Melakukan sosialisasi/Penyuluhan

c. Melakukan Razia

5. Pendistribusian Wilayah Pengelolaan 6. Pengembangan inovasi pelayanan

7. Sensus/Penelusuran Kendaraan Bermotor Yang Tidak Melakukan Daftar Ulang (KB-TMDU)

8. Standarisasi Iso 9001 - 2000 9. Mapping (pemetaan) Potensi

2.7 Rencana Kegiatan

Untuk upaya optimalisasi pajak dan retribusi daerah, Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah Provinsi Sumatera Utara memiliki beberapa susunan rencana kegiatan sebagai berikut:

1. Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Badan, Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala UPT, Kepala Bidang dan Kepala Sub Bagian wajib menerapkan prinsip koordinasi integrasi simplikasi, dan sinkronisasi baik interm maupun antar satuan Kerja/Unit Organisasi lainnya sesuai tugas dan mekanisme yang ditetapkan.

2. Kepala Badan wajib melaksanakan pengawasan dan pembinaan terhadap bawahannya masing-masing.

3. Dalam hal Kepala Badan berhalangan dalam melaksanakan tugas karena sesuatu hal, Sekretaris melaksanakan tugas-tugas Kepala Badan, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

4. Apabila Sekretaris Badan berhalangan melaksanakan tugasnya karena sesuatu hal, maka Kepala Badan menghunjuk pejabat yang telah memenuhi persyaratan untuk melaksanakan tugas Sekretaris;

5. Apabila Kepala Bidang berhalangan, dalam melaksanakan tugasnya karena sesuatu hal, Kepala Badan menghunjuk pejabat yang telah memenuhi persyaratan untuk melaksanakan tugas Kepala Bidang;

6. Apabila Kepala UPT berhalangan, dalam melaksanakan tugasnya karena sesuatu hal, Kepala Sub Bagian Tata Usaha melaksanakan tugas-tugas Unit Pelaksana Teknis sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;

27

7. Apabila Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Kepala Sub Bidang dan/atau Kepala Seksi berhalangan, dalam melaksanakan tugasnya karena sesuatu hal, Kepala Unit Pelaksanaan Teknis dan/atau Kepala Bidang menghunjuk pejabat yang telah memenuhi persyaratan untuk melaksanakan tugas Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Kepala Sub Bidang dan/atau Kepala Seksi;

8. Atas dasar pertimbangan daya guna dan hasil guna, dalam hal berhalangan melaksanakan tugasnya, masing-masing pejabat dapat menghunjuk dan mendelegasikan tugasnya kepada pejabat setingkat dibawahnya yang dapat bertanggung jawab sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pendapatan Asli Daerah adalah penerimaan yang diperoleh dari sumber-sumber pendapatan di dalam daerahnya sendiri. Pendapatan Asli Daerah tersebut dipungut berdasarkan peraturan daerah yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.

Menurut Carunia (2017:119) Pendapatan Asli Daerah (PAD) merupakan penerimaan yang diperoleh dari sumber-sumber dalam wilayahnya sendiri, semakin tinggi peranan PAD dalam strutur keuangan yang dimiliki oleh daerah untuk melaksanakan kegiatan pembangunan daerahnya.

Berdasarkan Undang-undang No 33 tahun 2004 Pendapatan Asli Daerah merupakan pendapatan yangdiperoleh dari daerah yang di pungut berdasarkan peraturan daerah sesuai denganperaturan perundang-undangan.

Menurut Nafsi Hartoyo (2017), ada beberapa hal yang menyebabkan rendahnya PAD yaitu:

a. Kurangnya Kepekaan daerah dalam menemukan keunggulan budaya dan potensi asli daerah;

b. Kepatuhan dan kesadaran wajib pajak atau retribusi yang relatif rendah;

c. Lemahnya sistem hukum dan administrasi pendapatan daerah;

d. Kelemahan kualitas SDM aparatur;

e. Kekhawatiran birokrasi dalam menjalankan programnya;

f. Kurang optimisnya hasil yang akan dicapai

29

g. Sering kali pengeluaran biaya yang digunakan untuk menjalankan program di naikkan sejak awal pada setiap anggarannya.

Adapun struktur pendapatan pemerintah Provinsi Sumatera Utara dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) berasal dari:

a) Pajak Daerah, terdiri dari:

1. Pajak Kendaraan Bermotor (PKB)

2. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) 3. Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) 4. Pajak Air Permukaan (APU)

5. Pajak Rokok

b) Retribusi Daerah, terdiri dari:

1. Retribusi Umum 2. Retribusi Khusus 3. Retribusi Tertentu

c) Hasil pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan, terdiri dari:

1. Bagian laba atas penyertaan modal pada perusahaan milik daerah (BUMD)

2. Bagian laba atas penyertaan modal pada perusahaan milik negara (BUMN)

d) Pendapatan Asli Daerah lainnya yang sah

1. Hasil penjualan aset daerah yang tidak dipisahkan 2. Penerimaan jasa giro

4. Pendapatan denda pajak 5. Pendapatan dari pengembalian

6. Pendapatan dari penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan 7. Pendapatan dari angsuran/cicilan penjualan

8. Pendapatan BULD

3.2 Pajak Kendaraan Bermotor

3.2.1 Pengertian Pajak Kendaraan Bermotor

Pajak Kendaraan Bermotor adalah pajak atas kepemilikan dan/atau penguasaan kendaraan bermotor. Kendaraan Bermotor adalah semua kendaraan beroda beserta gandengannya yang digunakan di semua jenis jalan darat, dan digerakkan oleh peralatan teknik berupa motor atau peralatan lainnya yang berfungsi untuk mengubah suatu sumber daya energi tertentu menjadi tenaga gerak kendaraan bermotor yang bersangkutan, termasuk alat-alat berat dan alat-alat besar yang dalam operasinya menggunakan roda dan motor dan tidak melekat secara permanen serta kendaraan bermotor yang dioperasikan di air. Pengertian diatas berdasarkan Undang-undang No 28 Tahun 2009 mengenai Pajak daerah dan Retribusi Daerah.

3.2.2 Objek dan Subjek Pajak Kendaraan Bermotor

Berdasarkan UU No 28 Tahun 2009 Pasal 3, Objek Pajak Kendaraan Bermotor adalah kepemilikan dan/atau penguasaan Kendaraan Bermotor.

termasuk ke dalam pengertian kendaraan bermotor adalah kendaraan bermotor beroda beserta gandengannya, yang dioperasikan di semua jenis

31

jalan darat dan kendaraan bermotor yang dioperasikan di air dengan ukuran isi kotor GT 5 (lima Gross Tonnage) sampai dengan GT 7 (tujuh Gross Tonnage).

Dan yang bukan merupakan Objek pajak yaitu:

a. kereta api;

b. Kendaraan Bermotor yang semata-mata digunakan untuk keperluan pertahanan dan keamanan negara;

c. Kendaraan Bermotor yang dimiliki dan/atau dikuasai kedutaan, konsulat, perwakilan negara asing dengan asas timbal balik dan lembaga-lembaga internasional yang memperoleh fasilitas pembebasan pajak dari Pemerintah; dan

d. objek Pajak lainnya yang ditetapkan dalam Peraturan Daerah.

Menurut UU No 28 tahun 2009 Pasal 4, Subjek Pajak Kendaraan Bermotor adalah orang pribadi atau Badan yang memiliki dan/atau menguasai Kendaraan Bermotor. Sedangkan, wajib pajak kendaraan bermotor adalah orang pribadi atau Badan yang memiliki Kendaraan Bermotor. Dalam hal Wajib Pajak Badan, kewajiban perpajakannya diwakili oleh pengurus atau kuasa Badan tersebut. Dengan demikian, PKB subjek sama dengan wajib pajak, yaitu orang pribadi atau badan yang memiliki dan atau menguasai kendaraan bermotor.

Menurut UU No 28 tahun 2009 Pasal 4, Subjek Pajak Kendaraan Bermotor adalah orang pribadi atau Badan yang memiliki dan/atau menguasai Kendaraan Bermotor. Sedangkan, wajib pajak kendaraan bermotor adalah orang pribadi atau Badan yang memiliki Kendaraan Bermotor. Dalam hal Wajib Pajak Badan, kewajiban perpajakannya diwakili oleh pengurus atau kuasa Badan tersebut. Dengan demikian, PKB subjek sama dengan wajib pajak, yaitu orang pribadi atau badan yang memiliki dan atau menguasai kendaraan bermotor.

Dokumen terkait