• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS AKHIR OLEH: SALSABILLAH PUTRI MAWADDAH Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Diploma III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TUGAS AKHIR OLEH: SALSABILLAH PUTRI MAWADDAH Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Diploma III"

Copied!
67
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS AKHIR

ANALISIS KONTRIBUSI PAJAK KENDARAAN BERMOTOR DAN BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TERHADAP PENDAPATAN

ASLI DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA PER TAHUN 2018-2020

OLEH:

SALSABILLAH PUTRI MAWADDAH 182101016

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Diploma III

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2021

(2)

NIM

PROGRAM STUDI JT]DUL TUGAS AKHIR

Tan ggal

:

* .\tglgtP.es. zoz r

Tanggat

: . 9).

!:he&gr.zoz r

r82101016

DIPLOMA III KEUANGAI\I

ANALISIS KONTRIBUSI PAJAK KENIDARAAN

BERMOTOR DAN BEA BALIK NAMA

KEI\IDARAAN BERMOTOR TERIIAI}AP PENDAPATAN ASLI DAERAH PRO\INSI ST]MATERA UTARA PER TAHTJN 2OIL2O2O DOSEN PEMBIMBING

,47 /

'v/

Dr. Yeni Absah. SE. M.Si NrP. 19741123200012 2 001

FAKULTAS EKONONII DAN BISNIS DOSEN PENGUJI

Inneke Oaftlfiah. SE. M. Si

NIP. 19830720 200604 2 003

OGRAM STUDI

$ffi ?ro,,ffi

(rrrorouror$ I 00s

(3)

T

JNTVERSITAS SUMATERA UTARA

, FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN

LEMBAR PERi\TYATAAN TUGAS AKIIIR

Saya yang bertandatangan dibawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tugas ali&ir yang berjudul "Analisis Kontribusi Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bemotor Terhadap Pendapatan Asli Daerah Provinsi Sumatera Utara Per- Tahun 201b2020" adalah benar hasil karya tulis saya sendiri yang disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Ahli Madya pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Bagian atau data terte,ntu yang saya peroleh dari perusahaan atau le,lnbaga, danlatau saya kutip dari hasil karya orang lain telatr mendapat izin, danlatat dituliskan sumbernya secara jelas sesuai nonna, kaidah dan etika pe,lrulisan ilmiah.

Apabila kemudian hari ditemukan adanya kecurangan dan plagSat dalam tugas a}rhir ini, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

l\rIM. 182101015

(4)

kepada peneliti sehingga dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini yang berjudul

“Analisis Kontribusi Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor Terhadap Pendapatan Asli Daerah Provinsi Sumatera Utara Per Tahun 2018-2020”. Tugas Akhir ini merupakan syarat wajib bagi setiap mahasiswa agar dapat menyelesaikan Program Studi Diploma III Keuangan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Dalam penyusunan Tugas Akhir ini, peneliti banyak mendapat bimbingan dan arahan dari berbagai pihak sehingga pada kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. Fadli, SE, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Raja Bongsu Hutagalung, M.Si, selaku Ketua Program Studi Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Yasmin Chairunisa Muchtar, SP, MBA. selaku Sekretaris Program Studi Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Dr. Yeni Absah, M.Si, selaku Dosen Pembimbing yang selalu

memberikan saran-saran serta petunjuk dan bimbingan kepada peneliti.

(5)

5. Ibu Inueke Qamariah, SE, M.Si, selaku Dosen Penguji yang selalu memberikan saran-saran serta petunjuk dan bimbingan kepada peneliti.

6. Seluruh dosen pengajar dan pegawai di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

7. Teristimewa k6pada kedua orangtua peneliti, yaitu Ayahanda Tercinta

Mukhlis dan Ibunda Teroink Leni Herlinayffigtelah memberikan segalanya kepada peneliti, dari kasih sayang, perhatian, pengorbanan serta dorongan

semangat sehingga peneliti dapat menyelesaikan pendidikan pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara dan doa yang tiada hentinya kepada peneliti deugan tulus dau ikhlas.

e

8. Teman-teman seperjuangan, yaitu Lola, Intan, Shella, Nadya, Sherina, Sarah,

Enda, Silpiana, Fauziah, Haliz4 Margaretha, knmanuel, dan Haris. Terima kasih atas dukungan dan men-jadi teman yang baik untuk penulis.

9. Teman{eman mahasiswa Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Stanrbuk 2018 yang telah menghabiskan waktu bersama selama menempuh pendidikan di Universitas Sumatera Utara.

Atas bantuan dan dorongal tersebut, penulis hanya bisa berdoa semoga amal baik yang telah diberikan kirarrya dibalas oleh Allah SWT, dan peneliti berharap

semoga Tugas Alfiir ini bermanfaat bagi semua pihak.

Medan, 10 Agustus 2021 Peneliti

Salsabillatr Puhi Mawaddah

182101016

(6)

Universitas Sumatera Utara.

7. Teristimewa kepada kedua orangtua peneliti, yaitu Ayahanda Tercinta Mukhlis dan Ibunda Tercinta Leni Herlina yang telah memberikan segalanya kepada peneliti, dari kasih sayang, perhatian, pengorbanan serta dorongan semangat sehingga peneliti dapat menyelesaikan pendidikan pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara dan doa yang tiada hentinya kepada peneliti dengan tulus dan ikhlas.

8. Teman-teman seperjuangan, yaitu Lola, Intan, Shella, Nadya, Sherina, Sarah, Enda, Silpiana, Fauziah, Haliza, Margaretha, Immanuel, dan Haris. Terima kasih atas dukungan dan menjadi teman yang baik untuk penulis.

9. Teman–teman mahasiswa Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Stambuk 2018 yang telah menghabiskan waktu bersama selama menempuh pendidikan di Universitas Sumatera Utara.

Atas bantuan dan dorongan tersebut, penulis hanya bisa berdoa semoga amal baik yang telah diberikan kiranya dibalas oleh Allah SWT, dan peneliti berharap semoga Tugas Akhir ini bermanfaat bagi semua pihak.

Medan, 10 Agustus 2021 Peneliti

Salsabillah Putri Mawaddah

182101016

(7)

DAFTAR ISI

Halaman LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PERNYATAAN

KATA PENGANTAR...i

DAFTAR ISI... iii

DAFTAR TABEL... v

DAFTAR GAMBAR...vi

DAFTAR GRAFIK...vii

DAFTAR LAMPIRAN...viii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1

1.2 Rumusan Masalah...5

1.3 Tujuan Penelitian... 6

1.4 Manfaat Penelitian... 6

1.5 Jadwal Kegiatan... 6

1.6 Sistematika Penelitian...7

BAB II PROFIL PERUSAHAAN/ INSTANSI 2.1 Sejarah dan Profil BPPRD-SU...9

2.2 Fungsi, Visi dan Misi...10

2.3 Struktur Organisasi... 12

2.4 Job Description...14

2.5 Jaringan Usaha Kegiatan...23

2.6 Kinerja Usaha Terkini...24

2.7 Rencana Kegiatan... 26

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Pendapatan Asli Daerah...28

3.2 Pajak Kendaraan Bermotor... 30

3.3 Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor...35

3.4 Target dan Realisasi Pendapatan Asli Daerah, Pajak kendaraan Bermotor, dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor Sumatera Utara Tahun 2018-2020... 39

3.5 Kontribusi Pajak Kendaraan Bermotor Terhadap Pendapatan Asli Daerah... 43

3.6 Kontribusi Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor Terhadap Pendapatan Asli Daerah...44

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan... 46

(8)
(9)

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman

1.1 Jadwal Kegiatan...7 3.1 Target dan Realisasi Penerimaan Pendapatan Asli Daerah

Sumatera Utara Tahun 2018-2020...39 3.2 Target dan Realisasi Penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor

Sumatera Utara Tahun 2018-2020...40 3.3 Target dan Realisasi Penerimaan Bea Balik Nama Kendaraan

Bermotor Sumatera Utara Tahun 2018-2020...41 3.4 Kontribusi Pajak Kendaraan Bermotor Terhadap Pendapatan

Asli Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2018-2020... 43 3.5 Kontribusi Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor Terhadap

Pendapatan Asli Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun

2018-2020... 44

(10)

Sumatera Utara...11 2.2 Struktur Organisasi Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi

Daerah Provinsi Sumatera Utara...13

(11)

DAFTAR GRAFIK

No. Grafik Judul Halaman

1.1 Tren Kontribusi Pajak Daerah... 3

(12)

BBNKB Tahun 2018... 50 2 Laporan Realisasi Anggaran BPPRDSU Bagian PKB dan

BBNKB Tahun 2019... 52 3 Laporan Realisasi Anggaran BPPRDSU bagian PKB dan

BBNKB Tahun 2020...54

(13)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Sejak tahun 1948 berbagai Undang-undang tentang pemerintahan Daerah dan perimbangan keuangan antara pusat dan daerah telah menempatkan pajak dan retribusi daerah sebagai sumber penerimaan daerah, bahkan terdapat pada Undang-undang Nomor 5 tahun 1974 pajak dan retribusi daerah yang termasuk menjadi pendapatan asli daerah. Pendapatan Asli Daerah sendiri, bermanfaat untuk menggambarkan keberhasilan pembangunan ekonomi daerah karena Pendapatan Asli Daerah merupakan nilai pendapatan yang benar-benar diterima oleh daerah dan akan digunakan untuk pembangunan dan juga dapat meningkatan kesejahteraan masyarakat. Semakin besar nilai PAD suatu daerah maka semakin besar pula anggaran pembangunan yang juga membuat masyarakat akan semakin sejahtera.

Pendapatan Asli Daerah bersumber dari pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan Pendapatan Asli Daerah Lainnya yang sah. Jika dilihat dari tahun ke tahun maka, kontribusi PAD terhadap Pendapatan Daerah Sumatera Utara mengalami penurunan secara signifikan yaitu berdasarkan TA. 2008 Pendapatan daerah terealisasi sebesar Rp.

3.225.853.317.436,80 dengan kontribusi PAD sebesar 67,62%. Tahun 2013 terealisasi sebesar Rp. 7.625.027.273.017,79 dengan kontribusi PAD sebesar 56,08% dan untuk 2017 Pendapatan direalisasikan sebesar Rp.

12.256.297.388.153,- dengan kontribusi PAD sebesar 43,42%. Dalam hal ini

(14)

pemerintah daerah memiliki beberapa kecenderungan penurunan PAD, yaitu dapat disebabkan oleh dana perimbangan yang semakin meningkat, ketergantungan pemerintah daerah terhadap sumber dana pemerintah pusat dan dana eksternal lainnya.

Salah satu komponen Pendapatan Asli Daerah yang mempunyai kontribusi terbesar adalah pajak daerah. Pajak daerah, yang biasa disebut pajak, adalah iuran wajib yang dilakukan oleh orang pribadi atau badan kepada daerah tanpa adanya imbalan langsung, yang dipaksakan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan daerah dan pembangunan daerah. Menurut Undang-undang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Nomor 28 Tahun 2009, pajak daerah adalah kontribusi wajib kepada daerah yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan daerah bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

Pajak daerah meliputi pajak provinsi dan pajak kabupaten/kota. Jenis pajak

provinsi sendiri ada 5 yaitu pajak kendaraan bermotor, bea balik nama kendaraan

bermotor, pajak bahan bakar kendaraan bermotor, pajak air permukaan dan pajak

rokok. Salah satu jenis pajak daerah yang merupakan pendapatan daerah yang

besar pada Provinsi Sumatera Utara adalah dari pajak kendaraan bermotor dan

Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor. Hal tersebut dapat dilihat dari Grafik 1.1

berikut.

(15)

3

Grafik 1.1

Tren Kontribusi Pajak Daerah

Sumber: Data diolah dari LKPJ Gubernur 2008-2016, Lap. Evaluasi Realisasi 2017 dan APBD 2018

Dapat dilihat dari Grafik 1.1 tren kontribusi menunjukkan bahwa tahun 2010 sampai dengan 2013, Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor merupakan penghasil terbesar dalam Pajak Daerah, sedangkan di tahun 2014 sampai 2016, kontribusi Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor terhadap Pajak Daerah semakin turun, sedangkan Pajak Kendaraan Bermotor berkontribusi meningkat terhadap Pajak Daerah secara signifikan.

Dari tren tersebut dapat disimpulkan bahwa fluktuasi pertumbuhan realisasi pajak kendaraan bermotor dan bea balik nama kendaraan bermotor sejalan dengan perencanaan pada saat target pendapatannya ditetapkan pada tahun sebelumnya.

Untuk itu analisis ini berguna untuk melihat seberapa besar kontribusi PKB dan BBNKB terhadap PAD, agar tidak terjadinya penurunan terhadap APBD

%

(16)

akan bergantung pada pemerintah pusat maupun dari sumber dana eksternal dalam halmembiayai keuangan daerahnya. Jika hal tersebut terus terjadi maka biaya daerah akan semakin berkurang, pertumbuhan dan perkembangan daerah tidak akan terencana secara merata.

Untuk itu besar kecilnya pendapatan asli daerah, mencerminkan kemampuan suatu daerah untuk mengatur dan mengurus lingkup rumah tangganya terutama dalam rangka menggali sumber-sumber keuangan daerah yang berkaitan dengan biaya dan dalam rangka melaksanakan pembangunan daerah yang nyata dan bertanggung jawab.

Penelitian Indriani (2018) mengenai analisis kontribusi Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea balik Nama kendaraan Bermotor terhadap Pendapatan Asli Daerah Provinsi Jawa Tengah Periode 2015-2017 menunjukkan kurang kontribusinya PKB dan BBNKB terhadap PAD Provinsi Jawa Tengah.Namun, laju pertumbuhan penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor masing-masing mengalami peningkatan.

Penelitian Pontoh, dkk (2017) mengenai Analisis Penerimaan Pajak

Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBN-KB)

dalam Peningkatan Pendapatan Asli Daerah Provinsi Sulawesi Utara

menunjukkan Peranan Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama

Kendaraan Bermotor pada Pendapatan Asli Daerah dapat dilihat melalui Realisasi

penerimaan PKB dan BBN-KB terhadap realisasi penerimaan PAD Propinsi

Sulawesi Utara untuk 5 tahun terakhir ini sangat dominan yaitu diantara 51% s/d

66%. Sehingga dengan demikian penerimaan PKB dan BBN-KB adalah

(17)

5

merupakan kontributor terbesar pasokan keuangan bagi pemerintah daerah melalui penerimaan Pendapatan Asli Daerah.

Penelitian Djago (2015) mengenai Analisis Kontribusi Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor Dalam Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah Periode 2009-2013 Provinsi Jawa Timur UPTD Surabaya Utara menunjukkan bahwa Penerimaan PKB dan BBNKB memberikan kontribusi berkisar antara 40% sampai 60% dari total PAD secara keseluruhan. Oleh karena itu, dapat diketahui bahwa Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor memiliki kontribusi yang sangat besar dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah.

Berdasarkan pemaparan dan penelitian terdahulu di atas, maka penulis tertarik untuk mengambil Judul “Analisis Kontribusi Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor Terhadap Pendapatan Asli Daerah Provinsi Sumatera Utara Per Tahun 2018-2020”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan hal-hal yang dikemukakan pada latar Belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana kontribusi Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Provinsi Sumatera Utara Tahun 2018-2020?

2. Bagaimana kontribusi Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB)

terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Provinsi Sumatera Utara Tahun

2018-2020?

(18)

1.3 Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor terhadap Pendapatan Asli Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2018-2020.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Bagi Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah

Penelitian ini dapat digunakan sebagai tambahan informasi mengenai kinerja Instansi dan diharapkan dapat membantu dalam pengambilan keputusan sehingga dapat memberikan gambaran dan pertimbangan Instansi mengenai keputusan di masa yang akan datang.

2. Bagi Peneliti

Penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan wawasan dalam bidang perpajakan serta sebagai sarana untuk mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh penulis mengenai Pajak kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama kendaraan Bermotor.

3. Bagi Pembaca

Peneliti berharap penelitian ini dapat bermanfaat sebagai referensi dan sebagai penambah wawasan ilmu pengetahuan.

1.5 Jadwal Kegiatan

Penelitian ini dilakukan oleh penulis pada Badan Pengelolaan Pajak dan

Retribusi Daerah Provinsi Sumatera Utara Jalan Sisingamangaraja Km 5,5 Sitirejo

III, Medan Amplas, Kota Medan. Penelitian berlangsung mulai tanggal 7 Juni

2021 sampai 16 Juli 2021, dapat di lihat dari Tabel 1.1 berikut.

(19)

7

Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan

No Kegiatan

Mei- 2021 Juni-2021 Juli-2021 Agustus- 2021

IV II III IV I II III I II

1 Pengajuan Judul 2 Pengajuan Dosen Pembimbing 3 Pengumpulan Data 4 Penyusunan Tugas Akhir 5 Bimbingan Tugas Akhir 6 Penyelesaian Tugas akhir

1.6 Sistematika Penelitian

Adapun sistematika penulisan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini membahas latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,jadwal kegiatan dan sistematika penulisan.

BAB II PROFIL PERUSAHAAN/INSTANSI

Bab ini membahas sejarah ringkas, struktur organisasi, job description, jaringan usaha atau kegiatan, kinerja usaha terkini dan rencana kegiatan pada Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah Provinsi Sumatera Utara.

BAB III PEMBAHASAN

Bab ini menguraikan mengenai pengertian beserta memaparkan dan

(20)

menganalisis kontribusi PAD sesuai dengan topik dan hasil pengujian.

BAB IV PENUTUP

Bab ini menguraikan kesimpulan dan saran yang akan diajukan untuk

pengembangan proses pengolahan data Badan Pengelolaan Pajak dan

Retribusi Daerah Provinsi Sumatera Utara.

(21)

BAB II

PROFIL PERUSAHAAN/ INSTANSI 2.1 Sejarah dan Profil BPPRD-SU

Pengelolaan pendapatan daerah pada awalnya berada dalam koordinasi Biro Keuangan Sekretariat Daerah Tingkat I Sumatera Utara yang didalamnya terdapat Bagian Pajak dan Pendapatan. Perubahan Direktorat Pendapatan Daerah menjadi Dinas Pendapatan Daerah berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 4 Tahun 1976 dan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Sumatera Utara Nomor 143/IVGSU sebagai tindak lanjut dari Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor KUPD 3/12/43 tentang pembentukan Dinas Pendapatan Daerah Tingkat II di seluruh Indonesia 1 September 1975.

Selanjutnya berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 6 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Sumatera Utara, terhitung sejak tanggal 21 Desember 2016 Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara berubah menjadi Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah Provinsi Sumatera Utara.

Profil Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah

Nama Perusahaan/Instansi : Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah Provinsi Sumatera Utara (BPPRD-SU) Alamat Perusahaan/Instansi : Jl. Sisingamangaraja Km 5,5 Sitirejo III,

Medan Amplas, Kota Medan Website : https://bpprd.sumutprov.go.id.

Email : bpprd.provsu@gmail.com

(22)

2.2 Fungsi, Visi dan Misi A. Fungsi

Untuk melaksanakan tugas dimaksud, Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah Provinsi Sumatera Utara menyelenggarakan fungsi :

a. Penyelenggaraan koordinasi, fasilitasi, monitoring, evaluasi dan pengendalian pelaksanaan kebijakan Kepala Daerah dibidang pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah.

b. Penyelenggaraan pengolahan bahan data untuk penyempurnaan dan penyusunan kebijakan

c. Sesuai standar dalam urusan pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah.

d. Pembinaan dan pelaksanaan tugas dalam bidang pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah

e. Tugas lain yang diberikan Gubemur, sesuai dengan tugas dan fungsinya.

B. Visi

Adapun visi dari Badan Pengelolan Pajak dan Retribusi Daerah Provinsi Sumatera Utara sebagai berikut :

a. Menjadi pengelola pendapatan daerah yang profesional, berorientasi pada pelayanan publik yang berdaya saing.

b. Meningkatkan pendapatan daerah, meningkatkan kualitas pelayaanan kepada masyarakat, memantapkan kinerja sumber daya manusia dan kelembagaan serta menjalin jejaring kerja (Networking) dan koordinasi secara sinergi dibidang pendapatan daerah.

C. Misi

(23)

11

Adapun misi dari Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah Provinsi Sumatera Utara sebagai berikut :

a. Terwujudnya penerimaan daerah yang optimal.

b. Bertambahnya jumlah personil Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah Provinsi Sumatera Utara yang memiliki kemampuan dan kemauan untuk menggali potensi pendapatan daerah.

c. Bertambahnya jumlah potensi objek dan subjek pajak dan retribusi daerah.

Statement Budaya

Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah Provinsi Sumatera Utara memiliki Statement Budaya sebagai pegangan dalam mewujudkan kinerja.

Adapun Statement Budaya yang dimiliki oleh Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah Provinsi Sumatera Utara adalah “Profesional, Pelayanan Prima, Berdaya Saing”, yang bermakna bahwa Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah Provinsi Sumatera Utara akan selalu menjadi pengelola pendapatan daerah yang Profesional, Berorientasi pada Pelayanan Publik yang Berdaya Saing.

Logo dan Makna

Sumber: https://bpprd.sumutprov.go.id, 2021 Gambar 2.1

Logo Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah

Provinsi Sumatera Utara

(24)

Lambang Sumatera Utara terdiri dari padi dan kapas, perisai berbentuk jantung yang di dalamnya terdapat lukisan bintang bersudut lima, bukit barisan berpucuk lima, pelabuhan dan pabrik. Di tengah perisai terdapat gambar seorang yang sedang menanam padi yang dikelilingi sawit, karet, ikan dan daun tembakau.

Perisai yang digantung dengan rantai pada kepalan tangan di atas merupakan lambang semangat menegakkan cita-cita rakyat Sumatera Utara. Tujuh belas kuntum kapas dan empat puluh lima butir padi merupakan simbol hari kemerdekaan RI, 17 Agustus 1945. Bukit Barisan memiliki makna tata kemasyarakatan yang luhur, bersemangat persatuan dan gotong-royong.

2.3 Struktur Organisasi

Struktur organisasi adalah bagaimana pekerjaan dibagi, dikelompokkan, dan dikoordinasikan secara formal. Struktur organisasi merupakan salah satu sarana yang digunakan manajemen untuk mencapai sasarannya. Karena sasaran diturunkan dari strategi organisasi secara keseluruhan, logis kalau strategi dan struktur harus terkait erat. Struktur harus mengikuti strategi. Jika manajemen melakukan perubahan signifikan dalam strategi organisasinya, struktur juga perlu dimodifikasi untuk menampung dan mendukung perubahan ini.

Berdasarkan peraturan Gubernur Sumatera Utara Nomor 39 Tahun 2016

tentang Susunan Organisasi Badan Daerah dan Inspektorat Daerah provinsi

Sumatera Utara, Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah Provinsi

Sumatera Utara memiliki struktur organisasi sebagai berikut :

(25)

13

Gambar 2.2

KASUBBID KEBERATAN SENGKETA PAJAK AIR

PERMUKAAN, PAJAK BAHAN BAKAR

KENDARAAN BERMOTOR DAN PAJAK

ROKOK KASI KEBERATAN

& SENGKETA PAJAK KENDARAAN BERMOTOR DAN BEA BALIK NAMA

KENDARAAN BERMOTOR

KASUBBID EVALUASI &

PENGENDA-LIAN PENDAPATAN

DAERAH

KEPALA BADAN

SEKRETARIS

KASSUBAG

KEUANGAN KASSUBAG PROGRAM, AKUNTABILITAS DAN INFORMASI

PUBLIK KASSUBAG

UMUM DAN KEPEGAWA

IAN KELOMPOK

JABATAN FUNGSIONA

L

KABID RETRIBUSI DAN PENDAPATAN

LAINNYA KABID PAJAK AIR

PERMUKAAN, PAJAK BAHAN BAKAR KENDARAAN, DAN

PAJAK ROKOK KABID PAJAK

KENDARAAN BERMOTOR DAN BEA BALIK NAMA

KENDARAAN BERMOTOR KABID

PENGEMBANGAN PENGENDALIANDAN

PENDAPATAN DAERAH

KASUBBID PERENCANAAN &

PENGEMBANGAN PENDAPATAN

DAERAH

KASUBBID TEKNIS PAJAK KENDARAAN BERMOTOR DAN BEA BALIK NAMA

KENDARAAN BERMOTOR

KASUBBID TEKNIS AIR PERMUKAAN, PAJAK

BAHAN BAKAR KENDARAAN BERMOTOR DAN PAJAK

ROKOK

KASUBBID RETRIBUSI

KASUBBID EVALUASI &

PENGENDALIAN PENDAPATAN

DAERAH

KASUBBID HUKUM DAN PUBLIKASI

UPT

KASI KEBERATAN &

SENGKETA PAJAK KENDARAAN BERMOTOR DAN BEA

BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR

KASUBBID PENDAPATAN

LAINNNYA

KASUBBID PEMBUKUAN DAN

PELAPORAN RETRIBUSI DAN

PENDAPATAN LAINNYA

(26)

2.4 Job Description

1. Kepala badan mempunyai uraian tugas :

a) Menyelenggarakan pembinaan dan pengendalian dan pengendalian pelaksanaan tugas pokok dan fungsi badan;

b) Menyelengarakan penetapan program kerja dan rencana pengembangan pajak dan retribusi daerah serta pendapatan lainnya;

c) Menyelenggarakan penetapan kebijakan teknis Badan sesuai dengan kebijakan umum pemerintahan daerah;

d) Menyelenggarakan fasilitas pelaksanaan tugas dan fungsi kesekretariatan, perencanaan dan pengembangan, pajak dan retribusi daerah serta pendapatan lainnya, pengendalian dan pembinaan UPT;

e) Menyelenggarakan pemberian saran pertimbangan dan rekomendasi kepada gubernur mengenai pajak dan retribusi daerah serta pendapatan lainnyadan pelayanan umum sebagai bahan penetapan kebijakan pemerintahan daerah;

f) Menyelenggarakan koordinasi perangkat daerah yang berkaitan dengan pajak dan retribusi daerah serta pendapatan lainnya;

g) Menyelenggarakan pembinaan kesekretariatan, perencanaan dan

pengembangan pajak dan retribusi daerah serta pendapatan lainnya dan

pembinaan, UPT dan menyelenggarakan pembinaan teknis fungsional

pajak dan retribusi daerah serta pendapatan lainnya;

(27)

15

h) Menyelenggarakan fasilitas dan kerjasama dengan instansi, unit kerja, swasta dan lembaga terkait lainnya untuk kelencaran pelaksanaan kegiatan badan;

i) Menyelenggarakan koordinasi penyusunan rencana strategis, Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ) dan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah LPPD Badan;

j) Menyelenggarakan tugas teknis serta evaluasi dan pelaporan yang meliputi kesekretariatan, perencanaan dan pengembangan pajak dan retribusi daerah serta pendapatan lainnya, pengendalian dan pembinaan;

k) Menyelenggarakan koordinasi dan membina UPT;

l) Menyelenggarakan koordinasi denfan Kabupaten/Kota serta unit kerja terkait;

m) Menyelenggarakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

n) Untuk melaksanakan tugas, fungsi dan uraian tugas sebagaimana dimaksud, Kepala Badan Pengelolaan Pajak Dan Retribusi Daerah dibantu :

a. Sekretariat;

b. Bidang pengembangan dan pengendalian pendapatan pajak daerah;

c. Bidang pajak kendaraan bermotor dan bea balik nama kendaraan bermotor;

d. Bidang pajak air permukaan, pajak bahan bakar kendaraan bermotor,

dan pajak rokok;

(28)

e. Bidang retribusi dan pendapatan lainnya;

f. UPT Samsat;

g. UPT Pusat Informasi Pendapatan;

h. UPT Penyuluhan;

i. Kelompok Jabatan Fungsional.

2. Sekretariat

Mempunyai uraian tugas :

a. Menyelenggarakan pengkajian program kerja Sekretariat;

b. Menyelenggarakan pengelolaan administrasi umum dan kepegawaian;

c. Menyelenggarakan pengelolaan administrasi keuangan;

d. Menyelenggarakan pengelolaan administrasi program, akuntabilitas dan informasi publik;

e. Menyelenggarakan penatausahaan adminstrasi pendapatan dan belanja;

f. Menyelenggarakan rumah tangga Badan;

g. Menyelenggarakan adminsitrasi perkantoran;

h. Menyelenggarakan pengelolaan perlengkapan;

i. Menyelenggarakan fasilitasi pemenuhan kebutuhan, pemeliharan sarana dan prasarana perkantoran;

3. Bidang Pengembangan dan Pengendalian Pendapatan Daerah Mempunyai uruaian tugas:

a. Menyelenggarakan pengkajian program kerja Bidang Pengembangan dan

Pengendalian;

(29)

17

b. Menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan perencanaan dan pengembangan pajak dan retribusi daerah serta pendapatan lainnya, evaluasi dan pengendalian pengelolaan pajak dan retribusi daerah serta pendapatan lainnya, hukum dan publikasi;

c. Menyelenggarakan koordinasi pengkajian bahan kebijakan perencanaan dan pengembangan pajak dan retribusi daerah serta pendapatan lainnya, evaluasi dan pengendalian pengelolaan pajak dan retribusi daerah serta pendapatan lainnya, hukum dan publikasi;

d. Menyelenggarakan fasilitas evaluasi, pengendalian dan pembinaan pada UPT SAMSAT meliputi kesekretariatan, pengelolaan pajak dan retribusi daerah serta pendapatan lainnya;

e. Menyelenggarakan penyusunan dan penetapan target penerimaan pajak dan retribusi daerah serta pendapatan lainnya;

4. Bidang Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor Kepala Bidang Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor, mempunyai uraian tugas:

a. Menyelenggarakan pengkajian program kerja Bidang Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor;

b. Menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan teknis pembuatan

rekapitulasi penetapan dan realisasi penerimaan pajak kendaraan

bermotor dan bea balik nama kendaraan bermotor;

(30)

c. Menyelenggarakan pengkajian bahan penyelesaian keberatan dan sengketa pajak kendaraan bermotor dan bea balik nama kendaraan bermotor;

d. Menyelenggarakan pengelolaan pembukuan dan pelaporan pajak kenda raan bermotor dan bea balik nama kendaraan bermotor;

e. Menyelenggarakan pengkajian bahan pembinaan dan fasilitasi pembukuan dan pelaporan pajak kendaraan bermotor dan bea balik nama kendaraan bermotor;

Untuk melaksanakan tugas, fungsi dan uraian tugas sebagaimana dimaksud. Kepala Bidang Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor dibantu oleh:

1) Kepala Sub Bidang Teknis Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor mempunyai uraian tugas:

a. Melaksanakan penyusunan program kerja Sub Bidang Teknis Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor;

b. Melaksanakan penyusunan bahan petunjuk teknis penghitungan dasar pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor;

c. Melaksanakan penyusunan rancangan bahan penelitian atas kebenaran penghitungan Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor;

d. Melaksanakan penyusunan bahan pedoman proses penagihan dengan

surat paksa, sita dan lelang;

(31)

19

e. Melaksanakan penyusunan bahan pedoman pengelolaan data tunggakan Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor;

f. Melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis pencairan tunggakan Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor

g. Melaksanakan penyusunan bahan pedoman penatausahaan penghapusan Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor

2) Kepala Sub Bidang Keberatan dan Sengketa Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor mempunyai uraian tugas:

a. Melaksanakan penyusunan program kerja Sub Bidang Keberatan dan Sengketa Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor;

b. Melaksanakan penyusunan bahan petunjuk teknis pelayanan atas pengajuan surat permohonan keberatan dan sengketa Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor serta pemberian pelayanan atas permohonan keberatan dan sengketa Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor;

c. Melaksanakan penyusunan petunjuk teknis penyelesaian pemberian

keringanan Pajak Kedaraan Bermotor dan Bea Balik Nama

Kendaraan Bermotor dan restitusi;

(32)

d. Melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis tentang tata cara pemberian keringanan Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraa Bermotor dan retribusi;

e. Melaksanakan penyusunan bahan pedoman penatausahaan berkas-berkas permohonan keberatan dan sengketa Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor;

f. Melaksanakan penyusunan bahan fasilitasi keberatan dan sengketa Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor;

3) Kepala Sub Bidang Pembukuan dan Pelaporan Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor mempunyai uraian tugas :

a. Melaksanakan penyusunan program kerja Sub Bidang Pembukuan dan Pelaporan Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor;

b. Melaksanakan penyusuna bahan petunjuk teknis pembuatan rekapitulasi penetapan dan realisasi Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor;

c. Melaksanakan penyusunan bahan petunjuk teknis rekapitulasi

piutang atau tunggakan dan realisasi piutang dan/atau tunggakan

Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan

Bermotor;

(33)

21

d. Melaksanakan penyusunan bahan pedoman pengelolaan data potensi, realisasi dan piutang dan/atau tunggakan Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor;

e. Melaksanakan penyusunan bahan pedoman pengelolaan data objek dan subjek Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor berdasarkan kebutuhan pengolahan data;

f. Melaksanakan penyusunan bahan perhitungan bagi hasil Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor kepada Kabupaten/Kota;

g. Melaksanakan penyusunan bahan fasilitasi bidang pembukuan dan pelaporan Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor;

5. Bidang Pajak Air Permukaan, Pajak Bahan Bakar Kendaraan, dan Pajak Rokok

Mempunyai uraian tugas :

a. Menyelenggarakan pengkajian program kerja Bidang Pajak Air Permukaan, Pajak Bahan Bakar Kendaraan dan Pajak Rokok;

b. Menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan teknis pembuatan

rekapitulasi teknis pembuatan rekapitulasi penetapan dan realisasi

penerimaan Pajak Air Permukaan, Pajak Bahan Bakar Kendaraan, dan

Pajak Rokok;

(34)

c. Menyelenggarakan pengkajian bahan penyelesaian keberatan dan sengketa Pajak Air Permukaan, Pajak Bahan Bakar Kendaraan, dan Pajak Rokok;

d. Menyelenggarakan pengkajian bahan penyelesaian keberatan dan sengketa Pajak Air Permukaan, Pajak Bahan Bakar Kendaraan, dan Pajak Rokok;

e. Menyelenggarakan pengkajian bahan pembinaan dan fasilitasi pembukuan dan pelaporan Pajak Air Permukaan, Pajak Bahan Bakar Kendaraan, dan Pajak Rokok;

f. Menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengembalian kebijakan;

g. Menyelanggarakan pelaporan dan evaluasi kegiatan Bidang Pajak Air Permukaan, Pajak Bahan Bakar Kendaraan dan Pajak Rokok;

h. Menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait;

i. Menyelenggarakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

6. Bidang Retribusi dan Pendapatan Lainnya Mempunyai uraian tugas:

a. Menyelenggarakan pengkajian program kerja Bidang Retribusi dan Pendapatan Lainnya;

b. Menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan teknis bidang retribusi

daerah dan pendapatan Iainnya:

(35)

23

c. Menyelenggarakan pengkajian bahan petunjuk teknis pengelolaan retribusi daerah, pendapatan Iainnya dan pembukuan dan pelaporan retribusi dan pendapatan Iainnya;

d. Menyelenggarakan pengkajian bahan pembinaan dan fasiltas pengelolaan retribusi daerah, pendapatan Iainnya dan pembukuan dan pelaporan retribusi dan pendapatan Iainnya;

e. Menyelenggarakan pengelolaan pembukuan dan pelaporan, retribusi daerah dan pendapatan Iainnya;

f. Menyelenggarakan konsultasi dan rekonsiliasi pengelolaan pemungutan retribusi daerah, pendapatan Iainnya dan pembukuan dan pelaporan retribusi dan pendapatan Iainnya dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah, pengelola, Instansi Pusat dan Kabupaten/Kota;

2.5 Jaringan Usaha Kegiatan

Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah Provinsi Sumatera Utara memiliki jaringan usaha kegiatan yang dikembangkan melalui:

a. Pembentukan Samsat Corner, merupakan layanan Pengesahan STNK, Pembayaran PKB dan SWDKLLJ di Pusat Perbelanjaan (mall, supermarket, hypermarket).

b. Bus Samsat Keliling, merupakan fasilitas layanan pembantu yang disiapkan

untuk pengesahan STNK setiap tahun, pembayaran PKB dan SWDKLLJ

dengan menggunakan kendaraan bermotor yang beroperasi dari satu tempat

ke tempat yang lain. Sasarannya adalah wajib pajak yang jauh dari Kantor

Samsat.

(36)

c. Pembentukan Samsat Gerai, merupakan tempat pelayanan PKB, pengesahan STNK setiap tahun dan SWDKLLJ yang mempunyai wilayah kerja tertentu dalam operasionalnya bertugas membantu Samsat Induk. Tujuannya adalah untuk mendekatkan pelayanan kepada wajib pajak.

d. Payment Point System (Pembayaran Titipan) merupakan fasilitas layanan yang disiapkan melalui sistem kerjasama dengan jasa perbankan dalam hal ini Bank Sumut untuk memudahkan wajib pajak dalam memenuhi kewajibannya membayar PKB dan BBN-KB yang bertujuan menjamin kelancaran dan keamanan setoran wajib pajak, sehingga tidak ada lagi uang yang beredar ditangan petugas (wajib pajak langsung membayar ke loket Bank Sumut).

e. E-Samsat Paten, merupakan layanan informasi dan pembayaran PKB dan SWDKLLJ melalui sms dan sms aplikasi yang bertujuan untuk memudahkan wajib pajak untuk mengetahui informasi PKB dan SWDKLLJ yang harus dibayar serta memudahkan wajib pajak untuk melakukan pembayaran.

2.6 Kinerja Usaha Terkini

1. Program Peningkatan Sarana Prasarana Aparatur : a. Penyediaan Prasarana (membangun gedung baru) b. Perbaikan Prasarana (rehabilitasi gedung)

c. Perbaikan Sarana (fasilitas) Kantor

d. Pemenuhan Sarana (melengkapi fasilitas) Kantor

2. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur:

(37)

25

a. Memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada PNS untuk mengikuti jenjang pendidikan formal (program belajar dan/atau izin belajar)

b. Penyertaan PNS pada diklat teknis (kursus penjenjangan untuk peningkatan karir)

c. Penyertaan PNS pada diklat fungsional (kursus untuk meningkatkan kemampuan fungional)

d. Melaksanakan studi banding ke luar Provinsi Sumatera Utara

e. Melaksanakan Bimbingan teknis implementasi peraturan perundang-undangan

f. Melakukan evaluasi secara berkala terhadap kinerja para star.

3. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

4. Program Peningkatan Pendapatan Daerah

a. Meningkatkan koordinasi, dengan dengan berbagai pihak b. Melakukan sosialisasi/Penyuluhan

c. Melakukan Razia

5. Pendistribusian Wilayah Pengelolaan 6. Pengembangan inovasi pelayanan

7. Sensus/Penelusuran Kendaraan Bermotor Yang Tidak Melakukan Daftar Ulang (KB-TMDU)

8. Standarisasi Iso 9001 - 2000

9. Mapping (pemetaan) Potensi

(38)

2.7 Rencana Kegiatan

Untuk upaya optimalisasi pajak dan retribusi daerah, Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah Provinsi Sumatera Utara memiliki beberapa susunan rencana kegiatan sebagai berikut:

1. Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Badan, Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala UPT, Kepala Bidang dan Kepala Sub Bagian wajib menerapkan prinsip koordinasi integrasi simplikasi, dan sinkronisasi baik interm maupun antar satuan Kerja/Unit Organisasi lainnya sesuai tugas dan mekanisme yang ditetapkan.

2. Kepala Badan wajib melaksanakan pengawasan dan pembinaan terhadap bawahannya masing-masing.

3. Dalam hal Kepala Badan berhalangan dalam melaksanakan tugas karena sesuatu hal, Sekretaris melaksanakan tugas-tugas Kepala Badan, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

4. Apabila Sekretaris Badan berhalangan melaksanakan tugasnya karena sesuatu hal, maka Kepala Badan menghunjuk pejabat yang telah memenuhi persyaratan untuk melaksanakan tugas Sekretaris;

5. Apabila Kepala Bidang berhalangan, dalam melaksanakan tugasnya karena sesuatu hal, Kepala Badan menghunjuk pejabat yang telah memenuhi persyaratan untuk melaksanakan tugas Kepala Bidang;

6. Apabila Kepala UPT berhalangan, dalam melaksanakan tugasnya karena

sesuatu hal, Kepala Sub Bagian Tata Usaha melaksanakan tugas-tugas Unit

Pelaksana Teknis sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;

(39)

27

7. Apabila Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Kepala Sub Bidang dan/atau Kepala Seksi berhalangan, dalam melaksanakan tugasnya karena sesuatu hal, Kepala Unit Pelaksanaan Teknis dan/atau Kepala Bidang menghunjuk pejabat yang telah memenuhi persyaratan untuk melaksanakan tugas Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Kepala Sub Bidang dan/atau Kepala Seksi;

8. Atas dasar pertimbangan daya guna dan hasil guna, dalam hal berhalangan

melaksanakan tugasnya, masing-masing pejabat dapat menghunjuk dan

mendelegasikan tugasnya kepada pejabat setingkat dibawahnya yang dapat

bertanggung jawab sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

(40)

Pendapatan Asli Daerah adalah penerimaan yang diperoleh dari sumber-sumber pendapatan di dalam daerahnya sendiri. Pendapatan Asli Daerah tersebut dipungut berdasarkan peraturan daerah yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.

Menurut Carunia (2017:119) Pendapatan Asli Daerah (PAD) merupakan penerimaan yang diperoleh dari sumber-sumber dalam wilayahnya sendiri, semakin tinggi peranan PAD dalam strutur keuangan yang dimiliki oleh daerah untuk melaksanakan kegiatan pembangunan daerahnya.

Berdasarkan Undang-undang No 33 tahun 2004 Pendapatan Asli Daerah merupakan pendapatan yangdiperoleh dari daerah yang di pungut berdasarkan peraturan daerah sesuai denganperaturan perundang-undangan.

Menurut Nafsi Hartoyo (2017), ada beberapa hal yang menyebabkan rendahnya PAD yaitu:

a. Kurangnya Kepekaan daerah dalam menemukan keunggulan budaya dan potensi asli daerah;

b. Kepatuhan dan kesadaran wajib pajak atau retribusi yang relatif rendah;

c. Lemahnya sistem hukum dan administrasi pendapatan daerah;

d. Kelemahan kualitas SDM aparatur;

e. Kekhawatiran birokrasi dalam menjalankan programnya;

f. Kurang optimisnya hasil yang akan dicapai

(41)

29

g. Sering kali pengeluaran biaya yang digunakan untuk menjalankan program di naikkan sejak awal pada setiap anggarannya.

Adapun struktur pendapatan pemerintah Provinsi Sumatera Utara dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) berasal dari:

a) Pajak Daerah, terdiri dari:

1. Pajak Kendaraan Bermotor (PKB)

2. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) 3. Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) 4. Pajak Air Permukaan (APU)

5. Pajak Rokok

b) Retribusi Daerah, terdiri dari:

1. Retribusi Umum 2. Retribusi Khusus 3. Retribusi Tertentu

c) Hasil pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan, terdiri dari:

1. Bagian laba atas penyertaan modal pada perusahaan milik daerah (BUMD)

2. Bagian laba atas penyertaan modal pada perusahaan milik negara (BUMN)

d) Pendapatan Asli Daerah lainnya yang sah

1. Hasil penjualan aset daerah yang tidak dipisahkan

2. Penerimaan jasa giro

(42)

4. Pendapatan denda pajak 5. Pendapatan dari pengembalian

6. Pendapatan dari penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan 7. Pendapatan dari angsuran/cicilan penjualan

8. Pendapatan BULD

3.2 Pajak Kendaraan Bermotor

3.2.1 Pengertian Pajak Kendaraan Bermotor

Pajak Kendaraan Bermotor adalah pajak atas kepemilikan dan/atau penguasaan kendaraan bermotor. Kendaraan Bermotor adalah semua kendaraan beroda beserta gandengannya yang digunakan di semua jenis jalan darat, dan digerakkan oleh peralatan teknik berupa motor atau peralatan lainnya yang berfungsi untuk mengubah suatu sumber daya energi tertentu menjadi tenaga gerak kendaraan bermotor yang bersangkutan, termasuk alat-alat berat dan alat-alat besar yang dalam operasinya menggunakan roda dan motor dan tidak melekat secara permanen serta kendaraan bermotor yang dioperasikan di air. Pengertian diatas berdasarkan Undang-undang No 28 Tahun 2009 mengenai Pajak daerah dan Retribusi Daerah.

3.2.2 Objek dan Subjek Pajak Kendaraan Bermotor

Berdasarkan UU No 28 Tahun 2009 Pasal 3, Objek Pajak Kendaraan Bermotor adalah kepemilikan dan/atau penguasaan Kendaraan Bermotor.

termasuk ke dalam pengertian kendaraan bermotor adalah kendaraan

bermotor beroda beserta gandengannya, yang dioperasikan di semua jenis

(43)

31

jalan darat dan kendaraan bermotor yang dioperasikan di air dengan ukuran isi kotor GT 5 (lima Gross Tonnage) sampai dengan GT 7 (tujuh Gross Tonnage).

Dan yang bukan merupakan Objek pajak yaitu:

a. kereta api;

b. Kendaraan Bermotor yang semata-mata digunakan untuk keperluan pertahanan dan keamanan negara;

c. Kendaraan Bermotor yang dimiliki dan/atau dikuasai kedutaan, konsulat, perwakilan negara asing dengan asas timbal balik dan lembaga-lembaga internasional yang memperoleh fasilitas pembebasan pajak dari Pemerintah; dan

d. objek Pajak lainnya yang ditetapkan dalam Peraturan Daerah.

Menurut UU No 28 tahun 2009 Pasal 4, Subjek Pajak Kendaraan Bermotor adalah orang pribadi atau Badan yang memiliki dan/atau menguasai Kendaraan Bermotor. Sedangkan, wajib pajak kendaraan bermotor adalah orang pribadi atau Badan yang memiliki Kendaraan Bermotor. Dalam hal Wajib Pajak Badan, kewajiban perpajakannya diwakili oleh pengurus atau kuasa Badan tersebut. Dengan demikian, PKB subjek sama dengan wajib pajak, yaitu orang pribadi atau badan yang memiliki dan atau menguasai kendaraan bermotor.

3.2.3 Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor

Menurut UU No 28 tahun 2009 Pasal 5, Dasar pengenaan Pajak

Kendaraan Bermotor adalah hasil perkalian dari 2 (dua) unsur pokok:

(44)

a. Nilai Jual Kendaraan Bermotor (NJKB), yaitu nilai jual kendaraan bermotor yang diperoleh berdasarkan harga pasaran umum atas suatu kendaraan bermotor sebagaimana tercantum dalam tabel Nilai Jual Kendaraan Bermotor yang berlaku; dan

b. bobot yang mencerminkan secara relatif tingkat kerusakan jalan dan/atau pencemaran lingkungan akibat penggunaan Kendaraan Bermotor.

Khusus untuk Kendaraan Bermotor yang digunakan di luar jalan umum, termasuk alat-alat berat dan alat-alat besar serta kendaraan di air, dasar pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor adalah Nilai Jual Kendaraan Bermotor. Dan untuk Bobot sebagaimana dimaksud dinyatakan dalam koefisien yang nilainya 1 (satu) atau lebih besar dari 1 (satu), dengan pengertian sebagai berikut:

a. koefisien sama dengan 1 (satu) berarti kerusakan jalan dan/atau pencemaran lingkungan oleh penggunaan Kendaraan Bermotor tersebut dianggap masih dalam batas toleransi; dan

b. koefisien lebih besar dari 1 (satu) berarti penggunaan Kendaraan Bermotor tersebut dianggap melewati batas toleransi.

Menurut PERGUB Sumatera Utara Nomor 12 Tahun 2019 Pasal 8,

Untuk kendaraan bermotor yang NJKB-nya belum tercantum dalam

Peraturan Menteri Dalam Negeri dan Peraturan Gubernur, maka dasar

penghitungan pengenaan PKB ditetapkan dengan Keputusan Kepala

BP2RD Provsu.

(45)

33

Dasar penghitungan pengenaan PKB sebagaimana dimaksud, ditentukan oleh salah satu atau beberapa faktor sebagai berikut :

a. harga pasaran umum, ditetapkan 10% (sepuluh persen) di bawah harga kosong (off the road) atau 21,75% (dua puluh satu koma tujuh puluh lima persen) di bawah perkiraan harga isi (on the road);

b. harga kendaraan bermotor dengan isi silinder dan/atau satuan horse power yang sama;

c. harga kendaraan bermotor dengan merek dan/atau tipe atau model sejenis yang hampir sama;

d. harga kendaraan bermotor dengan tahun pembuatan dan produsen kendaraan bermotor yang sama;

e. harga kendaraan bermotor berdasarkan dokumen pemberitahuan import barang;

f. NJKB dari provinsi lain; dan/atau

g. harga kendaraan bermotor berdasarkan harga yang tercantum di faktur.

3.2.4 Tarif Pajak Kendaraan Bermotor

Menurut PERGUB Sumatera Utara Nomor 12 Tahun 2019 Pasal 9, Tarif PKB pribadi ditetapkan sebagai berikut :

a. 1,75% (satu koma tujuh lima persen) untuk kepemilikan pertama kendaraan pribadi;

b. 1% (satu persen) untuk kendaraan bermotor angkutan umum;

c. 0,5% (nol koma lima persen) untuk kendaraan ambulans, pemadam

kebakaran, sosial keagamaan, Pemerintah dan Pemerintah Daerah), jenis

(46)

sedan dan jeep, tidak termasuk kendaraan bermotor untuk sosial keagamaan;

d. 0,2% (nol koma dua persen) untuk kendaraan bermotor alat-alat berat dan alat-alat besar;

Kepemilikan kendaraan bermotor pribadi, kedua dan seterusnya untuk kendaraan roda 2 (dua) atau lebih, tarif pajaknya ditetapkan secara progresif; Kepemilikan kendaraan bermotor didasarkan atas nama dan alamat yang sama; Penerapan tarif PKB progresif tidak berlaku bagi Kendaraan Bukan Umum yang dimiliki oleh Badan, Pemerintah/Pemerintah Daerah, dan kendaraan umum; Besarnya tarif progresif untuk kendaraan roda 2 (dua) dan 3 (tiga) adalah sebagai berikut :

a. Kepemilikan kedua sebesar 2% (dua persen);

b. Kepemilikan ketiga sebesar 2,5% (dua koma lima persen);

c. Kepemilikan keempat sebesar 3% (tiga persen);

d. Kepemilikan kelima dan seterusnya sebesar 3,5% (tiga koma lima persen);

Besarnya tarif progressif kendaraan roda 4 (empat) atau lebih, adalah sebagai berikut :

a. Kepemilikan kedua sebesar 2,5% (dua koma lima persen);

b. Kepemilikan ketiga sebesar 3% (tiga persen);

c. Kepemilikan keempat sebesar 3,5% (tiga koma lima persen);

d. Kepemilikan kelima dan seterusnya sebesar 4% (empat persen);

(47)

35

3.2.5 Dasar Hukum Pajak Kendaraan Bermotor

Dasar hukum untuk pajak kendaraan bermotor di Indonesia sudah cukup kuat dan jelas. Sehingga masyarakat maupun pihak terkait dapat mematuhi sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

Dasar hukum pajak kendaraan bermotor untuk Provinsi Sumatera Utara diantaranya adalah sebagai berikut.

1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.

2. Peraturan Gubernur Sumatera Utara Nomor 12 tahun 2019 tentang Pedoman dan Tata Cara Pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor.

3. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 1 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 1 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah Provinsi Sumatera Utara.

3.3 Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor

3.3.1 Pengertian Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor

Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor adalah pajak atas penyerahan hak milik kendaraan bermotor sebagai akibat perjanjian dua pihak atau perbuatan sepihak atau keadaan yang terjadi karena jual beli, tukar menukar, hibah, warisan, atau pemasukan ke dalam badan usaha.

Pengertian tersebut berdasarkan UU No 28 Tahun 2009 mengenai Pajak

Daerah dan Retribusi Daerah.

(48)

Menurut PERGUB Sumatera Utara Nomor 12 Tahun 2019 pasal 20, Objek BBNKB adalah kendaraan bermotor termasuk kendaraan bermotor beroda beserta gandengannya, yang dioperasikan di semua jenis jalan darat, yang:

a. Diserahkan kepemilikannya, sebagai akibat dari jual beli, hibah, warisan dan perjanjian;

b. Diubah bentuk, ganti fungsi dan ganti mesin; dan

c. Dimasukkan dari luar negeri, untuk dipakai secara tetap di Indonesia.

Dikecualikan dari objek BBNKB adalah :

a. Kendaraan bermotor yang masuk dari luar negeri :

1. Untuk dipakai sendiri oleh orang yang bersangkutan sepanjang di negara asalnya telah didaftarkan atas nama sendiri, dengan menunjukkan bukti-bukti yang sah;

2. Untuk dikeluarkan kembali dari wilayah pabean Indonesia; dan 3. Digunakan untuk pameran, penelitian, contoh, dan kegiatan olahraga

bertaraf internasional;

b. Kendaraan bermotor milik Kedutaan, Konsulat Perwakilan Negara Asing dan Perwakilan Lembaga-lembaga Internasional yang memperoleh fasilitas pembebasan pajak dari pemerintah dengan asas timbal balik;

c. Kendaraan bermotor milik pabrikan atau importir yang semata-mata tersedia untuk dipamerkan dan/atau dijual; dan

d. Terjadi perubahan nama yang dibuktikan dengan surat keterangan dari

Instansi yang berwenang, tetapi tidak mengubah kepemilikan.

(49)

37

Dikecualikan dari pengertian kendaraan bermotor sebagaimana dimaksud yaitu :

a. kereta api;

b. kendaraan bermotor yang semata-mata digunakan untuk keperluan pertahanan dan keamanan negara; dan

c. kendaraan bermotor yang dimiliki dan/atau dikuasai Kedutaan, Konsulat, Perwakilan Negara Asing dan Perwakilan Lembaga-lembaga Internasional yang memperoleh fasilitas pembebasan pajak dari Pemerintah, dengan asas timbal balik.

d. Kendaraan diatas air.

Menurut PERGUB Sumatera Utara Nomor 12 Tahun 2019 Pasal 21, Subjek BBNKB adalah orang pribadi, badan, Instansi Pemerintah. Subjek yang Dikecualikan yaitu Kedutaan, Konsulat Perwakilan Negara Asing dan Perwakilan Lembaga-lembaga Internasional yang memperoleh fasilitas pembebasan pajak dari Pemerintah, dengan asas timbal balik.

3.3.3 Dasar Pengenaan Pajak BBNKB

Dasar pengenaan pajak BBNKB adalah Nilai Jual Kendaraan Bermotor

(NJKB), yang juga digunakan dalam ketentuan dasar pengenaan Pajak

Kendaraan bermotor.NJKB yang dimaksud disini adalah nilai jual

kendaraan bermotor yang tercantum dalam ketetapan menteri dalam

negeri tentang Tabel perhitungan dasar pengenaan Pajak Kendaraan

Bermotor.NJKB ditetapkan dengan keputusan gubernur berdasarkan tabel

yang ditetapkan oleh Menteri Dalam Negeri. Jika NJKB tersebut belum

(50)

ditetapkan oleh Menteri Dalam Negeri, maka gubernur menetapkan NJKB dengan keputusan gubernur, yang selanjutnya akan dilaporkan kepada Menteri Dalam Negeri.

3.3.4 Tarif Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor

Menurut PERGUB Sumatera Utara Nomor 12 Tahun 2019 pasal 24, Tarif BBNKB ditetapkan masing-masing sebagai berikut:

a. Penyerahan pertama sebesar 10 % (sepuluh persen), dan b. Penyerahan kedua dan seterusnya sebesar 1% (satu persen).

Khusus untuk kendaraan bermotor alat-alat berat dan alat-alat besar yang tidak menggunakan jalan umum, tarifnya ditetapkan sebagai berikut : a. penyerahan pertama sebesar 0,50% (nol koma lima puluh persen), dan b. penyerahan kedua dan seterusnya sebesar 0,075% (nol koma nol tujuh

puluh lima persen).

Tarif BBNKB ubah bentuk, ditetapkan sebesar 10% (sepuluh persen) dari selisih antara NJKB sebelum dan sesudah perubahan bentuk, dengan ketentuan dalam hal NJKB perubahan bentuk lebih rendah dari NJKB penetapan sebelumnya, tidak diberikan restitusi dan/atau kompensasi;

Dasar pengenaan tambahan BBNKB untuk kendaraan bermotor yang mengalami penggantian mesin, yaitu nilai jual mesin pengganti sebagaimana diatur dalam Peraturan Gubernur Sumatera Utara tentang Penghitungan Dasar Pengenaan PKB dan BBNKB yang berlaku; dan Tarif BBNKB ubah fungsi, sama dengan tarif BBNKB sebelumnya.

3.3.5 Dasar Hukum Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor

(51)

39

1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.

2. Peraturan Gubernur Sumatera Utara Nomor 12 tahun 2019 tentang Pedoman dan Tata Cara Pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor.

3. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 1 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 1 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah Provinsi Sumatera Utara.

3.4 Target dan Realisasi Pendapatan Asli Daerah, Pajak kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor Sumatera Utara Tahun 2018-2020

Target menurut KBBI adalah sasaran (batas ketentuan dan sebagainya) yang telah ditetapkan untuk dicapai. Sedangkan realisasi adalah suatu proses untuk menjadikan sesuatu rencana menjadi perwujudan yang nyata (Mardiasma). Untuk itu penulis akan membahas mengenai perbandingan target dan realisasi Pendapatan Asli Daerah, Pajak kendaraan Bermotor, dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor Sumatera Utara Tahun 2018-2020.

Tabel 3.1

Target dan Realisasi Penerimaan Pendapatan Asli Daerah Sumatera UtaraTahun 2018-2020

Tahun Target Penerimaan (Rp)

Realisasi Penerimaan (Rp)

Persentase

(%)

2018 5.732.425.486.154 5.860.984.033.590,97 102,24

2019 6.284.220.582.270 5.756.303.676.494,31 91,60

(52)

Sumber: Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2021

Dari Tabel 3.1 dapat dilihat bahwa persentase penerimaan pendapatan asli daerah di Sumatera Utara mengalami fluktuasi, dimana pada tahun 2018 penerimaan pendapatan asli daerah terealisasi naik secara normal dari target yang telah ditetapkan yaitu dengan persentase sebesar 102,24%. Tetapi pada tahun 2019 mengalami penurunan danhanya terealisasi sebesar 91,60%. Tahun 2020 naik secara normal sebanyak 1,72% dari target penerimaan PAD yang telah ditetapkan.

Meskipun persentase penerimaan pendapatan asli daerah berfluktuasi, tetapi dapat disimpulkan bahwa penerimaan pendapatan asli daerah cukup terealisasi dengan baik oleh pemerintah Provinsi Sumatera Utara.

Tabel 3.2

Target dan Realisasi Penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor Sumatera Utara Tahun 2018-2020

Tahun Target Penerimaan (Rp)

Realisasi Penerimaan (Rp)

Persentase (%) 2018 1.750.758.714.765 2.048.416.595.396 117 2019 1.986.414.422.977 1.995.480.813.304 100,46 2020 2.060.552.596.410 2.129.303.940.098 103,34 Sumber: Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah Provinsi Sumatera Utara,

2021

Tabel 3.2 mengenai target dan realisasi penerimaan pajak kendaraan bermotor

diatas menunjukkan bahwa target penerimaan mengalami peningkatan setiap

tahun nya dan terealisasi sesuai dengan yang di harapkan pemerintah Provinsi

Sumatera Utara, yaitu pada tahun 2018 naik dengan persentase sebesar 17% dari

(53)

41

target yang ditetapkan, tahun 2019 naik secara normal dengan 0,46% dari target yang telah ditetapkan dan tahun 2020 naik dari tahun sebelumnya sebesar 3,34%

dari target yang telah ditetapkan.

Dari tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa penerimaan pajak kendaraan bermotor sesuai dengan target yang telah ditetapkan oleh pemerintah Sumatera Utara dan terealisasi dengan baik.

Tabel 3.3

Target dan Realisasi Penerimaan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor Sumatera Utara Tahun 2018-2020

Tahun Target Penerimaan (Rp)

Realisasi Penerimaan (Rp)

Persentase (%) 2018 1.185.526.937.732 1.426.420.236.038 120,32 2019 1.404.009.027.338 1.315.420.245.168 93,69 2020 983.131.112.260 1.000.119.789.912 101,73 Sumber: Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah Provinsi Sumatera Utara,

2021

Dari tabel 3.3 dapat dilihat bahwa persentase penerimaan bea balik nama

kendaraan bermotor mengalami fluktuasi, dimana tahun 2018 mengalami

penerimaan BBNKB tertinggi dari ketiga tahun tersebut. Sedangkan untuk target

penerimaan BBNKB, tahun 2019 tertinggi dibandingkan tahun 2018 dan 2020,

tetapi realisasi penerimaan tidak mencapai target dan hanya terealisasi dengan

persentase sebesar 93,69%. Untuk tahun 2020 target mengalami penurunan dari

tahun sebelumnya dan juga realisasi penerimaan BBNKB lebih rendah

dibandingkan tahun 2018 dan 2019 meskipun mencapai target penerimaan dan

(54)

Dari tabel penerimaan BBNKB tersebut disimpulkan bahwa target yang di tetapkan pemerintah Provinsi Sumatera Utara cukup sesuai dengan realisasi meskipun penerimaan pada tahun 2019 turun dari target yang telah ditetapkan.

Dari ketiga tabel mengenai target dan realisasi yang telah dipaparkan diatas, selanjutnya penulis akan menganalisis bagaimana kotribusi Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor terhadap pendapatan Asli Daerah. Untuk itu rumus untuk menganalisis mengenai kontribusi yaitu:

Realisasi X

Kontribusi= x 100%

Realisasi Y

Sumber: Formulasi Boedijoewono, 2001 (dalam Rizal & Hidayah, 2018).

Untuk menjawab seberapa besar kontribusi PKB dan BBNKB terhadap Pendapatan Asli Daerah Provinsi Sumatera Utara maka rumus perhitungan yang dipakai adalah sebagai berikut.

1. Untuk mencari kontribusi PKB terhadap PAD, yaitu dengan perhitungan Realisasi PKB

Kontribusi= x 100%

Realisasi PAD

Sumber: Formulasi Boedijoewono, 2001 (dalam Rizal & Hidayah, 2018).

2. Untuk mencari kotribusi BBNKB terhadap PAD, yaitu dengan perhitungan Realisasi BBNKB

Kontribusi= x 100%

Realisasi PAD

Sumber: Formulasi Boedijoewono, 2001 (dalam Rizal & Hidayah, 2018).

(55)

43

3.5 Kontribusi Pajak Kendaraan Bermotor Terhadap Pendapatan Asli Daerah

untuk melihat seberapa kontribusi PKB terhadap PAD maka dapat dihitung dengan membandingkan antara realisasi PKB dengan Realisasi PAD kemudian dikali kan dengan 100 persen.

Tabel 3.4

Kontribusi Pajak Kendaraan Bermotor Terhadap Pendapatan Asli Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2018-2020

Tahun Pajak Kendaraan Bermotor(Rp)

Pendapatan Asli Daerah(Rp)

Persentase (%) 2018 2.048.416.595.396 5.860.984.033.590,97 35 2019 1.995.480.813.304 5.756.303.676.494,31 34,67 2020 2.129.303.940.098 5.528.233.894.279,79 38,5 Sumber: Badan Pengelolaan Pajak Dan Retribusi Daerah Provinsi Sumatera Utara,

2021

Pada Tabel 3.4 dapat dilihat bahwa persentase penerimaan pajak kendaraan bermotor terhadap pendapatan asli daerah mengalami fluktuasi setiap tahun nya dengan persentase di atas 30%. Tahun 2018 persentase penerimaan PKB berkontribusi sebesar 35%, Tahun 2019 turun dengan kontribusi sebesar 34,67%, dan naik kembali pada tahun 2020 dengan kontribusi sebesar 38,5%.

Dari data tersebut kontribusi mengalami fluktuasi dan dapat disimpulkan

bahwa pajak kendaraan bermotor sangat berkontribusi terhadap pendapatan asli

daerah Provinsi Sumatera Utara, itu dapat dilihat dari realisasi penerimaan pajak

kendaraan bermotor yang terealisasi melebihi dari target pajak kendaraan

bermotor, yang pada tahun 2018 kontribusi target PKB terhadap PAD sebesar

(56)

kontribusi target PKB terhadap PAD sebesar 34,51% yang kontribusi realisasi PKB nya naik sebesar 0,16%, pada 2020 kontribusi target PKB terhadap PAD sebesar 37,27% yang kontribusi realisasi PKB nya naik sebesar 1,23%.

3.6 Kontribusi Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor Terhadap Pendapatan Asli Daerah

Tabel 3.5

Kontribusi Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor Terhadap Pendapatan Asli Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2018-2020

Tahun Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor(Rp)

Pendapatan Asli Daerah(Rp)

Persentase (%) 2018 1.426.420.236.038 5.860.984.033.590,97 24,33 2019 1.315.420.245.168 5.756.303.676.494,31 22,85 2020 1.000.119.789.912 5.528.233.894.279,79 18,09 Sumber: Badan Pengelolaan Pajak Dan Retribusi Daerah Provinsi Sumatera Utara,

2021

Dari Tabel 3.5 mengenai kontribusi BBNKB terhadap PAD diatas dapat dilihat bahwa dari tahun 2018 sampai 2020 mengalami penurunan, baik dari Bea Balik kendaraan bermotor maupun pendapatan asli daerah. Dimana persentase kontribusi tertinggi dari ketiga tahun tersebut terjadi pada tahun 2018 sebesar 24,33%, tahun 2019 turun dengan persentase kontribusi sebesar 22,85%, dan tahun 2020 turun kembali dengan persentase kontribusi sebesar 18,09%.

Dapat disimpulkan bahwa dari kontribusi Bea Balik Nama Kendaraan

Bermotor mengalami penurunan dari tahun ke tahun nya. Tetapi dilihat dari target

Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor, kontribusi BBNKB mengalami kenaikan

dan penurunan dari tahun 2018-2020. Itu dapat dilihat dari realisasi penerimaan

bea balik nama kendaraan bermotor yang terealisasi secara fluktuasi dari target

(57)

45

pajak kendaraan bermotor, yang pada tahun 2018 kontribusi target BBNKB terhadap PAD sebesar 20,23% yang kontribusi realisasi BBNKB nya naik sebesar 4,1%, pada tahun 2019 kontribusi target BBNKB terhadap PAD sebesar 24,39%

yang kontribusi realisasi BBNKB nya turun sebesar 1,54%, pada 2020 kontribusi target BBNKB terhadap PAD sebesar 17,78% yang kontribusi realisasi BBNKB nya naik sebesar 0,31%.

Dari kedua tabel kontribusi tersebut, kontribusi Bea Balik Nama Kendaraan

Bermotor terhadap Pendapatan Asli Daerah tidak setinggi kontribusi Pajak

Kendaraan Bermotor terhadap Pendapatan Asli Daerah. Salah satu faktor BBNKB

mengalami penurunan dari tahun ke tahun, dikarenakan semakin menurunnya

pembelian kendaraan baru di Provinsi Sumatera Utara dan juga semakin turunnya

wajib pajak yang melakukan BBNKB untuk kendaraan bermotor yang memiliki

nilai pajak yang tinggi. Untuk itu Penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea

Balik Nama Kendaraan Bermotor untuk tahun berikutnya dapat lebih ditingkatkan

kembali agar tetap dapat menjadi salah satu sumber utama penyumbang terbesar

dalam pajak daerah pada Provinsi Sumatera Utara.

(58)

1. Berdasarkan data kontribusi PKB terhadap PAD, persentase penerimaan pajak kendaraan bermotor terhadap pendapatan asli daerah mengalami fluktuasi setiap tahun nya dengan persentase di atas 30%. Dan dapat disimpulkan bahwa kontribusi pajak kendaraan bermotor berpengaruh terhadap pendapatan asli daerah Provinsi Sumatera Utara.

2. Berdasarkan data kontribusi BBNKB terhadap PAD, dapat dilihat dari data bahwa dari tahun 2018 sampai 2020 mengalami penurunan, baik dari Bea Balik kendaraan bermotor maupun pendapatan asli daerah. Tetapi kontribusi BBNKB juga cukup berpengaruh terhadap PAD.

4.2 Saran

1. Sebaiknya Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah (BPPRD) Provinsi Sumatera Utara lebih sigap dan tegas dalam merealisasikan penerimaan pajak kendaraan bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bemotor sehingga dapat mencapai target dan lebih baik jika dapat melebihi targetnya.

2. Dalam hal pemungutan pajak sendiri Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi

Daerah Sumatera Utara dapat meningkatkan kembali sarana dan prasarana

dalam pemungutan pajak terutama pemungutan pada pajak kendaraan

bermotor secara efektif dan efisien.

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Sumatera Bagian Utara yang telah menerapkan penyampaian SPT PPh Pasal 21 menggunakan Aplikasi E-Filing sesuai dengan Prosedur

Maka dari uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai “ Sistem Kearsipan Surat Masuk dan Surat Keluar Pada Biro Umum dan Perlengkapan Sekretariat

Dari hasil wawancara dengan beberapa pegawai dan hasil observasi penulis, Keseluruhan peningkatan aktivitas kerja pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan

Sedangkan Indocement Tunggal Prakarsa Tbk pada tahun 2017 ke 2018 mengalami penurunan dan naik di angka 46,30% di tahun 2019, yang perlu di perhatikan dalam

Bank Negara Indonesia Kantor Cabang Utama Universitas Sumatera Utara dalam menghimpun dana masyarakat dalam bentuk giro, tabungan, dan deposito adalah dengan

a) Kartu Kredit, yaitu: fasilitas pinjaman tanpa agunan yang diberikan kepada perorangan pemilik kartu yang diterbitkan oleh bank tertentu setelah aplikasi

Dari hasil wawancara dan pengamatan penulis, Unit Kearsipan yang terletak di Lantai 4 Kantor Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Perwakilan Provinsi

Dapat dilihat dari gambar di atas bahwa tata ruang kantor pada Program Kemitraan dan Bina Lingkungan sudah memenuhi beberapa indikator efektivitas tata ruang