• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS AKHIR OLEH: VENY RODIKA BR SITEPU Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan pada Program Diploma III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "TUGAS AKHIR OLEH: VENY RODIKA BR SITEPU Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan pada Program Diploma III"

Copied!
68
0
0

Teks penuh

(1)

DALAM KEMAJUAN KANTOR PADA BAGIAN SEKSI EKSTENSIFIKASI DI KPP

PRATAMA LUBUK PAKAM

OLEH:

VENY RODIKA BR SITEPU 172103020

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan pada Program Diploma III

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KESEKRETARIATAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

2020

(2)
(3)
(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala karunia dan pertolongan-Nya kepada penulis untuk menyelesaikan pendidikan dan penulisan Tugas Akhir yang berjudul “Pemanfaatan Media Sosial Instagram, Whatsapp Terhadap Peningkatan Kinerja Karyawan Dalam Kemajuan Kantor Pada Bagian Seksi Ekstensifikasi Di KPP Pratama Lubuk Pakam” yang bertujuan memenuhi salah satu syarat akademik dalam menyelesaikan pendidikan program Diploma III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Penulis menyadari bahwa dalam proses menyelesaikan Tugas Akhir ini penulis tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih untuk pihak-pihak dibawah ini:

1. Bapak Prof. Dr. Ramli, SE., MSi., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

2. Ibu Dra. Marhayanie, M.Si., selaku Ketua Program Studi D III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara 3. Ibu Inneke Qamariah, SE., M.Si., selaku Sekretaris Program Studi D III

Kesektariatan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara 4. Ibu Dra. Yulinda, M.Si. selaku dosen pembimbing penulis yang sudah

mengarahkan penulis dalam proses menyelesaikan Tugas Akhir ini.

5. Bapak Drs. Bongsu Hutagalung, M.Si selaku dosen penguji saya.

6. Pimpinan dan seluruh pegawai di Seksi Ekstensifikasi KPP Pratama Lubuk Pakam yang telah menerima

(5)

dukungan doa dan materi selama menjalani pendidikan sampai menyelesaikan Tugas Akhir ini. Untuk bapak saya yang sudah disorga Stepanus Sitepu, ibu saya Anita Sembiring, kak tua Selvianna Sitepu, bang tua Leo Sagita Sembiring, sikecil Anggi Belivia Sembiring, bang tengah Apri Efranta Sitepu, dan terkhusus untuk Randi Jupiter Ginting serta keluarga besar lainya.

8. Kepada seluruh teman satu perjuangan penulis yang terkasih, sekretaris 2017, sahabat seperjuangan (Serly, Noni, Cici), Katosipa (kak Tobok, Agnes, Devana), kak Grace serta seluruh teman teman sepelayanan yang selalu memberi dukungan dan doa.

9. Kepada saudara serumah Dwim dan Ganda serta kepada seluruh teman Fish Eye. Atas bantuan dan dorongan tersebut, penulis berharap semoga Tugas Akhir saya ini bermanfaat bagi semua pihak.

Medan, 2020 Penulis,

Veny R. Sitepu NIM. 172103020

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL... v

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... vii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 5

1.3 Tujuan Penelitian... 5

1.4 Manfaat Penelitian... 5

1.5 Jadwal Kegiatan ... 6

1.6 Sistematika Penulisan ... 6

BAB II GAMBARAN UMUM KPP LUBUK PAKAM 2.1. Sejarah Singkat Instansi ... 8

2.2. Fungsi, Visi, Misi Instansi... 10

2.3. Struktur Organisasi ... 13

2.4. Logo dan Makna... 15

2.5. Job Description ... 16

2.6. Kinerja Usaha Terkini ... 23

2.7. Jaringan Usaha Kegiatan ... 26

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Media Sosial ... 30

3.1.1 Pengertian Media Sosial ... 30

3.1.2 Tujuan Media Sosial ... 32

3.1.3 Manfaat dan Kerugian Media Sosial ... 33

3.1.4 Fungsi Media Sosial ... 35

3.1.5 Proses Mengelola Media Sosial ... 35

3.1.6 Karakteristik Media Sosial ... 37

3.1.7 Jenis Media Sosial ... 38

3.2 Alat Dari Media Sosial ... 41

3.3 Media Sosial KPP Lubuk Pakam ... 43

3.3.1 Instagram ... 43

3.3.2 Whatsapp ... 46

3.4 Kinerja ... 48

3.4.1 Pengertian Kinerja ... 48

(7)

4.1 Kesimpulan... 55

4.2 Saran ... 55

DAFTAR PUSTAKA ... 57

LAMPIRAN ... 58

(8)

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman

1.1 Jadwal Kegiatan ... 6

2.1 Data Kepatuhan Wajib Pajak ... 26

2.2 Wilayah Kerja KPP Lubuk Pakam ... 27

3.1 Data Statistik Wajib Pajak ... 50

3.2 Target dan Realisasi ... 51

(9)

2.1 Struktur Organisasi KPP Lubuk Pakam ... 14

2.2 Logo KPP Lubuk Pakam ... 15

3.1 Aplikasi Media Sosial ... 30

3.2 Proses Mengelola Media Sosial ... 37

3.3 Logo Instagram ... 43

3.4 Instagram KPP Lubuk Pakam ... 45

3.5 Logo Whatsapp ... 46

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Judul Halaman 1. Surat balasan Research/Survey ... 58

(11)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Media sosial adalah sebuah media online yang dapat mendukung hubungan antar individu dengan menggunakan teknologi berbasis web yang membuat perubahan komunikasi satu arah menjadi dialog interaktif. Tujunnya adalah untuk memudahkan penggunanya dalam berinteraksi pesan dalam bentuk jejaring sosial dan sebagainya. Saat ini frekuensi penggunaan media sosial mencapai 80% di berbagai platform dalam kurun waktu 24 jam. Kepemilikan akun media sosial satu orang lebih dari satu akun dengan penggunaan yang berbeda beda. Media sosial juga suatu hal yang tidak bisa dipungkiri bahkan dihilangkan dari masyarakat luas terutama negara Indonesia dengan populasi penggunaan media sosial tertinggi mecapai peringkat ke-4 didunia.

Menurut Dhifa (2020: 67), “Pengguna internet di Indonesia saat ini mencapai 63 juta orang. Dari angka tersebut, 95% masyarakat luas menggunakan media sosial. Saat ini media sosial yang paling digemari adalah instagram, youtube, line dan whaatsapp. Instagram memuaskan penggunannya dengan memosting foto snapgram yang dibekali caption, filter, efek, beritanya yang update dan sebagainya. Pengguna youtube dapat menonton tv, acara tv yang terlewat, vlog atau video lainnya. Pengguna line melakukan video call, membaca berita di timeline news, grup, multi chat dan sebagainya, whatsapp para penggunanya langsung terhubung hanya dengan nomor telepon saja.”

(12)

2

Pada era digital saat ini setiap perusahaan memanfaatkan media sosial untuk kemajuan perusahaannya. Sudah banyak perusahaan merasakan dampak positif dari media sosial sampai ke pencapain target yang tak pernah diduga hanya karena pemanfaatan media sosial yang serius. Salah satunya adalah KPP (Kantor Pelayanan Pajak) Pratama Lubuk Pakam. KPP Pratama Lubuk Pakam adalah sebagai salah satu unit pelaksana pemungutan pajak yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kementerian Keuangan Negara. Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan negara yang digunakan untuk melaksanakan pembangunan bagi seluruh rakyat Indonesia. Pajak dipungut dari warga negara Indonesia dan menjadi salah satu kewajiban yang dapat dipaksakan penagihannya.

Pembangunan nasional Indonesia pada dasarnya dilakukan oleh masyarakat bersama-sama pemerintah. Oleh karena itu peran masyarakat dalam pembiayaan pembangunan harus terus ditumbuhkan dengan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kewajibannya membayar pajak. Pajak termasuk penghasilan utama di Indonesia tanpa adanya Pajak kesejahteraan manusia di Indonesia sulit untuk dilindungi. Pajak merupakan alternatif yang sangat potensial sebagai salah satu sumber penerimaan negara. Sektor pajak merupakan pilihan yang sangat tepat, selain karena jumlahnya yang relatif stabil juga merupakan cerminan partisipasi aktif masyarakat dalam membiayai pembangunan. Jenis pungutan di Indonesia terdiri dari pajak negara (pajak pusat), pajak daerah, retribusi daerah, bea dan cukai dan penerimaan negara bukan pajak. Peningkatan efektifitas penagihan pajak lebih diperlukan mengingat semakin besarnya tunggakan pajak kumulatif dewasa ini. Hal ini perlu dilakukan karena kenyataan yang ada selama

(13)

ini adalah semakin banyaknya wajib pajak yang tidak beritikad baik untuk melunasi utang pajaknya padahal yang bersangkutan cukup mampu secara finansial.

Sampai saat ini ada dua perubahan yang cukup fenomenal di Direktorat Jendral Pajak, yaitu perubahan sistem pemungutan pajak dari official assessment menjadi self assessment yang dilakukan pada tahun 1983 dan modernisasi administrasi perpajakan yang dilakukan pada tahun 2002 dimulai dengan pembentukan Kanwil dan KPP wajib pajak (WP) Besar. Kedua perubahan tersebut telah berhasil mengubah pola pikir dan perilaku para stakeholders terlebih pola pikir dan perilaku aparat perpajakan. Sistem pemungutan pajak self assessment memberikan kewenangan sepenuhnya kepada wajib pajak untuk menghitung, membayar, dan melaporkan sendiri besarnya pajak yang harus dibayar. Perubahan ini telah berhasil mengubah aparat perpajakan yang sebelumnya powerful karena kewenangan penetapan besarnya pajak terutang berdasarkan penilaian secara langsung menjadi aparat perpajakan yang akuntabel dalam berinteraksi dengan wajib pajak.

Awalnya cukup efektif untuk meredam perilaku-perilaku kolusi dan koruptif. Momentum krisis ekonomi Indonesia tahun 1998, yang membawa angin perubahan untuk mewujudkan pemerintahan yang lebih bersih dan transparan, dimanfaatkan dengan baik oleh para pemimpin DJP untuk menyusun suatu agenda reformasi di DJP yang bertujuan untuk membawa DJP menjadi suatu institusi yang akuntabel, dipercaya dan dibanggakan masyarakat. Agenda reformasi ini kemudian lebih dikenal dengan nama modernisasi administrasi perpajakan.

(14)

4

Secara umum, modernisasi perpajakan menyentuh 3 (tiga) hal utama, yaitu restrukturisasi organisasi, pengembangan proses bisnis yang berbasis teknologi informasi, dan penyelengaraan praktek good governance yang didukung oleh manajemen sumber daya manusia yang berbasis kompetensi. Dalam sistem tersebut juga dapat diketahui tahapan proses secara transparan, sehingga apabila terjadi keterlambatan, sistem dengan mudah mendeteksi pihak pihak yang bertanggung jawab. Setiap instansi tentu mempunyai visi dan misi yang harus dijalankan sesuai dengan tujuan instansi, dibutuhkan waktu yang tidak singkat untuk mencapai tujuan itu.

Begitu juga pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Lubuk Pakam, instansi ini terus berupaya agar tujuan KPP Pratama Lubuk Pakam yang telah digariskan dan disusun berdasarkan undang-undang dapat terlaksana sesuai peraturan yang ada. Dalam mewujudkan itu semua membutuhkan kerja keras yang tinggi, disiplin dan loyalitas dalam bekerja. Pastinya untuk mendorong mencapai hasil yang maksimal diperlukan kinerja yang bermutu dengan tenaga ahli dan profersional yang terlatih dibidang-bidangnya. Teknologi membawa perubahan besar terhadap terciptanya keinginan untuk memberikan kesejahteraan kepada masyarakat Indonesia dengan adanya teknologi, pola pikir masyarakat lebih terbuka dengan informasi tentang pajak yang harus ditanggung jawabi oleh para wajib pajak, tanpa adanya tatap muka para wajib pajak mengerti akan hal apa yang harus disampaikan oleh pemimpin DJP.

Dari uraian diatas, peneliti termotivasi untuk mengadakan penelitian guna memperoleh gambaran mengenai pemanfaatan media sosial instargam dan

(15)

whatsapp terhadap peningkatan kinerja karyawan. Oleh karena itu, peneliti memilih lembaga KPP Pratama Lubuk Pakam sebagai objek penelitian dalam penulisan tugas akhir dengan judul “Pemanfaatan Media Sosial Instagram, Whatsapp Terhadap Peningkatan Kinerja Karyawan Dalam Kemajuan Kantor Pada Bagian Seksi Ekstensifikasi Di KPP Pratama Lubuk Pakam”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan judul yang diambil, maka permasalahan yang akan Penulis bahas dalam Tugas Akhir ini adalah “ Bagaimana Pemanfaatan Media Sosial Instagram, Whatsapp Terhadap Peningkatan Kinerja Karyawan Dalam Kemajuan Kantor Pada Bagian Seksi Ekstensifikasi Di KPP Pratama Lubuk Pakam”

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Pemanfaatan Media Sosial Instagram, Whatsapp Terhadap Peningkatan Kinerja Karyawan Dalam Kemajuan Kantor Pada Bagian Seksi Ekstensifikasi Di KPP Pratama Lubuk Pakam”

1.4 Manfaat Penelitian

a. Bagi KPP Pratama Lubuk Pakam

Sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi Pimpinan dan karyawan Seksi Ekstensifikasi pada KPP Pratama Lubuk Pakam.

b. Bagi Peneliti

Sebagai bahan tambahan pengetahuan dan pemahaman peneliti mengenai pemanfaatan media sosial.

(16)

6

c. Bagi Pihak lain

Sebagai bahan referensi bacaan tentang pemanfaatan media sosial instagram, whatsapp dalam meningkatkan kinerja karyawan dalam perusahaaan.

1.5 Jadwal Kegiatan

Penelitian dilaksanakan di KPP Pratama Lubuk Pakam, Jl. Pangeran Diponegoro no.30A pada gedung Kementerian Keuangan lantai IV pada tanggal 28 Juni 2020. Untuk lebih jelasnya, jadwal kegiatan dapat dilihat pada Tabel 1.1 berikut :

Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan

No Kegiatan

Mei Juni Juli

Minggu ke- Minggu ke- Minggu ke- I II III IV I II III IV I II III 1 Persiapan

2 Pengumpulan data 3 Penulisan

Sumber: Penulis (2020)

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini membahas latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penilitian, jadwal kegiatan dan sistematika penulisan.

BAB II : PROFIL PERUSAHAAN/INSTANSI

Bab ini membahas sejarah singkat, struktur organisasi, job description, jaringan

(17)

BAB III : PEMBAHASAN

Pada bab ini berisi uraian teoritis yang berhubungan dengan judul tugas akhir yang dibuat. Adapun pembahasan yang diuraikan adalah mengenai Pemanfaatan Media Sosial Instagram, Whatsapp Terhadap Peningkatan Kinerja Karyawan Dalam Kemajuan Kantor Pada Bagian Seksi Ekstensifikasi Di KPP Pratama Lubuk Pakam”

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini menguraikan kesimpulan dan saran mengenai Pemanfaatan Media sosial Instagram, Whatsapp Terhadap Peningkatan Kinerja Karyawan Dalam Kemajuan Kantor Pada Bagian Seksi Ekstensifikasi Di KPP Pratama Lubuk Pakam”

(18)

BAB II

PROFIL KPP PRATAMA LUBUK PAKAM 2.1 Sejarah KPP Pratama Lubuk Pakam

Untuk mengimplementasikan konsep administrasi perpajakan modern yang berorientasi pada pelayanan dan pengawasan, maka struktur organisasi Direktorat Jenderal Pajak perlu di ubah, baik di level kantor pusat sebagai pembuat kebijakan maupun di level kantor operasional sebagai pelaksana implementasi kebijakan.

Sebagai langkah pertama, untuk memudahkan wajib pajak, kantor pajak dibagi atas 3 jenis, yaitu Kantor Pelayanan Pajak (KPP), Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan (KPPBB), Kantor Pemeriksaan dan Penyidikan (Karipka), dilebur menjadi Kantor Pelayanan Pajak (KPP). Struktur yang berbasis fungsi yang diterapkan kepada KPP dengan sistem administrasi yang modern untuk dapat merealisasikan debirokrasi pelayanan sekaligus melaksanakan pengawasan terhadap wajib pajak secara lebih sistematis berdasarkan analisis resiko unit vertikal Direktorat Jenderal Pajak dibedakan berdasarkan segmentasi wajib pajak, yaitu KPP Wajib Pajak Besar, KPP Madya, dan KPP Pratama.

Dengan pembagian seperti ini, diharapkan strategi dan pendekatan terhadap Wajib Pajak pun dapat di sesuaikan dengan karakteristik Wajib Pajak yang ditangani, sehingga hasil yang diperoleh dapat lebih optimal. Pada tahap pertama, dibentuk Kantor Wilayah (Kanwil) dan kedua dibentuk Kantor Pelayanan Pajak wajib pajak besar pada bulan Juli Tahun 2002 untuk mengadministrasi 300 wajib badan terbesar di seluruh Indonesia sebagai Pilot Project. Karena program modernisasi yang 6 diterapkan pada Kantor Pelayanan Pajak Wajib Pajak

(19)

(KPPWP) besar dianggap cukup berhasil maka konsep yang kurang lebih sama dicoba untuk diterapkan pada KPP lain secara bertahap. Dimana sampai akhir tahun 2007, 22 Kanwil dan 202 KPP (3 KPP WP besar, 28 KPP Madya, dan 171 KPP Pratama) telah berhasil di modernisasi. Pada akhir tahun 2006, struktur organisasi KPP Direktorat Jenderal Pajak disempurnakan bersamaan dengan penerapan administrasi modern.

Pada tahun 2008, seluruh kantor di luar Jawa dan Bali akan di modernisasi dengan dibentuknya 128 KPP Pratama untuk menggantikan seluruh kantor pajak yang ada di daerah tersebut. Perbedaan utama antara KPP Pratama dengan KPP Wajib Pajak Besar maupun Madya antara lain dengan adanya seksi Ekstensitifikasi pada KPP Pratama, sehingga dapat dikatakan pula KPP Pratama merupakan ujung tombak bagi Direktorat Jenderal Pajak untuk menambah rasio perpajakan di Indonesia. Kantor pelayanan Pajak adalah instansi vertikal Direktorat Jenderal Pajak yang berada dibawah ini dan bertanggung jawab langsung kepada kepala kantor KPP Pratama akan melayani Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Dan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (PBHTB). Selain itu KPP pratama juga melakukan pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan tetapi bukan sebagai lembaga yang memutuskan atas keberatan, struktur organisasi KPP Pratama berdasarkan fungsi pajak bukan jenis pajak. Pada KPP Pratama terdapat account representative (AR) yang memiliki tugas antara lain memantau keadaan Wajib Pajak dan penghubung Wajib Pajak untuk konsultasi. Keberadaan AR di setiap KPP Pratama merupakan bentuk 7

(20)

10

peningkatan pelayanan pajak. Dengan perubahan struktur organisasi baru, maka wajib pajak akan dilayani oleh AR yang telah ditunjuk sehingga akan terjalin saling keterbukaan. Pembentukan KPP Pratama merupakan bagian program reformasi birokrasi perpajakan yang sifatnya komprehesif dan telah berjalan sejak tahun 2002 ditandai dengan terbentuknya Kantor Wilayah (Kanwil) dengan Kantor Pelayanan Pajak Wajib Pajak Besar.

Terbentuknya KPP Pratama ini secara otomatis Kantor Pelayanan Bumi dan Bangunan (KPPBB) dan Kantor Pemeriksaan dan Penyidikan (Karipka) tidak ada lagi. Langkah ini diambil sebagai bagian dan usaha meningkatkan pelayanan kepada wajib pajak untuk memberikan pelayanan yang lebih baik dan personal dalam pelaksanaan good governance. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam didirikan pada tahun 2008 berdasarkan keputusan Menteri Keuangan.

Wilayah kerja Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam adalah Kabupaten Deli Serdang yang terdiri dari 22 kecamatan. Sebelumnya, wilayah kerja Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam merupakan bagian wilayah kerja Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tebing Tinggi dan Kantor Pelayanan Pajak Binjai. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelayanan bagi wajib pajak yang berdomisili atau berlokasi di Kabupaten Deli Serdang.

2.2 Fungsi, Visi dan Misi KPP Lubuk Pakam

Fungsi Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Paratama Lubuk Pakam

Fungsi Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Lubuk Pakam sebagai berikut:

(21)

a. Pengumpulan, pencarian, dan pengolahan data, pengamatan potensi perpajakan, penyajian informasi perpajakan, pendataan objek dan subjek pajak, serta penilaian objek Pajak Bumi dan bangunan

b. Penetapan dan penerbitan produk hukum perpajakan

c. Pengadministrasian dokumen dan berkas perpajakan, penerimaan, dan pengolahan Surat Pemberitahuan, serta penerimaan surat lainnya

d. Pelaksanaan registrasi Wajib Pajak baru

e. Pelaksanaan ekstensifikasi dan intensifikasi perpajakan

f. Penatausahaan piutang pajak dan pelaksanaan kegiatan penagihan pajak g. Pelaksanaan pemeriksaan pajak

h. Pengawasan kepatuhan pelaksanaan kewajiban perpajakan Wajib Pajak i. Pelaksanaan konsultasi di bidang perpajakan,

j. Pembetulan ketetapan pajak,

k. Pelaksanaan administrasi Kantor Pelayanan Pajak.

Visi dan Misi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam merupakan keberhasilan program modernisasi di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak, yang tidak hanya dapat membawa perubahan paradigma dan perusahaan perilaku pegawai tetapi juga memberi dampak positif terhadap percepatan penerapan praktek good governance pada instansi pemerintah secara keseluruhan. Untuk mencapai tujuan tersebut, Direktorat Jenderal Pajak telah mencanangkan visi dan misi sebagai pedoman dalam melakukan setiap kegiatan. Adapun, visi dan misi tersebut adalah sebagai berikut :

(22)

12

Visi KPP Lubuk Pakam

Menjadi institusi pemerintahan yang menyelenggarakan sistem administrasi perpajakan modern yang efektif, efisien, dan dapat dipercaya masyarakat dengan integritas dan profesionalisme yang tinggi. Sebagaimana kebijakan yang telah dicanangkan oleh Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak, Visi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam adalah “Menjadi Model Pelayanan Masyarakat yang Dipercaya dan Dibanggakan Masyarakat”. Visi tersebut merefleksikan cita-cita Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam untuk menjadi Public Service yang berstandar tinggi baik dan sisi kualitas aparat maupun manajemennya sehingga eksistesi dan kinerjanya mampu memenuhi harapan masyarakat sebagai institusi yang memiliki citra baik dan bersih.

Misi KPP Lubuk Pakam

Menghimpun penerimaan Pajak Negara berdasarkan Undang-Undang Perpajakan yang mampu mewujudkan kemandirian pembiayaan Anggaran 10 Pendapatan Belanja Negara (APBN) melalui sistem administrasi perpajakan yang efisien dan efektif. Misi Direktorat Jenderal Pajak menjadi 4 aspek, yaitu:

1. Misi fiskal, yaitu menghimpun penerimaan dalam negeri dari sektor pajak yang mampu menunjang kemandirian pembiayaan pemerintah berdasarkan UU Perpajakan dengan tingkat efektifitas dan efisiensi yang tinggi.

2. Misi ekonomi, yaitu mendukung kebijaksanaan pemerintah dalam mengatasi permasalahan ekonomi bangsa dengan kebijakan perpajakan yang menimbulkan distorsi.

3. Misi politik, yaitu mendukung proses demokratis bangsa.

(23)

4. Misi kelembagaan, yaitu senantiasa memperbaharui diri, selaras dengan aspirasi masyarakat dan teknologi perpajakan serta administrasi perpajakan yang mutakhir. Misi tersebut sebagai salah satu pernyataan tujuan keberadaan eksistensi.

Tugas, fungsi, peranan, dan tanggung jawab Direktorat Jenderal Pajak maupun Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang dan peraturan serta kebijakan pemerintah dengan di jiwai prinsip-prinsip dan nilai-nilai strategis organisasi di berbagai bidang.

2.3 Struktur Organisasi

Struktur organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Struktur organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan antara bagian satu dengan bagian yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi dalam struktur organisasi yang baik harus menjelaskan hubungan wewenang siapa melapor kepada siapa.

Struktur organisasi adalah suatu bagan yang menggambarkan sistematis mengenai penetapan tugas-tugas, fungsi dan wewenang serta tanggung jawab masing- masing dengan tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Tujuan untuk membina keharmonisan kerja agar pekerjaan dapat dilakanakan dengan teratur dan baik untuk mencapai tujuan yang diinginkan secara maksimal. Susunan organisasi KPP Pratama Lubuk Pakam adalah sebagai berikut :

(24)

Sumber: KPP Pratama Lubuk Pakam (2020)

Gambar 2.1 Stuktur Organisasi

KANTOR PELAYANAN PAJAK

SUBBAGIAN UMUM

SEKSI PENGOLAHAN

DATA DAN INFORMASI

SEKSI PELAYANAN

SEKSI PENAGIHAN

SEKSI PEMEKRISAAN

SEKSI EKSTENFIKASI

PERPAJAKAN

SEKSI PENGAWASAN

DAN KONSULTASI I

SEKSI PENGAWASAN

DAN KONSULTASI II

SEKSI PENGAWASAN

DAN KONSULTASI IV

SEKSI PENGAWASAN

DAN KONSULTASI V

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

(25)

2.4 Logo dan Makna

Dalam menentukan logo, tentu instansi yang bersangkutan memiliki pertimbangan-pertimbangan khusus, terlebih lagi instansi pemerintahan seperti KPP Pratama Lubuk Pakam yang dibawah naungan DJP Kanwil Sumut.

Sumber : https://www.kemenkeu.go.id/profil/arti-logo/

Gambar 2.2

Logo Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam Keterangan Umum :

Motto : Negara dana rakca,

Bentuk : Segi lima, tata: Biru kehitaman, kuning emas, putih dan hijau.

Lukisan : Padi sepanjang 17 butir, kapas sepanjang 8 butir terdiri dari 4 buah berlengkung, sayap, gada dan seluruh unsur-unsur tergambar dalam ruang segi lima.

Seluruh unsur-unsur tersebut tergambar dalam ruang segi lima susunannya yaitu:

1. Dasar segi lima berwarna biru kehitam-hitaman 2. Padi kuning emas

(26)

16

4. Sayap kuning emas 5. Gada kuning emas 6. Bokor kuning emas 7. Pita putih

8. Motto (semboyan) biru kehitam-hitaman Makna:

1. Padi dan kapas melambangkan cita-cita upaya kita untuk mengisi kesejahteraan bangsa dan sekaligus diberi arti sebagai tanggal lahirnya Negara Republik Indonesia.

2. Sayap melambangkan daya upaya menghimpun, mengarahkan, mengamankan keuangan negara.

3. Ruang segi lima melambangkan dasar Negara Pancasila.

Arti keseluruhan makna dari lambang tersebut adalah ungkapan sesuatu daya yang mempersatukan dan menyerasikan dalam gerakan kerja untuk melaksanakan tugas Kementrian Keuangan.

2.5 Job Description

1. Kepala Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Lubuk Pakam a. Mengkoordinasi penyusunan rencana kantor sebagai bahan

penyusunan rencana strategi kantor wilayah.

b. Mengkoordinasi penyusunan rencana pengamanan penerimaan pajak berdasarkan potensi pajak, perkembangan kegiatan ekonomi keuangan, dan realisasi penerimaan tahun lalu.

(27)

c. Mengkoordinasi pelaksanaan tindak lanjut nota kesepahaman (MOU) sesuai arahan kepala kantor wilayah.

d. Mengkoordinasi rencana pencarian data strategis dan potensial dalam rangka intensifikasi/eksentifikasi perpajakan.

e. Mengkoordinasi pelaksanaan rencana pencarian data strategis dan potensial dalam rangka intensifikasi/eksentifikasi perpajakan.

f. Mengkoordinasi pengolahan data yang sumber datanya strategis dan potensial dalam rangka intensifikasi/eksentifikasi perpajakan.

g. Mengkoordinasi pembuatan risalah perincian dasar pengenaan pemotongan atau pemungutan pajak atas permintaan wajib pajak berdasarkan hasil perhitungan ketetapan pajak.

h. Mengkoordinasi pengolahan data guna menyajikan informasi perpajakan.

i. Mengkoordinasi penyusunan monografi perpajakan.

j. Mengkoordinasi pemantauan pelaporan dan pembayaran SPT Masa dan Tahunan PPh dan pembayaran SPT Masa PPN/PPNBM.

k. Untuk mengetahui tingkat keputusan wajib pajak serta mengendalikan pelaksanaan pemeriksaan pajak.

2. Sub Bagian Umum

1. Sub Bagian Umum terdiri dari 3 bagian:

a. Tata Usaha dan Kepegawaian

Tugasnya adalah menyelenggarkan tugas pelayanan di bidang tata usaha dan kepegawaian dengan cara melakukan pengurusan surat,

(28)

18

pengetikan surat, pengetikandan pengadaan, penataan berkas penyusunan arsip, tata usaha kepegawaian dan pengiriman laporan agar dapat menunjang tugas Kantor Pelayanan Pajak.

b. Keuangan

Tugasnya adalah merencanakan kebutuhan selama 1 tahun dan melakukan pendanaan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama agar dapat menunjang kelancaran tugas Kantor Pelayanan Pajak.

c. Bagian Rumah Tangga

Tugasnya adalah melakukan seluruh urusan rumah tangga dan surusan perlengkapan Kantor Pelayanan Pajak Pratama agar dapat menunjang kelancaran tugas Kantor Pelayanan Pajak.

3. Seksi Pengolahan Data dan Informasi

Seksi pengolahan data dan informasi dipimpin oleh seorang kepala seksi yang tugasnya adalah mengkoordinasikan urusan pengolahan data dan penyajian informasi, pembuatan monografi pajak, penggalian potensi perpajakan serta ektensifikasi wajib pajak dan intensifikasi sesuai dengan peraturan perundang undanganyang berlaku. Seksi pengolahan data dan informasi mempunyai tugas melakukanpengumpulan, pencarian dan pengolahan data, penyajian informasi perpajakan, perekaman dokumen perpajakan, urusan tata usaha penerimaan perpajakan, pengalokasian Pajak Bumi dan Bangunan dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan, pelayanan dukungan teknis komputer, pemantauan aplikasi e-spt dan e- filing, pelaksanaan i-sismiop dan SIG, serta penyiapan laporan kinerja.

(29)

Seksi pengolahan data dan informasi dipimpin oleh seorang kepala seksi mempunyai tugas antara lain:

1. Melakukan pengumpulan, pencarian dan pengolahan data 2. Pengamatan dokumen perpajakan

3. Penyajian informasi perpajakan 4. Perekaman dokumen perpajakan

5. Urusan tata usaha penerimaan perpajakan

6. Pengalokasian Pajak Bumi dan Bangunan dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan

7. Pelayanan dukungan teknis komputer 8. Pemantauan aplikasi e-SPT dan e-Filing 9. Pelaksanaa i-SISMIOP dan SIG, serta;

10. Penyiapan laporan kinerja organisasi.

4. Seksi Pelayanan

Seksi pelayanan mempunyai tugas melakukan penetapan dan penertiban produk hukum perpajakan, pengadministrasian dokumen dan berkas perpajakan, penerimaan dan pengolahan surat pemberitahuan serta penerimaan surat lainnya, penyuluha perpajakan, pelaksanaan registrasi wajib pajak serta melakukan kerjasama perpajakan. Seksi pelayanan mempunyai fungsi atau tugas antara lain :

a) Melakukan penetapan dan penertiban produk hukum perpajakan b) Pengadministrasian dokumen dan berkas perpajakan

(30)

20

c) Penerimaan dan pengolahan Surat Pemberitahuan (SPT), serta penerimaan surat lainnya

d) Pelaksanaan registrasi Wajib Pajak.

5. Seksi Penagihan

Seksi penagihan mempunyai tugas melakukan urusan penata usahaan piutang pajak, penundaan dan angsuran tunggakan pajak, penagihan aktif, usulanpenghapusan piutang pajak serta penyimpanan dokumen-dokumen penagihan. Seksi penagihan mempunyai tugas antara lain:

1) Melakukan urusan penatausahaan piutang pajak 2) Penundaan dan angsuran tunggakan pajak 3) Melakukan penagihan aktif

4) Usulan penghapusan piutang pajak, serta;

5) Penyimpanan dokumen-dokumen penagihan 6. Seksi Pemeriksaan

Seksi pemeriksaan mempunyai tugas melakukan penyusunan rencana pemeriksaan, pengawasan pelaksanaan aturan pemeriksaan, penerbitan dan penyaluran surat perintah pemeriksaan pajak serta administrasi perpajakan lainnya. Seksi pemeriksaan dan kepatuhan internal mempunyai tugas : 1. Melakukan penyusunan rencana pemeriksaan

2. Pengawasan pelaksanaan aturan pemeriksaan

3. Penerbitan penyaluran surat perintah pemeriksaan pajak, serta administrasi pemeriksaan perpajakan lainnya

(31)

4. Pelaksanaan pemeriksaan oleh petugas pemeriksa pajak yang ditunjuk kepala kantor.

7. Seksi Ekstensifikasi

Seksi ekstensifikasi perpajakan mempunyai tugas melakukan pengamatan potensi perpajakan, pendataan objek dan subjek pajak, penilaian objek pajak dalam rangka ekstensifikasi. Seksi ekstensifikasi perpajakan mempunyai tugas antara lain:

a. Melakukan pengamatan potensi perpajakan b. Pendapatan objek dan subjek pajak

c. Pemutakhiran basis data nilai objek pajak dalam menunjang ekstensifikasi

d. Melakukan bimbingan dan pengawasan Wajib Pajak baru, serta;

e. Melakukan penyuluhan perpajakan.

8. Seksi Pengawasan dan Konsultasi I, II, III

Seksi pengawasan dan konsultasi I, seksi pengawasan konsultasi II, seksi pengawasan dan konsultasi III, masing-masing mempunyai tugas melakukan pengawasan kepatuhan kewajiban perpajakan wajib pajak, bimbingan/ himbauan kepada wajib pajak dan konsultasi teknis perpajakan, penyusunan profil wajib pajak, analisis kinerja wajib pajak, melakukan rekonsiliasi data wajib pajak dalam rangka melakukan intensifikasi, dan melakukan evaluasi hasil banding.

1. Melakukan proses penyelesaian pengamatan potensi perpajakan 2. Usulan pembetulan ketetapan pajak

(32)

22

3. Bimbingan dan konsultasi teknis perpajakan kepada wajib pajak 4. Usulan pengurangan pajak bumi dan bangunan

5. Melakukan pengawasan kepatuhan kewajiban perpajakan wajib pajak 6. Penyusunan profil wajib pajak

7. Analisis kinerja wajib pajak

8. Rekonsiliasi data wajib pajak dalam rangka melakukan intensifikasi 9. Melakukan bimbingan dan himbauan kepada wajib pajak.

9. Kelompok Jabatan Fungsional

Pejabat fungsional terdiri dari pejabat fungsional pemeriksaan dan pejabat fungsional penilai yang bertanggung jawab secara langsung kepada Kepala KPP Pratama. Dalam melaksanakan pekerjaannya, pejabat fungsional pemeriksaan berkoordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi dengan seksi ekstensifikasi perpajakan.Selain itu, teknologi informatika dan sistem informasi dimanfaatkan secara optimal. Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang- undangan yang berlaku. Kelompok jabatan fungsional terdiri dari supervisor, ketua tim. Kantor Pelayanan Pajak Pratama mempunyai 2 kelompok fungsional sesuai dengan bidang keahliannya. Setiap kelompok tersebut di koordinasikan oleh pejabat fungsional senior yang ditunjuk oleh kepala kantor wilayah, atau kepala Kantor Pelayanan Pajak yang bersangkutan. Jumlah jabatan fungsional tersebut ditemukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.

(33)

2.6 Kinerja Usaha Terkini

Bagi Direktorat Jenderal Pajak (DJP), institusi yang bertanggung jawab dalam menopang pembiayaan kehidupan bernegara, Perubahan merupakan keniscayaan mengingat perkembangan masyarakat dan dunia usaha yang sangat dinamis dan semakin komplek. Sampai saat ini ada dua perubahan yang cukup fenomenal di DJP, yaitu perubahan sistem pemungutan pajak dari official assessment menjadi self assessment yang dilakukan pada tahun 1983 dan modernisasi administrasi perpajakan yang dilakukan pada tahun 2002 (dimulai dengan pembentukan Kanwil dan KPP Wajib Pajak (WP) Besar). Kedua perubahan tersebut telah berhasil mengubah pola pikir dan perilaku para stakeholders terlebih pola pikir dan perilaku aparat perpajakan. Sistem pemungutan pajak self assessment memberikan kewenangan sepenuhnya kepada wajib pajak untuk menghitung, membayar, dan melaporkan sendiri besarnya pajak yang harus dibayar.

Perubahan ini telah berhasil mengubah aparat perpajakan yang sebelumnya powerful karena kewenangan penetapan besarnya pajak terutang berdasarkan penilaian secara langsung menjadi aparat perpajakan yang akuntabel dalam berinteraksi dengan wajib pajak. Awalnya cukup efektif untuk meredam perilaku- perilaku kolusi dan koruptif. Namun, seiring perjalanan waktu, akibat tidak efektifnya sistem pengendalian internal pada DJP ditambah dengan organisasi yang cukup toleran dengan perilaku-perilaku kolusi koruptif, maka budaya organisasi yang berkembang saat ini lebih cenderung ke arah budaya materialistis dan berdampak pada kurang baiknya citra DJP baik di mata masyarakat Indonesia

(34)

24

maupun di dunia internasional. Dengan demikian, banyak pegawai DJP sendiri yang merasa malu mengaku bekerja di DJP. Momentum krisis ekonomi Indonesia tahun 1998, yang membawa angin perubahan untuk mewujudkan pemerintahan yang lebih bersih dan transparan, dimanfaatkan dengan baik oleh para pemimpin DJP untuk menyusun suatu agenda reformasi di DJP yang bertujuan untuk membawa DJP menjadi suatu institusi yang akuntabel, dipercaya dan dibanggakan masyarakat. Agenda reformasi ini kemudian lebih dikenal dengan nama Modernisasi Administrasi Perpajakan.

Secara umum, modernisasi perpajakan menyentuh 3 (tiga) hal utama, yaitu restrukturisasi organisasi, pengembangan proses bisnis yang berbasis Teknologi Informasi, dan penyelengaraan praktek good governance yang didukung oleh Manajemen Sumber Daya Manusia yang berbasis kompetensi.

Konsep restrukturisasi organisasi bertujuan untuk mengatasi permasalahan organisasi pada level operasional (unit vertikal) seperti adanya redundansi duplikasi pengawasan dan pemeriksaan, tidak adanya pelayanan satu atap, struktur belum mendukung sepenuhnya praktek good governance, standar pelayanan yang belum proper memadai, dan sebagainya. Konsep ini meliputi hal-hal sebagai berikut:

1. Struktur organisasi KPP berdasarkan segmentasi wajib pajak besar, menengah, dan kecil.

2. Struktur organisasi yang berbasiskan fungsi administrasi perpajakan.

3. Penggabungan KPP, Karipka, dan KPPBB.

4. Penerapan konsep account representative.

(35)

5. Pemindahan fungsi keberatan ke Kanwil.

6. Pembentukan unit transformasi dan kepatuhan internal.

Pengembangan proses bisnis yang berbasis teknologi informasi ditandai dengan penerapan sistem workflow dan case management dalam Sistem Informasi Direktorat Jenderal Pajak (SIDJP). Dengan adanya kedua sistem tersebut, proses bisnis administrasi perpajakan menjadi semakin akuntabel karena penentu mulai dan berakhirnya suatu kasus di generate oleh sistem sehingga tidak dapat dimanipulasi oleh manusia. Dalam sistem tersebut juga dapat diketahui tahapan proses secara transparan, sehingga apabila terjadi keterlambatan, sistem dengan mudah mendeteksi pihak pihak yang bertanggung jawab.

Setiap instansi tentu mempunyai visi dan misi yang harus dijalankan sesuai dengan tujuan instansi, dibutuhkan waktu yang tidak singkat untuk mencapai tujuan itu. Begitu juga pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Lubuk Pakam, instansi ini terus berupaya agar tujuan (KPP) Pratama Lubuk Pakam yang telah digariskan dan disusun berdasarkan undang-undang dapat terlaksana sesuai peraturan yang ada. Dalam mewujudkan itu semua karena membutuhkan kerja keras yang tinggi, disiplin dan loyalitas dalam bekerja. Pastinya untuk mendorong mencapai hasil yang maksimal diperlukan kinerja yang bermutu dengan tenaga ahli dan profersional yang terlatih dibidang-bidangnya.

(36)

26

URAIAN TAHUN WP BADAN WP ORANG PRIBADI BENDAHARA UMKM NON-UMKM UMKM NON-UMK

JUMLAH WAJIB PAJAK sd 2017 1,116 10,985 9,588 198,269 1,951

2018 114 997 3,892 16,891 45

2019 52 1,328 5,276 18,879 28

Tabel 2.1

Data Kepatuhan Wajib Pajak

Sumber: KPP Pratama Lubuk Pakam (2019)

2.7 Jaringan Usaha Kegiatan

Setiap intansi wilayah kerja Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam adalah wilayah kabupaten Deli Serdang, adapun sektor dominan perkecamatan adalah Real Estat/perumahan, industri pengolahan, orang pribadi dan perdagangan, dll. Wilayah kerja KPP Pratama Lubuk Pakam terbilang cukup luas.

Adapun wilayah kerja KPP Pratama Lubuk Pakam berdasarkan Kecamatan adalah sebagai berikut:

a. Sunggal b. Kutalimbaru c. Labuhan Deli d. Pancur Batu e. Batang Kuis f. Deli Tua

g. Tanjung Morawa h. Beringin

i. Pagar Merbau j. Lubuk Pakam

(37)

l. Gunung Meriah m. Patumbak n. Percut Sei Tuan o. Sibolangit p. STM Hulu q. Biru-Biru r. Galang s. Pantai Labu t. Bangun Purba u. STM Hilir v. Namo Rambe

Tabel 2.2

Wilayah Kerja KPP Pratama Lubuk Pakam

NO Wilayah

Luas Wilayah

(km2)

Luas wilayah sesuai NOP

Wilayah (m2)

Jumlah Kepala Keluarga

Jumlah Wajib Pajak Terdaftar 1 KABUPATEN DELI

SERDANG 2,497.72 741,905,130 356,407 169,711

2 KEC.BANGUN

PURBA 129.95 26,338,666 1,796 2,551

3 KEC.BATANG KUIS 40.34 17,061,686 3,138 4,230

4 KEC.BERINGIN 52.69 46,915,315 5,526 3,544

5 KEC.BIRU-BIRU 89.69 30,235,775 8,835 2,639

5 KEC.DELI TUA 9.36 6,129,229 20,076 5,810

6 KEC.GALANG 150.29 33,134,031 6,941 9,847

7 KEC.GUNUNG

MERIAH 76.65 7,096,966 7,975 297

8 KEC.HAMPARAN

PERAK 174.92 42,631,206 7,626 9,638

9 KEC.LABUHAN DELI 127.23 33,442,292 9,102 5,887 10 KEC.LUBUK PAKAM 31.19 18,448,580 16,381 15,287 11 KEC.KOTALIMBARU 185.50 42,036,014 10,528 1,471

12

KEC.NAMO

RAMBE 62.30 41,939,161 41,893 3,645

13 KEC.PAGAR

MERBAU 62.89 549,724 16,259 2,319

(38)

28

Lanjutan Tabel 2.2 Wilayah Kerja KPP Pratama Lubuk Pakam

15 KEC.PANTAI LABU 81.85 51,465,562 51,538 1,782 16 KEC.PATUMBAK 46.79 13,009,942 12,285 33,952 17 KEC.PERCUT SEI

TUAN 190.79 82,527,812 74,121 7,160

18 KEC.SIBOLANGIT 179.96 36,190,191 11,441 1,063 19 KEC.STM HILIR 190.50 51,608,083 9,496 1,943 20 KEC.STM HULU 223.38 43,010,939 12,668 3,443

21 KEC.SUNGGAL 92.52 52,400,068 18,666 22,567

22 KEC.TANJUNG

MORAWA 131.75 55,751,634 8,198 22,688

Sumber: Sub Bagian Umum KPP Pratama Lubuk Pakam (2020)

Adapun rencana kegiatan yang akan terus dilakukan oleh Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Lubuk Pakam adalah sebagai berikut:

1. Melakukan pengamanan penerimaan pajak dengan cara mapping atas Wajib Pajak yang melakukan pembayaran dan menyampaikan pelaporan juga pengawasan rutin atas pembayaran masa

2. Meningkatkan jumlah WP baru non-karyawan berdasarkan data KMS, alket, dan IMB

3. Melakukan kunjungan lokasi dan konseling ke Wajib Pajak yang berpotensi memberikan sumbangan penerimaan

4. Melakukan sosialisasi kepada wajib pajak baru 5. Pemeriksaan dalam rangka penerbitan SKP atas KMS

6. Akan dilakukan penagihan aktif yang meliputi penerbitan surat teguran, surat paksa, penyitaan, pemblokiran rekening dan pencegahan

7. Melakukan tindakan penagihan berupa penjualan aset yang telah disita melalui lelang

8. Meningkatkan pengawasan terhadap penyelesaian tunggakan baik pemeriksaan oleh fungsional, gabungan, maupun petugas pemeriksa pajak (P3)

(39)

9. Menyelesaikan tunggakan pemeriksaan untuk periode s/d Desember 2016 10. Usulan pemeriksaan data konkrit dari AR

11. Menyelesaikan pemeriksaan rutin dan pemsus sesuai dengan SE-06/PJ/2016.

(40)

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Media Sosial

3.1.1 Pengertian Media Sosial

Sumber: https://www.maxmanroe.com/(2020)

Gambar 3.1 Aplikasi Media Sosial

Menurut Nurudin dkk (2020:54) media sebagai perantara atau alat bantu dalam menyampaikan informasi baik secara digital maupun nondigital, sedangkan media sosial merupakan alat untuk menyampaikan informasi dalam jumlah yang massiv atau tak terhingga.

Menurut Aditiawarman (2019:50) media sosial sebagai media online (daring) yang dimanfaatkan sebagai sarana pergaulan sosial secara online di internet. Di media sosial, pengggunanya dapat saling berkomunikasi, berinteraksi, berbagi, networking, dan berbagai kegiatan lainnya. Media sosial menggunakan teknologi berbasis website atau aplikasi yang dapat mengubah suatu komunikasi dalam bentuk dialog interaktif. Beberapa contoh media sosial yang banyak digunakan adalah: whatsaap, instagram, facebook, youtube dan lain-lain.

(41)

Menurut Suilanta (2015:5) media sosial adalah media yang mampu menghadirkan serta mentranslasikan cara berkomunikasi baru dengan teknologi yang sama sekali berbeda dari media sosial tradisional.

Indonesia berada di peringkat ke-4 pengguna terbesar media sosial di dunia.

Hal ini membuktikan bahwa masyarakat Indonesia juga update terhadap media sosial. Youtube menjadi platform yang paling sering digunakan masyarakat Indonesia dengan rentang usia berusia 16 hingga 64 tahun. Persentase pengguna yang mengakses youtube mencapai 88%. Media sosial yang paling sering diakses selanjutnya adalah whatsapp sebesar 84%, facebook sebesar 82%, dan instagram 79%. Sebagai informasi, rata-rata waktu yang dihabiskan masyarakat Indonesia untuk mengakses sosial media selama 3 jam 26 menit. Total pengguna aktif sosial media sebanyak 160 juta atau 59% dari total penduduk Indonesia. 99% pengguna media sosial berselancar melalui ponsel.

Menurut Tamimy (2017:169) media sosial mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :

1. Adanya partisipasi 2. Adanya keterbukaan 3. Adanya percakapan 4. Adanya komunitas 5. Adanya koneksi

(42)

32

3.1.2 Tujuan Media Sosial

Seperti yang disebutkan pada definisi media sosial di atas, salah satu tujuannya merupakan sebagai media komunikasi alternatif untuk masyarakat.

Berikut ini merupakan sebagian tujuan menggunakan media sosial secara umum:

1. Aktualisasi Diri

Untuk sebagian besar orang, media sosial ialah tempat untuk aktualisasi diri.

Mereka menunjukkan bakat serta keunikan di media sosial sehingga bisa dilihat banyak orang. Tidak heran mengapa dikala ini banyak artis berlomba- lomba buat terkenal di media sosial mereka.

2. Membentuk Komunitas

Komunitas online sangat gampang ditemui saat ini, baik itu di web forum ataupun di web social network yang lain. Media sosial jadi wadah tempat berkumpulnya masyarakat online yang mempunyai atensi yang sama untuk saling berbicara serta bertukar data ataupun pendapat.

3. Menjalin Hubungan Pribadi

Media sosial pula berfungsi penting dalam aktivitas menjalin hubungan personal dengan orang lain secara individu. Terdapat banyak sekali pengguna media sosial yang menemukan pendamping hidup, sahabat, rekan bisnis, di media sosial.

4. Media Pemasaran

Pengguna media sosial yang jumlahnya sangat banyak pasti saja jadi tempat yang sangat potensial buat memasarkan sesuatu. Bisnis online yang banyak

(43)

tumbuh saat ini ini banyak dipengaruhi oleh media sosial sebagai tempat promosi.

3.1.3 Manfaat dan Kerugian Media Sosial Manfaat Media Sosial

Menurut Simarmata (2019:51) ada beberapa manfaat yang harus kita ketahui:

1) Menambah teman

Media sosial bisa dijadikan sebagai tempat untuk memperluas jaringan pertemanan.

2) Tempat Berkomunikasi

Media sosial bisa dijadikan sebagai tempat untuk berkomunikasi dimanapun dan kapanpun.

3) Tempat Berbagi

Media sosial bisa dijadikan sebagai tempat berbagi, maupun berbagi curahan hati, pengetahuan dan sebagainya.

4) Berpengetahuan Luas

Tanpa sadar media sosial membuat membuat seseorang semakin cerdas, dengan semakin banyak informasi yang didapat, maka pengetahuan juga akan semakin luas.

5) Tempat Beropini (Berpendapat)

Jika secara face to face beberapa orang merasa malu, takut, grogi dalam berpendapat. Namun di media sosial, seseorang bebas dapat menyampaikan pendapatnya tanpa perlu bertatap muka.

(44)

34

6) Menjadi Diri Sendiri

Mungkin di dunia nyata, seseorang lelah menjadi seseorang yang bukan diri sendiri. Di media sosial siapapun bisa dengan bebas menjadi apapun yang disukai, bahkan menjadi diri sendiri.

Kerugian Media Sosial

Menurut Tania (2020:113) ada beberapa kerugian yang perlu disadari bahwa media sosial juga memilki dampak negatif, sebagai berikut:

1. Adanya akun palsu: pada media sosial, seseorang dapat dengan mudah membuat suatu akun, tak jarang bahwa satu orang bisa memiliki banyak akun , akun-akun tersebut memiliki fungsi yang berbeda, satu akun untuk bisnis, satu akun untuk nyinyir, satu akun untuk akun pribadi dan sebagainya.

2. Perilaku negatif: media sosial sangat mudah menyebarkan kebaikan contohnya seperti kepedulian sosial, selain itu media sosial juga sangat mudah menyebarkan keburukan, yakni melalui banyak hal contohnya seseorang memiliki satu akun untuk nyinyir dalam artian seseorang menyindir dan menjatuhkan orang lain pada kolom komentar dan sebaginya.

3. Menyebar hoax: sering diketahui bahwa media sosial juga sering disalah gunakan sebagai tempat penyebaran berita hoax yang dimana media sosial dengan tujuan baiknya untuk mempermudah mendapatkan informasi yang cepat, benar dan dipercaya. Tetapi tujuan itu tidak lagi tercapai karena mereka sering menggunakan media sosial untuk menyebar fitnah,

(45)

menjerumuskan orang lain ke dalam keburukan yang dapat menyusahkan korbannya.

3.1.4 Fungsi Media Sosial

Berikut ini merupakan beberapa fungsi media sosial secara umum :

1. Memperluas interaksi sosial manusia dengan menggunakan teknologi internet serta web.

2. Menghasilkan komunikasi dialogis antara banyak audiens (many to many).

3. Melaksanakan transformasi manusia yang tadinya pemakai isi pesan berganti jadi pesan itu sendiri.

4. Membangun personal branding untuk para pengusaha maupun tokoh masyarakat.

5. Sebagai media komunikasi antara pengusaha maupun tokoh masyarakat dengan para pengguna media sosial yang lain.

3.1.5 Proses Mengelola Media Sosial

Memikirkan teknis penggunaannya secara matang dan melakukan persiapan yang diperlukan, akan membantu untuk memastikan efektivitas media sosial saat digunakan sebagai pendukung kegiatan marketing. Tak hanya efektivitas kontennya, tapi juga impact-nya terhadap bisnis, serta jasa atau produk yang ditawarkan.

a. Menentukan tujuan

Hal paling dasar adalah menentukan tujuan. menetapkan tujuan, dan melakukannya secara spesifik, dengan tolak ukur yang jelas. Misal, jika

(46)

36

ingin meningkatkan awareness terhadap merek tertentu, maka yang mesti diukur adalah jumlah views terhadap konten yang memuat merek tersebut.

b. Menetapkan sasaran

Pada 1948, pakar komunikasi Harold Lasswell (dalam tulisan berjudul The Structure and Function of Communication in Society) mengingatkan betapa pentingnya menentukan elemen “to whom” dalam rancangan strategi komunikasi. Dan tentunya juga berlaku dalam tahapan pengelolaan media sosial ini. Pengguna harus menetapkan profil sasaran audience untuk mencapai tujuan di tahap pertama. Kalau sudah tahu mau menyasar siapa; lengkapi informasi tentang karakteristik dan perilaku sasaran. Seperti: Layanan media sosial yang aktif digunakan, apa tujuannya, sampai waktu penggunaan.

c. Merancang konten

Bagian ini penting dilakukan setelah menetapkan sasaran dan sebelum masuk pada tahap memilih layanan yang digunakan. Rancang konten berdasarkan informasi tentang audiens yang disasar. Tentukan format yang kemungkinan paling menarik untuk mereka. Pastikan gaya pendekatan yang dirasakan cocok dengan mereka.

d. Memilih saluran

Tujuan sudah terang, sasaran sudah pasti, konten pun sudah dirancang;

sekarang saatnya untuk memilih tempat memuatnya. Pilih media sosial yang paling cocok dengan tujuan, profil sasaran, dan konten. Apakah

(47)

twitter, youtube, atau instagram. Karena kalau diamati, nyaris semua layanan media sosial relatif serupa dari sisi teknis atau fitur. Maka, kalau tujuan profil sasaran dan kontennya sudah jelas, pilih yang paling cocok untuk memuat konten yang sudah dirancang, dan aktif digunakan oleh sasaran audiens yang disasar.

e. Menentukan Pengukuran Performa

Salah satu keunggulan menggunakan media digital atau online untuk kegiatan pemasaran adalah, nyaris semua bisa di ukur dan catat performanya. Maka hal yang perlu dipastikan setelah tujuan, sasaran, konten, dan channel, adalah ukuran untuk memantau efektivitas kegiatan kita di media sosial.

Sumber : Hidayatullah ( 2020)

Gambar 3.2

Proses mengelola Media Sosial

(48)

38

3.1.6 Karakteristik Media Sosial

Menurut Suilanta (2015:7) ada beberapa karakteristik media sosial sebagai berikut:

a. Transparansi: keterbukaan informasi karena konten media sosial ditujukan untuk konsumsi publik atau sekelompok orang

b. Dialog dan komunikasi: terjalin hubungan dan komunikasi interaktif menggunakan ragam fitur

c. Jejaring relasi: hubungan antara pengguna layaknya jaring jaring yang terhubung satu sama lain dan semakin kompleks seraya mereka menjalin komunikasi dan terus membangun pertemanan. Komunitas jejaring sosial memiliki peranan kuat yang akan memengaruhi audiensnya (influencer).

d. Multi opini: setiap orang dengan mudahnya berargumen dan mengutarakan pendapatnya

e. Multi form: informasi disajikan dalam ragam konten dan ragam chanel, wujudnya dapat berupa: social media press release, video new release, portal web dan elemen lainnya.

f. Kekuatan promosi online: media sosial dapat dipandang sebagai tool yang memunculkan peluang peluang guna mewujudkan visi misi organisasi.

Karakteristik tersebut dapat dimanfaatkan pada perusahaan untuk peningkatan kinerja serta dapat menjadi fakor untuk kemajuan perusahaan.

3.1.7 Jenis Media Sosial

Jenis-jenis media sosial sebagai berikut:

(49)

1. Layanan Blog

Blog secara ringkas bisa dipahami sebagai jurnal pribadi di internet, untuk berbagi catatan atau pandangan penggunanya tentang beragam hal. Penggunanya lazim disebut sebagai narablog (blogger). Contoh: WordPress, Blogger. Untuk pemasaran, blog bisa digunakan dalam kegiatan Content Marketing, seperti business blogging, mengedukasi sasaran pasar tentang topik tertentu atau keunggulan produk atau jasa yang ditawarkan, atau memperkuat SEO atau relasi brand dengan topik tertentu.

2. Layanan Jejaring Sosial (social network)

Jenis layanan yang fokus pada terbangunnya jejaring di antara penggunanya untuk saling berbagi pesan, informasi, foto, atau video. Model relasi antar pengguna yang lumrah berbentuk pertemanandengan cara saling add atau connect. Contoh: facebook, Lindkedin. Untuk pemasaran, jejaring sosial bisa digunakan sebagai content channel yang memuat berbagai bentuk informasi dari brand; mulai dari konten edukasi, penawaran promosi, informasi event, hingga membuka topik diskusi dengan pengguna lain pada channel ini.

3. Layanan Blog Mikro (microblogging)

Meski kegunaannya serupa, tapi jenis media ini lebih ringkas, hingga memengaruhi alur interaksinya yang jadi lebih cepat dibandingkan blog. Contoh: twitter pada kegiatan pemasaran,

(50)

40

microblogging bisa dioptimalkan sebagai channel untuk berinteraksi cepat dengan audiens yang disasar, hingga berbagi informasi ringkas yang penting diketahui konsumen atau pengguna lain di channel terkait. Contohnya, jadi saluran untuk menangani keluhan atau pertanyaan konsumen atau pelanggan.

4. Layanan Berbagi Media (media sharing)

Jika pengguna suka menonton youtube atau mendengar soundcloud, keduanya tergolong dalam jenis ini; yang fokus utamanya memang untuk berbagi konten media seperti foto, audio, atau video. Contoh lain: instagram, flickr. Pemasar bisa menggunakan jenis ini untuk berbagi konten-konten yang kuat secara visual; seperti foto produk, kegiatan brand, sampai konten seperti infografik atau video.

5. Layanan Forum

Bisa dibilang sebagai jenis media sosial klasik yang sudah dikenal sejak lama. Layanan ini jadi tempat pengguna bisa memperbincangkan hal atau topik spesifik dengan pengguna lain di dalam ruang diskusi. Contoh: kaskus, quora. Untuk pemasaran, jenis ini bisa digunakan untuk membangun kredibilitas brand terkait topik tertentu. Misal, brand terlibat dalam diskusi tentang topik yang merupakan segmen atau kategori brand tersebut, dan menunjukkan keahlian atau expertise-nya pada pengguna lain terkait topik tersebut.

(51)

6. Layanan Kolaborasi

Seperti namanya, layanan ini memberi kesempatan penggunanya untuk berkolaborasi dalam memuat, menyunting, atau mengoreksi konten. Contoh: wikipedia. Pemasar bisa membangun koneksi dengan para kontributor pada layanan ini, untuk menyajikan data dan informasi yang tepat jika menyangkut brand terkait; khususnya jika konten yang tersaji spesifik mengenai brand tersebut.

Selain dari jenis-jenis media sosial di atas, ada beberapa hal yang juga penting diperhatikan pemasar terkait channel media sosial yang digunakan:

a) Identifikasi secara jelas, siapa audiens yang ingin disasar, dan apakah mereka menggunakan atau aktif pada media sosial yang mau digunakan;

b) Lalu ketahui pula, seperti apa behavior mereka pada channel tersebut, apakah mereka suka berkomentar, atau lebih suka membagikan konten tertentu (jika iya, konten yang seperti apa); untuk membantu kita menyajikan konten yang tepat;

c) Dan tentunya, apa yang mau kita capai dari aktivitas pemasaran kita di media sosial, dan apa tolak ukurnya (metrics); supaya kita bisa mengukur efektivitasnya.

3.2 Alat Dari Media Sosial

Media sosial terbagi menjadi beberapa kategori yaitu:

1. Alat bantu publikasi menggunakan blog (Typepad, Blogger), wiki (Wikipedia, Wikia, Wetpaint) dan portal citizen journalism (Digg, Newsvine);

(52)

42

2. Alat bantu berbagi untuk video (youtube), gambar (flickr), link (del.icio.us, ma.gnolia), music (last.fm, ilike), slide presentasi (slideshare), review produk (crowdstorm, stylehive) atau umpan balik produk (feedback 2.0, getsatisfaction);

3. Alat bantu diskusi seperti forum (PHPbb, vbulletin, phorum), forum video (seesmic), instant messaging (yahoo! messenger, windows live messenger, meebo) dan VoIP (skype, google talk);

4. Jaringan sosial (facebook, myspace, bebo, hi5, orkut), jaringan sosial spesifik (linkedin, boompa), dan alat bantu untuk menciptakan jaringan sosial (ning);

5. Alat bantu mikroblogging (twitter, pownce, jaiku, plurk, adocu) dan layanan serupa (twitxr, tweetpeek);

6. Alat bantu agregasi sosial seperti lifestream (friendfeed, socializr, socialthing!, lifestrea.ms, profilactic);

7. Platform untuk hosting (justin.tv, blogTV, yahoo! live, ustream) dan ada layanan serupa untuk mobile (qik, flixwagon, kyte, livecastr);

8. Dunia virtual (second life, entropia universe, there), 3D chats (habbo, IMVU) dan dunia virtual khusus remaja (stardoll, club penguin);

9. Platform game sosial (iminlikewithyou, doof), portal game casual (pogo, cafe, kongregate) dan jaringan sosial yang dimungkinkan dengan game (three rings, SGN);

(53)

10. MMO, massively multiplayer online (neopets, gaia online, kart rider, drift city, maple story) dan MMORPG, massively multiplayer online role-playing game (world of warcraft, age of conan).

Banyak aplikasi dari media sosial telah menjadi layanan internet besar yang melayani pengguna di seluruh dunia. Baik yang menyediakan fasilitasnya dengan gratis ataupun yang berbayar.

3.3 Media Sosial KPP Pratama Lubuk Pakam 3.3.1 Instagram

Sumber: https://www.pinterest.com.au/ (2020)

Gambar 3.3 Logo Instargam

Instagram atau yang sering dikenal dengan istilah ig merupakan suatu aplikasi sosial media yang berbasis android untuk smartphone, ios untuk iphone, blackberry, windows phone dan bahkan yang terbaru saat ini juga bisa dijalankan di komputer. Kini instagram berada di peringkat ke-6 dari deretan aplikasi populer dunia dan menjadi peringkat ke-4 terpopuler di Indonesia. Pada umumnya orang - orang menggunakan instagram untuk saling mensharing atau

(54)

44

membagikan foto maupun video. Prinsip yang satu ini memang cenderung berbeda dengan aplikasi media sosial lainnya yang lebih menekankan pada penggunaan kata-kata atau status untuk dibagikan ke publik.

Sejarah instagram

Pada awalnya aplikasi instagram yang dulunya masih bernama Burbn didirikan oleh suatu perusahaan yang bernama Burbn Inc dan dipelopori oleh kedua CEO mereka yakni Mike Krieger dan Kevin Systrom pada tahun 2010.

Manfaat instagram

Beberapa manfaat instagram sebagai berikut :

1. Interaksi instagram dapat dilakukan dengan kegiatan share foto atau video dan melalui perpesanan (Direct Message)

2. Sebagai sarana pemasaran (marketing online) di dalam era modern saat ini banyak sekali pebisnis atau penjual produk/jasa yang mulai memanfaatkan pemasaran secara online (marketing online). Tidak hanya melalui website resmi pengguna juga bisa memanfaatkan sosial media.

3. Cari inspirasi di instagram juga banyak yang suka posting video-video menarik dan unik dengan durasi yang terbatas. Selain itu, pengguna juga bisa cek beberapa akun instagram yang menyediakan informasi inspirasi untuk dekorasi.

4. Mencari tau fakta terselubung pengguna bisa buka-buka beberapa akun instagram yang menyediakan informasi menarik. Selain membunuh waktu senggang, pengguna juga update informasi baru.

(55)

5. Update berita terkini aplikasi ini adalah salah satu berita terupdate dari aplikasi sosial media lainnya.

6. Mencari lowongan pekerjaan pengguna instagram tidak harus mengunjungi website-website informasi lowongan pekerjaan. Cukup scrolling timeline akun penyedia informasi lowongan pekerjaan.

Instagram KPP Lubuk Pakam

Sumber : Instagram KPP Lubuk Pakam (2020)

Gambar 3.4

Instagram KPP Lubuk Pakam

Instagram KPP Pratama Lubuk Pakam diberi nama pajak lubuk pakam dengan 413 kiriman (postingan) pribadi, 1448 pengikut dan 709 yang diikuti.

instagram pajak lubuk pakam adalah salah satu sosial media aktif yang digunakan karyawan untuk menyebar informasi dan kegiatan yang ada pada KPP Pratama Lubuk Pakam. Awal mula terbentuknya instagram KPP Lubuk Pakam diperkirakan pada tanggal 6 Desember 2016 dibuktikan dari postingan pertama dari pajak lubuk pakam. Sebagain besar karyawan sangat setuju bahwa instagram

(56)

46

adalah salah satu media yang cocok untuk memajukan kinerja dan mempermudah pekerjaan para karyawan.

3.3.2 Whatsapp

Sumber: https://www.cnbcindonesia.com/ (2020)

Gambar 3.5 Logo Whatsapp

Secara sederhana pengertian whatsapp adalah aplikasi pengiriman pesan dan lain-lain untuk smartphone dan untuk mengirim gambar, suara dan bahkan video.

Whatsapp berada pada peringkat ke-2 pada deretan aplikasi terpopuler dunia dan berada pula pada peringkat ke-2 dalam deretan aplikasi populer di Indonesia.

Fungsi Dasar Whatsapp

Hampir sama dengan Short Message Service (SMS) yang mulai jarang dipakai.

Namun whatsapp tidak menggunakan pulsa, melainkan data internet. Jadi, whatsapp relatif lebih hemat.

Sejarah Whatsapp

Whatsapp didirikan pada tanggal 24 Februari 2009 oleh Brian Acton dan Jan Koum, mantan pegawai yahoo. Koum berdiskusi dengan Alex Fishman tentang keyakinannya dengan app store. Fishman kemudian mempertemukan Koum dengan pengembang aplikasi iphone dari Rusia bernama Igor Solomennikov.

Referensi

Dokumen terkait

a) Kartu Kredit, yaitu: fasilitas pinjaman tanpa agunan yang diberikan kepada perorangan pemilik kartu yang diterbitkan oleh bank tertentu setelah aplikasi

Dari hasil wawancara dan pengamatan penulis, Unit Kearsipan yang terletak di Lantai 4 Kantor Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Perwakilan Provinsi

PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Sumatera Bagian Utara yang telah menerapkan penyampaian SPT PPh Pasal 21 menggunakan Aplikasi E-Filing sesuai dengan Prosedur

Maka dari uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai “ Sistem Kearsipan Surat Masuk dan Surat Keluar Pada Biro Umum dan Perlengkapan Sekretariat

Dari hasil wawancara dengan beberapa pegawai dan hasil observasi penulis, Keseluruhan peningkatan aktivitas kerja pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan

Dapat dilihat dari gambar di atas bahwa tata ruang kantor pada Program Kemitraan dan Bina Lingkungan sudah memenuhi beberapa indikator efektivitas tata ruang

Pada era informasi dan globalisasi seperti yang kita alami saat ini, menyebabkan lingkungan bisnis mengalami perubahan yang sangat pesat dengan tingkat persaingan yang

Biasanya sebelum memberikan kredit kepada nasabah pihak bank akan selalu menjalankan prosedur-prosedur yang sudah disusun dan sudah disepakati bersama oleh pihak