• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS AKHIR OLEH: ADINDA MEUTIA SALLY Guna Memenuhi Salah Satu Syarat untuk Menyelesaikan Pendidikan pada Program Diploma III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "TUGAS AKHIR OLEH: ADINDA MEUTIA SALLY Guna Memenuhi Salah Satu Syarat untuk Menyelesaikan Pendidikan pada Program Diploma III"

Copied!
113
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS AKHIR

ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT. TELKOM

INDONESIA (PERSERO), Tbk. PERIODE 2015-2019

OLEH:

ADINDA MEUTIA SALLY 182102052

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat untuk Menyelesaikan Pendidikan pada Program Diploma III

PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2021

(2)
(3)
(4)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi rabbil’alamin, puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT untuk segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini. Adapun judul Tugas Akhir yang dipilih adalah

”Analisis Rasio Keuangan sebagai Alat untuk Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan pada PT. Telkom Indonesia (Persero), Tbk. Periode 2015-2019”.

Penulis telah menerima banyak nasihat, bimbingan, saran, motivasi, serta doa dari berbagai pihak selama penulisan tugas akhir ini. Penulis sadar bahwa tanpa bantuan yang diberikan dari beberapa pihak yang terkait, maka tugas akhir ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Untuk itu dengan segala kerendahan hati izinkan penulis mengucapkan rasa hormat dan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. Fadli, S.E., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Mutia Ismail, S.E., M.M., Ak., CA selaku Ketua Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara serta selaku Dosen Pembimbing penulis yang telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk membantu dan membimbing serta memberikan pengarahan dan perbaikan kepada penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

3. Bapak Abdillah Arif Nasution selaku Sekretaris Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

(5)

4. Bapak Drs. M. Zainul Bahri Torong, M.Si., Ak selaku Dosen Penguji penulis yang telah membantu dan membimbing penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

5. Teristimewa kepada kedua orang tua penulis, Ayahanda tercinta Bapak Salahuddin dan Ibunda tercinta Ibu Elli Wahyuni serta adik, nenek dan keluarga yang telah memberikan dukungan, perhatian, nasihat yang luar biasa kepada penulis, cinta dan kasih sayang yang begitu tulus, serta do’a yang terus mengalir sehingga penulis mampu menyelesaikan pendidikan pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

5. Sahabat-sahabat penulis Dwi, Indri, Anggi, Jihan, Wildha, Abda, dan Dea yang terus memberikan semangat dan do’a dalam penyusunan tugas akhir ini.

6. Teman-teman seperjuangan perkuliahan serta magang penulis yang memberikan semangat dan do’a kepada penulis.

Akhir kata dengan kemampuan yang masih terbatas, penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari segi materi maupun tata cara penulisannya, oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk lebih menyempurnakan tugas akhir ini.

Medan, 18 Mei 2020 Penulis,

Adinda Meutia Sally NIM. 182102052

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN ... i

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Pembatasan Masalah ... 6

1.3 Perumusan Masalah ... 7

1.4 Tujuan Penelitian ... .. 7

1.5 Manfaat Penelitian ... 7

1.6 Jadwal Penelitian ... .. 8

1.7 Sistematika Penelitian ... 8

BAB II PROFIL PERUSAHAAN... 10

2.1 Sejarah Berdirinya PT. Telkom Indonesia (Persero) Tbk ... 10

2.2 Visi, Misi dan Core Values PT. Telkom Indonesia (Persero), Tbk ... 15

2.3 Tujuan PT. Telkom Indonesia Persero, Tbk ... 16

2.4 Strategi PT. Telkom Indonesia Persero, Tbk ... 16

2.5 Struktur Organisasi PT. Telkom Indonesia Persero, Tbk ... 16

2.6 Job Description PT. Telkom Indonesia (Persero), Tbk... 18

2.7 Entitas Anak Perusahaan... 26

(7)

BAB III PEMBAHASAN ... 31

3.1 Laporan Keuangan ... 31

3.2 Analisis Laporan Keuangan ... 41

3.3 Kinerja Keuangan ... 44

3.4 Analisis Rasio Keuangan ... 47

3.5 Jenis-Jenis Rasio Keuangan ... 50

3.6 Penyajian Laporan Keuangan ... 59

3.7 Analisis Rasio Keuangan PT. Telkom Indonesia (Persero), Tbk ... 63

3.8 Hasil Analisis Rasio Keuangan PT. Telkom Indonesia (Persero), Tbk ... 73

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN... 78

4.1 Kesimpulan ... 78

4.2 Saran ... 79

DAFTAR PUSTAKA ... 81

LAMPIRAN ... 83

(8)

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman Tabel 1.1 PT. Telkom Indonesia (Persero), Tbk. Ikhtisar Keuangan

Periode 2015-2019……….………..…4 Tabel 1.2 Jadwal Kegiatan dan Penulisan Laporan...……… 8 Tabel 3.1 PT. Telkom Indonesia (Persero), Tbk. dan Entitas Anak

Perusahaannya Laporan Posisi Keuangan Konsolidasi 2015- 2019 …..……….60 Tabel 3.2 PT. Telkom Indonesia (Persero), Tbk. dan Entitas Anak

Perusahaannya Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian 2015- 2019……….... 62 Tabel 3.3 Hasil Perhitungan Current Ratio PT. Telkom Indonesia

(Persero), Tbk………..……….. .. 64 Tabel 3.4 Hasil Perhitungan Cash Ratio PT. Telkom Indonesia

(Persero), Tbk ..………...………….. 65 Tabel 3.5 Hasil Perhitungan Debt to Asset Ratio PT. Telkom

Indonesia (Persero), Tbk………...……… 66 Tabel 3.6 Hasil Perhitungan Debt to Equity Ratio PT. Telkom

Indonesia (Persero), Tbk………...… 67 Tabel 3.7 Hasil Perhitungan Return On Asset/Investment (ROA/ROI) PT. Telkom Indonesia (Persero), Tbk……….….. 68 Tabel 3.8 Hasil Perhitungan Return On Equity (ROE) PT. Telkom

Indonesia (Persero), Tbk………...……… 69 Tabel 3.9 Hasil Perhitungan Net Profit Margin (NPM) PT. Telkom

Indonesia (Persero), Tbk………...……… 70 Tabel 3.10 Hasil Perhitungan Total Asset Turnover Ratio PT. Telkom

Indonesia (Persero), Tbk………..………. 72 Tabel 3.11 Hasil Perhitungan Rasio Keuangan PT. Telkom Indonesia

(9)

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman

Gambar 2.1 Logo PT. Telkom Indonesia (Persero), Tbk……….……. 12

Gambar 2.2 Logo PT. Telkom Indonesia (Persero), Tbk……….…... 13

Gambar 2.3 Logo PT. Telkom Indonesia (Persero), Tbk………...…... 13

Gambar 2.4 Struktur Organisasi PT. Telkom Indonesia (Persero), Tbk……….... 17

Gambar 2.5 Struktur Organisasi PT. Telkom Indonesia (Persero), Tbk………...……. 18

Gambar 2.6 Logo Telkomsel……….….……….. 26

Gambar 2.7 Logo Telkom Metra………..……… 26

Gambar 2.8 Logo Telkomsat………...………. 27

Gambar 2.9 Logo PINS………...……...…….. 27

Gambar 2.10 Logo Telkom Akses……….………. 27

Gambar 2.11 Logo Telin……….……… 28

Gambar 2.12 Logo Miratel………...….. 28

Gambar 2.13 Logo Telkom Infra………..…….. 28

Gambar 2.14 Logo Metranet………...………… 29

Gambar 2.15 Logo Telkom Property……….………. 29

(10)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PT. Telkom Indonesia (Persero), Tbk. (TLKM) adalah badan usaha milik negara yang bergerak di sektor jasa telekomunikasi dan jaringan di Indonesia.

Perusahaan ini menawarkan berbagai layanan jaringan dan telekomunikasi, termasuk layanan telekomunikasi dasar domestik dan internasional, menggunakan layanan kabel, telepon tetap nirkabel ("CDMA") dan Global System for Mobile Communication ("GSM") serta layanan interkoneksi yang digunakan antara lain Other License Operators ("OLO"). Selain layanan telekomunikasi, Telkom juga mengoperasikan bisnis Multimedia seperti konten dan aplikasi, melengkapi portofolio bisnis mereka yang disebut Telekomunikasi, Informasi, Media, Edutainment and Services ("TIMES").

PT. Telkom Indonesia (Persero) Tbk telah tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham TLKM. Perusahaan yang tercatat di BEI memiliki kewajiban untuk menyampaikan laporan keuangan dan laporan keuangan auditan secara terbuka. Laporan keuangan lengkap yang harus dilaporkan terdiri dari komponen – komponen Neraca, Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan Ekuitas, Laporan Arus Kas, dan Catatan Atas Laporan Keuangan yang penyusunan dan penyajiaannya sesuai dengan Peraturan Bapepam No. VIII.G.7 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan.

Laporan keuangan merupakan gambaran mengenai posisi keuangan perusahaan yang dapat dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan serta

(11)

2

pertimbangan penilaian atas kinerja perusahaan baik bagi manajemen perusahaan maupun bagi pihak eksternal yang menggunakan laporan keuangan tersebut.

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) (2012:5) Laporan Keuangan adalah struktur yang menyajikan posisi keuangan dan kinerja keuangan dalam sebuah entitas. Tujuan umum dari laporan keuangan ini untuk kepentingan umum adalah penyajian informasi mengenai posisi keuangan (financial posisition), kinerja keuangan (financial performance), dan arus kas (cash flow) dari entitas yang sangat berguna untuk membuat keputusan ekonomis bagi para penggunanya.

Meskipun laporan keuangan perusahaan sudah cukup transparan namun masih banyak pihak yang tidak paham bagaimana melihat dan menilai operasi kinerja keuangan perusahaan yang baik. Baik karena minimnya pengetahuan pengguna laporan keuangan maupun karena laporan keuangan disajikan secara kuantitatif.

Untuk menilai kinerja keuangan perusahan tidak dapat dilakukan hanya dengan melihat tingkat perolehan laba setiap tahunnya. Namun masih banyak perusahaan yang menilai kinerja keuangannya melalui tingkat perolehan laba dan menganggap bahwa kinerja perusahaan baik jika perolehan laba terus meningkat setiap tahunnya. Akan tetapi hal tersebut tidak sepenuhnya benar karena pada kenyataannya ada perusahaan yang setiap tahunnya mengalami peningkatan laba namun perusahaan tersebut mengalami kesulitan dalam melunasi kewajiban dan mengembangkan usahanya. Analisis laporan keuangan dapat mengungkapkan permasalahan operasional yang terjadi di dalam perushaan sehingga dapat ditemukan jalan keluarnya yang pada akhirnya dapat mendukung pengambilan

(12)

3

keputusan yang tepat bagi pihak manajemen serta penilaian yang tepat terhadap kinerja keuangan bagi pihak eksternal.

Salah satu teknik analisis untuk menilai kinerja keuangan dapat dilakukan dengan menggunakan analisis rasio keuangan dimana setiap rasio keuangan memiliki tujuan, kegunaan, dan arti tertentu. Kelebihan rasio keuangan menurut Harahap (2011:298) antara lain :

1. Rasio keuangan merupakan angka-angka atau ikhtisar statistik yang lebih mudah dibaca dan ditafsirkan.

2. Rasio keuangan menjadi pengganti yang lebih sederhana dari informasi yang disajikan dalam laporan keuangan yang sangat rinci dan rumit.

3. Mengetahui posisi keuangan ditengah industri lain.

4. Sangat bermanfaat untuk bahan didalam mengisi model-model pengambilan keputusan dan model prediksi terkhusus didalam memprediksi peringkat obligasi.

5. Menstandarisir size perusahaan.

6. Lebih mudah membandingkan perusahaan yang satu dengan perusahaan lain atau melihat perkembangan perusahaan secara periodik time series.

7. Lebih mudah melihat tren perusahaan serta melakukan prediksi dimasa yang akan datang.

(13)

4

Tabel 1.1

PT. Telkom Indonesia (Persero), Tbk.

Ikhtisar Keuangan Periode 2015-2019 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah)

Sumber : Data diolah oleh penulis, 2021

Berdasarkan tabel 1.1 di atas dapat dilihat bahwa total asset PT. Telkom Indonesia (Persero), Tbk. pada tahun 2015 adalah sebesar Rp. 166,1 triliun, naik 8% di tahun 2016 menjadi Rp. 179,6 triliun, naik 19% di tahun 2017 menjadi Rp.

198,4 triliun, kemudian naik 24% ditahun 2018 menjadi Rp. 206, 1 triliun, dan di tahun 2019 naik 33% menjadi Rp. 221,2 triliun. Kenaikan juga terjadi pada pos ekuitas, pada tahun 2015 total ekuitas perusahaan mencapai Rp. 93,4 triliun, naik 12% di tahun 2016 menjadi Rp. 105,5 triliun, naik 20% di tahun 2017 menjadi Rp. 112,1 triliun, kemudian naik 25% ditahun 2018 menjadi Rp. 117,3 triliun, dan di tahun 2019 juga mengalami kenaikan sebesar 25% dari tahun dasar (2015) namun jumlahnya sedikit menurun dari tahun lalu (2018) yaitu menjadi 117,2 triliun. Sama halnya dengan total asset dan total eukitas, pendapatan juga mengalain kenaikan presentase. Pada tahun 2015 pendapatan mencapai Rp. 102,4 triliun, naik 13% di tahun 2016 menjadi Rp. 116,3 triliun, naik 25 % di tahun

Keteranngan

Periode Kenaikan (Penurunan)

(Dasar 2015)

2015 2016 2017 2018 2019 2016 2017 2018 2019 Total Aset 166.1

73

179.6 11

198.4 84

206.1 96

221.2

08 8% 19% 24% 33%

Total Ekuitas 93.42 8

105.5 44

112.1 30

117.3 03

117.2

50 12% 20% 25% 25%

Pendapatan 102.4 70

116.3 33

128.2 56

130.7 84

135.5

76 13% 25% 27% 32%

Laba Setelah Pajak

23.31 7

29.17 2

32.70 1

26.79 7

27.59

2 25% 40% 14% 18%

(14)

5

2017 menjadi Rp. 128,2 triliun, kemudian naik 27% di tahun 2018 menjadi Rp.

130,7 triliun, dan di tahun 2019 mengalami kenaikan sebesar 32% menjadi Rp.

135,5 triliun.

Ketika total asset, total ekuitas, dan pendapatan terus mengalami kenaikan presentase setiap tahunnya, namun hal ini tidak terjadi pada pos laba setelah pajak. Pada tahun 2015 laba setelah pajak mencapai Rp. 23,3 triliun, naik 25%

menjadi Rp. 29,1 triliun di tahun 2016, naik 40% di tahnu 2017 menjadi Rp. 32,7 triliun, namun di tahun 2018 prsentase kenaikan laba setelah pajak mengalami penurunan yang cukup drastis. Kenaikan hanya mencapai 14% yang artinya kenaikan presentase mengalami penurunan sebesar 26% dari tahun lalu yaitu hanya memperoleh Rp. 26,7 triliun. Begitu pula pada tahun 2019 kenaikan presentase hanya 18% naik 4% dari tahun lalu namun masih mengalami penurunan presentase 22% dari tahun 2015 yaitu hanya memperoleh Rp. 27,5 triliun laba setelah pajak.

Walaupun pada pos aset, ekuitas, dan pendapatan terus mengalami kenaikan setiap tahunnya namun hal tersebut tidak dapat menjamin laba juga mengalami kenaikan. Oleh karena itu agar laporan keuangan dapat bermanfaat sebagaimana mestinya maka perlu dilakukan analisis lebih lanjut untuk menilai kinerja perusahan sehingga dapat mendukung suatu pengambilan keputusan.

Berdasarkan uraian diatas pentingnya pengukuran kinerja keuangan perusahaan yang tepat dengan menggunakan teknik analisis rasio keuangan, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul tugas akhir “Analisis

(15)

6

Rasio Keuangan sebagai Alat untuk Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan pada PT. Telkom Indonesia (Persero), Tbk. Periode 2015-2019”.

1.2 Pembatasan Masalah

Mengingat keterbatasan waktu, tenaga, dan kemampuan peneliti, serta agar penelitian lebih fokus dan tidak meluas pembahasannya, maka peneliti perlu membatasi permasalahannya. Masalah yang akan diteliti yaitu :

1. Rasio Likuiditas (Liquidity Ratios) Dibatasi: Current Ratio dan Cash Ratio

2. Rasio Solvabilitas atau Likuiditas Jangka Panjang (Solvency Ratios) Dibatasi: Debt to Asset Ratio dan Debt to Equity Ratio

3. Rasio Profitabilitas (Profitability Ratios)

Dibatasi: Return On Asset/Investment, Return On Equity, dan Net Profit Margin

4. Rasio Efisiensi atau juga disebut dengan Rasio Aktivitas (Efficiency Ratios)

Dibatasi : Total Asset Turnover Rati

5. Peneliti hanya melihat dan menggunakan laporan keuangan konsolidasian yaitu penyajian laporan keuangan yang isinya gabungan dari laporan milik perusahaan induk dan entitas anak perusahaan dalam satu laporan. Sehingga tidak melihat rasio dari masing-masing entitas anak perusahaan.

(16)

7

1.3 Perumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang yang telah diuraikan di atas maka rumusan masalahnya adalah “Bagaimana Kinerja Keuangan Perusahaan pada PT. Telkom Indonesia (Persero), Tbk. Periode 2015-2019, Berdasarkan Analisis Rasio Keuangan?”

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian yang dilakukan penulis adalah untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan pada PT. Telkom Indonesia (Persero), Tbk. Periode 2015-2019, berdasarkan analisis rasio keuangan.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah : a. Manfaat Teoritis

Memperdalam dan memperkaya pengetahuan ilmiah pada laporan keuangan perusahaan khususnya tentang rasio keuangan sebagai alat untuk menilai kinerja keuangan PT. Telkom Indonesia (Persero), Tbk., memberikan sumbangan pemikiran dan pengetahuan bagi Universitas Sumatera Utara dan menjadi bahan referensi serta perbandingan bagi peneliti lain dimasa yang akan datang.

b. Manfaat Praktis

Sebagai bahan masukan dan pertimbangan dengan memberikan gambaran dan juga informasi tentang kinerja keuangan perusahaan dari segi rasio keuangan untuk manajemen perusahaan dalam mengambil keputusan serta bagi stakeholder lainnya.

(17)

8

c. Manfaat bagi Penulis

Untuk memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh gelar Ahli Madya Akuntansi pada Program Studi Diploma Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara, menambah dan memperkaya wawasan serta pengetahuan tentang bagaimana menilai kinerja keuangan dengan menggunakan teknik analisis rasio keuangan.

1.6 Jadwal Penelitian

Penelitian ini dilakukan penulis pada PT. Telkom Indonesia (Persero), Tbk.

berdasarkan data sekunder yang ada di website resmi perushaan yaitu https://www.telkom.co.id/sites#. Penelitian ini berlangsung mulai dari Maret 2021 sampai dengan Mei 2021, dapat dilihat dari Tabel 1.2 berikut ini :

Tabel 1.2

Jadwal Kegiatan dan Penulisan Laporan

No Keterangan Maret April Mei

III IV I II III IV I II III 1 Pengesahan Penulisan Tugas

2 Pengajuan Judul Tugas Akhir

3 Penunjukan Dosen Pembimbing

4 Pengumpulan Data Sekunder 5 Penyusunan Tugas Akhir 6 Bimbingan Tugas Akhir 7 Penyelesaian Tugas Akhir 8 Seminar Tugas Akhir 1.7 Sistematika Penelitian

Adapun sistematika penulisan dari penulisan tugas akhir ini yaitu terdiri dari empat bab, Bab I Pendahuluan, Bab II Profil Perusahaan/Instansi, Bab III Pembahasan, serta Bab IV Kesimpulan dan Saran.

(18)

9

BAB I : PENDAHULUAN

Pada Bab I ini dibahas dan diuraikan mengenai latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penilitian, jadwal kegiatan serta sistematika penulisan.

BAB II : PROFIL PERUSAHAAN/INSTANSI

Pada Bab II ini penulis membahas dan menguraikan sejarah ringkas perusahaan, visi, misi, dan core values, tujuan perusahaan, struktur organisasi, job description serta jaringan usaha atau uraian entitas anak perusahaan pada PT. Telkom Indonesia Persero, Tbk.

BAB III : PEMBAHASAN

Pada Bab III ini penulis membahas dan menguraikan mengenai analisis rasio keuangan dalam menilai kinerja keuangan perusahaan pada PT. Telkom Indonesia Persero, Tbk. Periode 2015-2019.

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

Pada Bab IV ini diuraikan kesimpulan dan saran tentang kinerja keuangan perusahaan berdasarkan analisis rasio keuangan pada PT.

Telkom Indonesia (Persero), Tbk.

(19)

BAB II

PROFIL PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Berdirinya PT. Telkom Indonesia (Persero) Tbk

Dalam perjalanan sejarahnya, Telkom telah melalui berbagai dinamika bisnis dan melewati beberapa fase perubahan, yakni kemunculan telepon, perubahan organisasi jawatan yang merupakan kelahiran Telkom, tumbuhnya teknologi seluler, berkembangnya era digital, ekspansi bisnis internasional, serta transformasi menjadi perusahaan telekomunikasi berbasis digital. Pada 1882, kemunculan telepon menyaingi layanan pos dan telegraf yang sebelumnya digunakan pada 1856. Hadirnya telepon membuat masyarakat kian memilih untuk menggunakan teknologi baru ini. Kala itu, banyak perusahaan swasta menyelenggarakan bisnis telepon. Banyaknya pemain ini membuat telepon berkembang lebih cepat: pada 1892 telepon sudah digunakan secara interlokal dan tahun 1929 terkoneksi secara internasional.

Pada tahun 1961, Pemerintah Indonesia mendirikan Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel). Namun, seiring perkembangan pesat layanan telepon dan telex, Pemerintah Indonesia mengeluarkan PP No. 30 tanggal 6 Juli 1965 untuk memisahkan pos dan telekomunikasi dalam PN Postel: PN Pos dan Giro serta PN Telekomunikasi. Dengan pemisahan ini, setiap perusahaan dapat fokus untuk mengelola portofolio bisnisnya masing-masing. Terbentuknya PN Telekomunikasi ini menjadi cikal-bakal Telkom saat ini.

Kemudian pada tahun 1974 Perusahaan Negara Telekomunikasi (PN Telekomunikasi) dibedakan menjadi dua jenis yaitu Perusahaan Umum

(20)

11

Telekomunikasi Indonesia (Perumtel) yang menyediakan layanan telekomunikasi dan PT. Industri Telekomunikasi Indonesia yang memproduksi peralatan telekomunikasi, menjadi perusahaan independen dan terpisah dari Perumtel.

Perumtel menjadi PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) atau Telkom sekaligus menjadi bagian dari BUMN (Badan Usaha Milik Negara) di tahun 1991-1995 dengan Peraturan Pemerintah No. 25 Tahun 1991. Pada 26 Mei 1995 Telkom mulai mendirikan entitas anak perusahaan, Telkomsel, sebagai operator seluler.

Untuk pertama kalinya pada 14 November 1995 PT. Telkom memberikan penawaran umum perdana (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Surabaya dan Jakarta dan sejak saat itu bergabung menjadi BEI. Telkom secara terbuka menawarkan saham tanpa listing di Bursa Efek Tokyo serta mendaftarkan saham di LSE dan NYSE. Telkom meluncurkan satelit pertama pada tahun 1999 dan meluncurkan satelit kedua pada tahun 2005.

Terjadi perubahan infrastruktur telekomunikasi di tahun 2011 melalui penyelesaian perencanaan Super Nusantara Highway, dan Perencanaan True Broadband Access untuk menyajikan internet acces dengan kapasitas 20 – 100 Mbps kepada subscriber di seluruh Indonesia. PT. Telkom Indonesia (Persero), Tbk. Menjadi perusahaan pertama yang menyajikan 4G LTE di Indonesia di tahun 2014. Telkom menyelesaikan proyek kabel laut South East Asia-Middle East- Western Europe 5 (SEA-ME-WE 5) di tahun 2016. Sejak tahun 2016, manajemen Telkom menetapkan tanggal 6 Juli 1965 sebagai hari lahir . Secara ringkas perubahan nama yang terjadi :

1965, Perusahaan Negara Telekomunikasi, disebut PN Telekomunikasi.

(21)

12

1974, Perusahaan Umum Telekomunikasi, disebut Perumtel.

1991, PT Telekomunikasi Indonesia (Persero), disebut Telkom.

Makna Logo PT. Telkom Indonesia (Persero) Tbk Logo Philosophy

Telkom Indonesia mempunyai filosofi korporasi “Always The Best”. Sebuah keyakinan dasar untuk selalu memberikan yang terbaik dalam setiap pekerjaan yang dilakukan, senantiasa memperbaiki hal-hal yang biasa menjadi kondisi yang lebih baik, dan pada akhirnya menjadi yang terbaik. Dengan keyakinan tersebut, Telkom Indonesia terus berupaya memberikan yang terbaik untuk teraihnya benefit terbaik bagi perusahaan, terealisasinya pelayanan terbaik bagi seluruh pelanggan, dan memberikan kontribusi terbaik bagi kemajuan Bangsa Indonesia.

1. Logo Telkom Indonesia Primer (Vertical)

Sumber : Telkom.co.id

Gambar 2.1

Logo PT. Telkom Indonesia (Persero), Tbk.

terdiri dari :

1. Logotype Telkom Indonesia terdiri dari 2 baris.

(22)

13

2. Icon lingkaran asimetris sebagai 13ambin dunia dan 13ambing kedinamisan.

3. Icon tangan sebagai representasi tagline “the world in your hand”.

4. Tagline.

2. Logo Telkom Indonesia Sekunder (Horizontal)

Sumber : Telkom.co.id

Gambar 2.2

Logo PT. Telkom Indonesia (Persero), Tbk.

terdiri dari :

1. Logotype Telkom Indonesia terdiri dari 1 baris.

2. Icon lingkaran asimetris sebagai 13ambin dunia dan 13ambing kedinamisan.

3. Icon tangan sebagai representasi tagline “the world in your hand”.

4. Tagline (khusus Logo Utama Skunder, tagline tidak wajib, BOLEH pakai, BOLEH TIDAK).

3. Icon Telkom Indonesia

(23)

14

Gambar 2.3

Logo PT. Telkom Indonesia (Persero), Tbk.

terdiri dari :

1. Icon lingkaran asimetris sebagai 14ambin dunia dan 14ambing kedinamisan 2. Icon tangan sebagai representasi tagline “the world in your hand”

Corporate Colour

Merah

Melambangkan spirit Telkom Indonesia untuk selalu optimis dan berani dalam menghadapi tantangan dan perubahan.

Putih

Melambangkan spirit Telkom untuk memberikan yang terbaik bagi bangsa.

Abu-abu

Melambangkan teknologi.

Hitam

Melambangkan kemauan keras.

Font Corporate Telkom Indonesia

Telkom Indonesia menggunakan Font Gotham Rounded sebagai font Primer dan Font Gotham Regular sebagai font Sekunder.

Aplikasi Logo

Dalam pengaplikasiannya, logo Telkom Indonesia harus dapat dilihat dengan jelas/tidak mengganggu keterbacaan. Sehingga HARUS mengikuti aturan size yang berlaku.

(24)

15

2.2 Visi, Misi dan Core Values PT. Telkom Indonesia (Persero), Tbk.

1. Visi Perusahaan

Menjadi digital telco pilihan utama untuk memajukan masyarakat.

2. Misi Perusahaan

1. Mempercepat pembangunan infrastruktur dan platform digital cerdas yang berkelanjutan, ekonomis, dan dapat diakses oleh seluruh masyarakat.

2. Mengembangkan talenta digital unggulan yang membantu mendorong kemampuan digital dan tingkat adopsi digital bangsa.

3. Mengorkestrasi ekosistem digital untuk memberikan pengalaman digital pelanggan terbaik.

3. Core Values AKHLAK

AMANAH : Memegang teguh kepercayaan yang diberikan KOMPETEN : Terus belajar dan mengembangkan kapabilitas HARMONIS : Saling peduli dan menghargai perbedaan LOYAL : Berdedikasi dan mengutamakan kepentingan

Bangsa dan Negara

ADAPTIF : Terus berinovasi dan antusias dalam menggerakkan ataupun menghadapi perubahan

KOLABORATIF : Membangun kerja sama yang sinergis

(25)

16

2.3 Tujuan PT. Telkom Indonesia Persero, Tbk.

Mewujudkan bangsa yang lebih sejahtera dan berdaya saing serta memberikan nilai tambah yang terbaik bagi para pemangku kepentingan.

2.4 Strategi PT. Telkom Indonesia Persero, Tbk.

Telkom menerjemahkan kerangka strateginya ke dalam strategi portfolio direction yang mencakup pengembangan 3 (tiga) domain bisnis, yaitu digital connectivity, digital platform dan digital services. Strategi domain bisnis tersebut didukung oleh strategi value delivery model yang mencakup strategi optimalisasi portofolio, teknologi, organisasi, sinergi dan keunggulan operasional, pengelolaan talenta dan budaya perusahaan, inisiatif inorganic, serta tata kelola perusahaan.

2.5 Struktur Organisasi PT. Telkom Indonesia Persero, Tbk.

Penyusunan struktur organisasi dilakukan perusahaan agar dapat menata, menyusun serta mengatur tugas dan kewajiban dari masing-masing divisi untuk mencapai tujuan bersama. Job description yang jelas membantu setiap orang memahami tugas-tugasnya masing-masing. Sehingga mereka dapat pertanggung jawab atas pekerjaannya. Penyusunan struktur organisasi disesuaikan dengan kebutuhan dan sumber daya manusia di dalam perusahaan.

Demikian pula PT. Telkom Indonesia (Persero), Tbk. yang mempunyai tugas pokok dan kewajiban yang dibutuhkan di perusahaan. Adapun struktur organisasi di perusahaan adalah sebagai berikut :

1. Direksi

2. Sekretaris Perusahaan

(26)

17

3. Internal Audit 4. Karyawan

Sumber : Telkom.co.id

Gambar 2.4

Struktur Organisasi PT. Telkom Indonesia (Persero), Tbk.

(27)

18

Sumber : Telkom.co.id

Gambar 2.5

Struktur Organisasi PT. Telkom Indonesia (Persero), Tbk.

2.6 Job Description PT. Telkom Indonesia (Persero), Tbk.

Secara garis besar Tugas dan Kewajiban PT. Telkom Indonesia (Persero), Tbk. sebagai berikut :

(28)

19

a. Berdasarkan pada Anggaran Dasar Telkom, direksi memiliki kewajiban : 1. Mengusahakan serta menjamin keharmonisan pada pelaksanaan

kegiatan dan usaha PT Telkom.

2. Merancang dan menyiapkan RJP Perseroan seperti Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan

3. Membuat Daftar Khusus, Daftar Pemegang Saham serta Risalah RUPS dan Rapat Direksi.

4. Membuat Laporan Tahunan berisi tentang laporan keuangan dan dokumen keuangan yang sesuai dengan Undang-Undang tentang Dokumen Perusahaan sebagai wujud pertanggungjawaban pengurusan Perseroan.

5. Menyusun laporan keuangan berdasarkan PSAK dan diaudit oleh Akuntan Publik.

6. Melaporkan Laporan Tahunan paling lambat 5 (lima) bulan seteleah buku Perseroan berakhir.

7. Menjelaskan Laporan Tahunan kepada RUPS;

8. Menyampaikan Laporan Laba Rugi serta Neraca yang telah disahkan oleh RUPS sesuai dengan ketentuan-ketentuan perundangan kepada Menteri di Bidang Hukum.

9. Menyusun laporan lainnya yang diwajibkan sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

10. Memelihara Risalah Rapat Dewan Komisaris serta Rapat Direksi, Risalah RUPS, Daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus dokumen

(29)

20

keuangan Perseroan serta Laporan Tahunan sebagaimana dimaksud dalam nomer 4 dan 5 di atas, dan dokumen lainnya;

11. Menyimpan ditempat jabatan Perusahaan : Risalah Rapat Dewan Komisarisd= dan Rapat Direksi, Risalah RUPS, Daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus dokumen keuangan Perseroan serta Laporan Tahunan.

12. Memelihara dan melakukan administrasi serta pembukuan sesuai dengan kelaziman yang berlaku bagi perseroan;

13. Penyusunan sitem akuntansi harus sesuai dengan SAK serta berdasarkan prinsip internal control, terutama pada fungsi pengurusan, pencatatan, penyimpanan serta pengawasan.

14. Menyerahkan laporan secara berkala sesuai ketentuan serta laporan lainnya setiap diminta oleh Dewan Komisaris dan/atau pemegang saham Seri A Dwiwarna dengan memperhatikan peraturan khususnya Pasar Modal.

15. Menyiapkan susuna organisasi secara rinci serta tugas organisasi Perusahaan;

b. Direktur Utama (CEO) memiliki tugas sebagai berikut:

1. Mengkoordinir para direksi.

2. Mengendalikan langsung direktur yang memimpin direktorat pada corporate office dalam penyelenggaraan operasional fungsinya.

3. Mengendalikan direktur yang memimpin Direktorat pada operating business.

c. Wakil Direktur Utama (COO) memiliki tugas :

(30)

21

Membantu Direktur Utama dalam mmelaksanakan penyelenggaraan operasi direktorat-direktorat yang berada dalam kelompok operating business, dan fungsi Corporate Support yang berkaitan dengan legal, risk, and compliance, serta corporate affair.

d. Direktur Keuangan (CFO) memiliki tugas sebagai berikut:

1. Tugas utama Direktur Keuangan selain sebagai anggota direksi yaitu mengendalikan serta mengelola keuangan perseroan (fungsi Chief Financial Officer) di kantor perusahaan dan seluruh unit bisnis, serta melakukan pengendalian penyelenggaraan aktivitas keuangan secara tersentralisasi.

2. Untuk penyelenggaraan aktivitas operasional keuangan secara terpusat, Direktur Keuangan mengendalikan unit organisasi di luar organisasi Corporate Office yang diperankan sebagai pusat penyelenggara operasional keuangan yang disebut unit Finance Center.

e. VP. Management Accounting memiliki tugas sebagai berikut :

1. Mengarahkan dan menjabarkan CSS dari bentuk Proyeksi Keuangan Tahunan per unit bisnis ke dalam bentuk Corporate Annual Message dan Annual Target Setting serta mengkomunikasikannya kepada anak perusahaan dan unit bisnis dalam rangka penyusunan RKAP.

2. Menetapkan pedoman penyusunan RKAP berupa format, asumsi, prioritas, rasio-rasio keuangan, kalender anggaran, dan standar cost, serta menyarankan strategi, kebijakan, guidelines, prosedur dan sistem pengelolaan management accounting. Dan lain sebagainya.

(31)

22

f. Direktur Sumberdaya Manusia memili tugas :

1. Tugas pokok Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) selain sebagai anggota direksi, yaitu memberdayakan secara optimal seluruh SDM perseroan agar dapat merealisasikan strategi perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan, serta mengendalikan penyelenggaraan operasional manajemen SDM secara tersentralisasi.

2. Dalam penyelenggaraan dan pelaksanaan aktivitas operasional manajemen SDM secara tersentralisasi, Direktur SDM mengendalikan unit organisasi diluar organisasi Corporate Office yang diperankan sebagai pusat penyelenggara layanan operasional manajemen SDM di seluruh unit organisasi TELKOM yang disebut unit Human Resource Center.

g. EVP. IT & Supply memiliki tugas sebagai berikut:

1. Memastikan pengelolaan logistik perusahaan terkontrol, khususnya pengelolaan logistik yang mempersyaratkan pengelolaan secara tersentralisasi dalam rangka pengendalian efisiensi serta menjaga tercapainya standar kualitas dan ketepatan supply management bagi proses pengelolaan bisnis.

2. Memastikan terkendalinya pendayagunaan asset perusahaan serta terselenggaranya proses yang terkait dengan identifikasi dan pengadministrasian asset perusahaan. Dan lain sebagainya.

h. EVP. Strategic Investment & Corporate Planning yang memiliki tugas sebagai berikut:

(32)

23

1. Tugas pokoknya yaitu memastikan tersusunnya strategic & business planning untuk memberikan guideline yang memadai dalam upaya pencapaian tujuan korporasi, serta memastikan terealisasinya atau terlaksananya strategic & business planning perusahaan dalam meningkatkan atau mempertahankan pertumbuhan dengan cara mendayagunakan sumberdaya perusahaan melalui pengembangan portofolio bisnis.

2. Berperan mengendalikan pengelolaan portofolio bisnis pada unit-unit non organik dan upaya persiapan pembentukan subsidiary (perusahaan asosiasi/afiliasi) dalam rangka meningkatkan atau mempertahankan pertumbuhan.

i. Direktur Network & Solution memiliki tugas:

Tugas pokok Direktur Network & Solution selain sebagai anggota direksi yaitu menyatukan penyelenggaraan pengelolaan jasa dan infrastruktur yang dikelola dalam satu manajemen secara fokus dan terintegrasi.

j. Direktur Konsumer memiliki tugas:

Tugas pokok Direktur Konsumer selain sebagai anggota direksi yaitu mengintegrasikan penyelenggaraan pengelolaan fungsi layanan Customer dan delivery channel pada segmen retail atau consumer yang dikelola dalam satu manajemen secara fokus dan terintegrasi.

k. EGM. Divre V bertanggung jawab atas:

(33)

24

Melalui operasi Divisi Regional di wilayah geografisnya tercapainya tujuan bisnis yang diselenggarakan, yaitu mencakup :

1. Tercapainya target revenue.

2. Tertagihnya piutang usaha dari revenue yang dihasilkan.

3. Efisiensi biaya penyelenggaraan fungsi layanan customer segmen dan delivery channel konsumer / retail, dengan tetap menjaga efektivitas dalam upaya pemenangan kompetisi perebutan customer segmen konsumer/ retail. Dan lain sebagainya.

l. Direktur Enterprise & Wholesale memiliki tugas:

Tugas pokok Direktur Enterprise & Wholesale selain sebagai anggota direksi yaitu mengintegrasikan penyelenggaraan pengelolaan fungsi layanan Customer dan delivery channel pada segmen enterprise &

wholesale, yang dikelola dalam satu manajemen secara fokus dan terintegrasi.

m. EVP. Risk Management, Legal, & Compliance bertugas:

Tugas Pokok EVP. Risk Management, Legal & Compliance yaitu memimpin unit organisasi Corporate Office yang berperan sebagai unit pendukung bagi penyelenggaraan fungsi Corporate Office dalam mengelola upaya pengendalian potensi resiko, dari seluruh business unit &

support unit yang meliputi strategic risk, financial risk, regulatory risk, operational risk, dan other risk (supplies failure, legal, technology, reputational risk), serta gangguan yang dapat menghambat kegiatan bisnis dan eksistensi perusahaan, sehingga memungkinkan bagi manajemen

(34)

25

untuk lebih efektif dalam mengantisipasi ketidakpastian dan resiko serta opportunity yang menyertainya,

n. Head of Corporate Affair bertanggung jawab atas:

1. Efektivitas penyelenggaraan aktivitas pengendalian sinergi operasi, proses management & support, regulatory management, program atau project management serta enterprise management quality.

2. Terciptanya sinergi operasi dan bisnis dengan subsidiary (perusahaan afiliasi atau asosiasi).

3. Standarisasi bisnis proses perusahaan berikut rumusan Key Performance Indicator (KPI). Dan lain sebagainya.

o. Head of Corporate Communication bertanggung jawab atas:

1. Efektivitas penyelenggaraan aktivitas Board & Shared atau Securities Management, Corporate Communication & Image Management, Community Relation Management dan Shareholder Relation.

2. Terjaganya kepercayaan shareholder dan komunitas pasar modal atas informasi yang diberikan perusahaan berkaitan dengan corporate performance dan corporate action, serta terjaganya ketaatan dengan berbagai macam regulasi sekuritas dan terpenuhinya berbagai tuntutan terhadap kecukupan pemenuhan disclosure. Dan lain sebagainya.

p. Head of Audit Internal Head of Audit Internal bertanggung jawab atas:

1. Efektivitas penyelenggaraan aktivitas internal audit yang dilaksanakan dengan mengimplementasikan atau mengaplikasikan prasyarat SOA 302/ 404 serta dikelola dengan pendekatan risk based audit.

(35)

26

2. Memastikan sistem pengelolaan kinerja seperti KPI, program coaching berjalan dengan baik serta efektivitas penyelenggaraan fungsi internal audit. Dan lain sebagainya.

2.7 Entitas Anak Perusahaan

Telkom adalah perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia dengan:

10 Entitas anak dengan kepemilikan langsung, aktif beroperasi.

1 Entitas anak dengan kepemilikan langsung, tidak aktif beroperasi.

24 Entitas anak dengan kepemilikan tidak langsung.

11 Entitas afiliasi.

Sumber : Telkom.co.id

Gambar 2.6 Logo Telkomsel

PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) adalah operator seluler dengan jaringan terluas yang dapat menjangkau lebih dari 90% populasi Indonesia, dengan bisnis inti jasa telekomunikasi seluler dan penyelenggaraan jaringan telekomunikasi seluler.

Sumber : Telkom.co.id

Gambar 2.7 Logo Telkom Metra

PT Multimedia Nusantara (Telkom Metra) adalah perusahaan investasi dan sub holding, melakukan ekspansi ke berbagai layanan dasar layanan digital

(36)

27

dan industri ICT melalui akuisisi, partnership, dan membangun ekosistem bisnis yang kuat.

Sumber : Telkom.co.id

Gambar 2.8 Logo Telkomsat

PT Telkom Satelit Indonesia (Telkomsat) adalah perusahaan dengan portofolio bisnis satelit yang memberikan layanan digital berbasis satelit dari hulu sampai hilir dengan fokus pada kebutuhan pelanggan (customeroriented).

Sumber : Telkom.co.id

Gambar 2.9 Logo PINS

PT PINS Indonesia (PINS) aktif dalam bisnis integrasi perangkat, jaringan, sistem, proses dan Internet of Things (IoT). Bisnis intinya adalah penyedia berbagai peralatan sarana teknologi, informasi dan komunikasi serta sarana IoT.

Sumber : Telkom.co.id

Gambar 2.10 Logo Telkom Akses

(37)

28

PT Telkom Akses (Telkom Akses) bergerak dalam jasa penggelaran dan pengelolaan infrastruktur jaringan akses fixed-broadband, dengan bisnis inti jasa konstruksi penggelaran jaringan akses fixed broadband, managed service

& operation maintenance jaringan akses fixed broadband.

Sumber : Telkom.co.id

Gambar 2.11 Logo Telin

PT Telekomunikasi Indonesia International (Telin) adalah operator telekomunikasi global yang menyediakan solusi layanan telekomunikasi & IT di luar negeri. Saat ini Telin memiliki 7 anak perusahaan semuanya di luar negeri.

Sumber : Telkom.co.id

Gambar 2.12 Logo Miratel

PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) adalah penyedia layanan infrastruktur menara telekomunikasi (tower provider) yang berskala nasional, dengan bisnis inti meliputi tower construction dan tower managed services (collocation & reseller).

Sumber : Telkom.co.id

(38)

29

Gambar 2.13 Logo Telkom Infra

PT Infrastruktur Telekomunikasi Indonesia (Telkom Infra) adalah penyedia jasa pengelolaan infrastruktur telekomunikasi (service and solution) domestik dan internasional. Bisnis inti dari Telkom Infra adalah jasa infrastruktur telekomunikasi dan submarine cable services .

Sumber : Telkom.co.id

Gambar 2.14 Logo Metranet

PT Metranet (Metranet) adalah penyedia media dan konten digital terintegrasi, dengan bisnis inti media online, digital content dan digital billing.

Sumber : Telkom.co.id

Gambar 2.15 Logo Telkom Property

PT Graha Sarana Duta (Telkom Property) adalah penyedia jasa properti dengan mengedepankan leverage asset idle Telkom. Bisnis intinya adalah property management, property development, project management dan facility management.

2.8 Kinerja Usaha Terkini

Telkom mulai saat ini membagi bisnisnya menjadi 3 Digital Business Domain:

(39)

30

1. Digital Connectivity : Fiber to the x (FTTx), 5G, Software Defined Networking (SDN)/ Network Function Virtualization (NFV)/ Satellite 2. Digital Platform : Data Center, Cloud, Internet of Things (IoT), Big Data/

Artificial Intelligence (AI), Cybersecurity 3. Digital Services : Enterprise, Consumer

(40)

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Laporan Keuangan

3.1.1 Pengertian Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan hasil dari pencatatan dan perangkuman/peringkasan transaksi-transaksi yang terjadi pada perusahaan kemudian diolah sedemikian rupa sehingga menghasilkan informasi yang disebut

“financial statements” atau laporan keuangan. Informasi dari laporan keuangan digunakan oleh para stakeholders untuk menilai serta membuat suatu keputusan ekonomis terhadap perusahaan. Oleh karena itu pembuatan laporan keuangan harus dibuat oleh orang yang berkompeten, jujur, teliti, bertanggungjawab serta mengikuti aturan atau standar dan kriteria yang berlaku sehingga menghasilkan laporan keuangan yang berkualitas yang sesuai dengan realitas kondisi perusahaan. Kesalahan yang terjadi pada pembuatan laporan keuangan akan berdampak pada ketidaksesuaian atas keadaan perusahaan sebenarnya sehingga manajemen perusahaan salah dalam menilai kinerja keuangan yang nantinya berdampak terhadap pengambilan keputusan.

Standar laporan keungan yang digunakan di Indonesia disebut Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang disusun oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).

SAK sendiri berisi tentang berbagai aturan atau standar dari berbagai jenis perusahaan atau bidang usaha. SAK terus mengalami revisi untuk ,engikuti perkembangan ilmu akuntansi. Standar yang dipakai ketika merevisi SAK merupakan standar internasional yaitu convergen atau harmonisasi dari

(41)

32

International Financial Reporting Standart (IFRS) yang disusun oleh International Accounting Standart Board (IASB). Aturan-aturan dalam IFRS yang sesuai dengan keadaan Indonesia akan diambil dan diterapkan. Karena laporan keuangan yang dibuar berdasarkan SAK yang telah diconvergen dari IFRS maka laporan keuangan tersebut berlaku di semua negara (internasional). Sebelum adanya IFRS kiblat ilmu akuntansi adalah Generally Accepted Accounting Principe (GAAP) yang disusun oleh Financial Accounting Standart Board (FASB).

Menurut Sutrisno (2013:8), laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang meliputi dua laporan utama yakni neraca dan laporan rugi- laba (Rahmah, 2016). Menurut Baridwan (2004:17, mendefinisikan laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan, merupakan suatu ringkasan dari taransaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan (Riswan, 2014). Menurut Tunggal (2000:79) laporan keuangan adalah pertanggungjawaban pimpinan suatu perushaan kepada pemegang saham atau kepada masyarakat umum tentang pengolahan yang dilaksanakan olehnya dalam suatu masa tertentu, biasanya satu tahun.

Sedangkan menurut Jumingan (2006:4) laporan keuangan merupakan hasil tindakan pembuatan ringkasan data keuangan perusahaan. Laporan keuangan ini disusun dan ditafsirkan untuk kepentingan manajemen dan pihak lain yang menaruh perhatian atau mempunyai kepentingan dengan data keuangan perusahaan. Laporan keuangan yang disusun guna memberikan informasi kepada berbagai pihak terdiri atas neraca, laporan laba rugi, laporan bagian laba yang

(42)

33

ditahan, atau laporan modal sendiri, dan laporan perubahan posisi keuangan atu laporan sumber dan penggunaan dana.

3.1.2 Tujuan dan Manfaat Laporan Keuangan 1. Tujuan Laporan Keuangan

Pada umumnya laporan keuangan disusun untuk memberikan gambaran informasi mengenai keadaan keuangan perusahaan pada periode tertentu guna memenuhi kepentingan para stakeholders.

Menurut Standar Akuntasi Keuangan (Ikatan Akuntan Indonesia 2002:4) tujuan laporan keuangan adalah sebagai berikut:

1. Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, seta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.

2. Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pemakai. Namun demikian, laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi karena secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dan kejadian di masa lalu.

3. Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen (stewardship) atau pertanggunggjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya.

Menurut Fahmi (2011) menyampaikan bahwa tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi keuangan yang mencakup perubahan dari unsur- unsur laporan keuangan yang ditujukan kepada pihak-pihak lain yang

(43)

34

berkepentingan dalam menilai kinerja keuangan terhadap perusahaan di samping pihak manajemen perusahaan.

Menurut APB (Accounting Principles Board) laporan ini bersifat deskriptif dan banyak mempengaruhi studi-studi berikutnya tentang tujuan laporan keuangan. Dalam laporan tersebut tujuan laporan keuangan digolongkan sebagai berikut:

1. Tujuan Khusus

Untuk menyajikan laporan posisi keuangan, hasil usaha, serta perubahan posisi keuangan lainnya secara wajar dan sesuai dengan GAAP.

2. Tujuan Umum

Tujuan umum laporan keuangan yaitu:

a. Memberikan informasi yang terpercaya mengenai sumber-sumber ekonomi dan kewajiban perusahaan dengan maksud :

1. Untuk menilai kekuatan dan kelemahan perusahaan.

2. Untuk menunjukan posisi keuangan dan investasinya.

3. Untuk menilai kemampuannya untuk menyelesaikan utang-utangnya.

4. Menunjukan kemampuan sumber-sumber kekayaannya yang ada untuk pertumbuhan perusahaan.

b. Memberikan informasi yang terpercaya mengenai sumber-sumber kekayaan bersih yang berasal dari kegiatan usaha dalam mencari laba dengan maksud:

1. Memberikan gambaran tentang deviden yang diharapkan pemegang saham.

(44)

35

2. Menunjukan kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban kepada kreditor, supplier, pegawai, pajak, mengumpulkan dana untuk perluasan perusahaan.

3. Memberikan informasi kepada manajemen untuk digunakan dalam pelaksanaan fungsi perencanaan dan pengawasan.

4. Menunjukan tingkat kemampuan perusahaan mendapatkan laba dalam jangka panjang.

c. Menaksirkan informasi keuangan agar dapat digunakan perushaan untuk menaksir potensi-potensi dalam menghasilkan laba.

d. Memberikan informasi yang diperlukan lainnya mengenai perubahan harta dan kewajiban.

e. Mengungkapkan informasi relevan lainnya yang dibutuhkan para pengguna laporan.

3. Tujuan Kualitatif

Tujuan kualitatif yang dirumuskan APB yaitu:

1. Relevance

Memilih informasi yang benar-benar sesuai dan dapat membantu pengguna laporan keuangan dalam pengambilan keputusan.

2. Understandability

Informasi yang dipilih untuk disajikan bukan hanya informasi penting tetapi juga informasi harus mudah dimengerti oleh penggunanya.

3. Verifiability

(45)

36

Hasil akuntansi harus dapat diperiksa pihak lain yang nantinya akan menghasilkan pendapat yang sama.

4. Neutrality

Laporan akuntansi haruslah netral terhadap pihak-pihak yang berkepentingan. Tidak ada keberpihakan oleh pihak manapun. Informasi dimaksudkan untuk pihak umum bukan pihak-pihak tertentu saja.

5. Timeliness

Laporan akuntansi hanya bermanfaat untuk pengambilan keputusan apabila diserahkan pada saat yang tepat.

6. Comparability

Informasi akuntansi harus dapat saling dibandingkan yang artinya akuntansi harus memiliki prinsip yang sama baik untuk suatu perusahaan maupun perusahaan lain.

7. Completeness

Informasi akuntansi yang dilaporkan harus mencakup semua kebutuhan yang layak dari para pemakai. (Efriyanti, 2012:302).

2. Manfaat Laporan Keuangan

Manfaat laporan keuangan yaitu untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan aset, liabilitas maupun ekuitas perusahaan sehingga dapat ditentukan langkah-langkah apa saja yang harus diambil untuk meningkatkan kinerja perusahaan.

Menurut Munawir (2014:3), manfaat laporan keuangan yaitu : 1. Mengukur tingkat biaya dari berbagai kegiatan perusahaan.

(46)

37

2. Untuk menentukan/mengukur efisiensi tiap-tiap bagian, proses atau produksi serta untuk menentukan derajat keuntungan yang dapat dicapai oleh perusahaan yang bersangkutan.

3. Untuk menilai dan mengukur hasil kerja tiap-tiap individu yang telah diserahi wewenang dan tanggung jawab.

4. Untuk menentukan perlu tidaknya digunakan kebijaksanaan atau prosedur yang baru untuk mencapai hasil yang lebih baik.

3.1.3 Jenis Laporan Keuangan

Ada beberapa jenis laporan keuangan yang disusun oleh perusahaan dan masing-masing laporan memiliki arti khusus dalam menilai kondisi keuangan perusahaan. Menurut Kasmir (2012:28) ada lima jenis laporan keuangan antara lain :

1. Neraca 2. Laporan Laba

3. Laporan Perubahan Modal.

4. Laporan Arus Kas.

5. Catatan Atas Laporan Keuangan.

Sedangkan menurut Sjahrial (2013:6-9), ada empat jenis laporan keuangan:

1. Laporan Neraca (Balance-Sheet statement)

Laporan neraca adalah ringkasan posisi keuangan perusahaan pada tanggal tertentu yang menunjukkan total aktiva dengan total kewajiban ditambah total ekuitas pemilik (disebut total pasiva) Total aktiva terdiri dari aktiva lancar, investasi jangka panjang serta aktiva tetap berujud dan tidak berujud. Total

(47)

38

pasiva terdiri dari utang lancar, utang tidak lancar serta ekuitas pemilik (modal saham dan laba ditahan). Penyusunan neraca didasarkan kepada bentuk yang telah distandardisasi, terutama untuk tujuan pihak luar perusahaan. Dalam prakteknya terdapat dua bentuk yaitu skontro (account form) dan bentuk laporan (report form).

a. Bentuk Skontro (account form) atau disebut juga bentuk horizontal. Dalam bentuk ini neraca dibagi dalam dua posisi, yaitu disebelah kiri berisi aktiva (assets) dan di sebelah kanan utang/kewajiban (liabilities) dan modal (equities).

b. Bentuk laporan (report form) atau disebut juga bentuk vertikal. Dalam bentuk ini neraca disusun secara vertikal dari atas terus kebawah dimulai dari komponen aktiva lancar, investasi jangka panjang dan aktiva berujud dan tidak berujud disusul dengan komponen utang lancar, utang tidak lancar dan komponen modal/ekuitas.

2. Laporan Rugi-Laba (Income Statement)

Laporan rugi-laba adalah ringkasan pendapatan dan beban/ biaya perusahaan dalam periode tertentu diakhiri dengan laba atau rugi pada periode tersebut.

Dalam prakteknya, laporan rugi-laba disusun dalam dua bentuk, yaitu : a. Bentuk Tunggal (Single Step)

Dengan bentuk ini seluruh penghasilan operasional dan non operasional disatukan dikurangi dengan seluruh beban operasional dan non operasional.

(48)

39

Dengan kata lain penghasilan dan beban operasional dan non operasional tidak dipisahkan/ diklasifikasikan.

b. Bentuk Majemuk (Multiple Step)

Dengan bentuk ini, penghasilan operasional dipisahkan dengan penghasilan non operasional, demikian juga beban operasional dipisahkan dengan beban non operasional. Dengan kata lain penghasilan operasional dikurangi beban operasional lebih dulu, kemudian ditambahkan atau dikurangi terhadap selisih antara penghasilan non operasional dengan beban non operasional.

3. Laporan Ekuitas Pemegang Saham (Statement of Shares 'holder Equity) Laporan ekuitas pemegang saham menyanjikan perubahan perubahan pada pos-pos ekuitas. Pada umumnya rincian pos-pos ekuitas, yaitu modal saham (biasa dan preferen), tambahan modal disetor, laba ditahan, saham perbendaharaan (treasary stock).

4. Laporan Arus Kas (Cash Flow Statement)

Laporan arus kas adalah menunjukkan kas masuk (cash in) dan kas keluar (cash out) bagi aktivitas operasi, investasi dan keuangan secara terpisah selama satu periode tertentu.

1. Aktivitas Operasi (Operating Activities)

Aktivitas operasi menunjukkan arus kas masuk dan keluar yang terdapat dalam laporan rugi-laba dan penurunan merupakan kenaikan sektor modal kerja (aktiva lancar dan kewajiban lancar).

2. Aktivitas Investasi (Investing Activities)

(49)

40

Aktivitas investasi menunjukkan arus kas masuk dan keluar yang berhubungan aktiva tetap dan investasi jangka panjang.

3. Aktivitas Keuangan/Pendanaan (Financing Aktivities)

Aktivitas keuangan menunjukkan arus kas masuk dan keluar yang berhubungan dengan ekuitas pemilik, kewajiban jangka panjang dan deviden.

Untuk menyajikan laporan arus kas ada dua metode yang digunakan, yaitu : a) Metode Langsung (Direct Method)

Dengan metode ini, aktivitas operasi (operating activities) menunjukkan arus kas masuk dan keluar dari kegiatan operasi atau laporan rugi-laba serta penurunan dan kenaikan modal kerja (aktiva lancar dan utang lancar).

Setelah aktitivas operasi, berikutnya adalah aktivitas investasi dan keuangan b) Metode Tidak Langsung (Indirect Method)

Dengan metode ini, aktivitas operasi tidak menunjukkan arus kas masuk dan keluar, tetapi dimulai dengan laba-rugi bersih yang terdapat dalam laporan rugi-laba. Setelah itu disesuaikan dengan penurunan dan kenaikan sektor aktiva lancar dan utang lancar, depresiasi atau amortisasi, laba-rugi penjualan aktiva tetap dan investasi jangka panjang. Setelah aktivitas operasi diatas diikuti dengan aktivitas investasi dan keuangan. Perlu diketahui perbedaan kedua metode ini terletak pada penyajian aktivitas operasi saja. Sedangkan penyajian aktivitas investasi dan pendanaan /keuangan, kedua metode adalah sama.

(50)

41

Yang kelima menurut Deanta (2016:2) Catatan atas Laporan Keuangan (CALK) merupakan penjelasan dari laporan keuangan (neraca, rugi laba, arus kas serta penjelasan lain yang diperlukan pemakai laporan keuangan).

3.1.4 Kualitas Laporan Keuangan

Menurut Sjahrial (2013:11-12), FASB (Financial Accounting Standard Board) mengemukakan kualitas laporan keuangan antara lain :

1. Pembuatan informasi harus mempertimbangkan "Cost and Benefit" artinya manfaat harus lebih besar dari biayanya.

2. Informasi harus dapat dipahami dengan jelas.

3. Informasi dapat digunakan sebagai proses pengambilan keputusan.

4. Relevansi informasi harus jelas 5. Dapat diyakini kebenarannya.

6. Dapat digunakan untuk tujuan prediksi.

7. Dapat memberikan umpan balik (feed back).

8. Penyajian yang jujur dan benar.

9. Tepat waktu.

10. Konsisten dan dapat diperbandingkan.

11. Netral di atas berbagai kepentingan dan berbagai pemakai laporan.

12. Hanya material saja yang dimuat/disajikan.

3.2 Analisis Laporan Keuangan

Perusahaan-perusahaan terbuka atau yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia, diwajibkan untuk membuat laporan keuangan setiap tahun kemudian harus diumumkan kepada masyarakat. Melalui pengumuman tersebut, diharapkan

(51)

42

masyarakat dan investor dapat menilai dan mengetahui kondisi keuangan perusahaan. Laporan keuangan yang dipublikasikan dan sudah diaudit wajar tanpa terkecuali seharusnya telah siap untuk dianalisis lebih lanjut. Laporan keuangan merupakan informasi yang paling lengkap dari sebuah perusahaan. Tujuan utama laporan keuangan yang disiapkan dan dibuat oleh manajemen perusahaan, selain untuk keperluan pihak internal, juga disiapkan agar dapat digunakan oleh pihak eksternal perusahaan sebagai tambahan informasi mengenai kinerja dan kondisi keuangan perusahaan. Pihak eksternal adalah investor, kreditor, pemerintah, dan semua pihak lain yang berkepentingan terhadap kemajuan perusahaan (stakeholders).

Laporan keuangan digunakan sebagai informasi tambahan mengenai kinerja perusahaan dan kondisi keuangan saat ini. Melalui laporan keuangan investor dan kreditor dapat mempelajari earnings dan profitabilitas, aset dan level utang, penggunaan kas, investasi total yang dimiliki oleh perusahaan pada periode tertentu sehingga dapat diketahui bahwa perusahaan saat ini dalam kondisi sehat untuk melakukan investasi dan atau meminjam uang untuk investasi.

Tidak semua pihak atau stakeholders dapat mengerti dan memahami laporan keuangan sehingga harus dilakukan analisis laporan keuangan. Bagi pihak manajemen perusahaan analisis laporan keuangan dapat memberikan informasi mengenai kekuatan dan kelemahan perusahaan. Seperti kekuatan dalam menghasilkan laba, melunasi kewajiban, kekuatan investasi dan lain sebagainya.

Kekuatan ini harus dipertahankan dan ditingkatkan sehingga perusahaan terus bertahan dan mengalami kemajuan. Begitu pula jika terdapatan kelemahan

(52)

43

perusahaan dapat mengatasi dan meminimalisir kekurangan tersebut. Dengan adanya analisis laporan keuangan perushaan dapat menilai kinerja manajemen selama ini. Bagi pihak eksternal contohnya investor analisis tersebut dapat memudahkan dalam mengambil keputusan apakah layak atau tidak investor untuk menanamkan modalnya.

Menurut John. Wild, K.R. Subrayaman dan Robert F. Halsey (2005) (dalam Sjahrial, 2013:1) mendefinisikan Analisis Laporan Keuangan sebagai berikut :

"Analisis laporan keuangan (financial statement analysis) adalah aplikasi dari alat dan teknik analisis untuk laporan keuangan bertujuan umum dan data- data yang berkaitan untuk menghasilkan estimasi dan kesimpulan yang bermanfaat dalam analisis bisnis" (hlm 3).

Menurut Bernstein (1983:3) (dalam Sjahrial, 2013:1) , mengatakan bahwa :

"Analisis laporan keuangan mencakup penerapan metode dan teknik analisis untuk laporan keuangan dan data lainnya untuk melihat dari laporan itu ukuran-ukuran dan hubungan tertentu yang sangat berguna dalam pengambilan keputusan".

Dari definisi di atas dapat diketahui bahwa ada teknik tertentu dan alat yang digunakan untuk menganalisis laporan keuangan menjadi informasi yang lebih berguna, mendalam dan lebih tajam sebagai dasar pengambilan keputusan.

3.2.1 Tujuan Analisis Laporan Keuangan

Menurut Sukamulja (2019:6) tujuan utama pelaporan keuangan yang terlihat dalam Laporan Keuangan Perusahaan adalah membuat para pemerhati dapat secara akurat menilai tingkat keuntungan dan tingkat kesehatan perusahaan. Pada

(53)

44

saat menilai laporan keuangan diperlukan kejelian terhadap angka-angka yang disajikan. Sehingga keputusan yang diambil tepat serta permasalahan di dalam perusahaan dapat diatasi.

Menurut Bernstein (1983:3) dalam (Sjahrial, 2013:2) adalah sebagai berikut : 1. Penyaringan (Screening)

Analisis dilakukan dengan melihat secara analistis untuk laporan keuangan dengan tujuan beberapa alternatif analisis bisnis seperti investasi, merger dan lain-lain. Dalam hal Screening setelah membaca dan memahami analisis keuangan diharapkan dapat menyaring aktifitas bisnis yang menggairahkan dimasa depan.

2. Peramalan (Forecasting)

Analisis digunakan untuk meramalkan kondisi keuangan perusahaan dimasa sekarang dan yang akan datang.

3. Diagnosa (Diagnosis)

Analisis dilakukan untuk melihat kemungkinan adanya masalah-masalah dalam manajemen khususnya dibidang operasi dan keuangan.

4. Penilaian (Evaluation)

Analisis digunakan untuk menilai prestasi manajemen, operasi, keuangan dan lain-lain.

3.3 Kinerja Keuangan

3.3.1 Pengertian Kinerja Keuangan

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI, 2007) Kinerja Keuangan adalah kemampuan perusahaan dalam mengelola dan mengendalikan sumber daya yang

(54)

45

dimilikinya. Semakin baik kinerja keuangan berarti semakin baik pula kemampuan perusahaan dalam mengelola dan mengendalikan sumber daya yang dimiliki.

Menurut Mulyadi (2001:415), penilaian kinerja adalah penentuan secara periodik afektivitas operasional suatu organisasi, bagian organisasi dan karyawannya berdasarkan sasaran, standar dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Kinerja perusahaan merupakan gambaran keberhasilan atau kesuksesan suatu perusahaan. Dalam operasional dunia usaha kerja perusahaan dapat dirumuskan sebagai hasil kerja yang diperoleh atas kegiatan atau operasi yang dilakukan oleh perusahaan selama periode waktu tertentu, dan laba merupakan salah satu tolak ukur penting dalam penilaian kinerja perusahaan (Efriyanti, 2012:300).

Berdasarkan pengertian di atas, kinerja keuangan adalah kemampuan perusahaan dalam mengelola operasional keuangan secara efektif dan efisien sehingga menghasilkan laba secara optimal.

3.3.2 Tujuan Penilaian Kinerja Keuangan

Penilaian kinerja keuangan menjadi hal yang penting pada perusahaan agar dapat melakukan perencanaan dan dapat memilih strategi yang akan dilakukan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Menurut Munawir (2002:31) tujuan dari penilaiaan kinerja perusahaan adalah:

1. Untuk mengetahui tingkat likuiditas, yaitu saat perusahaan memenuhi kewajiban keuangan saat ditagih.

(55)

46

2. Untuk mengetahui tingkat solvabilitas, yaitu kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuntungannya apabila perusahaan tersebut dilikuiditasi baik kewajiban keuangan jangka pendek maupun jangka panjang.

3. Untuk mengetahui tingkat profitabilitas, yaitu suatu kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba periode tertentu.

4. Untuk mengetahui stabilitas usaha, yaitu kemampuan perusahaan untuk melakukan usahanya dengan stabil dan mempertimbangkan perusahaan untuk membayar deviden secara teratur. (Efriyanti, 2012:301)

3.3.3 Manfaat Penilaian Kinerja Perusahaan

Dalam jurnal (Efriyanti, 2012:301) manfaat dari penilaian kinerja perusahaan adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengukur prestasi yang dicapai oleh suatu perusahaan/organisasi dalam suatu periode tertentu yang mencerminkan tingkat keberhasilan pelaksanaan kegiatannya .

2. Selain digunakan untuk melihat kinerja organsisasi/perusahaan secara keseluruhan, maka pengukuran kinerja juga dapat digunakan untuk menilai kontribusi suatu bagian dalam pencapaian tujuan secara keseluruhan . 3. Dapat digunakan sebagai dasar penentuan strategi perusahaan di masa

mendatang.

4. Memberi petunjuk dalam pembuatan keputusan dan kegiatan organisasi pada umumnya serta divisi atau bagian organisasi pada khususnya.

Referensi

Dokumen terkait

a) Kartu Kredit, yaitu: fasilitas pinjaman tanpa agunan yang diberikan kepada perorangan pemilik kartu yang diterbitkan oleh bank tertentu setelah aplikasi

Dari hasil wawancara dan pengamatan penulis, Unit Kearsipan yang terletak di Lantai 4 Kantor Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Perwakilan Provinsi

Dapat dilihat dari gambar di atas bahwa tata ruang kantor pada Program Kemitraan dan Bina Lingkungan sudah memenuhi beberapa indikator efektivitas tata ruang

Pada era informasi dan globalisasi seperti yang kita alami saat ini, menyebabkan lingkungan bisnis mengalami perubahan yang sangat pesat dengan tingkat persaingan yang

Biasanya sebelum memberikan kredit kepada nasabah pihak bank akan selalu menjalankan prosedur-prosedur yang sudah disusun dan sudah disepakati bersama oleh pihak

PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Sumatera Bagian Utara yang telah menerapkan penyampaian SPT PPh Pasal 21 menggunakan Aplikasi E-Filing sesuai dengan Prosedur

Maka dari uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai “ Sistem Kearsipan Surat Masuk dan Surat Keluar Pada Biro Umum dan Perlengkapan Sekretariat

Dari hasil wawancara dengan beberapa pegawai dan hasil observasi penulis, Keseluruhan peningkatan aktivitas kerja pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan