• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I I

EVALUASI RENJA 2014

Secara umum Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Dumai telah berhasil melaksanakan tugas pokok dan fungsinya yang diwujudkan dalam keberhasilan pencapaian sasaran yang telah ditetapkan untuk tahun 2014. Keberhasilan pencapaian sasaran ini dapat dilihat dari pemenuhan indikator kinerja, baik makro maupun mikro, yang ditetapkan untuk masing-masing sasaran tersebut yang ditetapkan maksimal dan proporsional sesuai dengan kemampuan aparatur dan keuangan yang ada sehingga secara bertahap dapat menciptakan kesatuan gerak dan langkah dalam suatu rantai kerja kedinasan dalam rangka memberikan pelayanan dibidang ketenagakerjaan, dan transmigrasi di Kota Dumai.

Pengukuran capaian kinerja dilakukan dengan menggunakan dua metode, yaitu metode evaluasi kinerja dan metode pembandingan capain sasaran

1. PENGUKURAN KI NERJA TA 2014

a. Pembangunan Balai Latihan Kerja

Secara rata-rata keseluruhan nilai capaian indikator adalah 100,07% , dikontribusikan oleh :

a. Nilai capaian indikator kinerja masukan berupa dana dengan realisasi Rp. 1.666.924.000 dari alokasi dana Rp 1.702.400.000 atau sebesar 98%

b. Nilai capaian indikator kinerja keluaran 100% artinya pembangunan balai latihan kerja telah di bangun untuk2 Kecamatan

c. Nilai capaian indikator kinerja hasil 100% artinya tersedianya rumah terampil untuk kecamatan medang kampai dan dumai barat .

b. Peningkatan Profesionalisme tenaga kepelatihan dan instruktrur

BLK

Secara rata-rata keseluruhan nilai capaian indikator adalah 100,07% , dikontribusikan oleh :

a. Nilai capaian indikator kinerja masukan berupa dana dengan realisasi Rp. 218.820.000 dari alokasi dana Rp 220.070.000 atau sebesar 100% b. Nilai capaian indikator kinerja keluaran 100% artinya terlaksananya

bimtek terhadap lembaga pelatihan kerja swasta

c. Nilai capaian indikator kinerja hasil 100% artinya peningkatan mutu latihan dilembaga latihan swasta untuk 50 orang

c. Pendidikan dan Keterampilan bagi Pencari Kerja

Secara rata-rata keseluruhan nilai capaian indikator adalah 100% dikontribusikan oleh :

a. Nilai capaian indikator kinerja masukan berupa dana dengan realisasi Rp. 697.359.530 dari alokasi dana Rp 697.722.100 atau sebesar 100% b. Nilai capaian indikator kinerja keluaran 100% artinya terlaksananya

kegiatan jahit, bordir dan Juru las listrik

c. Nilai capaian indikator kinerja hasil 100% artinya tersedianya tenagakerja terampil dibidang jahit, bordir dan Juru las listrik untuk 96 orang

d.

Penyusunan I nformasi Bursa Tenaga Kerja

Secara rata-rata keseluruhan nilai capaian indikator adalah 100% dikontribusikan oleh :

a. Nilai capaian indikator kinerja masukan berupa dana dengan realisasi Rp. 62.293.400 dari alokasi dana Rp 74.180.000 atau sebesar 84% b. Nilai capaian indikator kinerja keluaran 100% artinya tercapainya

target terselenggaranya penempatan tenaga kerja terdaftar sesuai kepres No.04 Tahun 1980.

c. Nilai capaian indikator kinerja hasil 100% artinya tercapainya target Persentase mengurangi pengangguran di Kota Dumai untuk 30 Perusahaan

c. Penyiapan Tenaga Kerja Siap Pakai

Secara rata-rata keseluruhan nilai capaian indikator adalah 100 % , dikontribusikan oleh :

a. Nilai capaian indikator kinerja masukan berupa dana dengan realisasi Rp 387.715.100,- dari alokasi dana Rp 394.690.000 atau sebesar 98,00%

b. Nilai capaian indikator kinerja keluaran 100% artinya tercapainya target terwujudnya kesempatan kerja melalui TTG

c. Nilai capaian indikator kinerja hasil 100% artinya tercapainya target Terciptanya kesempatan kerja melalui TTG untuk 20 orang

d. Pengembangan Kelembagaan Produkutivitas Dan Pelatihan

Kew irausahaan

Secara rata-rata keseluruhan nilai capaian indikator adalah 100,00% , dikontribusikan oleh :

a. Nilai capaian indikator kinerja masukan berupa dana dengan realisasi Rp 394.508.400 dari alokasi dana Rp 397.230.000 atau sebesar 98,00%

b. Nilai capaian indikator kinerja keluaran 100% artinya tercapainya target mengurangi pengangguran sementara untuk 50 orang terwujudnya kesempatan kerja melalui padat karya produktivitas. c. Nilai capaian indikator kinerja hasil 100% artinya tercapainya target

mengurangi pengangguran sementara untuk 50 orang

e. Fasilitas penyelesaian prosedur, penyelesaian perselisihan

hubungan industrial

Secara rata-rata keseluruhan nilai capaian indikator adalah 100% , dikontribusikan oleh :

a. Nilai capaian indikator kinerja masukan berupa dana dengan realisasi Rp 122.851.000 dari alokasi dana Rp 125.513.000 atau sebesar 100% b. Nilai capaian indikator kinerja keluaran 100% artinya tercapainya

target terlaksananya Sosialisasi dalam rangka pembentukan dan pembinaan kerjasama LKS Tripatit

c. Nilai capaian indikator kinerja hasil 100% artinya meningkatnya pengetahuan pekerja dan pengusaha dalam masalah hubungan industrial untuk 12 peraturan .

f. Peningkatan Pengaw asan, Perlindungan Dan Penegakan

Hukum Terhadap Keselamatan Dan Kesehatan Kerja

Secara rata-rata keseluruhan nilai capaian indikator adalah 100% , dikontribusikan oleh :

a. Nilai capaian indikator kinerja masukan berupa dana dengan realisasi Rp 49.450.000 dari alokasi dana Rp 49.450.000 atau sebesar 100 % b. Nilai capaian indikator kinerja keluaran 100% artinya tercapainya

target tercapainya peningkatan perusahaan yang menerapkan norma K3 dan bulan K3 Nasional

c. Nilai capaian indikator kinerja hasil 100% artinya meningkatnya peran masyarakat industrial dalam melakukan budaya K3

g. Pelaksanaan Pengumpulan Data KHL Kota Dumai

Secara rata-rata keseluruhan nilai capaian indikator adalah 100% , dikontribusikan oleh :

a. Nilai capaian indikator kinerja masukan berupa dana dengan realisasi Rp 32.964.000 dari alokasi dana Rp 33.084.000 atau sebesar 100 b. Nilai capaian indikator kinerja keluaran 100% artinya tercapainya

target jumlah survey harga pasar untuk penetapan KHL Kota Dumai 7 bulan

c. Nilai capaian indikator kinerja hasil 100% artinya Tersedianya penetapan upah minimum kota ( UMK)

h. Pembinaan Dew an Pengupahan

Secara rata-rata keseluruhan nilai capaian indikator adalah 100% , dikontribusikan oleh :

a. Nilai capaian indikator kinerja masukan berupa dana dengan realisasi Rp 157.035.000 dari alokasi dana Rp 157.060.000 atau sebesar 100% b. Nilai capaian indikator kinerja keluaran 100% artinya tercapainya

target jumlah biaya sidang dan honor sidang dewan pengupahan kota dumai 7 bulan

c. Nilai capaian indikator kinerja hasil 100% artinya tercapainya target Penyelenggaraan Sidang/ Rapat Rutin Dewan Pengupahan selama 7 bulan (100% )

i. Fasilitasi Penyelesaian Lahan Transmigrasi

Secara rata-rata keseluruhan nilai capaian indikator adalah 100% , dikontribusikan oleh :

a. Nilai capaian indikator kinerja masukan berupa dana dengan realisasi Rp 315.466.900 dari alokasi dana Rp 364.22.500 atau sebesar 87,00% b. Nilai capaian indikator kinerja keluaran 100% artinya pencapain target

terlaksananya bantuan alat pertanian, buku sekolah dan alat peraga/ praktik

c. Nilai capaian indikator kinerja hasil 100% artinya target tersedianya bantuan alat pertanian, buku sekolah dan alat peraga/ praktik.

BAB I I I

RENCANA KI NERJA

encana Kinerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Dumai merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Rencana Strategis yang memuat berbagai kegiatan tahunan dengan memperhatikan program dan kebijakan yang didasarkan kepada situasi, kondisi, potensi dan kebutuhan dan permasalahan dibidang ketenagakerjaan dan transmigrasi.

A. RENCANA STRATEGIS

esuai tugas pokok dan fungsi, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Kota Dumai mempunyai rencana stratejik yang berorientasi pada hasil

yang ingin dicapai selama waktu 5 (lima) tahun, yaitu untuk tahun

2011-2015 dengan memperhitungkan potensi, peluang, dan kendala yang ada

atau mungkin timbul. Rencana Strategis Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Kota Dumai yang mencakup visi, misi, tujuan, sasaran, serta cara pencapaian

tujuan dan sasaran tersebut akan diuraikan dalam bab ini. Kemudian, sasaran

yang ingin dicapai dalam tahun 2016 akan dijelaskan dalam Rencana Kinerja

2016

Visi yaitu cara pandang jauh ke depan kemana suatu instansi harus

dibawa agar dapat eksis, antisipatif dan inovatif. Misi merupakan serangkaian

tindakan yang harus dilaksanakan oleh suatu instansi sebagai penjabaran dari

visi yang telah ditetapkan.

VISI

Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi serta melihat latar

belakang dan mencermati fenomena-fenomena yang ada, maka

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Dumai mempunyai

visi :

R

R

S

S

A.

“Mew ujudkan Tenaga Kerja dan Masyarakat Transmigrasi yang Profesional, Sejahtera, dan Berbudaya Melayu 2020

Makna dari visi tersebut dapat disimpulkan bahwa Dinas Tenaga Kerja

dan Transmigrasi Kota Dumai berkeinginan menjadi instansi profesional

dibidang ketenagakerjaan dan transmigrasi di Kota Dumai.

Kondisi keadaan yang diinginkan dalam Visi dimaksud adalah dapat

menciptakan hubungan yang harmonis antara Pengusaha dengan Para

Pekerja sehingga dapat menciptakan situasi yang tenang dan kondusif didalam

bekerja dan berusaha, mengupayakan tersedianya tenaga kerja profesional

dan terampil, terlaksananya program pelatihan dan produktivitas tenaga kerja,

terkendalinya iklim bekerja dan berusaha serta tertatanya sistem administrasi

yang tertib dan transparan. Dibidang transmigrasi, Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi berkeinginan untuk melakukan upaya pengkoordinasian dan

pembinaan dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan

memberdayakan potensi-potensi pembangunan yang ada dalam masyarakat.

Sejalan dengan Visi Kota Dumai, maka diharapkan untuk masa yang

akan datang pembangunan Kota Dumai diantaranya mengacu kepada

peningkatan Sumber Daya Manusia, menata lingkungan/mengutamakan

keselamatan dan kesehatan kerja dan peningkatan kesejahteraan tenaga kerja,

penciptaan wirausaha mandiri guna peningkatan taraf hidup dan sosial

masyarakat dalam kaitannya dengan upaya pengentasan pengangguran di

Kota Dumai.

Tujuan penetapan visi tersebut adalah :

a. Mencerminkan apa yang ingin dicapai oleh Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Kota Dumai

b. Memberi arah dan fokus strategi yang jelas

c. Memiliki orientasi terhadap masa depan

MISI

Untuk mewujudkan visi yang telah ditetapkan, maka Dinas Tenaga

Kerja dan Transmigrasi Kota Dumai harus mempunyai misi yang

jelas sesuai dengan mandat yang diterima, yaitu :

Misi I

Misi II

Misi III

Misi IV

Perluasan Kesempatan kerja dan peningkatan Pelayanan

Penempatan tenaga kerja serta penguatan informasi pasar kerja

dan Bursa kerja

Peningkatan Kompentensi Keterampilan dan Produktivitas Tenaga

Kerja

Peningkatan Pembinaan Hubungan Industrial serta perlindungan

Sosial Tenaga Kerja dan Peningkatan Pengawasan

Ketenagakerjaan

Percepatan dan Pemerataan Pembangunan Wilayah melalui

pembinaan masyarakat Transmigrasi

Misi secara eksplisit menyatakan apa yang harus dicapai oleh suatu

organisasi dan kegiatan spesifik apa yang harus dilaksanakan dalam

pencapaian tersebut.

Sebagai penjabaran lebih lanjut dari Rencana Strategis 2011-2015,

suatu Rencana Kinerja (Performance Plan) disusun setiap tahunnya.

Rencana kinerja ini menjabarkan target kinerja yang harus dicapai dalam satu

tahun pelaksanaan. Target kinerja ini merepresentasikan nilai kuantitatif yang

dilekatkan pada setiap indikator kinerja, baik pada tingkat sasaran stratejik

maupun tingkat kegiatan, dan merupakan benchmark bagi proses

pengukuran keberhasilan organisasi yang dilakukan setiap akhir periode

pelaksanaan. Dengan demikian, Rencana Kinerja 2016 Dinas Tenaga

Kerja dan Transmigrasi Kota Dumai merupakan dokumen yang menyajikan

target kinerja untuk tahun 2016.

B. TUJUAN

Berdasarkan visi, misi dan faktor-faktor kunci keberhasilan, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Dumai menetapkan tujuan sebagai berikut :

1. Meningkatkan penempatan tenaga kerja dan memperluas

kesempatan dan perluasan kerja dengan melalui penyediaan

informasi ketenagakerjaan peningkatan keahlian dan keterampilan,

profesionalisme serta kompetensi tenaga kerja sesuai dengan

tuntutan pembangunan serta perkembangan iptek.

2. Mewujudkan pembinaan hubungan industrial dan perlindungan

tenaga kerja seutuhnya dan seluruhnya dengan meningkatkan

perlindungan tenaga kerja guna mewujudkan kesejahteraan tenaga

kerja.

3. Meningkatkan pembinaan sosial dan pemberdayaan masyarakat

transmigrasi.

4. Meningkatkan kinerja pegawai/ aparatur Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Kota Dumai

C. SASARAN

Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan, yaitu suatu yang akan dicapai atau dihasilkan oleh instansi dalam waktu tahunan/ periodic yang dinyatakan secara kuantitatif, sehingga dapat diukur. Sasaran organisasi merupakan bagian yang integral dalam proses perencanaan strategis organisasi. Sasaran-sasaran Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Dumai dirumuskan untuk masing-masing tujuan yang telah ditetapkan sebagai berikut :

1. Dapat menyediakan kebutuhan akan informasi ketenagakerjaan dalam kaitan kebijakan makro

2. Meningkatkan kualitas pencari kerja melalui peningkatan pelatihan keterampilan tenaga kerja dan peningkatan produktivitas tenaga kerja guna penempatan tenaga kerja/ penciptaan tenaga kerja mandiri agar berkurangnya angka pengangguran

3. Mewujudkan sarana kelembagaan HI dengan jalan mendorong peningkatan jumlah pembentukan PP dan PKB, meningkatkan pengetahuan pengusaha dan pekerja mengenai perlindungan ketenagakerjaan, dan terwujudnya pengawasan berkala, terpadu mengenai norma kerja, dengan maksud agar dapat menurunkan jumlah kasus PHI dan PHK

4. Peningkatan kualitas pemukiman dan penempatan warga transmigrasi Kota Dumai

D. PROGRAM DAN KEGI ATAN

A. PROGRAM DI NAS TENAGA KERJA DAN TRANSMI GRASI KOTA

DUMAI TA 2016

Untuk tahun anggaran 2016, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Dumai menyusun Rencana Program Belanja Langsung sebagai berikut:

1. Program pelayanan administrasi perkantoran

2. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur

Sasaran dari program-program tersebut di atas adalah peningkatan sistem pengelolaan dan tertatanya sumber daya manusia aparatur Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Dumai.

3. Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan

Sasaran dari program ini adalah terealisasinya laporan akhir keuangan dan tertatanya sistem informasi manajemen di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Dumai menyangkut pelaksanaan pelayanan publik sesuai dengan tugas pokok dan fungsi dari masing-masing bidang dan seksi yang terdapat dalam struktur organisasi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Dumai

4. Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja

Sasaran dari program ini adalah meningkatkan kualitas dan produktivitas pencari Kota Dumai

5. Program Peningkatan Kesempatan Kerja

Sasaran dari program ini adalah meningkatkan keterampilan , keahlian dan kompetensi tenaga kerja, dengan tujuan tersedianya tenaga kerja berkualitas, produktif, berdaya saing dalam memenuhi kebutuhan

pasar kerja terhadap tenaga kerja terlatih dan profesional, serta diharapkan dapat terbuka lapangan kerja baru.

6. Program Perlindungan lembaga ketenagakerjaan

Sasaran dari program ini adalah menciptakan suasana hubungan industrial yang harmonis, dengan maksud terciptanya hubungan kerja yang harmonis antara pekerja dan pengusaha, serta lembaga dan pranata industrial yang sehat.

7. Program Manajemen Pelayanan Tenaga Kerja

Sasaran dari program ini adalah tersedianya sarana pelayanan bagi masyarakat khususnya pelayanan pengaduan permasalahan THR serta pengakomodiran operasional rapat Dewan Pengupahan Daerah Kota Dumai

8. Program Pengembangan Wilayah Transmigrasi

Sasaran dari program ini adalah meningkatkan sarana dan di kawasan transmigrasi Kota Dumai

B. KEGI ATAN

Dari program-program kerja yang telah direncanakan untuk TA 2016 tersebut diatas, rencana pelaksanaan program tersebut diuraikan dalam bentuk kegiatan-kegiatan, yaitu sebagai berikut :

a RENCANA KERJA SEKRETARI AT

1. Program pelayanan administrasi perkantoran

m. Penyediaan jasa surat menyurat dengan rencana anggaran sebesar Rp 237.000.000

n. Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air, dan listrik dengan rencana anggaran sebesar Rp 236.400.000

o. Penyediaan jasa peralatan dan perlengkapan kantor dengan rencana anggaran sebesar Rp. 63.400.000

p. Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/ operasional dengan rencana anggaran sebesar Rp 10.500.000

q. Penyediaan jasa kebersihan kantor dengan rencana anggaran sebesar Rp 72.844.000

r. Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja dengan rencana anggaran sebesar Rp 38.850.000

s. Penyediaan alat tulis kantor dengan rencana anggaran sebesar Rp 116.331.200

t. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan dengan rencana anggaran sebesar Rp 100.291.500

u. Penyediaan Bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan dengan rencana anggaran sebesar Rp 21.600.000

v. Penyediaan makanan dan minuman dengan rencana anggaran sebesar Rp 23.490.000

w. Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah dengan rencana anggaran sebesar Rp 436.346.000

x. Penyediaan jasa tenaga administrasi perkantoran dengan rencana anggaran sebesar Rp 21.780.000

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

f. Pengadaan Kendaraan Dinas/ Operasional dengan rencana anggaran sebesar Rp 480.000.000

g. Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor dengan rencana anggaran sebesar Rp 237.000.000

h. Pengadaan Mubeleir dengan rencana anggaran sebesar Rp 9.000.000

i. Pemeliharaan rutin / berkala gedung kantor dengan rencana anggaran sebesar Rp 452.767.650

j. Pemeliharaan rutin / berkala kendaraan dinas/ operasional dengan rencana anggaran sebesar Rp 136.680.000

3. Program peningkatan pengembangan Sistem Pelaporan

Capaian Kinerja dan Keuangan

d. Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan ikhtisar realisasi Kinerja SKPD dengan rencana anggaran sebesar Rp 34.150.000

e. Penyusunan pelaporan prognosis realisasi anggaran dengan rencana anggaran sebesar Rp 22.650.000

f. Penyusunan Pelaporan keuagan akhir tahun dengan rencana anggaran sebesar Rp. 220.000.000

b. RENCANA KERJA BI DANG PELATI HAN DAN PRODUKTI VI TAS

4. Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja

3. Pengadaan Peralatan Pendidikan dan Keterampilan bagi pencari kerja dengan rencana anggaran sebesar Rp 110.000.000

4. Pendidikan dan Pelatihan Keteram pilan Bagi Pencari Kerja dengan rencana anggaran sebesar Rp 1.869.632.270

c. RENCANA KERJA BI DANG PENEMPATAN TENAGA KERJA

5. Program Peningkatan Kesempatan Kerja

6. Penyebarluasan I nformasi bursa Tenaga Kerja dengan rencana anggaran sebesar Rp. 139.721.600

7. Penyusunan I nformasi bursa Tenaga Kerja dengan rencana anggaran sebesar Rp. 70.694.000

8. Penyiapan Tenaga Kerja Siap Pakai dengan rencana anggaran sebesar Rp. 239.500.000

9. Pengembangan Kelembagaan Produktivitas dan Pelatihan Kewirausahaan dengan rencana anggaran sebesar Rp. 417.431.006

10. Pemberian Fasilitasi dan Mendorong Sistem pendanaan pelatiahn berbasis masyarakat dengan rencana anggaran sebesar Rp. 383.599.000

d. RENCANA KERJA BI DANG PENGAWASAN DAN SYARAT KERJA

6. Program Perlindungan lembaga ketenagakerjaan

1. Fasilitasi penyelesaian prosedur penyelesaian perselisihan hubungan industrial dengan rencana anggaran sebesar Rp. 113.232.000

2. Peningkatan pengawasan, perlindungan hukum penegakan hukum terhadap keselamatan dan kesehatan kerja dengan rencana anggaran sebesar Rp. 518.477.000

3. Sosialisasi berbagai peraturan pelaksanaan tentang ketenagakerjaan dengan rencana anggaran sebesar Rp. 89.670.000

7. Program Manajemen Pelayanan Tenaga Kerja

1. Pelaksanaan pengumpulan data KHL Kota Dumai dengan rencana anggaran sebesar Rp. 34.886.000

2. Pembinaan Dewan Pengupahan Kota dengan rencana anggaran sebesar Rp 165.765.000

e. RENCANA KERJA BI DANG TRANSMI GRASI

8. Program Transmigrasi Lokal

1. Pelatihan transmigrasi Lokal dengan rencana anggaran sebesar Rp 198.129.100

2. Pembinaan Masyarakat transmigrasi Lokal dengan rencana anggaran sebesar Rp 172.463.900

BAB I V

I NDI KATOR KI NERJA

A. I NDI KATOR KI NERJA SASARAN

Penetapan I ndikator Kinerja Sasaran digunakan untuk penilaian atas keberhasilan/ kegagalan pelaksanaan kegiatan/ program dan kebijaksanaan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Dumai. Pengukuran kinerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Dumai diprioritaskan pada sasaran-sasaran yang akan dicapai yang mencakup penetapan indikator kinerja dan penetapan capaian indikator kinerja.

Penetapan indikator kinerja sasaran merupakan upaya untuk menentukan berdasarkan apa suatu pelaksanaan kegiatan dapat dinilai keberhasilannya yang berpedoman kepada tindakan-tindakan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan.

B. I NDI KATOR KI NERJA KEGI ATAN

I ndikator kinerja adalah ukuran kuantitatif dan kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu kegiatan yang telah ditetapkan. Penetapan indikator kinerja kegiatan bertujuan untuk mengukur cara pencapaian tujuan dan sasaran untuk mewujudkan visi dan misi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Dumai.

Dalam pendekatan proses pencapaian tujuan tersebut, memerlukan identifikasi indikator-indikator melalui sistem pengumpulan dan pengolahan data/ informasi untuk menentukan capaian tingkat kinerja kegiatan/ program. Mendefinisikan target kinerja dalam ukuran yang andal

pada kondisi normal merupakan salah satu aspek yang sulit dalam penyusunan anggaran berbasis kinerja.

I ndikator kinerja kegiatan yang akan ditetapkan dikatagorikan ke dalam kelompok :

a. Capaian Program

Pencapaian program dapat ditentukan dalam satu tahun anggaran, beberapa tahun anggaran, atau periode pemerintahan. Sasaran itu sendiri dituangkan dalam fungsi/ bidang pemerintahan, seperti ekonomi, ketenagakerjaan, sosial, kesehatan, atau peningkatan pendidikan

b. Masukan ( I nputs)

Yaitu segala sesuatu yang dibutuhkan agar pelaksanaan kegiatan dan program dapat berjalan atau dalam rangka menghasilkan output. I ndikator ini dapat berupa dana, sumber daya manusia, informasi, kebijaksanaan/ peraturan perundang-undangan dan sebagainya.

Masukan merupakan sumber daya yang digunakan untuk memberikan pelayanan pemerintah. I ndikator masukan meliputi biaya personil, biaya operasional, biaya modal, dan lain-lain. Ukuran masukan ini berguna dalam rangka memonitor jumlah sumber daya yang digunakan untuk mengembangkan, memelihara dan mendistribusikan produk, kegiatan dan atau pelayanan.

Contoh-contoh :

- Rupiah yang dibelanjakan untuk peralatan; - Jumlah jam kerja pegawai yang dibebankan; - Biaya-biaya fasilitas;

- Ongkos sewa;

c. Keluaran (Outputs)

Yaitu segala sesuatu berupa produk/ jasa (fisik dan/ atau non fisik) sebagai hasil langsung dari pelaksanaan suatu kegiatan dan program berdasarkan masukan yang digunakan

Produk dari suatu aktivitas/ kegiatan yang dihasilkan satuan kerja perangkat daerah yang bersangkutan disebut keluaran (out put). I ndikator keluaran dapat menjadi landasan untuk menilai kemajuan suatu kegiatan apabila target kinerjanya (tolok ukur) dikaitkan dengan sasaran-sasaran kegiatan yang terdefinisi dengan baik dan terukur. Karenanya, indikator keluaran harus sesuai dengan tugas pokok dan fungsi unit organisasi yang bersangkutan. I ndikator keluaran (ouput) digunakan untuk memonitor seberapa banyak yang dapat dihasilkan atau disediakan. I ndikator tersebut diidentifikasikan dengan banyaknya satuan hasil, produk-produk, tindakan-tindakan, dan lain sebagainya. Contoh-contoh :

- Jumlah izin yang dikeluarkan;

- Jumlah panjang jalan yang diperbaiki; - Jumlah orang yang dilatih;

- Jumlah kasus yang dikelola; - Jumlah dokumen yang diproses; - Jumlah klien yang dilayani.

d. Hasil (Outcomes)

Yaitu segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya keluaran kegiatan pada jangka menengah. Outcomes merupakan ukuran seberapa jauh setiap produk / jasa dapat memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat. I ndikator ini menggambarkan hasil nyata dari keluaran (output) suatu kegiatan. I ndikator hasil (outcome) merupakan ukuran kinerja dari program dalam memenuhi sasarannya.

Ukuran hasil (outcome) digunakan untuk menentukan seberapa jauh tujuan dari setiap fungsi utama, yang dicapai dari output suatu

aktivitas (produk atau jasa pelayanan), telah memenuhi keinginan masyarakat yang dituju.

Penentuan indikator kinerja harus memenuhi kriteria-kriteria sebagai berikut :

a. Spesifik

Berarti unik, menggambarkan obyek/ subyek tertentu, tidak berdwimakna atau diinterpretasikan lain.

b. Dapat Diukur

Secara obyektif dapat diukur baik yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif.

c. Relevan

I ndikator kinerja sebagai alat ukur harus terkait dengan apa yang diukur dan menggambarkan keadaan subyek yang diukur, bermanfaat bagi pengambilan keputusan.

d. Tidak Bias

Tidak memberikan kesan atau arti yang menyesatkan.

Dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Dumai telah menetapkan sasaran utama atas 4 (empat) sasaran, yaitu sebagai berikut:

1. Dapat menyediakan kebutuhan akan informasi ketenagakerjaan dalam kaitan kebijakan makro

Dalam pencapaian sasaran utama ini, indikator kinerja yang ditetapkan adalah :

a. Tersedianya data pencari kerja/ angkatan kerja

b. Tersedianya data pengangguran di Kota Dumai dan setengah pengangguran di Kota Dumai

c. Tersedianya data tingkat partisipasi angkatan kerja

d. Tersedianya data pelatihan dan produktivitas tenaga kerja

Dalam dokumen | Website Resmi Bappeda Kota Dumai | (Halaman 14-40)

Dokumen terkait