• Tidak ada hasil yang ditemukan

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Penutupan Lahan Kota Surakarta

5.1.1 Penutupan lahan Kota Surakarta tahun 2000 dan 2011

Kota Surakarta memiliki wilayah yang tidak terlalu luas apabila dibandingkan dengan kabupaten-kabupaten lain. Kota Surakarta yang terbagi menjadi lima kecamatan yaitu Kecamatan Banjarsari dengan luas 1491,21 Ha, Kecamatan Laweyan dengan luas 874,83 Ha, Kecamatan Pasar Kliwon dengan luas 438,24 Ha, Kecamatan Serengan dengan luas 329,37 Ha dan Kecamatan Jebres dengan luas 1282,61 Ha.

Hasil klasifikasi citra Landsat 7 ETM diperoleh data mengenai luas wilayah berbagai tipe penutupan lahan Kota Surakarta tahun 2000 yang tersaji pada Tabel 4.

27

Tabel 4 Luas penutupan lahan Kota Surakarta tahun 2000

No Kelas Klasifikasi Jumlah

Ha %

1 Lahan terbangun 1518,03 34,37

2 Vegetasi rapat 175,41 3,97

3 Vegetasi jarang 538,02 12,18

4 Lahan terbuka 356,40 8,07

5 Rumput dan semak 365,22 8,27

6 Badan Air 32,22 0,73

7 Sawah 174,96 3,96

8 Tidak ada data 1072,66 24,29

Jumlah 4416,26 100

Berdasarkan data penutupan lahan Kota Surakarta 2000, tipe tutupan lahan yang terluas yaitu lahan terbangun sebesar 1518,03 Ha atau sebesar 34,37% dari luas wilayah Kota Surakarta. Lahan terbangun terpusat di wilayah Kecamatan Kecamatan Serengan dan Kecamatan Pasar Kliwon. Kedua kecamatan ini persentase luas lahan terbangun terbesar dikarenakan merupakan pusat Kota Surakarta yang terdapat pusat perdagangan, pusat pendidikan, dan pusat pemerintahan. Kecamatan Serengan pada tahun 2000 mempunyai luas lahan terbangun sebesar 149,76 Ha atau 45,47% dari luas kecamatan. Kecamatan Pasar Kliwon pada tahun 2000 mempunyai luas lahan terbangun sebesar 231,39 Ha atau 52,80% dari luas kecamatan. Hal ini dikarenakan kecenderungan masyarakat untuk tinggal di kota atau di sekitar kota, kecenderungan ini bertujuan untuk memudahkan akses melakukan kegiatan ekonomi maupun aktifitas lain yang terpusat di wilayah Kota Surakarta. berdasarkan hasil sensus penduduk Kota Surakarta yang dilakukan oleh BPS pada tahun 2010, jumlah penduduk Kota Surakarta sebanyak 565.853 jiwa. Kecamatan yang mempunyai kepadatan penduduk terbesar yaitu terdapat di Kecamatan Pasar kliwon dengan kepadatan 177 jiwa/Ha.

Tutupan lahan yang cukup besar yaitu berupa tutupan lahan tidak ada data yang mempunyai luas 1072,66 Ha atau sebesar 24,29% dari luas wilayah Kota Surakarta. Tidak ada data ini disebabkan citra landsat 7 ETM terdapat stripping atau garis yang terjadi karena kerusakan satelit perekaman citra. Pada awalnya, citra landsat pada tahun 2000 tidak mempunyai stripping, karena akan

dibandingkan dengan citra landsat tahun 2011 yang ada stripping maka citra landsat tahun 2000 harus disamakan dengan menyesuaikan stripping. Selain itu juga,besarnya luas tidak ada data ini juga disebabkan karena adanya awan, bayangan awan yang terekam dalam citra landsat.

Tipe penutupan lahan vegetasi jarang di Kota Surakarta mempunyai luas sebesar 538,02 Ha atau 12,18% dari luas wilayah Kota Surakarta. Penutupan lahan vegetasi jarang di kota Surakarta merupakan wilayah penutupan lahan berupa kebun campuran, jalur hijau dan taman. Penutupan lahan berupa vegetasi jarang pada tahun 2000 ini terletak tersebar di batas-batas luar Kota Surakarta. Hal ini terlihat jelas pada Gambar 12 yang ditandai dengan warna hijau muda. Tutupan lahan berupa vegetasi jarang terbanyak terdapat di Kecamatan Banjarsari dengan luas vegetasi jarang mencapai 205,92 Ha dengan persentase 13,81% dari luas wilayah Kecamatan Banjarsari.

Tipe penutupan berupa vegetasi rapat mempunyai luas yang kecil di antara tutupan lahan yang lain yaitu sebesar 175,41 Ha atau hanya sebesar 3,97% dari luas Kota Surakarta. Rendahnya luas lahan bervegetasi rapat yang dimiliki Kota Surakarta ini yaitu perubahan peruntukan lahan menjadi lahan terbangun. Semakin banyak penduduk di suatu daerah maka akan semakin banyak membutuhkan lahan untuk tempat tinggal. Tipe tutupan lahan badan air di Kota Surakarta merupakan yang paling kecil dengan luas sebesar 32,22 Ha atau sebesar 0,73 % dari luas Kota Surakarta. Luas tutupan lahan berupa badan air di Kota Surakarta menjadi yang paling kecil dibandingkan tutupan lahan yang lain dikarenakan tutupan lahan berupa badan air hanya berupa Sungai Bengawan Solo yang mengelilingi wilayah Kota Surakarta dan beberapa sungai kecil serta danau kecil yang terdapat di beberapa lokasi.

29 Ga mbar 12 P eta tutupan La ha n Kota S ur aka rta Ta hun 2000 .

Berdasarkan hasil klasifikasi citra landsat 7 ETM dengan tanggal akuisisi 8 September 2011 diperoleh delapan kelas tutupan lahan beserta luas tiap kelas yang tersaji dalam Tabel 5.

Tabel 5 Luas penutupan lahan Kota Surakarta tahun 2011

No Kelas Klasifikasi Luas tutupan lahan

Luas (Ha) Persen (%)

1 Lahan terbangun 1705,93 38,63 2 Vegetasi rapat 240,17 5,44 3 Vegetasi jarang 693,12 15,69 4 Lahan terbuka 261,47 5,92 5 Rumput 277,74 6,29 6 Badan air 25,70 0,58 7 Sawah 139,48 3,16

8 Tidak ada data 1072,66 24,29

Jumlah 4416,26 100

Berdasarkan hasil klasifikasi citra landsat tahun 2011 di atas diketahui bahwa lahan terbangun tetap menjadi yang terluas yaitu sebesar 1705,93 Ha atau sebesar 38,63 % dari total luas kota Surakarta. Lahan terbangun di Kota Surakarta relatif menyebar hampir di semua kecamatan, luas lahan terbangun terbesar terdapat di Kecamatan Banjarsari dengan luas 502,5 Ha dengan persentase 11,38 % dari luas Kota Surakarta. Hal ini dikarenakan di Kecamatan Banjarsari mempunyai luas wilayah kecamatan yang paling besar dibanding dengan kecamatan yang lain.

Apabila luas lahan terbangun ini dibandingkan dengan luas wilayah tiap kecamatan, maka kecamatan yang memiliki luasan area terbangun paling besar adalah Kecamatan Pasar Kliwon yang mempunyai luas lahan terbangun sebesar 259,52 Ha dengan persentase 59,26% dari luas wilayah kecamatan. Hal ini dikarenakan Kecamatan Pasar Kliwon merupakan pusat Kota Surakarta yang menjadi pusat pemerintahan Kota Surakarta, selain itu juga di kecamatan ini banyak dibangun tempat permukiman maupun pusat perdagangan terbesar di Kota Surakarta.

Luas lahan yang cukup besar setelah lahan terbangun yaitu vegetasi jarang yang mempunyai luas sebesar 693,12 Ha atau 15,69% dari luas Kota Surakarta. Vegetasi jarang mempunyai persebaran yang mengelempok di tiap kecamatan terutama di batas luar Kota Surakarta yang berbatasan langsung dengan

31

Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Karang Anyar. Kecamatan yang mempunyai vegetasi jarang yang luas yaitu Kecamatan Banjarsari dan Kecamatan Jebres dengan luas berturut-turut sebesar 262,62 Ha dan 249,12 Ha. Vegetasi jarang ini umumnya berupa kebun campuran milik warga yang ditanami dengan tumbuhan menahun seperti jati dan akasia. Selain itu juga vegetasi jarang ini banyak terdapat di sepanjang bantaran Sungai Bengawan Solo. Berdasarkan laporan kegiatan Badan Lingkungan Hidup Kota Surakarta tahun 2006, bantaran Sungai Bengawan Solo menjadi fokus dalam kegiatan yang dinamakan program kali bersih. Dalam kegiatan ini dilakukan berbagai kegiatan di antaranya penanaman pohon di sepanjang bantaran Sungai Bengawan Solo dengan pohon akasia (Acacia sp), mahoni (Swietania sp), dan pohon-pohon jenis lain. Oleh karena itu pohon-pohon yang ditanam tersebut saat ini sudah dewasa sehingga bantaran Sungai Bengawan Solo sudah menghijau dengan adanya pepohonan tersebut.

Gambar 13 Taman Sekartaji di bantaran Sungai Bengawan Solo, Kecamatan Jebres.

Tutupan lahan berupa lahan terbuka menjadi tutupan lahan terbesar keempat setelah vegetasi jarang. Tutupan lahan terbuka mempunyai luas sebesar 261,47 Ha atau sebesar 5,92% dari luas Kota Surakarta. Sebagian besar lahan terbuka ini merupakan lahan pertanian yang tidak digarap oleh petani sehingga terlihat kering dan tandus (tidak ada pohon), selain itu juga dapat berupa lahan terbuka yang tidak ditanami pepohonan. Lahan terbuka ini tersebar di setiap kecamatan di Kota Surakarta, lahan terbuka yang paling luas terdapat di Kecamatan Banjarsari sebesar 95,22 Ha atau seluas 17,61% dari luas wilayah kecamatan.

Tutupan lahan berupa rumput di wilayah Kota Surakarta berdasarkan hasil interpretasi citra ETM tahun 2011 mempunyai luas sebesar 277,74 Ha atau sebesar 6,29% dari luas Kota Surakarta. Tutupan lahan berupa rumput ini menyebar di semua kecamatan di Kota Surakarta, tutupan lahan berupa rumput ini umumnya berbentuk lapangan atau tempat pemakaman umum. Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Lingkungan Hidup (2011), Kota Surakarta mempunyai 186 lapangan serta mempunyai 68 tempat pemakaman umum. Kecamatan Jebres merupakan kecamatan yang mempunyai tutupan lahan berupa rumput yang paling besar yaitu 106,58 Ha atau 38,10% dari luas tutupan rumput di Kota Surakarta. Kecamatan lain yang mempunyai tutupan lahan berupa rumput yang cukup besar yaitu kecamatan Banjarsari dengan luas 86,92 Ha atau sebesar 31,07 % dari luas tutupan rumput di Kota Surakarta. Kecamatan Banjarsari merupakan kecamatan yang mempunyai lapangan bola yang paling banyak dibandingkan dengan kecamatan lain yaitu sebanyak 82 lapangan bola. Selain itu juga masih banyak beberapa lokasi di Kecamatan Banjarsari berupa lahan terbuka yang ditumbuhi rumput dan semak.

Tutupan lahan vegetasi rapat merupakan kelas yang mempunyai luas terkecil sebelum tutupan lahan berupa sawah. Vegetasi rapat mempunyai luas sebesar 240,17 Ha atau hanya sebesar 5,44 % dari luas Kota Surakarta. Vegetasi rapat di tiap kecamatan berbentuk mengelompok kecil di lokasi-lokasi tertentu saja, misalkan di Kecamatan Jebres, vegetasi rapat terdapat di bantaran Sungai Bengawan Solo dan kebun masyarakat dengan pohon dewasa dan mempunyai luas yang sempit. Kecamatan yang mempunyai luas vegetasi rapat terbesar yaitu Kecamatan Banjarsari yang mempunyai luas sebesar 84,24 Ha atau 34,79% dari luas vegetasi rapat di Kota Surakarta. Kecamatan Jebres mempunyai vegetasi rapat yang cukup besar yaitu sebesar 76,28 Ha atau 31,50 % dari luas vegetasi rapat yang ada di Kota Surakarta. Kecamatan Laweyan, Pasar Kliwon bervegetasi rapat berturut-turut sebesar 50,54 Ha, 18,79 Ha dan Kecamatan Serengan yang mempunyai vegetasi rapat paling kecil yaitu sebesar 12,31 Ha atau hanya sebesar 5,08 % dari luas vegetasi rapat di Kota Surakarta.

Tipe penutupan lahan berupa sawah yang terdapat di Kota Surakarta pada tahun 2011 berdasarkan analisis citra landsat seluas 139,48 Ha dengan persentase

33

3,16% dari luas wilayah Kota Surakarta. Tipe penutupan lahan berupa sawah di Kota Surakarta merupakan terkecil sebelum tutupan lahan berupa badan air. Tutupan lahan berupa sawah di Kota Surakarta mengelompok kecil dan tersebar di setiap kecamatan. Kecamatan yang mempunyai luas sawah terbesar yaitu Kecamatan Banjarsari dengan luas 58,75 Ha dengan persentase 42,01 % dari total luas sawah di Kota Surakarta.

Berdasarkan hasil analisis citra landsat tahun 2011, klasifikasi lahan berupa badan air mempunyai luas terkecil yaitu seluas 25,70 Ha dengan persentase sebesar 0,58 % dari luas wilayah Kota Surakarta. Kecamatan yang mempunyai luas badan air terbesar yaitu Kecamatan Jebres dengan luas 16,40 Ha atau jika dinyatakan dengan persentase yaitu sebesar 48,80% dari luas total badan air di Kota Surakarta. Kecamatan Jebres mempunyai luas badan air terbesar dikarenakan kecamatan ini paling luas dilewati oleh aliran sungai Bengawan Solo. Sedangkan kecamatan lain mempunyai luas yang relatif kecil dengan luas di bawah 10 Ha/kecamatan.

Ga mbar 14 P eta tutupan l aha n Kota S ur aka rta t ahu n 2011.

35

Dokumen terkait