• Tidak ada hasil yang ditemukan

Karkateristik Jawaban Responden Berdasarkan Umur

No Usia Jumlah Persen

1 21-30 tahun 65 65

2 31-40 21 21

3 41-50 10 10

3 51-60 4 4

Di dalam penelitian ini jumlah responden adalah 100 orang. Jika dilihatdari kareakteristik responden, maka yang paling banyak jumlahnya adalah responden yang berusia 20-30 tahun dengan 65%. Dan kemudian usia 31-40 tahun berjumlah 21%. Sedangkan usia 51-60 taun merupakan responden yang sedikit dengan 4%. Data yang diperoleh ini diambil secara acak dikarenakan populasi yang bersifat heterogen

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Jumlah Persentase

1 Pria 58 58

2 Wanita 42 42

Sekarang ini tidak ada lagi perbedaan yang signifikan antara laki-laki dan perempuan. Dimana tidak hanya laki-laki saja yang dapat menggunakan hak pilihnya, tetapi perempuan juga memiliki hak yang sama sebagai warga negara Indonesia. Pengambilan sampe berdasarkan jenis kelamin ini diambil secara acak sesuai dengan hasil data yang diperoleh dari lapangan. Responden yhang berjenis kelamin perempuan sebanyak 42% sedangkan proa dengan jumlah responden 58%

Karakteristik Responden Berdasarkan Suku

No Suku Jumlah Persen

1 Batak 46 46 2 Jawa 21 21 3 Padang 13 13 4 Melayu 12 12 5 Tiongha 5 5 6 Tamil 3 3

Suku batak merupakan responden yang terbanyak dalam penelitian ini dengan 46%. Sedangkan Jawa merupakan responden terbanyak berikutnya dengan 21%. Sedangkan Tamil merupakan suku responden terkecil dalam penelitian ini dengan 3%.

Karakteristik Responden Berdasarkan Agama

No Agama Jumlah Persen

1 Islam 58 58

2 Kristen 34 34

3 Budha 5 5

4 Hindu 3 3

Berdasarkan dari hasil data yang diperoleh bahwa Agama Islam merupakan agama responden terbanyak dengan 58%. Sedangkan responden yang berdasarkan yang beragama Hindu merupakan responden terkecil dengan 3%.

Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

No Pendidikan Jumlah Persen

1 Tamatan SMA/Sederajat 52 52 2 Diploma 24 24 3 Sarjana 17 17 4 Tamat SMP/Sederajat 3 3 5 Tamat SD/Sederajat 3 3 6 Tidak Tamat SD 1 1

Pendidikan merupakan hal yang penting dalam meningkatkan kesejahteraan pendidik. Faktor pendidikan juga dapat menentukan bagaimana pilihan masyarakat. Penemuan di lapangan, pendidikan terakhir responden terbanyak merupakan tamatan SMA/Sederajat dengan 52%. Yang kemudian tamatan pendidikan responden berikutnya

adalah Diploma dengan 24%. Sedangkan populasi responden tamatan SMP/Sederajat dan SD/Sederajat sangat kecil dengan 3%. Dari hasil penelitian dijumpai ada 1% responden yang tidak pernah menyelesaikan sekolah.

Dari responden diatas bahwa masyarakat yang tidak menggunakan hak pilihnya adalah responden yang tingkat pendidikan yang tinggi. Karena mereka dapat mengevaluasi kinerja partai yang masih lemah. Sehingga semakin tinggi pendidikan semakin tinggi rasionalitas pemilih saat menyatakan pilihannya untuk memilih atau tidak memilih.

Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Utama

Dari hasil data penelitian yang diperoleh, ternyata responden terdiri dari beberapa latar belakang pendidikan yang berbeda. Dari hasil tabel diatas diketahui bahwa pekerjaan utama responden didominasi oleh pegawai swasta. Ini d

No Pekerjaan Jumlah Responden

1 Pegawai Negeri Sipil 14 14

2 Pegawai Swasta 36 36

3 Wiraswasta 19 36

4 Pelajar/Mahasiswa 9 9

6 Petani/Pedagang 13 13

7 Tidak Bekerja 5 5

Setelah dilakukan penelitian dilapangan , teryata responden terdiri dari beberapa latar belakang pekerjaan yang berbeda. Pada tabel diatas diketahui bahwa pekerjaan utama responden didominasi oleh pegawai swasta. Ini disebabkan tempat penelitian yang berada di daerah mobilitas penduduk yang cepat. Dan disusul dengan pekerjaan sebagai wiraswasta, pegawai negeri sipil dan beberapa petani atau pedagang. Pekerjaan utama responden juga memiliki hubungan dengan perilaku memilih yang akan dilakukannya, dalam hal ini dikaitkan dengan kepentingan pekerjaannya.

Distribusi Jawaban Responden Alasan Tidak Memilih

No Alasan Tidak Memilih

1 Tidak Punya Kartu Pemilih

4 4

2 Tidak Tahu kalau namanya terdaftr 2 2 3 sebagai protes karena pelaksanaan pemilu legislatif 2009 tidak adil 7 7 4 Bingung memilih calon legislatif 2009 dan partai politik 28 28 5 Tidak Percaya pemilu bisa memperbaiki keadaan 43 43 6 Harus Bekerja 8 8

7 hari ini ada keperluan yang

tidak bisa ditinggalkan

Beragamnya jawaban responen tentang alasan tidak menggunakan hak polihnya dalam pemilu legislatif 2009 dapat dilihat dari hasil tabel di atas. Responden yang menyatakan bahwa pemilu legislatif tidak akan memperbaiki keadaan dengan 43%. Pemilu bagi mereka hanya sekedar memilih saja dan tidak berdampak dalam kehidupan merek kelak. Karena mereka beranggapan satu suara tidak akan merubah status sosial mereka yang lebih baik. Sedangkan banyaknya calon legislatif 2009 dan partai politik membuat responden bingung untuk memilih. Sehingga ini alasan mereka untuk tidak menggunakan hak politiknya dalam pemilu legislatif 2009 dengan jumlah 28%. Masih banyak kecurangan-kecurangan yang dilakukan sehingga masyarakat menganggap pemilu tidak adil dengn jumlah 7%.

Distribusi Jawaban Responden Tentang Tanggapan Pemilu

No Pemilu Merupakan Jumlah Persentase

1 Hak dari warga negara 35 35

Pemilu bagi masyarakat Kecamatan Medan Helvetia merupakan hanya sekedar kewajiban warga negara. Itu terlihat dari jawaban responden yang menyatakan kewajiban warga negara dengan 67%. Pemilu adalah hak dari warga negara dijawab sekitar 335.

Dari data diatas bahwa perlu dilakukan suatu kesadaran politik yang menyatakan bahwa pemilu adalah merupakan hak dari warga negara. Pemilu bukan hanya sekedar proses memilih5 tahun semata, tetapi pemilu adalah merupakan keinginan dari warga negara untuk menyatakan hak politiknya untuk memilih pemimpin bangsa.

Distribusi Jawaban Responden Harapan Akan Perubahan

No Harapan Akan Perubahan Jumlah Responden

1 Memiliki Harapan Yang Rendah

53 53

2 Tidak Berharap sama sekali 24 24

Tinggi

Memiliki harapan yang rendah akan perubahan terhadap pemerintah dalam setiap pemilu merupakan jawaban responden terbanyak dengan 53%. Tidak berharap sama sekali perubahan terhadap pemerintah dijawab dengan 24%. Hanya 23% responden yang menyatakan memilih harapan yang tinggi akan perubahan terhadap pemerintah

Dari jawaban di atas bahwa maypritas responden menyatakan tidak adanya harapan-harapan perubahan terhadap pemerintah. Perubahan-perubahan peningkatan kesejahteraan ekonomi masih dianggap hanya sekedar wacana pemerintah.

Distribusi Jawaban Responden Perlu Untuk Mengikuti Pemilu No Mengikuti Pemilu Jumlah Persentase

1 Tidak Perlu 78 78

2 Tidak Peduli 11 12

3 Sangat Perlu 10 10

Bagi responden dengan 78% menyatakan tidak perlu mengikuti pemilu. Responden dengan 12 % tidak peduli apakah perlu atau tidak mengikuti pemilu. Dan sangat perlu nya untuk mengikuti pemilu dijawab 10%.

Distribusi Jawaban Responden visi dan misi Partai Dalam Hal Tidak Memilih

No Pengaruh Visi Misi Jumlah Persentase

1 Sangat Mempengaruhi 67 67

2 Mempengaruhi 20 20

3 Tidak Mempengaruhi 13 13

Visi dan msis yang ditawarkan partai politik membuat orang tidak tertarik untuk tidak memilih. Masyarakat mulai jenuh dengan partai politik yang tidak memperjuangkan kepentingan masyarakat. Pilihan ini dijawab kebanyakan responden dengan jumlah 67%. Begitu juga dengan pilihan jawaban responden yang menyatakan visi dan misi partai politik mempengaruhi masyarakat untuk tidak memilih dengan 20%. Hanya 13% yang menyatakan visi dan miss partai politik tidak mempengaruhi masyarakat untuk tidak memilih.

Sehingga hampir semua responden menyatakan visi dan misi dari partai politik mempengaruhi masyarakat untuk tidak memilih. Karena partai politik yang ada bagi mereka hanya sekedar mencari kekuasaan untuk menang. Partai politik tidak memberikan sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat.

Disitribusi Jawaban Partai Politik Memperjuangkan Kepentingan Masyarakat No Partai Politik Memperjuangkan Kepentingan Masyarakat Jumlah Responden 1 Tidak 83 83 2 Ya 11 11 3 Tidak Tahu 6 6

Mayoritas responden menyatakan bahwa partai politik dirasa tidak memperjuangkan kepentingan masyarakat saat ini dengan 83%. Yang menyatakan partai politik sudah memperjuangkan kepentingan masyarakat dengan 11%. Hanya 6% yang menyatakan tidak tahu partai politik sudah memperjuangkan kepentingan masyarakat.

Kepentingan sesaat yang ditampilkan partai politik dalam setiap pemilu membuat masyarakat mulai tidak yakin dengan keberadaan partai politik saat ini. Partai menjelangpemilu seolah-seolah memperjuangkan kepentingan rakyat dan memperjuangkan kepentingan masyarakat. Setelah pemilu partai memikirkan kepentingan partainya untuk selalu berkuasa. Masyarakat hanya dijadika objek politik untuk suatu tujuan kekuasaan.

Distribusi Jawaban Responden Partai Politik Dalam Sosialisasi Poltik

No Partai Politik Dalam Melakukan Sosialiasi Politik Jumlah Responden 1 Tidak 79 79 2 Ya 12 12 3 Tidak Tahu 9 9

Sosialisasi yang tidak pernah berjalan antara partai politik dengan masyrakat sehingga masyarakat tidak mau menggunakan hak politiknya. Sehingga bagi masyarakat partai politik tidak melakukan sosialisasi politik kepada masyarakat dijawab sekitar 79%. Yang menyatakan partai politik sudah melakukan sosialisasi poltik ke masyarakat dijawab 12%. Sedangkan 9% masyarakat menyatakan tidak tahu apakah partai politik sudah melakukan sosialisasi politik ke masyarakat.

Bagi masyarakat sosialisasi yang dilakukan partai politik hanya mendekati pemilu saja. Itupun sosialisasi yang dilakukan masyarakat hanya sekedar perkenalan partai politik, calon legislatif dan visi dan misi. Tetapi setelah pemilu selesai, partai politik sangat jarang melakukan sosialisasi ke masyarakat tentang program, undang-undang, yang akan dibahas di parlamen. Apalagi partai politik juga jarang melakukan sosialisasi politik ke kader-kader tingkat yang paling bawah.

Distribusi Jawaban Partai Politik Melakukan Rekrutmen politik No Partai Politik Melakukan Rekrutmen Politik Jumlah Responden 1 Tidak 78 78 2 Ya 21 21 3 Tidak Tahu 1 1

Rekrutmen calon legislatif yang dilakukan partai politik saat ini banyak yang tidak diinginkan masyarakat. Masyarakat menyatakan dengan 82% menyatakan partai politik tidak melakukan rekrutmen politik yang dijadikan calon legislatif yang sesuai dengan keinginan masyarakat. Yang menyatakan bahwa partai politik sudah melakukan rekrutmen politik untuk dijadikan calon legislatif sesuai keinginan masyarakat berjumlah

21%. Hanya 1% yang menyatakan tidak tahu apakah partai politik sudah melakukan rekrutmen politik sesuai dengan keinginan masyarakat.

Bagi masyarakat rekrutmen calon legislatif yang dilakukan partai politik hanya sekedar untuk mengejar suara saja. Karena partai politik tidak mempersiapkan kader-kader partai yang berkualitas. Partai politik tidak mepersiapkan jenjang kader-kader yang jelas untuk dijadikan calon legislatif. Partai hanya menempatkan calon legislatif yang mempunyai kekuatan finansial yang cukup untuk bisa meraih suara masyarakat. Partai hanya sekedar peraih suara rakyat bukan sebagai pemberi pendidikan politik ke masyarakat.

Distribusi Jawaban Partai Politik Melakukan Komunikasi Politik No Partai Politik Melakukan

Komunikasi Politik

Jumlah Persentase

1 Tidak 77 77

2 Ya 21 21

Mayoritas responden menyatakan partai politik saat ini tidak melakukan komunikasi politik yang baik dengan jumlah 77%. Meskipun begitu responden menyatakan partai politik sudah melakukan komunikasi politik yang baik kepada masyarakat. Hanya 2% yang menyatakan komunikasi yang baik yang dilakukan partai politik akan menumbuhkan kepercayaan kembali masyarakat. Sehingga masyarakat bisa memberikan harapan bahwa partai politik akan memperjuangkan nasib mereka di parlamen.

Mencermati ketentuan di atas dapat diketahui bahwa partai politik mempunyai posisi dan peranan yang sangat penting dalam sistem demokrasi. Partai politik memainkan peran sebagai penghubung yang sangat strategis antara proses-proses pemerintahan dengan warga negara. Banyak kalangan berpendapat bahwa partai politiklah yang sebetulnya menentukan demokrasi. Artinya, semakin tinggi peran dan fungsi partai politik, akan semakin berkualitaslah demokrasi. Partai politik sebagai alat perjuangan bangsa akan berjalan baik seiring dengan optimalisasi peran-peran partai politik, baik sebagai sarana komunikasi politik (political communication), sosialisasi politik (political socialization), rekrutmen politik (political recruitment), dan pengatur konflik (conflict management).

Distribusi Jawaban Isu Agama mempunyai Pengaruh Untuk Tidak Memilih No Pengaruh Isu Agama Jumlah Persentase 1 Tidak Mempengaruhi 71 71 2 Mempengaruhi 20 20 3 Sangat Mempengaruhi 9 9

Isu agama bagi masyarakat tidak mempengaruhi dengan 71% untuk tidak memilih dalam pemilu legislatif 2009 di kecamatan Medan Helvetia. Bagi masyarakat isu agama dari partai politik mempengaruhi pengaruh untuk tidak memiliuh dengan 20%. Sedangkan 9% menyatakan isu agama sangat mempengaruhi untuk tidak memilih.

Masyarakat kecamatan Medan Helvetia sudah mulai cerdas bahwa isu agama tidak mempengaruhi untuk memilih atau tidak memilih dalam pemilu legislatif. Isu agama juga bukan menjadi pengaruh bagu masyarakat untuk tidak menggunakan hak suara.

Distribusi Jawaban Isu Ekonomi Mempunyai Pengaruh Untuk Tidak Memilih. No Isu Ekonomi Jumlah Persentase

1 Mempengaruhi 59 59

2 Sangat Mempengaruhi 38 38

3 Tidak Mempengaruhi 3 3

Kebijakan ekonomi dan program ekonomi yang ditawarkan partai politik mempengaruhi masyarakat untuk tidak memilih dengan jumlah 59%. Sedangkan 38% menyatakan sangat mempengaruhi masyarakat untuk tidak memilih dalam pemilu legislatif 2009. Hanya 3% menyatakan bahwa isus ekonomi tidak mempengaruhi masyarakat untuk tidak memilih.

Program ekonomi yang tidak berpihak kepada masyarakat membuat masyarakat kecamatan Medan Helvetia. Program bagaimana menambah lapangan pekerjaan, meningkatkan taraf hidup masyarakat tidak bisa dijelaskan secara rinci oleh partai politik. Partai politik hanya menampilkan kemewahan kampanye kepada masyarakat.

Keluarga Memberikan Pengaruh Untuk Tidak Memilih

No Pengaruh Keluarga Jawaban Persentase

1 Ya 52 52

2 Tidak 44 44

3 Tidak Tahu 4 4

Dari data diatas dapat dilihat bahwa keluarga memberikan pengaruh untuk tidak memilih dengan jumlah 52%. Sedangkan keluarga tidak memberikan pengaruh untuk tidak memilih berjumlah 44%.

Dokumen terkait