• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.2. Penyajian Data dan Analisis Data

Dalam menganalisis identitas responden, peneliti menggunakan analisis deskriptif dengan data frekuensi guna untuk mengetahui seberapa banyak responden menyatakan hal yang sama terhadap suatu obyek pernyataan.

Tabel 4.1

Karakteristik Responden Berdasar kan J enis Kelamin No J enis Kelamin Fr ekuensi Pr osentase (% )

1 Laki – laki 38 38

2 Perempuan 62 62

J umlah 100 100

Sumber : Kuesioner bagian A No.2

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden dalam penelitian ini berjenis kelamin perempuan dengan jumlah sebanyak 62 orang atau sebesar 62%, hal ini menunjukkan bahwa perempuan lebih suka berkunjung di tempat wisata yang berbeda yaitu wisata alam bebas seperti Ekowisata Mangrove hutan bakau dan pantai, serta perempuan lebih mencintai lingkungan alam dan pepohonan.

Sedangkan responden yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 38 orang atau 38%, hal ini menunjukkan bahwa laki-laki tidak terlalu tertarik dengan Ekowisata Mangrove hutan bakau dan pantai, karena kurangnya sarana hiburan atau fasilitas yang cocok bagi mereka. Artinya dari uraian tabel di atas bahwa pengunjung Ekowisata Mangrove Wonorejo Surabaya terkhusus perempuan lebih banyak daripada laki-laki.

Tabel 4.2

Karakteristik Responden Berdasar kan Usia

No Usia Fr ekuensi Pr osentase (% )

1 17 – 38 tahun 89 89

2 39 – 60 tahun 11 11

J umlah 100 100

Sumber : Kuesioner bagian A No.3

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden dalam penelitian ini berusia 17-38 tahun yaitu sebanyak 89

sangat tertarik dengan hiburan wisata alam karena wisata tersebut tidak mengeluarkan biaya banyak dan bisa memberikan pendidikan yang positif terhadap keluarganya.

Sedangkan usia 39-60 tahun yaitu sebanyak 11 orang atau 11%, hal ini menunjukkan bahwa pada usia tersebut tidak terlalu tertarik berlibur di Mangrove dikarenakan wisata Mangrove merupakan wisata yang memiliki target audience remaja (sesuai fasilitas dan sarana yang terdapat disana). Dapat disimpulkan bahwa masyarakat yang banyak mengunjungi Ekowisata Mangrove Wonorejo Surabaya ialah berusia 17-38 tahun.

Tabel 4.3

Karakteristik Responden Berdasar kan Pendidikan Ter akhir No Pendidikan Fr ekuensi Pr osentase (% )

1 SD 1 1 2 SMP 23 23 3 SMA/SMK 57 57 4 Diploma 7 7 5 Sarjana 12 12 J umlah 100 100

Sumber : Kuesioner Responden

Pada penelitian ini seseorang yang menjadi responden akan dibedakan berdasarkan pendidikan terakhir yang ditempuh. Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa responden yang mengunjungi Ekowisata Mangrove Wonorejo yang berpendidikan terakhir SD yaitu hanya 1 orang atau 1% saja, lalu responden yang berpendidikan terakhir SMP sebanyak 23 orang atau 23%, selanjutnya responden yang berpendidikan terakhir SMA/SMK sebanyak 57 orang atau 57% , sedangkan responden yang berpendidikan terakhir Diploma sebanyak 7 orang atau 7%, yang terakhir

atau 12%. Berdasarkan hasil tersebut menunjukkan bahwa responden yang mengunjungi Ekowisata Mangrove Wonorejo sebagian besar berpendidikan terakhir SMA/SMK karena rata-rata orang yang berpendidikan terakhir SMA/SMK kebanyakan beraktivitas menjadi Mahasiswa sehingga mempunyai cukup banyak waktu di luar rumah dan mempunyai waktu luang untuk jalan-jalan.

Tabel 4.4

Karakteristik Responden Berdasar kan Pekerjaan

No Pekerjaan Fr ekuensi Pr osentase (% )

1 Pelajar/Mahasiswa 77 77

2 Swasta 9 9

3 Wiraswasta 5 5

4 PNS 2 2

5 Ibu Rumah Tangga 7 7

J umlah 100 100

Sumber : Kuesioner Responden

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa banyaknya responden yang mengunjungi Ekowisata Mangrove Wonorejo yang mempunyai pekerjaan sebagai Pelajar/Mahasiswa sebanyak 77 orang atau 77%, pekerjaan sebagai pegawai swasta sebanyak 9 orang atau 9%, pekerjaan sebagai wiraswasta sebanyak 5 orang atau 5%, pekerjaan sebagai PNS sebanyak 2 orang atau 2%, dan sisanya mempunyai pekerjaan sebagai Ibu Rumah Tangga sebanyak 7 orang atau 7%. Berdasarkan hasil tersebut, menunjukkan bahwa responden yang mengunjungi Ekowisata Mangrove Wonorejo kebanyakan mempunyai pekerjaan sebagai pelajar/mahasiswa yang notabene mempunyai waktu longgar untuk pergi mengunjungi tempat wisata seperti Ekowisata Mangrove. Dikarenakan hutan bakau dan

dikunjungi oleh anak-anak muda dengan sarana yang dapat dipergunakan untuk perkumpulan Mahasiswa (gazebo).

4.2.2. Sumber Infor masi

Peneliti juga memberikan pertanyaan kepada responden untuk mengetahui melalui media apa masyarakat mengetahui Ekowisata Mangrove Wonorejo Surabaya yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.5

Karakteristik Responden Mengetahui Ekowisata Mangr ove Wonor ejo Melalui Media

No Media Fr ekuensi Pr osentase (% )

1 Teman 72 72

2 Keluarga 8 8

3 Media Cetak 10 10

4 Media Elektronik 10 10

J umlah 100 100

Sumber : Kuesioner bagian A No.7

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden dalam penelitian ini mengetahui atau mendapat informasi mengenai Ekowisata Mangrove Wonorejo Surabaya melalui teman yaitu sebanyak 72 orang atau sebesar 72%, sebanyak 10 orang atau sebesar 10% mengetahui Ekowisata Mangrove Wonorejo melalui media cetak, responden yang mengetahui Ekowisata Mangrove Wonorejo melalui media elektronik sebanyak 10 orang atau sebesar 10%, dan sisanya adalah responden yang mendapatkan informasi mengenai Ekowisata Mangrove Wonorejo melalui keluarga yaitu sebanyak 8 orang atau sebesar 8%. Ini artinya bahwa masyarakat mendapat informasi atau mengetahui Ekowisata

4.2.3. Deskr iptif Penelitian Efektivitas

Berikut ini akan disajikan penjabaran dari frekuensi jawaban yang diberikan oleh responden terhadap beberapa pernyataan yang diajukan dan digolongkan menjadi tiga kategori yakni Attitude Change, Behaviour Change, dan Awareness Increase.

Program Corporate Social Responsibility PT. PERTAMINA (Persero) Marketing Operation Region V “Ekowisata Mangrove Wonorejo” terdapat 4 sub program yaitu Penanaman Mangrove, Jaring Sampah, Sarana Gazebo, dan Walking track. Untuk mengukur keseluruhan Efektivitas Program Corporate Social Responsibility “Ekowisata Mangrove Wonorejo”, dapat diukur terlebih dahulu masing-masing sub program dengan masing-masing indikator Efektivitas. Masing-masing sub program terdapat 6 pertanyaan mengenai perubahan sikap, perubahan perilaku, dan peningkatan kesadaran terhadap program Corporate Social Responsibility yang nantinya responden memilih masing-masing 1 dari 2 kategori yang telah disusun dalam posisi berurutan pada masing-masing pertanyaan pada kuesioner. Kemudian masing-masing kategori diberikan skor dari tertinggi ke yang terendah secara berurutan.

Diperoleh data masing-masing sub program Corporate Social Responsibility “Ekowisata Mangrove Wonorejo”, bahwa skor tertinggi adalah skor 24 dan skor terendah adalah 6 perolehan dari perhitungan tersebut serta kategorinya adalah sebagai berikut :

1. Skor tertinggi diperoleh dari banyaknya pertanyaan dikalikan dengan skor jawaban tertinggi responden yaitu : 6 x 2 = 12

2. Skor terendah diperoleh dari banyaknya pertanyaan dikalikan dengan skor jawaban terendah responden yaitu : 6 x 1 = 6

Maka perhitungan interval skornya adalah sebagai berikut :

Interval = (jumlah soal x nilai tertinggi) – (jumlah soal x nilai terendah) Jenjang yang diinginkan

=

=

= 3

Jadi penentuan kategorinya adalah sebagai berikut : 1. Tidak Efektif = 6 – 9

2. Efektif = 10 – 12

Dengan demikian jika dimasukkan kedalam tabel frekuensi dapat dilihat seperti tabel-tabel di bawah ini :

4.2.3.1. Penanaman Mangr ove

I. Attitude Change (Perubahan Sikap)

1. Pengetahuan Responden Tentang Manfaat Mangrove

Dari hasil penyebaran kuesioner kepada 100 responden, maka dapat diperoleh jawaban pernyataan mengenai program CSR

Marketing Operation Region V, anda mengetahui manfaat mangrove yaitu menstabilkan garis pantai dari gerusan abrasi sehingga dapat mengurangi dan mencegah terjadinya banjir, dapat dirinci sebagai berikut :

Tabel 4.6

Pengetahuan Responden Tentang Manfaat Mangr ove No J awaban Fr ekuensi Pr osentase (% )

1 Tidak Setuju 0 0

2 Setuju 100 100

J umlah 100 100

Sumber : Kuesioner bagian Penanaman Mangrove No.1 Pada tabel 4.6 dapat dilihat bahwa ada 100 orang atau sebesar 100% responden setuju dengan pernyataan yang diajukan oleh peneliti mengenai program CSR “Ekowisata Mangrove Wonorejo” oleh PT.Pertamina (Persero) Marketing Operation Region V, anda mengetahui manfaat mangrove yaitu menstabilkan garis pantai dari gerusan abrasi sehingga dengan adanya penanaman mangrove di lokasi Ekowisata Mangrove dapat mengurangi dan mencegah terjadinya banjir. Hal tersebut menunjukkan bahwa responden menjadi mengetahui manfaat mangrove setelah mengunjungi Ekowisata Mangrove Wonorejo, serta mengetahui tentang penanaman mangrove yang dilakukan PT.Pertamina (Persero) Marketing Operation Region V dapat menstabilkan garis pantai Timur Surabaya.

2. Responden Mendukung Penanaman 50.000 Mangr ove

Dari hasil penyebaran kuesioner kepada 100 responden, maka dapat diperoleh jawaban pernyataan mengenai program CSR

“Ekowisata Mangrove Wonorejo” oleh PT.Pertamina (Persero) Marketing Operation Region V, anda mendukung adanya penanaman 50.000 mangrove, karena mangrove mampu mengurangi terjadinya intrusi air laut, dapat dirinci sebagai berikut:

Tabel 4.7

Responden Mendukung Penanaman 50.000 Mangr ove No J awaban Fr ekuensi Pr osentase (% )

1 Tidak Setuju 1 1

2 Setuju 99 99

J umlah 100 100

Sumber : Kuesioner bagian Penanaman Mangrove No.2 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa sebanyak 99 responden atau 99% memberikan jawaban setuju dengan pernyataan yang diajukan oleh peneliti mengenai Program CSR “Ekowisata Mangrove Wonorejo”, anda mendukung penanaman 50.000 mangrove. Hal tersebut menunjukkan bahwa responden menjadi mendukung program Corporate Social Responsibility PT.Pertamina (Persero) Marketing Operation Region V yakni salah satunya adalah penanaman 50.000 mangrove. Karena penanaman 50.000 mangrove tersebut merupakan bentuk peduli Pertamina terhadap lingkungan, yaitu mangrove mampu mengurangi terjadinya intrusi air laut dan mangrove juga dapat dimanfaatkan menjadi bahan makanan.

Sedangkan ada 1 responden atau 1% menyatakan tidak setuju terhadap penanaman 50.000 mangrove, karena mangrove yang ditanam belum terlalu banyak, sehingga program tersebut dapat dikatakan belum

Perhitungan interval skor perubahan sikap adalah sebagai berikut : Interval = (jumlah soal x nilai tertinggi) – (jumlah soal x nilai terendah)

Jenjang yang diinginkan

Jadi penentuan kategorinya adalah sebagai berikut : 1. Tidak Berubah Sikap = 1 - 2

2. Berubah Sikap = 3 - 4

Dari pengumpulan hasil kuesioner pernyataan perubahan sikap masyarakat mengenai penanaman mangrove, maka dapat disusun tabel mengenai rekapitulasi perubahan sikap masyarakat. Untuk mengetahuinya dapat dilihat pada tabel 4.8 :

Tabel 4.8

Rekapitulasi Per ubahan Sikap Penanaman Mangr ove No Kategori Fr ekuensi Pr osentase (% )

1 Tidak Berubah Sikap 0 0

2 Berubah Sikap 100 100

J umlah 100 100

Sumber : Data yang diolah Responden

Dari data tabel di atas dapat diketahui bahwa Pengunjung yang mengalami perubahan sikap pada program penanaman mangrove sebanyak 100 orang atau sebesar 100%, hal ini menunjukkan bahwa pengunjung menjadi tahu tentang manfaat mangrove dan mendukung penanaman mangrove.

II. Behaviour Change (Perubahan Perilaku)

3. Responden Dapat Mengerti Tentang Pentingnya Penanaman Pohon Sehingga Turut Melakukan Penanaman Pohon di Rumah atau di Sekitar nya

Dari hasil penyebaran kuesioner kepada 100 responden, maka dapat diperoleh jawaban pernyataan mengenai program CSR “Ekowisata Mangrove Wonorejo” oleh PT.Pertamina (Persero) Marketing Operation Region V, anda dapat mengerti tentang pentingnya penanaman pohon sehingga dapat terpengaruh untuk melakukan penanaman pohon di rumah atau disekitarnya, dapat dirinci sebagai berikut :

Tabel 4.9

Responden Tur ut Melakukan Penanaman Pohon di Rumah atau di Sekitar nya

No J awaban Fr ekuensi Pr osentase (% )

1 Tidak Setuju 14 14

2 Setuju 86 86

J umlah 100 100

Sumber : Kuesioner bagian Penanaman Mangrove No.3 Dari data yang tercantum di dalam tabel di atas diketahui sejumlah 86 responden atau sebesar 86% menyatakan setuju terhadap penanaman 50.000 mangrove pada program CSR “Ekowisata Mangrove Wonorejo” PT. Pertamina dan telah memberikan pendidikan yang positif kepada anak-anak muda tentang pentingnya penanaman pohon di rumah atau di sekitarnya, serta menerapkan pada kehidupan sehari-hari, sehingga melalui program penanaman 50.000 mangrove dapat merubah perilaku pengunjung untuk melakukan penanaman pohon juga.

Sedangkan sebanyak 14 responden atau sebesar 14% menjawab tidak setuju, hal ini menunjukkan bahwa penanaman 50.000 mangrove yang dilakukan PT. Pertamina belum mempengaruhi anak muda saat ini, karena menurut mereka, anak-anak muda saat ini tidak terlalu berfikir tentang penanaman tumbuhan. Banyak yang belum berubah perilaku setelah datang ke Ekowisata Mangrove Wonorejo. Sebagian anak-anak muda menyatakan masih belum bisa menerapkan sistem itu, karena anak remaja jaman sekarang masih belum bisa peduli penuh terhadap lingkungan.

4. Responden Menjadi Ikut Serta Dalam Menjaga Lingkungan Alam Sehingga Perilaku Merusak Lingkungan Alam Patut Dihindari

Dari hasil penyebaran kuesioner kepada 100 responden, maka dapat diperoleh jawaban pernyataan mengenai program CSR “Ekowisata Mangrove Wonorejo” oleh PT.Pertamina (Persero) Marketing Operation Region V, anda dapat ikut serta menjaga lingkungan alam, sehingga perilaku merusak lingkungan alam itu patut dihindari, dapat dirinci sebagai berikut :

Tabel 5.0

Responden Menjadi Ikut Serta Dalam Menjaga Lingkungan Alam

No J awaban Fr ekuensi Pr osentase (% )

1 Tidak Setuju 4 4

2 Setuju 96 96

J umlah 100 100

Sumber : Kuesioner bagian Penanaman Mangrove No.4 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden menjawab setuju dengan pernyataan yang diajukan oleh

peneliti sebanyak 96 responden atau 96%, mengenai dengan adanya penanaman 50.000 mangrove, anda mendapatkan pendidikan yang positif bahwa menjaga lingkungan alam itu penting sehingga perilaku merusak lingkungan alam patut dihindari. Hal tersebut menunjukkan bahwa responden menjadi ikut serta menjaga lingkungan alam karena memang menjaga lingkungan alam itu penting, seperti halnya dengan penanaman pohon mangrove di sekitar Ekowisata Mangrove Wonorejo akan membuat tempat tersebut semakin sejuk serta pohon mangrove dapat menyerap kadar air garam.

Sedangkan sebanyak 4 responden atau sebesar 4% menjawab tidak setuju dengan penanaman 50.000 mangrove, karena dari program tersebut, masyarakat masih banyak yang belum terpengaruh dengan adanya kerusakan lingkungan. Buktinya di sekitar lokasi Ekowisata Mangrove Wonorejo sudah terdapat himbauan untuk tidak merusak pepohonan di sekitar, tetapi masih banyak terlihat pengunjung yang merusak pepohonan di Mangrove Wonorejo.

Perhitungan interval skor perubahan perilaku adalah sebagai berikut : Interval = (jumlah soal x nilai tertinggi) – (jumlah soal x nilai terendah)

Jenjang yang diinginkan

Jadi penentuan kategorinya adalah sebagai berikut : 1. Tidak Berubah Perilaku = 1 - 2

Dari pengumpulan hasil kuesioner pernyataan perubahan perilaku masyarakat mengenai penanaman mangrove, maka dapat disusun tabel mengenai rekapitulasi perubahan perilaku masyarakat. Untuk mengetahuinya dapat dilihat pada tabel 5.1 :

Tabel 5.1

Rekapitulasi Per ubahan Perilaku Penanaman Mangr ove No Kategori Fr ekuensi Pr osentase (% )

1 Tidak Berubah Perilaku 2 2

2 Berubah Perilaku 98 98

J umlah 100 100

Sumber : Data yang diolah Responden

Dari data tabel di atas dapat diketahui bahwa Pengunjung yang mengalami perubahan perilaku pada program penanaman mangrove sebanyak 98 orang atau sebesar 98%, hal ini menunjukkan bahwa responden telah mengalami perubahan perilaku yaitu responden turut melakukan penanaman pohon di rumah setelah berkunjung ke mangrove dan responden menjadi ikut serta menjaga lingkungan alam.

Sedangkan sebanyak 2 orang atau sebesar 2%, pengunjung tidak berubah perilaku pada program penanaman mangrove, hal ini menunjukkan bahwa program penanaman mangrove dinilai masih kurang untuk merubah perilaku pengunjung.

III. Awareness Increase (Peningkatan Kesadar an Terhadap Manfaat Pr ogram)

5. Responden Mengalami Peningkatan Kesadar an Akan Pentingnya Menjaga Lingkungan Alam Ter utama Hutan Mangr ove yang Dapat Memberikan Banyak Manfaat

Dari hasil penyebaran kuesioner kepada 100 responden, maka dapat diperoleh jawaban pernyataan mengenai program CSR “Ekowisata Mangrove Wonorejo” oleh PT.Pertamina (Persero) Marketing Operation Region V, anda mengalami peningkatan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan alam terutama Hutan Mangrove yang dapat memberikan banyak manfaat, seperti Buah Mangrove diolah menjadi bahan makanan, dapat dirinci sebagai berikut:

Tabel 5.2

Responden Mengalami Peningkatan Kesadar an Akan Pentingnya Menjaga Lingkungan Alam

No J awaban Fr ekuensi Pr osentase (% )

1 Tidak Setuju 10 10

2 Setuju 90 90

J umlah 100 100

Sumber : Kuesioner bagian Penanaman Mangrove No.5 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden menjawab setuju dengan pernyataan yang diajukan oleh peneliti sebanyak 90 responden atau sebesar 90%, mengenai dengan adanya penanaman 50.000 mangrove, anda mengalami peningkatan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan alam terutama Hutan Mangrove yang dapat memberikan banyak manfaat seperti buah mangrove diolah menjadi bahan makanan. Hal ini menunjukkan bahwa responden mengalami peningkatan kesadaran setelah mengunjungi Ekowisata Mangrove Wonorejo, menjadi turut menjaga lingkungan alam karena mereka sadar bahwa penanaman mangrove berdampak

Mangrove juga dapat menyerap kadar air garam. Selain itu mangrove itu penting untuk mencegah kenaikan air laut.

Sedangkan sebanyak 10 responden atau sebesar 10% menyatakan tidak setuju, hal ini menunjukkan bahwa masyarakat masih belum mengalami peningkatan kesadaran dengan adanya penanaman 50.000 mangrove, karena menurut mereka pemanfaatan buah mangrove yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan lingkungan karena lebih mementingkan keuntungan semata, lalu menjaga lingkungan juga harusnya tidak hanya di sekitar Ekowisata Mangrove Wonorejo, sehingga kesadaran untuk turut menjaga lingkungan belum dirasakan oleh pengunjung Ekowisata Mangrove Wonorejo.

6. Responden Mengalami Peningkatan Kesadar an Bahwa Ekowisata Mangr ove Wonor ejo Patut Dilestarikan

Dari hasil penyebaran kuesioner kepada 100 responden, maka dapat diperoleh jawaban pernyataan mengenai program CSR “Ekowisata Mangrove Wonorejo” oleh PT.Pertamina (Persero) Marketing Operation Region V, anda mengalami peningkatan kesadaran bahwa Ekowisata Mangrove Wonorejo patut dilestarikan, dapat dirinci sebagai berikut :

Tabel 5.3

Responden Mengalami Peningkatan Kesadar an Bahwa Ekowisata Mangr ove Wonorejo Patut Dilestar ikan No J awaban Fr ekuensi Pr osentase (% )

1 Tidak Setuju 2 2

2 Setuju 98 98

J umlah 100 100

Pada tabel 5.3 dapat dilihat bahwa ada 98 orang atau sebesar 98% responden setuju dengan pernyataan yang diajukan oleh peneliti mengenai program CSR “Ekowisata Mangrove Wonorejo” oleh PT.Pertamina (Persero) Marketing Operation Region V, anda mengalami peningkatan kesadaran bahwa Ekowisata Mangrove Wonorejo patut dilestarikan karena banyak ekosistem yang hidup disana, seperti burung, kera, dan bermacam-macam tumbuhan mangrove. Hal ini menunjukkan bahwa responden mengalami peningkatan kesadaran bahwa Hutan Mangrove patut dilestarikan. Melalui penanaman 50.000 mangrove, dapat memperbaiki kawasan mangrove yang gundul, sehingga ekosistem disana tidak rusak atau punah.

Sedangkan 2 orang atau sebesar 2% menyatakan tidak setuju, hal ini menunjukkan bahwa mereka tidak mengalami peningkatan kesadaran bahwa Hutan Mangrove patut dilestarikan, karena dengan penanaman 50.000 mangrove, menurut mereka program tersebut belum terlalu memberi kesan menyadarkan bagi pengunjung Ekowisata Mangrove Wonorejo, dinilai masih kurang meningkatkan kesadaran masyarakat untuk turut melestarikan Hutan Mangrove.

Perhitungan interval skor peningkatan kesadaran adalah sebagai berikut : Interval = (jumlah soal x nilai tertinggi) – (jumlah soal x nilai terendah)

Jadi penentuan kategorinya adalah sebagai berikut : 1. Tidak Sadar = 1 - 2

2. Sadar = 3 - 4

Dari pengumpulan hasil kuesioner pernyataan peningkatan kesadaran masyarakat mengenai penanaman mangrove, maka dapat disusun tabel mengenai rekapitulasi peningkatan kesadaran masyarakat. Untuk mengetahuinya dapat dilihat pada tabel 5.4 :

Tabel 5.4

Rekapitulasi Peningkatan Kesadar an Penanaman Mangrove No Kategori Fr ekuensi Pr osentase (% )

1 Tidak Sadar 1 1

2 Sadar 99 99

J umlah 100 100

Sumber : Data yang diolah Responden

Dari data tabel di atas dapat diketahui bahwa Pengunjung yang mengalami peningkatan kesadaran pada program penanaman mangrove sebanyak 99 orang atau sebesar 99%, hal ini menunjukkan bahwa pengunjung mengalami peningkatan kesadaran pada penanaman mangrove yaitu responden menjadi sadar akan pentingnya menjaga hutan mangrove yang banyak memberikan manfaat dan responden sadar bahwa Hutan Mangrove Wonorejo patut dilestarikan karena banyak habitat hidup disana.

Sedangkan 1 orang atau sebesar 1% tidak mengalami peningkatan kesadaran akan pentingnya penanaman mangrove, karena program ini belum memberikan kesadaran yang lebih pada pengunjung.

4.2.3.2. Efektivitas Penanaman Mangr ove

Dari tabel-tabel di atas, maka dapat disusun tabel mengenai Efektivitas Penanaman Mangrove. Untuk mengetahuinya dapat dilihat pada tabel 5.5 :

Tabel 5.5

Rekapitulasi Keseluruhan Indikator Penanaman Mangrove No Kategori Fr ekuensi Pr osentase (% )

1 Tidak Efektif 1 1

2 Efektif 99 99

J umlah 100 100

Sumber : Data yang diolah Responden

Dari data tabel di atas dapat diketahui bahwa Pengunjung yang menyatakan penanaman mangrove termasuk dalam kategori efektif sebanyak 99 orang atau sebesar 99%, karena responden menjadi mengetahui mengenai manfaat mangrove, responden menjadi mendukung penanaman mangrove, responden menjadi terpengaruh untuk melakukan penanaman pohon di rumah atau di sekitarnya, responden menjadi turut menjaga lingkungan alam sehingga perilaku merusak lingkungan alam patut dihindari, dan responden mengalami peningkatan kesadaran bahwa menjaga lingkungan alam terutama Hutan Mangrove yang dapat memberikan banyak manfaat bagi masyarakat di sekitar lokasi Ekowisata Mangrove. Hal ini menunjukkan bahwa responden mengalami perubahan sikap, perilaku, dan peningkatan kesadaran terhadap manfaat program. Menurut Macnamara (2000) model Macro of Evaluation Public Relations, semakin

Perusahaan, maka semakin efektif program itu bagi khalayak karena masyarakat merasakan manfaat langsung dan program tersebut tepat guna untuk mereka.

Sedangkan 1 orang saja atau 1% menyatakan penanaman mangrove termasuk dalam kategori tidak efektif, karena mangrove yang ditanam belum terlalu banyak, sehingga program tersebut dapat dikatakan belum tepat, dan banyak yang belum berubah perilaku setelah datang ke Ekowisata Mangrove Wonorejo. Sebagian anak-anak muda menyatakan masih belum bisa menerapkan sistem itu, karena anak remaja jaman sekarang masih belum bisa peduli penuh terhadap lingkungan, serta responden tidak mengalami peningkatan kesadaran bahwa Hutan Mangrove patut dilestarikan, karena dengan penanaman 50.000 mangrove, menurut mereka program tersebut belum terlalu memberi kesan menyadarkan bagi pengunjung Ekowisata Mangrove Wonorejo, dinilai masih kurang meningkatkan kesadaran masyarakat untuk turut melestarikan Hutan Mangrove.

4.2.3.3. J ar ing Sampah

I. Attitude Change (Perubahan Sikap)

7.Responden Mengetahui Bantuan J aring Sampah Merupakan Upaya Untuk Menjar ing Sampah dari sungai J agir dan selat Madur a

Dari hasil penyebaran kuesioner kepada 100 responden, maka dapat diperoleh jawaban pernyataan mengenai program CSR “Ekowisata Mangrove Wonorejo” oleh PT.Pertamina (Persero)

jaring sampah merupakan upaya untuk menjaring sampah dari sungai Jagir dan Selat Madura agar tidak masuk ke lokasi Ekowisata Mangrove Wonorejo, dapat dirinci sebagai berikut :

Tabel 5.6

Responden Mengetahui Bantuan J aring Sampah No J awaban Fr ekuensi Pr osentase (% )

1 Tidak Setuju 11 11

2 Setuju 89 89

J umlah 100 100

Sumber : Kuesioner bagian Bantuan Jaring Sampah No.7 Pada tabel 5.6 dapat dilihat bahwa ada 89 orang atau sebesar 89%

responden setuju dengan pernyataan yang diajukan oleh peneliti mengenai program CSR “Ekowisata Mangrove Wonorejo” oleh PT.Pertamina (Persero) Marketing Operation Region V, anda mengetahui bahwa bantuan jaring sampah merupakan upaya untuk menjaring sampah dari sungai Jagir dan selat Madura agar tidak masuk ke lokasi Ekowisata Mangrove Wonorejo. Hal ini menunjukkan bahwa responden menjadi mengetahui bahwa Jaring sampah di sekitar tepi pantai timur Surabaya merupakan upaya Pertamina agar sampah yang datang dari sungai Jagir dan selat Madura tidak masuk ke lokasi Ekowisata Mangrove, karena banyaknya sampah yang datang dari

Dokumen terkait