• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.8 Penyajian Data

4.8.1 Analisis Matriks EFAS

Identifikasi faktor eksternal mencakup peluang(opportunities) dan ancaman (threats) yang berpengaruh terhadap perkembangan perusahaan. Hasil pembobotan dan pemberian rating dapat dilihat pada tabel 4.3

Tabel 4.3 Matriks EFAS (Eksternal Factor Analisis Summary) Usaha Budidaya Jamur Bapak Koko.

Sumber: Hasil Pengolahan Data (2014) Faktor-faktor Strategi

Eksternal Bobot Rating

Bobot rating x Komentar Peluang : A. Peningkatan permintaan jamur 0,15 4 0,6 Faktor peningkatan permintaan jamur sangat penting dalam kemajuan dan

perkembangan usaha

B. Kebutuhan akan bahan baku jamur tiram

dalam berbagai kuliner 0,12 4 0,48

Aspek penekanan yang menambah pemasukkan dan laba yang lebih

menjanjikan bagi pengusaha C. Menigkatkan

pengetahuan masyarakat

akan manfaat jamur. 0,10 3 0,3

Manfaat tentang kandungan yang terdapat pada jamur D. Industri jamur

diarahkan untuk ketahanan pangan dan pengembangan teknologi kesehatan dan

obat-obatan. 0,10 3 0,3

Mampu membantu dalam mengobati berbagai macam penyakit

E. Kebijakan KUR 0,08 2 0,16 Membantu modal

Ancaman :

A. Iklim dan cuaca yang

berubah-ubah. 0,15 2 0,3 Menurunnya tingkat produksi jamur B. Ancaman Hama Penyakit jamur. 0,12 2 0,24 Dapat menimbulkan gagal panen C. Peningkatan persaingan dalam

industri jamur tiram. 0,10 2 0,20

Banyaknya inovasi baru dalam pengemasan dan prnggunaan teknologi baru D. Ancaman Pendatang Baru 0,08 1 0,08 Mengutamakan kepuasan pelanggan TOTAL 1,00 2,66

Berdasarkan hasil analisis faktor eksternal pada matriks EFAS, menunjukkan bahwa peluang terbesar yang dimiliki oleh perusahaan adalah peningkatan permintaan jamur dengan nilai tertimbang sebesar 0,6. Faktor lain yang menjadi peluang bagi perusahaan adalah kebutuhan akan bahan baku jamur tiram dalam berbagai kuliner (nilai 0,48) dan beberapa peluang yang dapat dilihat dalam tabel 4.3.

Faktor yang menjadi ancaman terbesar bagi perusahaan Bapak Koko adalah Iklim dan cuaca yang berubah-ubah dengan nilai tertimbang sebesar 0,3. Faktorr lain yang cukup besar menjadi ancaman adalah ancaman hama penyakit (nilai 0,24).

Dari tabel 4.3 Matriks EFAS tersebut diketahui bahwa total nilai tertimbang adalah 2,66. Hal tersebut berarti, saat ini bahwa perusahaan dapat merespon peluang dan ancaman dengan baik, yaitu dapat memanfaatkan peluang yang ada dan menghindari ancaman eksternal perusahaan.

4.8.2 Analisis Matriks IFAS

Identifikasi faktor internal mencakup kekuatan (strengths) dan kelemahan (weaknesses) yang mempengaruhi terhadap perkembangan perusahaan. Hasil pembobotan dan pemberian rating dapat dilihat pada tabel 4.4.

Tabel 4.4 Matriks IFAS (Internal Factor Analisis Summary) Usaha Budidaya Jamur Bapak Koko.

Faktor-faktor Strategi Internal

Bobot Rating Bobot rating x

Komentar

Kekuatan :

A. Mampu

memproduksi dan menjual jamur tiram

0,15 4 0,6 Hasil usaha yang

mampu menambah keuntungan .

B. Kualitas produk jamur baik.

0,13 4 0,52 Menjadi tolak ukur yang menjaga serta mempertahankan pelangggan C. Pemasaran sistem

order baik agen maupun konsumen. 0,10 3,5 0,35 Kegiatan yang dilakukan untuk menarik minat konsumen D. Fasilitas produksi untuk budidaya jamur baik 0.10 3,5 0,35 Membantu proses produksi E. Lahan untuk pengembangan usaha jamur masih luas.

0,08 3 0,24 Pendukung

kelangsungan tumbuh kembang usaha jamur

Kelemahan :

A. Lokasi kurang strategis.

0,12 2 0,24 Menjadi kendala yang sulit di atasi B. Keterbatasan modal untuk mengembangkan usaha 0,11 2 0,22 Sulitnya mengembangkan usaha dalam produksi yang lebih besar C. Tenaga kerja yang

kurang kompeten.

0,09 2 0,18 Minimnya

pengetahuan tenaga kerja atas budidaya jamur

D. Peningkatan biaya produksi

0,08 2 0,16 Biaya yang semakin tinggi akan mengurangi pendapatan E. Masih kurangnya promosi jamur 0,04 1 0,04 Jaringan penyalur dan pengetahuan keberadaan budidaya. TOTAL 1,00 2,9

Berdasarkan hasil analisis faktor internal pada matriks IFAS, dapat dilihat yang menjadi kekuatan utama perusahaan jamur Bapak Koko adalah mampu memproduksi dann menjual jamur tiram mentah yang segar dengan nilai tertimbang sebesar 0,6. Faktor lain yang menjadi kekuatan perusahaan Bapak Koko adalah kualitas produk jamur yangg baik dengan nilai 0,52, serta beberapa faktor lain yang menjadi kekuatan dari produk Bapak Koko dapat dilihat dari tabel 4.4 Matriks IFAS.

Identifikasi faktor kelemahan yang memiliki posisi terbesar bagi perusahaan adalah Lokasi yang kurang strategis sehingga mampu mengurangi produksi jamur yaitu memiliki nilai 0,24. Faktor lain yang memiliki posisi cukup besar adalah keterbatasan modal untuk mengembangkan usaha yang lebih besar dengan nilai tertimbang 0,22. Dari tabel IFAS tersebut diketahui bahwa total nilai tertimbang adalah 2,9. Hal tersebut berarti, saat ini kondisi internal perusahaan berada diatas rata-rata.

4.8.3 Analisis AWOT (IFAS+EFAS)

Tabel 4.5 Analisis SWOT (IFAS+EFAS) Pada Usaha Budidaya Jamur Tiram Bapak Koko. Variabel Strength (Kekuatan) Bobot Weakness (kelemahan) Bobot Sub Total (A) 2,06 Sub Total (B) 0,84 Variabel Opportunity (Peluang) Bobot Threat (Ancaman) Bobot Sub Total (C) 1,84 Sub Total (D) 0,82 Total S+O Atau (A)+(C) 3,9 Total W+T Atau (B)+(D) 1,66

Hasil yang diperoleh adalah :

S + O = 2,06 + 1,84 = 3,9

W + T = 0,84 + 0,82 = 1,66

S (A) + O (C) > W (B) + T (D), sehingga faktor strategi kekuatan dan peluang mendukung terciptanya jalan keluar dari pokok permasalahan yang ada untuk mendapatkan rekomendasi yang diharapkan.

Jika digambarkan dalam diagramm Analisis SWOT, maka posisi Usaha Budidaya Jamur Tiram Bapak Koko adalah seabagai berikut :

Gambar 4.2 Diagram Analisis SWOT Usaha Budidaya Jamur Tiram Bapak Koko.

1,84 Mendukung Strategi agresif

2,06

Kondisi diatas menunjukan bahwa posisi Usaha Budidaya Jamur Tiram Bapak Koko berada pada Kuadran I yang artinya bahwa usaha tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada dan mempertahankan kekuatan yang ada. Kondisi ini menggambarkan usaha ini

Opportunity

Weakness Strength

berada pada posisi yang aman untuk melakukan kegiatan produksi dan ekspansi pasar kedaerah lain dalam mendapatkan keuntungan.

4.8.4 Analisis SWOT

Hasil analisis matriks EFAS terhadap faktor kunci eksternal menghasilkan total nilai tertimbang sebesar 2,66. Hal tersebut, menunjukkan bahhwa perusahaan dapat merespon peluang dan ancaman dengan baik. Disisi lain, hasil analisis yang dihasilkan oleh matriks IFAS adalah total nilai tertimbang faktor internal perusahaan sebesar 2,9. Total nilai tertimbang tersebut menunjukkan bahwa kemampuan perusahaan dalam menggunakan kekuatan untuk mengatasi kelemahan. Hasil analisis matriks SWOT dapat dilihat pada tabel 4.5 dibawah ini.

Tabel 4.6 Matriks SWOT Usaha Budidaya jamur Tiram Bapak koko.

IFAS EFAS 1. Mampu memproduk si dan menjual jamur tiiram Strengths 2. Kualitas produk jamur baik 3. Pemasaran sistem order baik agen maupun konsumen 4. Fasilitas produksi untuk budidaya jamur baik 5. Lahan untuk 1. Lokasi kurang strategis Weaknesses 2. Keterbatasan modal 3. Tenaga kerja kurang kompeten dalam bidang budidaya jamur 4. Peningkatan biaya produksi 5. Masih kurang nya promosi jamur

pengemban gan usaha jamur yang masih luas

1. Peni

ngkatan permintaan jamur. Opportunities

2. Keb

utuhan akan bahan baku jamur dalam berbagai kuliner.

3. Men

ingkatkan pengetahuan masyarakat akan manfaat jamur

4. Indu

stri jamur diarahkan untuk ketahanan pangan dan pengembangan teknologi serta obat-obatan. 5. Keb ijakan KUR Strategi S-O − Membuat makanan yang berbahan dasar jamur − Meningkatk an penjualan jamur tiram mentah − Memperlua s usaha diberbagai daerah − Mampu menghimp un banyak pelanggan Strategi W-O − Meningkatka n promosi jamur − Mencari dana tambahan − Mengoptima lkan kapsitas produksi − Mencari pasar yang baru − Menekan biaya produksi

1. Iklim dan cuaca yang berubah-ubah

Treats

2. Ancaman hama penyakit

3. Peningkatan persaingan dalam industri jamur tiram

4. Ancaman pendatang baru

Strategi S-T − Memprodu ksi jamur jenis lain − Kerjasama kemitraan − Meningkatk an Penggunaa n teknologi yang lebih baik Strategi W-T − Penghemata n melalui efesiensi biaya total. − Meningkatak an SDM para karyawan.

Sumber: Data Diolah Oleh Peneliti (2014)

Berdasarkan hasil analisis matriks SWOT, diperoleh beberapa alternatif strategi yaitu strategi S-O, strategi W-O, strategi S-T dan strategi W-T. Alternatif strategi yang diperoleh adalah:

1) Strategi S-O

1. Membuat makanan berbahan dasar jamur tiram

Alternatif strategi ini didapat dengan mengkombinasikan kekuatan perusahaan dengan peluang usaha yang ada. Peluang usaha yang ada yaitu meningkatnya pengetahuan masyarakat akan menfaat jamur dan industri jamur akan diarahkan untuk ketahanan pangan dan pengembangan teknologi kesehatan dan obat-obatan.

Perubahan pola makanan yang dikonsumsi membuat masyarakat mulai tertarik untuk mengkonsumsi makanan yang sehat sesuai dengan prinsip back to nature . Jamur merupakan makanan yang menawarkan manfaat yang sangat penting bagi kesehatan. Selain bermanfaat dalam hal pemenuhn gizi, jamur juga berfungsi sebagai obat penyakit degeneratif. Saat ini banyak promosi dimedia masa yang menawarkan produk-produk suplemen yang berbahan dasar alami hal itu menunjukkan bahwa masyarakat sudah mengenal dan mengetahui banyak produk suplemen yang berbahan dasar alami. Dengan demikian, produk suplemen berbahan dasar jamur mempunyai peluang untuk dipasarkan pada segmen pasar tersebut.

2. Meningkatkan penjualan jamur tiram

Alternatif strategi ini didapat dengan mengkommbinasikan kekuatan perusahaan dengan peluang usaha yang ada. Kekuatan perusahaan berupa mampu memproduksi dan menjual jamur tiram segar.

Pada saat ini, perusahaan sudah memproduksi jamur tiram dengan frekuensi penjualan yang cukup banyak kepada para pelanggan. Peningkatan penjualan akan berdampak pada peningkatan pendapatan perusahaan.

3. Memperluas usaha diberbagai daerah

Alternatif strategi ini didapat dengan mengkombinasikan kekuatan perusahaan dengan peluang usaha yang ada. Kekuatan perusahaan berupa lahan untuk pengembangan usaha jamur tiram yang masih luas.

Saat ini, perusahaan sudah memiliki usaha yang terdiri dari 2 kumbung atau rumah jamur dengan jumlah 10.000 baglog yang bermula dari 500 bglog. Lahan menjadi salah satu pendukung untuk menambah besar dan jumlah kumbung yang lebih banyak selain modal yang cukup.

4. Mampu menghimpun banyak pelanggan

Alternatif strategi ini didapat dengan mengkombinasikan kekuatan perusahaan dengan peluang usaha yang ada. Kekuatan perusahan berupa kualitas produk yang baik.

Kualitas produk menjadi salah satu kunci untuk mempertahankan para pelanggan dan mampu menghimpun pelanggan yang baru. Dilihat dari bannyak nya permintaan jamur, kualitas manjadi hal yang penting untuk mempertahankan kemampuan produknya serta membawa pelanggan untuk membeli kembali.

1. Meningkatkan promosi jamur

Alternatif strategi inii didapat dengan mengkombinasikan kelemahan perusahaan dengan peluang usaha yang ada. Kelemahan perusahaan berupa masih kurangnya promosi yang dilakukan perusahaan.

Perusahaan selama ini belum memiliki sistem promosi secara khusus. Promosi hanya dilakukan dari mulut ke mulut serta pembicaraan dari para agen dan konsumen. Hal ini dapat ditingkat kan dengan melakukan promoosi yang lebih baik, salah satunya dengan memanfaatkan media sosial yang sudah banyak berkembang dikalangan masyarakat.

2. Mencari dana tambahan

Alternatif strategi ini didapat dengan mengkombinasikan kelemahan perusahaan dengan peluang usaha yang ada. Kelemahan perusahaan berupa keterbatasan modal untuk mengembangkan usaha. Peluang usaha yang ada berupa kebijakan Kredit Usaha Rakyat.

Perusahaan Bapak Koko masih mempunyai kendala dalam hal dana untuk pengembangan usaha. Saat ini perusahaan mendapatkan dana dari laba perusahaan yang jumlahnya relatif tidak stabil. Untuk mengembangkan usaha, perusahaan dapat mencari dana tambahan yang lain. Dana tersebut bisa didapatkan melalui pinjaman dengan kredit lunak dengan bunga ringan, sehingga tidak memberatkan perusahaan dalam membayar cicilan bunga. Diharapkan dengan adanya tambahan dana, perusahaan mampu meningkatkan produksi jamur dan pendapatan perusahaan.

3. Mencari Pasar yang baru

Alternatif strategi ini didapat dengan mengkombinasikan kelemahan perusahaan dengan peluang usaha yang ada. Pasar yang baru diperlukan oleh perusahaan sebagai alternatif strategi pemasaran guna meningkatkan pendapatan perusahaan.

4. Mengoptimalkan kapsitas produksi

Alternatif strategi ini didapat dengan mengkombinasikan kelemahan perusahaan dengan peluang yang ada. Kelemahan perusahaan berupa kapasitas produksi jamur tiram belum optimal sehingga mengakibatkan peningkatan biaya produksi dan hama penyakit. Peluang yang ada berupa peningkatan permintaan jamur yang semakin banyak.

Penggunaan proses sterilisasi yang digunakan Bapak koko perlu mengalami perbaikan atau perubahan kearah yang lebih baik, agar tingkat keberhasilan saat panen lebih tinggi dan menghindari gagal panen.

5. Menekan Biaya Produksi

Alternatif strategi ini didapat dengan mengkombinasikan kelemahan perusahaan dengan peluang usaha yang ada. Kelemahan perusahaan berupa keterbatasan modal untuk mengembangkan usaha.

Penekananan biaya dapat dilakukan dengan menggunakan alat proses produksi yang lebih canggih dan tidak banyak menggunakan bahan bakar BBM , salah satunya dengan menggunnakan autoklaf.

3) Strategi S-T

1. Memproduksi jamur tiram lain

Alternatif strategi ini didapat dengan mengkombinasikan kekuatan perusahaan dengan ancaman usaha yang ada. Kekuatan perusahaan berupa kualitas produk yang baik dan lahan untuk pengembangan usaha yang masih luas. Ancamman yang ada berupa peningkatan persaingan dalam industri jamur tiram.

Strategi inin dipilih jika ancaman terhadap usaha jamur tiram sudah sangat besar, sehingga kemungkinan dapat merugikan usaha jamur tiram yang ada. Jemis jamur lain yang dipilih harus mempunyai nilai ekonommis yang tinggi, teknik budidaya serta kondisi lingkungan yang tidak jauh berbeda.

2. Kerjasama Kemitraan

Alternatif strategi ini didapat dengan mengkombinasikan kekuatan perusahaan dengan ancaman uasah yang ada. Kekuatan yang dimiliki perusahaan berupa kualitas produk yang baik. Ancamman yang ada berupa peningkatan persaingan dalam industri jamur tiram.

Kerjasama kemitraan merupakan kerjasama dengan beberapa perusahaan sejenis, yang tujuannya adalah untuk meningkatkan daya tawar perusahaan

terhadap pemasok dan pembeli. Kerjasama ini dapat dilakukan dalamm bentuk pembelian bahan baku dan pemasaran secara bersama.

3. Meningkatkan penggunaan teknologi yang lebih baik

Alternatiff strategi ini didapat dengan mengkombinasikan kekuatan perusahaan dengan ancaman usaha yang ada. Kekuatan perusahaan berupa fasilitas produksi untuk budidaya jamur. Ancaman yang ada berupa hama penyakit dan iklim serta cuaca yang berubah-ubah.

Peningkatan penggunaan teknologi akan berdampak besar dalam produksi jamur dan peningkatan perndapatan. Dalam penggunaan teknologi yang lebih baik tentu menggunakan dana yang lebih banyak untuk melakukan perubahan atau perbaikan teknologi yang sudah ada. Tetapi akan lebih efektif dalam menjamin hasil panen atau produksi yang lebih baik pula.

4) Strategi W-T

1. Penghematan Melalui efesiensi biaya total

Alternatif strategi ini didapat dengan mengkombinasikan kelemahan perusahaan dengan ancaman usaha yang ada. Kelemahan perusahaan berupa keterbatasan modal untuk melakukan pengembangan usaha. Ancaman yang dihadapi berupa peningkatan persaingann industri jamur dan ancaman pendatang baru.

Strategi ini dipillih jika ancaman yang dihadapi besar dann perusahaan banyak kelemahanya, seehingga kemungkinan perusahaan hanya bisa

bertahan saja. Dengan adanya penghematan melalui efesiensi biaya total, perusahaan diharapkan masih bisa bertahan.

2. Meningkatkan SDM para karyawan

Alterantif strategi ini didapat dengan mengkombinasikan kelemahan perusahaan dengan ancaman usaha yang ada. Kelemahan perusahaan berupa kurangnya pengetahuan atau kompeten karyawan dalam bidang budidaya. Ancaman yang ada berupa iklim dan cuaca yang berubah-ubah, hama penyakit, persaingan dalam industri.

Tingkat pengetahuan serta kemapuan yang dimiliki karyawan sangat penting dalam pembudidayaan, tujuannya untuk mengatasi kendala-kendala yang akan terjadi yaitu cuaca dan iklim yang tidak dapat diprediksi, serangan hama penyakit dan mampu mengoptimallkan pertumbuhan jamur.

Dokumen terkait