• Tidak ada hasil yang ditemukan

PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

B. Penyajian Data 1. Subjek Penelitian 1.Subjek Penelitian

a. Subjek Penelitian

Pelaksana penelitian ini adalah peneliti, sedangkan sebagai

subjek penelitian adalah peserta didik kelas IV MI Yakti Kebonagung

Tegalrejo Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2016/2017 dengan

jumlah peserta didik 16 siswa, yang mana terdiri dari 9 siswa laki-laki

dan 7 siswa perempuan. Selama proses penelitian semua siswa

mengikuti pelajaran tanpa ada yang izin sakit atau tanpa alasan.

NO NAMA SISWA JENIS KELAMIN

1 2 3

1. ACHMAD NIZAR A Laki-laki

2. AFIYATUL HAYATI Perempuan

3. AHMAD ULINUHA Laki-laki

4. DIAN KHOIRUNNISA Perempuan

5. FATIMAH Perempuan

6. LINDA MAGHFIROH Perempuan

7. MUHAMMAD DAYYAN RIFKI Laki-laki

8. MUHAMMAD FAISAL Laki-laki

9. MUHAMMAD MULLI WADIQ Laki-laki

10. MUHAMMAD ZAENUDDIN Laki-laki

11. NURUL HUDA Laki-laki

43

13. USWATUN WAHIDAH Perempuan

14. LIYATUL MUNAJAT Perempuan

15. ANA MALIKHA Perempuan

16. M.A.F.C WULAN Perempuan

Tabel.4

Data Siswa kelas IV MI Yakti Kebonagung Tegalrejo Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2016/2017

b. Kolaborator Penelitian

Pada Penelitian Tindakan Kelas ini menggunakan jenis

penelitian kolaboratif. Guru kelas yang melakukan kagiatan belajar

mengajar dan peneliti menyiapkan media pembelajaran dan melakukan

observasi terhadap kegiatan yang dilakukan siswa dan guru selama

44 2. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas (PTK)

dengan dua siklus, yaitu proses tindakan pada siklus I dan siklus II.

Masing-masing siklus terdiri dari empat tahap, yaitu perancangan,

pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi. Penelitian ini dilakukan

berdasarkan pada dua siklus, yaitu siklus pertama dan siklus kedua yang

telah direncanakan.

Untuk lebih rincinya, rencana penelitian tindakan kelas ini dapat

dirumuskan sebagai berikut:

a. Pra Siklus

Prasiklus dilakukan untuk bisa mendapatkan data dari hasil

penguasaan materi peserta didik, yang dijadikan sebagai tolak ukur

perbandingan penguasaan materi sebelum dan sesudah adanya

penelitian tindakan kelas. Pada tahap ini guru melakukan pembelajaran

seperti biasa, dengan menggunakan metode biasa seperti ceramah atau

demonstrasi. Kemudian di akhir pembelajaran diadakan evaluasi

dengan memberi Lembar Kerja Siswa atau pre test, yang kemudian dijadikan acuan untuk membuat perencanaan tindakan pada siklus I.

b. Siklus I

1) Tahap Perencanaan Tindakan (Planning)

a) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) : dalam

45

tahap kedua dari siklus 1 yaitu tahap acting (pelaksanaan tindakan)

b) Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang

diperlukan dikelas : dalam hal ini peneliti mempersiapkan

media pembelajaran atau sarana pendukung lainnya yang juga

diperlukan saat pembelajaran dilaksanakan.

c) Mempersiapkan instrumen untuk merekam dan menganalisis

data mengenai proses dan hasil tindakan : dalam hal ini peneliti

membuat instrumen yang diperlukan untuk merekam dan

menganalisis data mengenai proses belajar maupun hasil

pembelajaran.

d) Peneliti menentukan kriteria keberhasilan

Ktiteria keberhasilan dalam penelitian ini adalah:

(1).Persentase ketuntasan siswa menguasai materi minimal

90%

(2).Rata-rata skor dari siswa minimal 70

(3).Skor aktivitas guru dan siswa sekurang-kurangnya 80

2) Tahap Pelaksanaan Tindakan (Acting) a) Kegiatan awal 30 menit untuk

(1).Guru membaca salam sebagai pembuka

(2).Guru membaca hadlarah

(3).Murid membaca al Fatihah dan do'a pembuka

46 b) Kegiatan inti 60 menit untuk

(1).Materi surat al-kafirun

(2).Materi yanbu‟a

Sebelum membaca guru menerangkan pokok bahasan yang

akan dipelajari (yang bergaris bawah) kemudian dibaca

secara klasikal.

c) Istirahat 30 menit

d) Penutup (Materi tambahan dan doa)

Guru menutup pelajaran dengan hamdalah dan salam.

3) Tahap Pengamatan (Observing)

Pada tahap ini dilaksanakan pengamatan terhadap aktivitas

siswa ketika mengikuti pelajaran Pada tahap ini menggunakan

praktik membaca al-Qur‟an secara individu.

4) Tahap Refleksi (Reflecting)

Guru mengadakan refleksi dan evaluasi. Berdasarkan hasil

refleksi ini dapat diketahui kelemahan kegiatan pembelajaran yang

dilakukan oleh guru pada siklus I sehingga dapat digunakan untuk

menentukan tindakan kelas pada siklus selanjutnya.

(1).Kendala yang dihadapi.

(a)Sebagian siswa kurang memperhatikan penjelasan dari guru.

(b)Sebagian siswa masih ragu-ragu dalam menyebutkan

47

(c)Dalam mengerjakan latihan soal masih ada siswa yang

mencontek kepada temannya.

(2).Cara mengatasi

Untuk mengatasi kendala pada siklus I guru melakukan

berbagai ide perbaikan. Hal ini supaya siklus berikutnya tidak

terjadi lagi ada kekurangan yang sama. Ide perbaikan guru

tersebut adalah:

(a) Guru memberi motivasi siswa sebelum pelajaran.

(b) Guru menasehati dan memberi motivasi kepada siswa agar

percaya diri saat menyebutkan tugas guru.

(c) Guru menyarankan supaya siswa mengerjakan latihan soal

dengan usaha sendiri tidak bertanya kepada teman.

Pada siklus I ini belum menunjukkan hasil yang memuaskan,

maka diharapkan pada siklus II melalui metode yanbu‟a pada pembelajaran al-Qur‟an dan al-Hadits materi membaca surat al-kafirun hasil belajar siswa akan meningkat.

c. Siklus II

1) Tahap Perencanaan Tindakan (Planning)

a) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

b) Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang

diperlukan dikelas.

c) Mempersiapkan instrumen untuk merekam dan menganalisis

48

d) Peneliti menentukan kriteria keberhasilan

Ktiteria keberhasilan dalam penelitian ini adalah:

(1).Persentase ketuntasan siswa menguasai materi minimal

90%

(2).Rata-rata skor dari siswa minimal 70

(3).Skor aktivitas guru dan siswa sekurang-kurangnya 80

2) Tahap Pelaksanaan Tindakan (Acting) a) Kegiatan awal 30 menit untuk

(1).Guru membaca salam sebagai pembuka

(2).Guru membaca hadlarah

(3).Murid membaca al Fatihah dan do'a pembuka

(4).Absensi dan kalender.

b) Kegiatan inti 60 menit untuk

(1).Materi surat al-kafirun

(2).Materi yanbu‟a

(a) Sebelum membaca guru menerangkan pokok bahasan

yang akan dipelajari (yang bergaris bawah) kemudian

dibaca secara klasikal. Pembelajaran klasikal guru

menerangkan materi pokok dengan membacakan

contoh berulang-ulang, suara keras, jelas dan benar.

(b) Siswa membaca bersama-sama guru memberikan

isyarat ketukan yang berfungsi menyamakan tingkatan

49

(c) Dilanjutkan pembelajaran secara individual yaitu siswa

maju satu persatu dihadapan guru sesuai tingkat

kemampuan penguasaan materi.

(d) Guru memberikan tugas menulis yang dikerjakan di

kelas sebagai latihan.

(e) Guru memberikan materi tambahan berupa do'a-do'a

(f) Penutup diakhiri dengan membaca do'a selesai belajar.

c) Istirahat 30 menit

d) Penutup

Guru menutup pelajaran dengan hamdalah dan salam.

3) Tahap Pengamatan (Observing)

Pada tahap ini dilaksanakan pengamatan terhadap aktivitas

siswa ketika melakukan pembelajaran membaca al-Quran dengan

Metode Yanbua, kecepatan menyelesaikan jilid, kebenaran dalam membaca dan kelancaran dalam membaca. Hal itu membutuhkan

waktu 2-3 menit untuk setiap siswa.

Pembelajaran jilid 6 dilakukan dengan 2 sistem yaitu

klasikal dan individual. Pembelajaran klasikal seperti pembacaan

hadlarah oleh guru dilanjutkan siswa membaca al Fatihah kemudian dilanjutkan pembacaan do'a pembuka.

Kemudian guru menerangkan materi pokok dalam buku

yanbu‟a siswa menyimak guru membacakan dengan benar

50

tulis karena siswa lebih suka mendengarkan, meniru daripada

menyimak tulisan. Guru memberikan isyarat "ketukan" berfungsi

untuk menyamakan tingkatan ketika membaca tidak terlalu cepat

dan lambat untuk menyeragamkan bacaan serta kefasihan siswa.

4) Tahap Refleksi (Reflecting)

Pada siklus II peneliti menemukan cukup banyak

peningkatan dari siklus I pada mata pelajaran al-Qur‟an dan al -Hadits materi membaca surat al-kafirun di Kelas IV MI Yakti

Kebonagung Tegalrejo Kabupaten Magelang. Peningkatan tersebut

meliputi:

a) Sebagian besar siswa memperhatikan pelajaran meskipun ada

beberapa siswa yang kurang memperhatikan.

b) Siswa lebih serius dalam melakukan latihan membaca al-Qur‟an

dengan metode yanbu‟a.

c) Adanya peningkatan hasil tes lisan membaca al-Qur‟am

d) Adanya peningkatan ketuntasan klasikal.

Pada siklus II ini menunjukkan adanya peningkatan hasil

belajar siswa yang dapat dilihat dari nilai tes metode yanbu‟a pada pembelajaran al-Qur‟an dan al-Hadits materi membaca al-Qur‟an surat al-kafirun hasil belajar siswa meningkat.

51 BAB IV

Dokumen terkait