• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN

B. Penyajian Data

1. Stakeholder dan stockholder “Kopi Mahkota Raja Blend Do’a”

Kopi merupakan salah satu komoditas perkebunan yang banyak diminati untuk dikonsumsi. Informan yang menjawab tentang alasan perusahaan memilih komoditi kopi sebagai produk utama perusahaan ada dua informan. Informan satu menyatakan bahwa kopi memiliki potensi pasar karena di Indonesia banyak penggemar kopi, sehingga komoditas kopi menjadi pilihan utama bagi bisnis PT. Berkat Mukmin Mandiri (BMM) Sidoarjo. Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh informan satu saat wawancara di kantor PT. Berkat Mukmin Mandiri Sidoarjo sebagai berikut :

...yaa memang bisnisnya kan yaa sudah dan yang di pilih adalah memang kopi terus melihat juga potensi pasar Jawa Timur bahkan Indonesia penggemar kopi itu kan banyak sekali, sehingga komoditas

kopi sesuai untuk dijadikan bisnis..”.5

Owner PT. Berkat Mukmin Mandiri juga memiliki pendapat yang sama dengan informan pertama terkait alasan memilih komoditas kopi dalam menyasar pasar domestik maupun pasar ekspor. Ia menyampaikan bahwa komoditas kopi memberikan peluang yang besar. Hal ini sebagaimana terungkap dalam wawancara sebagai berikut:

“... karena itu komoditas kemudian memberikan kami, memberikan peluang yang besar sekali. Tidak hanya di pasar domestik melainkan juga pasar ekspor6”

5 Wawancara dengan owner Kopi Mahkota Raja Blend Do’a pada tanggal 19 Desember 2016 6 Wawancara dengan general manger Kopi Mahkota Raja Blend Do’a pada tanggal 19 November 2016

58

Dari hasil wawancara peneliti terhadap informan yang berada di PT. Berkat Mukmin Mandiri ditemukan satu informan yang menyatakan alasan kopi mahkota raja disebut sebagai kopi blend do’a. Peneliti menghasilkan jawaban sebagai berikut dari hasil penelitian di lapangan:

… Ada bacaan khusus yang itu diperuntutkan untuk kopi. Nah itulah yang

kemudian disebut sebagai kopi blend do’a. Dan penyantuman blend do’a itu

bukan semata-mata dicantumkan tetapi ada maksud tertentu diantaranya adalah satu, dengan nawaitu syiar mensyiarkan Islam dengan do’a itu menjadi satu atribut Islam dan kemudian apabila orang itu membaca

produk kita lalu mengingat do’a dan dia biasanya sebelum melakukan ia

tidak membaca do’a dan kemudian setelah melihat kalimat do’a dan itu

diterapkan, disitulah posisi syiar dakwah kita dalam mengedukasi

masyarakat bahwa dalam melakukan sesuatu hendaklah membaca do’a.

Kira-kira itu menjadi satu pesan dakwah pesan moral yang kemudian disampaikan oleh masyarakat, dari pesantren disampaikan oleh masyarakat baik untuk pelanggan tetap maupun pelanggan tidak tetap. Atau eeemmm

niat syiarnya itu dicantumkan dalam bentuk blend do’a ini. Itu menjadi satu nilai tambah. Lalu, apa yang membedakan kopi blend do’a dengan yang tidak blend do’a? Bukan berarti yang tidak ada do’anya produk kompetitor

tidak baik. Kita sesama pelaku bisnis kopi harus saling menghargai. Tetapi ini adalah salah satu kebanggan satu view yang didalam marketing itu disebut point of different. Point of different itu adalah bagaimana kita bisa menciptakan satu produk itu mempunyai nilai tambah dan berbeda dengan

produk kopi yang lainnya. Sehingga pemilihan blend do’a itu menjadi satu

ee nilai tambah dan kebanggan tersendiri yang itu kepengen (ingin) disuguhkan(disajikan) konsumen bahwa di Indonesia itu ada kopi yang

diracik dengan bacaan do’a dan kami juga sebetulnya pengen (ingin)

melihat masyarakat di Indonesia khususnya di Jawa timur ini kan masih mempercayai hal-hal yang bersifat irrasional itu, bahwa sesuatu yang

dibacakan do’a, dibacakan wirid, dibacakan dzikir, istighosah tahlil itu

kemudian mendapat barokah. Laa karena kepercayaan masyarakat yang sedmikian rupa itu maka kita menganggap itu sebagai potensi pasar yang sangat besar dan sebagai pasar dalam berbisnis kopi ini. Tetapi bukan semata-mata kita menjual do’anya, tidak. Tetapi kita mensyi’arkan atribut-

atributnya yaitu dengan do’a7

Dari hasil pernyataan yang disampaikan oleh informan satu bahwa acara pembacaan do’a yang khusus diperuntutkan untuk mendo’akan kopi dilaksanakan

7 Wawancara dengan general manger Kopi Mahkota Raja Blend Do’a pada tanggal 19 November 2016

59

pada hari kamis malam jum’at. Alasan informan satu mencantumkan blend do’a itu bukan semata-mata dicantumkan, tetapi justru memiliki maksud tertentu. Maksud informan dalam pencantuman blend do’a antara lain satu, dengan nawaitu syiar mensyiarkan Islam. Niat syiar produsen kopi yang disampaikan dalam bentuk kopi blend do’a memiliki harapan agar seseorang yang biasanya tidak berdo’a sebelum memakan atau meminum sesuatu, dengan melihat kopi blend do’a memiliki kesadaran akan akan pentingnya do’a dan ia implikasikan dalam kehidupannya. Pesan yang disampaikan oleh informan pertama dimaksudkan untuk berdakwah dan mengedukasi masyarakat bahwa dalam melakukan sesuatu hendaklah membaca do’a. Informan satu juga memberikan informasi pendukung terkait suatu hal yang membedakan antara kopi makota raja blend do’a dengan kompetitor kopi lainnya. informan satu menyebutkan pembeda antara kopi mahkota raja dengan kopi lainnya terletak pada point of different. Point off different yang ditonjolkan terletak pada pencantuman blend do’a.

Dari hasil penelitian di lapangan, peneliti menemukan jawaban dari beberapa informan tentang stakeholder yang tergabung dalam mitra bisnis di PT. Berkat Mukmin Mandiri Sidoarjo. Informan satu mengklasifikasikan stakeholder menjadi dua, yaitu stakeholder internal dan stakeholder eksternal. Sebagaimana peneliti mendapatkan hasil wawancara sebagai berikut sebagai berikut:

...stakeholder yang pertama jajaran direksi,manajemen, staff dan seluruh karyawan yang terlibat dalam proses pengolahan dan operasional perusahaan kopi ini. Itu yang per stakeholder pertama. Stakeholder berikutnya adalah pelanggan ataupun consumer . Nah konsumen kita. Lalu ada pemerintah. Itu juga menjadi stakehoder dalam rangka peningkatan mutu dan kualitas produk maupun skill dalam kemampuan knowladge manajemen yang yang kemudian itu bisa dilatih karyawan

60

disini dari pemerintah. Lalu dari stakeholder selanjutnya adalah masyarakat atau organisasi yang kemudian disini ikut aktif didalamnya. Misalkan seperti GPEI(Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia) itu termasuk stakeholder kita dalam rangka untuk mewujudkan dalam bentuk pasar ekspor. Lalu ada GAEKI (Gabungan Asosiasi Ekspor Kopi Indonesia) disitu lebih fokus untuk expert nya adalah kopi. Lalau ada CTH (Cooperative Trading House) itu satu lembaga mediasi yang didirikan oleh dinas koperasi dari pemerintah itu melalui media ee lembaga apa, lembaga CTH itu yang kemudian kita bisa berinteraksi dengan banyak buyer potensialdan disitu kemudian terjadi adanya transaksi penjualan dari pihak kopi perusahaan kopi dengan buyer luar negeri ataupun yang ada di Indonesia sendiri. Nah, stakeholder selanjutnya itu adalah para ilmuwan dalam hal ini para akdemisi misalakan seperti ee dosen e kemudian saya sendiri jugaa yaa sebagai praktisi juga sebagai akademisi lalu saya share kepada teman-teman akademisi untuk bisa meningkatkan kualitas dari perusahaan yang sedang kita kelola ini ...8”

Informan satu menyatakan bahwa daftar stakeholder perusahaan terdiri dari jajaran direksi, manajemen,staff, dan seluruh karyawan. Jajaran direksi, manajemen, staff, dan karyawan dikategorikan menjadi stakeholder internal. Selain stakeholder internal terdapat pula stockholder. Stockholder di perusahaan “Kopi Mahkota Raja” ini adalah owner. Sedangkan stakeholder eksternal yang disebutkan oleh informan satu terdiri dari pelanggan, pemerintah, masyarakat atau organisasi dan ilmuwan yang berperan sebagai praktisi maupun akademisi. PT. Berkat Mukmin Mandiri tergabung dalam beberapa jaringan organisasi antara lain ada organisasi GPEI (Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia), GAEKI (Gabungan Ekspor Kopi Indonesia), dan CTH (Coopertive Trading House). Jika informan pertama tadi menyampaikan daftar stakeholder secara spesifik, maka informan kedua justru menyampaikan stakeholder secara umum. Informan kedua menyampaikan stakeholder yang berbeda dengan jawaban dari informan pertama. Stakeholder kedua berpendapat bahwa stakeholder perusahaan terdiri dari

8

61

jaringan supplier, jaringan distributor, jaringan pasar domestik maupun luar negeri dan jaringan pemerintah. PT. Berkat Mukmin Mandiri tergabung dengan dua jaringan pemerintah antara lain jaringan KADIN (Kamar Dagang Industri) dan UMKM. Berikut ini disajikan hasil wawancara peneliti dengan informan kedua:

kalau jaringan itu semua jaringa kita bangun. Jaringan supplier, jaringan distributor, nah jaringan pasar domestik maupun luar negeri. Jadi kita bangun sendiri. Itu jadi kita tidak lupa bekerjasama dengan pemerintah lewat lembaga-lembaga kamar dagang industri (kadin) Jawa timur kebetulan saya saya jadi pengurus kadin terus lembaga pemerintah yang di UMKM koperasi ...9”

Kalau informan kedua memiliki pendapat bahwa jaringan ibu bisa jadi berasal dari pertemanan. Sebagaimana narasumber kedua mengungkapkannya sebagai berikut :

Kebetulan saya kan banyak teman-teman pengusaha. Saya banyak teman-teman birokrat. Nah jaringan itu yang kita kelola. Sebab orang akan besar kalau mereka punya jaringan. Usaha itu besar kalau usaha itu pasti besar insyaallah kalau mereka punya jaringan.10

... Jadi kan namanya jaringan itu bisa jaringan personal untuk pertemanan11”

Jaringan dapat dibentuk dari berbagai jalur. Salah satu jalur membentuk jaringan yaitu dengan membentuk jaringan pertemanan. Jaringan pertemanan yaitu jaringan antar personal yang terlibat interaksi secara langsung, sehingga membawa dampak baik bagi kedua belah pihak. Jalinan mitra bisnis antar personal akan membawa salah satu pihak atau kedua pihak mitra untuk memperluas jaringan melalui jaringan organisasional. Namun, jaringan personal

9

Wawncara dengan owner PT. BMM Sidoarjo pada tanggal 19 November 2016 10

Wawncara dengan owner PT. BMM Sidoarjo pada tanggal 19 November 2016 11

62

hanya terbatas antar kedua belah pihak saja, jadi untuk memperluas jaringan yang lebih besar membutuhkan jaringan personal yang lebih banyak lagi. Selain perusahaan menjalin kerjasama dengan personal, perusahaan juga menjalin kerjasama dengan jaringan institusional seperti pemerintah. Owner PT. Berkat Mukmin Mandiri meyakini bahwa jika semakin besar upaya perusahaan dalam menjalin kerjasama atau jaringan bisnis, maka perusahaan tersebut akan semakin besar pula. Pernyataan di atas sesuai dengan pendapat owner PT. Berkat Mukmin Mandiri. Berikut ini, peneliti menampilkan hasil wawancara dengan owner PT. Berkat Mukmin Mandiri.

“lalu ada jaringan institusional jaringan government jaringan pemerintah lalu ada jaringan corporate. Apa namanya corporat apa namanya corporate usaha . corporate business (usaha bisnis). Nah 4 jaringan iitu (diam) kita kelola sedemikian rupa tentu dengan kapasitas yang dimiliki oleh pesantren. Kebetulan saya kan banyak teman-teman pengusaha. Saya banyak teman-teman birokrat. Nah jaringan itu yang kita kelola. Sebab orang akan besar kalau mereka punya jaringan. Usaha itu besar kalau usaha itu pasti besar insyaallah kalau mereka punya jaringan. ....12” Selain stakeholder yang berasal dari Pemerintah, terdapat pula stakeholder yang berasal dari institusi kelembagaan. Institusi kelembagaan yang bermitra dengan perusahaan Kopi Mahkota Raja Blend Do’a antara lain CTH (Cooperative Trading House ), KADIN (Kamar Dagang Industri) Jawa timur, dan GAEKI (Gabungan Ekspor Kopi), serta asosiasi perkebunan besar. Hal ini pernyataan yang disampaikan oleh informan kepada peneliti :

... kelembagaan itu bisa dari CTH, bisa dari kadin, bisa dari gabungan perusahaan ekspor kopi (GAEKI) bisa dari asosiasi perkebunan besar.13”

12

Wawancara dengan owner PT. Berkat Mukmin Mandiri pada tanggal 19 November 2016 13

63

Gambar 4.8

Bentuk mitra bisnis “Kopi Mahkota Raja” dengan Organisasi GAEKI Perusahaan tidak cukup hanya membangun jaringan dari bidang istitusional saja. Owner dan general manager memiliki jaringan pertemanan yang luas, jadi jaringan pertemanan tersebut bisa dimanfaatkan untuk menjalin relasi. Owner perusahaan kopi juga mengungkapkan bahwa corporate holding bisa dibentuk dari relasi pertemanan yang sama-sama sudah memiliki jaringan group bisnis besar. Sebagai contoh, perusahaan membangun kerjasama dengan perusahaan Bamboe bumbu masak. Sebagaimana peneliti menampilkan hasil wawancara di lapangan sebagai berikut :

corporate itu (diam dan berfikir) bisa antar pertemanan yang sudah punya jaringan group bisnis. Seperti (diam) saya melakukan kerjasama dengan ee perusahaan Bamboe bumbu masak. Nah bumbu bamboe itu kan punya jaringan besar. Corporate holding14”

14

64

Gambar 4.9

Kopi Mahkota Raja tergabung dengan kemitraan bersama CTH

Stakeholder yang memiliki peran aktif dalam proses pengembangan kemajuan perusahaan menurut general manager Kopi Mahkota Raja adalah pelanggan. Alasannya sangat rasional. Jika perusahaan Kopi Mahkota Raja tidak memiliki pelanggan, tentu perusahaan Kopi juga tidak akan berkembang. Pelanggan memberikan komentar dan masukan yang sifatnya membangun itu juga untuk perkembangan dan kemajuan perusahaan. Sebagaimana yang telah diungkapkan informan saat di wawancarai di kantornya :

“justru di pelanggan

“... karena kita berbuat sesuatu adalah untuk pelanggan dan untuk

mendapatkan keuntungan juga karena pelanggan. Pelanggan itu menjadi satu aset yang sangaat besar bagi kami. Karena kami berproduksi untuk siapa kalau bukan untuk mereka. Lalu dijual kepada siapa kalau bukan untuk mereka. Ituu ituu bicara logika.... Dan setiap ada masukan keluhan

65

dari pelanggan itu akan menjadi satu koreksi bagi kita untuk mencapai satu tujuan yang disebut dengan e memajukan perusahaan15

Informan ketiga menambahkan salah satu daftar stakeholder yaitu PT. Golden Arfeztindo Jaya. PT. Golden Arfeztindo Jaya adalah stakeholder yang berperan dalam bidang penggorengan kopi. Perusahaan tersebut berada di Pasuruan. Data hasil wawancara ditampilkan sebagai berikut :

“golden arfeztindo jaya16

Peneliti juga mendapatkan informasi bahwa ada sebuah perusahaan penggorengan kopi yang berada di Buduran Sidoarjo. Perusahaan tersebut beridentitaskan PT. Indocoom Persada17 . Selanjutnya, peneliti mengecek kebenaran data hasil observasi dengan wawancara tidak terstruktur kepada general manager. Dan informasi tersebut benar adanya. Setelah perusahaan memperluas jaringan, perusahaan juga tetap harus menjaga kualitas produk. Menurut salah seorang anggota bagian produksi menjelaskan bahwa proses dalam pengelolaan kopi terdiri dari tiga fase yaitu fase pertama kopi datang dari Pasuruan itu langsung di ayak (filter). Filter ini berfungsi sebagai pemisah antara kopi yang bagus dalam bentuk bongkahan-bongkahan sempurna dan kopi yang sudah agak hancur. Proses berikutnya yaitu kopi di kemas. Kopi siap didistribusikan kepada pelanggan. Berikut ungkapan seorang anggota bagian produksi saat diwawancarai:

15

Wawancara dengan General manager PT. Berkat Mukmin Mandiri pada tanggal 19 Desember 2016

16

Wawancara dengan Anggota Bagian produksi PT. Berkat Mukmin Mandiri pada tanggal 19 Desember 2016

17

Hasil Observasi Peneliti dari laporan hasil PPL di perpustakaan PT. Berkat Mukmin Mandiri pada 28 September 2016

66

... dari pasuruan tadi, itu kan nyampe disini iyaa kan? Nah itu di proses ayak, habis di ayak (filter) di press habis itu baru bisa di kirim ke pelanggan18”

Supplier kopi Mahkota Raja berasal dari tiga lokasi yaitu Dampit, Tulungagung dan Jember. Dahulu perusahaan mengambil kopi dari Sumatera, namun sekarang sudah tidak lagi karena kurang sesuai dengan yang diharapkan owner perusahaan. Hal ini sebagaimana disampaikan oleh general manager Kopi Mahkota Raja Blend Do’a.

... dari daerah Dampit, daerah Jember...”19

Selain supplier kopi, perusahaan juga bermitra dengan beberapa perusahaan lainnya. Perusahaan mitra bisnis PT. Berkat Mukmin Mandiri antara lain PT. Indocom, PT. Asal Jaya Malang, dan PT. Golden Harveztindo.

... PT . PT Indocom itu ituu kontributor yang besar. Salah satunya itu. PT. Asal Jaya dari Malang. Indocom itu Sidoarjo, Asal Jaya itu Malang terus PT. Golden Halveztindo itu Malang...20

Pendapat lain menerangkan bahwa proses produksi kopi dimulai dengan penggorengan. Setelah kopi digoreng, lalu dikeluarkan dan didiamkan selama sepuluh hingga dua puluh menit. Tahap berikutnya, kopi dimasukin ke dalam karung dan dikirim kesini sebagai fungsi pabrikannya. Setelah kopi dibawa ke pabrik, tahap berikutnya adalah mendo’akan kopi. Setelah kopi di do’akan,

18

Wawancara dengan Anggota Bagian produksi PT. Berkat Mukmin Mandiri pada tanggal 19 Desember 2016

19

Wawancara dengan general manager Kopi Mahkota Raja Blend Do’a pada tanggal 19

Desember 2016 20

Wawancara dengan general manager Kopi Mahkota Raja Blend Do’a pada tanggal 19 Desember 2016

67

kemudian simpan selama beberapa hari agar tercium aromanya. Tahap berikutnya baru di pilah-pilah antara biji bagus dan biji yang agak hancur. Kopi Mahkota Raja dikemas dengan dua jenis, yaitu kopi goreng (roasting) dan kopi bubuk. Jadi, sebagian kopi yang telah dipilah langsung dibawa menuju tempat pengemasan. Sedangkan sebagian kopi dijadikan bubuk terlebih dahulu baru dibawa ke ruang pengemasan untuk dikemas. Kopi yang telah dibawa ke ruang pengemasan perlu ditimbang lagi sesuai dengan kemasan yang telah ditentukan. Setelah itu baru di press dan siap dimasukkan ke gudang. Sebelum kopi dimasukkan ke gudang, kopi di cek kembali oleh bagian logistik sebagai pertanggungjawaban divisi logistik dalam quality control. Hal ini berbeda dengan apa yang telah disampaikan oleh anggota produksi. Berikut peneliti sajikan hasil wawancara dengan manajer logistik:

„Setelah kopi di roasting itu dikeluarkan dan didiamkan selama lima belas sampai dua puluh menit. Baru dimasukin karung dan dijahit. Lalu dikirim kesini. Eee setelah sampai sini itudidoakan dulu. Lalu disimpan selama beberapa hari biar aromanya rasanya itu semakin kuat. Setelah itu baru di pilah-pilah antara biji hmmm (diam) bagus dengan biji yang agak hancur gitu. Lalu ada sebagian yang dijadikan bubuk. Setelah itu ditimbang lalu dikemas ke dalam plastik. Setelah dikemas dimasukkan ke dalam gudang dengan pengawasan saya dan pengontrolan dari bagian logistik. Dan terakhir kopi siap di pasarkan21”.

Sumber daya manusia manusia yang membantu mendistribusikan dan memasarkan kopi ada enam orang. Keenam orang tersebut berbagi tugas ada yang hanya kirim kopi saja, ada pula yang kirim kopi sekaligus mencari pasar baru dengan cara mempromosikan kopi Mahkota Blend Do’a. Nah, ada dua distributor Kopi Mahkota Raja yang mengambil kopi karena sebelumnya didatangi sales

21

68

perusahaan Kopi Mahkota Raja. Yang pertama, seorang perempuan hebat pemilik distributor besar kopi yang beralamatkan di Jl. Kyai Nawawi Gedongan Waru Sidoarjo. Ia bernama Bu Karomah. Ia berusia lima puluh tiga tahun. Ia telah berbisnis kopi sejak tahun 2006. Namun, ia mengambil kopi di Mukmin Mandiri ini baru tahun 2008. Alasan distributor kopi mengambil Kopi Mahkota Raja karena dilihat harganya yang murah dan kualitasnya sesuai dengan harganya. Awalnya, ia hanya mengambil delapan ratus kilo kopi biji. Lalu tahun berikutnya, ia mengambil satu ton. Hampir beberapa tahun pengambilannya tetap satu ton terus stabil. Ia bisa mengambil dua kali dalam sebulan. Lalu ia menambah pengambilannya menjadi satu ton setengah. Kopi biji satu ton setengah tersebut bisa habis dalam jangka waktu kurang lebih lima belas hari. Jadi ia tetap mengambil satu bulan dua kali dengan kuantitas 1,5 ton tiap kali pengambilan. Kopi dikirim ke rumahnya oleh seorang marketer khusus pilihan dari owner. Hal ini sebagaimana informan menyampaikan kepada peneliti :

“... kulo pundhut sedoyo pundi seng murah ngoten looh dik (iya masih

tetap, saya ambil semua mana yang murah gitu lah dik)

nggeh mriku niku kados pados pelanggan ngoten lohh mbak. Nggeh niku ngriki piyambak (yaa sana itu seperti cari pelanggan gitu lohh mbak. Iya itu kesini sendiri)

nggeh niku wau keronoo regine nggeh rodok murah (yaa itu tadi karena harganya agak murah)

... Pertama kali ryen namung wolongatus kilo ...

nggeh satu ton, suweee satu ton, sakniki pun mehh satu ton setengah ( yaa satu ton, lamaaa ambil satu ton, sekarang sudah hampir satu ton setengah)

tapi mboten sampe setengah wulan niku pun telas kok satu ton setengan niku (tapi tidak sampai setengah bulan sudah habis satu ton setengah itu)

69

... nggeh satu bulan nggeh mboten sampe anuuu, maksud e nggeh niku wau lohh, dua kaliiii tapi mboten sampe satu bulan kiro-kiro (... yaa satu bulan ya tidak sampai anuu, maksudnya yaa itu tadi lohh dua kali tapi kira-kira tidak sampai satu bulan) 22”

Bu Karomah mengungkapkan bahwa agen yang mengambil kopi di tempatnya hanya ada satu. Agen tersebut berasal dari daerah Sepanjang. Awalnya dulu, agen kopi tersebut mendatangi. Namun, sekarang agen tersebut dapat memesan kopi melalui via telfon. Setelah Bu Karomah mendapat telfon dari agen, ia segera mengirimkan kopi dengan diantarkan oleh putranya. Berikut peneliti sajikan hasil wawancara dengan informan:

... Agen nggeh namung setunggal tok tiyang Sepanjang ngriko (... Agen yaa ada tapi Cuma satu orang saja dari Sepanjang sana)

... milahi kulo sadehan tiyang e pun ngriki piyambak, abit siyen. Sak niki pun ngebel mawon kulo ter aken (yaa mulai saya jualan orangnya sudah kesini sendiri. Dari dulu. Sekarang tinggal telvon saja langsung saya antarkan)

... yugo kulo piyambak (yaa anak saya sendiiri)23

Agen dari Sepanjang biasanya memesan kopi lima puluh kilo. Kopi lima puluh kilo terjual habis dalam waktu kurang lebih lima belas hari (setengah bulan). Semenjak Bu Karomah menjual kopi bubuk, pendapatnnya semakin meningkat. Namun, kopi yang dijual Bu Karomah merupakan hasil percampuran antara Kopi Mahkota Raja dengan kopi gorengannya sendiri. Ia juga mengambil kopi biji

Dokumen terkait