• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penyajian Materi …………………………….. 95-100

Dalam dokumen 143545886-Buku-Ajar-Ekonomi-Pembangunan.pdf (Halaman 15-200)

BAB I KONSEP, PRINSIP, MASALAH DASAR EKONOMI

B. Penyajian Materi …………………………….. 95-100

PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP EKONOMI PEMBANGUNAN

Ekonomi Pembangunan (Development Economics) sebagai: ”Suatu cabang ilmu ekonomi yang bertujuan untuk menganalisis masalah-masalah ekonomi yang dihadapi oleh negara-negara sedang berkembang dan cara-cara untuk mengatasi masalah-masalah itu supaya negara-negara tersebut dapat membangun ekonominya lebih cepat”. Tujuan analisis ekonomi pembangunan adalah: untuk menelaah faktor-faktor yang menimbulkan ketiadaan pembangunan atau pembangunan yang lambat dinegara-negara sedang berkembang dan beberapa pendekatan dan cara-cara serta berbagai pilihan kebijaksanaan yang dapat ditempuh untuk mengatasi masalah yang dihadapi oleh negara yang sedang berkembang sehingga dapat mempercepat jalannya pembangunan (Sukirno, 1985:4). Usaha pembangunan yang sedang giat dilaksanakan oleh negara sedang berkembang (developing countries) didunia pada umumnya berorientasi bagaimana memperbaiki atau mengangkat tingkat hidup (level of living), harga diri dan kebebasan masyarakat dinegara berkembang agar mereka bisa hidup seperti masyarakat di negara maju (developed countries).

16

Ruang Lingkup Ilmu Ekonomi Pembangunan digolongkan 2 yaitu:Pertama, pembangunan ekonomi baik bersifat deskriptif maupun analitis bertujuan untuk memberikan gambaran tentang berbagai sifat perekonomian masyarakat di negara sedang berkembang tentang berbagai sifat perekonomian masyarakat di negara sedang berkembang dan implikasinya terhadap kemungkinan untuk membangun ekonomi kawasan/negara; Kedua, berbagai pilihan kebijaksanaan pembangunan yang dapat dilakukan dalam usaha untuk mempercepat proses pembangunan ekonomi di negara.

Berbagai pendekatan dalam upaya pemecahan problema dihadapi oleh negara sedang berkembang terdapat 2 (dua) pendekatan adalah:Pertama, menguraikan mengenai sifat masalah dan mempertimbangkan arti kuantitatifnya: (apa sebenarnya yang menjadi sumber hambatan (bottle-neck) negara sedang berkembang dalam situasi pembangunan yang lambat ? dan dengan cara bagaimana analisis ekononmi bisa memecahkan persoalan pembangunan ekonomi?).Kedua,menyelidiki dan memilih alternatif kebijaksanaan relevan seharusnya dilaksanakan di negara sedang berkembang.

Dimensi pembangunan berorientasi pada perhatian untuk mengatasi keterbelakangan dalam bentuk kemiskinan, pengangguran dan ketimpangan.

Ilmu ekonomi berkaitan dengan alokasi sumberdaya untuk menghasilkan barang dan jasa. Ekonomi Pembangunan berdasarkan pada alokasi sumberdaya bersangkutpaut formulasi kebijaksanaan pemerintah.

ARTI DAN MAKSUD PEMBANGUNAN EKONOMI

Ekonomi Pembangunan adalah cabang ilmu ekonomi yang bertujuan untuk menganalisis masalah yang dihadapi negara-negara sedang berkembang.

Pembahasan Ekonomi Pembangunan bersifat deskriptif, analisis dan pilihan kebijaksanaan.

Meier dan Baldwin dalam bukunya: “Economics Development,

Theory, History and Policy”. Menurut Baldwin, 1957:2-3: “Economics development is a process whereby an economy is real national income increase on a long period of time.And if the rate of development is greather than rate of population growth, then per capita real income will increase”.

17

Menurut definisi lama Ekonomi Pembangunan: Pembangunan Ekonomi adalah suatu proses menyebabkan pendapatan per kapita suatu masyarakat meningkat dalam jangka panjang. Pembangunan

Ekonomi diartikan sebagai: suatu proses menyebabkan pendapatan

per kapita penduduk suatu masyarakat meningkat dalam jangka panjang, dimana mengandung 3 (tiga) unsur yaitu:(1).pembangunan ekonomi sebagai suatu proses berarti:perubahan terus menerus didalamnya telah mengandung unsur kekuatan sendiri untuk investasi baru; (2).usaha meningkatkan pendapatan per kapita;(3).kenaikan pendapatan per kapita harus berlangsung dalam jangka panjang.

Menurut konggres ISEI(Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia) berkesimpulan Teori Pembangunan berkembang sekarang dilihat dari 3 bagian besar yaitu:(1).Kelompok menekan faktor variabel ekonomi

mempengaruhi pertumbuhan ekonomi oleh

Kindleberger;(2).Kelompok menekankan pada struktur mempengaruhi pembangunan ekonomi oleh Todaro, Chenery, Syrquin dan Mirdal banyak faktor lingkungan dan mengarah teori ekonomi Neo-Marxis; (3).Kelompok Paul Streeton (Penulis) buku:“The Frontiers Of Development Studies”, menekan faktor pelaksana pembangunan mempengaruhi corak pembangunan.

Perkembangan ekonomi selalu dipandang sebagai kenaikan dalam pendapatan per kapita karena kenaikan pendapatan per kapita merupakan suatu pencerminan dari timbulnya perbaikan dalam kesejahteraan ekonomi masyarakat. Suatu alternatif umum, indek ekonomi pembangunan sudah dipakai tingkat pertambahan Gross

National Product Per Capita sebagai bahan pertimbangan suatu

negara untuk mengukur output yang lebih besar.

Apakah pendapatan per kapita yang meningkat mencerminkan tingkat kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan? Pengalaman pembangunan di masa lalu orientasi strategi pembangunan terfokus pada peningkatan pendapatan per kapita menimbulkan ketimpangan, kemiskinan, pengangguran dan ketidakmerataan dalam distribusi, pendapatan yang umum dialami negara yang mengalami kenaikan pendapatan per kapita.

Ukuran pembanguann dengan pendapatan per kapita memiliki banyak kelemahan diantaranya: (1).Tingkat kesejahteraan seseorang sulit diukur dan subyektif sifatnya; (2). Dalam perhitungannya kurang memperhatikan aspek distribusi pendapatan; (3).Pendapatan per kapita tidak dapat memberikan gambaran mengenai masalah pengangguran.

18

Masalah pembangunan merupkan suatu jalinan eksistensi dari masalah sosial dan ekonomi. Oleh karena itu, kebijaksanaan pembangunan ekonomi yang dilaksanakan perlu mempertimbangkan faktor bersifat non-ekonomi yaitu: untuk melengkapi analisis yang ditinjau dari sudut ekonomi.

Pendapatan per kapita sebagai ukuran pembanguna memiliki banyak kelemahan karena kurang mencerminkan tingkat kesejahteraan yang sebenarnya, tidak menjamin kesempatan kerja dan pemerataan.

Michael P. Todaro,(1977:87) dalam buku: ”Economics For

Development World: An Introduction To Principles Problem And Polecies For Development”, sebagai berikut: “Economics development should there part be received as a multidimensional process involving the reorganization and reorientation of entire economic and social system, it typically involves radical changes institutional social and administrative structure as well as in popular attitudes and sometimes even customs and beliefe. Finally, development is usually in national contex, its widespread reaisation may necessitate fundamental modification of the international economic and social system”.

Definisi baru Pembangunan Ekonomi adalah suatu proses multidimensional yang melibatkan perubahan besar secara sosial dalam ekonomi. Pembangunan diartikan sebagai: suatu proses multideimensional yang melibatkan perubahan besar dalam struktur sosial, sikap mental yang sudah terbiasa, dan lembaga nasional termasuk percepatan/akselerasi pertumbuhan ekonomi, pengurangan dan pemberantasan kemiskinan yang absolut. Jadi, pengertian pembangunan ekonomi sudah mengalami perubahan yang mencakup berbagai aspek kehidupan, oleh sebab itu pengertian pembangunan harus dilihat secara dinamis dan bukan sebagai konsep statis.

United Nation: Developments Administration: Current approach and trade in public administration for national development, 1975): mengenai Teori dan Strategi Pembangunan

Nasional: Prof.H.Bintaro Tjokroamidjojo dan Drs. Mustapadidjaya AR, Jakarta, 1982).

MAKSUD PEMBANGUNAN EKONOMI

Pembangunan Ekonomi merupakan usaha peningkatan pendapatan per kapita dengan memperhitungkan penduduk,

19

sedangkan Pertumbuhan Ekonomi tidak memperhatikan pertumbuhan penduduk.

Perbedaan pembangunan ekonomi (economic development) dengan pertumbuhan ekonomi (economic growth) adalah dalam pembanguna ekonomi terkandung arti: adanya usaha untuk meningkatkan pendapatan per kapita masyarakat atau Gross Domestic Product dimana kenaikan diikuti oleh perombakan dan modernisasi serta memperhatikan aspek pemerataan pendapatan (income equity), sedangkan pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai: kenaikan Gross Domestic Product (GDP) tanpa memandang kenaikan itu lebih besar atau lebih kecil dari pertumbuhan penduduk dan tanpa memandang apakah ada perubahan dalam struktur ekonomi atau tidak. Jadi, pada umum pembangunan selalu diikuti dengan pertumbuhan, tapi pertumbuhan belum tentu disertai dengan pembangunan. Pada tingkat permulaan pembangunan ekonomi selalu diikuti dengan pertumbuhan atau sebaliknya:makanan,pakaian dan tempat tinggal (contoh: penghasilan US $ 50 per tahun) disebut:garis kemiskinan internasional dipakai untuk memperkirakan luasnya kemiskinan dunia (Todaro, 1978:72).

Kemiskinan Absolut adalah jumlah masyarakat yang hidup dibawah tingkat penghasilan minimum yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pokok seperti: makanan, pakaian dan tempat tinggal.

ARAH DAN STRATEGI PEMBANGUNAN

Pergeseran persepsi ahli ekonomi untuk merumuskan arah dan strategi pembangunan ekonomi menitikberatkan pada konsep: big

push (dorongan besar), take off (lepas landas), leaf-forward

(lompatan kedepan), unbalanced growth (pembangunan tak seimbang), linkage (kaitan), growth inducing mechanism (mekanisme yang mendorong pertumbuhan), commercial points (orientasi komersial), disguised unemployment (pengangguran tak kentara) sehingga menimbulkan ketimpangan ekonomi, kelebihan kapasitas produksi, kepadatan perkotaan, pengangguran, kemiskinan, dan stagnasi pedesaan.

Dewasa ini bergeser kepada strategi pembangunan yang baru menitiberatkan: integrated rural development (pembangunan pedesaan yang terpadu), agricultural intensification (intensifikasi pertanian), intermediate technology (teknologi madya), appropriate

20

tenaga kerja), small industries and export promotion (promosi industry kecil dan ekspor), employment generation (penciptaan lapangan kerja), nutricion and health development (perbaikan gizi dan kesehatan), social and human resources development (pengembangan sumberdaya manusia dan sosial), income distribution (distribusi pendapatan), dan institutional change (perubahan institusional) (Kwik Kian Gie, 1983:128).

Modernisasi suatu masyarakat adalah: suatu transformasi, suatu perubahan masyarakat dalam segala aspeknya. Bidang ekonomi modernisasi berarti: tumbuhnya komplek industry yang besar dimana produksi barang-barang konsumsi dan barang sarana produksi diadakan secara masal. Aspek yang spektakulaer dalam modernisasi suatu masyarakat adalah pergantian teknik produksi dari cara tradisional ke cara modern (Prof.Dr. J.W. Schoorl, Modernisasi Pengantar Sosiologi Pembangunan Negara Sedang Berkembang, Gramedia, Jakarta, 1974,Hal:1).

Sedangkan menurut Gunnar Myrdal mengemukakan ide-ide modernisasi mencakup:(1).Rasionalitas substitusi metode-metode modern, cara berfikir,bertindak, berproduksi, distribusi dan konsumsi bagi praktek kuno dan tradisional; (2).Perencanaan yaitu: mencari sistem pelaksanaan kebijaksanaan yang terkoordinasi dan rasional yang bisa membawa dan mempercepat pembangunan ekonomi; (3).Persamaan sosial dan ekonomi, yaitu: persamaan dalam status, kesempatan dalam memperoleh penghasilan, kekayaan, dan tingkat kehidupan; (4).Perbaikan sikap-sikap dan lembaga-lembaga yang ada. Oleh karena itu, ciri-ciri manusia modern meliputi: (1).Memiliki kesiapan diri dan bersifat terbuka terhadap inovasi; (2). Mempunyai jangkauan dan pandangan yang luas terhadap berbagai masalah; (3). Lebih berorientasi terhadap masa sekarang dan masa depan; (5). Percaya bahwa menguasai alam untuk mengatur hidup; (6). Percaya bahwa kehidupan tidak dikuasai oleh nasib dan orang tertentu; (7). Sadar dan menghormati masyarakat/ kehormatan orang lain; (8). Mempunyai keyakinan tentang kegunaan ilmu dan teknologi; (9).Memiliki keyakinan dan menggunakan prinsip keadilan sesuai dengan peranan masing-masing (Siagian, Administrasi Pembangunan, 1972).

Pembangunan ekonomi dipandang sebagai suatu proses multidimensional mencakup segala aspek dan kebijaksanaan yang komprehensif baik ekonomi maupun non-ekonomi. Hal terpenting menentukan sasaran pembangunan, karena kebijaksanaan

non-21

ekonomi baik fisik realita maupun keadaan fikiran yang dimiliki oleh masyarakat mencakup usaha untuk memperoleh kehidupan yang lebih baik. Goulet ada 3 (tiga) nilai hakiki pembangunan yaitu: perbaikan tingkat hidup, peningkatan harga diri, dan peningkatan kebebasan.

Todaro, 1983:1280 mengenai sasaran pembangunan yang minimal dan pasti harus ada adalah (1).Meningkatkan persediaan dan memperluas pembagian/pemerataan bahan pokok yang dibutuhkan untuk bisa hidup, seperti: perumahan, kesehatan dan lingkungan; (2).Mengangkat taraf hidup termasuk menambah dan mempertinggi pendapatan dan penyediaan lapangan kerja, pendidikan yang lebih baik, dan perhatian yang lebih besar terhadap nilai budaya manusiawi, bukan untuk memenuhi kebutuhan materi saja,tapi untuk meningkatkan kesadaran harga diri baik individu maupun nasional; (3).Memperluas jangkauan pilihan ekonomi dan sosial bagi semua individu dan nasional dengan cara: membebasakan dari sikap budak dan ketergantungan, tidak hanya hubungan dengan orang lain dan negara lain, tapi dari sumber kebodohan dan penderitaan.

Arah strategi pembangunan untuk mencapai sasaran pembangunan ekonomi: (1).Meningkatkan output nyata/produktivitas yang tinggi terus menerus meningkat (output tinggi dapat meningkatkan persediaan dan memperluas pembagian bahan kebutuhan pokok untuk hidup, termasuk penyediaan perumahan, pendidikan dan kesehatan); (2).Tingkat penggunaan tenaga kerja yang tinggi dan pengangguran yang rendah ditandai tersedia lapangan kerja yang cukup; (3).Pengurangan dan pemberantasan ketimpangan; (4).Perubahan sosial, sikap mental, dan tingkah laku masyarakat dan lembaga pemerintah.

Sebab akibat kumulatif sirkulasi adalah proses sebab akibat

dari proses mutldimensional keterbelakangan. Menurut Gunar

Myrdal, Asian Drama, Pantheon, New York, 1968.Apendik 4: Sebab

AkibatKumulatif Sirkuler/Circular Cummulative Causation: 3 komponen pokok keterbelakangan yaitu: tingkat penghasilan rendah (kurang kebutuhan pokok untuk bisa hidup, rendah kesadaran akan harga diri dan terbatasnya kebebasan). Rendahnya tingkat hidup dalam bentuk tidak cukup kebutuhan pokok, kesehatan dan jaminan sosial rendah, kurangnya pendidikan semua adalah saling berhubungan satu sama lain dalam bentuk akibat pendapatan yang rendah disebabkan karena produktivitas tenaga kerja rata-rata rendah. Rendahnya produktivitas sebagai akibat berbagai faktor termasuk

22

bidang pengadaan dan pemeliharaan kesehatan buruk, makanan tidak bergizi, sikap kerja kurang baik, tingginya pertumbuhan penduduk dan tingginya pengangguran. Bidang ketenagakerjaan, kurang adanya keahlian, managerial dan keseluruhan rendahnya pendidikan tenaga kerja. Teknik penghematan dalam produksi yang kurang sebagai akibat subsistensi modal untuk tenaga kerja. Rendahnya permintaan tenaga kerja dan tinggi penawaran tenaga kerja mengakibatkan banyak pengangguran rendah produktivitas dan rendah pendapatan mengakibatkan rendah tabungan dan investasi dan membatasi tenaga kerja. Pendapatan yang rendah menyebabkan tingkat hidup (pendapatan, kesehatan dan pendidikan) rendah menyebabkan rendah produktivitas dan seterusnya.

23 Gambar 1.1.Skematis Multidimensional Keterbelakangan

PERSEDIAAN TK TINGGI KEBUTUHAN TK

RENDAH

SIKAP KERJA KURANG BAIK KEMAMPUAN MANAJERIAL KURANG MEMADAI ANGKA KEMATIA N KARENA TINGKAT PERTUMB UHAN PENDUD PENGANGGUR AN TINGGI DAN PENYEBARAN INVESTAS I PER KAPITA KETERSEDI AAN TK MENGHAS ILKAN PRODUKTIVIT AS TENAGA TINGKAT GIZI DAN KESEHATA KESEMPA TAN PENDIDIK PENDAPA TAN TABUNG AN

TIDAK DAPAT MENGONTROLNASIB SENDIRI

KEMAUAN UNTUK BERGANTUNG DAN DI DOMINASI

I. TINGKAT HIDUP YANG RENDAH

1.Kemiskinan Mutlak: hidup tidak berkecukupan dalam memenuhi

2.PENGHAR GAAN DIRI RENDAH (Identitas, Martabat,R asa Hormat,

3. KEBEBASAN YANG TERBATAS:

(A). DARI DOMINASI:

1. PERDAGANGAN

2 BANTUAN MASYARAKAT / PRIBADI

3. TEKNOLOGI 4. PENDIDIKAN

5. NILAI / TINGKAT GAYA HIDUP

24 UKURAN PEMBANGUNAN: PENDAPATAN PER KAPITA DAN TINGKAT KESEJAHTERAAN

Pendapatan per kapita menggambarkan tingkat kesejahteraan karena berhubungan dengan tingkat pertumbuhan penduduk. Menurut Hasibuan, 1987:40-41: pembangunan ekonomi ada kemajuan bila pendapatan nasional atau pendapatan per kapita naik diikuti perubahan struktur ekonomi, teknik produksi, ada modernisasi dan masyarakata tradisional berkembang menjadi masyarakat dinamis berfikir rasional ekonomi dalam tindakannya. Tingkat produktivitas sebenarnya memberi gambaran nyata tentang keadaan ekonomi suatu negara. Menurut Soemitro, produktivitas diartikan sebagai perbandingan antara input-output, sedangkan produktivitas per kapita adalah: besarnya produksi yang dihasilkan per jiwa, per satu jam kerja (productivity per man hour): rumus: h N Y PerKapita odutivitas   Pr

dimana: Y = besarnya pendapatan nasional; N = jumlah tenaga kerja; h = jumlah jam kerja rata-rata.

Tingkat produktivitas dilihat dari: ICOR = Incremental Capital Output Ratio, yaitu: perbandingan antara capital yang diinvestasikan dengan satuan output. Jadi, bila ICOR tinggi, maka produktivitas rendah dan sebaliknya bila ICOR rendah, maka produktivitas tinggi.

Pembangunan ekonomi harus diikuti dengan kenaikan pendapatan per kapita nasional dan perubahan struktur ekonomi dan struktur masyarakat.

Pendapatan per kapita akan naik bila produktivitas per kapita naik. Produktivitas per kapita dipengaruhi oleh: jumlah dan mutu faktor produksi, alokasi, distribusi pendapatan dan aspek-aspek kemasyarakatan.

Negara sedang berkembang tingkat produktivitas masih rendah karena dipengaruhi oleh faktor ekonomis dan non-ekonomi dalam pembangunan (Hasibuan, 1987:42-43) adalah:

(1).Jumlah dan mutu faktor produksi yang terbatas, dimana “semakin banyak jumlah dan semakin baik mutu modal, tenaga kerja, alam, dan skill yang dimiliki oleh suatu negara, produktivitas akan semakin besar.

(2).Alokasi dari sumber-sumber, artinya: perimbangaan cara pemakaian faktor produksi diantara berbagai faktor ekonomi dalam masyarakat

25

bersangkutan dan kombinasi faktor dalam sektor ekonomi bersangkutan.

(3).Distribusi pendapatan yang adil, artinya: adanya distribusi pendapatan yang adil akan mendorong semangat kerja meningkat otomatis produktivitas akan naik.

(4).Aspek masyarakat dimana kegiatan ekonomi berlangsung dalam suku masyarakat, karena dalam pembangunan tidak lepas dan memperhitungkan corak hidup, kebudayaan tradisi, politik dan nilai sosial masyarakat. Kebiasaan masyarakat dalam melaksanakan tindakan kurang produktif dan tindakan didorong oleh rasa prestise dikurangi serta masyarakat didorong untuk bertindak ekonomi. Pertumbuhan cara berpikir masyarakat merupakan pra kondisi untuk menciptakan pembangunan ekonomi sehat dan dinamis di negara sedang berkembang dewasa ini.

CARA MENGHITUNG PENDAPATAN NASIONAL

Menurut Samuelson, 1985:133: Pendapatan Nasional /National

Income adalah produk barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat

dalam suatu perekonomian dinyatakan dalam 1(satu) tahun tertentu. Pendapatan nasional sebagai tolak ukur prestasi ekonomi suatu negara sampai saat ini digunakan untuk laju pembangunan.

Pendapatan nasional dihitung 3 (tiga) pendekatan,yaitu: (1).Pendekatan Produksi

Dihitung melakukan perhitungan terhadap nilai produksi diciptakan oleh faktor produksi yang ada di suatu negara, tanpa membedakan apakah faktor produksi milik orang asing/warga negara dan hasilnya disebut GDP/Gross Domestic Product, dihitung cara: menjumlahkan dari tiap–tiap sektor sebagai berikut: (a).Sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan; (b).Sektor Pertambangan; (c).Sektor Industri dan Pengelolaan; (d).Sektor Perusahaan Air, Listrik dan Gas;(e).Sektor Industri Bangunan;(f).Sektor Pengangkutan, Perdagangan dan Jasa Lain.

Pendekatan Produksi untuk menghitung pendapatan nasional dihitung hanya nilai tambah (value added) yaitu: selisih antara nilai penjualan perusahaan dengan nilai pembelian bahan mentah serta jasa lain, dilakukan untuk menghindari perhitungan ganda/dua kali (Double

Counting).

Apabila pendapatan nasional (GNP) dari setiap sektor dikurang pendapatan diperoleh oleh orang asing dibawa ke luarnegeri, hasilnya disebut: GNP/Gross National Product atau Pendapatan Nasional Kotor(GNB/ Gross National Bruto).

26

(2). Pendekatan Pengeluaran

Dilakukan cara: menjumlahkan seluruh pengeluaran berbagai golongan pembeli dalam masyarakat, hitung: nilai setiap transaksi jasa dan arus barang akhir dan untuk menghindari ada double counting, artinya:nilai barang antara/ intermediate goods yaitu: barang yang digunakan untuk menghasilkan baranglain atau barang harus melalui proses produksi lanjut sebelum dimanfaatkan langsung oleh konsumen, sehingga nilai ll adalah value added = nilai barang akhir (final goods).

Analisis Ekonomi Makro menurut perhitungan Pendapatan Nasional didasarkan sifat pengeluaran dilakukan oleh: setiap rumah tangga konsumen, rumah tangga perusahaan, pemerintah, dan sektor luar negeri berupa ekspor dan impor. Pendapatan nasional (Y) merupakan penjumlahan dari nial pengeluaran rumah tangga (C), pengeluaran perusahaan (I), pengeluaran pemerintah (G), dan ekspor dan impor (X-M): Y = C + I+ G+ (X – M). Hasil perhitungan cara pengeluaran disebut: GNP /Gross National Product.

(3). Pendekatan Penerimaan

Dilakukan cara: menjumlahkan pendapatan dari faktor produksi digunakan dalam menghasilkan barang dan jasa. Pendapatan dihitung adalah: pendapatan diperoleh oleh faktor produksi, seperti: para pemilik modal, para pekerja dan para pengusaha. Para pemilik faktor produksi masing-masing akan memperoleh : gaji (wage = w); sewa (rente = r); profit (laba = keuntungan = p). Nilai yang diperoleh dinamaka: NI (National Income). p i r w NI    

Pendapatan Nasional Riil harus dihitung menurut harga konstan atau menggunakan GNP Deflator. . 100 min arg X GNPRill al GNPNo a sH ratauIndek GNPDeflato

Pendapatan nasional menunjukkan: tingkat kegiatan ekonomi yang dicapai pada suatu tahun, sedangkan pertumbuhane ekonomi merupakan perubahan tingkat pendapatan berlaku dari tahun ke tahun.

Perekonomian mengalami pertumbuhan atau perkembangan apabila tingkat kegiatan ekonomi lebih tinggi daripada dicapai masa sebelum, karena dari tahun ke tahun terjadi perubahan harga mempengaruhi nilai nominal pendapatan nasional, maka pendapatan nasional dihitung menurut harga konstan/tetap, yaitu: menggunakan Indeks Harga (Price

Index) : harga rata-rata hitung harga rata-rata tertimbang dari berbagai

27

digunakan untuk mengabaikan laju inflasi atau untuk mendorong angka GNP disebut: faktor penyesuaian GNP / GNP Deflator.

Peranan Indeks Harga (Price Index) adalah menyesuaiakan GNP Nominal (GNP atas dasar harga yang berlaku menjadi GNP Rill (GNP atas dasar harga konstan tahun dasar).

GNP Riil adalah GNP diukur atas harga tertimbang pada tahun dasar.

XPNB IH

PNR100

Dimana: PNRt = Pendapatan Nasional Rill pada tahun berjalan. PNBt = Pendapatan Nasional Nominal.

IH t = Indeks Harga tahun t.

Laju Pertumbuhan Ekonomi pada suatu tahun tertentu sebagai berikut: 100 1 X PNRti PNRt PNRt GT    dimana:

GT = Growth (Pertumbuhan Ekonomi)

PNRt = Pendapatan Nasional Riil pada Tahun Berjalan PNRt-1 = Pendapatan Nasional Riil pada Tahun Sebelumnya.

INDEKS HARGA KONSUMEN DAN INDEKS HARGA

PRODUSEN

CONSUMER PRICE INDEX/ Indeks Harga Konsumen (CPI) mengukur biaya pembelian pembelian dari sejumlah barang tertentu mewakili pembelian daripara konsumen di kota besar.

Perbedaan GNP Deflator dengan CPI terletak pada:

a.Deflator mengukur harga dari kelompok barang yang jauh luas dari CPI,sedangkan CPI mengukur biaya dari barang tertentu yang sama dari tahun ke tahun.

b.CPI mencakup secara langsung harga impor, sedangkan GNP Deflator mencakup hanya harga yang diproduksi di dalam negeri. c.Dalam CPI, komponen biaya bunga mewakili biaya perumahan. 2).PRODUCER PRICE INDEX/PPI atau INDEK HARGA PRODUSEN PPI sangat berbeda dengan CPI dalam cakupan.

PPI dihitung adalah: barang setengah jadi dan bahan baku. PPI khusus:indeks dari bahan sensitif dipakai sebagai salah satu indikator lingkaran bisnis. PPI dan CPI adalah: indeks harga membandingkan biaya sekarang dan biaya tahun dasar dari sekumpulan barang dengan susunan tetap.

28

INDEKS HARGA KONSUMEN (IHK) atau INDEKS HARGA

PRODUSEN (IHP) 100. . . X Poi Qoi Pti Qoi    (Dornbusch, 1984:62) dimana: 

Qoi jumlah berbagai barang pada tahun dasar

Poi = harga tahun dasar

Pti harga pada tahun dasar

Dinamakan: INDEKS HARGA LASPEYERS/ INDEKS BASE

WEIGHT (tertimbang pada tahun dasar).

GNP DEFLATOR: tertimbang dari periode sekarang untuk menghitung IHK DAN IHP.

100 X DASAR HARGATAHUN erdasarkan GNPdiukurb ANG HARGASEKAR erdasarkan GNPdiukurb R GNPDEFLATO . 100 . . X Pti Qti Pti Qti R GNPDEFLATO

GNP DEFLATOR = INDEKS HARGA PAASCHE = INDEKS NOMINAL.

GNIP Rill mengukur perubahan output fisik didalam perekonomian antara periode waktu berbeda, cara: menilai semua barang yang diproduksi didalam 2 periode pada harga yang sama atau constant dollars.

GNP Nominal mengukur: nilai output dalam suatu periode tertentu diukur: harga pasar pada periodenya atau nilai barang diproduksi dengan harga berlaku tahun tersebut.

GNP Nominal berubah dari tahun ke tahun karena 2 (dua) sebab: (1).Berubahnya output fisik dari barang-barang.

(2).Berubahnya harga pasar.

Tabel 1.1. Gambaran GNP Riil dan Nominal GNP Nominal 1992 GNP Nominal

Dalam dokumen 143545886-Buku-Ajar-Ekonomi-Pembangunan.pdf (Halaman 15-200)

Dokumen terkait