• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penyalahgunaan Narkoba dan Perilaku Beresiko

Dalam dokumen BAB I PENDAHULUAN... I-1 (Halaman 51-61)

ANALISIS KONDISI DAN SITUASI P4GN

A. Kondisi Prevalensi P4GN Nasional

3. Penyalahgunaan Narkoba dan Perilaku Beresiko

Angka prevalensi penyelahgunaan narkoba pernah pakai di Indonesia sebesar 2,40%, sedangkan angka prevalensi penyelahgunaan narkoba setahun terakhir pakai sebesar 1,80%.

Berdasarkan provinsi angka prevalensi paling besar ada di Provinsi Sumatera utara. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3.1

Angka Prevalensi Penyalahgunaan Narkoba Berdasarkan Provinsi

No Provinsi Pernah Pakai Setahun Terakhir Pakai

1. Aceh 2,80% 1,90%

2. Sumatera Utara 7,00% 6,50%

3. Sumatera Barat 1,50% 1,10%

4. Riau 0,90% 0,50%

5. Jambi 0,50% 0,40%

6. Bengkulu 1,30% 0,90%

7. Kepulauan Riau 0,40% 0,30%

8. Sumatera Selatan 5,50% 5,00%

9. Bangka Belitung 0,90% 0,60%

Melarang, 48.30 Menasehati,

37.90

Melaporkan, 13.70

Ikut memakai/menge

darkan/menjadi kurir, 0.10

Prevalensi P4GN III-12

No Provinsi Pernah Pakai Setahun Terakhir Pakai

10. Lampung 0,90% 0,90%

11. Banten 1,40% 0,90%

12. DKI Jakarta 4,90% 3,30%

13. Jawa Barat 0,60% 0,40%

14. Jawa Tengah 2,30% 1,30%

15. DI Yogyakarta 3,60% 2,30%

16. Jawa Timur 2,50% 1,30%

17. Bali 0,60% 0,30%

18. Kalimantan Barat 0,80% 0,40%

19. Kalimantan Tengah 0,70% 0,40%

20. Kalimantan Utara 1,70% 1,20%

21. Kalimantan Timur 0,50% 0,10%

22. Kalimantan Selatan 1,80% 1,30%

23. NTB 0,50% 0,30%

24. NTT 0,10% 0,10%

25. Sulawesi Barat 0,80% 0,70%

26. Sulawesi Selatan 0,90% 0,60%

27. Sulawesi Tengah 3,30% 2,80%

28. Gorontalo 1,00% 0,70%

29. Sulawesi Utara 0,80% 0,70%

30. Sulawesi Tenggara 1,00% 0,80%

31. Maluku 0,20% 0,20%

32. Maluku Utara 0,20% 0,20%

33. Papua 0,30% 0,30%

34. Papua Barat 0,30% 0,30%

Nasional 2,40% 1,80%

Sumber : Pusdatin BNN, 2020

Angka prevalensi penyalahgunaan narkoba didominasi oleh laki-laki yaitu pernah pakai sebesar 4,80% sedangkan setahun terakhir pakai sebesar 3,70%. Sedangkan angka prevalensi penyalahgunaan narkoba perempuan pernah pakai sebesar 0,40%

sedangkan setahun terakhir pakai sebesar 0,20%. Selengkapnya dapat dilihat pada grafik berikut.

Prevalensi P4GN III-13 Sumber : Pusdatin BNN, 2020

Gambar 3.19. Prevalensi Penyalahgunaan Narkoba Berdasarkan Jenis Kelamin

Angka prevalensi penyalahgunaan narkoba berdasarkan keolompok umur paling besar pada kelompok umur 24-49 tahun yaitu angka prevalensi pernah pakai sebesar 3,10% sedangkan angka prevalensi setahun terakhir pakai sebesar 2,40%.

Selengkapnya dapat dilihat pada grafik berikut.

Sumber : Pusdatin BNN, 2020

Gambar 3.20. Prevalensi Penyalahgunaan Narkoba Berdasarkan Kelompok Umur

Angka prevalensi penyalahgunaan narkoba berdasarkan kegiatan utama paling besar pada orang yang bekerja yaitu angka prevalensi pernah pakai sebesar 3,50% sedangkan angka prevalensi

4.80

0.40 3.70

0.20

Laki-laki Perempuan

Pernah Pakai Setahun Terakhir Pakai

1.80 3.10 1.30

1.30 2.40 1.00

<24 Tahun 24-49 Tahun 50-64 Tahun Pernah Pakai Setahun Terakhir Pakai

Prevalensi P4GN III-14

setahun terakhir pakai sebesar 2,70%. Selengkapnya dapat dilihat pada grafik berikut.

Sumber : Pusdatin BNN, 2020

Gambar 3.21. Prevalensi Penyalahgunaan Narkoba Berdasarkan Kegiatan Utama

Angka prevalensi penyalahgunaan narkoba berdasarkan tingkat pendidikan paling besar pada jenjang pendidikan SMA/MA yaitu angka prevalensi pernah pakai sebesar 47,70% sedangkan angka prevalensi setahun terakhir pakai sebesar 57,40%.

Selengkapnya dapat dilihat pada grafik berikut.

Sumber : Pusdatin BNN, 2020

Gambar 3.22. Prevalensi Penyalahgunaan Narkoba Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Jenis narkoba yang dikonsumsi penyelahguna setahun terakhir pakai paling banyak yaitu jenis alami (perkotaan 67,00%)

Bekerja Sekolah Mengurus

RT Menganggur

Pernah Pakai 3.50 1.50 0.40 2.60

Setahun Terakhir Pakai 2.70 1.10 0.30 1.60

SD/MI Sederajat

SMP/MTs Sederajat

SMA/MA

Sederajat Akademi/PT

Pernah Pakai 0.00 4.90 47.70 47.40

Setahun Terakhir Pakai 0.00 6.80 57.40 35.80

Prevalensi P4GN III-15

(Perdesaan 71,00%), Sintetis (perkotaan 57,00%) (perdesaan 53,00%), Semi Sintetis (perkotaan 6,00%) (Perdesaan 1,00%), NPS (perkotaan 5,00%) (perdesaan 2,00%). Selengkapnya dapat dilihat pada grafik berikut.

Sumber : Pusdatin BNN, 2020

Gambar 3.23. Jenis Narkoba Yang Dikonsumsi Penyelahguna Setahun Terakhir Pakai

Jenis narkoba yang terbanyak digunakan penyalahguna setahun terakhir adalah Ganja yaitu sebesar 65,50%, Benzodiazepine sebesar 38,00%, Shabu, Yaba, SS (Methamphetamines) sebesar 33,60%, Ekstasi sebesar 18,70%, dan Pil Koplo, BK Mbiat, Roda sebesar 14,60%. Selengkapnya dapat dilihat pada grafik berikut.

Alami Sintetis Semi Sintetis NPS

Perkotaan 67.00 57.00 6.00 5.00

Perdesaan 71.00 53.00 1.00 2.00

Prevalensi P4GN III-16 Sumber : Pusdatin BNN, 2020

Gambar 3.24. Jenis Narkoba Yang Terbanyak Digunakan Penyalahguna Setahun Terakhir

Alasan pertama kali pakai narkoba bagi penyalahguna adalah coba-coba (laki-laki 41,90%) (Perempuan 26,3%), Bujukan teman (laki-laki 36,80%) (Perempuan 28,90%), Bersenang-senang (Laki-laki 4,30%) (perempuan 10,5%), konflik keluarga (laki-laki 1,50%) (perempuan 7,9%). Selengkapnya dapat dilihat pada grafik berikut.

Sumber : Pusdatin BNN, 2020

Gambar 3.25. Alasan Pertama Kali Pakai Narkoba Bagi Penyalahguna Berdasarkan jenis Kelamin

Asal usul penyalahguna mendapatkan narkoba pertama kali pada setahun terakhir pakai yaitu paling banyak dari teman sebesar 92,40% kemudian dari oknum petugas sebesar 2,20% dan dari

65.50 38.00

33.60 18.70

14.60

Ganja Benzodiazepine Shabu, Yaba, SS (Methamphetamines) Ekstasi Pil Koplo, BK Mbiat, Roda

Coba-coba Bujukan Teman Bersenang-senang

Konflik Keluarga

Laki-laki 41.90 36.80 4.30 1.50

Perempuan 26.3 28.9 10.5 7.9

Prevalensi P4GN III-17

lainnya sebesar 2,00%. Selengkapnya dapat dilihat pada grafik berikut.

Sumber : Pusdatin BNN, 2020

Gambar 3.26. Asal Usul Penyalahguna Mendapatkan Narkoba Pertama Kali Pada Setahun Terakhir

Berdasarkan cara memperolehnya, penyalahguna narkoba paling banyak melalui Diberikan Gratis sebesar 69,30%, kemudian membeli bersama teman sebesar 47,50%, Membeli sendiri tatap muka sebesar 46,50%, Membeli lewat telepon sebesar 4,80%, dan membeli online sebesar 0,30%. Selengkapnya dapat dilihat pada grafik berikut.

Sumber : Pusdatin BNN, 2020

Gambar 3.27. Cara Memperoleh Narkoba bagi Penyalahguna Setahun Terakhir

Teman, 92.40 Oknum Petugas,

2.20 Lainnya, 2.00

69.30 47.50

46.50 4.80

0.30

Diberikan Gratis Membeli Bersama Teman Membeli Sendiri Tatap Muka Membeli Lewat Telepon Membeli Online

Prevalensi P4GN III-18

Tempat yang biasa digunakan untuk memakai narkoba yaitu rumah/kamar/apartemen sebesar 31,00%, Rumah Kosong sebesar 24,70%, Jalan/gang sebesar 23,70%, taman/kebu/hutan sebesar 13,30%, tempat hiburan malam sebesar 12,70%, pasar/warung sebesar 10,20%, tempat kerja sebesar 7,30%, dan sekolah/kampus sebesar 6,40%. Selengkapnya dapat dilihat pada grafik berikut.

Sumber : Pusdatin BNN, 2020

Gambar 3.28. Tempat Yang Biasa Digunakan Untuk Memakai Narkoba

Dampak psikis penyalahgunaan narkoba paling sering dikeluhkan oleh penyalahguna yaitu nafsu makan berkurang/berlebih sebesar 53,90%, gangguan pola tidur sebesar 51,70%, gangguan konsentrasi 40,50%, kecemasan/kegelisahan sebesar 38,50%, peningkatan/penurunan emosi sebesar 37,50%.

Selengkapnya dapat dilihat pada grafik berikut.

31.00 24.70

23.70 13.30

12.70 10.20 7.30 6.40

Rumah/Kamar/Apartemen Rumah Kosong Jalan/Gang Taman/Kebun/Hutan Tempat Hiburan Malam Pasar/Warung Tempat Kerja Sekolah/Kampus

Prevalensi P4GN III-19 Sumber : Pusdatin BNN, 2020

Gambar 3.29. Dampak Psikis Penyelahgunaan Narkoba

Dampak fisik penyalahgunaan narkoba paling sering dikeluhkan oleh penyalahguna yaitu gangguan penglihatan sebesar 32,40%, gangguan pernafasan sebesar 22,40%, gangguan pencernaan sebesar 20,20%, gangguan penciuman sebesar 14,90%, dan gangguan saluran kemih sebesar 6,60%. Selengkapnya dapat dilihat pada grafik berikut.

Sumber : Pusdatin BNN, 2020

Gambar 3.30. Dampak Fisik Penyelahgunaan Narkoba

Sanksi sosial masyarakat bagi penyalahguna narkoba paling sering dilakukan adalah dijauhi sebesar 20,00%, dikucilkan sebesar

53.90 51.70 40.50

38.50 37.50

Nafsu Makan Berkurang/berlebih Gangguan Pola tidur Gangguan konsentrasi Kecemasan/kegelisahan Peningkatan penurunan emosi

32.40 22.40

20.20 14.90

6.60

Gangguan Penglihatan Gangguan Pernafasan Gangguan Pencernaan Gangguan Penciuman Gangguan Saluran Kemih

Prevalensi P4GN III-20

10,8%, dimusuhi sebesar 7,30%, dan dibully sebesar 7,10%.

Selengkapnya dapat dilihat pada grafik berikut.

Sumber : Pusdatin BNN, 2020

Gambar 3.31. Sanksi Sosial Bagi Penyelahguna Narkoba

Kecenderungan bagi pemakai narkoba diperkotaan jika terjerat oleh hukum berhenti menggunakan narkoba sebesar 46,90%, sedangkan penyalahguna narkoba di perdesaan yang telah terjerat hukum cenderung masih tetap menggunakan narkoba yaitu sebesar 76,9%. Selengkapnya dapat dilihat pada grafik berikut.

Sumber : Pusdatin BNN, 2020

Gambar 3.32. Sikap Pemakai Narkoba Jika Terjerat Hukum

20.00 10.8

7.30 7.10

Dijauhi Dikucilkan Dimusuhi Di Bully

Perkotaan Perdesaan

Berhenti 46.90 23.1

Tidak Berhenti 53.1 76.9

Prevalensi P4GN III-21

4. Intervensi Program Pencegahan dan Pemberantasan

Dalam dokumen BAB I PENDAHULUAN... I-1 (Halaman 51-61)