• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV BAHAN MATERI UNIT KOMPETENSI

4.9. Memasang Jalur Pipa Air Kotor

4.9.2. Penyambungan pipa air kotor ditemukenali

Cetakan biru untuk bangunan besar terdiri dari tiga set:

2. Cetakan biru struktur yang menggambarkan struktur-struktur pendukung bangunan. Termasuk didalamnya, tiang-tiang, pondasi, dinding pondasi, kolom, balok, plat lantai dan atap.

3. Cetakan biru arsitektur yang merupakan skema keseluruhan bangunan (kecuali detail struktur dan mekanik). Cetakan biru arsitektur menggambarkan rangka, dinding, partisi, rencana penyelesaian dinding, ornamen, kabinet, dan lain-lain yang menyangkut dinding dan partisi.

4. Cetakan biru mekanikal menggambarkan perpipaan, heating dan sistim kelistrikan. Cetakan biru mekanikal merupakan outline dari cetakan arsitektur, tetapi dalam hal sistem perpipaan, menggambarkan gambar lengkap dari instalasi peralatan plambing dan perpipaan. Pada bangunan-bangunan lebih kecil dan bangunan tempat tinggal, cetakan-cetakan struktur dan mekanikal lebih sering tergabung bersama dengan cetakan arsitektur.

4.9.2. Penyambungan pipa air kotor ditemukenali

Seorang palaksana / tukang plambing sebelum melakukan penyambungan pipa air kotor terlebih dahulu hari mengenali berbagai jenis pipa plastik dan fiting disambungkan hanya dengan satu cara dari tiga cara, tergantung pada penggunaan jenis pipa itu. Tiga cara yang digunakan oleh tukang plambing menyambung pipa plastik dan fitingnya, yaitu:

1. Sambungan las pelarut (solvent weld joint);

Sambungan las pelarut (solvent weld joint) dibuat oleh ikatan pelarut menghasilkan sistem las yang mirip dengan sistem las logam. Bahan awal (primer) dan pelarut (solvent) sebetulnya melembekkan bagian luar pipa dan bagian dalam fiting. Bila disambungkan dengan kondisi yang benar, kedua permukaannya menyatu dan membentuk satu bahan pejal sekuat bahan pipanya.

Untuk memperoleh sambungan las permanen, diperlukan tiga persyaratan : a) Menggunakan bahan awal (primer) dan pelarut yang benar baik;

b) Penyatuan yang baik (good interference fit); c) Persiapan dan teknik pemasangan yang baik.

Judul Modul :Memasang Pipa Air Kotor

Buku Informasi Versi : 2009 Versi: 2009

43

a. Bahan awal dan pelarut yang benar baik.

Setiap jenis plastik memerlukan bahan awal (primer) dan/atau cairan pelarut (solvent cement) yang benar dan baik. Kedua bahan itu harus jelas dipersyaratkan khusus untuk jenis pipa plastik yang akan dipasang. Tidak ada bahan yang sangat memuaskan sebagai pelarut "universal". Berbagai jenis plastik memiliki struktur molekul yang berbeda dan memerlukan bahan kimia khusus agar dapat menembus masuk ke dalam plastik dengan baik. Dengan pelarut "universal" hanya diperoleh ikatan permukaan, bukan sambungan las yang baik.

Untuk menjamin mutu sambungan las yang baik dan pejal pada plastik PVC dan CPVC, harus digunakan bahan awal, bukan pilihan. Bahan awal bdungsi membersihkan permukaan, membuang lapisan atas dan mengawali proses pelunakan plastik. Untuk mengelas sambungan plastik ABS hanya dibutuhkan pelarut ABS; bahan awal tidak diperlukan.

b. Penyatuan yang baik.

Pipa plastik dan fitingnya diproduksi dengan presisi dan spesifkasi yang cermat untuk menjamin penyatuan yang baik.

Berbeda dengan fiting tembaga, bagian dalam soket fiting plastik dibuat tirus, sehingga terjadi kontak yang baik antara pipa dengan bagian dalam fiting, sebelum pipa mencapai dudukan bagian dalam soket.

Gambar 5. Menunjukkan penyatuan yang baik antara pipa dan fiting yang dilas dengan pelarut

Judul Modul :Memasang Pipa Air Kotor

Buku Informasi Versi : 2009 Versi: 2009

44

Gambar 6.a. Menunjukkan

cara memotong pipa tegak lurus pada sumbunya

Gambar 6.b. Menunjukkan cara membuang serpihan

Sebelum menggunakan bahan awal atau pelarut, cek dulu penyatuannya, yaitu pipa harus pas masuk ke setengah bagian soket fiting.

Setelah diberi bahan awal dan/atau pelarut, pipa dapat dengan mudah ditekan ke dalam soket, sehingga diperoleh ikatan yang erat pada luas permukaan yang cukup dan menyatu menjadi satu kesatuan.

c. Persiapan dan Pemasangan.

Teknik pemasangan berikut ini telah diuji dan terbukti benar untuk plastik ABS dan PVC yang dipakai untuk sistem air buangan, air kotor dan ven; dan CPVC (Chlorinated Polyvinyl Chloride ) untuk sistem yang bertekanan. Dengan cara yang cermat mengikuti teknik tersebut, dapat menghemat waktu dan memperoleh sambungan tahan bocor dan permanen yang terjamin baik, Pada dasarnya teknik pemasangan itu berlaku untuk ketiga jenis plastik.

Berikut ini adalah delapan langkah persiapan dan pemasangan:

1) Memotong pipa tegak lurus pada sumbunya. Gunakan kotak pesegi (miter box) dan gergaji atau pemotong pipa yang tajam (sharp tube cutter) dengan pisau khusus untuk plastik. Bila ujung pipa tidak tegak lurus pada sumbunya, pipa tidak akan pas masuk ke dalam fiting dan sambungannya lemah.

2) Menghaluskan ujung pipa. Buang semua serpih di ujung pipa yang telah dipotong; ujung yang kasar akan menggeser pelarut pada waktu perakitan. Gunakan pisau atau perkakas pembuang serpih (deburring tool) hingga ujung pipa benar-benar licin.

3) Mengecek kecocokan pipa pada fitingnya. Dalam keadaan kering, pipa harus dapat pas masuk hanya sampai ke setengah kedalaman fiting; tidak dapat masuk sampai mentok ke ujung fiting. Setelah disambung akan diperoleh sambungan yang kuat dan pejal.

Judul Modul :Memasang Pipa Air Kotor

Buku Informasi Versi : 2009 Versi: 2009

45

Gambar 6.c. Menunjukkan

mengecek kecocokan pipa pada fitingnya

Gambar 6.d. Menunjukkan cara memulaskan bahan awal pada

fiting plastic PVC atau CPVC

4) Memutas bahan awal (primer) - hanya untuk PVC dan CPVC. Pastikan bahwa permukaan yang akan disambung bersih dan kering. Gunakan hanya bahan awal (primer) khusus untuk PVC dan/atau CPVC. Pulaskan ^rtebih dulu bahan awal ke bagian dalam fiting - jangan sampai ada sisanya yang cair tertinggal di ujung dalam fiting, kemudian pulaskan ke bagian luar ujung pipa sepanjang bagian yang cocok dengan bagian dalam fiting

5) Tunggu 5 sampai 15 detik sebelum dipulas dengan cairan pelarut (solvent

cement).

6) Memulaskan cairan pelarut (solvent cement). Pulaskan cairan pelarut merata ke seluruh bagian dalam fiting yang masih basah oleh bahan awal, namun tidak meninggalkan gumpalan sisa pelarut yang dapat menghambat aliran air. Kemudian pulaskan cairan pelarut ke bagian ujunt> pipa yang sudah diberi bahan awal. Harus diperhatikan, bahwa tidak ada pelarut "universal" yang dapat dipakai untuk menyambung semua jenis plastik. Gunakan pelarut sesuai dengan jenis bahan plastiknya.

7) Memasukkan pipa ke dalam fitingnya. Sebelum cairan pelarut menguap, masukkan pipa sekuat tenaga sambil diputar seperempat lingkaran ke dalam fiting, sehingga cairan pelarut terbagi merata. Diamkan dan tahan sambungan selama 10 detik, agar cairan pelarut mengikat kedua permukaan yang bertemu.

Judul Modul :Memasang Pipa Air Kotor

Buku Informasi Versi : 2009 Versi: 2009

46

Gambar 6.e. Menunjukkan cara

memulaskan cairan pelarut pada pipa plastik

Gambar 6.d. Menunjukkan cara menyatukan pipa ke dalam fiting

8) Mengecek sambungan yang benar. Sisa cairan pelarut harus tampak keluar pada permukaan pertemuan pipa dan fiting yang menandakan bahwa cairan pelarut cukup. Bila tidak terdapat cairan pelarut yang tersisa keluar, berarti cairan pelarut kurang; sehingga dapat menyebabkan sambungan bocor. 9) Membersihkan kelebihan cairan pelarut. Sisa atau kelebihan cairan pelarut

dibersihkan dengan kain yang bersih, sehingga diperoleh sambungan yang penuh merata dan mempercepat proses penyambungan.

2. Sambungan fiting sisipan (insert fitting joint);

Fiting sisipan untuk pipa PE (polyethylene) didorong ke ujung pipa dan dieratkan dengan klem baja anti noda (stainless steel clamp).

Berikut ini adalah tiga langkah yang diperlukan untuk membuat sambungan fiting sisipan pada slang plastik tentur (flexible plastic tubing):

Gambar 6.f. Menunjukkan cara mengecek sisa cairan yang

keluar

Gambar 6.g. Menunjukkan cara membersihkan kelebihan cairan

Judul Modul :Memasang Pipa Air Kotor

Buku Informasi Versi : 2009 Versi: 2009

47

1) Potong slang dengan pemotong slang plastik (plastic tubing cutter), pisau

atau gergaji;

2) Pasang klem baja anti noda pada ujung slang lentur, kemudian masukkan fiting sisipan ke dalam ujung slang sampai ke bahu fiting (fitting shoulder);

3) Geser klem baja anti noda sampai ke bagian fiting (di dalam slang) dan eratkan klem itu dengan obeng.

3. Sambungan fiting mekar (flare fitting joint).

Sambungan mekar untuk slang plastik lentur dibuat dengan langkah-langkah berikut ini:

1) Potong slang tegak lurus pada sumbunya sepanjang yang diperlukan dengan pemotong slang plastik (plastic tubing cutter).

Gambar 7.a. Menunjukkan cara memasukkan fiting sisipan ke dalam slang lentur, dan menempatkan klem pada ujung slang

Gambar 7.b. Menunjukkan cara mengeratkan klem dengan obeng

Judul Modul :Memasang Pipa Air Kotor

Buku Informasi Versi : 2009 Versi: 2009

48

Gambar 8.c. Menunjukkan perakitan sambungan mekar

2) Pasang mur mekar (flare nut) pada slang.

3) Masukkan plug pemandu (pilot plug) perkakas pemekar ke dalam fiting, pasang gegep klem (damping plier) dan putar perkakas itu 5 sampai 10 putaran untuk menyelesaikan pemekaran.

4) Selesaikan penyambungan dengan cara menempatkan ujung slang yang sudah mekar pada fiting, dan mengencangkan mur mekar pada fiting. Gunakan dua buah kunci, sebuah pada fiting dan sebuah lagi pada mur mekar.

Gambar 8.a. Menunjukkan cara memotong slang plastik tegak lurus pada sumbunya dengan memotong slang plastik

Gambar 8.b. Menunjukkan cara memasukkan plug perkakas pemekar dan memutarnya 5-10 putaran

Judul Modul :Memasang Pipa Air Kotor

Buku Informasi Versi : 2009 Versi: 2009

Dokumen terkait