• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN

6. Penyebab perubahan psikologis dalam masa kehamilan

Peningkatan emosional ibu hamil dapat terjadi karena dan faktor janin. Faktor

janin dinyatakan oleh partisipan berikut ini:

”Kadang-kadang kalau ada masalah saya tidak seimbang berpikirnya. Saya sempat stress memikirkan kondisi bayi saya, letaknya nyunsang”

(Partisipan A)

”Saya khawatir dengan keadaan bayi saya yang akan lahir, bisa lahir normal nggak ya, sama pengen bayi saya lahir secara normal nggak

kurang satupun” (Partisipan J)

b. Faktor bawaan hamil

Peningkatan emosional ibu hamil juga dapat terjadi karena bawaan hamil.

Bawaan hamil dinyatakan oleh partisipan berikut ini:

”Biasalah, mungkin bawaan hamilt, kadang kalau suami lambat pulang

ada sih dongkol dihati ini” (Partisipan F)

“inikan memang bawaan hamil, biasanya ibu-ibu hamil saya lihat juga begitu, emosinya nggak terkontrol”

(Partisipan G)

7. Upaya dalam menghadapi perubahan psikologis dalam masa kehamilan

Dalam menghadapi perubahan emosional yang meningkat diperlukan dukungan

suami dan memperbanyak kegiatan religius. Hal tersebut dinyatakan partisipan berikut

ini:

a. Mendapat perhatian dari suami

”Tapi suami pandai membuat hati saya senang lagi, suka buat cerita lucu

jadi buat saya ketawa” (Partisipan B)

”Kalau umpamanya saya lagi marah, untungnya suami saya pandai ngambil hati dan bujuk saya, saya diajak cerita-cerita, diceritainlah misalnya gini-gini, kalau umpamanya bisa diterima saya baikan lagi ”

b. Memperbanyak kegiatan religius

”Lebih baik dialihkan dengan banyak berdoa dan mendengar musik-musik religi”

(Partisipan C)

”Untuk mengatasinya saya banyak-banyak beribadah saja, banyak shalat tenangkan pikiran, saya juga banyak baca buku ” (Partisipan G)

Dari hasil penelitian diatas maka dapat disimpulkan bahwa perubahan fisiologis

yang dialami partisipan dalam masa kehamilan terdiri dari peningkatan pada berat badan,

hyperpigmentasi pada warna kulit, dan payudara membesar dan tegang. Penyebab

terjadinya perubahan fisiologis yang dialami partisipan adalah karena terjadi faktor janin,

perubahan hormon, dan kebiasaan. Ketidaknyamanan umum yang dirasakan selama

kehamilan antara lain: kaki bengkak, mual dan muntah, keputihan, perubahan pada sistem

eliminasi, sesak nafas, rambut rontok, dan nyeri punggung. Upaya yang dilakukan untuk

mengurangi ketidaknyamanan umum selama kehamilan, antara lain: istirahat,

mengurangi konsumsi garam, mengkonsumsi makanan berserat, mengkonsumsi susu,

menjaga kebersihan daerah kemaluan, mengurangi konsumsi kopi dan teh, menggunakan

pakaian yang tidak ketat, dan menggunakan shampoo antirontok. Selain terjadi perubahan

fisiologis diperoleh pendapat tentang perubahan psikologis dalam masa kehamilan yaitu

terjadi peningkatan emosi. Peningkatan emosional ibu hamil dapat terjadi karena faktor

janin dan bawaan hamil. Dalam menghadapi perubahan emosional yang meningkat

BAB V

PEMBAHASAN

Pada bab ini akan diuraikan tentang pembahasan hasil penelitian dengan literatur

yang berhubungan dengan pengalaman primigravida terhadap perubahan fisiologis dan

psikologis dalam masa kehamilan yang meliputi perubahan fisiologis, penyebab

perubahan fisiologis, ketidaknyamanan umum selama kehamilan, upaya yang dilakukan

untuk mengurangi ketidaknyamanan umum selama kehamilan, perubahan psikologis,

penyebab perubahan psikologis, dan upaya yang dilakukan dalam menghadapi perubahan

psikologis dalam masa kehamilan.

A. Interpretasi dan hasil diskusi

3. Perubahan fisiologis dalam masa kehamilan

Dari hasil penelitian diperoleh tiga pendapat tentang perubahan fisiologis dalam

masa kehamilan, yaitu peningkatan pada berat badan, hyperpigmentasi pada warna kulit,

dan payudara membesar dan tegang.

Peningkatan pada berat badan, hyperpigmentasi pada warna kulit, dan payudara

membesar dan tegang sesuai dengan pernyataan Manuaba (1998) dan Prawirohardjo

(2002) bahwa dengan terjadinya kehamilan maka seluruh sistem dalam tubuh seorang

wanita hamil mengalami perubahan yang mendasar sehingga dapat menunjang

perkembangan dan pertumbuhan janin dalam rahim. Adapun perubahan fisiologis yang

dialami ibu hamil meliputi uterus, vagina, ovarium, payudara, sirkulasi darah ibu, traktus

2.

Penyebab perubahan fisiologis dalam masa kehamilan

Dari hasil penelitian diperoleh penyebab terjadinya perubahan fisiologis yang

dialami partisipan yaitu karena faktor janin, perubahan hormon, dan kebiasaan

WHO JHPIEGO (2003) mengemukakan bahwa tubuh ibu hamil berubah untuk

mendukung perkembangan dari kehidupan baru di dalam uterus untuk mempersiapkan

janin ke dunia luar. Perubahan fisiologis yang terjadi pada ibu hamil disebabkan oleh

perubahan hormonal selama kehamilan, pertumbuhan dan perkembangan janin dalam

rahim, dan perubahan ukuran uterus akibat semakin tumbuh dan berkembangnya janin di

dalam uterus.

Sedangkankebiasaan menggaruk perut tidak termasuk penyebab perubahan warna

kulit seperi striae tetapi dapat memperparah striae. Hal ini sesuai dengan pernyataan

Abdullah (2009) bahwa ada satu mitos yang menghubungkan kehamilan dan kulit. Jika

digaruk, kulit perut ibu hamil akan menimbulkan guratan-guratan. Guratan di perut ibu

hamil disebut striae gravidarum, warnanya kecokelatan. Garukan tidak menimbulkan

striae. Namun, garukan dapat memperparah striae. Apalagi jika sebelumnya sudah

memiliki gangguan kulit yang sama.

3. Ketidaknyamanan umum yang terjadi selama kehamilan

Dari hasil penelitian diperoleh pendapat partisipan tentang ketidaknyamanan

umum selama kehamilan, seperti: kaki bengkak, mual dan muntah, keputihan, perubahan

pada sistem eliminasi, sesak nafas, rambut rontok, dan nyeri punggung.

Pernyataan partisipan tentang ketidaknyamanan umum yang terjadi selama

Prawirohardjo (2002) yang mengemukakan bahwa selama kunjungan antenatal, seorang

ibu hamil mungkin mengeluhkan bahwa ia mengalami ketidaknyamanan. Keluhan ini

merupakan ketidaknyamanan yang normal dan merupakan bagian dari perubahan

fisiologis yang terjadi pada tubuh ibu selama kehamilan. Berikut ketidaknyamanan yang

umum terjadi dalam masa kehamilan : (1) Cloasma Gravidarum, (2) Perubahan warna,

(3) Areola, (4) Diarrhea, (5) Edema dependen, (6) Sering Luang air kecil / Nocturia, (7)

Striae gravidarum, (8) Gatal-gatal, (9) Gusi berdarah, (10) Hemorroids (wasir), (11)

Hidung tersumbat/berdarah, (12) Kemerahan di telapak tangan, (13) Keputihan, (14)

Keringat bertambah, (15) Konstipasi, (16) Kram pada kaki, (17) Sesak

nafas/Hyperventilasi, (18) Nyeri ligamentum rotundum, (19) Perut kembung, (20)

Rambut rontok, (21) Rasa mual/muntah-muntah, (22) Sakit kepala, (23) Sakit punggung,

(24) Varices pada kaki / vulva.

4. Upaya yang dilakukan untuk mengurangi ketidaknyamanan umum selama kehamilan

Dari hasil penelitian, partisipan menyebutkan bahwa upaya yang dilakukan untuk

mengurangi ketidaknyamanan umum selama kehamilan, antara lain: istirahat,

mengurangi konsumsi garam, mengkonsumsi makanan berserat, mengkonsumsi susu,

menjaga kebersihan daerah kemaluan, mengurangi konsumsi kopi dan teh, menggunakan

pakaian yang tidak ketat, dan menggunakan shampoo antirontok.

Istirahat merupakan upaya untuk mengurangi kaki bengkak. Prawirohardjo (2002)

mengemukakan bahwa ibu hamil dengan bengkak pada kaki dianjurkan untuk banyak

minum, mengkompres dingin, memakai sepatu longgar dan meninggikan kaki pada saat

Mengurangi konsumsi garam bukan merupakan upaya untuk mengurangi kaki

bengkak pada ibu hamil dengan tekanan darah normal. Pernyataan tersebut dikemukakan

oleh Muzaki (2009) yang menyatakan bahwa Ibu hamil yang mengalami kaki bengkak

biasanya disebabkan oleh terhambatnya atau menurunnya aliran darah balik dari daerah

tungkai bawah ke arah jantung yang bisa diakibatkan oleh kandungan yang menekan

vena cava inferior atau vena lain sekitarnya. Disamping itu juga bisa disebabkan oleh

peningkatan tekanan darah dari ibu hamil. Pada ibu hamil terutama yang sudah lebih dari

4 bulan dianjurkan tidur sering miring ke kiri untuk mengurangi penekanan pada vena

cava inferior dan juga meninggikan kedua kaki untuk membantu kelancaran aliran balik

darah dari kaki yang menuju ke jantung, sedang bagi ibu hamil dengan tekanan darah

yang cenderung meningkat, sebaiknya memang mengurangi konsumsi garam yang

berlebihan disamping kontrol ke dokter untuk dievaluasi apakah sudah memerlukan

bantuan atau pemberian obat-obatan atau tidak.

Mengkonsumsi makanan berserat merupakan upaya untuk mengurangi susah

buang air besar. Kusmarjadi (2008) menyatakan bahwa pencegahan dan pengobatan

konstipasi adalah dua hala yang sejalan. Berikut ini beberapa hal yang dapat dilakukan

untuk mencegah serta mengobati jika mengalami konstipasi: makan diet tinggi serat,

banyak minum air putih, dan olah raga teratur.

(1) Makan diet tinggi serat. Idealnya konsumsi serat 25-30 gram perhari yang berasal

dari buah, sayur, sereal, roti, dan lain-lain.

(2) Banyak minum air putih. Banyak meminum air sangat penting, terutama jika

tinggi serat merupakan kombinasi terbaik untuk mengatasi/mencegah konstipasi.

Keringat, udara panas dan olah raga akan meningkatkan kebutuhan air tambahan.

(3) Olah raga teratur. Jika tidak aktif, akan semakin memperbesar terjadinya

konstipasi. Olah raga seperti jalan dan berenang bisa menstimulasi gerakan usus.

Lakukan tiga kali seminggu selama 20-30 menit.

Mengkonsumsi susu merupakan salah satu upaya yang dilakukan partisipan untuk

mengurangi mual dan muntah. Saifuddin (2002) mengemukakan bahwa salah satu upaya

untuk mengurangi mual dan muntah yaitu dengan minum susu untuk mengurangi mual.

Selain itu ibu hamil dianjurkan untuk menghindari makanan yang pedas, berminyak dan

goreng-gorengan, serta makan dalam porsi kecil - kecil dan sering. Setelah makan

dianjurkan posisi tetap tegak (jangan berbaring), untuk mencegah terjadinya aliran balik

makanan dari lambung ke kerongkongan.

Menurut partisipan, keputihan dalam masa kehamilan dapat diatasi dengan

menjaga kebersihan daerah kemaluan. K u s m a r ja d i ( 2 0 0 8 ) m e n ya t a ka n b a hw a pada

keputihan yang dikategorikan normal tidak perlu ada terapi khusus, yang penting adalah

membersihkan organ intim secara benar dan teratur. Umumnya cukup dengan sabun

khusus vagina dan air bersih serta menjaga agar pakaian dalam tetap kering dan bersih

setiap saat.

Partisipan menyatakan bahwa mengurangi konsumsi kopi dan teh merupakan

salah satu upaya yang dilakukan partisipan untuk mengurangi sering kencing pada ibu

hamil. Sering kencing pada ibu hamil menurut WHO JHPIEGO (2003) dapat diatasi

dengan cara membatasi minum bahan diuretiks seperti kopi, teh, dan cola dengan

kosongkan kandung kemih saat terasa dorongan untuk kencing, perbanyak minum pada

siang hari, dan jangan kurangi minum pada malam hari untuk mengurangi nocturia

kecuali jika nocturia mengganggu tidur.

Menggunakan pakaian yang tidak ketat merupakan upaya yang dilakukan

partisipan untuk mengurangi sesak nafas. Salah satu upaya yang dilakukan untuk

mengurangi sesak nafas menurut Farrer (2001) dapat dilakukan dengan cara menghindari

memakai pakaian yang ketat. Upaya lain untuk mengurangi sesak nafas dapat dilakukan

dengan cara jika sesak napas mulai datang, berbaringlah dengan posisi kepala dan bahu

lebih tinggi. Untuk memberikan tambahan ruang pernapasan, angkatlah kedua lengan ke

atas kepala. Bisa juga dengan bernapas perlahan-lahan dan dalam-dalam. Bernapas

pendek-pendek merupakan hal biasa pada masa akhir kehamilan karena tertekannya

diafragma oleh rahim yang makin membesar, terutama setelah kehamilan di atas 32

minggu.

Selain untuk mengurangi sesak nafas, menggunakan pakaian yang tidak ketat juga

merupakan upaya yang dilakukan partisipan untuk mengurangi nyeri pada punggung.

WHO JHPIEGO (2003) menyatakan bahwa salah satu upaya untuk mengurangi sakit

punggung adalah gunakan BH yang menopang, dan dengan ukuran yang tepat. Selain itu

upaya untuk mengurangi nyeri punggung dapat dilakukan dengan cara menghindari

sepatu berhak tinggi, mengangkat beban berat, keletihan, gunakan kasur yang keras untuk

tidur, dan gunakan bantal saat tidur untuk meluruskan punggung.

Menggunakan shampoo anti rontok merupakan upaya yang dilakukan partisipan

hamil dapat diatasi dengan cara menjaga kebersihan rambut dan jika perlu gunakan

shampoo.

5. Perubahan Psikologis dalam masa kehamilan

Dari hasil penelitian, partisipan mengatakan selama masa kehamilan terjadi

peningkatan emosional. Sosiawan (2008) mengemukakan bahwa pada ibu hamil akan

terjadi perubahan-perubahan termasuk perubahan psikologis, seperti terjadinya

peningkatan emosional. Varney (1997) ; Prawirohardjo (2002), dan Farrer (2001)

mengemukakan bahwa trimester ketiga sering kali disebut periode menunggu dan

waspada sebab pada saat itu ibu merasa tidak sabar menunggu kelahiran bayinya.

Gerakan bayi dan membesarnya perut merupakan dua hal yang mengingatkan ibu akan

bayinya. Kebanyakan ibu juga akan bersikap melindungi janinnya dan akan menghindari

orang atau benda apa saja yang dianggapnya membahayakan janinnya. Rasa tidak

nyaman akibat kehamilan timbul kembali pada trimester ketiga dan banyak ibu yang

merasa dirinya aneh dan jelek.

6. Penyebab perubahan psikologis dalam masa kehamilan

Dari hasil penelitian bahwa peningkatan emosional ibu hamil dapat terjadi karena

faktor bawaan hamil dan faktor janin

Bawaan hamil dan faktor dari janin merupakan penyebab peningkatan emosional

pada ibu hamil. Varney (1997) dan Prawirohardjo (2002) mengemukakan bahwa

terkadang ibu merasa khawatir bahwa bayinya akan lahir sewaktu-waktu. Ini

menyebabkan ibu meningkatkan kewaspadaan akan timbulnya tanda dan gejala akan

terjadinya persalinan. Ibu seringkali merasa khawatir atau takut jika janinnya yang

bahaya fisik yang akan timbul pada saat persalinan. Trimester ketiga sering kali disebut

periode menunggu dan waspada sebab pada saat itu ibu merasa tidak sabar menunggu

kelahiran bayinya. Gerakan bayi dan membesarnya perut merupakan dua hal yang

mengingatkan ibu akan bayinya

6. Upaya yang dilakukan dalam menghadapi perubahan psikologis dalam masa kehamilan

Dalam menghadapi perubahan emosional yang meningkat diperlukan dukungan

suami untuk memahami perubahan psikologis pada ibu hamil. Dalam suatu proses

kehamilan, Prawirohardjo (2002) mengemukakan bahwa pada kehamilan trimester III ibu

memerlukan keterangan dan dukungan dari suami, keluarga, dan bidan. Karena pada

masa ini banyak ibu yang merasa dirinya aneh dan jelek. Disamping itu, ibu mulai merasa

sedih karena akan berpisah dari bayinya dan akan kehilangan perhatian khusus yang

diterima selama hamil.

Selain diperlukannya dukungan dari suami, upaya yang dilakukan partisipan

dalam menghadapi perubahan psikologis adalah dengan memperbanyak kegiatan religius.

Sosiawan (2008). Ibu hamil bisa memanfaatkan waktu secara lebih baik misalnya dengan

beraktifitas seperti menjahit, menyulam, mengikuti kegiatan keagamaan, membaca, dan

lain-lain sehingga ibu hamil lebih dapat mengontrol emosi mereka dan dapat

memanfaatkan waktu untuk ha-hal yang bersifat positif.

B. Keterbatasan penelitian

Karena ini adalah pengalaman pertama peneliti melakukan penelitian kualitatif

wawancara mendalam kepada partisipan, maka peneliti belum terlalu menguasai metode

penelitian kualitatif fenomenologi dan peneliti hanya memiliki kemampuan wawancara

dasar kepada partisipan.

C. Implikasi untuk asuhan kebidanan

1. Bagi pelayanan kebidanan

Penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi petugas kesehatan

khususnya bidan agar menerapkan asuhan kebidanan sesuai dengan kebutuhan klien

khususnya pada ibu hamil. Hal ini dapat diterapkan dengan cara memberikan informasi

dalam bentuk penyuluhan atau pendidikan kesehatan tentang perubahan fisiologis dan

psikologis yang sering terjadi pada ibu hamil terutama pada primigravida dalam praktek

asuhan kebidanan di masyarakat

2. Bagi penelitian lanjutan

Sebagai pengetahuan dan sumber informasi untuk penelitian berikutnya yang

BAB VI

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari hasil penelitian terhadap sepuluh orang partisipan, diperoleh pengalaman

primigravida terhadap perubahan fisiologis dan psikologis sebagai berikut :

1. Perubahan fisiologis yang dialami partisipan dalam masa kehamilan terdiri dari peningkatan pada berat badan, hyperpigmentasi pada warna kulit, dan payudara

membesar dan tegang.

2. Penyebab terjadinya perubahan fisiologis yang dialami partisipan adalah karena terjadi faktor janin, perubahan hormon, dan kebiasaan

3. Ketidaknyamanan umum yang dirasakan ibu hamil selama kehamilan antara lain: kaki bengkak, mual dan muntah, keputihan, perubahan pada sistem eliminasi, sesak

nafas, rambut rontok, dan nyeri punggung.

4. Upaya yang dilakukan untuk mengurangi ketidaknyamanan umum yang dirasakan ibu hamil selama kehamilan antara lain: upaya yang dilakukan untuk mengurangi

ketidaknyamanan umum selama kehamilan, antara lain: istirahat, mengurangi konsumsi

garam, mengkonsumsi makanan berserat, mengkonsumsi susu, menjaga kebersihan

daerah kemaluan, mengurangi konsumsi kopi dan teh, menggunakan pakaian yang tidak

ketat, dan menggunakan shampoo antirontok.

5. Selain terjadi perubahan fisiologis diperoleh pendapat tentang perubahan psikologis dalam masa kehamilan yaitu terjadi peningkatan emosional.

6. Peningkatan emosional ibu hamil dapat terjadi karena bawaan hamil dan faktor janin

7. Dalam menghadapi perubahan emosional yang meningkat diperlukan dukungan suami dan memperbanyak kegiatan religius

B. SARAN

1. Bagi petugas kesehatan

Diharapkan kepada petugas kesehatan khususnya bidan agar semakin

meningkatkan program pendidikan kesehatan kepada klien khususnya pada ibu hamil

melalui penyuluhan-penyuluhan tentang perubahan fisiologis dan psikologis yang terjadi

selama kehamilan, sehingga ibu hamil memiliki pengetahuan mengenai

perubahan-perubahan tersebut.

2. Bagi pendidikan kebidanan

Diharapkan kepada mahasiswa kebidanan agar berpartisipasi dalam

penyuluhan-penyuluhan kebidanan terutama penyuluhan-penyuluhan yang ditujukan kepada ibu hamil, sehingga

mahasiswa memperoleh pengalaman dalam memberikan penyuluhan pada ibu hamil dan

mendapatkan pengetahuan dan informasi tambahan tentang perubahan fisiologis dan

psikologis dalam masa kehamilan.

3. Bagi ibu hamil

Diharapkan kepada ibu hamil untuk terus berupaya mendapatkan informasi

dengan cara mengikuti setiap penyuluhan tentang perubahan fisiologis dan psikologis.

Sehingga ibu hamil memiliki pengetahuan tentang perubahan-perubahan fisiologis dan

psikologis yang terjadi dalam masa kehamilan dengan demikian ibu-ibu hamil dapat

Daftar Pustaka

Arif, et al. (1999). Kapita selekta kedokteran edisi ke-3. Jakarta : Media aescupilus

Brockopp, Y. D, Hastings, T. M & Tolsma. (1999). Dasar-dasar riset keperawatan. Jakarta : EGC

Bungin, B. (2007). Metodologi penelitian kualitatif. Jakarta : PT. Grafindo Persada

Cunningham, F. G, Paul. C, Mac donald. (1995). Obstetri Williams. Jakarta : EGC

Danim, S. (2003). Riset Keperawatan : Sejarah dan metodologi. Jakarta : EGC

Dempsey, P. A. (2002). Riset keperawatan : Buku ajar dan latihan. Jakarta : EGC

Depdiknas (2005). Kamus besar bahasa Indonesia edisi ke-3. Jakarta : Balai Pustaka

Farrer, H. (2001). Perawatan Maternitas Edisi 2. Jakarta : EGC.

Farrer, H. (1999). Perawatan meternitas. Jakarta : EGC

Indarti, J. (2004). Panduan kesehatan wanita. Jakarta : Puspaswara

Kusmarjadi, D . (2 0 0 8 ) . Perubahan tubuh pada kehamilan trimester III. http:// spogman. Mofuse. Mobi. com. Diperoleh tanggal 4 April 2009

Liewellyn, Jones, Derek. (2005). Dasar-Dasar obstetri dan ginekologi. Jakarta : Hipokrates

Manik, M, Sitohang, N & Nurasiah. (2008) Panduan penulisan Karya Tulis Ilmiah. Medan : USU press

Manuaba, I. B. (1999). Memahami kesehatan reproduksi wanita. Jakarta : Arcan

Manuaba, I. B. (1998).Ilmu kebidanan, penyakit kandungan dan Keluarga Berencana. Jakarta : EGC

Mochtar, R. (1998) Sinopsis Obstetri : edisi 2. Jakarta : EGC

Munandar, S. C. (2006). Psikologi belajar. Jakarta : PT. Grafindo Persada

Notoatmodjo, S. (2005). Metodologi Penelitian kesehatan. Jakarta : PT. Rineka Cipta

Prawiroardjo, S. (2002). Ilmu kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka

Prawiroardjo, S. (1999). Ilmu kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka

Polit, Beck, Hungler. (2001). Essentials of nursing research : Methods, appraisal & utilization. Philadelpia : Lippincott

Saifuddin, AB. (2002). Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Siregar, A. (2008). Bahasa Indonesia untuk perguruan tinggi. Medan : USU press

Siswanto, (2007). Kesehatan mental : konsep, cakupan, dan perkembangannya. Yogyakarta : Andi offset

Sosiawan, E. A. (2008). Psikologi sosial: kemampuan jiwa yang berhubungan dengan perasaan (emosi). http : // ww. Edwias. com. Di peroleh tanggal 6 mei 2009.

Suryabrata, S. (2003). Psikologi kepribadian. Jakarta : Raja Grafindo Persada

Danim, S. (2003). Riset Keperawatan : Sejarah dan metodologi. Jakarta : EGC

PANDUAN WAWANCARA

d. Coba ibu ceritakan kepada saya, apa saja perubahan-perubahan yang ibu rasakan dalam masa kehamilan?

e. Menurut ibu, apa yang menjadi penyebab perubahan tersebut? f. Apa yang ibu lakukan dalam menghadapi prubahan-perubahan itu?

Dokumen terkait