• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

4. Penyebab Terjadinya Perselingkuhan Wanita

Suatu tindakan perselingkuhan terjadi pastilah terdapat beberapa hal yang menjadi pendorong atau penyebabnya. Moore (2005) menyatakan bahwa pada masa kini situasi cukup berbeda dengan 30 tahun yang lalu, wanita masa kini adalah wanita yang lebih mandiri, hal tersebut terjadi karena pada masa kini banyak wanita yang dapat mencari penghasilan sendiri dengan bekerja. Kondisi tersebut menjadikan wanita memiliki kesempatan yang sama dengan laki-laki baik dari segi penghasilan maupun dalam bersosialisasi dengan orang lain. Wanita sekarang lebih emosional dan lebih kuat bersosialisasi dibanding dengan sebelumnya, para wanita kini menyadari jika pernikahan mereka berantakan, mereka punya uang yang diperlukan untuk bertahan hidup. Penyebab perselingkuhan pada wanita saat ini juga tidak terlepas dengan adanya alat kontrasepsi. Pemakainan kontrasepsi menjadikan wanita memiliki kebebasan seksual dengan pria lain.

Chapman (dalam Normant, 1998) menyebutkan bahwa penyebab seorang wanita berselingkuh adalah untuk mendapatkan dukungan dari orang lain, mendapatkan kasih sayang, dan untuk memuaskan hasrat. Terkadang wanita merasa terabaikan dan merasa kurang dihargai dan hanya dilihat sebagai ibu rumah tangga, perawat anak, pesuruh dan penyedia jasa yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pribadi. Dari uraian di atas tampak bahwa wanita tersebut tidak mendapatkan kepuasan dalam hal seksualitas dan emosional.

Rose (dalamYulianto, 2000) mengatakan bahwa munculnya pria idaman lain adalah karena:

1. Terjadinya perselingkuhan wanita tidak seperti masa silam yaitu akibat perempuan kesepian dan tidak mendapat kepuasan seksual. Kini pria lain muncul karena aktivitas perempuan yang ikut dalam percaturan politik, sosial dan budaya, sehingga menyebabkan alasan munculnya lelaki lain dalam kehidupan seorang isteri makin beragam.

2. Masalah ekonomi. Biasanya berkaitan dengan penampilan seorang perempuan yang terus dipacu agar dapat seiring dengan prototype

seorang perempuan masa kini. Tidak terpenuhinya kebutuhan tersebut membuka peluang munculnya pria idaman lain

3. Pertengkaran suami isteri. Apabila pertengkaran antara suami dan isteri terjadi terus menerus, akan menyebabkan wanita tidak tenang dan ingin mendapatkan ketenangan dari pria lain.

4. Persamaan dalam minat dan profesi. Di kantor, perempuan mempunyai sederetan kegiatan, sedangkan di rumah dengan suami sendiri kegiatannya terbatas, sehingga pembicaraannya hanya itu-itu saja. Hal tersebut dapat menyebabkan kebosanan sehingga memunculkan pria lain.

5. Mencari kepastian diri. Perempuan yang tidak memiliki identitas diri akan merasa kurang, antara lain merasa kurang dicintai, kurang menarik, sehingga dia tidak puas dengan dirinya. Oleh karena itu

apabila ia berjumpa dengan seseorang yang dapat membuatnya bangga pada dirinya sendiri, ia pun akan mempunyai pria lain.

6. Masalah seksual, yaitu perempuan yang tidak mendapatkan kepuasan seksual.

7. Sebagai kebanggaan. Ada juga wanita yang bangga apabila memiliki teman berselingkuh.

8. Balas dendam. Biasanya hal ini dilakukan terhadap suami yang pernah memiliki wanita idaman lain.

9. Kebiasaan. Seringnya berjumpa di kantor, atau tugas bersama di luar kota menjadi suatu kebiasaan yang rutin. Kebiasaan ini terus berkembang dan akhirnya saling mencari untuk melepas rindu, terlebih apabila di rumah tangga masing-masing terjadi pertengkaran.

Ellis (dalam Hastuti & dkk, 2001) mengemukakan bahwa beberapa penyebab perilaku perselingkuhan adalah :

1. Keinginan untuk bervariasi dalam aktivitas seks

2. Pemenuhan hasrat avonturir. Kehidupan manusia seringkali dihinggapi oleh rutinitas dan kebosanan bisa diatasi dengan berbagai cara, misalnya rekreasi, olahraga, bahkan melakukan affair.

3. Seksual curriosity. Adanya keinginan untuk mengetahui apakah ada perbedaan atau tidak dalam hal rasa dan keintiman seksual orang melakukan affair diluar nikah.

4. Peningkatan cinta romantis. Adanya keinginan untuk memperoleh cinta romantis menyebabkan terjadinya hubungan seksual di luar nikah.

5. Rasa benci pasangan. Pasangan yang merasa rumah tanggaanya penuh ketidak bahagiaan akan lebih mudah tergoda untuk terlibat

affair dengan wanita atau pria lain yang bukan pasangan resminya. Kebencian dengan pasangan bisa bersumber dari beberapa sebab antara lain dasar kepribadian orang yang suka membenci, kurang toleransi, menyalahkan orang lain, sifat pemberang dan terlalu menuntut.

6. Perasaan kesepian. Suami atau isteri yang sering bepergian sendiri-sendiri mudah mengalami kesepian, baik yang ditinggal di rumah maupun yang berpergian merasa kesepian. Hal ini akhirnya membuka peluang dan alasan seseorang untuk melakukan affair.

7. Gangguan seksual. Hubungan suami isteri yang penuh konflik dan ketegangan emosional tidak jarang mengakibatkan impotensi dan frigiditas.

8. Rangsangan erotis. Sering dijumpai rangsangan erotis melaui film, majalah, cara berpakaian atau media massa lainnya. Yang bercerita tentang affair suami isteri. Hal ini menyebabkan masyarakat menjadi mudah permisif terhadap affair.

9. Partisipasi wanita yang semakin meningkat. Interaksi antara pria dan wanita di luar pasangannya dalam perkawinan semakin tinggi akibat

partisipasi wanita di berbagai bidang kehidupan dan hal ini memungkinkan terjadinya perilaku perselingkuhan.

Normant (1998) berpendapat bahwa beberapa hal yang menyebabkan wanita berselingkuh adalah :

1. Sebagai pendorong kepercayaan diri

Karena berbagai alasan, wanita membutuhkan kedekatan emosi yang lebih. Para wanita mencari kebutuhan seksual di luar pernikahan untuk memastikan bahwa mereka cantik, menggairahkan, dan patut diingini. Mereka juga tidak ingin dianggap sebagai tukang memasak, tukang membersihkan rumah, dan merawat anak.

2. Emosi yang terabaikan

Masyarakat sekarang lebih menitikberatkan pada pemenuhan berbagai barang berharga seperti mobil mewah, rumah indah, perhiasan, alat elektronik, dan sebagainya, oleh karena itu pada masa kini orang-orang bekerja keras bahkan terkadang mengabaikan emosi mereka. Ketika seseorang pulang ke rumah setelah bekerja, energi mereka habis untuk membangun kehidupan rumah tangga yang berkualitas, padahal bagi seorang wanita membutuhkan suatu kedekatan emosi dan sebuah relasi suami isteri yang lebih mendalam. 3. Balas dendam

Seorang wanita berselingkuh karena keinginannya untuk balas dendam kepada suaminya yang terlebih dahulu mengkhianatinya. 4. Mencari kepuasan

Para wanita berselingkuh karena ingin mencari sebuah ketegangan, ingin merasakan seksual yang bervariasi, mereka juga lelah hidup dalam sebuah perkawinan yang monoton.

5. Rayuan dan romantisme

Banyak wanita menginginkan hidup yang bergairah dan sesuatu hal yang romantis seperti, makan malam berdua, mendapatkan suatu sanjungan, perhatian, orang yang mau mendengarkannya, dan mau berbicara serta yang lebih bisa mengerti dirinya. Ketika kebutuhan tersebut tidak didapatkan dari suaminya, maka hal tersebut membuat dirinya mencari di luar.

6. Keinginan mendapatkan kepuasan materi

Penyebab wanita berselingkuh hanya ingin mendapatkan kekayaan, perhiasan uang, posisi atau jabatan

7. Tidak mendapatkan kepuasan dalam kebutuhan seksual

Seorang wanita yang terlibat dalam suatu perselingkuhan hanya untuk seks karena ia tidak merasa puas dengan suaminya.

8. Sindrom wanita kecil

Sekarang ini banyak pasangan yang kedua-duanya bekerja. Banyak suami yang berpikir bahwa pekerjaannya lebih penting, sangat sulit dan mengakibatkan tingkat stres yang tinggi, sehingga mereka sering mengeluh karena lelah. Dalam kenyataanya seorang isteri justru lebih lelah, karena selain harus bekerja di kantor, mereka juga harus mengerjakan pekerjaan rumah dan merawat anak. Sedangkan

seorang suami hanya komplain dengan rasa lelahnya. Situasi tersebut mendorong para wanita untuk berselingkuh karena mereka kurang mendapatkan dukungan dari suaminya.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa banyak sekali pendorong yang mendasari seorang wanita untuk berselingkuh, kendati demikian penyebab perselingkuhan tersebut terjadi karena adanya dorongan dalam dirinya sendiri serta faktor dari luar dirinya yang timbul karena kebutuhan seksual serta kebutuhan emosional yang belum terpenuhi.

Dokumen terkait