• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penyediaan Material dan Alat Kerja Material

Dalam dokumen LaPORAN PKL (Halaman 41-47)

PELAKSANAAN LAPANGAN 4.1 Pekerjaan Persiapan

4.1.2 Penyediaan Material dan Alat Kerja Material

Adapun material-material yang digunakan dalam pelaksanaan proyek ini, sehingga perlu disiapkan dengan segera guna kelancaran kegiatan pembangunan, yaitu:

- Agregat Kasar dan Halus

Agregat (pasir dan kerikil) merupakan bahan pengisi sehingga dalam struktur beton agregat biasanya menempati kurang lebih 70 sampai 75 % dari volume massa yang telah mengeras. Untuk beton yang ekonomis, campuran harus dibuat sebanyak mungkin agregatnya. Agregat yang baik adalah yang tidak bereaksi kimia dengan unsur-unsur semen. Agregat harus mempunyai distribusi ukuran sedemikian rupa, sehingga ukuran rongga-rongga antara agregat menjadi minimum. Ini berarti dalam pembuatan beton jumlah pasta semen yang perlu mengisi rongga-rongga minimum pula.

Ukuran pasir adalah harus dapat melalui ayakan 5 mm dan

tertinggal di atas ayakan 0.075 mm (maksimum  4 mm) dengan

syarat sebagai berikut :

 Tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 5 % terhadap berat

kering, jika ini tidak terpenuhi maka pasir tersebut harus dicuci.

 Tidak boleh mengandung bahan oraganis terlalu banyak.

Menurut peraturan di Inggris (British Standard) yang juga dipakai di Indonesia saat ini (dalam SK SNI T-15-1990-03) kekasaran pasir dapat dibagi menjadi empat kelompok menurut gradasinya, yaitu pasir halus, agak halus, agak kasar dan pasir kasar. Sedangkan kerikil mempunyai ukuran lebih dari 5 mm tetapi maksimumnya adalah 7.5 cm. Agregat ini mempunyai syarat, yaitu: 1. Terdiri dari butiran keras dan tidak berpori, dengan butiran pipih

tidak boleh lebih dari 20 %.

2. Tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 1 % terhadap berat kering.

3. Besar butiran kerikil maksimum harus memenuhi ketentuan ;

 Tidak boleh lebih dari 1/5 jarak terkecil antara selimut beton

 ¾ lebih kecil atau sama dari jarak bersih tulangan, berkas tulangan1/3 lebih kecil atau sama dengan tebal pelat lantai.

Agregat halus juga dipergunakan sebagai bahan campuran untuk plesteran dinding, lantai dan penggunaan lainnya.

- Semen

Material semen merupakan material yang mempunyai sifat-sifat adhesif dan kohesif yang diperlukan untuk mengikat agregat-agregat menjadi suatu massa yang dapat mempunyai kekuatan yang cukup. Semen portland merupakan bubuk yang sangat halus, berwarna abu-abu yang terdiri dari kalsium dan aluminium silikat. Beton yang dibuat dari semen portland biasanya membutuhkan

waktu kurang lebih dua minggu untuk mencapai kekuatan yang cukup.

Semen yang dipakai dalam konstruksi terdapat beberapa jenis, yaitu :

1. Tipe I (semen biasa / normal cement) digunakan untuk pembuatan beton bagi konstruksi yang tidak ipengaruhi oleh sifat-sifat lingkungan yang mengandung bahan-bahan sulfat dan perbedaan temperatur yang ekstrim.

2. Tipe II digunakan untuk pencegahan serangan sulfat.

3. Tipe III digunakan untuk mendapatkan beton yang mengeras

dalam waktu cepat (High Early Strength Portland Cement),

umumnya kurang dari seminggu.

4. Semen putih untuk pekerjaan-pekerjaan arsitektural. - Air

Air diperlukan untuk melarutkan semen agar terjadi reaksi kimiawi, untuk membasahi agregat dan untuk melumas campuran agar mudah pengerjaannya. Air yang digunakan untuk pembuatan dan perawatan beton harus bersih, tawar dan bebas dari segala macam campuran minyak, asam basa, garam dan bahan-bahan oraganik lainnya yang merusak beton atau tulangannya dalam hal ini sebaiknya dipakai air bersih yang dapat diminum. Penggunaan suatu sumber air diperkenankan untuk digunakan asal ada bukti tes laboratorium yang menyatakan bahwa air tersebut memenuhi syarat untuk campuran beton.

- Besi beton dan kawat tulangan.

1. Besi penulangan beton harus disimpan dengan cara-cara sedemikian rupa sehingga bebas dari hubungan langsung dengan tanah lembab atau basah. Baik besi penulangan rata (Round Bars) maupun besi-besi penulangan bergelombang (Deformed Bars) harus disimpan berkelompok berdasarkan

ukurannya masing-masing dan sesuai dengan persyaratan dalam NI-2 pasal 3.7

2. Besi penulangan yang dipakai harus sesuai dengan persyaratan sebagai berikut:

 Penulangan dengan diameter sampai dengan 12 mm,

menggunakan baja mutu BJTP 24 (Round Bars)

 Penulangan dengan diameter lebih besar dari 12 mm,

menggunakan baja mutu BJTD 40 (Deform Bars).

3. Tulangan besi beton yang digunakan harus bebas dari minyak, kotoran, cat, karat lepas dan lain-lain yang dapat merusak. Apabila terdapat karat pada permukaan besi, maka besi harus dibersihkan dengan cara disikat atau digosok tanpa mengurangi diameter penampang besi.

4. Pengawas dapat memerintahkan untuk diadakan pengujian terhadap benda uji yang diambil dari besi yang akan digunakan.

- Bata merah

Bata merah yang digunakan adalah bata merah yang bermutu baik (sesuai dengan mutu standar yang telah ditetapkan), pembakaran sempuran, bebas dari cacat dan retak. Minimum belah menjadi dua bagian, produk lokal dan memenuhi persyaratan.

- Kayu

Bahan kayu yang digunakan untuk bagian struktural adalah kayu kelas kuat II dengan syarat-syarat yang harus dipenuhi adalah sebagai berikut :

1. Semua pekerjaan kayu yang tampak seperti kusen, konsol, listplank dan lainnya harus terserut rata dan licin.

2. Semua kayu yang digunakan harus kering, berumur tua, tidak retak dan tidak bengkok serta memenuhi persyaratan yang tercantum.

3. Semua kayu yang digunakan harus terlebih dahulu diawetkan dengan bahan anti rayap.

Sedangkan kayu yang digunakan untuk perancah dan begisting adalah kayu kelas kuat III dan IV.

- Plamir, Kapur dan Cat

Merupakan bahan – bahan untuk finising dari bangunan yang bertujuan untuk memperindah tampilan dari bangunan.

Alat Kerja

Disamping penyiapan material dan bahan bangunan untuk melaksanakan pembangunan, alat-alat kerja yang akan mendukung kelancaran pekerjaan juga perlu diperhatikan.

Alat kerja merupakan sarana yang besar dan penting artinya dalam suatu pelaksanaan proyek. Dengan alat kerja yang lengkap, maka akan dihasilkan kualitas pelaksanaan yang baik, waktu penyelesaian yang tepat waktu dan biaya yang efisien. Alat kerja dapat berupa alat kerja mekanik atau alat kerja elektrik. Tenaga manusia relatif lebih murah dibandingkan dengan tenaga mesin, maka dari itu segi ekonomis pemakaian alat harus diperhatikan dengan teliti. Alat – alat kerja yang digunakan dalam pelaksanaan proyek pembangunan perumahan Griya Kebon Sajiq ini antara lain:

- Alat Ukur

Beberapa alat ukur yang digunakan dalam pelaksanaan proyek ini, yaitu:

1. Theodolit, digunakan untuk meratakan kedudukan pososi kolom terhadap bangunan disampingnya.

2. Waterpass, digunakan untuk menentukan kedataran suatu bidang dalam pemasangan begisting pelat lantai, kolom, balok dan pekerjaan lain yang mengharuskan suatu bidang datar.

3. Rollmeter, untuk mengukur panjang.

4. Benang dan Lood, untuk menentukan ketetapan penyetelan begisting, kolom dan pasangan bata.

- Mollen

Agar tercapainya adukan beton yang baik dan merata digunakan suatu mesin pengaduk. Caranya dengan memasukkan bahan kedalam mesin silinder yang berputar karena motor diesel. Alat tersebut adalah mollen dengan kapasitas yang tergantung dari volume yang ditargetkan.

- Vibrator

Vibrator adalah alat kerja yang menghasilkan getaran dengan frekuensi tertentu yang digunakan untuk mengecilkan pori adukan beton, sehingga tidak terjadi rongga kosong yang menyebabkan keroposnya beton. Pemadatan ini dilakukan dengan menusuk - nusuk beton. Penggunaan alat ini dapat memastikan terjadinya kontak yang baik antara material beton dengan tulangan.

Alat vibrator ini dapat berupa internal vibrator yang digunakan dengan mencelupkannya ke dalam beton atau jenis external vibrator dengan menempelkannya pada cetakan beton.

- Gerobak Tuang Dorong

Gerobak tuang dorong adalah alat angkut yang didorong oleh tenaga manusia yang digunakan untuk mengangkut mortal beton dari tempat pengadukan menuju tempat pengecoran.

Selang air digunakan untuk menyalurkan air dari sumber air ke lokasi pengadukan beton.

- Alat Pembengkok Tulangan

Alat ini terdiri dari dua bagian, yaitu : 1. Meja kerja

Meja kerja terdiri pelat besi dimana di atasnya ditempatkan potongan besi setinggi 5 cm sebanyak dua buah,

dimana yang satu membentuk sudut 450 letaknya terhadap yang

lain.

2. Tangkai Pembengkok

Merupakan batang yang terbuat dari besi yang panjangnya bervariasi tergantung besar baja yang akan dibengkokkan.

- Alat Pemotong Tulangan (Cutter)

Digunakan untuk memotong tulangan. Dalam pelaksanaan proyek penggunaan cutter cukup dilakukan oleh dua orang.

Dalam dokumen LaPORAN PKL (Halaman 41-47)

Dokumen terkait