kwalitas airnya tidak asin.
8.4.1. AIR LIMBAH
8.4.1.1.Arahan Kebijakan dan Lingkup Kegiatan
Sub bidang air limbah pada PU Bidang Cipta Karya memiliki program dan kegiatan yang bertujuan untuk mencapai kondisi masyarakat hidup sehat dan sejahtera dalam lingkungan yang bebas dari pencemaran air. Air limbah yang dimaksud adalah air limbah yang berasal dari perumahan dan permukiman penduduk yang terdiri dari limbah domestik (rumah tangga) yang bersumber dari air sisa mandi, cuci, dapur dan tinja manusia dari lingkungan perumahan dan permukiman serta air limbah industri rumah tangga yang tidak mengandung bahan beracun dan berbahaya (B3).
Peningkatan kondisi dan tingkat pelayanan sektor air limbah manusia dari permukiman perlu diarahkan untuk menghilangkan atau mengurangi jumlah penduduk yang masih membuang air limbah di tempat terbuka dan mengurangi penyebaran penyakit yang ditularkan memlalui air. Untuk meningkatkan kondisi dan tingkat pelayanan air limbah maka diperlukan pembangunan fasilitas sanitasi sistem setempat, seperti MCK, SPAL dan toilet umum.
Fasilitas tersebut merupakan stimulan yang beertujuan memberikan contoh mengenai pengelolaan sanitasi yang benar dan diharapkan masyarakat selanjutnya dapat membangun dan membiayai fasilitas sanitasinya. Untuk perlu adanya tindakan nyata berupa:
a. Penyuluhan kepada masyarakat untuk meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab dalm mewujudkan lingkungan yang sehat dan tidak terganggu oleh air limbah;
b. Remburg warga masyarakat pada lingkungan masing-masing untuk musyawarah tentang pembagian tanggung jawab penanganan air limbah;
c. Pembangunan Septic Tank baik setiap rumah tangga atau per kelompok;
d. Peningkatan pelayanan pengurasan dan pembuangan lumpur septik, peningkatan pelayanan sarana air limbah sistem penanganan kawasan pusat kota dalam permukiman kepadatan tinggi dan terutama kelompok masyarakat golongan ekonomi menengah ke atas; e. Peningkatan penyediaan sarana air limbah untuk penduduk berpenghasilan rendah; f. Peningkatan penyediaan sarana air limbah untuk tempa-tempat umum; dan
g. Peningkatan monitoring /pengawasan sarana air limbah maupun industri, serta kualitas dan kuantitas badan-badan penerima air.
161 Air limbah di Kabupaten Bulukumba relatif tidak ada masaalah pencemaran, mengingat jenis limbah yang dominan adalah limbah rumah tangga. Sehingga untuk saat ini belum membutuhkan pengelolaan yang bersifat kimiawi dan dapat dialirkan langsung ke saluran drainase kota. Namun, mengingat dinamika perkotaan yang cenderung bergerak cepat, perlu dipikirkan pengelolaan air limbah dengan system off site atau on site.
Off site system adalah system penanganan air limbah domestic melalui jaringan pengumpul yang diteruskan ke Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL). Sementara On site system adalah system penanganan air limbah domestic yang dilakukan secara indifidual dan atau komunal dengan fasilitas dan pelayanan dari satu atau beberapa bangunan yang pengolahannya diselesaikan secara setempat atau di lokasi sumber.
Untuk melihat kondisi kesehatan masyarakat, paling tidak kita harus dapat mengidentifkasi jumlah prasarana dan sarana kesehatan yang tersedia sebagai dasar untuk menjustifikasi skala pelayanan dengan jumlah penduduk yang dilayani, untuk kemudian dilakukan upaya penambahan dan penyempurnaan jika ternyata itu dibutuhkan agar seluruh masyarakat dapat terjangkau pelayanan kesehatnnya secara cepat dan memadai.
Prasarana dan sarana pengolahan air limbah sebenarnya sudah dilakukan pada jenis limbah tertentu seperti untuk tinja namun untuk limbah lain perlu pula dilakukan penanganan karena hal tersebut tidak kurang pengaruhnya terhadap kelestarian lingkungan yang pada akhirnya bermuara pada kerugian manusia.
Kabupaten Bulukumba saat ini juga belum mempunyai sistem pembuangan air limbah terpusat berupa bangunan intalasi pengolahan lumpur tinja (IPLT) penanganan pembuangan air limbah sebagian besar dilakukan secara individual oleh masyarakat dengan membuat jamban keluarga dan septictank.
Sistem pengolahan limbah hasil buangan masyarakat masih menggunakan sistem setempat (onsite sanitation) yang berupa jamban keluarga (pribadi) dengan bak penampungan (septic tank individu), sehinggan bila septick tank penuh masyarakat manggali dan membuat septick tank baru, hal ini sangat berbahaya sebab dapat menyebabkan terjadinya kontaminasi dengan air tanah dan tercemarnya sumber air minum (sumur).
Persoalan limbah menjadi masalah di hampir semua tempat terutama pada daerah perkotaan demikian pula di daerah yang mengalami perkembangan dengan beragam aktifitas penduduknya seperti terjadi juga di Kabupaten Bulukumba.
162 Disamping perlunya dibangun sarana dan prasarana pengolah air limbah, maka saluran pembuang air hujan yang selama ini tergabung dengan air limbah buangan rumah tangga, limbah perkotaan dan sebagainya, maka untuk mengefisienkan dana yang diperlukan sarana pengolah air limbah yang diperlukan maka antara saluran air limbah dan saluran limpasan air hujan harus dipisahkan.
Atas permasalahan yang dihadapi seperti yang disebutkan pada analisis permasalahan diatas, maka direkomendasikan untuk membangun sarana dan prasarana pengolah air limbah untuk menetralkan air limbah/buangan sebelum dilepas pada pembuangan akhir yaitu sungai dan laut.
8.4.1.3.Analisis Kebutuhan Pengelolaan Limbah
Pengolahan air limbah dapat mencapai tujuan dan sasaran peruntukannya maka perlu dilakukan secara terencana dan terarah dan dilakukan aturan hukum mengenai sanksi bagi yang melanggar kesepakatan yang telah disepakati tentang keharusan setiap individu, lembaga dan swasta yang menghasilkan limbah wajib melakukan pengolahan limbah secara terpadu sebelum di buang ke tempat pembuangan akhir.
Baik pengelolaan pengolahan air limbah dari tinja maupun buangan rumah tangga dan dari berbagai sumber lainnya perlu dilakukan pengembangan seiring dengan bertambahnya jumlah penghasil air limbah, demikian pula tentang umur ekonomis dan cakupan pelayanannya, hal ini perlu diproyeksikan perencanaan jangka menegah dan jangka panjang.
8.4.1.4. Program dan Kriteria Kesiapan Pengembangan Air Limbah
Usulan dan prioritas program terutama ditujukan untuk air limbah industri yang dianggap berbahaya bagi manusia dan lingkungan, juga buangan rumah tangga dan kegiatan ekonomi produktif lainnya yang menghasilkan limbah. Penanganan air limbah merupakan bagian program pemerintah dalam menjaga kesehatan lingkungan dan meningkatkan kualitas lingkungan hidup. Untuk meningkatkan kondisi dan tingkat pelayanan air limbah di Kabupaten Bulukumba, maka Pemerintah Kabupaten membangun dan memfasilitasi pembangunan fasilitas sanitasi sistem setempat seperti Mandi Cuci Kakus (MCK), SPAL dan Toilet Umum, dengan adanya fasilitas sanitasi tersebut dapat memberikan contoh bagi masyarakat mengenai pengelolaan sanitasi yang benar dan diharapkan masyarakat selanjutnya dan membangun dan mengelolanya.
163 Beberapa langkah-langkah yang telah dan selalu menjadi program penanganan dan pembangunan sanitasi, yaitu penyuluhan terhadap masyarakat dalam meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab untuk mewujudkan lingkungan yang sehat dan tidak terganggu oleh air limbah, penanganan air limbah secara terpadu, penyediaan septic tank di setiap rumah tangga dan septic tank terpadu, peningkatan pelayanan sarana air limbah, sistem penanganan pada kawasan perkotaan dengan kepadatan permukiman yang tinggi, terutama pada masayarakat golongan ekonomi menengah ke atas, peningkatan sarana air limbah pada tempat-tempat umum seperti kawasan perdagangan, pelabuhan, tempat rekreasi, rumah sakit dan perkantoran.
Secara umum fasilitas pembuangan air limbah, relatif tidak ada masalah pencemaran serius, karena jenis air limbah yang dominan adalah limbah rumah tangga, sehingga tidak membutuhkan pengelolaan yang bersifat kimiawi dan dapat dialirkan langsung ke saluran drainase, selain itu mengingat investasi bangunan dan teknologi cukup tinggi, maka untuk mengantisifasinya dibutuhkan pendekatan teknologi tepat guna, yaitu dengan teknologi sederhana yang hasilnya tetap terjaga dan terkontrol, ramah lingkungan dan pengoperasiannya mudah.
Sistem pengelolaan air limbah di Kabupaten Bulukumba yang akan dikembangkan meliputi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang terletak di Kelurahan Kalumeme, Kelurahan Terang-Terang dan Kelurahan Bentenge di Kecamatan Ujung Bulu, dan Instalasi Pengolahan Limbah Tinja (IPLT) yang terletak di Desa Polewali Kecamatan Gantarang tapi belum berfungsi secara sempurna.
Berdasarkan hal diatas, maka pengembangan sistem pengelolaan limbah di Kabupaten Bulukumba meliputi: