• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pasangan Calon Perseorangan 10 September 2017 - 3 Januari 2018

1. Saat verifikasi, dokumen dukungan masih belum terpenuhi sesuai dengan jumlah dukungan yang dipersyaratkan ( sesuai PKPU No. 3 Th 2017 psl 9 (d) jumlah DPT sesuai pemilu terakhir lebih dari 1.000.000 jiwa harus mendapat dukungan 6,5 % ). 2. Pemalsuan dukungan.

3. Pendukung mengundurkan diri, KTP ganda, pindah tempat tinggal, masa berlaku KTP mati, surat dukungan & ktp tidak asli. 4. Adanya dukungan suara yang

dicoret berdasarkan PKPU No. 3 tahun 2017 pasal 18 (9) sesuai formulir model b.1-kwk perseorangan jika terdapat dukungan berstatus TNI, Polri, PNS, Penyelenggara pemilu, Kades, Perangkat desa untuk ditindak lanjuti dengan verifikasi faktual.

5. Protes dari calon perseorangan/ timses, dinyatakan gagal karena jumlah dukungan dari hasil verifikasi administrasi dan verivikasi faktaual tidak sesuai persyaratan.

6. Jika persyaratan dianggap masih kurang, tim sukses paslon,

beranggapan KPUK tidak independent dan ada kepentingan tertentu.

- Pendaftaran Pasangan Calon

1 Januari 2018 - 13 Pebruari 2018

1. Aksi unras, issue sara untuk menolak pasangan calon.

2. Suhu politik memanas diwarnai peningkatan aktivitas parpol dan para elite politik dalam rangka galang koalisi.

3. Terjadinya konflik intern parpol ( PPP) dan juga masalah tekhnis penjaringan calon.

4. Memanfaatkan momentum pendaftaran untuk ajang kampanye.

5. Adanya bakal calon yang diusung oleh parpol namun belum adanya kesepakatan dengan partai pengusung.

6. Adanya pergantian rekomendasi bakal calon dari jalur parpol oleh DPP dalam waktu menjelang penutupan pendaftaran.

7. Menciptakan sikap protes terhadap KPUK bila diduga sengaja mencari kekurangan persyaratan dari paslon, yang berdampak pada pengerahan massa untuk menekan KPU Kabupaten.

- Masa Kampanye 15 Pebruari 2018 -23 Juni 2018

1. Kampanye negative, menghina

paslon dan kampanye

hitam/fitnah, menyebarkan issue sara.

2. Adanya penggunaan atribut dari salah satu paslon dalam kampanye paslon lain.

3. Adanya klaim dukungan dari salah satu ormas, namun ormas tersebut tidak terlibat politik praktis ( penggunaan logo NU dan MD ). 4. Dalam pelaksanaan kampanye

akan dilakukan dengan bentuk pawai / konvoi dari satu kecamatan ke kecamatan lainnya

sehingga menyebabkan

dari paslon lain karena bentuk kampanye konvoi/arak-arakan dilarang.

5. Pelanggaran kampanye (tidak sesuai jadwal).

6. Money politik (uang / barang). 7. Penggunaan fasilitas negara oleh

salah satu paslon.

8. Pencurian/perusakan alat peraga kampanye / atribut kontestan lain. 9. Adanya perkelahian antar

pendukung paslon sehingga memicu bentrok masa.

10. Unras / protes ke Panwaskab karena dianggap kecewa dengan sikap dan tindakan Paswaskab. 11. Protes ke Polres Bojonegoro saat

berlangsung penyidikan pelanggaran pidana pilkada, limpahan temuan dari Panwaskab Bojonegoro.

- Masa Tenang dan pembersihan alat peraga

24 Juni 2018 - 26

Juni 2018 1. Money politik (uang / barang).2. Pembelian dan penyitaan kartu pemilih oleh tim sukses pasangan calon terhadap pendukung kontestan lainnya sehingga tidak dapat hadir di TPS. 3. Pelanggaran kampanye (kampanye terselubung). - Pengadaan dan Pendistribusian Perlengkapan Pemungutan dan Penghitungan Suara 17 Maret 2018 - 26 Juni 2018

1. Pengadaan & distribusi logistik terlambat.

2. Alat/perlengkapan dicuri, digandakan, dipalsukan, dibakar/dirusak.

3. Bencana alam ( angin putting beliung, banjir ).

4. Sabotase.

5. Penghadangan, pemblokiran dan pengrusakan logistik pemilu.

6. Palsu surat suara. 7. Laka lantas

- Masa Pemungutan dan

Penghitungan Suara 27 Juni 2018 1. Surat undangan tidak diberikan kePemilih. 2. Pemilih menggunakan hak

suaranya dua kali / dobel.

3. Tidak hadirnya saksi, KPPS, Linmas di TPS.

4. Mempengaruhi pemilih untuk pilih salah satu calon dengan imbalan sejumlah uang ( money politik ). 5. Pengrusakan TPS.

6. Adanya intervensi dari pihak tertentu saat hitung suara.

7. Distribusi kotak suara dan surat suara tidak tepat waktu.

8. Pengrusakan kartu suara / surat suara.

9. Terjadinya penganiayaan terhadap petugas.

10. Terjadinya peningkatan angka golput karena banyak pemilih yang belum mengerti tata cara pencoblosan & banyaknya pemilih yg malas datang ke TPS untuk gunakan hak pilihnya.

11. Terjadinya sabotase terhadap kotak suara dan surat suara.

12.Terjadinya upaya memaksa untuk ikut pencoblosan yang dilakukan oleh masy. yang memenuhi syarat sebagai pemilih tetapi belum terdaftar dalam daftar pemilih. 13. Adanya TPS yang terletak

didaerah rawan bencana alam. 14. Penghitungan terlambat

dan manipulasi angka hasil penghitungan suara di PPS, PPK, KPUK.

15. Ada perbedaan pendapat diantara utusan parpol / calon pasangan (saksi), kelompok pemantau dengan KPPS dalam hal menetapkan sah atau tidaknya surat suara.

17. Adanya saksi yang tidak mau menanda tangani berita acara penghitungan suara.

18. Sumber daya manusia KPPS yang belum memadai, berdampak pada saat penjebaran aturan / perubahan aturan yang ada sehingga mengecewakan pemilih dan kontestan pilkada.

19. Protes dengan melibatkan massa ke KPU Kab. bojonegoro saat berlangsungnya penghitungan suara.

- Masa penetapan

pasangan calon terpilih (tiga) hari setelahPaling lama 3 penetapan, putusan Dismisal atau putusan Mahkamah Konstitusi dibacakan

1. Protes dan penolakan hasil Pilkada oleh salah satu / lebih kelompok pendukung cakada / wakil cakada.

2. Aksi terror, ancaman dan intimidasi terhadap calon yang menang, KPU & Panwas Pilkada beserta keluarga.

3. Terjadinya protes terhadap hasil pilkada dari parpol, pasangan calon yang merasa dirugikan dan menganggap hasil pilkada tidak sah.

4. Adanya protes dari calon / parpol yang merasa tidak puas dengan hasil pilkada dengan cara provokasi dan menggerakkan massanya.

5. Terjadinya konflik antar masa pedukung pasangan calon.

6. Adanya gugatan hukum ke MK dari paslon yang kalah.

- Masa Pelantikan - 1. Pengerahan massa oleh

kelompok yang tidak puas diluar gedung dengan harapan menggagalkan pelantikan.

2. Terjadinya aksi unras yang menuntut adanya kontrak politik. 3. Terjadinya arak-arakan yang

dilakukan oleh massa pendukung pasangan yang akan dilantik.

4. Terjadinya aksi boikot / walk out pada saat pelantikan & pengambilan sumpah.

5. Terjadinya aksi terror, penculikan dan penghadangan terhadap calon terpilih pada saat akan menghadiri acara pelantikan.

9) Saat ini issue yang berkembang di warga masyarakat Bojonegoro dan Bakal Calon Pilkada Kab. Bojonegoro tahun 2018 yang telah mendaftarkan dalam penjaringan di Parpol antara lain :

a) Di PDIP Kab. Bojonegoro, ada 7 orang antara lain :

(1) Drs. BUDI IRAWANTO, M.Pd (Anggota DPRD Kab. Bojonegoro Fraksi PDI Perjuangan) alamat Jl. Ade Irma Suryani Kel. Sumbang No. 16 Kec./Kab. Bojonegoro).

(2) DONY BAYU SETIAWAN (Anggota DPRD Kab. Bojonegoro FPDI-P), alamat Ds. Ngulanan Kec. Dander Kab. Bojonegoro.

(3) PUJI DEWANTO ( Pengusaha ), Kel. Kadipaten Kec. / Kab. Bojonegoro. ( Mengikuti penjaringan di P. Nasdem ).

(4) AKMAL BUDIANTO (PNS Pemprov Jatim ), alamat Jl. Basuki Rahmad Bojonegoro.

(5) Hj. ANNA MU”AWANAH (Anggota DPR RI Dapil IX Bojonegoro-Tuban Fraksi PKB) alamat Ds. Laju Lor Kec. Singgahan Kab. Tuban.

(6) ARIF JANUARSO (Ketua yayasan Unigoro), alamat Jl. Kolonel Sugiono Kel. Ledok KUlon Kec. / Kab. Bojonegoro.. ( juga mengikuti penjaringan P. Nasdem ).

(7) HERU SUROSO (Pengusaha Batu Bara di Papua) alamat Ds. Kedewan Kec. Kedewan Kab. Bojonegoro.

b) Di PPP Kab. Bojonegoro, ada 5 orang antara lain sebagai berikut : (1) PUJI DEWANTO, Pengusaha, alamat Kel. Kadipaten Kec. / Kab.

Bojonegoro

(2) AKMAL BUDIANTO, PNS Pemprov Jatim, alamat Jemursari Regency G-01 Tenggilis Surabaya dan Jl. Basuki Rahmad Bojonegoro

(3) HERU SUROSO, Pengusaha Batu Bara di Papua, Ds. Kedewan Kec. Kedewan Kab. Bojonegoro

(4) Hj. MITRO’ATIN, Ketua DPRD Kab. Bojonegoro / Ketua DPD Partai Golkar Kab. Bojonegoro, alamat Ds. Tanjung Kec. Tambakrejo Kab. Bojonegoro.

(5) Drs. H. SETYO HARTONO, MM, Wakil Bupati Bojonegoro / Ketua DPC Partai GERINDRA Kab. Bojonegoro alamat Jl. Pangsud Bojonegoro / Jl. Ade Irma Suryani Bojonegoro.

c) Di Partai Nasdem Kab. Bojonegoro ada 4 orang antara lain :

(1) Drs. H. SETYO HARTONO, MM (Wakil Bupati Bojonegoro), alamat Jl. Pangsud Bojonegoro/ Jl. Ade Irma Suryani Bojonegoro ( Ketua DPC Partai GERINDRA ).

(2) WAHYU SUBAGDIONO, S.Sos, alamat Perum Wisma Indah Kel Ledok Kulon Kec. / Kab. Bojonegoro ( Ketua IPSI Kab. Bojonegoro dan Ketua Cabang PSHT Kab. Bojonegoro ).

(3) ARIF JANUARSO (Ketua yayasan Unigoro), alamat Jl. Kolonel Sugiono Kel. Ledok Kulon Kec. / Kab. Bojonegoro.. ( juga mengikuti penjaringan di PDI-P ).

(4) PUJI DEWANTO ( Pengusaha ), Kel. Kadipaten Kec. / Kab. Bojonegoro. ( juga mengikuti penjaringan di PDI-P ).

d) Di Partai Hanura Kab. Bojonegoro, ada 5 orang antara lain :

(1) ARIF JANUARSO, Ketua yayasan Unigoro alamat Jl. Kolonel Sugiono Kel. Ledok Kulon Kec. / Kab. Bojonegoro

(2) PUJI DEWANTO, Pengusaha, alamat Kel. Kadipaten Kec. / Kab. Bojonegoro

(3) WAHYU SUBAGDIONO, S.Sos, Ketua IPSI Kab. Bojonegoro dan Ketua Cabang PSHT Kab. Bojonegoro, alamat Perum Wisma Indah Kel Ledok Kulon Kec. / Kab. Bojonegoro

(4) AKMAL BUDIANTO, PNS Pemprov Jatim, alamat Jemursari Regency G-01 Tenggilis Surabaya dan Jl. Basuki Rahmad Bojonegoro

(5) Hj. ANNA MU”AWANAH, Anggota DPR RI Dapil IX Bojonegoro-Tuban F. PKB, Ds. Laju Lor Kec. Singgahan Kab. Bojonegoro-Tuban.

e) Di Partai Gerindra Kab. Bojonegoro, ada 3 orang antara lain :

(1) PUJI DEWANTO, Pengusaha, alamat Kel. Kadipaten Kec. / Kab. Bojonegoro

(2) Drs. H. SETYO HARTONO, MM, Wakil Bupati Bojonegoro / Ketua DPC Partai GERINDRA Kab. Bojonegoro alamat Jl. Pangsud Bojonegoro / Jl. Ade Irma Suryani Bojonegoro.

(3) TAUFIQURROHMAN, Dosen, alamat Ds. Kalitidu Kec. Kalitidu Kab. Bojonegoro.

f) Di Partai Demokrat Kab. Bojonegoro, ada 15 orang antara lain :

(1) SUKUR PRIYANTO, SE (Wakil Ketua DPRD Kab. Bojonegoro / Ketua P. Demokrat Kab. Bojonegoro ( F. PD ).

(2) AKMAL BUDIANTO (PNS Pemprov Jatim ), alamat Jl. Basuki Rahmad Bojonegoro.

(3) GATOT AGUNG DS. ( Pengusaha ).

(4) WAHYU SUBAGDIONO ( Ketua PSHT Cab. Bojonegoro, Ketua IPSI Kab. Bojonegoro ).

(5) KUSWIYANTO (Anggota DPR RI F.PAN).

(6) M. FAUZAN ( P. Demokrat), alamat Ds. Bareng Kec. Ngasem Kab. Bojonegoro.

(7) TAUFIQUROHMAN FAQIH. ( Dosen PT di Kediri ), alamat Ds./Kec. Kalitidu Kab. Bojonegoro.

(8) MOCH. PITONO ( Pengusaha), alamat Kel. Ledok KUlon Kec./Kab. Bojonegoro.

(9) AYUB DANIEL AL AQSO ( Akademisi di Mojokerto, adik Sdri. ANDROMEDA QOMARIYAH Balon Bupati Bojonegoro di Pilkada 2012 jalur Independen ).

(10)MITROATIN ( Ketua DPD II P. Golkar Kab. Bojonegoro, Ketua DPRD Kab. Bojonegoro ).

(11)SUTRISNO ( Ketua IIBF Jatim, Kader PKS, Pengusaha Properti ). (12)ARIF BOEDIJONO (Pengusaha, Ketua Asosiasi BumDesindo,

Pengurus Pusat Ikatan Saudagar Muslim Indonesia, Pengurus Pusat IKA ITS).

(13) Hj. ANNA MU'AWANAH ( Anggota DPR RI F-PKB ).

(14) Drs. H. SETYO HARTONO, MM (Wakil Bupati Bojonegoro), alamat Jl. Pangsud Bojonegoro/ Jl. Ade Irma Suryani Bojonegoro ( juga mengikuti penjaringan di Partai Nasdem ).

(15) MOCH. MANSUR (Pengusaha dan Motivator).

g) Di PAN Kab. Bojonegoro tidak mengadakan penjaringan, namun issue yang berkembang akan mengajukan Balon yaitu :

(1) Drs. KUSWIYANTO, Msi (Anggota DPR RI Dapil IX Bojonegoro-Tuban Fraksi PAN), alamat Jl. Mangga Ds. Campurejo Kec./Kab. Bojonegoro. ( PAN ).

h) Di Partai Golkar Kab. Bojonegoro tidak melakukan penjaringan, namun issue yang berkembang akan mengajukan Balon yaitu :

(1) MITRO’ATIN, S.Pd (Ketua DPRD Kab. Bojonegoro alamat Ds. Tanjung Kec. Tambakrejo Kab. Bojonegoro. ( Ketua DPD II P. Golkar Kab. Bojonegoro ).

i) Di PKB Kab. Bojonegoro tidak melakukan penjaringan, namun issue yang berkembang akan mengajukan Balon yaitu :

(1) Hj. ANNA MU”AWANAH (Anggota DPR RI Dapil IX Bojonegoro-Tuban Fraksi PKB) alamat Ds. Laju Lor Kec. Singgahan Kab. Tuban.

j) Di PKS Kab. Bojonegoro tidak melakukan penjaringan, namun menghubungi semua Bakal Calon untuk dilakukan pendekatan dan yang sesuai visi dan misi akan diajukan ke DPW Jatim, di PKS Kab. Bojonegoro saat ini mempunyai Kader yang muncul dan melakukan penjaringan di Parpol lain yaitu :

(1) H. SUTRISNO ( Pengusaha properti dan Ketua IIBF Jawa Timur ), alamat Kel. Banjarejo Kec. / Kab. Bojonegoro.

k) Di PKPI Kab. Bojonegoro mempunyai 1 kursi, tidak melakukan penjaringan, namun kerja sama dengan P. Hanura yang mempunyai 2 kursi sehingga digabungkan menjadi 3 kursi.

10) Figur lain atau bakal calon yang mempunyai rencana maju dalam Pilkada antara lain :

a) Dra. NURUL AZIZAH, MM (Kepala Badan Lingkungan Hidup) alamat Ds. Sumbertlaseh Kec. Dander Kab. Bojonegoro.

b) BUDIONO ( Ketua KADIN Kab. Bojonegoro ), alamat Ds. Padang Kec. Trucuk Kab. Bojonegoro.

c) H. SUKIR ( Pegawai Puskesmas Trucuk ), Ds. Ngringinrejo Kec. Kalitidu Kab. Bojonegoro. (Independent).

11) Kemungkinan koalisi Parpol dalm Pilkada 2018 adalah sebagai berikut : a) PDIP, PKB : 5 kursi + 6 kursi = 11 kursi.

b) P. Golkar, P. Demokrat : 7 kursi + 7 kursi = 14 kursi. c) P. Gerindra, PKS = 5 kursi + 4 kursi = 9 kursi. d) PAN = 6 kursi.

e) PPP = 5 kursi.

f) P. Hanura, PKPI : 2 kursi + 1 kursi = 3 kursi. g) P. Nasdem = 2 kursi.

12) Bakal Calon Gubernur Jatim dalam Pilgub Jatim 2018 yang melakukan pencitraan di Wilayah Kab. Bojonegoro sampai aaat Ini terdapat 3 Balon Yaitu :

a) SAIFULLOH YUSUF ( GUS IPUL / WAGUB JATIM ).

Sasaran politiknya antara lain PCNU, Banser dan Ansor Kab. Bojonegoro, FUK ( Forum Ulama Ka’bah), giat Olah Raga / Fun Bike serta Guru-Guru PAUD se-Kab. Bojonegoro.

b) KHOFIFAH INDAR PARAWANSA ( MENSOS RI ).

Sasaran politiknya antara lain Fatayat NU dan para penerima PKH ( Program Keluarga Harapan ).

c) LA NYALA MATALITI ( Ketua Kadin Prov. Jatim ).

Sasaran politiknya antara lain pengusaha / Kadin, Alim Ulama / Ponpes.

13) Jumlah penduduk Kab. Bojonegoro Per Bulan Oktober 2016 berjumlah 1.453.218 jiwa terdiri dari Laki – laki : 730.267 jiwa, Perempuan : 722.951 jiwa. NO KECAMATAN JUMLAH KK JUMLAH PENDUDUK KET WNI WNA L P L + P 1 Ngraho 15,673 26,239 25,737 51,976 -2 Tambakrejo 19,350 30,388 30,290 60,678 -3 Ngambon 4,349 6,545 6,538 13,083 -4 Ngasem 22,350 34,476 33,694 68,170 -5 Bubulan 5,508 8,295 8,492 16,787 -6 Dander 29,449 46,524 45,849 92,373 -7 Sugihwaras 16,766 25,800 25,453 51,253

-8 Kedungadem 28,634 45,834 45,260 91,094 -9 Kepohbaru 22,162 37,019 35,810 72,829 -10 Baureno 25,755 44,498 43,032 87,530 -11 Kanor 20,990 32,969 32,847 65,816 -12 Sumberrejo 26,127 38,970 38,830 77,800 -13 Balen 23,326 35,445 35,224 70,669 -14 Kapas 18,129 28,979 28,068 57,047 -15 Bojonegoro 30,460 48,821 49,428 98,249 -16 Kalitidu 17,682 27,926 27,573 55,499 -17 Malo 10,671 17,735 17,754 35,489 -18 Purwosari 10,779 16,880 17,034 33,914 -19 Padangan 15,968 25,406 25,244 50,650 -20 Kasiman 10,687 17,431 17,499 34,930 -21 Temayang 13,544 20,326 20,265 40,591 -22 Margomulyo 8,130 12,742 13,061 25,803 -23 Trucuk 13,929 22,541 22,338 44,879 -24 Sukosewu 15,990 23,976 23,288 47,264 -25 Kedewan 4,491 7,277 7,370 14,647 -26 Gondang 9,547 14,080 13,994 28,074 -27 Sekar 10,568 15,147 15,065 30,212 -28 Gayam 11,574 17,998 17,914 35,912 -JUMLAH 462.588 730.267 722.951 1.453.218

-b. Modus dan obyek 1) Modus operandi

a) Memanfaat momen hari – hari besar nasional, keagamaan dan acara rutin lokal untuk melakukan pertemuan terbatas, silahturahmi, menyebarkan gambar yang berisi visi misi pasangan calon kepada konstituen.

b) Pemasangan Pasangan Calon dalam bentuk spanduk, baliho, poster, juga bendera partai, ditempat-tempat strategis.

c) Penyampaian melalui tulisan dan selebaran tentang visi misi atau program masing-masing Pasangan Calon.

d) Memanfaatkan isu-isu lokal, nasional maupun internasional untuk pencitraan Pasangan Calon dan sebaliknya menjatuhkan visi dan misi (track record) pasangan calon lawan.

e) Memanfaatkan kemampuan finansial Parpol dan individu kader maupun simpatisan utuk meraih dukungan pemilih, baik dalam bentuk hadiah, bantuan, maupun ucapan terima kasih (money politiik).

f) Melibatkan relawan, perkumpulan, tokoh masyarakat untuk meraih dukungan suara di masing-masing wilayah yang dikuasainya.

g) Memanfaatkan fasilitas pemerintah untuk kegiatan menyebar luaskan gambar, visi dan misi pasangan calon serta menyertakan aparatur

h) Memanfaatkan jejaring Medsos untuk melakukan pencitraan / kampanye atau akan menyebarkan berita bohong / HOAK untuk saling menjatuhkan kredibilitas Paslon Pilkada.

2) Obyek a) Barang

(1) Kartu suara, Kotak suara, Bilik suara dan Sarana Pilkada lainnya. (2) Ranmor yang digunakan untuk pelaksanaan Pilkada serentak

2018.

(3) Kendaraan dan sarana lain yang digunakan oleh paslon pada pelaksanaan pilkada serentak 2018.

(4) Posko Tim Sukses, karena dianggap bersikap arogan dan banyak pelanggaran

(5) Gambar, Foto, Spanduk, Poster, Stikier, Baliho dari kontestan Pilkada, sebagai pelampiasan ketidak sukaan dan kekecewaan. (6) Lokasi kampanye karena ke tidak sukaan dan dengan alasan

mengganggu

(7) Lembaga / kantor pemerintahan yang dianggap tidak independen. b) Orang

(1) Panitia Pelaksana Pilkada (PPS, PPK dan KPPS). (2) Anggota KPU Kab. Bojonegoro.

(3) Anggota Panwaskab. Bojonegoro. (4) Paslon Gubernur dan Wagub. (5) Paslon Bupati dan Wabup.

(6) Timses paslon dan pendukungnya. (7) Masyarakat pemilih.

(8) Kelompok / oknum yang ingin menggagalkan Pilkada. (9) Pelaku tindak pidana dan terorisme / sabotase.

(10) Anggota Polri dan petugas pengaman lainnya.

(11) Pemakai jalan raya, saat dilaksanakan konvoi atau berangkat menuju lokasi kampanye.

c) Lokasi / tempat.

(1) Kediaman Paslon.

(2) Kantor KPUD, Panwaslu, Kantor Parpol, Tempat tim sukses dan pelaksana pilkada lainnya ( PPS, PPK, KPPS ).

(3) Lokasi dan rute kampanye. (4) Lokasi pungut suara.

(5) Angkutan umum, traffic light.

(6) Lokasi kampanye, lokasi pelantikan dan lokasi lainnya yang digunakan dalam pelaksanaan pilkada.

d) Kegiatan.

(1) Pendistribusian logistik pilkada. (2) Pendaftaran Paslon. (3) Penetapan pemilih. (4) Kampanye. (5) Masa Tenang. (6) Pungut suara. (7) Hitung suara.

(8) Penetapan calon terpilih.

(9) Pengesahan, Pengangkatan dan Pelantikan. III ANALISA

1. Kondisi sasaran

a. Kondisi Geografi wilayah Kab. Bojonegoro, dengan topografi dataran rendah dan dataran tinggi, dataran tinggi. Secara Geo Politik dan Geo Ekonomi Kab. Bojnegoro, memiliki arti strategis karena sebagai kabupaten penghasil minyak ( eksplorasi EMCL, JOB PPEJ dan Pertamina EP) maka apabila terjadi gangguan kamtibmas secara langsung ataupun tidak langsung akan mempengaruhi situasi politik dan keamanan secara nasional.

b. Para Bacabup & Bacawabup masih belum mendeklarasikan secara terbuka ke masyarakat umum, namun terdapat balon yang mengikuti penjaringan di beberapa parpol yang mana masih bersifat penjajakan dan survei-survei elektabilitas bakal calon serta mencari simpati massa dengan menyebar luaskan spanduk, stiker, kalender, bantuan, dan silahturahmi ke lembaga ormas, individu / rumah tangga, dan lokasi tempat berkumpulnya masyarakat. c. Terdapat ormas Ikadi dan IIBF (Islamic Indonesia Busines Forum) serta PETA

yang saat pilkada DKI sering mengirim dukungan massa ke Jakarta yang disinyalir akan mengusung calon di Bojonegoro (namun belum mendapat dukungan parpol ).

d. Karena minimnya ketokohan di masyarakat yang dimiliki oleh Bakal calon Bupati / Cawabup dalam Pilkada Kab. Bojonegoro 2018 dan tekanan dari Pimpinan Parpol untuk memenangkan Paslon yang diusung, kecenderungan memakai jalan pintas dalam bentuk money politik baik berwujud barang maupun uang begitu juga melalui media sosialdan juga berdampak pada besarnya anghka Golput.

e. Kondisi masyarakat saat ini yang banyak mengakses berita melalui internet / jejaring medsos sehingga akan digunakan oleh Timses untuk melakukan pencitraan atau mencari dukungan melalui jejaring Medsos.

f. Begitupun sebaliknya akan digunakan oleh oknum untuk membuat berita hoax / palsu yang berisi fitnah, ujaran kebencian dan unsur Sara untuk menjatuhkan salah satu Paslon.

g. Tidak adanya parpol di DPRD Kab. Bojonegoro yang dapat mengusung calon Bupati & Cawabup sendiri, artinya partai harus berkoalisi bilamana akan mengusung Cabup & Cawabup pada Pilkada Bojonegoro tahun 2018.

h. Calon potensial yang direkomendasi oleh DPC / DPD, tidak tentu mendapat rekomendasi DPP sehingga terjadi kisruh di internal parpol pendukung.

i. Adanya pergantian rekomendasi bakal calon dari jalur parpol oleh DPP dalam waktu menjelang penutupan pendaftaran.

j. Dari jalur independent adanya dukungan suara yang dicoret berdasarkan PKPU No. 3 tahun 2017 pasal 18 (9) sesuai formulir model b.1-kwk perseorangan jika terdapat dukungan berstatus TNI, Polri, PNS, Penyelenggara pemilu, Kades, Perangkat desa untuk ditindak lanjuti dengan ferifikasi faktual.

k. Terdapat dualisme kepengurusan PPP yang sampai saat ini masih sama-sama mengklaim sebagai pengurus yang sah yang berpotensi saling memberikan dukungan politiknya kepada masing-masing cabup/cawabup.

l. Tidak netralnya penyelenggara pemilukada.

m.Masih belum fix-nya jumlah penduduk bojonegoro (antara data E KTP dan KTP normal ) karena belum semua warga masyarakat Bojonegoro telah memiliki KTP elektronik, ini akan berdampak pada perbedaan jumlah DPT masing-masing sumber.

n. Terjadi kekurangan logistik pemilu seperti surat suara, bilik dan kotak suara. o. Paslon didukung oleh perguruan silat yang ada di wilayah bojonegoro (16

cabang) berpotensi terjadi tawuran massa pendukung paslon.

p. Kondisi medan sebagaian TPS wilayah bojonegoro yang masih sulit dijangkau dengan kendaraan R4 mengakibatkan kesulitan distribusi logistik pilkada (kalaupun bisa diantarkan akan memakan waktu cukup lama dan bila terjadi kendala keamanan maka bantuan personil keamanan juga akan terlambat penanganannya).

q. Pada massa kampanye dari budaya yang sudah terbangun, kecenderungan masyarakat berharap adanya imbalan dari Tim Sukses pasangan calon bila ingin dipilih.

r. Saat pemungutan suara masyarakat tidak mengalami kesulitan memilih pasangan calon karena pilihan dalam bentuk gambar, sehingga tingkat kesalahan saat mencoblos minimal.

s. Sebagian masyarakat sesuai dengan profesinya, mereka akan dimanfaatkan oleh Tim Sukses sebagai simpatisan dan tim sukses bayangan melalui rekrutmen dan imbalan jasa.

t. Tokoh masyarakat khususnya ulama di pedesaan cukup efektif dimanfaatkan oleh Tim Sukses Pasangan Calon untuk mempengaruhi santri dan masyarakat sekitarnya, meskipun harus mengeluarkan imbalan ekstra sebagai balas jasa, sehingga masyarakat mudah terombang-ambingkan oleh kelompok tertentu dan konflik horizontal.

u. Pada pelaksanaan rekapitulasi penghitungan perolehan suara, kerawanan juga dapat terjadi adanya permintaan pengecekan ulang hasil penghitungan suara, dan sikap protes dari saksi Parpol dan Calon agar dilakukan penghitungan ulang, disebabkan dugaan adanya manipulasi angka yang dilakukan oleh oknum Penyelenggara Pemilu ditingkat PPS, PPK, maupun melibatkan oknum KPU kab. berkonspirasi dengan oknum Tim Sukses / Pimpinan Pengurus Parpol. Jika penyelesaian tidak tepat waktu, maka konflik akan berkepanjangan.

2. Kemampuan Satuan

a. Telah mengenal karakteristik daerah masing – masing dan telah terjadi koordinasi dengan instansi terkait, sehingga setiap potensi gangguan kamtibmas dapat segera di cegah secara dini.

b. Melakukan koordinasi dengan unsur terkait KPU Kabupaten, Panwaslu Kabupaten, Pemda, unsur TNI, LSM, Kesbang Pol, Parpol, Media massa, Toga, Tomas, Toda maupun Tim Sukses Cagub/Cawagub dan Cabup/Cawabup.

c. Meningkatkan pengamanan di Kantor KPUD Kab. Bojonegoro, Panwaslu Kab. Bojonegoro, PPK, PPS, TPS dan pada saat pelaksanaan/rekapitulasi hasil pemungutan penghitungan suara dari masing-masing TPS – PPS, PPK, KPUD. d. Mampu melaksanakan pengamanan, pengawalan secara maksimal

pendistribusian logistik pemilu dan hasil rekapitulasi.

e. Membuat laporan cepat sehingga secara dini pada setiap kasus diketahui pimpinan.

f. Rencana Kebutuhan Pilkada 2018 dibuat oleh Kabagops Polres Bojonegoro.

IV. KESIMPULAN

1. Kemampuan sasaran

a. Konsolidasi kader dan melibatkan simpatisan, membentuk Tim Sukses Bayangan sebagai ujung tombak, dan mendekati hari H kecenderungan melakukan money politik.

b. Membangun jaringan komunikasi di pedesaan dengan cara merekrut simpatisan dan melibatkannya sebagai relawan untuk memperjuangkan dan memenangkan pasangan calon pilihannya.

c. Membentuk opini melalui komunikasi lisan dengan memanfaatkan warung-warung, tempat keramaian umum seperti pasar tradisonal, swalayan, dan tempat-tempat mangkal aktifitas masyarakat.

d. Tim Sukses akan berupaya merangkul dan memanfaatkan kharisma atau pengaruh dari Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda, dan Tokoh Wanita, untuk mempengaruhi calon pemilih yang fanatik terhadap ketokohannya.

e. Mulai tahapan penyusunan DPS, penetapan DPT, penjaringan Cabup/Cawabup oleh partai politik pengusung sampai masa tahapan verifikasi dan batas waktu yang ditentukan oleh lembaga KPU dan ferifikasi faktual oleh KPUD, jika tidak memenuhi syarat ”dicoret” sebagai Cabup/Cawabup maka cenderung adanya tindakan eksploitasi dan konflik (aksi unras, intervensi KPU dll) dan masa penetapan Cabup/Cawabup sebagai peserta Pilkada Kab. Bojonegoro tahun 2018 peluang sangat besar melakukan kampanye terselubung sebagai ajang sosialisasi politik, rekrut politik/konstituen, kondisi tersebut merupakan kerawanan konflik horizontal.

f. Secara umum segmentasi pemilih di Kab. Bojonegoro merupakan masyarakat tradisional, yang terikat kuat dalam budaya Primodialisme, para santri mempunyai kepatuhan yang kuat terhadap ulama, terutama warga NU.

g. Kebutuhan masyarakat yang kian meningkat maka akan dimanfaatkan

Dokumen terkait