• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENYELENGGARAAN UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT DAN PELAYANAN KLINIS

Dalam dokumen Pedoman Mutu Pkm Poka/rumah Tiga (Halaman 39-46)

SISTEM MANAJEMEN MUTU DAN SISTEM PENYELENGGARAAN PELAYANAN

E. PENYELENGGARAAN UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT DAN PELAYANAN KLINIS

1. Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)

a. Perencanaan Upaya Kesehatan masyarakat, akses dan pengukuran kinerja. 1) Perencanaan Upaya Kesehatan Masyarakat.

Kegiatan UKM direncanakan selama satu tahun (RPK tahunan) yang kemudian dirinci dalam RPK bulanan. Semua kegiatan UKM dibiayai oleh dana BOK.

2) Akses Upaya Kesehatan Masyarakat

Semua kegiatan UKM direncanakan untuk semua desa di Wilayah Kerja Puskesmas Moswaren, jadi diharapkan semua masyarakatnya mudah untuk mengaksesnya.

3) Pengukuran Kinerja.

Tabel 8 Penilaian Kinerja Upaya Kesehatan Masyarakat Puskesmas Moswaren Tahun 2014

Upaya Indikator Sasaran Mutu Puskesmas Moswaren Kabupaten Sorong Selatan

Capaian 2014 Target Capaian 2015 Kesehatan Masyarakat KIA KB

1. Angka Kematian Ibu (AKI) per 100.000KH 0 0 2. Cakupan Kunjungan ibu hamil K1 90% 90% 3. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K-4 69% 70% 4. Cakupan Komplikasi Kebidanan Yang

Ditangani

18 % 20% 5. Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh

Tenaga Kesehatan Yang Memiliki Kompetensi Kebidanan

92% 95%

6. Cakupan Pelayanan Nifas 92% 95% 7. Cakupan Peserta KB Aktif 63% 60% 8. Angka Kematian Bayi (AKB) per 1.000 KH 0 0 9. Cakupan Kunjungan Bayi 100% 100% 10. Cakupan Neonatus dengan Komplikasi yang

ditangani

18% 20% 11. Angka Kematian Balita (AKABA) per 1.000

KH

0 0

Gizi

1. Persentase Balita Gizi Buruk 0,07 % 0,10% 2. Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat

perawatan

100 % 100 % 3. Cakupan Pelayanan Kesehatan Anak Balita 83 % 85% 4. Balita yang ditimbang BB 91% 90% 5. Balita 6-59 bln mendapat Vit. A 85% 90% 6. Bayi 0-6 bln mendapat ASI Eklusif 57% 60% 7. Ibu Hamil mendapat FE 90 Tab 69% 70% 8. Rumah tangga yang menggunakan garam

beryodium

100% 100% 9. Cakupan Pemberian makanan pendamping

ASI pada anak usia 6-24 bulan keluarga miskin

100 % 100 %

Penanganan Penyakit Menular

Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit

1. Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC BTA (+)

50% 70 %

2. Angka kesembuhan penyakit TB Paru 17% 70 %

3. RFT Rate 0 60%

4. Cakupan balita dengan pneumonia yang ditangani

0 100 %

6. Angka Kesakitan (IR) DBD per 100.000 penduduk

0 0

7. Angka Kematian DBD (CFR) 0 0 8. Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child

Immunization (UCI)

96% 98%

9. Cakupan penemuan (AFP) rate per 100.000 penduduk < 15 tahun

0 0

10. Cakupan Desa/Kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi < 24 jam

0 100 %

Kesehatan Lingkungan

1. Cakupan TTU 60% 70%

2. Cakupan Akses air bersih 86% 95%

3. Cakupan Jamban 76% 85%

4. Cakupan TPM 50% 60%

5. Cakupan Rumah Sehat 72% 75%

Pengendalian Penyakit Tidak

Menular

1. Cakupan Penanganan diabetes mellitus Membangun data base

Membuat dan melaksanakan

2. Cakupan penanganan hipertensi Membangun data base Membuat dan melaksanakan Promosi kesehatan dan pemberdayaan

1. Cakupan Posyandu Purnama dan Mandiri 50% 60 % 2. Cakupan Penjaringan kesehatan siswa SD

dan setingkat

100% 100%

3. Cakupan Rumah Tangga Sehat 67% 68% 4. Cakupan Kelurahan Siaga Aktif 0 60%

Sumber : Data Puskesmas Moswaren Januari s/d September

b. Penyelenggaraan UKM

Penyelenggaraan semua kegiatan UKM sudah terinci mulai dari kegiatan, tujuan, sasaran, target, rincian kegiatan, jadwal pelaksanaan, penanggung jawab dan sumber dana (Lampiran 1)

c. Sasaran Kinerja UKM dan MDGs 1) Pemantauan dan pengukuran

Seluruh tahapan kegiatan UKM di Puskesmas Moswaren Kabupaten Sorong Selatan yang terkait dengan proses pengawasan dan pemeriksaan, dimonitor, dievaluasi dan dianalisa untuk menjamin kesesuaian terhadap perencanaan.

a) Kepuasan Pelanggan.

Kepuasan terhadap Pelayanan yang diberikan Puskesmas Moswaren dan pencapaian sasaran mutu harus dipantau secara berkala.

b) Audit Internal

Pada interval yang terencana Puskesmas Moswaren Kabupaten Sorong Selatan melaksanakan Audit Internal untuk menetapkan apakah sistem manajemen mutu yang memenuhi persyaratan akreditasi puskesmas sesuai dengan yang direncanakan, telah dilaksanakan dan dipelihara secara efektif. Manajemen Puskesmas Moswaren Kabupaten Sorong Selatan menjamin bahwa semua ketidaksesuaian yang ditemukan

pada saat audit internal segera diperbaiki, dihilangkan penyebab ketidaksesuaiannya dan diverifikasi apakah telah efektif dan efisien (Hasil audit lampiran ada di lampiran 2) c) Pemantauan dan pengukuran proses

 Pemantauan dan pengukuran terhadap rencana yang telah dibuat.  Data kegiatan pengukuran/pemantauan dikumpulkan untuk dianalisa  Hasil dari analisa dipakai untuk :

Membuktikan kesesuaian Pelayanan

Memastikan kesesuaian sistem manajemen mutu Melakukan perbaikan secara terus-menerus Memastikan tercapainya sasaran mutu

 Metoda pemantauan, pengukuran, analisa, perbaikan, dipastikan sesuai dengan tujuan.

d) Pemantauan dan pengukuran hasil layanan

 Pemantauan dan pengukuran hasil pelayanan dilakukan sesuai prosedur.

 Tujuan pemantauan dan pengukuran hasil pelayanan untuk memastikan semua persyaratan hasil pelayanan terpenuhi.

 Pengukuran dan pemantauan dilaksanakan pada tahapan yang telah ditentukan.  Pemantauan dan pengukuran hasil pelayanan dilaksanakan berdasarkan kriteria

yang telah ditetapkan yang tertuang dalam Prosedur Kerja pemantauan dan pengukuran hasil pelayanan.

 Catatan hasil pemantauan dan pengukuran hasil pelayanan harus dicatat termasuk personil yang melaksanakan.

Dokumen Terkait

Prosedur Audit Internal

Prosedur Penanganan Ketidaksesuaian dan Tindakan Koreksi Prosedur Pemantauan Kinerja dan Tindakan Pencegahan Prosedur Kepuasan Pelanggan

Prosedur Komunikasi Internal

Prosedur Penanganan Pengaduan Pelanggan Prosedur Pengelolaan Kegiatan dan Anggaran

2. Pengendalian Ketidaksesuaian

Puskesmas Moswaren Kabupaten Sorong Selatan menjamin bahwa semua ketidaksesuaian diidentifikasi serta dikendalikan untuk mencegah terjadinya penyimpangan. Semua temuan ketidaksesuaian segera ditindaklanjuti dengan tindakan koreksi untuk menghilangkan ketidaksesuaian dan dipisahkan untuk mencegah berlarut-larutnya ketidaksesuaian tersebut. Pengendalian Hasil Pelayanan yang Tidak Sesuai adalah sebagai berikut :

b. Pengendalian dan tanggung jawab serta wewenang untuk menangani hasil pelayanan tidak sesuai harus ditetapkan dalam prosedur .

c. Hasil yang tidak sesuai harus dilakukan tindakan koreksi.

d. Ketidaksesuaian dan tindakan koreksi yang diambil harus dicatat

e. Bila mana pelayanan tidak sesuai dan telah terlanjur diterima oleh pelanggan, maka Puskesmas Moswaren harus mengambil langkah-langkah yang sesuai untuk menanggulangi akibat /potensi akibatnya.

Dokumen Terkait

Prosedur Penanganan Produk Tidak Sesuai dan Tindakan Koreksi Prosedur Pemantauan Kinerja dan Tindakan Pencegahan

3. Analisa Data

Puskesmas Moswaren Kabupaten Sorong Selatan menjamin bahwa semua data dikumpulkan, dievaluasi dan dianalisa untuk mengukur keefektifan dan keefisienan penerapan sistem manajemen mutu dan kemungkinan pelaksanaan peningkatan berkesinambungan. Analisa data mencakup aspek kesesuaian terhadap persyaratan produk dan proses, kecenderungan operasional kegiatan termasuk tindakan pencegahan dan kinerja pemasok serta peraturan perundangan yang relevan dengan sasaran mutu. Analisa Data Meliputi :

a. Data-data proses atau implementasi sistem manajemen mutu harus dikelola dengan baik b. Data dianalisis dengan menggunakan metode atau cara yang sesuai, misalkan menggunakan

metode statistik.

c. Analisis data dilakukan oleh Sekretariat, semua Bidang, semua Seksi dan Sub Bagian, kegunaannya untuk mengetahui tingkat kinerja masing-masing proses dan melihat kesenjangan-kesenjangan yang ada sehingga dapat dilakukan tindakan perbaikan.

d. Prosedur analisis data ditentukan oleh MR dan menjadi acuan bagi semua fungsi lainnya. e. Hasil analisis data harus mengarah pada pengidentifikasian sesuaian,

ketidak-efektifan dan ketidakefisienan serta tindakan-tindakan perbaikan yang diperlukan. f. Data dianalisis antara lain untuk memantau :

1) Kepuasan pelanggan

2) Kesesuaian terhadap persyaratan pelayanan

3) Karakteristik dan kecenderungan proses serta pelayanan 4) Kinerja Pemasok

5) Sebagai dasar untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan.

Dokumen Terkait :

Prosedur Audit Internal

Prosedur Tinjauan Manajemen

Prosedur Penanganan Produk Tidak Sesuai dan Tindakan Koreksi Prosedur Pemantauan Kinerja dan Tindakan Pencegahan

4. Peningkatan Berkelanjutan

Puskesmas Moswaren Kabupaten Sorong Selatan senantiasa meningkatkan efektifitas dan efesiensi sistem manajemen mutu melalui pengembangan kebijakan dan sasaran mutu, pemanfaatan hasil audit dan analisa data serta hasil tindakan koreksi, pencegahan dan tinjauan manajemen. Puskesmas Moswaren Kabupaten Sorong Selatan menjamin bahwa penyebab ketidaksesuaian yang ditemukan dihilangkan untuk mencegah terjadinya kembali ketidaksesuaian. Puskesmas Moswaren Kabupaten Sorong Selatan menjamin bahwa penyebab ketidaksesuaian yang mungkin timbul dihilangkan sehingga tidak terjadi kembali kecenderungan ketidaksesuaian. Tindakan pencegahan yang diambil bergantung dari dampak yang ditimbulkan oleh kecenderungan ketidaksesuaian.

5. Tindakan Koreksi dan Preventif Program Perbaikan Terus Menerus :

a. Seluruh karyawan dan pimpinan wajib melakukan perbaikan secara terus menerus terhadap efektivitas dan efisiensi sistem manajemen mutu sesuai dengan tugas, tanggung jawab dan wewenangnya.

b. Semua perbaikan mengacu pada komitmen yang tertuang dalam kebijakan mutu, sasaran mutu, hasil audit, analisa data, tindakan koreksi dan pencegahan, serta tinjauan manajemen.

c. Penyebab-penyebab terjadinya ketidak-sesuaian dipastikan dieliminasi/ dihilangkan dan dicegah agar tidak terjadi lagi.

d. Tujuan dari tindakan koreksi dan pencegahan adalah mencegah terulangnya masalah yang sama dan untuk meningkatkan kinerja Puskesmas Selomerto I Kabupaten Sorong Selatan secara keseluruhan.

e. Upaya tindakan koreksi dan pencegahan dipastikan sesuai dengan skala dampak yang dapat ditimbulkan dari masalah tersebut.

f. Agar proses tindakan koreksi dan pencegahan berjalan lancar dan hasilnya efektif, dipastikan prosedur tindakan koreksi dan pencegahan telah disediakan yang mencakup hal-hal sebagai berikut:

1) Meninjau ketidak-sesuaian termasuk keluhan pelanggan. 2) Menentukan penyebab-penyebab masalah

3) Merencanakan dan melaksanakan tindakan koreksi dan pencegahan 4) Menyimpan arsip tindakan koreksi dan pencegahan

5) Meninjau efektivitas tindakan koreksi dan pencegahan

g. MR bertanggung-jawab memastikan tindakan koreksi dan pencegahan yang telah dilaksanakan menjadi lebih efektif dan efisien.

h. Tindakan koreksi harus sesuai dengan dampak dari masalah. i. Prosedur tindakan koreksi dipastikan dibuat.

Dokumen Terkait:

Prosedur Audit Internal

Prosedur Tinjauan Manajemen

6. Pelayanan Klinis

a. Pelayanan Klinis yang berorientasi pasien b. Penunjang pelayanan klinis

c. Peningkatan Mutu Pelayanan Klinis dan Keselamatan Pasien: 1) Penilaian indicator kinerja klinis

2) Pengukuran pencapaian sasaran keselamatan pasien 3) Pelaporan insiden keselamatan pasien

4) Analisis dan tindak lanjut 5) Penerapan manajemen risiko

d. Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat dan Pelayanan Klinis 1) Upaya Kesehatan Masyarakat

a) Perencanaan Upaya Kesehatan Masyarakat, akses dan pengukuran kinerja. b) Penyelenggaraan UKM.

c) Sasaran Kinerja dan MDG’s 2) Pemantauan dan pengukuran:

a) Kepuasaan pelanggan b) Audit internal

c) Pemantauan dan pengukuran proses d) Pemantauan dan pengukuran hasil layanan 3) Pengendalian jika ada hasil yang tidak sesuai 4) Analisis data

5) Peningkatan berkelanjutan 6) Tindakan korektif

7) Tindakan preventif

e. Pelayanan Klinis

1) Pelayanan Klinis yang berorientasi pasien. 2) Penunjang pelayanan klinis.

3) Peningkatan mutu pelayanan klinis dan keselamatan pasien. 4) Penilaian indicator kinerja klinis.

5) Pengukuran pencapaian sasaran keselamatan pasien. 6) Pelaporan insiden keselamatan pasien.

7) Analisis dan tindak lanjut. 8) Penerapan manajemen risiko

BAB III PENUTUP

Pelayanan kesehatan bermutu berorientasi pada kepuasan pelanggan atau pasien. Dimensi mutu tersebut menyangkut mutu bagi pemakai jasa pelayanan kesehatan maupun penyelenggara pelayanan kesehatan. Kepuasan pasien merupakan salah satu indiktor kualitas pelayanan dan banyaknya kunjungan pasien ke Puskesmas tidak lepas dari kebutuhan akan pelayanan kesehatan .

Kualitas pelayanan publik sangat ditentukan oleh sistem dan tenaga pelayanan. Namun ketenagaan pelayanan seringkali menghadapi kendala dalam hal jumlah, sebaran, mutu dan kualifikasi, sistem pengembangan karir, dan kesejahteraan tenaga pelaksana pelayanan. Permasalahan yang muncul menimbulkan persepsi rendahnya kualitas pelayanan, yang berawal dari kesenjangan antara aturan dan standar yang ada dengan pelaksanaan pelayanan yang tidak bisa menyesuaikan.

Masyarakat menghendaki pelayanan kesehatan yang aman dan bermutu, manajemen resiko dan keselamatan pasien perlu diterapkan dalam pengelolaan Puskesmas dalam memberikan pelayanan kesehatan.

Pedoman ini menyampaikan hasil kahian tentang ketenagaan, sarana dan pengendalian mutu pelayanan Puskesmas. Agar Puskesmas dapat menjalankan fungsinya secara optimal perlu dikelola dengan baik, baik kinerja pelayanan, proses pelayanan maupun sumber daya yang digunakan.

Demikian Pedoman Manajemen mutu ini dibuat dan disahkan oleh Kepala Puskesmas Moswaren

Kabupaten Sororng Selatan untuk dijadikan acuan dalam bertindak dan mengambil keputusan dalam rangka menjalankan sistem manajemen mutu serta tugas dan tanggung jawab masing-masing sesuai dengan

kapasitas dan wewenang yang telah diberikan.

Kepala Puskesmas Moswaren Kabupaten Sorong Selatan dan seluruh karyawan mendukung sepenuhnya pelaksanaan sistem manajemen mutu ini sebagai komitmen yang tidak dapat ditawar-tawar.

Dalam dokumen Pedoman Mutu Pkm Poka/rumah Tiga (Halaman 39-46)

Dokumen terkait