• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penyetaraan Persamaan Reaksi

Dalam dokumen Kelas X Cetakan 2016 (Halaman 86-91)

Tata Nama Senyawa dan Persamaan Reaksi

C. Persamaan Reaksi

2. Penyetaraan Persamaan Reaksi

Pada reaksi kimia terjadi perubahan dari pereaksi menjadi hasil reaksi. Atom-atom yang terdapat pada pereaksi tidak berubah baik jenis maupun jumlahnya tetapi ikatan-ikatan antara atom-atomnya mengalami perubahan. Oleh karena itu pada reaksi kimia tidak terjadi perubahan massa, sesuai dengan hukum kekekalan massa. Penulisan reaksi dengan menyatakan lambang unsur atau rumus kimia senyawa yang terlibat dalam reaksi disebut persamaan reaksi, contohnya reaksi antara karbon dengan gas oksigen menghasilkan karbon dioksida.

Penulisan persamaan reaksinya:

C(s) + O2(g) €p CO2(g)

karbon oksigen karbon dioksida

Pada reaksi tersebut jumlah atom di sebelah kiri tanda panah sudah sama dengan jumlah atom di sebelah kanan, sehingga dikatakan reaksi sudah setara. Bagaimana kalau pada persamaan reaksi jumlah atom-atom di kiri dan di kanan belum sama? Misalnya reaksi C(s) + O2(g)€p CO(g). Agar jumlah atom di kiri dan kanan sama maka persamaan reaksi harus disetarakan dengan menambahkan koefisien reaksi. Persamaan reaksinya menjadi:

2 C(s) + O2(g)€p 2 CO(g)

Koefisien reaksi

Koefisien reaksi menunjukkan jumlah atom dalam rumus yang ada di belakangnya. Pada reaksi ini jumlah atom C dan O pada hasil reaksi masing-masing menjadi 2. Bagaimana langkah-langkah untuk menyetarakan persamaan reaksi? Perhatikan contoh berikut.

Contoh Soal

a. Setarakan persamaan reaksi : H2(g) + Cl2(g)€p HCl(g)!

Dari reaksi tersebut, hitung dulu jumlah atom di ruas kiri atau pereaksi dan ruas kanan atau hasil reaksi.

Atom Jumlah di ruas kiri Jumlah di ruas kanan

H 2 1

Untuk menyamakan H dan Cl menjadi 2, tulis koefisien 2 di depan HCl. H2(g) + Cl2(g)€p 2 HCl(g)

Hitung lagi jumlah H dan Cl di ruas kiri dan kanan. Di ruas kiri atom H ada 2 dan di kanan ada 2. Di ruas kiri atom Cl ada 2 dan di kanan ada 2.

Sekarang persamaan reaksi sudah setara, yaitu jumlah atom H dan Cl di ruas kiri sama dengan di ruas kanan.

b. Setarakan persamaan reaksi: H2(g) + O2(g)€p H2O(l) Hitung jumlah atom di ruas kiri dan kanan.

Atom Jumlah di ruas kiri Jumlah di ruas kanan

H 2 2

O 2 1

Jumlah atom yang belum sama, yaitu O di ruas kanan. Kalikan ruas kanan dengan 2, tuliskan koefisien 2 di depan H2O, sehingga reaksinya menjadi: H2(g) + O2(g)€p 2 H2O(l)

Selanjutnya hitung lagi jumlah atom di ruas kiri dan kanan, ternyata jumlah atom H belum sama. Untuk menyamakan atom H menjadi 4, tulis koefisien 2 di depan H2, sehingga reaksi menjadi:

2 H2(g) + O2(g)€p 2H2O(l)

c. Setarakan persamaan reaksi : Al(s) + O2(g)€p Al2O3(s) Hitung jumlah atom di ruas kiri dan kanan.

Atom Jumlah di ruas kiri Jumlah di ruas kanan

Al 1 2

O 2 3

Samakan dulu jumlah salah satu atomnya, misalnya Al dijadikan 2, sehingga reaksinya menjadi:

2 Al(s) + O2(g) €p Al2O3(s)

Langkah selanjutnya hitung lagi jumlah atom di ruas kiri dan kanan, ternyata jumlah atom O belum sama. Untuk menyamakan atom O menjadi 3, tulis koefisien 11

2 di depan O2, sehingga reaksi menjadi: 2 Al(s) + 11

2 O2(g) €p Al2O3(s)

Angka koefisien harus bulat dan sederhana, maka angka pecahan harus dibulatkan dengan mengalikan seluruh koefisien dengan angka dua sehingga reaksi menjadi:

Setelah mengerti cara penyetaraan reaksi, menyetarakan reaksi tidak perlu lagi dalam beberapa langkah tetapi langsung disetarakan dalam satu reaksi.

Latihan 3.7

Setarakan persamaan reaksi berikut dan tuliskan nama zat-zat pereaksi serta hasil reaksinya! 1. N2(g) + H2(g)€p NH3(g) 2. Fe(s) + O2(g)€p Fe2O3(s) 3. KClO3(s)€p KCl(s) + O2(g) 4. C4H10(g) + O2(g)€p CO2(g) + H2O(l) 5. Cu2S(s) + O2(g)€p Cu2O(s) + SO2(g) 6. C6H12O6(aq) + O2(g)€p CO2(g) + H2O(l)

Rangkuman

1. Rumus kimia dapat berupa rumus kimia dan rumus empiris. Rumus

kimia dibedakan menjadi rumus kimia senyawa ion dan senyawa kovalen.

2. Tata nama senyawa ion diawali dengan menuliskan nama ion positif kemudian nama ion negatif. Pada senyawa biner dimulai dengan nama logam kemudian nama nonlogam dengan diberi akhiran-ida. Pada ion poliatom, ion yang memiliki oksigen lebih banyak nama ion diberi akhiran –it, yang lebih sedikit diberi akhiran-at.

3. Tata nama senyawa kovalen diawali dengan menuliskan jumlah

unsur pertama, nama unsur, jumlah unsur kedua, dan nama unsur kedua dengan akhiran –ida. Jumlah unsur ditulis dalam bahasa latin.

4. Tata nama senyawa organik disesuaikan dengan nama golongannya.

5. Gejala-gejala yang menyertai reaksi kimia adalah terjadinya endapan, gas, perubahan warna, dan suhu.

6. Reaksi kimia dapat dituliskan dalam suatu persamaan reaksi yang menyatakan zat-zat pereaksi, hasil reaksi, koefisien reaksi dan fasa zat pada reaksi.

7. Pada reaksi kimia tidak terjadi perubahan massa maka jumlah atom-atom sebelum reaksi dengan hasil reaksi harus disamakan dulu dengan cara penyetaraan reaksi.

Kata Kunci

Rumus kimia

Senyawa poliatom

Rumus molekul

Senyawa biner

Rumus empiris

Reaksi kimia

Tata nama senyawa

Persamaan reaksi

Senyawa anorganik

Senyawa hidrat

Senyawa organik

Koefisien

Senyawa ion

Pereaksi

Senyawa kovalen

Hasil reaksi

Evaluasi Akhir Bab

A. Pilihlah salah satu jawaban yang benar.

1. Rumus kimia untuk seng dan besi berturut-turut adalah . . . .

A. Sn dan Be D. Zn dan Be

B. Sn dan Fe E. Se dan Be

C. Zn dan Fe

2. Berikut ini nama unsur dan rumus kimianya.

(1) Natrium (Na) (4) Klorin (Cl2)

(2) Oksigen (O2) (5) Timbal (Pb)

(3) Emas (Au) (6) Fosfor (P4)

Urutan penulisan rumus kimia yang benar adalah . . . .

A. (1), (2), dan (4) D. (1), (2), dan (6)

B. (1), (3), dan (4) E. (1), (4), dan (5)

C. (1), (3), dan (5)

3. Pasangan senyawa berikut yang keduanya rumus empiris adalah . . . .

A. N2O dan C2H5OH D. C6H12O6 dan BaCl2

B. NH3 dan CH3COOH E. H2O2dan C2H2

C. Al2O2 dan C4H10

4. Di antara rumus-rumus berikut yang merupakan rumus molekul dan rumus empiris dari asam asetat adalah . . . .

Rumus molekul Rumus empiris

A. C2H4O C2H4O

B. C2H4O2 CH2O

C. C2H4O2 C2H4O2

D. C2H6O C2H5O

E. C2H5O CH2O

5. Jumlah atom nitrogen terbanyak dalam senyawa . . . .

A. KNO3 D. Fe(NO3)3

B. CO(NH2)2 E. Ca(NO2)2

6. Berapa banyak jumlah atom dalam senyawa (NH4)2SO4?

A. 10 D. 15

B. 11 E. 20

C. 13

7. Fe2O3 adalah rumus kimia untuk senyawa . . . .

A. besi oksida D. dibesi trioksida

B. besi(II) oksida E. besi(II) besi(III) oksida

C. besi(III) oksida

8. Aluminium sulfat mempunyai rumus kimia . . . .

A. AlSO4 D. Al2(SO4)3

B. Al2SO4 E. Al3(SO4)2

C. Al3SO4

9. Rumus kimia kupri sulfat pentahidrat adalah . . . .

A. CuSO4.H2O D. 5 CuSO4.5 H2O

B. CuSO4.(H2O)5 E. (CuSO4)5.H2O

C. CuSO4.5 H2O

10. Di antara proses berikut yang merupakan reaksi kimia adalah . . . .

A. belerang melebur D. air menguap

B. gula dilarutkan E. iodium menyublin

C. makanan dicerna

11. Di antara reaksi-reaksi berikut yang merupakan reaksi yang menghasilkan endapan adalah . . . .

A. KOH + HCl p KCl + H2O D. CaO + H2Op Ca(OH)2

B. AgNO3 + HCl p AgCl + HNO3 E. MgO + HCl p MgCl2 + H2 C. Ca + 2 HCl p CaCl2 + H2

12. Asam klorida akan menghasilkan gas jika direaksikan dengan . . . .

A. natrium hidroksida D. kalium hidroksida

B. kalsium karbonat E. natrium klorida

C. larutan perak nitrat

13. Koefisien reaksi yang tepat untuk reaksi:

K(s) + H2O(l)€p KOH(aq) + H2(g) berturut-turut adalah . . . .

A. 2, 1, 1, 1 D. 1, 2, 2, 1

B. 2, 2, 2, 1 E. 2, 1, 2, 1

C. 1, 2, 1, 2

14. Reaksi yang sudah setara adalah . . . . A. CH4(g) + O2(g)€p CO2(g) + 2 H2O(l)

B. CaO(s) + 2 HCl(aq)€p CaCl2(aq) + 2 H2O(l) C. Fe2O3(s) + C(s)€p 2 Fe(s) + 3 CO(g) D. C2H6(g) + 3 O2(g)€p 2 CO2(g) + H2O(l) E. 2 H2(g) + 3 SO2(g)€p 2 H2O(l) + 2 SO2(g)

15. Pada reaksi: x C2H6(g) + y O2(g)p z CO2(g) + H2O(g) x, y, dan z berturut-turut yang benar adalah . . . .

A. 1, 7, 2 D. 4, 7, 2

B. 2, 7, 4 E. 4, 7, 4

C. 2, 7, 2

Dalam dokumen Kelas X Cetakan 2016 (Halaman 86-91)

Dokumen terkait