• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pasal 59

( 1) Selain penyidik pej abat polisi negar a Republik I ndonesia, j uga pej abat pegaw ai neger i sipil t er t ent u di lingkungan depar t em en yang lingkup t ugas dan t anggung j aw abnya di bidang budidaya t anam an, dapat diber i w ew enang khusus sebagai penyidik sebagaim ana dim aksud dalam Undang- undang Nom or 8 Tahun 1981 t ent ang Hukum Acar a Pidana, unt uk m elakukan penyidikan dalam t indak pidana di bidang budidaya t anam an.

( 2) Penyidik sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 1) , ber w enang unt uk:

a. m elakukan pem er iksaan at as kebenar an lapor an at au ket er angan ber kenaan dengan t indak pidana di bidang budidaya t anam an;

b. m elakukan pem anggilan t er hadap seseor ang unt uk didengar dan diper iksa sebagai t er sangka at au sebagai saksi dalam t indak pidana di bidang budidaya t anam an;

c. m elakukan penggeledahan dan penyit aan bar ang bukt i t indak pidana di bidang budidaya t anam an;

d. m em int a ket er angan dan bahan bukt i dar i or ang at au badan sehubungan dengan t indak pidana di bidang budidaya t anam an,

e. m em buat dan m enandat angani ber it a acar a;

f. m enghent ikan penyidikan apabila t idak t er dapat cukup bukt i t ent ang adanya t indak pidana di bidang budidaya t anam an.

( 3) Penyidik sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 1) , m em ber it ahukan dim ulainya penyidikan dan m elapor kan hasil penyidikannya kepada penunt ut um um m elalui penyidik pej abat polisi negar a Republik I ndonesia sesuai dengan ket ent uan Pasal 107 Undang- undang Nom or 8 Tahun 1981 t ent ang Hukum Acar a Pidana.

BAB X

KETENTUAN PI DANA

Pasal 60

( 1) Bar angsiapa dengan sengaj a:

a. m encar i dan m engum pulkan plasm a nut fah t idak ber dasar kan izin sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 9 ayat ( 3) ;

b. m engedar kan hasil pem uliaan at au int r oduksi yang belum dilepas sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 12 ayat ( 2) ;

c. m engedar kan benih bina yang t idak sesuai dengan label sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 13 ayat ( 3) ;

d. m engeluar kan benih dar i at au m em asukkan ke dalam w ilayah Negar a Republik I ndonesia t anpa izin sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 17 ayat ( 2) ;

e. m enggunakan car a dan/ at au sar ana per lindungan t anam an yang m engganggu kesehat an dan m engancam keselam at an m anusia at au m enim bulkan ker usakan lingkungan hidup sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 22 ayat ( 1) ,

f. m engedar kan pupuk yang t idak sesuai dengan label sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 37 ayat ( 1) ,

g. m engedar kan pest isida yang t idak t er daft ar at au t idak sesuai dengan label sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 38 ayat ( 1) ;

h. t idak m em usnahkan pest isida yang dilar ang per edar annya, t idak m em enuhi st andar m ut u, r usak at au t idak t er daft ar sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 41;

i. m elanggar kelent uan pelaksanaan Pasal 16; dipidana dengan pidana penj ar a paling lam a 5 ( lim a) t ahun dan denda paling banyak Rp. 250.000.000,- ( dua r at us lim a puluh j ut a r upiah) .

( 2) Bar ang siapa kar ena kelalaiannya :

a. m encar i dan m engum pulkan plasm a nut fah t idak ber dasar kan izin sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 9 ayat ( 3) ;

b. m engedar kan hasil pem uliaan at au int r oduksi yang belum dilepas sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 12 ayat ( 2) ;

c. m engedar kan benih bina yang t idak sesuai dengan label sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 13 ayat ( 3) ;

d. m engeluar kan benih dar i at au m em asukkan ke dalam w ilayah negar a Republik I ndonesia t anpa izin sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 17 ayat ( 2) ;

e. m enggunakan car a dan/ at au sar ana per lindungan t anam an yang m engganggu kesehat an dan m engancam keselam at an m anusia at au m enim bulkan ker usakan lingkungan hidup sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 22 ayat ( 1) ;

f. m engedar kan pupuk yang t idak sesuai dengan label sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 37 ayat ( 1) ;

g. m engedar kan pest isida yang t idak t er daft ar at au t idak sesuai dengan label sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 38 ayat ( 1) ;

h. t idak m em usnahkan pest isida yang dilar ang per edar annya, t idak m em enuhi st andar m ut u, r usak at au t idak t er daft ar sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 41;

i. m elanggar ket ent uan pelaksanaan Pasal 16; dipidana dengan pidana kur ungan paling lam a 12 ( dua belas) bulan at au denda paling banyak Rp. 50.000.000,- ( lim apuluh j ut a r upiah) .

Pasal 61

( 1) Bar angsiapa dengan sengaj a:

a. t idak m engikut i t at a car a pem bukaan dan pengolahan lahan at au penggunaan m edia t um buh t anam an sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 7;

b. m elakukan ser t ifikasi t anpa izin sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 14 ayat ( 1) ;

c. dalam m em elihar a t anam an m enggunakan sar ana dan/ at au car a yang m engganggu kesehat an dan m engancam keselam at an m anusia, m enim bulkan gangguan dan ker usakan sum ber daya Alam , dan at au lingkungan hidup sebagaim ana dim aksud dalam asal 28 ayat ( 2) ;

d. m elakukan usaha budidaya t anam an t anpa izin sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 48 ayat ( 1) ;

e. m elanggar ket ent uan pelaksanaan Pasal 40; dipidana dengan pidana penj ar a paling lam a 3 ( t iga) t ahun dan denda paling banyak Rp 150.000.000,- ( ser at us lim a puluh j ut a r upiah) .

( 2) Bar angsiapa kar ena kelalaiannya :

a. t idak m engikut i t at a car a pem bukaan dan pengolahan lahan at au penggunaan m edia t um buh t anam an sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 7;

b. m elakukan ser t ifikisi t anpa izin sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 14 ayat ( 1) ,

c. dalam m em elihar a t anam an m enggunakan sar ana dan/ at au car a yang m engganggu kesehat an dan m engancam keselam at an m anusia, m enim bulkan gangguan dan ker usakan sum ber daya alam , dan at au lingkungan hidup sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 28 ayat ( 2) ;

d. m elakukan usaha budidaya t anam an t anpa izin sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 48 ayat ( 1) ;

e. m elanggar ket ent uan pelaksanaan Pasal 40; dipidana dengan pidana kur ungan paling lam a 12 ( dua belas) bulan at au denda paling banyak Rp 50.000.000,- ( lim apuluh j ut a r upiah) .

Pasal 62

( 1) Tindak pidana sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 60 ayat ( 1) , dan Pasal 61 ayat ( 1) , adalah kej ahat an.

( 2) Tindak pidana sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 60 ayat ( 2) , dan Pasal 61 ayat ( 2) , adalah pelanggar an.

Pasal 63

Tum buhan dan/ at au sar ana budidaya t anam an yang diper oleh dan/ at au digunakan unt uk m elakukan t indak pidana yang dim aksud dalam Undang-undang ini dapat dir am pas.

BAB XI

KETENTUAN PERALI HAN

Pasal 64

Pada saat m ulai ber lakunya Undang- undang ini, sem ua per at ur an per undang- undangan di bidang budidaya t anam an yang t idak ber t ent angan dengan Undang- undang ini t et ap ber laku selam a belum dit et apkan penggant inya ber dasar kan Undang- undang ini.

BAB XI I

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 65

Dengan ber lakunya Undang- undang ini, m aka :

1. Undang- undang Nom or 2 Tahun 1961 t ent ang Pengeluar an dan Pem asukan Tanam an dan Bibit Tanam an ( Lem bar an Negar a Tahun 1961 Nom or 9, Tam bahan Lem bar an Negar a Nom or 2147) ;

2. Ket ent uan yang m engat ur t ent ang budidaya t anam an yang t er cant um dalam :

a. Or donansi t ent ang Kr isis Teh ( Cr isis Thee Or donnant ie, St aat sblad 1933 No. 203) ;

b. Or donansi t ent ang Kr isis Kina ( Cr isis Kina Or donnant ie, St aat sblad 1933 No. 204) ;

c. Or donansi t ent ang Kr isis Kopi dan Kakao ( Cr isis Koffie en Cacao Or donnant ie, St aat sblad 1933 No. 205) ;

d. Or donansi t ent ang Per t anam an Kina ( Kinaaanplant Or donnant ie, St aat sblad 1934 No. 70) ;

e. Or donansi t ent ang Pengeluar an Kar et Per kebunan ( Onder nem ings Rubber - uit voer Or donnant ie, St aat sblad 1934 No. 342) ;

f. Or donansi t ent ang Pengeluar an Kar et Rakyat ( Bevolkings Rubber - uit voer Or donnant ie, St aat sblad 1934 No. 343) ;

g. Or donansi t ent ang Per t anam an Kar et ( Rubber aanplant Or donnant ie, St aat sblad 1934 No. 346) ;

h. Or donansi t ent ang Kepent ingan- kepent ingan Kapok ( Kapok-belangen Or donnant ie, St aat sblad 1935 No. 165) ;

i. Or donansi t ent ang Per t anam an Teh ( Thee- aanplant Or donnant ie, St aat sblad 1936 No. 119) ;

j . Or donansi t ent ang Kr osok ( Kr osok Or donnant ie, St aat sblad 1937 No. 604) ;

dinyat akan t idak ber laku lagi.

Pasal 66

Undang- undang ini m ulai ber laku pada t anggal diundangkan.

Agar set iap or ang m enget ahuinya, m em er int ahkan pengundangan Undang- undang ini dengan penem pat annya dalam Lem bar an Negar a Republik I ndonesia.

Disahkan di Jakar t a

pada t anggal 30 Apr il 1992

PRESI DEN REPUBLI K I NDONESI A

SOEHARTO

Diundangkan di Jakar t a pada t anggal 30 Apr il 1992 MENTERI / SEKRETARI S NEGARA REPUBLI K I NDONESI A

PENJELASAN ATAS : UNDANG- UNDANG REPUBLI K I NDONESI A NOMOR 12 TAHUN 1992

TENTANG : SI STEM BUDI DAYA TANAMAN

UMUM

Bangsa I ndonesia dikar uniai oleh Tuhan Yang Maha Esa kekayaan alam hayat i, air , iklim , dan kondisi t anah yang m em ber ikan sum ber kehidupan kepada bangsa, t er ut am a di bidang per t anian dan sekaligus m er upakan salah sat u m odal dasar bagi pem bangunan nasional yang pada hakekat nya m er upakan pem bangunan m anusia I ndonesia seut uhnya.

Pem bangunan per t anian sebagai bagian dar i pem bangunan nasional adalah pem bangunan yang ber kelanj ut an dan ber w aw asan lingkungan diar ahkan pada ber kem bangnya per t anian yang m aj u, efisien, dan t angguh, ser t a ber t uj uan unt uk m eningkat kan hasil dan m ut u pr oduksi, m eningkat kan pendapat an dan t ar af hidup pet ani, pet er nak, dan nelayan, m em per luas lapangan ker j a dan kesem pat an ber usaha, m enunj ang pem bangunan indust r i ser t a m eningkat kan ekspor , m endukung pem bangunan daer ah, dan m engint ensifkan kegiat an t r ansm igr asi. Ar ah pem bangunan per t anian sedem ikian ini akan m em per kokoh landasan bidang ekonom i dalam m encapai t uj uan pem bangunan nasional.

Sist em budidaya t anam an sebagai bagian dar i per t anian pada hakekat nya adalah sist em pengem bangan dan pem anfaat an sum ber daya alam nabat i m elalui kegiat an m anusia yang dengan m odal, t eknologi, dan sum ber daya lainnya m enghasilkan bar ang guna m em enuhi kebut uhan m anusia secar a lebih baik. Oleh kar ena it u sist em budidaya t anam an akan dikem bangkan dengan ber asaskan m anfaat , lest ar i, dan ber kelanj ut an.

Pengem bangan budidaya t anam an diar ahkan secar a bij aksana, dengan m em per hat ikan kem am puan dan kelest ar ian sum ber daya alam dan lingkungan hidup ser t a m enggunakan t eknologi t epat dengan t uj uan unt uk m eningkat kan dan m em per luas penganekar agam an hasil t anam an, guna m em enuhi kebut uhan pangan, sandang, papan, kesehat an, indust r i dalam neger i, dan m em per besar ekspor .

Unt uk m encapai t uj uan t er sebut di at as Pem er int ah m enyusun r encana pengem bangan budidaya t anam an yang disesuaikan dengan t ahapan r encana pem bangunan nasional, m enet apkan w ilayah pengem bangan budidaya t anam an, m engat ur pr oduksi budidaya t anam an t er t ent u ber dasar kan kepent ingan nasional, dan m encipt akan kondisi yang m enunj ang per anser t a m asyar akat , dengan t et ap m em per hat ikan kepent ingan m asyar akat .

Dengan sem akin ket at nya per saingan dalam er a globalisasi, m aka pengem bangan budidaya t anam an har us diar ahkan pula pada upaya m em anfaat kan keunggulan kom par at if pr oduk t anam an yang dim iliki dengan pener apan pr insip ket er paduan kegiat an budidaya t anam an dengan indust r i pengolahan, indust r i m anufakt ur , dan pem asar annya. Dengan ar ah t er sebut ,

m aka nilai t am bah pr oduksi per t anian akan dinikm at i pula oleh pet ani sebagai pr odusen.

Dalam kondisi per kem bangan yang dem ikian, posisi pet ani dalam keselur uhan sist em budidaya t anam an m enj adi sangat sent r al dan st r at egis. Posisi sent r al dan st r at egis dim aksud hanya dapat ber m anfaat apabila Pem er int ah senant iasa ber upaya unt uk m elaksanakan kegiat an yang m engar ah kepada peningkat an kualit as sum ber daya m anusia t er ut am a m asyar akat pet ani.

Pengem bangan budidaya t anam an hanya dapat dicapai secar a opt im al apabila di dalam pelaksanaannya digunakan t eknologi t epat yakni yang sesuai dengan daya dukung sum ber daya alam I ndonesia yang ber iklim t r opis. Oleh kar ena it u upaya unt uk m enem ukan dan m encipt akan t eknologi budidaya t anam an secar a t epat m elalui penelit ian ( r esear ch and developm ent ) per lu digalakkan. Dalam r angka m em ber ikan pelayanan kepada pet ani, Pem er int ah m elakukan penelit ian ser t a m em bina dan m endor ong m asyar akat t er ut am a dunia usaha unt uk ikut ber per anser t a dalam penelit ian dan pengem bangan budidaya t anam an, baik yang ber sifat r ekayasa t eknologi, r ekayasa sosial ekonom i, m aupun r ekayasa sosial budaya.

Teknologi t epat yang t elah dit em ukan per lu disebar luaskan kepada m asyar akat , khususnya par a pet ani, agar m er eka dapat m em anfaat kannya. Penyebar luasan t er sebut dilakukan baik m elalui j alur pendidikan sekolah m aupun j alur pendidikan luar sekolah seper t i penyuluhan, pelat ihan, dan lain- lain.

Dalam hubungan ini Pem er int ah m enyelenggar akan pendidikan sekolah dan pendidikan luar sekolah yang dalam pelaksanaannya m engikut ser t akan m asyar akat .

Pengikut ser t aan per an m asyar akat t idak saj a diper lukan dalam penyebar luasan t eknologi t epat , t et api j uga dalam pem ber ian pelayanan infor m asi yang m enj adi kew aj iban Pem er int ah, m eliput i ant ar a lain infor m asi pasar , pr ofil kom odit as, penanam an m odal, pr om osi kom odit as, ser t a pr akir aan cuaca dan iklim yang m endukung pengem bangan budidaya t anam an.

Lahan bagi budidaya t anam an m er upakan salah sat u fakt or pr oduksi ut am a. Dilain pihak t er sedianya lahan sebagai pet anam an unt uk budidaya t anam an sem akin t er bat as, baik kar ena t ekanan yang dit im bulkan oleh ber t am bahnya j um lah penduduk m aupun m eningkat nya kebut uhan penggunaan lahan oleh sekt or lain. Oleh kar ena it u penggunaan lahan unt uk keper luan budidaya t anam an har us dilakukan secar a efekt if dan efisien ser t a dengan m em per hat ikan t er pelihar anya kem am puan sum ber daya alam dan kelest ar ian lingkungan.

Masalah yang t im bul adalah t er j adinya per ubahan per unt ukan at au konver si lahan budidaya t anam an m enj adi lahan unt uk keper luan bukan budidaya t anam an. Masalah t er sebut dapat m engancam lahan budidaya t anam an t er ut am a unt uk penghasil pangan yang pada gilir annya dapat m em pengar uhi am bang bat as t ingkat pr oduksi secar a nasional. Oleh kar ena it u m aka apabila t er j adi per ubahan t at a r uang yang m engakibat kan per ubahan lahan budidaya t anam an guna keper luan lain di luar budidaya

t anam an, per lu secar a ar if dan cer m at m em per t im bangkan ket er sediaan lahan usaha budidaya t anam an.

Benih t anam an, sebagai sar ana pr oduksi ut am a dalam budidaya t anam an per lu dij aga m ut unya, sehingga m am pu m enghasilkan pr oduksi dan m ut u hasil sebagaim ana yang dihar apkan. Oleh kar ena it u per lu diselenggar akan kegiat an pengum pulan plasm a nut fah dan pem uliaan t anam an m aupun kegiat an lain yang ber kait an dengan upaya unt uk m enem ukan j enis bar u ser t a var iet as unggul. Unt uk m endor ong t er laksananya hal t er sebut m aka kepada par a penem unya dapat diber ikan penghar gaan oleh Pem er int ah ser t a pem ber ian hak unt uk m em ber i nam a pada t em uannya. Penghar gaan t er sebut dapat pula diber ikan kepada par a pem ilik t anam an yang t anam annya m em iliki keunggulan t er t ent u. Apabila di dalam neger i belum t er dapat var iet as unggul t er t ent u, m aka Pem er int ah unt uk sem ent ar a dapat m engint r oduksi var iet as unggul t er sebut dar i luar neger i. Unt uk m enj am in bahwa var iet as bar u hasil pem uliaan t anam an m aupun int r oduksi dar i luar neger i benar - benar unggul, m aka sebelum diedar kan per lu diadakan penguj ian unt uk kem udian apabila hasilnya m em enuhi per syar at an yang dit ent ukan, Pem er int ah m elepas var iet as t er sebut unt uk dapat diedar kan.

Suat u var iet as yang t elah dilepas, benihnya dinyat akan sebagai benih bina, dalam penger t ian pr oduksi dan per edar annya per lu diat ur dan diaw asi. Mekanism e pengaw asan dan pem binaan yang efekt if unt uk dapat m enj am in benih ber m ut u, adalah m elalui ser t ifikasi benih. Ser t ifikasi benih ini dapat dilakukan oleh Pem er int ah m aupun sw ast a. Benih yang lulus ser t ifikasi m er upakan benih yang t elah dij am in m ut unya baik m ut u genet is, fisiologis, m aupun fisik dan dapat diedar kan. Unt uk m enj am in bahw a benih yang diedar kan benar - benar ber m ut u dan dalam r angka m em per m udah pengaw asan m ut u benih, m aka benih yang lulus ser t ifikasi apabila akan diedar kan w aj ib diber i label. Hasil pem uliaan sebelum dilepas oleh Pem er int ah dilar ang unt uk dikem bangkan dan/ at au diedar kan.

Sar ana pr oduksi budidaya t anam an yang lain seper t i pupuk, pest isida, alat dan m esin budidaya t anam an per lu t er j am in efekt ivit asnya dan am an dalam penggunaannya baik t er hadap m anusia m aupun lingkungan hidup. Khusus bagi pest isida, kar ena m er upakan bahan ber bahaya dan ber acun, j ika t elah dinyat akan dilar ang at au t elah r usak at au t idak m em enuhi st andar m ut u at au t idak t er daft ar har us dim usnahkan.

Per lindungan t anam an m er upakan suat u r angkaian kegiat an unt uk m elindungi t anam an dar i ser angan or ganism e pengganggu t um buhan. Kegiat an t er sebut m eliput i pencegahan m asuknya, pengendalian dan er adikasi or ganism e pengganggu t um buhan. Pelaksanaan per lindungan t anam an m enj adi t anggung j aw ab m asyar akat dan Pem er int ah. Dalam hal t er j adi eksplosi ser angan or ganism e pengganggu t um buhan, Pem er int ah ber t anggung j aw ab unt uk m enanggulanginya ber sam a m asyar akat . Kegiat an- kegiat an t er sebut kesem uanya ber t uj uan unt uk m engam ankan t anam an dar i ser angan or ganism e pengganggu t um buhan yang t uj uan akhir nya m enyelam at kan pr oduksi baik dar i segi kuant it as m aupun kualit asnya. Oleh kar ena it u m asyar akat dihar apkan ber per anser t a unt uk m elapor kan t er j adinya ser angan or ganism e pengganggu t um buhan pada

t anam an di w ilayahnya, t er ut am a yang sifat nya eksplosi dan sekaligus ber usaha unt uk m engendalikan or ganism e pengganggu t um buhan t er sebut . Mengingat bahw a dalam hal- hal t er t ent u kegiat an per lindungan t anam an m enggunakan pest isida m aka har us m em per hat ikan keselam at an m anusia

Dokumen terkait