• Tidak ada hasil yang ditemukan

B. Saran

4. Penyisipan dan Panen

a. Tujuan

Penyisipan kelapa sawit bertujuan untuk mengganti tanaman yang mati dengan tanaman baru.

b. Dasar Teori

Menurut Anonim (1992) tanaman yang mati atau kurang baik pertumbuhannya harus diganti atau disulam dengan tanaman baru. Kematian atau kurang baiknya pertumbuhan kelapa sawit dapat disebabkan oleh beberapa hal, ya itu penanaman yang kurang teliti, kekeringan, terendam air, terserang hama, penyakit atau gangguan lain. c. Alat dan bahan

Alat : Cangkul, parang, Jounder.

Bahan : Pupuk NPK 15-15-6-4 dengan dosis 500 g/tanaman, dan bibit tanaman sawit berumur 12 bulan.

d. Prosedur Kerja

e. Lokasi kerja disiapkan.

f. Alat, bahan, dan tenaga kerja disiapkan.

g. Pupuk dilangsir dengan traktor dan diletakan di pinggir blok sesuai dengan keperluan pupuk perjalur tanaman

h. Pupuk diambil menggunakan tas gendong dan diaplikasikan dengan cara ditabur merata menggunakan mangkuk tabur disekeliling pohon (circle) sesuai dosis yang telah ditentukan.

e. Hasil yang dicapai

Prestasi yang dicapai tergantung dari banyaknya tanaman yang mati di areal penanaman.

C. Panen

Kegiatan panen merupakan salah satu aktivitas untuk mendapatkan semua hasil tanaman yang masa panennya harus diolah untuk mendapatkan hasil produksi yang lebih optimal.

1. Tujuan

Tujuan dari kegiatan ini adalah mengambil buah yang telah memenuhi kriteria matang panen.

2. Dasar Teori

Menurut Sastrosayono (2003), Saat buah mulai masak, kandungan minyak dalam daging buah (mesokarp) meningkat cepat. Setelah minyak dalam buah maksimal, buah akan lepas dari tandannya (memberondol). Buah siap dipanen jika berondolan mencapai jumlah yang ditentukan. 3. Alat dan bahan

Alat : Dodos, egrek.

4. Prosedur Kerja

a. Ditentukan lokasi panen. b. Disiapkan alat dan tenaga kerja.

c. Dicari buah dengan kriteria matang panen

d. Pelepah yang menyangga buah dipotong, lalu dibuang digawangan mati.

e. Tandan buah dipotong.

f. Berondolan dikutip lalu hasil panen diangkut ke tempat pengumpulan hasil.

5. Hasil yang dicapai

Target yang harus dicapai oleh tenaga kerja dalam 1 HK adalah 3 Ha. Dari hasil kerja yang dilakukan oleh 1 orang mahasiswa diperoleh prestasi 1 Ha

D. Pengolahan Hasil

1. Penerimaan dan Penimbangan TBS dipabrik

a. Tujuan

1) Mengetahui seluruh Tandan Buah Segar (TBS) yang diterima di pabrik.

2) Menge tahui berapa ton/jumlah hasil Crude Palm Oil (CPO) dan kernel.

3) Mengetahui jumlah Crude Palm Oil (CPO) dan kernel yang akan dikirim keluar pabrik.

b. Dasar Teori

Menurut Pahan (2006), sebelum diolah dalam Pabrik Kelapa Sawit (PKS), Tandan Buah Segar (TBS) yang berasal dari kebun pertama kali diterima di stasiun penerimaan buah untuk ditimbang (weight bridge) dan ditampung sementara di penampungan buah c. Alat dan bahan

Alat : Jembatan timbang (weight bridge), penampungan buah (loading ramp).

Bahan : Tandan Buah Segar (TBS) d. Prosedur Kerja

1) Truk bermuatan Tandan Buah Segar (TBS) ditimbang

2) Seluruh Tandan Buah Segar (TBS) yang telah ditimbang dimuat di loading ramp.

3) Bobot truk dihitung kembali untuk memperoleh berat bersih Tandan Buah Segar (TBS).

e. Hasil yang dicapai

Diketahui jumlah Tandan Buah Segar (TBS) yang diterima pabrik sebelum dilakukan pengolahan.

2. Stasiun Loading Ramp

Menerima TBS dari kebun, menyiapkan lori pengisian buah dan mengetahui kapasitas Tandan Buah Segar (TBS), yang masuk kedalam pabrik.

b. Dasar Teori

Menurut Pahan (2006) TBS yang telah ditimbang di jembatan timbang selanjutnya dibongkar di loading ramp dengan menuang langsung dari truk.

c. Alat dan bahan

Alat : Pintu hidrolik, transfer carriage, capstan, lori, rel. Bahan : Tandan Buah Segar (TBS).

d. Prosedur Kerja

1) Pastikan sejumlah lori kosong telah tersedia.

2) Pengaturan dump truck masuk ke pelataran loading Ramp yang teratur sehingga arus kendaraan lancar.

3) Tandan Buah Segar (TBS) dituang dari truk ke loading ramp. 4) Dilakukan sortasi buah di loading ramp.

5) Lori diisi dimulai dari pintu penerimaan No.1.

6) Setelah pengisian, pastikan Tandan Buah Segar (TBS) di isi merata dan berondolan dari lantai harus dimuat ke lori.

7) Lori harus dikirimkan ke bagian belakang rebusan secepat mungkin.

e. Hasil yang dicapai

Diperoleh Tandan Buah Segar (TBS) yang siap untuk direbus (tahap sterilizer).

3. Stasiun Sterilizer/Perebusan

a. Tujuan

1) Menghentikan aktifitas Enzim Lifase yang terdapat dalam buah. 2) Memudahkan pelepasan brondolan dari tandan.

3) Memudahkan proses pelumatan dan pengepressan buah. 4) Mengurangi kadar air buah.

b. Dasar Teori

Dalam proses perebusan, Tandan Buah Segar (TBS), dipanaskan dengan uap pada temperatur sekitar 135o C dan tekanan 2,0-2,8 kg/cm2 selama 80-90 menit (Pahan, 2006).

c. Alat dan bahan

Alat : Lori, alat penarik (Capstan), jaringan rail (railtrack), Transfer Carriage System, Sterelizer.

Bahan : Tandan buah sawit. d. Prosedur Kerja

1) TBS berada pada posisnya didalam perebusan 2) Tutup pintu rebusan dan kunci dengan kuat 3) Tutup valve pengaman, valve penbuangan uap

4) Buka pipa Inlet perlahan-lahan dan untuk daerasi buka Exhause/ kondensat selama + 5 menit

5) Puncak pertama dicapai dengan membuka pipa Inlet selama tidak lebih dari 15 menit (tekanan mencapai 2 kg/cm2) selanjutnya puncak pertama diakhiri dengan menutup pipa inlet dan membuka pipa Exhause hingga tekanan 0 kg/cm2. Kondensat / pipa Daerasi baru dibuka setelah tekanan menunjukan 1,5-1,7 kg/cm2.

6) Ulangi prosedur yang sama untuk puncak kedua dengan waktu tidak lebih dari 15 menit untuk mencapai tekanan 2,8 kg/cm2

7) Selanjutnya prosedur yang sama dilakukan untuk puncak ketiga, pada kondisi ini disebut sebagai masa pemasakan dengan waktu penahanan perebusan adalah 40-50 menit dengan tekanan 2,8 kg/cm2

8) Setelah waktu pemasakan selesai maka uap yang berada dalam rebusan dibuang dengan cara, mula-mula dibuka kran pipa Kondensat kemudian setelah tekanan menjadi 2,5 kg/cm2 maka pipa Exhause dibuka.

9) Safety Bleed Valve baru dibuka jika tekanan menunjukan 0 kg/cm2 terbaca di Pressure Gauge

10) Bukalah pintu rebusan perlahan- lahan dan operator harus berdiri menjauhi arah terbukanya pintu rebusan

11) TBS yang telah selesai direbus ditarik keluar. e. Hasil yang dicapai

Buah yang mudah dikupas dengan kadar air dan asam lemak yang rendah.

4. Proses Penebahan

a. Tujuan

Proses penebahan ini memiliki tujuan yaitu untuk melepas berondolan/buah dari tandannya dan memudahkan proses pelumatan dan pengepresan.

b. Dasar Teori

Buah dilepas dari tandannya menggunakan mesin pelepas buah. Mesin pelepas buah berupa tromel yang memiliki garis tengah 180 cm dan panjang 3-4 meter (Sastrosayono, 2003)

c. Alat dan Bahan :

Alat : Tippler, thresher, Fruit Bunch Conveyor, Fruit Bellow Conveyor

Bahan : TBS yang telah terlepas dari tandan. d. Prosedur Kerja :

1) Lori yang berisi buah sawit yang telah melalui proses perebusan dipindahkan ke Tippler menggunakan Transfer Carriage

2) Kemudian lori dituang untuk mengeluarkan isinya berupa buah sawit yang telah masak memasuki Auto Feader

3) Kemudian buah yang sudah berada didalam Auto Feader akan diangkat oleh Fruit Bunch Conveyor menuju Thresher

4) Setelah buah terpisah dengan tandannya, buah menuju Fruit

Bellow Conveyor, sedangkan tankosnya menuju Horital Elevator

untuk dibawa keluar pabrik. e. Hasil Yang Dicapai

Diperoleh buah sawit yang telah terlepas dari tandannya.

5. Proses Pressing

a. Tujuan

1) Memisahkan antara daging buah dengan biji. 2) Memisahkan antara minyak dengan daging buah 3) Memudahkan proses ekstraksi minyak.

b. Dasar Teori

Alat pengempa (screww press) ialah alat yang digunakan untuk memisahkan minyak kasar (Crude Oil) dari daging buah (Mesocarp) dan biji (nut). Cake Breaker Conveyor memiliki fungsi untuk alat pemecah Cake yang menggumpal dari hasil Press sehingga serat dan biji dapat dipisahkan. Cake Breaker Conveyor terdiri dari pedal-pedal yang di ikatkan pada poros yang berputar dengan kecepatan 52 rpm. Kemiringan pedal diatur sehingga pemecahan gumpalan-gumpalan terjadi dengan sempurna dan penguapan air dapat berlangsung dengan lancar (Anonim, 2004).

Alat : Pelumat buah (Digister, alat pengempa (Screw Press), pemecahan ampas kempa (Cake Breaker Conveyor),

Crude Oil Gutter, Sand Trap Tank, Vibraating Screen

Bahan : Crude Oil, serat dan biji sawit.

d. Prosedur Kerja

1) Brondolan buah dari Threser dimasukkan didalam Digester daging

2) Buah akan dihancurkan dengan pisau berputar pada As nya. 3) Brondolan yang sudah masuk kedalam Digester kemudian

dilumatkan antara massa daging buah dan biji yang dilakukan oleh pisau yang terdapat didalam Digester.

4) Kemudian hasil pelumatan itu menuju mesin Press 5) Dari press ini akan keluar minyak dan ampas.

6) Ampas dan bijinya akan melalui Cake Braker Conveyor untuk dibawa menuju stasiun nut

7) Sedangkan minyak ke Crude Oil Gutter menuju Sand Trap Tank dan akhirnya menuju Vibraating Screen untuk proses selanjutnya.

e. Hasil Yang Dicapai

Diperoleh Crude Oil (minyak kotor), biji sawit serta ampas hasil dari Press.

a. Tujuan

Memurnikan minyak yang berasal dari stasiun pengempaan sehingga diperoleh minyak produksi.

b. Dasar Teori

Minyak yang keluar dari mesin press mengandung 45%-55% air, lumpur dan bahan-bahan lainnya. Minyak ya ng masih kasar ini kemudian dibawa ke tangki pemurnian atau tangki klarifikasi

(Setyamidjaja, 1991).

c. Alat dan Bahan

Alat : Tangki Pemisah ( Clarifier Tank ), Tangki Minyak ( Oil Tank ), Sludge Tank, Decanter, Oil Purifier, Vacuum Dryer, Storage Tank

Bahan : Crude Oil, Sludge. d. Prosedur Kerja

1) Minyak hasil Press masuk ke Sand Trap Tank, tangki ini berfungsi untuk mengendapkan pasir dan cangkang halus setelah sebelumnya melalui tahap pengolahan Digester dan Screw Press. 2) Dari sand trap tank minyak dialirkan ke Vibrating Screen yaitu

saringan yang bergetar yang fungsinya untuk memisahkan antara Crude Oil dengan kotoran-kotoran yang berupa ampas (fiber halus).

3) Crude Oil masuk ke distribusi Oil Tank yang digunakan untuk mendistribusikan minyak ke Continius Oil Tank (Clarifier Continius Tank). Alat ini berfungsi untuk memisahkan minyak dengan Sludge dengan cara pengendapan.

4) Minyak kemudian dialirkan menuju Wet Oil Tank yang berfungsi untuk menampung minyak yang berasal dari tangki pemisah sebelum masuk ke Oil Purifier yang fungsinya untuk memisahkan antara minyak dengan kotoran dengan cara

Centrifuge atau berputar, kecepatan putaran Oil Purifier ini

adalah 5000-6000 rpm yang artinya dalam 1 menit alat ini akan melakukan putaran sebanyak 5000-6000 kali.

5) Setelah proses pemurnian minyak tersebut dialirkan kedalam

Vacuum Dryer yang berfungsi untuk mengeringkan minyak

dengan cara menguapkan air dalam ruang hampa.

6) Minyak tersebut dialirkan menuju ke Storage Tank ialah tangki terakhir yang digunakan untuk menampung CPO sebelum di pasarkan.

7) Untuk Sludge yang masih mengandung minyak dialirkan ke

Sludge Tank yang berfungsi untuk menampung Sludge minyak

dan pasir dari Clarifier Tank.

8) Setelah itu Sludge tersebut masuk kedalam Sand Cyclone yang berfungsi untuk memisahkan Sludge yang masih mengandung minyak dengan pasir.

10) Setelah masuk ke Sand Cyclone, Sludge masuk ke Decanter dengan tujuan memurnikan minyak dengan diputar sehingga materi- materi yang berat akan terlempar ketepi Decanter. Sedangkan materi–materi yang ringan akan terkumpul ditengah merupakan Sludge yang masih mengandung minyak.

11) Sludge yang masih mengandung minyak inilah akan dilirkan kembali ketangki pemisah.

e. Hasil Yang Dicapai

Diperoleh hasil olahan dalam bentuk minyak sawit kasar (crude palm oil) yang siap untuk dipasarkan..

7. Proses Pengolahan Inti Sawit

a. Tujuan

Memperoleh inti sawit (kernel) dengan mutu baik.

b. Dasar Teori

Menurut Pahan (2006), proses pemisahan biji-serabut dari ampas pengempaan bertujuan terutama untuk memperoleh biji sebersih mungkin.

c. Alat dan Bahan

Alat : CBC ( Cake Braker Conveyor ), Fibre Cyclone Fan, Nut Polishing Drum, Nut Gradding Drum dan Nut Hopper, Ripple Mill, Clybath, Nut Bin, dan Kernel Packing.

Bahan : Kernel inti sawit, air, kaolin (CaCO3) d Prosedur Kerja

1) Minyak yang sudah dipress akan menuju tahap pengolahan selanjutnya untuk memperoleh kernel oleh Cake Braker Conveyor menuju Nut Polishing Drum namun masih harus melewati Fibre Cyclone Fan untuk memisahkan antara kernel dari fibernya

2) Setelah itu, kernel akan dibersihkan dari serabut yang masih melekat pada dinding kernel pada alat Nut Polishing Drum

3) Kemudian kernel yang sudah bersih akan menuju proses selanjutnya yaitu Nut Gradding Drum

4) Setelah berada di Nut Gradding Drum kemudian kernel tersebut akan disortasi di Nut Hopper, sortasi ini bertujuan untuk memisahkan antara kernel yang berbiji kecil dengan kernel yang berbiji besar sebelum menuju Ripple Mill

5) Dialat Ripple Mill inilah kernel akan dipisahkan antara nut dengan cangkangnya

6) Setelah nut terpisah dari cangkangnya proses selanjutnya adalah pembersihan melalui Clybath Nut setelah akan menuju Nut Bin untuk di kemas.

e. Hasil Yang Dicapai

Diperoleh inti sawit walaupun tidak berbentuk minyak namun masih bisa dijadikan barang setengah jadi dan kemudian dijual kepada pabrik yang khusus mengolah inti sawit untuk dijadikan minyak sehingga tidak dibuang begitu saja.

IV. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kegiatan praktek kerja lapang yang dilakukan di perusahaan perkebunan PT. Karangjuang Hijau Lestari dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Pembibitan kelapa sawit ada 2 tahap yaitu: pembibitan awal (pre nursery) dan pembibitan utama (main nursery).

2. Pengendalian gulma, hama, dan penyakit sangat mutlak di lakukan untuk memperoleh hasil produksi yang optimal.

3. Penyemprotan Herbisida harus tepat waktu, tepat dosis, tepat sasaran, dan tepat guna.

4. Dalam pemanenan kematangan TBS sangat menentukan kualitas Crued palm oil (CPO). Untuk menjaga kualitas tersebut maka rotasi panen harus benar-benar di perhatikan.

5. Teknis budidaya tanaman kelapa sawit mempengaruhi kualitas dan kuantitas hasil produksi.

B. Saran

Semua kegiatan pemeliharaan Tanaman menghasilkan yang dilakukan sudah cukup baik hanya saja perlu adanya beberapa perbaikan dalam sistem pelaksanaan kerja, seperti :

1. Perlu penambahan sarana transportasi untuk menunjang kelancaran kegiatan budidaya tanaman kelapa sawit.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 1992. Usaha Budidaya, Pemanfaatan Hasil, dan Aspek Pemasaran

Kelapa Sawit. Penebar Swadaya. Jakarta.

Novizan. 2002. Petunjuk Pemupukan yang Efektif. Agro Media Pustaka. Jakarta

Pahan, I. 2006. Panduan Lengkap Kelapa Sawit Manajemen Agribisnis dari Hulu

hingga Hilir. Penebar Swadaya. Jakarta.

Risza, S. 1994. Upaya Peningkatan Produktivitas Kelapa Sawit. Kanisius.

Yogyakarta

Sastrosayono. 2003. Budidaya Kelapa Sawit. Agromedia Pustaka. Jakarta.

Gambar 2. Struktur Organisasi PT. Karangjuang Hijau Lestari General Manager Ktu-Kpu Mill Manager Deputi General Manager Mandor Kapam Feel Manage Feel Asisten Feel Askep Feel Asisten Mandor Manager Umum Kerani

Gambar 3. Pemupukan

Lampiran 4. Penyisipan dan Panen

Gambar 5. Penyisipan

Dokumen terkait