• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL) DI PT. KARANGJUANG HIJAU LESTARI (KHL) KEC. SEBUKU KAB. NUNUKAN KALIMANTAN TIMUR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL) DI PT. KARANGJUANG HIJAU LESTARI (KHL) KEC. SEBUKU KAB. NUNUKAN KALIMANTAN TIMUR"

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

KEC. SEBUKU KAB. NUNUKAN

KALIMANTAN TIMUR

Oleh

YUHAYATI NIM. 070500092

PROGAM STUDI BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN

JURUSAN MANAJEMEN HUTAN

POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA

SAMARINDA

(2)

HALAMAN PENGESAHAN

Laporan ini disusun berdasarkan hasil Praktek Kerja Lapang (PKL) yang telah dilaksanakan di PT. Karangjuang Hijau Lestari (KHL) Kecamatan Sebuku Kabupaten Nunukan Propinsi Kalimantan Timur. Yang dilaksanakan dari tanggal 10 Maret sampai dengan 10 Mei 2010.

Menyetujui

Dosen Pembimbing,

F. Silvi Dwi Mentari, S. Hut. MP NIP. 19770723 200312 2 002 Dosen Penguji. Ir. Syarifuddin, MP NIP. 19650706 200112 1 001 Mengesahkan, Direktur

Politeknik Pertanian Negeri Samarinda

Ir. Wartomo, MP NIP. 19631028 198803 1 003

(3)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas-tugas selama Praktek Kerja Lapang (PKL) di PT. Karangjuang Hijau Lestari Dalam kesempatan ini penulis ucapkan banyak terima kasih atas peran dan bantuan yang telah diberikan kepada :

1. Keluarga tercinta yang telah banyak memberikan motifasi baik secara moril maupun materil dan do’a kepada penulis selama ini.

2. Ir. Wartomo, MP selaku Direktur Politeknik Pertanian Negeri Samarinda. 3. Ir. Budi Winarni, M. Si selaku Ketua Progam Studi Budidaya Tanaman

Perkebunan.

4. F. Silvi Dwi Mentari, S. Hut. MP selaku dosen pembimbing 5. Ir. Syarifuddin, MP selaku dosen penguji.

6. Bapak Hotri Pulungan, selaku General Manager PT. Karangjuang Hijau Lestari Kec. Sebuku.

7. Bapak Hulman Butar-butar selaku Deputy General Manager TMSJ 1 dan plasma serta pembimbing PKL yang memberikan motivasi dan semangat kepada penulis selama pelaksanaan PKL .

8. Seluruh Staf Dosen dan Teknisi Budidaya Tanaman Perkebunan yang telah banyak memberikan masukkan baik itu dalam proses belajar mengajar maupun diluar jam perkuliahan.

(4)

9. Rekan-rekan mahasiswa yang telah membantu dalam penyusunan laporan Praktek Kerja Lapang (PKL)

Penulis menyadari dalam penyusunan laporan ini masih terdapat kekurangan, untuk itu penulis berharap saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca untuk kesempurnaan laporan ini.

Penulis Samarinda, Juni 2010

(5)

DAFTAR ISI

H a l a m a n

HALAMAN PENGESAHAN... ii

KATA PENGANTAR... iii

DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... v DAFTAR LAMPIRAN... vi I. PENDAHULUAN... 1 A. Latar belakang... 1 B. Tujuan ... 2

C. Hasil yang diharapkan... 2

II. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN... .. 3

A. Tinjauan umum perusahaan ... 3

B. Manajemen Perusahaan... 3

C. Lokasi dan waktu kegiatan PKL ... 5

III. HASIL PRAKTEK... .. 6

A. Pembibitan... 6

1. Pemupukan di Main Nursery... 6

2. Penyiraman Bibit di Main Nursery ... 8

B. Pemeliharaan Tanaman Menghasilkan (TBM) ... 9

1. Pemeliharaan Piringan... 9

2. Pemupukan... 10

3. Pengendalian Hama Tikus ... 1

4. Penyisipan ... 1

C. Panen... 1

D. Pengolahan Hasil ... 15

1. Penerimaan dan Penimbangan TBS di Pabrik ... 15

2. Stasiun Loading Ramp ... 16

3. Stasiun sterilizer (Perebusan) ... 17

4. Proses Penebahan... 19

5. Proses Pressing... 21

6. Proses Klarifikasi ... 22

(6)

IV. KESIMPULAN DAN SARAN... .. 27 A. Kesimpulan... 27 B. Saran... 27 DAFTAR PUSTAKA... 28 LAMPIRAN... 29

(7)

DAFTAR LAMPIRAN

No Halaman

1. Peta lokasi PT. Karangjuang Hijau Lestari... 30

2. Struktur organisasi PT. Karangjuang Hijau Lestari ... 31

3. Pemupukan dan Pengendalian Hama ... 32

(8)

DAFTAR TABEL

No Halaman

1. Tabel 1. Dosis pupuk tanaman di Main Nursery PT. Karangjuang Hijau Lestari... 7

(9)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Komoditas kelapa sawit memegang peranan yang cukup strategis bagi perekonomian Indonesia. Minyak sawit merupakan bahan baku utama produk pangan maupun non pangan. Komoditas ini mampu menciptakan kesempatan kerja yang luas dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Tanaman kelapa sawit merupakan komoditi perkebunan yang mempunyai nilai ekonomis yang tinggi apabila dapat mengelola dan memanfaatkannya dengan baik. Untuk itu pemerintah telah menetapkan kebijakan berupa pendirian perusahaan perkebunan besar dan plasma, terutama di Kalimantan. Selain itu dengan diadakannya pengembangan perkebunan kelapa sawit maka akan terbuka peluang besar dalam penerimaan tenaga kerja khususnya tenaga yang terampil dan handal di bidang perkebunan.

Politeknik Pertanian Negeri Samarinda khususnya Program Studi Budidaya Tanaman Perkebunan memasukkan program kegiatan Praktek Kerja Lapang (PKL) ini untuk membentuk Ahli Madya yang memiliki keterampilan di bidang tanaman perkebunan.

PKL yang dilaksanakan oleh mahasiswa Politeknik Pertanian Negeri Samarinda Program Studi Budidaya Tanaman Perkebunan di berbagai perusahaan perkebunan kelapa sawit merupakan rangkaian kegiatan kurikulum yang telah ditentukan pada semester akhir.

(10)

B. Tujuan

1. Memahami kegiatan budidaya tanaman kelapa sawit.

2. Membandingkan kegiatan budidaya tanaman kelapa sawit di lapangan dengan teori yang didapat di kampus.

3. Memahami penggunaan alat, bahan dan sarana yang tepat dan efisien dalam kegiatan budidaya tanaman dalam skala besar.

4. Memberikan wawasan dan pengetahuan bagi mahasiswa.

C. Hasil yang Diharapkan

Kegiatan praktek kerja lapang budidaya tanaman kelapa sawit ini diharapkan mahasiswa mampu mengaplikasikan teori yang didapat dan dapat melakukan semua kegiatan budidaya tanaman dengan baik dan menambah wawasan mahasiswa.

(11)

II. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN

A. Tinjauan Umum Perusahaan

PT. Karangjuang Hijau Lestari (KHL) merupakan perusahaan, yang bergerak dalam bidang usaha Perkebunan Kelapa Sawit yang didirikan pada tahun 1998 yang terletak di Kecamatan Sebuku, Kabupaten Nunukan, Propinsi Kalimantan Timur. Pengembangan perusahaan ini memiliki dua pola yaitu: pola Inti 20.000 Ha dan pola Plasma 4261 Ha. Mempunyai anak cabang atau KHL Group yaitu: PT. Bulungan Hijau Permai Group (BHP), PT. Tirta Madu Sawit Jaya I Group (TMSJ I) PT. Tirta Madu Sawit Jaya II Group (TMSJ II) PT. Bumi Simanggaris Indah Group (BSI). Untuk perkebunan KHL Group luas areal yang diusahakan adalah 50.000 Ha.

B. Manajemen Perusahaan

1. General Manager.

Merupakan pemimpin tertinggi di kebun dan di pabrik yang bertugas merencanakan, mengkoordinir, mengawasi dan mengendalikan kegiatan operasional perusahaan.

2. Deputy General Manager.

Bertugas membantu tugas-tugas General Manager dalam melaksanakan kegiatan operasional dalam mencapai target produksi TBS dan CPO sesuai ya ng ditetapkan oleh menajemen.

(12)

3. Kerani General Manager.

Bertugas membantu Manager dalam pengarsipan surat-surat dan penyimpanan data yang masuk dan keluar dari kebun.

4. Field Manager.

Bertugas memimpin segala kegiatan operasional dalam bidang tanaman dan no n tanaman di rayon melalui penggunaan faktor- faktor produksi, sehingga potensi tanaman dapat dimanfaatkan untuk mencapai kualitas dan kuantitas serta mengendalikan biaya yang berpedoman kepada anggaran yang telah ditetapkan oleh manajemen.

5. Kerani Field Manager

Bertugas membantu Field Manager dalam penyusunan dan pelaporan setiap hasil pekerjaan dari afdeling serta administrasi lapangan.

6. Asisten

Bertugas sebagai pimpinan di areal afdeling untuk merencanakan, mengorganisir serta mengendalikan sumber daya yang ada agar tercapai mutu pekerjaan yang baik untuk mencapai item pekerjaan yang telah ditargetkan oleh perusahaan.

7. Mandor

Bertugas mengawasi kegiatan kerja yang ada dalam afdeling agar mencapain kualitas dan target yang ditetapkan perusahaan.

(13)

C. Lokasi dan Waktu Kegiatan

Lokasi PKL di PT. Karangjuang Hijau Lestari, Kecamatan Sebuku, Kabupaten Nunukan, Propinsi Kalimantan Timur selama 2 bulan terhitung mulai tanggal 10 Maret sampai 10 Mei 2010.

(14)

III. HASIL PRAKTEK

A. Pembibitan

1. Pemupukan di Main Nursery

a. Tujuan

Tujuan pemupukan adalah untuk menambah unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman pada proses pertumbuhan vegetatif maupun generatif. Dalam hal ini yang dipupuk adalah tanaman pada Main Nursery.

b. Dasar Teori

Pupuk adalah bahan kimia yang mengandung unsur hara yang dibutuhkan tanaman. Menurut Novizan (2002), pupuk adalah semua

bahan yang diberikan kepada tanah dengan maksud memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.

Pemupukan adalah salah satu tindakan perawatan tanaman yang berpengaruh besar terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman. Pemupukan bertujuan untuk menambah ketersediaan unsur hara di dalam tanah untuk kesuburan tanah. Selain itu pemupukan juga bertujuan untuk menambah unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman pada proses pertumbuhan vegetatif maupun generatif, serta menambah daya tahan tanaman terhadap penyakit dan pengaruh iklim yang tidak menguntungkan ( Pahan, 2006). berikut adalah tabel aplikasi pupuk

(15)

Tabel 1. Dosis pupuk tanaman di Main Nursery PT. Karangjuang Hijau Lestari.

Umur Pupuk Dosis 4 bulan NPK 15:15:6:4 10 gram 5 bulan NPK 12:12:7:2 10 gram 6 bulan NPK 12:12:7:2 10 gram 7 bulan NPK 12:12:7:2 20 gram 8 bulan NPK 12:12:1:7:2 30 gram 9 bulan NPK 12:12:1:7:2 30 gram 10 bulan NPK 12:12:1:7:2 40 gram 11 bulan NPK 12:12:1:7:2 40 gram 12 bulan NPK 12:12:1:7:2 60 gram

c. Alat dan bahan

Alat : Jounder, untuk langsir pupuk, ember, dan sendok tabur.

Bahan : Pupuk NPK. Pupuk, dalam kegiatan ini tanaman dipupuk dengan pupuk NPK 15:15:6:4 dengan dosis 10 gram/tanaman

d. Prosedur Kerja

1) Lokasi kerja ditentukan.

2) Alat, bahan, dan tenaga kerja disiapkan.

3) Pupuk dilangsir dengan traktor dan diletakan di pinggir blok sesuai dengan keperluan pupuk perjalur tanaman.

4) Pupuk diambil menggunakan ember dan diaplikasikan dengan cara ditabur merata menggunakan sendok tabur disekeliling pohon (circle) sesuai dosis yang telah ditentukan.

(16)

e. Hasil yang dicapai

Target yang harus dicapai oleh tenaga kerja dalam 1 HK adalah 1000 tanaman. Dari hasil kerja yang dilakukan oleh 1 orang mahasiswa diperoleh prestasi 600 tanaman.

2. Penyiraman bibit di Main Nursery

a. Tujuan

Tujuannya adalah Untuk menjaga kelembaban pada media, sehingga me mudahkan pergerakan akar hingga pertumbuhan bibit lebih optimal, me mudahkan penyerapan unsur hara dan mendinginkan tubuh tanaman.

b. Dasar Teori

Penyiraman dilakukan 2 kali sehari yaitu pagi dan sore hari. Kebutuhan air untuk penyiraman kurang lebih 2 liter/polybag/hari. Setiap bibit membutuhkan sejumlah air dalam pertumbuhannya yang terus meningkat seiring dengan pertambahan umur. Air merupakan kebutuhan utama dalam pembibitan karena sangat dibutuhkan dalam proses fisiologis. Penyiraman yang kurang akan mengakibatkan kelainan bahkan dapat menimbulkan kematian. Rata-rata kebutuhan air dipembibitan setara dengan curah hujan 3,4 mm/hari. Untuk umur 3-6 bulan 2 liter/pokok/hari dan 6-12 bulan 3 liter/pokok/hari, dengan

(17)

rata-rata kebutuhan air 2,5 liter/pokok/hari. Jika hujan lebih dari 8 mm penyiraman boleh tidak dilakukan (Setyamidjaja, 1991).

c. Alat dan bahan

d. Prosedur Kerja

1) Menentukan lokasi kerja.

2) Menyiapkan alat, bahan, dan tenaga kerja.

3) Seluruh tanaman disiram menggunakan pompa selama 15 menit. e. Hasil yang dicapai

Seluruh tanaman disiram pada pukul 06.00 WITA selama 15 menit.

B. Pemeliharaan Tanaman Belum Menghasilkan (TBM)

1. Pemeliharaan Piringan

a. Tujuan

Tujuan pemeliharaan piringan adalah membebaskan piringan pohon dari gulma yang dapat merugikan tanaman utama, dan agar penempatan pupuk dapat mencapai sasaran yang optimal.

b. Dasar Teori

Menurut Sastrosayono (2003), pengendalian gulma adalah salah

satu kegiatan yang dilakukan untuk membunuh gulma yang tumbuh di sekitar bibit atau tanaman menggunakan cara manual atau kimia sesuai

Alat : Bahan :

Mesin pompa. Air

(18)

dengan jenis gulma agar tidak merugikan tanaman pokok, bahkan tidak menurunkan produksinya

c. Alat dan bahan

Alat : Parang, Cangkul, Kep kapasitas 15 liter

Bahan : Air (75 L/ha), herbisida Bionasa (250 cc/ha), dan Metafuron (25 g/ha).

d. Prosedur Kerja

1) Lokasi kerja ditentukan.

2) Alat, bahan, dan tenaga kerja disiapkan.

3) Rawat piringan dilakukan dengan cara manual dan kimia.

4) Piringan sawit dibersihkan sesuai dengan panjang pelepah/tajuk pohon.

e. Hasil yang dicapai

Target yang harus dicapai oleh tenaga kerja dalam 1 HK adalah 4 kep. Satu kep digunakan untuk 20 pohon. Dari hasil kerja yang dilakukan oleh 1 orang mahasiswa diperoleh prestasi 3 kep (60 pohon).

2. Pemupukan

a. Tujuan

Tujuan pemupukan adalah untuk menambah unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman pada proses pertumbuhan vegetatif maupun generatif. Dalam hal ini yang dipupuk adalah tanaman belum menghasilkan.

(19)

b. Dasar Teori

Menurut Sastrosayono (2003), pemupukan merupakan faktor

yang sangat penting untuk meningkatkan produksi. Hasil penelitian mutlak dilakukan karena secara nyata bisa meningkatkan produksi dan tetap menjaga stabilitas tanaman.

c. Alat dan bahan

Alat : Traktor untuk langsir pupuk, tas gendong, dan mangkuk tabur.

Bahan : Pupuk, dalam kegiatan ini tanaman dipupuk dengan pupuk NPK 15-15-6-4 dengan dosis 600 g/tanaman.

d. Prosedur Kerja

a. Lokasi kerja disiapkan.

b. Alat, bahan, dan tenaga kerja disiapkan.

c. Pupuk dilangsir dengan traktor dan diletakan di pinggir blok sesuai dengan keperluan pupuk perjalur tanaman

d. Pupuk diambil menggunakan tas gendong dan diaplikasikan dengan cara ditabur merata menggunakan mangkuk tabur disekeliling pohon (circle) sesuai dosis yang telah ditentukan. e. Hasil yang dicapai

(20)

Target yang harus dicapai oleh tenaga kerja dalam 1 HK adalah 165 tanaman. Dari hasil kerja yang dilakukan oleh 1 orang mahasiswa diperoleh prestasi 110 tanaman.

3. Pengendalian Hama Tikus

a. Tujuan

Tujuannya adalah untuk membasmi hama tikus yang meyerang tanaman agar produksi dan pertumbuhannya optimal.

b. Dasar Teori

Menurut Rizsa (1994), pada tanaman belum menghasilkan tikus

sering menyerang tanaman muda pada umur 0-1 tahun. Jika menyerang titik tumbuh (umbut) yang terdapat pada pangkal batang pelepah sawit dapat menyebabkan kematian.

c. Alat dan bahan

Alat : Karung, sarung tangan. Bahan : Klerat

d. Prosedur Kerja

1) Lokasi kerja ditentukan.

2) Ditentukan jumlah kebutuhan Klerat.

3) Klerat diaplikasikan dengan cara ditaruh di piringan pohon sebanyak 2 biji/tanaman.

(21)

Target yang harus dicapai oleh tenaga kerja dalam 1 HK adalah 80 tanaman. Dari hasil kerja yang dilakukan oleh 1 orang mahasiswa diperoleh prestasi 80 tanaman.

4. Penyisipan

a. Tujuan

Penyisipan kelapa sawit bertujuan untuk mengganti tanaman yang mati dengan tanaman baru.

b. Dasar Teori

Menurut Anonim (1992) tanaman yang mati atau kurang baik

pertumbuhannya harus diganti atau disulam dengan tanaman baru. Kematian atau kurang baiknya pertumbuhan kelapa sawit dapat disebabkan oleh beberapa hal, ya itu penanaman yang kurang teliti, kekeringan, terendam air, terserang hama, penyakit atau gangguan lain. c. Alat dan bahan

Alat : Cangkul, parang, Jounder.

Bahan : Pupuk NPK 15-15-6-4 dengan dosis 500 g/tanaman, dan bibit tanaman sawit berumur 12 bulan.

d. Prosedur Kerja

e. Lokasi kerja disiapkan.

f. Alat, bahan, dan tenaga kerja disiapkan.

g. Pupuk dilangsir dengan traktor dan diletakan di pinggir blok sesuai dengan keperluan pupuk perjalur tanaman

(22)

h. Pupuk diambil menggunakan tas gendong dan diaplikasikan dengan cara ditabur merata menggunakan mangkuk tabur disekeliling pohon (circle) sesuai dosis yang telah ditentukan.

e. Hasil yang dicapai

Prestasi yang dicapai tergantung dari banyaknya tanaman yang mati di areal penanaman.

C. Panen

Kegiatan panen merupakan salah satu aktivitas untuk mendapatkan semua hasil tanaman yang masa panennya harus diolah untuk mendapatkan hasil produksi yang lebih optimal.

1. Tujuan

Tujuan dari kegiatan ini adalah mengambil buah yang telah memenuhi kriteria matang panen.

2. Dasar Teori

Menurut Sastrosayono (2003), Saat buah mulai masak, kandungan

minyak dalam daging buah (mesokarp) meningkat cepat. Setelah minyak dalam buah maksimal, buah akan lepas dari tandannya (memberondol). Buah siap dipanen jika berondolan mencapai jumlah yang ditentukan. 3. Alat dan bahan

Alat : Dodos, egrek.

(23)

4. Prosedur Kerja

a. Ditentukan lokasi panen. b. Disiapkan alat dan tenaga kerja.

c. Dicari buah dengan kriteria matang panen

d. Pelepah yang menyangga buah dipotong, lalu dibuang digawangan mati.

e. Tandan buah dipotong.

f. Berondolan dikutip lalu hasil panen diangkut ke tempat pengumpulan hasil.

5. Hasil yang dicapai

Target yang harus dicapai oleh tenaga kerja dalam 1 HK adalah 3 Ha. Dari hasil kerja yang dilakukan oleh 1 orang mahasiswa diperoleh prestasi 1 Ha

D. Pengolahan Hasil

1. Penerimaan dan Penimbangan TBS dipabrik

a. Tujuan

1) Mengetahui seluruh Tandan Buah Segar (TBS) yang diterima di pabrik.

2) Menge tahui berapa ton/jumlah hasil Crude Palm Oil (CPO) dan kernel.

3) Mengetahui jumlah Crude Palm Oil (CPO) dan kernel yang akan dikirim keluar pabrik.

(24)

b. Dasar Teori

Menurut Pahan (2006), sebelum diolah dalam Pabrik Kelapa

Sawit (PKS), Tandan Buah Segar (TBS) yang berasal dari kebun pertama kali diterima di stasiun penerimaan buah untuk ditimbang (weight bridge) dan ditampung sementara di penampungan buah c. Alat dan bahan

Alat : Jembatan timbang (weight bridge), penampungan buah (loading ramp).

Bahan : Tandan Buah Segar (TBS) d. Prosedur Kerja

1) Truk bermuatan Tandan Buah Segar (TBS) ditimbang

2) Seluruh Tandan Buah Segar (TBS) yang telah ditimbang dimuat di loading ramp.

3) Bobot truk dihitung kembali untuk memperoleh berat bersih Tandan Buah Segar (TBS).

e. Hasil yang dicapai

Diketahui jumlah Tandan Buah Segar (TBS) yang diterima pabrik sebelum dilakukan pengolahan.

2. Stasiun Loading Ramp

(25)

Menerima TBS dari kebun, menyiapkan lori pengisian buah dan mengetahui kapasitas Tandan Buah Segar (TBS), yang masuk kedalam pabrik.

b. Dasar Teori

Menurut Pahan (2006) TBS yang telah ditimbang di jembatan

timbang selanjutnya dibongkar di loading ramp dengan menuang langsung dari truk.

c. Alat dan bahan

Alat : Pintu hidrolik, transfer carriage, capstan, lori, rel. Bahan : Tandan Buah Segar (TBS).

d. Prosedur Kerja

1) Pastikan sejumlah lori kosong telah tersedia.

2) Pengaturan dump truck masuk ke pelataran loading Ramp yang teratur sehingga arus kendaraan lancar.

3) Tandan Buah Segar (TBS) dituang dari truk ke loading ramp. 4) Dilakukan sortasi buah di loading ramp.

5) Lori diisi dimulai dari pintu penerimaan No.1.

6) Setelah pengisian, pastikan Tandan Buah Segar (TBS) di isi merata dan berondolan dari lantai harus dimuat ke lori.

7) Lori harus dikirimkan ke bagian belakang rebusan secepat mungkin.

(26)

e. Hasil yang dicapai

Diperoleh Tandan Buah Segar (TBS) yang siap untuk direbus (tahap sterilizer).

3. Stasiun Sterilizer/Perebusan

a. Tujuan

1) Menghentikan aktifitas Enzim Lifase yang terdapat dalam buah. 2) Memudahkan pelepasan brondolan dari tandan.

3) Memudahkan proses pelumatan dan pengepressan buah. 4) Mengurangi kadar air buah.

b. Dasar Teori

Dalam proses perebusan, Tandan Buah Segar (TBS), dipanaskan dengan uap pada temperatur sekitar 135o C dan tekanan 2,0-2,8 kg/cm2 selama 80-90 menit (Pahan, 2006).

c. Alat dan bahan

Alat : Lori, alat penarik (Capstan), jaringan rail (railtrack), Transfer Carriage System, Sterelizer.

Bahan : Tandan buah sawit. d. Prosedur Kerja

1) TBS berada pada posisnya didalam perebusan 2) Tutup pintu rebusan dan kunci dengan kuat 3) Tutup valve pengaman, valve penbuangan uap

(27)

4) Buka pipa Inlet perlahan-lahan dan untuk daerasi buka Exhause/ kondensat selama + 5 menit

5) Puncak pertama dicapai dengan membuka pipa Inlet selama tidak lebih dari 15 menit (tekanan mencapai 2 kg/cm2) selanjutnya puncak pertama diakhiri dengan menutup pipa inlet dan membuka pipa Exhause hingga tekanan 0 kg/cm2. Kondensat / pipa Daerasi baru dibuka setelah tekanan menunjukan 1,5-1,7 kg/cm2.

6) Ulangi prosedur yang sama untuk puncak kedua dengan waktu tidak lebih dari 15 menit untuk mencapai tekanan 2,8 kg/cm2

7) Selanjutnya prosedur yang sama dilakukan untuk puncak ketiga, pada kondisi ini disebut sebagai masa pemasakan dengan waktu penahanan perebusan adalah 40-50 menit dengan tekanan 2,8 kg/cm2

8) Setelah waktu pemasakan selesai maka uap yang berada dalam rebusan dibuang dengan cara, mula-mula dibuka kran pipa Kondensat kemudian setelah tekanan menjadi 2,5 kg/cm2 maka pipa Exhause dibuka.

9) Safety Bleed Valve baru dibuka jika tekanan menunjukan 0 kg/cm2 terbaca di Pressure Gauge

10)Bukalah pintu rebusan perlahan- lahan dan operator harus berdiri menjauhi arah terbukanya pintu rebusan

11)TBS yang telah selesai direbus ditarik keluar. e. Hasil yang dicapai

(28)

Buah yang mudah dikupas dengan kadar air dan asam lemak yang rendah.

4. Proses Penebahan

a. Tujuan

Proses penebahan ini memiliki tujuan yaitu untuk melepas berondolan/buah dari tandannya dan memudahkan proses pelumatan dan pengepresan.

b. Dasar Teori

Buah dilepas dari tandannya menggunakan mesin pelepas buah. Mesin pelepas buah berupa tromel yang memiliki garis tengah 180 cm dan panjang 3-4 meter (Sastrosayono, 2003)

c. Alat dan Bahan :

Alat : Tippler, thresher, Fruit Bunch Conveyor, Fruit Bellow Conveyor

Bahan : TBS yang telah terlepas dari tandan. d. Prosedur Kerja :

1) Lori yang berisi buah sawit yang telah melalui proses perebusan dipindahkan ke Tippler menggunakan Transfer Carriage

2) Kemudian lori dituang untuk mengeluarkan isinya berupa buah sawit yang telah masak memasuki Auto Feader

(29)

3) Kemudian buah yang sudah berada didalam Auto Feader akan diangkat oleh Fruit Bunch Conveyor menuju Thresher

4) Setelah buah terpisah dengan tandannya, buah menuju Fruit Bellow Conveyor, sedangkan tankosnya menuju Horital Elevator

untuk dibawa keluar pabrik. e. Hasil Yang Dicapai

Diperoleh buah sawit yang telah terlepas dari tandannya.

5. Proses Pressing

a. Tujuan

1) Memisahkan antara daging buah dengan biji. 2) Memisahkan antara minyak dengan daging buah 3) Memudahkan proses ekstraksi minyak.

b. Dasar Teori

Alat pengempa (screww press) ialah alat yang digunakan untuk memisahkan minyak kasar (Crude Oil) dari daging buah (Mesocarp)

dan biji (nut). Cake Breaker Conveyor memiliki fungsi untuk alat pemecah Cake yang menggumpal dari hasil Press sehingga serat dan biji dapat dipisahkan. Cake Breaker Conveyor terdiri dari pedal-pedal yang di ikatkan pada poros yang berputar dengan kecepatan 52 rpm. Kemiringan pedal diatur sehingga pemecahan gumpalan-gumpalan terjadi dengan sempurna dan penguapan air dapat berlangsung dengan lancar (Anonim, 2004).

(30)

Alat : Pelumat buah (Digister, alat pengempa (Screw Press), pemecahan ampas kempa (Cake Breaker Conveyor),

Crude Oil Gutter, Sand Trap Tank, Vibraating Screen

Bahan : Crude Oil, serat dan biji sawit.

d. Prosedur Kerja

1) Brondolan buah dari Threser dimasukkan didalam Digester

daging

2) Buah akan dihancurkan dengan pisau berputar pada As nya. 3) Brondolan yang sudah masuk kedalam Digester kemudian

dilumatkan antara massa daging buah dan biji yang dilakukan oleh pisau yang terdapat didalam Digester.

4) Kemudian hasil pelumatan itu menuju mesin Press

5) Dari press ini akan keluar minyak dan ampas.

6) Ampas dan bijinya akan melalui Cake Braker Conveyor untuk dibawa menuju stasiun nut

7) Sedangkan minyak ke Crude Oil Gutter menuju Sand Trap Tank

dan akhirnya menuju Vibraating Screen untuk proses selanjutnya.

e. Hasil Yang Dicapai

Diperoleh Crude Oil (minyak kotor), biji sawit serta ampas hasil dari Press.

(31)

a. Tujuan

Memurnikan minyak yang berasal dari stasiun pengempaan sehingga diperoleh minyak produksi.

b. Dasar Teori

Minyak yang keluar dari mesin press mengandung 45%-55% air, lumpur dan bahan-bahan lainnya. Minyak ya ng masih kasar ini kemudian dibawa ke tangki pemurnian atau tangki klarifikasi

(Setyamidjaja, 1991).

c. Alat dan Bahan

Alat : Tangki Pemisah ( Clarifier Tank ), Tangki Minyak ( Oil Tank ), Sludge Tank, Decanter, Oil Purifier, Vacuum Dryer, Storage Tank

Bahan : Crude Oil, Sludge. d. Prosedur Kerja

1) Minyak hasil Press masuk ke Sand Trap Tank, tangki ini berfungsi untuk mengendapkan pasir dan cangkang halus setelah sebelumnya melalui tahap pengolahan Digester dan Screw Press. 2) Dari sand trap tank minyak dialirkan ke Vibrating Screen yaitu

saringan yang bergetar yang fungsinya untuk memisahkan antara Crude Oil dengan kotoran-kotoran yang berupa ampas (fiber halus).

(32)

3) Crude Oil masuk ke distribusi Oil Tank yang digunakan untuk mendistribusikan minyak ke Continius Oil Tank (Clarifier Continius Tank). Alat ini berfungsi untuk memisahkan minyak dengan Sludge dengan cara pengendapan.

4) Minyak kemudian dialirkan menuju Wet Oil Tank yang berfungsi untuk menampung minyak yang berasal dari tangki pemisah sebelum masuk ke Oil Purifier yang fungsinya untuk memisahkan antara minyak dengan kotoran dengan cara

Centrifuge atau berputar, kecepatan putaran Oil Purifier ini adalah 5000-6000 rpm yang artinya dalam 1 menit alat ini akan melakukan putaran sebanyak 5000-6000 kali.

5) Setelah proses pemurnian minyak tersebut dialirkan kedalam

Vacuum Dryer yang berfungsi untuk mengeringkan minyak dengan cara menguapkan air dalam ruang hampa.

6) Minyak tersebut dialirkan menuju ke Storage Tank ialah tangki terakhir yang digunakan untuk menampung CPO sebelum di pasarkan.

7) Untuk Sludge yang masih mengandung minyak dialirkan ke

Sludge Tank yang berfungsi untuk menampung Sludge minyak dan pasir dari ClarifierTank.

8) Setelah itu Sludge tersebut masuk kedalam Sand Cyclone yang berfungsi untuk memisahkan Sludge yang masih mengandung minyak dengan pasir.

(33)

10)Setelah masuk ke Sand Cyclone, Sludge masuk ke Decanter

dengan tujuan memurnikan minyak dengan diputar sehingga materi- materi yang berat akan terlempar ketepi Decanter. Sedangkan materi–materi yang ringan akan terkumpul ditengah merupakan Sludge yang masih mengandung minyak.

11)Sludge yang masih mengandung minyak inilah akan dilirkan kembali ketangki pemisah.

e. Hasil Yang Dicapai

Diperoleh hasil olahan dalam bentuk minyak sawit kasar (crude palm oil) yang siap untuk dipasarkan..

7. Proses Pengolahan Inti Sawit

a. Tujuan

Memperoleh inti sawit (kernel) dengan mutu baik.

b. Dasar Teori

Menurut Pahan (2006), proses pemisahan biji-serabut dari

ampas pengempaan bertujuan terutama untuk memperoleh biji sebersih mungkin.

c. Alat dan Bahan

Alat : CBC ( Cake Braker Conveyor ), Fibre Cyclone Fan, Nut Polishing Drum, Nut Gradding Drum dan Nut Hopper, Ripple Mill, Clybath, Nut Bin, dan Kernel Packing.

Bahan : Kernel inti sawit, air, kaolin (CaCO3) d Prosedur Kerja

(34)

1) Minyak yang sudah dipress akan menuju tahap pengolahan selanjutnya untuk memperoleh kernel oleh Cake Braker Conveyor menuju Nut Polishing Drum namun masih harus melewati Fibre Cyclone Fan untuk memisahkan antara kernel dari fibernya

2) Setelah itu, kernel akan dibersihkan dari serabut yang masih melekat pada dinding kernel pada alat Nut Polishing Drum

3) Kemudian kernel yang sudah bersih akan menuju proses selanjutnya yaitu Nut Gradding Drum

4) Setelah berada di Nut Gradding Drum kemudian kernel tersebut akan disortasi di Nut Hopper, sortasi ini bertujuan untuk memisahkan antara kernel yang berbiji kecil dengan kernel yang berbiji besar sebelum menuju Ripple Mill

5) Dialat Ripple Mill inilah kernel akan dipisahkan antara nut dengan cangkangnya

6) Setelah nut terpisah dari cangkangnya proses selanjutnya adalah pembersihan melalui Clybath Nut setelah akan menuju Nut Bin untuk di kemas.

e. Hasil Yang Dicapai

Diperoleh inti sawit walaupun tidak berbentuk minyak namun masih bisa dijadikan barang setengah jadi dan kemudian dijual kepada pabrik yang khusus mengolah inti sawit untuk dijadikan minyak sehingga tidak dibuang begitu saja.

(35)

IV. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kegiatan praktek kerja lapang yang dilakukan di perusahaan perkebunan PT. Karangjuang Hijau Lestari dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Pembibitan kelapa sawit ada 2 tahap yaitu: pembibitan awal (pre nursery) dan pembibitan utama (main nursery).

2. Pengendalian gulma, hama, dan penyakit sangat mutlak di lakukan untuk memperoleh hasil produksi yang optimal.

3. Penyemprotan Herbisida harus tepat waktu, tepat dosis, tepat sasaran, dan tepat guna.

4. Dalam pemanenan kematangan TBS sangat menentukan kualitas Crued palm oil (CPO). Untuk menjaga kualitas tersebut maka rotasi panen harus benar-benar di perhatikan.

5. Teknis budidaya tanaman kelapa sawit mempengaruhi kualitas dan kuantitas hasil produksi.

B. Saran

Semua kegiatan pemeliharaan Tanaman menghasilkan yang dilakukan sudah cukup baik hanya saja perlu adanya beberapa perbaikan dalam sistem pelaksanaan kerja, seperti :

1. Perlu penambahan sarana transportasi untuk menunjang kelancaran kegiatan budidaya tanaman kelapa sawit.

(36)

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 1992. Usaha Budidaya, Pemanfaatan Hasil, dan Aspek Pemasaran Kelapa Sawit. Penebar Swadaya. Jakarta.

Novizan. 2002. Petunjuk Pemupukan yang Efektif. Agro Media Pustaka. Jakarta

Pahan, I. 2006. Panduan Lengkap Kelapa Sawit Manajemen Agribisnis dari Hulu hingga Hilir. Penebar Swadaya. Jakarta.

Risza, S. 1994. Upaya Peningkatan Produktivitas Kelapa Sawit. Kanisius. Yogyakarta

Sastrosayono. 2003. Budidaya Kelapa Sawit. Agromedia Pustaka. Jakarta.

(37)
(38)

(39)

Gambar 2. Struktur Organisasi PT. Karangjuang Hijau Lestari General Manager Ktu-Kpu Mill Manager Deputi General Manager Mandor Kapam Feel Manage Feel Asisten Feel Askep Feel Asisten Mandor Manager Umum Kerani

(40)

Gambar 3. Pemupukan

(41)

Lampiran 4. Penyisipan dan Panen

Gambar 5. Penyisipan

Gambar

Tabel 1. Dosis pupuk  tanaman di Main Nursery  PT.  Karangjuang  Hijau Lestari.
Gambar 1. Peta Lokasi PT.Karangjuang Hijau Lestari
Gambar 2. Struktur Organisasi PT. Karangjuang Hijau Lestari General Manager Ktu-Kpu  Mill Manager Deputi General Manager Mandor Kapam Feel Manage Feel Asisten Feel Askep Feel Asisten Mandor Manager Umum Kerani
Gambar 4. Pengendalian Hama
+2

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil persentase yang diperoleh dari perhitungan jawaban metode cheklist di atas yaitu 77,66%, maka peneliti menarik kesimpulan bahwa daya tarik wisata

3.4 Menggali informasi dari teks cerita petualangan tentang lingkungan dan sumber daya alam dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih

Spektra (gambar 6) memperlihatkan bahwa terjadi pergeseran batokromik pita I sebesar 65 nm pada penambahan AlCl3 yang menunjukkan adanya kompleks yang terbentuk

3.4 Menggali informasi dari teks cerita petualangan tentang lingkungan dan sumber daya alam dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih

和 Ria Natalita Depari 是你们总是给 支持 最后 真的感谢你们. 过 做完了 本论文,忠心的说一声 “

TOPSIS adalah salah satu metode pengambilan keputusan multikriteria atau alternative pilihan yang merupakan alternative yang mempunyai jarak terkecil dari solusi

Dari tiga simulasi yang dilakukan tersebut dapat dibuat tabel perbandingan rugi-rugi transmisi antara sistem tanpa IPFC, sistem yang menggunakan IPFC, dan sistem

Lampiran 5 Hasil Perbandingan Label Konsep Tuntutan Kurikulum dengan Label Konsep Objek Penelitian pada Materi Reaksi Redoks dan Elektrokimia