• Tidak ada hasil yang ditemukan

PHBS di tatanan sekolah menjadi hal yang penting untuk diterapkan karena anak usia sekolah merupakan agent of change bagi keluarga dan masyarakat dalam menerapkan perilaku

yang sehat untuk mencapai derajat kesehatan yang lebih baik. Salah satu indikator PHBS di sekolah adalah penerapan cuci tangan yang baik dan benar. Penerapan PHBS khususnya cuci tangan dalam kehidupan sehari-sehari dapat memberikan dampak positif pada pemeliharaan kesehatan anak usia sekolah. PHBS dapat menghindarkan anak usia sekolah dari berbagai penyakit atau infeksi yang timbul akibat perilaku ataupun lingkungan yang kurang sehat. Untuk mencegah kejadian infeksi yang disebabkan oleh kurangnya pelaksanaan perilaku hidup bersih dan sehat diperlukan adanya promosi kesehatan yang dapat meningkatkan pengetahuan dan mengajak anak usia sekolah untuk berperilaku hidup bersih dan sehat.

Oleh karena itu, dirancang salah satu program kesehatan masyarakat untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran mengenai pentingnya penerapan PHBS dalam kehidupan sehari-hari khususnya pada anak usia sekolah melalui pemberian pendidikan kesehatan.

a. Tujuan Kegiatan

Tujuan dari kegiatan program KKN-PPM ini adalah meningkatkan pemahaman dan kesadaran mengenai pentingnya penerapan PHBS Cuci Tangan dalam kehidupan sehari-hari khususnya pada anak usia sekolah.

b. Hasil yang Diharapkan

Hasil yang di harapkan dari pelaksanaan program KKN-PPM ini adalah agar anak-anak usia sekolah dapat menerapkan PHBS khususnya cuci tangan dalam kehidupan sehari-hari.

c. Langkah – langkah Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan Tempat

Survei sekolah dasar Sekolah Dasar (SD) di wilayah Desa Manistutu

Membuat surat ijin pelaksanaan kegiatan Posko KKN di Desa Manistutu

Pendekatan dengan pihak sekolah dasar Sekolah Dasar (SD) di wilayah Desa Manistutu

Persiapan materi penyuluhan Posko KKN di Desa Manistutu Pemberian penyuluhan melalui persentasi

materi cuci tangan, demonstrasi cuci tangan, serta tanya jawab

Sekolah Dasar (SD) di wilayah Desa Manistutu

d. Metode Penyuluhan

Adapun metode penyuluhan yang digunakan dalam penyuluhan ini adalah ceramah, demonstrasi dan tanya jawab.

e. Media Penyuluhan

Media yang digunakan dalam penyuluhan ini antara lain:  Poster

f. Pelaksanaan Kegiatan

Tanggal Jenis Kegiatan Tempat Hasil (Kesimpulan)

23-30 Juli 2016 Mencari materi kegiatan penyuluhan Posko KKN di Desa Manistutu

Mencari materi yang diperlukan dalam kegiatan penyuluhan melalui buku maupun media elektronik

27 Juli – 4 Agustus 2016 Koordinasi dengan Kepala Sekolah Dasar di wilayah Desa Manistutu Sekolah Dasar (SD) di wilayah Desa Manistutu Melakukan koordinasi dengan Kepala Sekolah Dasar di wilayah Desa Manistutuuntuk meminjam ruangan, serta mengetahui dan mempersiapkan sarana dan prasarana yang mendukung pelaksanaan kegiatan. Persiapan pelaksanaan kegiatan penyuluhan Posko KKN di Desa Manistutu Mempersiapkan materi, peralatan, dan segala hal yang dibutuhkan untuk pelaksanaan kegiatan. Menentukan peserta kegiatan penyuluhan Sekolah Dasar (SD) di wilayah Desa Manistutu Peserta kegiatan penyuluhan kesehatan adalah perwakilan kelas 3-6 SD

Senin, 8 Agustus 2016 Pelaksanaan kegiatan penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Cuci Tangan SDN 1 Manistutumelakukan praktek, dan penyebaran poster ke SDN 2, 3, 4, 5, dan 6 Manistutu Pelaksanaan kegiatan berjalan dengan lancar sehingga tujuan dari kegiatan dapat tercapai

g. Indikator Keberhasilan

Output: Sebanyak 30 orang siswa perwakilan pada setiap kelas 3 - 6 di SDN 1 Manistutu mengikuti kegiatan penyuluhan kesehatan PHBS Cuci Tangan.

Outcome: Semua peserta kegiatan penyuluhan kesehatan dapat menerapkan dan memperagakan langkah-langkah mencuci tangan yang benar dan merespon pertanyaan yang diberikan.

h. Hasil Kegiatan

Evaluasi Proses (Output):Penilaian terhadap proses kegiatan terutama ditinjau dari sisi jumlah peserta yang meliputi juga aspek antusiasme peserta, proses penyuluhan (presentasi dan diskusi) dan kelancaran tahapan acara yang telah disusun sebelumnya. Kegiatan ini berhasil mengikutsertakan 30 orang siswa pada setiap kelas 3 - 6 di SDN 1 Manistutu sebagai perwakilan, sehingga dapat mewakili semuanya.Mengenai antusiasme peserta dapat dikategorikan sangat baik, yang dapat dibuktikan dari semangat para siswa SD yang diberikan penyuluhan dan keinginan untuk memperagakan langkah-langkah mencuci tangan yang benar menggunakan sabun.Sedangkan kelancaran kegiatan juga dapat dikatakan cukup sukses dimana acara telah berjalan sesuai rencana yang telah disusun.

Evaluasi Hasil (Outcome): Penilaian berasal dari praktik memperagakan langkah- mencuci tangan yang benar. Sebelum dilakukan penyuluhan, hampir semua peserta tidak mengetahui bagaimana langkah-langkah mencuci tangan yang benar, tetapi setelah

diberikan penyuluhan, hampir seluruh peserta SD dapat memperagakan langkah-langkah mencuci tangan yang benar.

i. Hambatan dan Solusi

Hambatan:

 Sulitnya berkomunikasi dan berinteraksi dengan anak SD  Sulitnya menarik perhatian dan menjaga ketenangan anak SD Solusi:

 Melakukan koordinasi yang baik dengan guru SD di wilayah Desa Manistutu untuk memperoleh informasi mengenai media yang cocok untuk digunakan serta membantu proses interaksi.

 Menggunakan media poster bergambar untuk menarik perhatian anak-anak SD dan mempermudah pemahaman serta praktek cuci tangan yang benar.

 Lebih interaktif dan sabar dalam berinteraksi dengan anak SD. 7. Penyuluhan Kesehatan Reproduksi Remaja

Penyuluhan kesehatan reproduksi dilakukan untuk meningkatkan siswa-siswi SMP Desa Manistutu berkaitan dengan kesehatan reproduksinya. Memasuki masa remaja yang diawali dengan terjadinya kematangan seksual, maka remaja akan dihadapkan pada keadaan yang memerlukan penyesuaian untuk dapat menerima perubahan-perubahan yang terjadi. Kematangan seksual dan terjadinya perubahan bentuk tubuh sangat berpengaruh pada kehidupan kejiwaan remaja.Selain itu kematangan seksual juga mengakibatkan remaja mulai tertarik terhadap anatomi fisiologi tubuhnya. Penyuluhan kesehatan reproduksi ini diharapkan dapat memberi pengetahuan akan pentingnya menjaga kesehatan reproduksi. Kegiatan penyuluhan yang diberikan berupa pemberian materi secara ceramah saat apel pagi di sekolah. Oleh karena itu, dirancang salah satu program kesehatan masyarakat untuk meningkatkan pemahaman mengenai dampak negatif dan pentingnya pencegahan HIV/AIDS khususnya dan bahaya seks pra-nikah pada remaja melalui pemberian pendidikan kesehatan.

Tujuan dari kegiatan program KKN-PPM ini adalah meningkatkan pemahaman dan kesadaran mengenai pentingnya pencegahan HIV/AIDS khususnya dan bahaya seks pra-nikah pada remaja.

b. Hasil yang Diharapkan

Hasil yang di harapkan dari pelaksanaan program KKN-PPM ini adalah agar siswa SMP dapat lebih memahami dan pentingnya pencegahan HIV/AIDSdan bahaya seks pra-nikah pada remaja saat ini.

c. Langkah – langkah Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan Tempat

Membuat surat ijin pelaksanaan kegiatan Posko KKN di Desa Manistutu Pendekatan dengan pihak SMP Sekolah Menengah Pertama (SMP) di

Desa Manistutu

Persiapan materi penyuluhan Posko KKN di Desa Manistutu Pemberian pendidikan kesehatan melalui

persentasi dan tanya jawab

Sekolah Menengah Pertama (SMP)di Desa Manistutu

Evaluasi Posko KKN di Desa Manistutu

d. Metode Penyuluhan

Adapun metode penyuluhan yang digunakan dalam penyuluhan ini adalah ceramah dan tanya jawab.

e. Media Penyuluhan

Media yang digunakan dalam penyuluhan ini antara lain:  Power point

 LCD  Proyektor

f. Pelaksanaan Kegiatan

Tanggal Jenis Kegiatan Tempat Hasil (Kesimpulan) 9-12 Agustus 2016 Mencari materi kegiatan penyuluhan Posko KKN di Desa Manistutu

Mencari materi yang diperlukan dalam kegiatan penyuluhan melalui buku maupun media elektronik

12-15 Agustus 2016 Koordinasi dengan Kepala SMP di Desa Manistutu SMP di Desa Manistutu

Melakukan koordinasi dengan Kepala Sekolah SMP di Desa Manistutu untuk meminjam ruangan, serta mengetahui dan mempersiapkan sarana dan prasarana yang mendukung pelaksanaan kegiatan. Menentukan peserta kegiatan penyuluhan SMP di Desa Manistutu

Peserta kegiatan penyuluhan kesehatan adalah seluruh siswa SMP. Kamis, 18 Agustus 2016 Persiapan pelaksanaan kegiatan penyuluhan Posko KKN di Desa Manistutu Mempersiapkan materi, peralatan, dan segala hal yang dibutuhkan untuk pelaksanaan kegiatan penyuluhan. Sabtu, 20 Agustus 2016 Pelaksanaan kegiatan penyuluhan kesehatan reproduksi remaja SMPN 3 Melaya

Pelaksanaan kegiatan berjalan dengan lancar sehingga tujuan dari kegiatan dapat tercapai

Output:Seluruh siswaSMPN 3 Melaya di wilayah Desa Manistutu mengikuti kegiatan penyuluhan HIV/AIDS dan kesehatan reproduksi remaja.

Outcome: Semua peserta kegiatan penyuluhan kesehatan dapat memahami dampak negatif dan pentingnya pencegahan HIV/AIDS dan kesehatan reproduksi remaja.

h. Hasil Kegiatan

Evaluasi Proses (Output):Penilaian terhadap proses kegiatan terutama ditinjau dari sisi jumlah peserta yang meliputi juga aspek antusiasme peserta, proses penyuluhan (presentasi dan diskusi) dan kelancaran tahapan acara yang telah disusun sebelumnya. Kegiatan ini berhasil mengikutsertakan seluruh siswa-siswi SMPN 3 Melaya.Mengenai antusiasme peserta dapat dikategorikan sangat baik, yang dapat dibuktikan dari semangat para siswa dalam mendengarkan materi penyuluhan yang diberikan.Sedangkan kelancaran kegiatan juga dapat dikatakan cukup sukses dimana acara telah berjalan sesuai rencana yang telah disusun.

Evaluasi Hasil (Outcome): Penilaian berasal dari pemahaman siswa terhadap materi yang diberikan. Sebelum dilakukan penyuluhan, hampir semua peserta belum memahami informasi yang benar mengenai HIV/AIDSdan kesehatan reproduksi remaja, tetapi setelah diberikan penyuluhan, hampir seluruh peserta dapat memahami dampak negatif dan pentingnya pencegahan HIV/AIDS dan kesehatan reproduksi remaja.

i. Hambatan dan Solusi

Hambatan:

 Sulitnya menyampaikan materi penyuluhan agar dapat diterima dengan baik oleh siswa SMP.

 Sulitnya menjaga ketenangan siswa SMP selama kegiatan penyuluhan.  Keterbatasan waktu dalam memberi materi penyuluhan karena saat apel pagi. Solusi:

 Menarik perhatian siswa dan menjaga antusias siswa dengan cara menggunakan bahasa yang sesuai dan menarik, serta memberikan bingkisan pada akhir penyuluhan.

 Melakukan komunikasi yang sesuai dengan bahasa remaja saat ini agar mudah dipahami.

8. Program Sosialisasi Penanamandan Penyerahan Tanaman Obat Keluarga ( TOGA)

Dokumen terkait