• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Pelaksanaan Kegiatan KKN PPM Periode XIII Tahun 2016 Desa Manistutu - Kecamatan Melaya - Kabupaten Janistutu.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Laporan Pelaksanaan Kegiatan KKN PPM Periode XIII Tahun 2016 Desa Manistutu - Kecamatan Melaya - Kabupaten Janistutu."

Copied!
58
0
0

Teks penuh

(1)

i LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN KKN PPM

KULIAH KERJA NYATA

PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UNIVERSITAS UDAYANA

TAHUN 2016

DESA : MANISTUTU

KECAMATAN : MELAYA KABUPATEN : JEMBRANA

PROVINSI : BALI

Diusulkan oleh :

I Gede Putu Niki Bagus P (1104105035)

Kt Adhy Brahmanthara (1306205017)

G.A.A Widyaningsih (1306205023)

I Gd Agus Dana Iswara (1306205163)

Ni Pt Tika Asri Astuti K (1301305015)

Annisa Mustika Oktarini (1320025067)

Yemima Dwi Gita S (1311105035) Dini Lutpiani (1308405049)

I Gst Ngr Arya Permana P (1321105051)

Ni Wayan Luh Wahyuni (1302105011)

Ni Made Mahatma Devi (1321105045)

Ropaidah (1305105036)

Ni Nyoman Ayu Tisnadiartha (1303005249)

I Gede Prayoga Adhi Tama (1304205108)

PUSAT PELAYANAN PENGELOLAAN KKN

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS UDAYANA

(2)
(3)

iii DAFTAR ISI

COVER ... … i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

DAFTAR ISI ... … iii

I. PENDAHULUAN A. Analisis Situasi ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 2

1. Pendamping Belajar Bahasa Inggris dan Matematika di SD 1 dan 2 Desa Manistutu ... 2

2. Pembuatan Penunjuk Arah ke Tempat Wisata Bendungan Benel ... 2

3. Penyuluhan Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Cuci Tangan ... 2

4. Penyuluhan Kesehatan Reproduksi Remaja ... 3

5. Pemberian Tanaman TOGA Kepada KK Dampingan (Miskin) ... 3

C. Tujuan dan Manfaat ...3

II. Realisasi Penyelesaian Masalah A. Tema dan Program ...5

B. Jadwal Pelaksanaan ...5

III. Pelaksanaan KKN-PPM A. Program Pokok Tema...10

1. Pembuatan Penunjuk Arah Bendungan Benel ...10

2. Penambahan Tong Sampah ...13

3. Pengecetan Pagar ...14

4. Pendampingan Mengajar Bahasa Inggris kepada Siswa-Siswi SD 1 dan 2 Manistutu ...16

5. Pendampingan mengajar Matematika kepada Siswa-Siswi SD 1 Manistutu ...21

6. Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Cuci Tangan ...25

7. Penyuluhan kesehatan reproduksi remaja ...29

8. Program sosialisasi penanaman penyerahan tanaman obat keluarga (TOGA) dalam polybag kepada KK Dampingan di Desa Manistutu ...32

B. Program Bantu...37

1. Pembersihan Prasasti ...37

(4)

iv 3. Bimbingan Belajar pada Anak-anak Sekolah Dasar Sekitar Lingkungan Desa

Manistutu ...39

IV. Kesimpulan dan Saran

(5)

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

Desa Manistutu, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana merupakan salah satu desa yang memiliki potensi yang baik dibidang perkebunan (cengkeh dan kelapa). Secara Geografis disebelah utara desa ini adalah pegunungan dan persawahan, sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Kaliakah, sebelah Timur berbatasan dengan Desa Berangbang dan sebelah Barat berbatasan dengan Desa Tukadaya. Desa Manistutu ini memiliki 8 Banjar Dinas, yaitu Banjar Dinas Ketiman, Banjar Dinas Ketiman Kaja, Banjar Dinas Kemoning, Banjar Dinas Mekar sari, Banjar Dinas Benel , Banjar Dinas Tunas Mekar Banjar Dinas Kantulampo dan Banjar Dinas Pendem. Luas wilayah Desa Manistutu adalah 1.908 Ha/m2. Sebagian besar wilayahnya merupakan kawasan pertanian dan perkebunan. Adapun luas wilayah perkebunan adalah 123,75 Ha/m2, persawahan 167,002 Ha/m2, pemukiman 51 Ha/m2, sisanya merupakan kuburan, pekarangan, taman, kantor desa, balai banjar dan prasarana umum lainnya.

Dalam hal sosial budaya mengingat Desa Manistutu sebagai salah satu Desa Wisata, maka perlu dilakukan Upaya Pengembangan dan Pemberdayaan Desa Maanistutu sebagai Desa Wisata Berbasis Sumber Daya serta Budaya Lokal. Hal ini dapat dilakukan dengan pemanfaatan dan penggalian potensi wisata yang berada di Desa Manistutu serta untuk mengatasi berbagai kendala dan kekurangan yang ada dalam pengembangan wisata Desa Manistutu. Selain itu, berdasarkan informasi dari seluruh kepala sekolah baik di SD maupun SMP di Desa Manistutu menyampaikan,

bahwa didesa ini masih kekurangan tenaga pengajar (guru) karena guru yang mengajar disetiap bidang mata pelajaran masih merangkap dengan pelajaran lainnya. Selain itu, di bidang kesehatan, Desa Manistutu telah ditunjang dengan adanya Puskesmas Pembantu (Pustu) yang berada di Banjar Ketiman. Meski telah terdapat pustu, kesadaran dan pengetahuan masyarakat terhadap perilaku hidup bersih dan kesehatan reproduksi bagi perempuan masih dapat dikategorikan kurang. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya anak-anak yang belum mengetahui cara mencuci tangan yang baik dan benar serta banyak terjadinya kasus pernikahan dini di Desa Manistutu.

(6)

dimana jumlah tersebut bisa dikatakan jumlah yang cukup banyak. Maka dari itu dibuatlah beberapa program pokok maupun program bantu untuk pelaksanaan KKN-PPM UNUD periode XIII tahun 2016 yang bertemakan “Pemberdayaan Masyarakat Desa Manistutu dalam Meningkatkan Taraf Hidup Warga Desa Menuju Masyarakat yang Produktif, Mandiri, Sejahtera dan Unggul”.

B. Identifikasi Masalah

1. Pendampingan Belajar Bahasa Inggris dan Matematika di SD 1 & 2 Desa Manistutu Pendampingan mengajar Bahasa Inggris dan Matematika kepada siswa-siswi sekolah dasar di Desa Manistutu merupakan salah satu respon mahasiswa KKN PPM UNUD Periode XIII akan

fenomena pendidikan saat ini. Masih banyak kekurangan pada fasilitas maupun prasarana, terutama tenaga pengajar. Bahasa Inggris dianggap pilihan terbaik dalam membimbing siswa-siswi mengingat minat mereka akan hal yang baru dan melihat kondisi sekolah-sekolah dasar di Desa Manistutu yang rata-rata kemampuan bahasa Inggris dari tenaga pengajarnya kurang. Walaupun hanya beberapa sekolah saja yang bisa didampingi, namun hal ini tidak mengurangi esensi yang ada. Diharapkan dengan pendampingan yang dilakukan dapat menjawab rasa ingin tahu siswa-siswi dan membuat mereka semakin fasih dalam berbicara bahasa Inggris. Ini juga diharapkan dapat meningkatkan minat siswa-siswi untuk melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi.

2. Pembuatan penunjuk arah ke tempat wisata Bendungan Benel.

Pembuatan penunjuk arah ke tempat wisata Bendungan Benel merupakan salah satu dari hasil identifikasi masalah yang ada di Desa Manistutu. Bendungan Benel merupakan potensi wisata yang dimiliki Desa Manistutu, maka dari itu sangat diperlukan adanya papan penunjuk arah ke tempat wisata tersebut untuk memudahkan para wisatawan baik lokal maupun mancanegara untuk mengetahui bendungan Benel yang terdapat di dalam wilayah Desa Manistutu.

3. Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Cuci Tangan

PHBS di tatanan sekolah menjadi hal yang penting untuk diterapkan karena anak usia sekolah merupakan agent of change bagi keluarga dan masyarakat dalam menerapkan perilaku

(7)

kesehatan anak usia sekolah. PHBS dapat menghindarkan anak usia sekolah dari berbagai penyakit atau infeksi yang timbul akibat perilaku ataupun lingkungan yang kurang sehat. Untuk mencegah kejadian infeksi yang disebabkan oleh kurangnya pelaksanaan perilaku hidup bersih dan sehat diperlukan adanya promosi kesehatan yang dapat meningkatkan pengetahuan dan mengajak anak usia sekolah untuk berperilaku hidup bersih dan sehat.

4. Penyuluhan Kesehatan Reproduksi Remaja

Penyuluhan kesehatan reproduksi dilakukan untuk meningkatkan siswa-siswi SMP Desa Manistutu berkaitan dengan kesehatan reproduksinya. Memasuki masa remaja yang diawali dengan terjadinya kematangan seksual, maka remaja akan dihadapkan pada keadaan yang memerlukan penyesuaian untuk dapat menerima perubahan-perubahan yang terjadi. Kematangan

seksual dan terjadinya perubahan bentuk tubuh sangat berpengaruh pada kehidupan kejiwaan remaja.Selain itu kematangan seksual juga mengakibatkan remaja mulai tertarik terhadap anatomi fisiologi tubuhnya. Penyuluhan kesehatan reproduksi ini diharapkan dapat memberi pengetahuan akan pentingnya menjaga kesehatan reproduksi. Kegiatan penyuluhan yang diberikan berupa pemberian materi secara ceramah saat apel pagi di sekolah.

5. Pemberian Tanaman Toga kepada KK Dampingan (Miskin)

Pertanian memiliki peranan penting dalam kegiatan perekonomian masyarakat di Desa Manistutu, maka dari itu usaha untuk pengembangan pertanian perlu dilakukan. Salah satu contohnya ialah penanaman tanaman obat keluarga dalam polybag. Tanaman obat keluarga atau biasa disingkat Toga merupakan tanaman yang bisa dibudidayakan di pekarangan rumah dan mempunyai manfaat sebagai obat-obatan herbal tradisional. Selain merupakan usaha untuk mengembangkan pertanian ,kegiatan ini juga merupakan salah satu solusi untuk melakukan kegiatan penanaman dalam lahan yang sempit.

C. Tujuan dan Manfaat

1. Mahasiswa peserta KKN dapat memahami penerapan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pengabdian masyarakat di dalam lingkungan masyarakat Desa Manistutu, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana.

2. Mahasiswa peserta program KKN dapat menerapkan bidang ilmu teoritis ke dalam

(8)

3. Meningkatkan daya saing mahasiswa Universitas Udayana secara nasional dengan menanamkan jiwa peneliti yang eksplortatif dan analis dalam bidang interdisipliner dan monodisipliner.

4. Masyarakat setempat mengetahui potensi yang dimiliki oleh Desa Manistutu sehingga secara berkesinambungan diharapkan mereka dapat mengelola potensi-potensi yang ada tersebut menjadi sesuatu yang bermanfaat dalam memajukan Desa Kerta mandala.

5. Meningkatkan pengetahuan masyarakat Desa Manistutu mengenai perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) yang berpengaruh terhadap kualitas hidup masyarakat.

6. Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya memiliki jiwa kewirausahaan demi meningkatkan perekonomian desa.

(9)

BAB II

REALISASI PENYELESAIAN MASALAH

A. Tema dan Program

Tema : “Pemberdayaan Masyarakat Desa Manistutu Dalam Meningkatkan Taraf Hidup Warga Desa Menuju Masyarakat yang Produktif, Mandiri, Sejahtera dan Unggul”. Dari tema di atas dapat dibagi menjadi beberapa sub tema yang nantinya akan kami jadikan sebagai program pokok, diantaranya adalah:

1. Pendampingan Belajar Bahasa Inggris dan Matematika di SD 1 & 2 Desa Manistutu 2. Pembuatan penunjuk arah ke tempat wisata Bendungan Benel

3. Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Cuci Tangan 4. Penyuluhan Kesehatan Reproduksi Remaja

5. Pemberian Tanaman Toga kepada KK Dampingan (Miskin)

B. Jadwal Pelaksanaan

Tim KKN-PPM yang terlibat dalam pelaksanaan program ini adalah sebanyak 20 orang. Pembagian tim dan kegiatan-kegiatan yang dilakukan disesuaikan dengan bidang ilmu yang dimiliki mahasiswa dibantu oleh seluruh anggota KKN-PPM sesuai dengan keterampilan dan kemampuan yang dimiliki masing-masing mahasiswa. Pengerjaan kegiatan KKN-PPM ini dibagi menjadi 4 kelompok yang akan melaksanakan masing-masing program kegiatan.

No. Nama Kegiatan Waktu (Jam)

1. Pendampingan Belajar Bahasa Inggris dan Matematika di SD 1 & 2 Desa Manistutu

40

2. Pembuatan penunjuk arah ke tempat wisata Bendungan Benel 48 3. Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Cuci

Tangan

28

4. Penyuluhan Kesehatan Reproduksi Remaja 12

5. Pemberian Tanaman Toga kepada KK Dampingan (Miskin) 12

(10)

7. Penambahan Tong Sampah 27

Waktu Pelaksanaan KKN PPM

KKN PPM ini dilaksananakan dari tanggal 23 Juli 2016 sampai dengan 29 Agustus 2016.

No. Kegiatan JULI

23 24 25 26 27 28 29 30 31

(11)
(12)

kepala Desa

15. Penyusunan Laporan-Laporan

No. Kegiatan AGUSTUS (LANJUTAN)

23 24 25 26 27 28 29

1. Penyususnan Laporan-Laporan (Lanjutan) U

J

Pemasangan Papan Penunjuk arah ke Bendungan Benel

(13)

Tempat Pelaksanaan

No Institusi Tempat

1 Pemerintah Desa Desa Manistutu, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana.

2 Kantor Kepala Desa Manistutu

Desa Manistutu, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana.

3 SDN 1 Manistutu Desa Manistutu, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana.

4 SDN 2 Manistutu Desa Manistutu, Kecamatan Manistutu, Kabupaten Jembrana.

5 SMPN 3 Melaya Desa Manistutu, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana.

6 Bale Banjar Ketiman Desa Manistutu, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana.

7 Bale Banjar Ketiman Kaja Desa Manistutu, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana.

8 Puskesmas Pembantu (Pustu)

Desa Manistutu, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana.

9 TK Binagraha 1 Manistutu

Desa Manistutu, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana.

10 TK Binagraha 2 Manistutu

Desa Manistutu, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana.

11 TK Binagraha 3 Manistutu

Desa Manistutu, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana.

(14)

BAB III

PELAKSANAAN KKN-PPM

A. Program Pokok Tema

1. Pembuatan Penunjuk Arah Bendungan Benel 1) Tujuan Kegiatan

Tujuan pembuatan penunjuk arah adalah untuk mempermudah akses lokasi Bendungan Benel bagi wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara.

2) Sasaran Kegiatan

Sasaran kegiatan pembuatan pembuatan penunjuk arah adalah untuk seluruh penduduk desa

Manistutu dan juga pengunjung ataupun pendatang. 3) Langkah – langkah Pelaksanaan Kegiatan

i) Persiapan Kegiatan

a. Menyelesaikan perijinan dan koordinasi dengan sekretaris desa. Pembuatan penunjuk arah ini berawal dari tidak adanya penunjuk arah menuju bendungan benel, dimana bendungan ini merupakan salah satu daya tarik bagi wisatawan Lokal maupun Mancanegara

b. Diskusi mengenai tahapan dan strategi yang akan dilakukan sebelum pengerjaan. c. Mempersiapkan alat-alat yang diperlukan.

ii) Pelaksanaan Kegiatan

a. Kegiatan pembuatan penunjuk arah awal adalah pembelian material meliputi cat kayu, cat pilok, triplex kuas, dan tinner.

b. Pembuatan penunjuk arah dilanjutkan dengan pembuatan huruf cetak dengan bantuan komputer dengan aplikasi corel draw lalu di print.

c. Setelah huruf cetak dibuat maka pekerjaan dilanjutkan dengan mengecat triplek menggunakan cat pilok dari huruf cetak.

(15)

Hari/Tanggal Kegiatan Waktu (Wita) Lokasi

Selasa, 26 Juli 2016 Pembeliaan Material

13.00-15.00 Toko Bangunan dekat Manistutu

Kamis, 28 Juli 2016 Melakukan

pemotongan triplex

14.00 – 16.00 Posko KKN

Jumat, 29 Juli 2016 Melakukan

pengcatan triplex

14.00 – 16.00 Posko KKN Manistutu

Sabtu, 30 Juli 2016 Melakukan pengeprinan huruf cetak

14.00 – 16.00 Posko KKN Manistutu

(16)

Kamis, 11 Agustus

Isi kegiatan adalah pekerjaan pembuatan penunjuk arah adalah dilakukan sepenuhnya oleh Mahasiswa. Pembuatan penunjuk arah juga sesekali pernah diperhatikan oleh sekretaris desa maupun perangkat desa.

5) Media Kegiatan

Media kegiatan yang digunakan adalah cat triplek, cat pilok, kuas, kertas A4, cutter, binder clip (penjepit)

6) Rencana Evaluasi

a. Indikator yang dipakai :Hasil dan kinerja yang dicapai.

b. Waktu penilaian :Setelah penunjuk arah selesai dan saat pemasangan penunjuk arah berlangsung.

c. Cara penilaian : Melihat hasil dari penunjuk arah dikerjakan. d. Penilai : Sekretaris Desa

7) Hasil Kegiatan

Berdasarkan kegiatan yang telah dilaksanakan maka dapat disimpulkan bahwa proses pembuatan penunjuk arah berlangsung dengan baik. Koordinasi Mahasiswaantara Mahasiswa yang satu dengan yang lainnya berjalan dengan baik. Hasil kegiatan kemudian dinilai oleh sekretaris desa berdasarkan kerapian, dan cara kerja dalam membuat penunjuk arah desa Manistutu. Penunjuk arah akan berguna untuk kemudahan akses lokasi menuju

(17)

8) Hambatan dan Solusi

Adapun hambatan yang ditemui pada saat pelaksanaan program, yaitu:

a. Kendala cuaca yang tidak menentu yang menyebabkan terhambatnya pembuatan penunjuk arah.

b. Keterampilan mahasiswa yang masih kurang sehingga menyebabkan beberapa tahap pengerjaan yang perlu diperbaiki.

Solusi yang dapat diberikan untuk menyelesaikan permasalahan diatas, yaitu:

a. Perlunya menyediakan kain penutup (terpal) untuk melindungi papan penunjuk arah dari air hujan.

b. Dalam pelaksanaan, perlunya kehati-hatian mahasiswa dalam pengerjaannya, agar dapat meminimalkan perbaikan sehingga penyelesainnya tepat waktu.

2. Penambahan Tong Sampah 1) Tujuan Kegiatan

Tujuan penambahan tong sampah adalah untuk menjaga kebersihan lingkungan di sekitar Pura Kahyangan Desa Manistutudan untuk memudahkan pengolahan sampah baik anorganik maupun organik.

2) Sasaran Kegiatan

Sasaran kegiatan pembuatan penambahan tong sampah adalah untuk seluruh penduduk desa Manistutu.

3) Langkah – langkah Pelaksanaan Kegiatan i) Persiapan Kegiatan

a. Menyelesaikan perijinan dan koordinasi dengan pemangku dan sekretaris desa. Penambahan tong sampah ini berawal dari tak tersedianya lahan untuk pembuatan bak sampah sehingga kami mengambil solusi alternatif yaitupenambahan tong sampah.

b. Diskusi mengenai tahapan dan strategi yang akan dilakukan sebelum pengerjaan. c. Mempersiapkan alat-alat yang diperlukan.

(18)

a. Pembelian tong sampah dilakukan di toko terdekat. b. Memberi tulisan pada masing masing tong sampah.

c. Setelah pemberian tulisan lalu dilanjutkan dengan penempatan tong sampah di Pura Kahyangan.

4) Isi Kegiatan

Isi kegiatan adalah penambahan tong sampah adalah dilakukan sepenuhnya oleh Mahasiswa. Penambahan tong sampah juga sesekali pernah diperhatikan oleh warga di sekitar desa Manistutu.

5) Media Kegiatan

Media kegiatan yang digunakan adalah tong sampah yang sudah dibeli.

6) Rencana Evaluasi

i. Indikator yang dipakai : Hasil dan kinerja yang dicapai.

ii. Waktu penilaian : Setelah penambahan tong sampah selesai dan saat penambahan tong sampah berlangsung.

iii. Cara penilaian : Melihat hasil dari penambahan tong sampah dikerjakan. iv. Penilai : Sekretaris Desa dan Pemangku

7) Hasil Kegiatan

Berdasarkan kegiatan yang telah dilaksanakan maka dapat disimpulkan bahwa proses penambahan tong sampah berlangsung dengan baik. Koordinasi Mahasiswa antara Mahasiswa yang satu dengan yang lainnya berjalan dengan baik. Hasil kegiatan kemudian dinilai oleh sekretaris desa berdasarkan kerapian, dan cara kerja dalam penambahan tong sampah desa Manistutu. Penambahan tong sampahakan berguna untuk menjaga kebersihan lingkungan dan untuk mengolah sampah organik dan anorganik.

3. Pengecatan Pagar 1) Tujuan Kegiatan

Tujuan pengecatan pagar adalah untuk memperindah cat yang luntur sehingga terlihat lebih baik dari yang sebelumnya.

(19)

Sasaran kegiatan pembuatan pengecatan pagar adalah untuk Kantor Desa. 3) Langkah – langkah Pelaksanaan Kegiatan

i) Persiapan Kegiatan

a. Menyelesaikan perijinan dan koordinasi dengan sekretaris desa. Pengecatan pagar ini berawal dari lunturnya cat pagar sehingga timbul inisiatif dari mahasiswa untuk mengecat pagar agar terlihat lebih baik dari sebelumnya.

b. Diskusi mengenai tahapan dan strategi yang akan dilakukan sebelum pengerjaan. c. Mempersiapkan alat-alat yang diperlukan.

ii) Pelaksanaan Kegiatan

a. Kegiatan pengecatan pagar awal adalah pengamplasan pagar untuk persiapan

pengecatan.

b. Setelah pengamplasan selesai maka pekerjaan dilanjutkan dengan pengecatan dengan kuas.

iii) Isi Kegiatan

Isi kegiatan adalah pekerjaan pengecatan pagar adalah dilakukan sepenuhnya oleh Mahasiswa. Pengecatan pagar juga sesekali pernah diperhatikan oleh sekretaris desa maupun perangkat desa.

4) Media Kegiatan

Media kegiatan yang digunakan adalah cat, kuas, dan amplas. 5) Rencana Evaluasi

i. Indikator yang dipakai : Hasil dan kinerja yang dicapai.

ii. Waktu penilaian : Setelah pengecatan pagar selesai dan saat pemasangan pengecatan pagar berlangsung.

iii. Cara penilaian : Melihat hasil dari pengecatan pagar dikerjakan. iv. Penilai : Sekretaris Desa dan Perangkat Desa.

6) Hasil Kegiatan

Berdasarkan kegiatan yang telah dilaksanakan maka dapat disimpulkan bahwa proses

(20)

Pengecatan pagar akan berguna untuk kemudahan akses lokasi menuju bendungan benel untuk penduduk setempat maupun wisatawan.

7) Hambatan dan Solusi

Adapun hambatan yang ditemui pada saat pelaksanaan program, yaitu:

i. Kendala cuaca yang tidak menentu yang menyebabkan terhambatnya pengecatan pagar.

Solusi yang dapat diberikan untuk menyelesaikan permasalahan diatas, yaitu :

i) Perlunya menyediakan kain penutup (terpal) untuk melindungi pagar dari air hujan. ii) Dalam pelaksanaan, perlunya kehati-hatian mahasiswa dalam pengerjaannya, agar

dapat meminimalkan perbaikan sehingga penyelesainnya tepat waktu.

4. Pendampingan Mengajar Bahasa Inggris Kepada Siswa-Siswi Sekolah Dasar 1 Dan 2 Manistutu

Wilayah Desa Manistutu, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana Wilayah Desa Manistutu memiliki fasilitas pendidikan yang cukup memadai yaitu terdapat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). PAUD di Banjar Ketiman dan Banjar Katulampo. Terdapat beberapa sekolah dasar di Desa Manistutu, yaitu SDN 1 Manistutu berada di Banjar Ketiman, SDN 2 Manistutu berada di Banjar Kemoning, SDN 3 Manistutu berada di Banjar Tunas Mekar, SDN 4 Manistutu berada di Banjar Katulampa, SDN 5 Manistutu berada di Banjar Mekar Sari, SDN 6 Manistutu berada di Banjar Bendel Desa Manistutu hanya memiliki satu SMP yaitu SMP 3 Melaya yang berada di Banjar Tunas Mekar. Dari hasil wawancara dengan beberapa masyarakat diketahui kebanyakan anak – anak atau generasi muda Desa Manistutu hanya mengenyam pendidikan sampai sekolah dasar karena terhalang biaya atau membantu keluarga bekerja sebagai buruh. Maka dari itu, kepala desa sendiri berharap dengan adanya fasilitas pendidikan di daerah desa Manistutu dapat meningkatkan kesadaran masyarakat

(21)

Pendampingan mengajar Bahasa Inggris kepada siswa-siswi sekolah dasar di Desa Manistutu merupakan salah satu respon mahasiswa KKN PPM UNUD Periode XIII akan fenomena pendidikan saat ini. Masih banyak kekurangan pada fasilitas maupun prasarana, terutama tenaga pengajar. Bahasa Inggris dianggap pilihan terbaik dalam membimbing siswa-siswi mengingat minat mereka akan hal yang baru dan melihat kondisi sekolah-sekolah dasar di Desa Manistutu yang rata-rata kemampuan bahasa Inggris dari tenaga pengajarnya kurang. Walaupun hanya beberapa sekolah saja yang bisa didampingi, namun hal ini tidak mengurangi esensi yang ada. Diharapkan dengan pendampingan yang dilakukan dapat menjawab rasa ingin tahu siswa-siswi dan membuat mereka semakin fasih dalam berbicara bahasa Inggris. Ini juga diharapkan dapat meningkatkan minat siswa-siswi untuk melanjutkan sekolah ke jenjang yang

lebih tinggi.

1) Tujuan Kegiatan

i) Pendampingan mengajar Bahasa Inggris diharapkan dapat meningkatkan kemampuan

baik secara lisan ataupun tulis dalam Bahasa Inggris bagi para siswa.

ii) Kemampuan Bahasa Inggris sangat diperlukan mengingat banyaknya buku-buku

pelajaran yang penulisannya menggunakan Bahasa Inggris.

iii) Bahasa Inggris juga dapat mempermudah siswa-siswi dalam mencari informasi melalui

internet.

2) Sasaran Kegiatan

Sasaran dari kegiatan pendampingan mengajar Bahasa Inggris adalah siswa-siswi dari Sekolah

Dasar 1 dan 2 Manistutu.

(22)

i) Persiapan Kegiatan

a. Melengkapi keperluan administrasi dan koordinasi dengan Perbekel Desa

Manistutu dan Kepala Sekolah SD 1 dan 2 Manistutu.

b. Membawa surat pengantar dan meminta ijin mendampingi mengajar kepada pihak

SD 1 dan 2 Manistutu.

c. Menyiapkan bahan ajar dan sarana mengajar lainnya.

ii) Pelaksanaan Kegiatan

a. Kegiatan pendampingan mengajar Bahasa Inggris dilaksanakan dari tanggal 1-12

Agustus 2016 di Sekolah Dasar 1 dan 2 Manistutu.

b. Kegiatan pendampingan mengajar Bahasa Inggris dilaksanakan setiap hari Senin di

SD 1 Manistutu dan setiap hari jumat-sabtu di SD 2 Manistutu.

4) Isi Kegiatan

Kegiatan ini berisi pendampingan mengajar untuk mata pelajaran Bahasa Inggris bagi

siswa-siswi SD 1 dan 2 Manistutu.

5) Metode Kegiatan

Dalam kegiatan ini digunakan metode learning by games, mahasiswa selaku pendamping guru

dalam mengajar menarik minat siswa-siswi dalam belajar dengan menciptakan suasana kelas

yang menyenangkan. Melalui permainan, siswa-siswi mampu memahami ide serta konsep baru

dalam proses belajar mereka, tanpa melupakan kurikulum yang digunakan oleh pihak sekolah.

6) Rencana Evaluasi

i) Indikator yang dipakai : absensi dan keaktifan siswa

ii) Waktu Penilaian : setelah pendampingan mengajar dilaksanakan

(23)

menjawab

iv) Penilai : masing-masing pengajar

7) Pelaksanaan Kegiatan

Hari/Tanggal Kegiatan Waktu (Wita) Lokasi

1 Agustus 2016

(24)

13 Agustus 2016

Mengajar Anak – anak SD 2

Kelas 6

07.00 – 09.00 Sekolah Dasar 2 Manistutu

Berikut ini merupakan daftar pendamping mengajar siswa-siswi Sekolah Dasar 1 dan 2

Manistutu, Kecamatan Melaya Kabupaten Jembrana:

Mata Pelajaran Pengajar Fakultas

Bahasa Inggris

I Gede Putu Niki Bagus P. Teknik

I Gede Prayoga Adhi Tama Teknik

Kt Adhy Brahmantahara Ekonomi dan Bisnis

G.A.A Widyaningsih Ekonomi dan Bisnis

I Gd Agus Dana Iswara Ekonomi dan Bisnis

Ni Pt Tika Asri Astuti.K Ilmu Budaya

Annisa Mustika Oktarini Kedokteran

Yemima Dwi Gita S Teknologi Pertanian

Dini Lutpiani

Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam

I Gst Ngr Arya Permana P

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik

(25)

Ni Made Mahatma Devi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik

Ropaidah Pertanian

Ni Nym Ayu Tisnadiartha Hukum

8) Hasil Kegiatan

Berdasarkan kegiatan yang telah dilaksanakan maka dapat disimpulkan bahwa dengan

diadakannya pendampingan mengajar Bahasa Inggris, para siswa lebih mudah dalam

memahami materi ajar.

9) Hambatan dan Solusi

Adapun permasalahan yang dijumpai dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah sebagai berikut:

i) Terbatasnya sarana pembelajaran baik dari pihak sekolah dan siswa.

ii) Kurangnya disiplin waktu dari pihak sekolah.

iii) Kurangnya penguasaan materi Bahasa Inggris oleh para guru.

Berdasarkan permasalahan yang dijelaskan diatas, solusi yang dapat diberikan adalah

sebagai berikut:

i) Menggunakan metode pembelajaran learning by games, metode dapat menciptakan

komunikasi dua arah. Sehingga kendala kurangnya fasilitas mengajar dapat

diminimalisir. Penguasaan materi dari pihak pengajar sangat diperlukan agar sistem

pembelajaran di kelas tidak selalu berpatokan pada buku mengingat kurangnya sarana

pembelajaran.

ii) Memberikan pemahaman akan pentingnya disiplin waktu untuk efisiensi jam

(26)

iii) Menginformasikan beberapa laman atau site yang ada di internet guna mempermudah

akses para guru dalam mencari bahan ajar dan juga metode pembelajaran.

5. Pendampingan Mengajar Matematika Kepada Siswa-Siswi Sekolah Dasar 1 Manistutu

Wilayah Desa Manistutu, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana Wilayah Desa Manistutu memiliki fasilitas pendidikan yang cukup memadai yaitu terdapat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). PAUD di Banjar Ketiman dan Banjar Katulampo. Terdapat beberapa sekolah dasar di Desa Manistutu, yaitu SDN 1 Manistutu berada di Banjar Ketiman, SDN 2 Manistutu berada di Banjar Kemoning, SDN 3 Manistutu berada di Banjar Tunas Mekar, SDN 4 Manistutu berada di Banjar Katulampa, SDN 5 Manistutu berada di Banjar Mekar Sari, SDN 6 Manistutu berada di Banjar Bendel Desa Manistutu hanya memiliki satu SMP yaitu SMP 3 Melaya yang berada di Banjar Tunas Mekar. Dari hasil wawancara dengan beberapa masyarakat diketahui kebanyakan anak – anak atau generasi muda

Desa Manistutu hanya mengenyam pendidikan sampai sekolah dasar karena terhalang biaya atau membantu keluarga bekerja sebagai buruh. Maka dari itu, kepala desa sendiri berharap dengan

adanya fasilitas pendidikan di daerah desa Manistutu dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kebutuhan pendidikan generasi muda. Sayangnya tenaga pengajar yang kurang serta jam belajar yang pendek membuat siswa-siswi kurang terlihat antusias dengan pendidikan mereka.

Pendampingan mengajar matematika kepada siswa-siswi sekolah dasar di Desa Manistutu merupakan salah satu respon mahasiswa KKN PPM UNUD Periode XIII akan fenomena pendidikan saat ini. Masih banyak kekurangan pada fasilitas maupun prasarana, terutama tenaga pengajar. Matematika dianggap pilihan terbaik dalam membimbing siswa-siswi mengingat matematika merupakan salah satu ilmu dasar yang patut untuk dikuasai karena manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari. Walaupun hanya beberapa sekolah saja yang bisa didampingi, namun hal ini tidak mengurangi esensi yang ada. Diharapkan dengan pendampingan yang dilakukan dapat menjawab rasa ingin tahu siswa-siswi dan membuat mereka semakin fasih dalam menjawab soal serta menyelesaikan permasalahan matematika disekitar lingkungannya. Ini juga diharapkan dapat meningkatkan minat siswa-siswi untuk melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi.

(27)

i) Pendampingan mengajar Matematika diharapkan dapat meningkatkan kemampuan

hitung siswa-siswi Sekolah Dasar 1 Manistutu

ii) Dengan belajar Matematika diharapkan cara berpikir siswa lebih rasional dalam

menyelesaikan masalah.

11)Sasaran Kegiatan

Sasaran dari kegiatan pendampingan mengajar Matematika adalah siswa-siswi dari Sekolah

Dasar 1 Manistutu.

12)Langkah-langkah Pelaksanaan Kegiatan

i) Persiapan Kegiatan

a. Melengkapi keperluan administrasi dan koordinasi dengan Perbekel Desa

Manistutu dan Kepala Sekolah SD 1 Manistutu.

b. Membawa surat pengantar dan meminta ijin mendampingi mengajar kepada pihak

SD 1 Manistutu.

c. Menyiapkan bahan ajar dan sarana mengajar lainnya.

ii) Pelaksanaan Kegiatan

a. Kegiatan pendampingan mengajar Matematika dilaksanakan dari tanggal 2-10

Agustus 2016 di Sekolah Dasar 1 Manistutu.

b. Kegiatan pendampingan mengajar Matematika dilaksanakan setiap hari selasa dan

rabu di SD 1 Manistutu.

13)Isi Kegiatan

Kegiatan ini berisi pendampingan mengajar untuk mata pelajaran Matematika bagi siswa-siswi

(28)

14)Metode Kegiatan

Dalam kegiatan ini digunakan metode learning by games, mahasiswa selaku pendamping guru

dalam mengajar menarik minat siswa-siswi dalam belajar dengan menciptakan suasana kelas

yang menyenangkan. Melalui permainan, siswa-siswi mampu memahami ide serta konsep baru

dalam proses belajar mereka, tanpa melupakan kurikulum yang digunakan oleh pihak sekolah.

15)Rencana Evaluasi

i) Indikator yang dipakai : absensi dan keaktifan siswa

ii) Waktu Penilaian : setelah pendampingan mengajar dilaksanakan

iii) Cara penilaian : memberikan soal dan hadiah bagi siswa yang mampu

menjawab

iv) Penilai : masing-masing pengajar

16)Pelaksanaan Kegiatan

Hari/Tanggal Kegiatan Waktu (Wita) Lokasi

Selasa, 2 Agustus

10.50-11.35 Sekolah Dasar 1 Manistutu

(29)

Selasa, 9 Agustus 2016

Mengajar Anak – anak SD 1

Kelas 3

10.50-11.35 Sekolah Dasar 1 Manistutu

10.50-11.35 Sekolah Dasar 1 Manistutu

09.30-09.55 Sekolah Dasar 1 Manistutu

Berikut ini merupakan daftar pendamping mengajar siswa-siswi Sekolah Dasar 1 Manistutu,

Kecamatan Melaya Kabupaten Jembrana:

Mata Pelajaran Pengajar Fakultas

Bahasa Inggris

I Gede Putu Niki Bagus P. Teknik

I Gede Prayoga Adhi Tama Teknik

Kt Adhy Brahmantahara Ekonomi dan Bisnis

G.A.A Widyaningsih Ekonomi dan Bisnis

I Gd Agus Dana Iswara Ekonomi dan Bisnis

Ni Pt Tika Asri Astuti.K Ilmu dan Budaya

Annisa Mustika Oktarini Kedokteran

Matematika

Yemima Dwi Gita S Teknik Pertanian

Dini Lutpiani

Matematika dan Ilmu

(30)

I Gst Ngr Arya Permana P

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik

Ni Wayan Luh Wahyuni Kedokteran

Ni Made Mahatma Devi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik

Ropaidah Pertanian

Ni Nym Ayu Tisnadiartha Hukum

17)Hasil Kegiatan

Berdasarkan kegiatan yang telah dilaksanakan maka dapat disimpulkan bahwa dengan diadakannya pendampingan mengajar Matematika, para siswa lebih mudah dalam memahami materi ajar melalui metode yang digunakan.

18)Hambatan dan Solusi

Adapun permasalahan yang dijumpai dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah sebagai berikut:

i) Terbatasnya sarana pembelajaran baik dari pihak sekolah dan siswa.

Berdasarkan permasalahan yang dijelaskan diatas, solusi yang dapat diberikan adalah sebagai berikut:

iv) Menggunakan metode pembelajaran learning by games, metode dapat menciptakan komunikasi dua arah. Sehingga kendala kurangnya fasilitas mengajar dapat diminimalisir. Penguasaan materi dari pihak pengajar sangat diperlukan agar sistem pembelajaran di kelas tidak selalu berpatokan pada buku mengingat kurangnya sarana pembelajaran.

6. Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Cuci Tangan

(31)

yang sehat untuk mencapai derajat kesehatan yang lebih baik. Salah satu indikator PHBS di sekolah adalah penerapan cuci tangan yang baik dan benar. Penerapan PHBS khususnya cuci tangan dalam kehidupan sehari-sehari dapat memberikan dampak positif pada pemeliharaan kesehatan anak usia sekolah. PHBS dapat menghindarkan anak usia sekolah dari berbagai penyakit atau infeksi yang timbul akibat perilaku ataupun lingkungan yang kurang sehat. Untuk mencegah kejadian infeksi yang disebabkan oleh kurangnya pelaksanaan perilaku hidup bersih dan sehat diperlukan adanya promosi kesehatan yang dapat meningkatkan pengetahuan dan mengajak anak usia sekolah untuk berperilaku hidup bersih dan sehat.

Oleh karena itu, dirancang salah satu program kesehatan masyarakat untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran mengenai pentingnya penerapan PHBS dalam kehidupan

sehari-hari khususnya pada anak usia sekolah melalui pemberian pendidikan kesehatan.

a. Tujuan Kegiatan

Tujuan dari kegiatan program KKN-PPM ini adalah meningkatkan pemahaman dan kesadaran mengenai pentingnya penerapan PHBS Cuci Tangan dalam kehidupan sehari-hari khususnya pada anak usia sekolah.

b. Hasil yang Diharapkan

Hasil yang di harapkan dari pelaksanaan program KKN-PPM ini adalah agar anak-anak usia sekolah dapat menerapkan PHBS khususnya cuci tangan dalam kehidupan sehari-hari.

c. Langkah – langkah Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan Tempat

Survei sekolah dasar Sekolah Dasar (SD) di wilayah Desa Manistutu

Membuat surat ijin pelaksanaan kegiatan Posko KKN di Desa Manistutu

Pendekatan dengan pihak sekolah dasar Sekolah Dasar (SD) di wilayah Desa Manistutu

Persiapan materi penyuluhan Posko KKN di Desa Manistutu

Pemberian penyuluhan melalui persentasi materi cuci tangan, demonstrasi cuci tangan, serta tanya jawab

Sekolah Dasar (SD) di wilayah Desa Manistutu

(32)

d. Metode Penyuluhan

Adapun metode penyuluhan yang digunakan dalam penyuluhan ini adalah ceramah, demonstrasi dan tanya jawab.

e. Media Penyuluhan

Media yang digunakan dalam penyuluhan ini antara lain:  Poster

f. Pelaksanaan Kegiatan

Tanggal Jenis Kegiatan Tempat Hasil (Kesimpulan)

23-30 diperlukan dalam kegiatan penyuluhan melalui buku maupun media elektronik dengan Kepala Sekolah Dasar di wilayah Desa Manistutuuntuk meminjam ruangan, serta mengetahui dan mempersiapkan sarana

dan prasarana yang yang dibutuhkan untuk

pelaksanaan kegiatan.

(33)

Senin, 8 berjalan dengan lancar sehingga tujuan dari kegiatan dapat tercapai

g. Indikator Keberhasilan

Output: Sebanyak 30 orang siswa perwakilan pada setiap kelas 3 - 6 di SDN 1

Manistutu mengikuti kegiatan penyuluhan kesehatan PHBS Cuci Tangan.

Outcome: Semua peserta kegiatan penyuluhan kesehatan dapat menerapkan dan

memperagakan langkah-langkah mencuci tangan yang benar dan merespon pertanyaan yang diberikan.

h. Hasil Kegiatan

Evaluasi Proses (Output):Penilaian terhadap proses kegiatan terutama ditinjau dari

sisi jumlah peserta yang meliputi juga aspek antusiasme peserta, proses penyuluhan (presentasi dan diskusi) dan kelancaran tahapan acara yang telah disusun sebelumnya. Kegiatan ini berhasil mengikutsertakan 30 orang siswa pada setiap kelas 3 - 6 di SDN 1 Manistutu sebagai perwakilan, sehingga dapat mewakili semuanya.Mengenai antusiasme peserta dapat dikategorikan sangat baik, yang dapat dibuktikan dari semangat para siswa SD yang diberikan penyuluhan dan keinginan untuk memperagakan langkah-langkah mencuci tangan yang benar menggunakan sabun.Sedangkan kelancaran kegiatan juga dapat dikatakan cukup sukses dimana acara telah berjalan sesuai rencana yang telah disusun.

Evaluasi Hasil (Outcome): Penilaian berasal dari praktik memperagakan langkah-

(34)

diberikan penyuluhan, hampir seluruh peserta SD dapat memperagakan langkah-langkah mencuci tangan yang benar.

i. Hambatan dan Solusi

Hambatan:

 Sulitnya berkomunikasi dan berinteraksi dengan anak SD  Sulitnya menarik perhatian dan menjaga ketenangan anak SD

Solusi:

 Melakukan koordinasi yang baik dengan guru SD di wilayah Desa Manistutu untuk memperoleh informasi mengenai media yang cocok untuk digunakan serta membantu proses interaksi.

 Menggunakan media poster bergambar untuk menarik perhatian anak-anak SD

dan mempermudah pemahaman serta praktek cuci tangan yang benar.  Lebih interaktif dan sabar dalam berinteraksi dengan anak SD.

7. Penyuluhan Kesehatan Reproduksi Remaja

Penyuluhan kesehatan reproduksi dilakukan untuk meningkatkan siswa-siswi SMP Desa Manistutu berkaitan dengan kesehatan reproduksinya. Memasuki masa remaja yang diawali dengan terjadinya kematangan seksual, maka remaja akan dihadapkan pada keadaan yang

memerlukan penyesuaian untuk dapat menerima perubahan-perubahan yang terjadi. Kematangan seksual dan terjadinya perubahan bentuk tubuh sangat berpengaruh pada kehidupan kejiwaan remaja.Selain itu kematangan seksual juga mengakibatkan remaja mulai tertarik terhadap anatomi fisiologi tubuhnya. Penyuluhan kesehatan reproduksi ini diharapkan dapat memberi pengetahuan akan pentingnya menjaga kesehatan reproduksi. Kegiatan penyuluhan yang diberikan berupa pemberian materi secara ceramah saat apel pagi di sekolah. Oleh karena itu, dirancang salah satu program kesehatan masyarakat untuk meningkatkan pemahaman mengenai dampak negatif dan pentingnya pencegahan HIV/AIDS khususnya dan bahaya seks pra-nikah pada remaja melalui pemberian pendidikan kesehatan.

(35)

Tujuan dari kegiatan program KKN-PPM ini adalah meningkatkan pemahaman dan kesadaran mengenai pentingnya pencegahan HIV/AIDS khususnya dan bahaya seks pra-nikah pada remaja.

b. Hasil yang Diharapkan

Hasil yang di harapkan dari pelaksanaan program KKN-PPM ini adalah agar siswa SMP dapat lebih memahami dan pentingnya pencegahan HIV/AIDSdan bahaya seks pra-nikah pada remaja saat ini.

c. Langkah – langkah Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan Tempat

Membuat surat ijin pelaksanaan kegiatan Posko KKN di Desa Manistutu

Pendekatan dengan pihak SMP Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Desa Manistutu

Persiapan materi penyuluhan Posko KKN di Desa Manistutu

Pemberian pendidikan kesehatan melalui persentasi dan tanya jawab

Sekolah Menengah Pertama (SMP)di Desa Manistutu

Evaluasi Posko KKN di Desa Manistutu

d. Metode Penyuluhan

Adapun metode penyuluhan yang digunakan dalam penyuluhan ini adalah ceramah dan tanya jawab.

e. Media Penyuluhan

(36)

 LCD  Proyektor

f. Pelaksanaan Kegiatan

Tanggal Jenis Kegiatan Tempat Hasil (Kesimpulan) 9-12 diperlukan dalam kegiatan penyuluhan melalui buku

maupun media elektronik

Melakukan koordinasi dengan Kepala Sekolah SMP di Desa Manistutu untuk meminjam

ruangan, serta mengetahui dan mempersiapkan sarana dan

prasarana yang mendukung pelaksanaan kegiatan.

Peserta kegiatan penyuluhan kesehatan adalah seluruh siswa

SMP. dibutuhkan untuk pelaksanaan kegiatan penyuluhan.

Pelaksanaan kegiatan berjalan dengan lancar sehingga tujuan dari kegiatan dapat tercapai

(37)

Output:Seluruh siswaSMPN 3 Melaya di wilayah Desa Manistutu mengikuti kegiatan

penyuluhan HIV/AIDS dan kesehatan reproduksi remaja.

Outcome: Semua peserta kegiatan penyuluhan kesehatan dapat memahami dampak

negatif dan pentingnya pencegahan HIV/AIDS dan kesehatan reproduksi remaja.

h. Hasil Kegiatan

Evaluasi Proses (Output):Penilaian terhadap proses kegiatan terutama ditinjau dari sisi

jumlah peserta yang meliputi juga aspek antusiasme peserta, proses penyuluhan (presentasi dan diskusi) dan kelancaran tahapan acara yang telah disusun sebelumnya. Kegiatan ini berhasil mengikutsertakan seluruh siswa-siswi SMPN 3 Melaya.Mengenai antusiasme

peserta dapat dikategorikan sangat baik, yang dapat dibuktikan dari semangat para siswa dalam mendengarkan materi penyuluhan yang diberikan.Sedangkan kelancaran kegiatan juga dapat dikatakan cukup sukses dimana acara telah berjalan sesuai rencana yang telah disusun.

Evaluasi Hasil (Outcome): Penilaian berasal dari pemahaman siswa terhadap materi

yang diberikan. Sebelum dilakukan penyuluhan, hampir semua peserta belum memahami informasi yang benar mengenai HIV/AIDSdan kesehatan reproduksi remaja, tetapi setelah diberikan penyuluhan, hampir seluruh peserta dapat memahami dampak negatif dan pentingnya pencegahan HIV/AIDS dan kesehatan reproduksi remaja.

i. Hambatan dan Solusi

Hambatan:

 Sulitnya menyampaikan materi penyuluhan agar dapat diterima dengan baik oleh siswa SMP.

 Sulitnya menjaga ketenangan siswa SMP selama kegiatan penyuluhan.  Keterbatasan waktu dalam memberi materi penyuluhan karena saat apel pagi.

Solusi:

 Menarik perhatian siswa dan menjaga antusias siswa dengan cara menggunakan

(38)

 Melakukan komunikasi yang sesuai dengan bahasa remaja saat ini agar mudah dipahami.

8. Program Sosialisasi Penanamandan Penyerahan Tanaman Obat Keluarga ( TOGA) dalam Polybag kepada KK Dampingan di Desa Manistutu.

a. Latar Belakang

Pertanian memiliki peranan penting dalam kegiatan perekonomian masyarakat di Desa Manistutu, maka dari itu usaha untuk pengembangan pertanian perlu dilakukan. Salah satu contohnya ialah penanaman tanaman obat keluarga dalam polybag. Tanaman obat keluarga atau biasa disingkat Toga merupakan tanaman yang bisa dibudidayakan di pekarangan rumah dan mempunyai manfaat sebagai obat-obatan herbal tradisional.

Selain merupakan usaha untuk mengembangkan pertanian ,kegiatan ini juga merupakan salah satu solusi untuk melakukan kegiatan penanaman dalam lahan yang sempit.

Selain itu,kegiatan ini juga dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang TOGA.

b. Tujuan

- Untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat desa,khususnya KK dampingan dalam pemanfaatan lahan sempit untuk bercocok tanam.

-Untuk mengembangkan minat bertani masyarakat Desa Manistutu, khususnya KK Dampingan melalui penanman TOGA dalam polybag.

c. Hasil yang diharapkan

- Meningkatkan minat masyarakat desa Manistutu ,khusunya KK Dampingan dalam bercocok tanam di lahan yang sempit.

- Meningkatkan produksi TOGA di desa Manistutu.

d. Rencana Program Kegiatan Bidang Peningkatan Produksi 1. Persiapan

(39)

2. Kegiatan utama

Kegiatan yang dilakukan dalam program ini adalah melakukan sosialisasi dan penyerahan Tanaman Obat Keluarga ( TOGA) ke masing-masing KK Dampingan yang ada di Desa Manistutu.

Kegiatan ini terdiri dari tahap-tahap sebagai berikut : 1. Penyediaan alat dan bahan

2. Proses pengerjaan koordinasi dengan kepala desa atau kepala dusun.

3. Sosialisasi dan Penyerahan TOGA Desa Manistutu 14

3

5. Dokumentasi Desa Manistutu 14 1

6. Evaluasi Posko KKN 14 2

Total 11

a. Langkah – langkah Pelaksanaan Kegiatan 1) Persiapan

Tempat : Kantor Kepala Desa Manistutu

(40)

2) Rencana Pelaksanaan

 Waktu : Kamis, Tanggal 18 Agustus 2016 pukul 08.00-12.00 WITA untuk persiapan alat dan bahan, kemudian dilanjutkan pukul 13.00- 16.00 untuk

sosialisasi dan penyerahan TOGA kepada masing-masing KK Dampingan. Jadi, untuk jumlah waktu keseluruhan dari persiapan alat dan bahan sosialiasi

sampai dengan sosialisasi dan penyerahan TOGA kepada masing-masing KK Dampingan adalah sebanyak 7 jam

 Rincian Kegiatan :

1. Menyiapkan alat dan bahan TOGA di Kantor Kepala Desa Manistutu. 2. Melakukan sosialisasi dan penyerahan TOGA kepada masing-masing KK

Dampingan di Desa Manistutu. b. MetodePenyuluhan

Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah dengan sosialisasi dan penyerahan secara langsung ke masing-masing kediaman KK Dampingan yang ada di Desa Manistutu.

c. Indikator Keberhasilan

Output : Penilaian terhadap proses kegiatan terutama ditinjau dari sisi antusiasme masyarakat, khususnya KK Dampingan di Desa Manistutu selama proses penyuluhan dan pemberian TOGA.

Outcome : Penyuluhan dilakukan langsung dengan penjelasan TOGA kepada masing-masing KK Dampingan sekaligus memberikan bibit TOGA dalam polybag.

d. Hasil Kegiatan

Evaluasi Proses (Output) :

- Penilaian terhadap proses kegiatan terutama ditinjau dari sisi antusiasme masyarakat, khususnya KK Dampingan di Desa Manistutu selama proses penyuluhan dan pemberian TOGA.

- Dalam pelaksanaan, tidak semua terlaksana sesuai tanggal yang ditetapkan, tetapi semua TOGA telah diberikan.

(41)

No Nama KK Dampingan Banjar Tanggal

1 I Wayan Winaya Yasa Kanto Lampa 18/8/16

2 Wayan Sukadana Pendem 18/8/16

3 I Komang Dwi Sukadana Benel 18/8/26

4 I Nengah Turun Tunas Merkar 20/8/16

5 Ni Luh Sweni Mekarsari 22/8/16

6 I Ketut Nada Mekarsari 23/8/16

7 I Wayan Sarna Ketiman 23/8/16

Evaluasi Hasil (Outcome) :Penyuluhan dilakukan langsung dengan penjelasan TOGA kepada masing-masing KK Dampingan sekaligus memberikan bibit TOGA dalam polybag

e. Hambatan, Solusi dan Saran

1) Hambatan yang ditemui dalam melaksanakan kegiatan ini, yakni:

 Persiapan alat dan bahan yang memakan waktu yang cukup lama oleh mahasiswa karena peralatan dan bahan dirakit sendiri.

2)Solusi

Berdasarkan permasalahan yang telah dijelaskan di atas, solusi yang dapat diberikan adalah sebagai berikut.

 Membeli peralatan dan bahan yang siap pakai.

(42)

Untuk kedepannya disarankan lebih mengefisienkan penyiapan bahan dan alat dan menambah variasi bibit Tanaman Obat Keluarga (TOGA) yang digunakan.

f. Tempat Pelaksanaan

Tempat pelaksanaan program ini adalah bertempat di rumah masing-masing KK Dampingan yang ada di Desa Manistutu, Kecamatan Melaya.

g. Kelompok Sasaran

Kelompok sasaran dari program kerja ini adalah masyarakat Desa Manistutu,khususnya KK Dampingan.

h. Pihak Terlibat

Pihak yang terlibat dalam program ini adalah mahasiswa KKN-PPM Universitas Udayana Periode XIII dan masyarakat Desa Manistutu, khusunya KK Dampingan.

i. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan dalam program ini adalah polybag, bibit tanaman obat,tanah subur,air,sekop kecil.

B. PROGRAM BANTU 1. Pembersihan Prasasti

a. Tujuan Kegiatan

Tujuan pembersihan prasasti adalah untuk memperjelas tulisan atau isi prasasti

(43)

Sasaran kegiatan pembersihanprasasti adalah untuk seluruh penduduk desa Manistutu dan juga pengunjung ataupun pendatang.

c. Langkah – langkah Pelaksanaan Kegiatan

1. Persiapan Kegiatan

 Menyelesaikan perijinan dan koordinasi dengan sesepuh. Pembersihan prasasti

ini berawal dari kotornya prasasti, berlumut sehingga dari sesepuh diminta untuk membersihkan prasasti.

 Mempersiapkan alat-alat yang diperlukan.

2. Pelaksanaan Kegiatan

e. Kegiatan pembersihan prasasti adalah persiapan alat alat yang diperlukan seperti kapi, kuas.

f. Kegiatan pembersihan prasasti dilanjutkan dengan membersihkan kotoran yang ada di prasasti seperti debu dan lumut dengan kapi.

g. Setelah prasasti bersih maka dilakukan langkah finishing dengan mengoleksi prasasti dengan kuas berisi air agar prasasti terlihat mengkilat.

d. Isi Kegiatan

Isi kegiatan adalah pekerjaan pembersihan prasasti adalah dilakukan sepenuhnya oleh Mahasiswa. Pembersihan prasasti juga sesekali pernah diperhatikan oleh sesepuh.

e. Media Kegiatan

Media kegiatan yang digunakan adalah kuas, air dan kapi.

f. Rencana Evaluasi

 Indikator yang dipakai : Hasil dan kinerja yang dicapai.

 Waktu penilaian : Setelah pembersihan prasasti selesai dan saat pemasangan

pembersihan prasasti berlangsung.

(44)

 Penilai : Sesepuh (Veteran Manistutu) Bapak Nedeng

g. Hasil Kegiatan

Berdasarkan kegiatan yang telah dilaksanakan maka dapat disimpulkan bahwa proses pembersihan prasasti berlangsung dengan baik. Koordinasi Mahasiswa antara Mahasiswa

yang satu dengan yang lainnya berjalan dengan baik. Hasil kegiatan kemudian dinilai oleh Bapak Nedeng berdasarkan kerapian, dan cara kerja dalam membuat pembersihan prasasti desa Manistutu. Pembersihan prasasti akan berguna untuk memperjelas isi tulisan prasasti.

2. POSYANDU

POSYANDU Balita adalah kegiatan rutin di desa Manistutu yang dilaksanakan setiap satu bulan sekali.Program ini dilaksanakan oleh masing – masing Banjar yang meliputi tiga kegiatan.Kegiatan pertama adalah penimbangan berat badan pada balita. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui dan mengontrol berat badan,tinggi badan dan lingkar kepala para balita serta mengetahui siapa saja yang masuk dalam BGM (Balita Garis Merah) yang sering disebut Balita kekurangan gizi. Kegiatan kedua adalah pemeriksaan kesehatan dan pemberian vitamin untuk balita.Kegiatan ini bertujuan untuk menjaga dan memperhatikan kesehatan para balita. Kegiatan ketiga adalah kegiatan penyuluhan tentang zat gizi yang baik bagi para balita yang bertujuan untuk memberikan pengertian akan arti pentingnya zat gizi pada masa pertumbuhan yang dimulai sejak dini.

Dalam hal ini, mahasiswa KKN ikut serta dalam membantu kegiatan Posyandu yang ada di desa Manistutu dalam 3 jadwal yang telah ditetapkan oleh Puskesmas Pembantu desa Manistutu, yaitu :

a. DDTK ( Deteksi Dini Tumbuh Kembang)

i. Waktu Pelaksanaan : 30 Juli 2016, pukul 07.00-13.00 WITA ii. Lokasi :

(45)

2. TK Kumara Binagraha 2 Manistutu 3. TK Kumara Binagraha 3 Manistutu iii. Kelompok Sasaran : anak-anak TK

iv. Pihak Terlibat : Mahasiswa KKN-PPM, Puskesmas Pembantu Manistutu v. Kegiatan : menimbang berat badan, mengukur tinggi badan dan lingkar

kepala, serta pemberian vitamin A.

b. Posyandu Balita

i. Waktu Pelaksanaan : 10 Agustus 2016, pukul 08.00-12.00 WITA ii. Lokasi : Balai Banjar Ketiman

iii. Kelompok Sasaran : Ibu-Ibu beserta balitanya di Banjar Ketiman, Desa Manistutu

iv. Pihak Terlibat : Mahasiswa KKN-PPM, Puskesmas Pembantu Manistutu v. Kegiatan : menimbang berat badan, mengukur tinggi badan dan lingkar

kepala, pemberian vitamin A, imunisasi dan penyuluhan mengenai pentingnya gizi seimbang bagi Balita.

c. Posyandu Balita dan Lansia

i. Waktu Pelaksanaan : 12 Agustus 2016, pukul 08.00-12.00 WITA ii. Lokasi : Balai Banjar Ketiman Kaja

iii. Kelompok Sasaran :Ibu-Ibu beserta balitanya di Banjar Ketiman Kaja, Desa Manistutu dan Lansia di Desa Manistutu.

iv. Pihak Terlibat :Mahasiswa KKN-PPM, Puskesmas Pembantu Manistutu, Puskesmas Melaya, dan Kader posyandu balita dan lansia.

v. Kegiatan : menimbang berat badan, mengukur tinggi badan dan lingkar kepala, serta pemberian vitamin A bagi balita dan pemeriksaan kesehatan lansia

3. Bimbingan Belajar Pada Anak – Anak Sekolah Dasar Sekitar Lingkungan

Desa Manistutu

(46)

Ketiman dan Banjar Katulampo. Terdapat beberapa sekolah dasar di Desa Manistutu, yaitu SDN 1 Manistutu berada di Banjar Ketiman, SDN 2 Manistutu berada di Banjar Kemoning, SDN 3 Manistutu berada di Banjar Tunas Mekar, SDN 4 Manistutu berada di Banjar Katulampa, SDN 5 Manistutu berada di Banjar Mekar Sari, SDN 6 Manistutu berada di Banjar Bendel Desa Manistutu hanya memiliki satu SMP yaitu SMP 3 Melaya yang berada di Banjar Tunas Mekar. Dari hasil wawancara dengan beberapa masyarakat diketahui kebanyakan anak – anak atau generasi muda Desa Manistutu hanya mengenyam pendidikan sampai sekolah dasar karena terhalang biaya atau membantu keluarga bekerja sebagai buruh. Maka dari itu, kepala desa sendiri berharap dengan adanya fasilitas pendidikan di daerah desa Manistutu dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kebutuhan pendidikan generasi muda. Sayangnya tenaga pengajar yang kurang serta jam

belajar yang pendek membuat siswa-siswi kurang terlihat antusias dengan pendidikan mereka. Memberi bimbingan belajar kepada siswa-siswi sekolah dasar di Desa Manistutu merupakan salah satu respon mahasiswa KKN PPM UNUD Periode XIII akan fenomena pendidikan saat ini. Masih banyak kekurangan pada fasilitas maupun prasarana, terutama tenaga pengajar. Bimbingan belajar adalah salah satu pilihan sepulang sekolah yang bisa dimanfaatkan untuk menjawab berbagai pertanyaan yang belum tersolusikan pada waktu belajar formal. Ini juga bisa dimanfaatkan oleh siswa-siswi untuk belajar lebih banyak sehingga dikelas bisa lebih menguasai materi yang diberikan guru. Bimbingan belajar dibuka untuk seluruh anak-anak sekolah dasar yang ada di Desa Manistutu. Diharapkan dengan bimbingan yang diberikan dapat menjawab rasa ingin tahu, menyelesaikan permasalahan, baik di soal maupun dalam kehidupan sehari-hari, dan menumbuhkan keinginan belajar siswa-siswi. Ini juga diharapkan dapat meningkatkan minat siswa-siswi untuk melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi.

19)Tujuan Kegiatan

i) Bimbingan belajar diharapkan dapat meningkatkan kemampuan dan ilmu pengetahuan

anak-anak sekolah dasar di sekitar lingkungan desa manistutu

(47)

20)Sasaran Kegiatan

Sasaran dari kegiatan bimbingan belajar adalah anak-anak Sekolah Dasar sekitar lingkungan

Desa Manistutu.

21)Langkah-langkah Pelaksanaan Kegiatan

i) Persiapan Kegiatan

a. Melengkapi keperluan administrasi dan koordinasi dengan Perbekel

Desa Manistutu.

b. Menyiapkan bahan ajar dan sarana mengajar lainnya.

ii) Pelaksanaan Kegiatan

a. Kegiatan bimbingan belajar dilaksanakan dari tanggal 1-12 Agustus

2016 di Posko KKN Manistutu.

b. Kegiatan bimbingan belajar dilaksanakan setiap hari Senin-Kamis.

22)Isi Kegiatan

Kegiatan ini berisi bimbingan belajar untuk semua mata pelajaran di Sekolah Dasar dan juga

membimbing siswa dalam penyelesaian pekerjaan rumah.

23)Metode Kegiatan

Dalam kegiatan ini digunakan metode learning by games, metode ini menarik minat

siswa-siswi dalam belajar dengan menciptakan suasana belajar mengajar yang menyenangkan.

Melalui permainan, siswa-siswi mampu memahami ide serta konsep baru dalam proses belajar

mereka, tanpa melupakan kurikulum yang digunakan oleh pihak sekolah.

Dalam kegiatan ini juga menerapkan metode pembelajaran diskusi dalam memecahkan

masalah, metode ini menarik siswa untuk berfikir lebih keras dari biasanya dan mendorong

(48)

24)Rencana Evaluasi

i) Indikator yang dipakai : absensi dan keaktifan siswa

ii) Waktu Penilaian : setelah bimbingan belajar dilaksanakan

iii) Cara penilaian : memberikan soal dan hadiah bagi siswa yang mampu

menjawab

iv) Penilai : masing-masing pengajar

25)Pelaksanaan Kegiatan

Hari/Tanggal Kegiatan Waktu (Wita) Lokasi

1 Agustus 2016 Mengajar Anak

– anak SD 14.00-18.00 Kantor Desa Manistutu

2 Agustus 2016 Mengajar Anak

– anak SD 14.00-18.00 Kantor Desa Manistutu

3 Agustus 2016 Mengajar Anak

– anak SD 14.00-18.00 Kantor Desa Manistutu

4 Agustus 2016 Mengajar Anak

– anak SD 14.00-18.00 Kantor Desa Manistutu

5 Agustus 2016 Mengajar Anak

– anak SD 14.00-18.00 Kantor Desa Manistutu

6 Agustus 2016 Mengajar Anak

– anak SD 14.00-18.00 Kantor Desa Manistutu

7 Agustus 2016 Mengajar Anak

– anak SD 14.00-18.00 Kantor Desa Manistutu

8 Agustus 2016 Mengajar Anak

(49)

9 Agustus 2016 Mengajar Anak

– anak SD 14.00-18.00 Kantor Desa Manistutu

10 Agustus 2016 Mengajar Anak

– anak SD 14.00-18.00 Kantor Desa Manistutu

11 Agustus 2016 Mengajar Anak

– anak SD 14.00-18.00 Kantor Desa Manistutu

12 Agustus 2016 Mengajar Anak

– anak SD 14.00-18.00 Kantor Desa Manistutu

Berikut ini merupakan daftar pengajar bimbingan belajar siswa-siswi Sekolah Dasar di Desa

Manistutu, Kecamatan Melaya Kabupaten Jembrana:

Mata Pelajaran Pengajar Fakultas

Agama

I Gede Putu Niki Bagus P. Teknik

I Gede Prayoga Adhi Tama Teknik

Ilmu

Pengetahuan

Alam

Kt Adhy Brahmantahara Ekonomi dan Bisnis

G.A.A Widyaningsih Ekonomi dan Bisnis

Bahasa Inggris

I Gd Agus Dana Iswara Ekonomi dan Bisnis

Ni Pt Tika Asri Astuti.K Ilmu dan Budaya

Bahasa

Indonesia

Annisa Mustika Oktarini Kedokteran

(50)

Matematika

Dini Lutpiani

Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam

I Gst Ngr Arya Permana P

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik

Bahasa Bali

Ni Wayan Luh Wahyuni Kedokteran

Ni Made Mahatma Devi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik

Ilmu

Pengetahuan

Sosial

Ropaidah Pertanian

Ni Nym Ayu Tisnadiartha Hukum

26)Hasil Kegiatan

Berdasarkan kegiatan yang telah dilaksanakan maka dapat disimpulkan bahwa dengan

diadakannya bimbingan belajar, para siswa mendapatkan waktu lebih dalam belajar dan dapat

meningkatkan pengetahuan yang dimiliki oleh siswa sekolah dasar di desa manistutu.

27)Hambatan dan Solusi

Adapun permasalahan yang dijumpai dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah sebagai berikut:

i) Terbatasnya tenaga pengajar jika dibandingkan dengan jumlah siswa yang hadir dalam

kegiatan bimbingan belajar

Berdasarkan permasalahan yang dijelaskan diatas, solusi yang dapat diberikan adalah

sebagai berikut:

v) Mengajak aktif siswa yang lebih cepat dalam menyerap ilmu pengetahuan untuk ikut

(51)
(52)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Simpulan yang dapat kami tarik dari kegiatan KKN-PPM UNUD Periode XII tahun 2016 ini yaitu pelaksanaan kegiatan selama satu bulan lebih lima minggu di Desa Manistutu berlandaskan pemberdayaan potensi Desa Manistutu dengan kegiatan-kegiatan diantaranya pembuatan papan penunjuk arah ke bendungan benel, pengecetan pagar kantor kepala desa, penambahan tong sampah, pembersihan prasasti, pendampingan dalam belajar bahasa inggris dan matematika, penyuluhan PHBS Cuci Tangan, Posyandu balita, Penyuluhan Kesehatan Reproduksi

dan Penanaman Toga.

Desa Manistutu merupakan Desa yang memiliki struktur perekonomian yang menitik beratkan pada sektor pertanian,perkebunan dan wisata Bendungan Benel. Dengan demikian kami menetapkan program pokok dalam kegiatan KKN-PPM UNUD Periode XIII tahun 2016 ini yaitu pemasangan papan penunjuk arah ke wisata Bendungan Benel.

B.Saran

1. Untuk pemerintah atau instansi terkait diharapkan untuk dapat menindaklanjuti program ini sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa Manistutu

(53)

Lampiran

PENINGKATAN PRODUKSI

(54)

KESEHATAN MASYARAKAT

(55)
(56)

SOSIAL BUDAYA

(57)

PRASARANA FISIK

Mengecat pagar Kantor Kepala Desa Manistutu yang dijadikan sebagai posko KKN

(58)

Program Bantu :

1.Kegiatan 17 Agustus

Referensi

Dokumen terkait

Once de-escalation stage ended and the negotiation reach an agreement, it does not mean that the conflict come to an end. The agreement is only the beginning of

Permanent upper teeth: central incisor (left) shows dentine cup, lateral incisors and canine show dentine exposure, premolar shows enamel attrition, another premolar shows

MEMPENGARUHI KINERJA BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR) DI PROVINSI LAMPUNG ” tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu

Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh struktur kepemilikan publik, umur perusahaan, dan kualitas auditor terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan

Dalam hal ini berarti manajer wanita yang resiliensinya kuat memiliki kemampuan yang kuat untuk bertahan dalam situasi stressful dan dapat mengubah keadaan yang menekan

objek-objek yang berada pada jalur robot dan menghindar dari objek penghalang. sehingga tidak

[r]

DPR yang berkaitan dengan fungsi serta tugas dan wewenang DPR. Hak imunitas anggota DPR tidak berlaku dalam hal anggota yang bersangkutan mengumumkan materi yang