110 c. Tahap Pengembangan dan Produksi
3) Penyuntingan (Review-Edit) dan Revisi 1
Modul yang telah dihasilkan harus disunting oleh dosen pembimbing, sebelum diberikan kepada reviewer. Penyuntingan diharapkan dapat memperbaiki kekurangan-kekurangan yang masih ditemukan.
Tabel 11. Saran Pembimbing 1 dan Pembimbing 2 terhadap Modul Pengayaan
Saran Tindak Lanjut
Warna hijau pada latar belakang tulisan tujuan pembelajaran dan informasi akhir tiap pergantian kegiatan terlalu gelap, sehingga tulisan tidak terlalu terlihat.
Mengganti warna latar belakang dengan warna hijau yang lebih muda.
Huruf pada pilihan jawaban untuk tes formatif tidak ditulis dengan format huruf kecil (tidak kapital).
Huruf diganti dengan huruf kapital untuk memperjelas pilihan dan memudahkan pengoreksian.
Mengkaji kembali nama lokal
Acalypha indica, yaitu “Akar
Kucing” untuk menghindari kesalahan penamaan.
Hasil dari penelusuran nama lokal Acaliphya indica, yaitu akar kucing adalah benar. Nama tersebut diberikan karena akar tumbuhan disukai oleh kucing. Nama lokal lainnya yaitu kucing-kucingan.
Menambahkan gambar/ ilustrasi untuk materi pendahuluan agar memperjelas isi tulisan.
Gambar ditambahkan pada beberapa bagian materi pendahuluan.
112
Bagian tumbuhan yang masih dapat difoto sendiri diusahakan tidak menggunakan foto dari sumber lain.
Mengganti beberapa foto dari dokumentasi pribadi dengan memilih foto yang jelas dan sesuai uraian materi.
Modul yang telah diperbaiki kemudian diajukan kepada 2 dosen ahli materi, 2 dosen ahli media, dan 2 peer reviewer untuk meminta review sebagai bahan perbaikan modul sebelum diberikan kepada siswa.
a) Dosen Ahli Materi
Instrumen yang diberikan kepada dosen ahli materi berjumlah 27 item. Item di dalam instrumen untuk ahli materi berisi konsep-konsep Biologi yang terdapat di dalam modul. Ahli materi diminta untuk mengisi pada kolom Benar (B) atau Salah (S) dengan tanda chek (√) sesuai kebenaran konsep.
113
Tabel 12. Persentase Hasil Review Dosen Ahli Materi
Ahli Materi
Frekuensi Kriteria Penilaian Aspek Kebenaran Konsep Benar (B) Salah (S) 1 25 2 2 26 1 ∑ƒ 51 3 Persentase(%) 94% 6%
Di bawah ini merupakan hasil review dari dosen ahli materi yang ditunjukkan dengan diagram pie. Hasil penilaiannya adalah 94% konsep benar dan 6% konsep salah. Dosen ahli materi 1 menilai 25 item benar dan 2 item salah, sedangkan dosen ahli materi 2 menilai 26 item benar dan 1 item salah.
Konsep-konsep yang dinilai salah beserta pebaikannya adalah:
(1) Semua jenis tumbuhan berbiji adalah heterospora, yang berarti memiliki dua jenis sporangia yang berbeda.
Gambar 26. Diagram Penilaian Aspek Kebenaran Konsep
114
Perbaikan: Semua jenis tumbuhan berbiji adalah heterospora, yang berarti memiliki dua jenis spora yang berbeda.
(2) Ciri dari tumbuhan berbiji adalah mempunyai akar, batang, dan daun sejati.
Perbaikan: Ciri dari tumbuhan berbiji adalah mempunyai biji. (3) Secara umum, daun berupa helaian tipis maupun tebal, bentuk
ujung, pangkal, tepi, dan permukaan yang beragam.
Perbaikan: Secara umum, daun berupa tangkai daun, helaian tipis maupun tebal, bentuk ujung, pangkal, tepi, dan permukaan beragam.
b) Dosen Ahli Media
Instrumen yang diberikan kepada 2 dosen ahli media meliputi aspek kelayakan isi (6 item), aspek kemandirian belajar (6 item), aspek kelayakan penyajian (13 item), aspek kebahasaan (6 item), dan aspek kegrafisan (11 item). Total item di dalam instrumen untuk ahli media adalah sejumlah 42. Ahli media diminta untuk mengisi pada kolom Sangat Baik (SB), Baik (B), Kurang (K), atau Sangat Kurang (SK) dengan tanda check (√) sesuai kondisi modul.
Di bawah ini merupakan persentase hasil penilaian dosen ahli media pada masing-masing aspek. Hasil penilaian dihitung berdasar frekuensi penilaian tiap nomor item.
115
Tabel 13. Persentase Frekuensi Penilaian Dosen Ahli Media
Aspek Penilaian Ahli Media Frekuensi Penilaian Sangat Baik (SB) Baik (B) Kurang (K) Sangat Kurang (SK) Aspek Kelayakan Isi 1 3 3 0 0 2 2 4 0 0 ∑ƒ 5 7 0 0 % 42% 58% 0% 0% Aspek Kemandirian Belajar 1 1 5 0 0 2 3 3 0 0 ∑ƒ 4 8 0 0 % 33% 67% 0% 0% Aspek Kelayakan Penyajian 1 7 6 0 0 2 9 4 0 0 ∑ƒ 16 10 0 0 % 62% 38% 0% 0% Aspek Kebahasaan 1 6 0 0 0 2 2 4 0 0 ∑ƒ 8 4 0 0 % 67% 33% 0% 0% Aspek Kegrafisan 1 5 6 0 0 2 8 3 0 0 ∑ƒ 13 9 0 0 % 59% 41% 0% 0% Total Frekuensi Seluruh Aspek 46 38 0 0 Persentase Seluruh Aspek 55% 45% 0% 0%
Pada aspek kelayakan isi masuk kategori baik dengan persentase 58%. Kedua, yaitu aspek kemandirian belajar dengan penilaian tertinggi 67% pada kategori baik. Aspek kelayakan penyajian, aspek kebahasaan, dan aspek kegrafisan nilai tertinggi
116
pada kategori sangat baik dengan masing-masing persentase 62%, 67%, dan 59%. Rata-rata penilaian pada semua aspek yang tertinggi adalah kategori “sangat baik” dengan persentase 55%, dilanjutkan kategori baik 45%, dan dua kategori lain 0%. Di bawah ini ditunjukkan rata-rata hasil penilaian dalam bentuk diagram pie.
c) Peer Reviewer
Instrumen yang diberikan kepada 2 peer reviewer sama dengan dosen ahli media, total 42 item.
Tabel 14. Persentase Frekuensi Penilaian Peer Reviewer
Aspek Penilaian Peer Reviewer Frekuensi Penilaian Sangat Baik (SB) Baik (B) Kurang (K) Sangat Kurang (SK) Aspek Kelayakan Isi 1 6 0 0 0 2 5 1 0 0 ∑ƒ 11 1 0 0 % 92% 8% 0% 0% Aspek 1 5 1 0 0
Gambar 27. Diagram Penilaian Kualitas Modul oleh Ahli Media
117 Kemandirian Belajar 2 2 4 0 0 ∑ƒ 7 5 0 0 % 58% 42% 0% 0% Aspek Kelayakan Penyajian 1 10 3 0 0 2 13 0 0 0 ∑ƒ 23 3 0 0 % 88% 12% 0% 0% Aspek Kebahasaan 1 5 1 0 0 2 6 0 0 0 ∑ƒ 11 1 0 0 % 92% 8% 0% 0% Aspek Kegrafisan 1 8 3 0 0 2 10 1 0 0 ∑ƒ 18 4 0 0 % 82% 18% 0% 0%
Total Frekuensi Seluruh
Aspek 70 14 0 0
Persentase Seluruh
Aspek 83% 17% 0% 0%
Hasil penilaian dari peer reviewer pada semua aspek termasuk dalam kategori sangat baik dengan masing-masing persentase, aspek kelayakan isi (92%), aspek kemandirian belajar (58%), aspek kelayakan penyajian (88%), aspek kebahasaan (92%), dan aspek kegrafisan (82%). Rata-rata penilaian pada semua aspek yang tertinggi adalah kategori “sangat baik” dengan persentase 83%, dilanjutkan kategori baik 17%, dan dua kategori lain 0%. Di bawah ini ditunjukkan rata-rata hasil penilaian dalam bentuk diagram pie.
118
Di bagian akhir instrumen untuk dosen ahli media dan peer
reviewer diberikan pilihan kesimpulan mengenai keberlanjutan modul. Empat reviewer tersebut memberikan kesimpulan yang sama, yakni “modul layak digunakan di lapangan dengan revisi”.
Saran dan masukan yang diberikan oleh dosen ahli materi, ahli media dan peer reviewer sebagai bentuk perbaikan modul dapat dilihat di bawah ini.
Tabel 15. Saran dan Tindak Lanjut Perbaikan Modul Tahap 1
Saran Tindak Lanjut
Rumusan dari tujuan
pembelajaran sebaiknya hanya memuat satu kemampuan.
Rumusan awal: Siswa
diharapkan mampu
mengidentifikasi serta
mendeskripsikan ciri morfologi Spermatophyta berdasar organ daun, batang, dan bunga sehingga dapat membedakan tiap tumbuhan.
Kemampuan “mengidentifikasi” dihapuskan karena sudah dapat terwakili dengan mendeskripsi-kan. Rumusan perbaikan:
Siswa diharapkan mampu
mendeskripsikan ciri morfologi Spermatophyta berdasar organ daun, batang, dan bunga sehingga
dapat membedakan tiap
tumbuhan.
Gambar 28. Diagram Penilaian Kualitas Modul oleh Peer Reviewer
119
Keterangan gambar ditambah deskripsi (tidak hanya nama gambar). Contoh:
Keterangan dan gambar di dalam modul diberikan keterangan rinci sesuai informasi yang akan ditampilkan gambar. Contoh:
Pertanyaan dan jawaban tidak sesuai (Latihan 1: Kuis Soal nomor 1). Jwaban pertanyaa tidak dapat ditemukan dari pengamatan gambar.
Parameter-parameter yang diamati diganti sesuai dengan gambar yang ditunjukkan.
Perbaikan:
Batang diamati bentuk dan warnanya, karena arah tumbuh tidak nampak.
Daun diamati tipe, bentuk, dan pertulangannya.
Bunga diamati jumlah mahkota dan warna bunga.
Pertanyaan tidak menunjukkan kemampuan mengklasifikasikan (Latihan 1: Kuis Soal nomor 3).
Pertanyaan awal:
Tentukan famili yang tepat untuk klasifikasi tumbuhan di bawah ini!
Pertanyaan diberi tambahan keterangan yang menunjukkan ciri utama dari setiap famili, sehingga siswa tidak hanya menghafalkan nama ilmiah dalam menjawab.
Pertanyaan perbaikan:
Tentukan famili tumbuhan berdasar ciri-ciri yang disebutkan di bawah ini!
Ciri famili: mencakup berbagai macam tumbuhan monokotil dengan ciri khas bunga majemuk bertipe “tongkol” (spadix) yang berseludang. Ciri famili: memiliki bunga
majemuk dalam bentuk bongkol (capitulum) dengan daun pembalut.
120
Langkah kegiatan pada kegiatan observasi mandiri kurang operasional.
Tidak menyebutkan parameter pengamatan.
Tidak menunjukkan cara identifikasi tumbuhan
Menambahkan parameter
pengamatan di dalam langkah kerja, yaitu mengamati ciri morfologi dari daun, batang, dan bunga tumbuhan bawah. Pada
langkah identifikasi
menambahkan petunjuk bahwa siswa dapat menggunakan buku petunjuk identifikasi yang dimiliki atau sumber lain yang ada di sekolah.
Beberapa soal pada Tes Formatif 1 perlu ditinjau ulang. Contoh: pada soal nomor 5, soal tidak dapat dijawab karena pertanyaan masih terlalu terbuka
dan tidak menunjukkan
kemampuan membedakan ciri morfologi.
Pada soal nomor 5 ditambahkan gambar masing-masing tumbuhan yang dapat membantu siswa untuk mengamati ciri morfologi tumbuhan yang memiliki banyak persamaan.
Jumlah soal pada tes formatif untuk masing-masing indikator sebaiknya dibuat merata.
Jumlah soal berdasar indikator dibuat seimbang dengan sebaran soal:
Indikator 1 (mendeskripsikan ciri morfologi), soal nomor: 1, 2, 4, 6, 8, 13, dan 14.
Indikator 2 (mengidentifikasi persamaan dan perbedaan), soal nomor: 5, 7, 11, 17, 18, dan 20. Indikator 3 (mengklasifikasikan), soal nomor: 3, 9, 10, 12, 15, 16, dan 19.
121
Pada beberapa bunga yang
mengalami modifikasi
sebaiknya diberi keterangan untuk memudahkan siswa memahami.
Memberi keterangan bagian-bagian bunga.