• Tidak ada hasil yang ditemukan

Berdasarkan hasil pengolahan data sebagaimana yang telah diuraikan pada bab terdahulu, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Tingkat pemahaman atau interpretasi wasit bola voli Jawa Barat terhadap peraturan permainan sebagian besar berada pada tingkatan sedang sampai tinggi (78%).

2. Tingkat kecemasan wasit bola voli jawa Barat sebagian besar masih berada pada level sedang sampai tinggi (89%).

3. Rasa percaya diri wasit bola voli Jawa Barat sebagian besar berada pada tingkat yang sedang sampai rendah (75%).

4. Dilihat secara simpel:

a. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara tingkat pemahaman dengan rasa percaya diri.

b. Terdapat korelasi negatif yang tidak signifikan antara tingkat pemahaman dengan tingkat kecemasan.

c. Terdapat korelasi negatif yang tidak signifikan antara tingkat kecemasan atau anxiety dengan rasa percaya diri.

5. Secara parsial:

a. Terdapat korelasi negatif yang tidak signifikan antara tingkat kecemasan dengan rasa percaya diri wasit bola voli jika tingkat pemahamannya dikontrol.

b. Terdapat korelasi yang positif dan signifikan antara tingkat pemahaman dengan rasa percaya diri wasit bola voli apabila tingkat kecemasannya dikontrol.

c. Apabila rasa percaya diri dikontrol, maka terdapat korelasi positif yang tidak signifikan antara tingkat pemahaman dengan tingkat kecemasan wasit bola voli.

6. Terdapat hubungan atau korelasi berganda yang signifikan antara pemahaman peraturan permainan dan tingkat kecemasan dengan rasa percaya diri wasit bola voli Jawa Barat.

B.SARAN

Berdasarkan kesimpulan-kesimpulan yang telah dutarakan di atas, maka dapat dirumuskan saran-saran, baik secara teoretis, praktis, maupun terhadap penelitian lebih lanjut.

1. Secara teoretis:

a. Mengacu pada teori-teori yang telah diungkapkan sebelumnya, maka dapat diketahui bahwa memang terdapat hubungan antara tingkat pemahaman dan tingkat kecemasan dengan rasa percaya diri. Beberapa teori dapat dikatakan sesuai dengan pernyataan jika tingkat pemahamannya baik, maka rasa percaya dirinya pun akan semakin baik, sedangkan tingkat kecemasannya akan menurun.

b. Temuan yang diperoleh dari skripsi ini memiliki kontribusi yang cukup baik bagi penelitian yang mencakup aspek pemahaman peraturan permainan wasit bola voli, kecemasan, dan percaya diri, serta sejalan dengan teori-teori yang ada. Tapi karena keterbatasan dalam beberapa hal maka diperoleh sebagian hasil temuan yang kurang akurat.

2. Secara praktis:

a. Seorang wasit bola voli hendaknya memiliki antisipasi dalam meminimalisir tingkat kecemasan baik sebelum, saat, dan setelah pertandingan berlangsung yang dapat menghambat penampilannya. Menghindari sikap percaya diri yang berlebihan, dan memperbanyak pengetahuan tentang bola voli kususnya interpretasi atau pemahaman peraturan permainannya, karena seorang wasit dituntut untuk cerdas, berfikir cepat, dan tepat dalam memberikan keputusan pada setiap kejadian di lapangan.

b. Idealnya untuk menjadi seorang wasit yang baik adalah memiliki pemahaman terhadap peraturan permainan yang baik, tingkat kecemasan yang rendah, dan rasa percaya diri yang tinggi. Namun

yang sering ditemukan saat ini justru tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Tentunya hal ini akan menjadi catatan bagi kedepannya terutama bagi wasit itu sendiri dalam memperbaiki hal tersebut untuk dapat menunjang kinerja yang lebih baik.

c. Bagi Pengurus PBVSI di tingkat cabang maupun provinsi Jawa Barat, agar dalam penataran atau pelatihan wasit lebih memperhatikan pemahaman peraturan permainan wasit dan lebih banyak menyajikan pembelajaran tentang kasus-kasus yang terjadi di lapangan mulai dari kasus yang sering dan biasa terjadi hingga kasus yang luar biasa atau bahkan sangat jarang sekali terjadi. Memberikan lebih banyak materi mengenai kecemasan (anxiety) dan cara atau solusi mengatasinya, serta memberikan banyak pengetahuan mengenai rasa percaya diri yang idealnya dimiliki oleh seorang wasit, sehingga ketika seorang wasit telah mengikuti pelatihan atau kursus tersebut, ia dapat mengaplikasikan semua hal yang ia peroleh dalam menjalankan tugasnya sebagai wasit secara maksimal.

d. Penelitian selanjutnya dianjurkan untuk menelaah secara lebih detail kepada sampel dengan cakupan wilayah yang lebih luas sehingga dapat lebih jelas dalam menggambarkan keadaan tingkat pemahaman peraturan permainan, tingkat kecemasan, dan rasa percaya diri wasit, khususnya wasit bola voli.

3. Untuk penelitian lebih lanjut:

a. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini dirasakan masih sangat kurang, oleh sebab itu disarankan untuk penelitian selanjutnya menggunakan instrumen yang lebih baik dan lebih sempurna sehingga mungkin akan mendapatkan hasil penelitian yang berbeda.

b. Sampel yang diambil sangat terbatas yakni hanya 30 orang wasit bola voli. Disarankan untuk penelitian selanjutnya menggunakan sampel yang lebih banyak dan mencakup daerah yang lebih luas, sehingga mungkin kesimpulan yang dihasilkan akan berbeda.

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Bahri, S. (2013). Hubungan Antara Tingkat kepercayaan Diri Dengan Kinerja Kepemimpinan Wasit Bola Voli Indoor Jawa Barat. Skripsi Sarjana pada FPOK UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Beutelstahl. (2007). Belajar Bermain Bola Voli Edisi Revisi. Bandung: CV. Pionir Jaya.

Carapedia. Pengertian Metode [online]. Tersedia di

http://carapedia.com/pengertian_definisi_metode_menurut_para_ahli_info497 .html. (06 April 2014).

Ghufron, M. N. dan Risnawati, R. S. (2004). Teori-Teori Psikologi. Jogjakarta: Ar-Ruz Media.

Harsono. (1988). Coaching dan Aspek-Aspek Psikologis dalam Coaching. Bandung: CV. Tambak Kusuma.

Hawari, D. (2006). Manajemen Stres Cemas Dan Depresi. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Husdarta, H.J.S. (2011). Psikologi Olahraga. Bandung: Alfabeta.

Ibrahim, A. S. (2007). Panik Neurosis dan Gangguan Cemas. Jakarta: Jelajah Nusa. Ibrahim, R. dan Komarudin. (2008). Modul Psikologi Olahraga. Bandung: Jurusan

Pendidikan Kepelatihan FPOK UPI.

Ibrahim, R. dan Komarudin. (2007). Modul Psikologi Kepelatihan. Bandung: Jurusan Pendidikan Kepelatihan FPOK UPI.

Kamus Besar Bahasa Indonesia. Arti Kata Interpretasi. Tersedia di: (http://istilahkata.com/interpretasi.html).

Kamus Bahasa Indonesia. Definisi Wasit. Tersedia di

http://kamusbahasaindonesia.org

Lazuardi, D. (2006). Aplikasi Pengambilan Keputusan Wasit Terhadap Peraturan Permainan Sepak Bola Waktu Memimpin Pertandingan Kompetisi Liga

Nurhasan, Dudung, H.C. dan Nidaul, H. (2008). Modul Mata Kuliah Statistik. Bandung: Jurusan Pendidikan Kepelatihan FPOK UPI.

Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (2011). Peraturan Permainan Bola Voli. Jakarta: PP. PBVSI.

Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia. (2014). Buku Materi Kursus Wasit Tingkat Nasional. Jakarta: PP. PBVSI.

Pratama, A. (2012). Hubungan Antara Goal Setting Dengan kepercayaan Diri Dan Motivasi Atlet PPLP Jawa Barat. Skripsi Sarjana pada FPOK UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Riduwan, dkk. (2011). Cara Mudah Belajar SPSS 17.0 Dan Aplikasi Statistik Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sanger, Hans. (2011). Resume Dasar-Dasar Perwasitan. Makalah pada Penataran Wasit Bola Voli Tingkat Nasional, Cibubur Jakarta.

Septian, A. (2011). Hubungan Antara Tingkat Kepercayaan Diri Dengan Kinerja Wasit Bola Voli Indoor Jawa Barat. Skripsi Sarjana pada Pendor STKIP Pasundan Cimahi: tidak diterbitkan.

Silmya Wordpress.Pengertian Penelitian [online]. Tersedia di

http://silmya.wordpress.com/2010/09/24definisi-penelitian/. (06 April 2014). Sudjianto. (2011). Kepemimpinan Dalam Olahraga. Makalah pada Penataran Wasit

Bola Voli Tingkat Nasional, Cibubur Jakarta.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kombinasi Mix Methods. Bandung: Alfabeta. UPI. (2011). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Universitas Pendidikan

Indonesia.

Venticinque’s Universe. Ranah Penilaian Kognitif Menurut Bloom. Tersedia di

http://srihermapgsdbhs.blogspot.com/2012/10/ranah-penilaian-kognitif-menurut-bloom.html?m=1.

Dokumen terkait