• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III PEMBAHASAN

A. Penyusunan Efisiensi Kerja

1. Pengertian Efisiensi kerja

Menurut Zaenudin (2007:59) kata efisiensi berasál dari bahasa latin eficere yang berarti menghasilkan, mengadakan, menjadikan. Menurut kamus besar bahasa Indonesia efisien adalah tepat atau sesuai untuk mengerjakan (menghasilkan) sesuatu (dengan tidak membuang-buang waktu, tenaga, biaya), mampu menjalankan tugas dengan tepat dan cermat, berdaya guna, bertepat guna sedangkan efisiensi adalah penggunaan sumber daya secara minimum guna pencapaian hasil yang optimum.

Efisiensi dapat dirumuskan menurut suatu pengertian tertentu yaitu memaksimumkan perbandingan antara hasil bersih yang nyata dengan pengorbanan yang diberikan. Beberapa pengertian lain mengenai efisiensi yaitu :

1. Menurut Sedarmayanti (2001:112), efisiensi kerja adalah merupakan pelaksanaan cara-cara tertentu dengan tanpa mengurangi tujuannya yang merupakan cara yang termudah mengerjakannya, termurah biayanya, tersingkat waktunya, teringan bebannya, dan terpendek jaraknya.

2. Menurut Syamsi (2004 : 4), efisiensi adalah usaha mencapai prestasi yang sebesar-besarnya dengan menggunakan kemungkinan-kemungkinan yang tersedia

(material, mesin, dan manusia) dalam tempo yang sependek-pendeknya, di dalam keadaan yang nyata (sepanjang keadaan itu berubah) tanpa mengganggu keseimbangan antara faktor-faktor tujuan, alat, tenaga, dan waktu.

Konsepsi tentang efisiensi sebagai perbandingan terbaik antara suatu usaha dengan hasilnya itu dapat diterapkan dalam berbagai bidang, dan kehidupan pribadi yang bersifat perseorangan sampai lapangan pekerjaan yang luas. Apabila diharapkan dalam bidang kerja apa pun, maka terdapatlah efisiensi kerja.

2. Manfaat Efisiensi Kerja

Berdasarkan pengertian dan uraian yang ada maka manfaat yang dapat diperoleh dari efisiensi kerja adalah:

a. Efisiensi Kerja sebagai suatu pola kerja yang merupakan penjabaran tujuan, sasaran, program kerja dan kebijaksanaan ke dalam kegiatan-kegiatan pelaksanaan kerja yang nyata.

b. Melalui efisiensi kerja maka setiap pekerjaan dapat terlaksana dengan stabil dan fleksibel.

c. Efisiensi Kerja sangat bermanfaat baik untuk semua pihak yang berkepentingan dan untuk dapat dijadikan pedoman kerja dan juga dapat dijadikan penerapan bagi setiap ruang kantor.

3. Syarat-syarat Tercapainya Efisiensi Kerja

Mengingat pentingnya efisiensi kerja sebagaimana telah diuaraikan, maka dalam teknik penyusunan dan penentuan efisiensi kerja harus dipakai dalam setiap organisasi hendaknya dapat dipenuhi syarat-syarat sebagai berikut:

a. Berhasil guna atau efektif

Untuk menyatakan bahwa kegiatan telah dilaksanakan dengan tepat, artinya target tercapai sesuai dengan waktu yang ditetapkan.

Pada bagian Kemahasiswaan, uraian tugas yang dibebankan dari fakultas sudah cukup baik. Pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan pada bagian Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi USU dilakukan dengan memakai sarana yang dapat memudahkan pelaksanaan jenis pekerjaan yang bersangkutan. Sehingga pekerjaan dapat tercapai sesuai dengan waktu yang ditetapkan. Misalnya, pemakaian komputer, faximile, dan lain lain.

b. Ekonomis

Untuk menyebutkan bahwa didalam usaha pencapaian efektif adalah termaksud pada biaya, tenaga kerja, material, peralatan, waktu dan ruangan telah tercapai dan dipergunakan dengan setepat-tepatnya.

Pada bagian Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi USU setiap benda dan alat yang sering dipakai dalam melaksanakan pekerjaan-pekerjaan diletakkan pada tempat

yang mudah dicapai tanpa menggerakkan badan atau tanpa gerakan yang berlebihan. Setiap alat tulis kantor (ATK) selalu disediakan tempat penyimpanannya dan alat tulis kantor tersebut selalu berada ditempatnya.

c. Pelaksanaan kerja yang dapat dipertanggungjawabkan

Yakni untuk membuktikan bahwa didalam pelaksanaan kerja, sumber-sumber telah dimanfaatkan dengan setepat-tepatnya dan dilaksanakan penuh tanggung jawab sesuai dengan yang telah ditetapkan.

Pada bagian Kemahasiswaan, tanggung jawab para pegawai pada tugas yang dibebankan sudah cukup baik. Bagian Kemahasiswaan dapat mempertanggungjawabkan setiap pekerjaan yang sudah selesai.

d. Pembagian kerja yang nyata

Berdasarkan pemikiran bahwa tidak mungkin manusia seorang diri mengerjakan segala macam pekerjaan dengan baik. Sebab bagaimanapun juga kemampuan setiap orang terbatas, oleh sebab itu harus ada pembagian kerja yang nyata, yaitu benar-benar berdasarkan beban kerja, ukuran kemampuan kerja dan waktu yang tersedia.

Uraian tugas pada bagian Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi USU disusun/ dibuat dalam suatu prosedur yang sudah diatur sedemikian rupa menjadi suatu rangkaian yang memperlancar setiap jenis pekerjaan yang dilakukan pada bagian Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi USU dan mengikuti aliran pekerjaan menurut urutan yang tepat.

e. Rasionalitas wewenang dan tanggungjawab

Jangan sampai terjadi pegawai mempunyai wewenang yang lebib besar dari tanggung jawabnya (W>T), sebaliknya jangan sampai terjadi wewenang lebih kecil dari tanggung jawabnya (W<T). Wewenang harus sama dan seimbang dengan tanggung jawabnya.

Pada bagian Kemahasiswaan, wewenang seimbang dengan tanggung jawab dan para pegawai. Rencana kerja yang sudah dibebankan pada bagian Kemahasiswaan harus dapat tercapai dengan tepat dan dapat dipertanggungjawabkan.

f. Prosedur kerja yang praktis, dapat dikerjakan dan dapat dilaksanakan

Pelaksanaan kerja yang dapat dipertanggung jawabkan serta pelayanan kerja yang memuaskan tersebut haruslah merupakan kegiatan operasional yang dapat dilaksanakan dengan lancar.

Setiap pekerjaan pada bagian Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi USU diklasifikasikan dan pekerjaan yang sejenis dibuat dalam satu proses, dengan tujuan supaya langkah pekerjaan yang sama tidak dilakukan secara berulang-ulang.

4. Asas-asas Efisensi Kerja

Beberapa asas yang perlu diperhatikan dalam penyusunan efisiensi kerja, sebagai berikut :

a. Asas Perencanaan

Merencanakan berarti menggambarkan mengenai tindakan-tindakan yang akan dilaksanakan dalam rangka mencapai suatu tujuan.

Rencana kerja pada bagian Kemahasiswaan disusun secara terstruktur.

b. Asas Penyederhanaan

Menyederhanakan berarti membuat suatu sistem yang ruwet atau pekerjaan yang sukar menjadi lebih mudah dan ringan.

Alat tulis kantor (ATK) pada bagian Kemahasiswaan letaknya dekat dengan pegawai yang menggunakannya. Misalnya, benda-benda kecil yang sering dipakai adalah alat-alat tulis. Pada bagian Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi USU alat-alat tulis secara umum setiap pegawai meletakkannya diatas meja kerja mereka dengan rapi guna mempercepat pekerjaan.

c. Asas Penghernatan

Menghemat berarti mencegah, pemakaian benda atau bahan secara berlebihan, sehingga biaya pekerjaan termaksud menjadi tidak mahal.

Pada bagian Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi USU benda-benda sisa seperti kertas dimanfaatkan kembali untuk keperluan lain. Pemakaian telepon dan faximile dilakukan setepat mungkin.

d. Asas Penghapusan

Menghapuskan berarti meniadakan kegiatan dalam melaksanakan suatu pekerjaan yang dianggap kurang perlu atau tidak berhubungan dengan hasil kerja yang ingin dicapai.

Pada bagian Kemahasiswaan, pekerjaan yang dianggap kurang perlu akan dihapus dari rencana kerja yang sudah ditetapkan.

e. Asas Penggabungan

Menggabungkan berarti mempersatukan pekerjaan-pekerjaan yang memiliki persamaan atau bahan-bahan yang mungkin dapat dikerjakan sekaligus dalam satu langkah, sehingga dapat menghemat waktu kerja.

Pekerjaan pada bagian Kemahasiswaan dilaksanakan sesuai jadwal kerja yang sudah ditetapkan.

B. Penerapan Efisiensi Kerja pada Bagian Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi

Dokumen terkait