Analisis perencanaan strategis merupakan hal yang sangat penting karena setiap saat terjadi perubahan akibat dinamisasi antara lain peningkatan inflasi, penurunan tingkat pertumbuhan ekonomi, perubahan teknologi yang semakin canggih, dan perubahan kondisi demografis.
Gambar 2. 8 Ilustrasi Pengembangan DAS
2.11.1. Kerangka Analisis Kasus
Sebelum mempelajari metode-metode analisis yang dapat diterapkan untuk analisis kasus, kita perlu mengetahui kerangka analisis kasus secara keseluruhan sebagai berikut :
Tahap 1 : Memahami situasi dan informasi yang ada.
Tahap 2 : Memahami permasalahan yang terjadi. Baik masalah yang bersifat umum maupun spesifik.
Tahap 3 : Menciptakan berbagai alternatif dan memberikan berbagai alternatif pemecahan masalah.
II - 80
Tahap 4 : Evaluasi pilihan alternatif dan pilih alternatif yang terbaik. Caranya dengan membahas sisi pro maupun kontra.
Dengan memaksimalkan kekuatan (Strength) dan peluang (Opportunity), maka secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknes) dan ancaman (Threat). Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi, dan kebijakan. Dengan demikian perencana strategi (strategic planner) harus menganalisis faktor-faktor strategis daerah (kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman) dalam kondisi yang ada saat ini. Hal ini disebut dengan Analisis Situasi. Model yang paling populer untuk analisis situasi adalah Analisis SWOT.
2.11.2. Cara Membuat Analisis SWOT
Penelitian menunjukkan bahwa kinerja pemerintahan daerah dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam analisis SWOT. SWOT adalah singkatan dari lingkungan internal Strength dan Weaknes serta lingkungan eksternal Opportunity dan Threat yang dihadapi. Analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal Peluang (opportunity) dan Ancaman (threat) dengan faktor internal Kekuatan (strength) dan Kelemahan (weakness).
II - 81
Gambar 2. 9 Diagram Analisis SWOT
Kuadran 1 : Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Daerah tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (growth oriented strategy).
Kuadran 2 : Meskipun menghadapi berbagai ancaman, daerah ini masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi (produk/pasar).
Kuadran 3 : Daerah menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi di lain pihak, ia menghadapi beberapa kendala/kelemahan internal. Fokus strategi daerah ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal daerah sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik.
DIAGRAM ANALISIS SWOT
BERBAGAI PELUANG BERBAGAI ANCAM AN KEKUATAN INTERNAL KELEM AHAN INTERNAL KUADRAN I KUADRAN II KUADRAN IV KUADRAN III M endukung st r at egi agr esif M endukung st r at egi defensif M endukung st r at egi diver sifikasi M endukung st r at egi
II - 82
Kuadran 4 : Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, daerah tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.
2.11.3. Tahapan Perencanaan Strategis
Proses penyusuan perencanaan strategis melalui tiga tahapan analisis, yaitu:
1. Tahap pengumpulan data 2. Tahap analisis
3. Tahap pengambilan keputusan
1. Tahap pengumpulan data
Tahap ini pada dasarnya tidak hanya sekadar kegiatan pengumpulan data, tetapi juga merupakan suatu kegiatan pengklasifikasian dan pra-analisis. Pada tahap ini data dapat dibedakan menjadi dua, yaitu data eksternal dan data internal.
Data eksternal dapat diperoleh dari lingkungan di luar daerah, seperti : Analisis peluang pemasaran komoditi daerah
Analisis pemasok bahan baku industri Analisis kemajuan pembangunan daerah lain Analisis kepentingan kelompok tertentu
Data internal dapat diperoleh di dalam daerah itu sendiri, seperti : Keuangan Daerah (Neraca, Cash-flow, Struktur pendanaan)
Sumber Daya Manusia (jumlah, pendidikan, keahlian, pengalaman) Sumber Daya Alam (Natural Resources)
Laporan kegiatan operasional daerah Laporan kegiatan perekonomian (PDRB)
Model yang dipakai pada tahap ini terdiri dari tiga, yaitu: Matrik Faktor Strategi Eksternal
II - 83
2.11.4. Matrik Faktor Strategi Eksternal
Sebelum membuat matrik faktor strategi eksternal, kita perlu mengetahui terlebih dahulu faktor strategi eksternal EFAS (External Strategic Factors Analysis Summary). Jika perencana strategi telah menyelesaikan analisis faktor-faktor strategis eksternalnya (peluang dan ancaman), ia juga harus menganalisis faktor-faktor strategis internal (kekuatan dan kelemahan) dengan cara yang sama. Jadi, sebelum strategi diterapkan, perencana strategi harus menganalisis lingkungan eksternal untuk mengetahui berbagai kemungkinan peluang dan ancaman. Masalah strategis yang akan dimonitor harus ditentukan karena masalah ini mungkin dapat mempengaruhi kemajuan daerah di masa yang akan datang. Untuk itu penggunaan metode-metode kuantitatif sangat dianjurkan untuk membuat peramalan (forecasting) dan asumsi, seperti ekstrapolasi, brainstorming, statistical modelling, riset operasi, dan sebagainya.
2.11.5. Matrik Faktor Strategi Internal
Setelah faktor-faktor strategis internal suatu daerah diidentifikasi, suatu tabel IFAS (Internal Strategic Factors Analysis Summary) disusun untuk merumuskan faktor-faktor strategis internal tersebut dalam kerangka Strength and Weakness daerah. Setelah perencana strategi menyelesaikan analisis faktor-faktor strategis eksternal (peluang dan ancaman), ia juga harus menganalisis faktor-faktor strategis internal (kekuatan dan kelemahan). Keunggulan daerah yang tidak dimiliki oleh daerah lain harus diintegrasikan ke dalam pengembangan daerah sedemikian rupa sehingga dapat memacu kemajuan daerah yang lebih baik daripada daerah lainnya.
Selanjutnya, sebelum suatu perencanaan strategis dikembangkan, para pengambil keputusan perlu menganalisis hubungan antara fungsi-fungsi pengelola daerah dengan mempelajari struktur organisasi daerah, budaya daerah, dan sumber daya daerah.
II - 84 a) Struktur Organisasi Daerah
Struktur organisasi daerah dapat menggambarkan kelebihan maupun kekurangan serta potensi yang dimiliki oleh daerah. Struktur organisasi ini merupakan kekuatan internal daerah yang bersangkutan.
b) Budaya daerah
Budaya daerah merupakan kumpulan nilai, harapan serta kebiasaan masyarakat di daerah tersebut, yang pada umumnya tetap dipertahankan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Para pengambil keputusan harus ekstra hati-hati dalam mempertimbangkan budaya daerah ini saat menganalisis faktor strategis internal karena kadang-kadang faktor strategis internal tersebut bertentangan dengan budaya daerah yang ada sehingga kurang mendapat dorongan dan dukungan dari masyarakat.
c) Sumber Daya Daerah
Sumber daya di sini tidak hanya berupa aset, seperti orang, alam, finansial, dan fasilitas, tetapi juga berupa regulasi di daerah. Dengan demikian, analisis strategis internal dapat lebih dikenali berdasarkan kekuatan dan kelemahan sumber daya secara fungsional (pemasaran, keuangan, operasional, penelitian dan pengembangan, sumber daya manusia, sistem informasi).
2. Tahap Analisis
Setelah mengumpulkan semua informasi yang berpengaruh terhadap kelangsungan perkembangan daerah, tahap selanjutnya adalah memanfaatkan semua informasi tersebut dalam model-model kuantitatif perumusan strategi.
Alat yang dipakai untuk menyusun faktor-faktor strategis daerah adalah Matrik SWOT. Matrik ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi daerah dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Matrik ini dapat menghasilkan empat set kemungkinan alternatif strategis.
II - 85
Gambar 2. 10 Model Matrik SWOT
a) Strategi SO
Strategi ini dibuat berdasarkan program pengembangan daerah yang sudah ada, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.
b) Strategi ST
Ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki daerah untuk mengatasi ancaman.
c) Strategi WO
Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.
IFAS
Tent ukan 5 -1 0 fakt or kekuat an int er nal
Tent ukan 5 -1 0 fakt or kelemahan int er nal
Tent ukan 5 -1 0 fakt or peluang ekst er nal
Cipt akan st r at egi yang menggunakan kekuat an unt uk memanfaat kan peluang
Cipt akan st r at egi yang meminimalkan
kelemahan unt uk memanfaat kan peluang
Tent ukan 5 -1 0 fakt or ancaman ekst er nal
Cipt akan st r at egi yang menggunakan kekuat an unt uk mengat asi ancaman
Cipt akan st r at egi yang meminimalkan
kelemahan dan menghindar i ancaman
Sumber : Fr eddy Rangkut i, 2 0 0 0
ANCAM AN / THREATS (T)
STRATEGI ST STRATEGI WT
M ODEL M ATRIX SWOT
KEKUATAN / STRENGTH (S) KELEM AHAN /
WEAKNESSES (W)
EFAS
PELUANG / OPPORTUNITIES (O)
II - 86 d) Strategi WT
Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.
2.12. Penentuan Prioritas Dengan Metode AHP (Analytical Hierarchy