• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penyusunan Konsep Laporan Hasil Pemeriksaan

BAB IV PELAKSANAAN PEMERIKSAAN KINERJA

C. Penyusunan Konsep Laporan Hasil Pemeriksaan

03 Input yang diperlukan dalam penyusunan Konsep Laporan Hasil Pemeriksaan (KLHP) adalah Temuan Pemeriksaan dari kegiatan pada tahap sebelumnya.

Input dalam penyusunan konsep LHP

04 Petunjuk pelaksanaan ini disusun agar pemeriksa dapat menyusun suatu laporan hasil pemeriksaan kinerja yang berfungsi dengan baik sebagai suatu laporan yang utuh. SPKN PSP 05 mensyaratkan bahwa suatu laporan hasil pemeriksaan kinerja harus mencakup hal-hal di bawah ini. 1) Pernyataan bahwa pemeriksaan dilakukan sesuai dengan Standar

Pemeriksaan.

Pemeriksa dalam menjalankan tugas pemeriksaannya diwajibkan untuk mengikuti standar pemeriksaan yang ada. Dalam pelaksanaan pemeriksaan keuangan negara, pemeriksa BPK dan/atau yang bekerja untuk dan atas nama BPK berpegang pada SPKN.

Isi LHP kinerja menurut SPKN

42

2) Tujuan, lingkup, dan metodologi pemeriksaan

Suatu laporan hasil pemerikaan harus memuat tujuan, lingkup, dan metodologi pemeriksaan. Pemeriksa harus menjelaskan alasan mengapa suatu entitas diperiksa, apa yang diharapkan tercapai dari pelaksanaan pemeriksaan, apa yang diperiksa, dan bagaimana cara pemeriksaan dilakukan.

05 3) Hasil pemeriksaan berupa temuan pemeriksaan, simpulan, dan rekomendasi.

06 a. Temuan pemeriksaan

Salah satu bagian pokok dari LHP merupakan temuan pemeriksaan yang merupakan ‘potret’ kenyataan yang ditemukan pemeriksa dalam melaksanakan suatu pemeriksaan kinerja. Apabila dijumpai temuan positif, maka temuan positif tersebut dapat disajikan sebelum mengungkapkan temuan negatif. Temuan positif dapat disajikan pada bagian “Ringkasan Eksekutif” dan atau “sebagai pengantar pada bab hasil pemeriksaan” di LHP.

Temuan pemeriksaan

07 b. Simpulan pemeriksaan

Selain itu, LHP juga harus memuat suatu simpulan pemeriksaan dan rekomendasi yang diberikan oleh Badan Pemeriksa Keuangan terhadap hasil pemeriksaan, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerja entitas yang diperiksa. Simpulan hasil pemeriksaan harus dapat menjawab tujuan pemeriksaan yang telah ditetapkan sebelumnya. Penarikan simpulan dapat dilakukan dengan metode kuantitatif ataupun kualitatif. Apabila pemeriksa menggunakan metode kuantitatif (pembobotan) dalam penarikan simpulan pemeriksaan, maka asumsi yang digunakan harus dijelaskan pada bagian metodologi pemeriksaan. Metode kualitatif dilakukan berdasarkan pertimbangan profesional pemeriksa dengan menggunakan seluruh data yang telah diperoleh.

Simpulan pemeriksaan

Contoh simpulan dapat dilihat pada kotak di bawah ini. Tujuan Pemeriksaan:

Untuk menilai Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) “ABC” dalam mengelola pelayanan medis, administrasi dan manajemen dan pelayanan farmasi periode Tahun 2009.

Simpulan Pemeriksaan:

Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa pengelolaan pelayanan medis, administrasi dan manajemen, dan pelayanan farmasi belum efektif. Hal tersebut meliputi: (i) program kerja pelayanan medis, administrasi dan manajemen, dan pelayanan farmasi tidak ada; (ii) Standar Pelayanan Minimal (SPM) rumah sakit belum disusun; (iii) SPI pada pelayanan medis, administrasi dan manajemen dan pelayanan farmasi lemah; (iv) serta pemanfaatan sumber daya pada pelayanan medis, administrasi dan manajemen dan pelayanan farmasi belum dilaksanakan maksimal.

Petunjuk Pelaksanaan Pemeriksaan Kinerja Bab V

43

08 c. Rekomendasi

Pemeriksa harus menyampaikan rekomendasi kepada entitas untuk memperbaiki kinerja atas bidang yang bermasalah guna meningkatkan kualitas pelaksanaan kegiatan entitas yang diperiksa.

Suatu rekomendasi akan bersifat sangat konstruktif/membangun apabila:

 diarahkan untuk menyelesaikan masalah yang ditemukan;  berorientasi pada tindakan nyata dan spesifik;

 ditujukan kepada pihak yang mempunyai wewenang untuk bertindak;

 dapat dilaksanakan; dan

 apabila dilaksanakan, biayanya memadai.

Rekomendasi

09 4) Tanggapan pejabat yang bertanggung jawab atas hasil pemeriksaan.  Pemeriksa harus mendapatkan tanggapan tertulis dan resmi atas temuan, simpulan, dan rekomendasi pemeriksaan dari pejabat berwenang entitas yang diperiksa. Tanggapan pejabat yang bertanggung jawab tersebut harus dievaluasi dan dipahami secara seimbang dan obyektif, serta disajikan secara memadai dalam laporan hasil pemeriksaan.

 Tanggapan yang diberikan, seperti janji atau rencana tindakan perbaikan harus dicantumkan dalam laporan hasil pemeriksaan, tetapi tidak dapat diterima sebagai pembenaran untuk menghilangkan temuan dan rekomendasi yang berhubungan dengan temuan tersebut.

 Apabila tanggapan dari entitas yang diperiksa tersebut bertentangan dengan temuan, simpulan, dan rekomendasi dalam laporan hasil pemeriksaan, dan menurut pendapat pemeriksa tanggapan tersebut tidak benar, maka pemeriksa harus menyampaikan ketidaksetujuannya atas tanggapan tersebut beserta alasannya secara seimbang dan obyektif. Sebaliknya, pemeriksa harus memperbaiki laporannya apabila pemeriksa berpendapat bahwa tanggapan tersebut benar.

Tanggapan pejabat atas konsep LHP

10 5) Pelaporan informasi rahasia (bila ada).

Berdasarkan ketentuan perundang-undangan dimungkinkan beberapa informasi yang bersifat rahasia tidak diungkapkan dalam LHP.

11 Input utama yang dibutuhkan dalam penyusunan konsep LHP adalah Temuan Pemeriksaan. Terkait dengan hal tersebut, yang penting diperhatikan adanya perbedaan waktu antara penyampaian TP dengan penyampaian Hasil Pemeriksaan (HP). Dengan adanya perbedaan waktu tersebut, maka dapat dimungkinkan bahwa temuan yang sudah disampaikan dalam Temuan Pemeriksaan dapat saja tidak disajikan dalam LHP jika manajemen entitas yang diperiksa dapat memberikan bukti yang kemudian dapat diyakini oleh pemeriksa.

Beda waktu antara penyampaian TP dengan penyampaian HP

12 Adapun langkah-langkah dalam pembuatan Konsep Hasil Pemeriksaan (KHP) hingga menjadi HP diuraikan pada bagan di bawah ini.

Langkah-langkah pembuatan KHP menjadi HP

44

PEMBERI TUGAS/ BADAN

TIM PEMERIKSA *) ENTITAS YANG

DIPERIKSA TP P2 (Khususnya Tujuan Pemeriksaan) Penyusunan Konsep LHP Konsep LHP Konsep LHP Pemberian tanggapan atas rekomendasi dan simpulan BPK Tanggapan atas rekomendasi dan simpulan BPK Analisis atas tanggapan Bertentangan dengan KLHP? Tanggapan tersebut benar Ya Ya Dilanjutkan ke Proses HP Final dan penyampaian ketidaksetujuan atas tanggapan Tidak Proses HP Final Tidak HP Final HP Final Disetujui Tidak HP Final Proses Distribusi Ya HP Final Surat Ketidaksetujuan atas tanggapan Selesai

PENYUSUNAN LHP

Simpulan pemeriksaan Rekomendasi Laporan HP Bukti Baru Tanggapan atas rekomendasi dan simpulan BPK

*) Peran Tim Pemeriksa, Tortama atau Kalan, terkait dengan mekanisme penyusunan LHP, mengacu pada Panduan Manajemen Pemeriksaan BPK 2008.

Petunjuk Pelaksanaan Pemeriksaan Kinerja Bab V

45

13 Bagan Penyusunan LHP di atas menunjukkan beberapa prosedur yang

harus ditempuh dalam penyusunan suatu Hasil Pemeriksaan. Secara sistematis prosedur tersebut dapat diuraikan sebagai berikut.

1. Penyusunan konsep LHP

Pelaksanaan penyusunan konsep LHP dilakukan berdasarkan dokumen Temuan Pemeriksaan dan Program Pemeriksaan khususnya Tujuan Pemeriksaan. Konsep LHP harus dapat menjawab tujuan pemeriksaan yang ada pada Program Pemeriksaan. Konsep LHP yang disusun oleh pemeriksa terdiri dari Laporan Hasil Pemeriksaan, Rekomendasi, dan Simpulan Pemeriksaan.

Uraian sistematika prosedur penyusunan HP

14 2. Penyampaian konsep LHP ke entitas

Jika konsep LHP setelah pembahasan disetujui oleh Badan, konsep LHP dikembalikan oleh BPK. Pemeriksa menyampaikan Konsep LHP kepada entitas yang diperiksa untuk dimintai tanggapan atas rekomendasi.

15 3. Perolehan tanggapan atas rekomendasi dan simpulan pemeriksaan dari entitas yang diperiksa

Entitas memberikan tanggapan atas rekomendasi dan simpulan yang diberikan BPK, dan mengirimkan tanggapan tersebut kepada pemeriksa.

16 4. Penyiapan konsep LHP yang sudah dilengkapi tanggapan entitas Pemeriksa menganalisis tanggapan yang diberikan oleh entitas yang diperiksa. Jika tanggapan tersebut tidak bertentangan dengan Konsep LHP, pemeriksa langsung memproses konsep menjadi LHP Final. Sebaliknya, apabila tanggapan entitas yang diperiksa bertentangan dengan Konsep LHP, pemeriksa akan memeriksa kebenaran tanggapan tersebut. Jika tanggapan yang bertentangan dengan konsep tersebut benar, maka Pemeriksa akan menyusun ulang Konsep LHP. Sedangkan, jika tanggapan tersebut terbukti tidak benar, maka pemeriksa langsung memproses konsep menjadi LHP Final dan mengirimkan surat ketidaksetujuan atas tanggapan kepada entitas yang diperiksa.

17 5. Penyusunan HP final

Pemeriksa menyusun Konsep LHP yang telah lengkap menjadi LHP Final. Pemeriksa mengirimkan LHP Final kepada Badan untuk memperoleh persetujuan. LHP Final yang telah disetujui oleh Badan dikirim kembali kepada pemeriksa.

18 6. Pendistribusian HP Final

LHP Final yang telah disetujui oleh Badan didistribusikan kepada pihak yang secara resmi berkepentingan, yaitu:

1) Lembaga Perwakilan: DPR/DPD atau DPRD; 2) Entitas yang diperiksa;

3) Pimpinan Departemen/Lembaga Negara yang terkait dengan entitas yang diperiksa; dan

4) Pihak berwenang lain yang berhak menerima LHP berdasarkan peraturan perundang-undangan.

46

19 Output yang dihasilkan dari kegiatan “Penyusunan Konsep Laporan

Hasil Pemeriksaan” adalah:

1) Konsep Laporan Hasil Pemeriksaan; dan 2) Laporan Hasil Pemeriksaan.

Output penyusunan LHP

20 Kegiatan Penyusunan Konsep Laporan Hasil Pemeriksaan didokumentasikan dalam Kertas Kerja Pemeriksaan (KKP) dengan diberi kode indeks C.

Seluruh kegiatan pemeriksa dalam tahap ini harus didokumentasikan

Petunjuk Pelaksanaan Pemeriksaan Kinerja Bab VI

Ditama Litbang Badan Pemeriksa Keuangan

47

BAB VI

PENUTUP

Dokumen terkait