• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penyusunan Peraturan Perundang-undangan di Bidang Ketahanan Pangan

Berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 360/Kpts/HK.000/5/2016 tentang Program Legislasi Tahun 2016, Badan Ketahanan Pangan menyusun beberapa peraturan perundang-undangan yaitu:

a. Rancangan Peraturan Presiden tentang Badan Pangan Nasional (Rperpres BPN), yang merupakan amanat Pasal 129 Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan. pada saat ini RPerpres BPN sedang dalam tahap penyusunan tugas dan fungsi BPN yang dikoordinasikan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Menteri Pertanian dengan Surat Nomor 04/OT.010/M/1/2016 tanggal 13 Januari 2016 kepada Menteri PAN dan RB untuk memproses Rancangan Peraturan Presiden agar memperoleh penetapan.

b. Rancangan Peraturan Presiden tentang Kebijakan Strategis dan Rencana Aksi Pangan dan Gizi Tahun 2016-2019, yang saat ini sedang dalam tahap pengharmonisasian, pembulatan dan pemantapan konsepsi di Kementerian Hukum dan HAM.

c. Rancangan Peraturan Menteri Pertanian Selaku Ketua Harian Dewan Ketahanan Pangan tentang Perubahan atas Permentan Nomor 71/Permentan/ PP.200/12/2015 tentang Pedoman Harga Pembelian Gabah dan Beras di Luar Kualitas oleh Pemerintah.

Rancangan Peraturan Menteri ini telah ditetapkan dengan Peraturan Menteri Pertanian Selaku Ketua Harian Dewan Ketahanan Pangan Peraturan Menteri Pertanian Selaku Ketua Harian Dewan Ketahanan Pangan Nomor 45/Permentan/PP.200/9/2016 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Pertanian Selaku Ketua Harian Dewan Ketahanan Pangan Nomor 71/Permentan/PP.200/12/2015 tentang Pedoman Harga Pembelian Gabah dan Beras di Luar Kualitas oleh Pemerintah.

tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pertanian Selaku Ketua Harian Dewan Ketahanan Pangan Nomor 71/Permentan/PP.200/12/2015. d. Rancangan Peraturan Menteri Pertanian Selaku Ketua Harian Dewan

Ketahanan Pangan tentang Perubahan atas Permentan Nomor 71/Permentan/ PP.200/12/2015 tentang Pedoman Harga Pembelian Gabah dan Beras di Luar Kualitas oleh Pemerintah.

Rancangan Peraturan Menteri ini telah ditetapkan dengan Peraturan Menteri Pertanian Selaku Ketua Harian Dewan Ketahanan Pangan Peraturan Menteri Pertanian Selaku Ketua Harian Dewan Ketahanan Pangan Nomor 45/Permentan/PP.200/9/2016 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Pertanian Selaku Ketua Harian Dewan Ketahanan Pangan Nomor 71/Permentan/PP.200/12/2015 tentang Pedoman Harga Pembelian Gabah dan Beras di Luar Kualitas oleh Pemerintah.

Permentan ini mencabut Peraturan Menteri Pertanian Selaku Ketua Harian Dewan Ketahanan Pangan Nomor 05/Permentan/PP.200/2/2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pertanian Selaku Ketua Harian Dewan Ketahanan Pangan Nomor 71/Permentan/PP.200/12/2015. e. Rancangan Peraturan Menteri Pertanian tentang Keamanan dan Mutu

Pangan Hasil Pertanian, melakukan pembahasan penyusunan Rancangan Peraturan Menteri Pertanian tentang Keamanan dan Mutu Pangan Hasil Pertanian yang merupakan penggabungan dari Peraturan Menteri Pertanian Nomor 51/Permentan/OT.140/10/2008 tentang Syarat dan Tata Cara Pangan Segar Asal Tumbuhan dan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 20/Permentan/OT.140/2/2010 tentang Sistem Jaminan Mutu Pangan Hasil Pertanian.

2). Penyempurnaan/Harmonisasi Keputusan Lingkup Badan Ketahanan Pangan

Pada Tahun 2016 dilakukan penyempurnaan/harmonisasi Rancangan Keputusan lingkup Badan Ketahanan Pangan yaitu:

b. Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran sebanyak 5 Keputusan;

c. Keputusan Pejabat Pembuat Komitmen Sekretariat Badan Ketahanan Pangan sebanyak 2 Keputusan.

3). Informasi dan Dokumentasi Peraturan Perundang-undangan di Bidang

Ketahanan Pangan

 Penyusunan Kompendium/Kodifikasi Hukum Bidang Ketahanan Pangan Kompendium/kodifikasi hukum bidang ketahanan pangan memuat peraturan perundang-undangan mulai dari Undang-Undang, Peraturan Peraturan, Peraturan Presiden dan Peraturan menteri. Penyusunan kompendium/kodifikasi hukum bidang ketahanan pangan bertujuan untuk memberikan informasi dan mempermudah dalam penemuan kembali peraturan perundang-undangan bidang ketahanan pangan.

Kompendium/kodifikasi hukum bidang ketahanan pangan memuat : a. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan

b. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2015 tentang Ketahanan Pangan dan Gizi

c. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2009 tentang Kebijakan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal

d. Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2015 tentang Kebijakan Pengadaan Gabah/Beras dan Penyaluran Beras Oleh Pemerintah e. Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia selaku Ketua Harian

Dewan Ketahanan Pangan Nomor 71/Permentan/PP.200/12/2015 tentang Pedoman Harga Pembelian Gabah dan Beras diluar kualitas oleh Pemerintah

f. Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 05/Kpts/ KN.130/K/01/2016 tentang Pedoman Teknis Pengembangan Lumbung Pangan Masyarakat Tahun 2016

h. Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 10/Kpts /KN.030/K/02/2016 tentang Pedoman Teknis Pengembangan Kawasan Mandiri Pangan Tahun 2016

i. Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 11/Kpts /KN.110/K/02/2016 tentang Pedoman Teknis Penguatan Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat Tahun 2016

j. Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 12/Kpts/ KN.210/K/02/2016 tentang Pedoman Teknis Gerakan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Tahun 2016

 Himpunan Keputusan Kepala Badan Ketahanan Pangan, Keputusan Sekretaris Badan Ketahanan Pangan, Keputusan Kepala Pusat Lingkup Badan Ketahanan Pangan dan Keputusan Pejabat Pembuat Komitmen Sekretariat Badan Ketahanan Pangan Tahun 2016.

Rincian himpunan ini terdiri dari :

a. Keputusan Kepala Badan Ketahanan Pangan sebanyak 16 Keputusan; b. Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran sebanyak 31 Keputusan;

c. Keputusan Kepala Pusat Lingkup Badan Ketahanan Pangan sebanyak 2 Keputusan;

d. Keputusan Pejabat Pembuat Komitmen sebanyak 2 Keputusan.

 Penomoran Keputusan Sekretaris Badan Ketahanan Pangan sebanyak 66 Keputusan Sekretaris Badan Ketahanan Pangan

Kegiatan sub kehumasan dalam upaya membangun citra kelembagaan ketahanan pangan, menumbuhkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan ketahanan pangan, kegiatan publikasi, promosi dan dokumentasi sangat strategis untuk dilakukan. Beberapa kegiatan yang telah dilakukan dan mampu membangun citra positif kelembagaan terhadap masyarakat dan media massa pada tahun 2016 antara lain adalah

1). Kunjungan Pers

Badan Ketahanan Pangan melaksanakan kegiatan kunjungan pers pada tanggal 14 – 15 Mei 2016 di Bandung, Jawa Barat. Kegiatan ini dikemas

dalam bentuk media gathering dengan tema “Stabilisasi Pasokan Harga Pangan dengan Pengembangan Usaha Pangan Masyarakat (PUPM) melalui TTI”. Peserta sebanyak 70 peserta yang terdiri dari Wartawan media massa yang tergabung dan dalam Forwatan dan Wartawan lokal.

Kegiatan ini bertujuan :

a. Memberikan informasi tentang program/kebijakandan kegiatan di bidang ketahanan pangan.

b. Mempublikasikan tentang peran dan manfaat Pengembangan Usaha Pangan Masyarakat (PUPM) melalui kegiatan Toko Tani Indonesia (TTI). c. Meningkatkan peran serta secara aktif media massa untuk

menyebarluaskan kebijakan dan program di bidang kebijakan pangan.

Narasumber adalah Sekretaris Badan Ketahanan Pangan, dengan materi Stabilisasi Pasokan Harga Pangan dengan Pengembangan Usaha Pangan Masyarakat (PUPM) melalui TTI.

Dalam rangkaian acara ini juga diselenggarakan Launching Gelar Pangan Murah Berkualitas melalui TTI di lokasi Car Free Day Dago Kota Bandung yang dihadiri Menteri Pertanian, Gubernur Jawa Barat, Walikota Bandung, dan Jajaran SKPD Provinsi dan Kabupaten/Kota.

Komoditas yang tersedia diantaranya adalah 100 Ton beras tersebar di 6 titik/stand di lokasi Car Free Day (CFD) dan di 11 TTI yang akan dikunjungi di Provinsi Jawa Barat, selain itu bawang merah dan cabai merah masing-masing 5 Ton tersebar di 2 titik/stand lokasi Car Free Day dan beberapa pasar.

2). Konferensi Pers

Konferensi pers dilaksanakan pada tanggal 30 Desember 2017 di Ruang Nusantara II Kantor Badan Ketahanan Pangan. Narasumber utama adalah Kepala Badan Ketahanan Pangan didampingi oleh Kepala Pusat lingkup Badan Ketahanan Pangan. Media yang hadir dalam acara ini adalah Majalah Pilar, Tabloid Sinar Tani, Media Indonesia, Detik.com,

Materi yang disampaikan adalah Kondisi Ketersediaan dan Harga Pangan Strategis periode Natal 2016 dan Tahun Baru 2017. Dari hasil konferensi pers pemberitaan di media massa dapat kami rangkum sebagai berikut :  https://finance.detik.com/read/2016/12/30/112550/3384178/4/ini-strategi-kementan-agar-toko-tani-tak-lagi-sepi  https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-3384205/ajak-ibu-ibu-tanam-cabai-di-rumah-kementan-bikin-sambal-tinggal-petik  https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-3384342/ini-jurus-kementan-agar-ri-bisa-swasembada-beras  https://m.detik.com/finance/berita-ekonomi-bisnis/d-3384384/kementan-produksi-beras-2-tahun-terakhir-naik-cukup-tinggi  http://www.pilarpertanian.com/harga-pangan-tahun-2016-relatif-stabil-cabai-karena-faktor-hujan  http://m.republika.co.id/berita/koran/industri/16/12/30/oizqc631-alur-distibusi-buat-harga-cabai-mahal

3). Pemasyarakatan Ketahanan Pangan

Kegiatan ini dilakukan untuk lebih memperkenalkan program/kegiatan Badan Ketahanan Pangan di daerah kepada masyarakat melalui media massa (cetak dan elektronik). Kegiatan ini dilakukan dengan mengadakan kunjungan lapangan bersama-sama mitra kerja (media massa) baik saat pimpinan mengadakan kunjungan kerja ke daerah maupun dalam event-event lainnya.

Fokus bahasan isi materi pada inforial antara lain mencakup program dan keberhasilan Badan Ketahanan Pangan dalam upaya pemantapan ketahanan pangan nasional yang dituangkan dalam bentuk penulisan artikel dengan display foto kegiatan.

4). Penayangan Siaran TV

Kegiatan ini dilakukan melalui koordinasi yang baik dengan Unit Kerja Ketahanan pangan Daerah untuk menentukan lokasi objek yang layak untuk

diliput. Selanjutnya dilakukan kerja sama dengan media televisi untuk melakukan liputan lapangan, sehingga objek kegiatan Badan Ketahanan Pangan di daerah bisa dilakukan penayangannya melalui siaran di televisi. Penayangan Siaran di televisi berdasarkan hasil liputan lapangan yang dilaksanakan di Provinsi Kalimantan Barat dalam kegiatan Gelar Pangan Nusantara yang kemudian hasilnya dikemas dalam bentuk “Berita” dan dalam bentuk “Feature” melalui blocking penyiaran. Kerjasama peliputan dan penayangan dilakukan dengan TVRI Nasional.

5). Publikasi Informasi Ketahanan Pangan

Publikasi merupakan strategi kehumasan untuk menarik perhatian masyarakat terhadap kegiatan yang direncanakan suatu institusi. Salah satu bentuk publikasi yang cukup efektif adalah penayangan program di media elektronik dan penulisan artikel/ advetorial di media cetak.

Melalui publikasi di media massa, isi pesan tentang proses atau keberhasilan suatu program yang dilakukan Badan Ketahanan Pangan bisa tergambarkan dengan jelas, sehingga bisa memberi inspirasi kepada masyarakat untuk memahami, mendukung dan melaksanakan program yang dilaksanakan. Dengan demikian program tersebut tidak hanya akan diikuti masyarakat, tetapi juga akan berkelanjutan. Publikasi dilakukan bekerjasama dengan media massa sebagai berikut :

a) Pemasangan Advetorial di Media Indonesia

b) Materi advertorial adalah terkait kegiatan Badan Ketahanan Pangan dalam upaya stabilisasi harga pangan. Judul advertorial adalah Toko Tani Indonesia untuk atasi Gejolak Harga.

c) Pemasangan advertorial di Tempo

d) Kerjasama dengan Tempo dalam bentuk pemasangan inforial pada Majalah Tempo dan Koran Tempo dalam bentuk penayangan materi sosialisasi melalui wawancara serta ulasan berita secara soft campaign.

diharapkan dapat tersampaikan dan memberikan respon yang positif terhadap program yang telah dilakukan Badan Ketahanan Pangan.

e) Materi advertorial pada Koran Tempo dan Majalah Tempo adalah terkait kegiatan diversifikasi pangan dan Toko Tani Indonesia.

f) Pemasangan advertorial di Majalah Swadaya g) Pemasangan advertorial di Majalah Pilar

6). Penyebaran Informasi Ketahanan Pangan

Kegiatan ini dilakukan melalui pengumpulan bahan, pengolahan bahan dan penulisan artikel sesuai kaidah jurnalistik yang diterbitkan setiap minggu/edisi selama 11 bulan di Tabloid Sinar Tani.

Pemuatan berita pada tabloid Sinar Tani digunakan sebagai salah satu media sosialisasi kegiatan bagi unit kerja Badan Ketahanan Pangan. Penyebaran Sinar Tani menjangkau seluruh pelosok tanah air yang terdiri dari para penyuluh pertanian, UPT lingkup Kementerian Pertanian, perusahaan BUMN lingkup pertanian seperti PTPN, PT. Sang Hyang Seri, PT. Pertani, Kelompok Tani, pengusaha dan pelaku agribisnis serta masyarakat pertanian lainnya. Dengan jumlah oplah rata-rata 55.000 eksemplar yang terbit setiap minggu, maka publikasi di Sinar Tani diharapkan dapat tersampaikan kepada para pelaku di bidang pertanian dan pangan di seluruh Indonesia.

Materi publikasi yang akan dimuat pada tabloid Sinar Tani adalah profil keberhasilan kegiatan Badan Ketahanan Pangan di daerah yang diharapkan dapat memberi inspirasi di wilayah lainnya.

7). Pameran/ Visualisasi/ Publikasi dan Promosi

Kegiatan kehumasan yang dilakukan tidak hanya sebatas pada publikasi melalui media massa dan dialog publik, namun berbagai media pun dimanfaatkan dengan baik untuk lebih mempromosikan dan mempublikasikan kegiatan dan capaian kinerja yang telah dilaksanakan dan

dicapai Badan Ketahanan Pangan. Media tersebut adalah media Pameran.Beberapa pameran yang diikuti penyelenggaraannya oleh Humas dan TU Badan Ketahanan Pangan adalah :

a). Pameran Agrinex

Dalam upaya memperkuat peningkatan produktivitas di sektor agro dan industri berbasis agro baik dengan pemanfaatan teknologi maupun diversifikasi produk-produk pertanian, perikanan, perkebunan dan peternakan, Pameran Agrinex diselenggarakan pada tanggal 1 – 3 April 2016 di Assembly Hall JCC, Jakarta. Pameran Agrinex tahun ini merupakan 1 dasawarsa Agrinex Expo 2016yang merupakan perjalanan cukup panjang bagi sebuah perhelatan yang muncul dari masyarakat yang ingin Indonesia memiliki “Agribisnis yang berkeadilan, berdaulat pangan juga berkelanjutan”, agar Agribisnis Indonesia menjadi tuan rumah di negerinya sendiri.

Kegiatan 10th Agrinex Expo 2016 mengangkat tema "Agribisnis yang berkeadilan, berdaulat dan berkelanjutan". Pameran menampilkan produk hasil teknologi pangan, teknologi benih, teknologi pupuk, teknologi mesin dan peralatan pertanian, teknologi perkebunan, teknologi perikanan dan teknologi peternakan dari hulu sampai hilir di bumi Indonesia.

Latar belakang pelaksanaan10th Agrinex Expo 2016adalahbelum teratasi berbagai masalah untuk meningkatkan produktivitas pangan lokal sebagai pilihan utama untuk mampu menolak import pangan serta masih terbatasnya akses petani dan pihak-pihak yang mendorong pertanian terhadap teknologi pertanian yang mudah dan murah. Selain itu juga menumbuhkan rasa cinta pangan lokal yang masih perlu diperjuangkan untuk keberpihakan kepada pangan lokal.

banner promosi pangan lokal, icip icip pao cassava, penkik cassava, brownies cassava, soun ganyong, pai buah, rainbow cake, bolu keju, kue kering berbahan dasar tepiung mocaf.

b). Pameran Pangan Nusantara

Pameran Pangan Nusantara (PPN) 2016 dilaksanakan pada tanggal 26-29 Mei 2016 bertempat di Jogja Expo Center (JEC) Jogyakarta yang merupakan penyelenggaraan Pameran ke IV. PPN 2016 secara resmi dibuka oleh Ir. Gatot Saptadi, Sekretaris Daerah Provinsi di Yogyakarta. Luas stand Badan Ketahanan Pangan sebesar 3 x 3 m

Penyelenggara Pameran menggabungkan 6 pameran yaitu : 1) Invesda Expo 2016 ; 2) Pameran Pangan Nusantara (PPN) 2016 ; 3) Jogja Gebyar UMKM, Koperasi, PKBL dan Produk Unggulan Daerah ; 4) Gelar Potensi Agrowisata ; 5) Obyek Wisata Nusantara Expo 2016 serta 6) Indoma Fish Expo 2016. Penyenggaraan Pameran didukung oleh 135 instansi. Acara PPN 2016 didukung pula oleh : Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Pertanian, Kementerian Pariwisata, Badan Koordinasi Penanaman Modal, Pemerintah Daerah DI Jogjakarta, Asosiasi Perusahaan Pameran Indonesia, Jogja Expo Center (JEC) dan Intepro dengan stand sejumlah 149 unit stand.

Pameran ini merupakan ajang mensosialisasikan dan menyebarluaskan informasi mengenai program ketahanan pangan khususnya upaya percepatan penganekaragaman konsumsi pangan berbasis sumber daya lokal. Acara pameran ini strategis karena melibatkan para pelaku usaha pangan, pelajar, lembaga-lembaga pemerintah dan swasta serta masyarakat umum.

Event pameran yang diselenggarakan cukup banyak mendapat apresiasi pengunjung, hal ini bisa dilihat dari kunjungan stand yang didatangi pengunjungi, berbagai pertanyaan yang dilontarkan serta

keragaan pameran yang diminta dan dirasakan, seperti icip2 aneka panganan lokal, brosur, leaflet dan sebagainya.

c). Pameran Gelar Pangan Nusantara

Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian bekerja sama dengan Badan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Barat melaksanakan Gelar Pangan Nusantara pada tanggal 4 sampai 7 Agustus 2016 di Pontianak, Kalimantan Barat. Kegiatan ini merupakan momen penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya penganekaragaman konsumsi pangan, serta meningkatkan apresiasi dan eksistensi pangan lokal nusantara.

Sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2015 tentang Ketahanan Pangan dan Gizi, bahwa upaya percepatan Penganekaragaman pangan dapat dilakukan dengan pengoptimalkan pangan lokal (makanan yang dikonsumsi oleh masyarakat setempat sesuai dengan potensi dan kearifan lokal), Pengembangan teknologi dan sistem insentif bagi usaha pengolahan pangan lokal, dan Pengembangan industri pangan yang berbasis pangan lokal. Gelar Pangan Nusantara bertujuan untuk mengangkat eksistensi pengembangan pangan lokal sehingga mampu bersaing dengan pangan lainnya secara komersial dan meningkatkan komitmen pemerintah baik di Pusat dan di Daerah dalam mendukung Pengembangan industri pangan lokal. Disamping itu, kegiatan ini dimaksudkan sebagai wahana untuk menunjukkan berbagai hasil pengembangan pangan lokal serta kekuatan pangan lokal dalam mewujudkan kedaulatan pangan.

Kegiatan itu menjadi sangat penting sebagai salah satu sarana dan bentuk media untuk memperkenalkan produk pangan lokal kepada masyarakat terutama konsumen dan industri pangan, dalam upaya

Pangan Nusantara tahun ini akan berlangsung pada 4 sampai 7 Agustus 2016 bertempat di Rumah Radang, Pontianak Kalimantan Barat. Pameran ini adalah yang kedua kalinya diselenggarakan, yang pertama bertempat di Padang, Sumatera Barat. Pameran menampilkan aneka ragam pangan segar dan olahan yang berasal dari sumber daya lokal di seluruh penjuru Nusantara terutama aneka makanan khas masing-masing daerah, serta hasil pemberdayaan masyarakat terkait upaya Penganekaragaman pangan di daerah.Dengan melibatkan seluruh badan/kantor/instansi yang menangani ketahanan pangan di provinsi dan Kabupaten/kota, termasuk Kementerian/instansi pemerintah pusat lainnya, BUMN/BUMD, Dinas Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota se Provinsi Kalimantan Barat, Perguruan Tinggi, institusi pemerintah dan swasta terkait dengan pangan lokal di Indonesia.

d). Pameran Hari Pangan Sedunia (HPS) Tahun 2016

Peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) ke-36 Tahun 2016 di selenggarakan di Kompleks Perkantoran Terpadu Pemerintah Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah Jumat 28 Oktober 2016.Acara puncak dibuka oleh Menteri Pertanian RI Amran Sulaiman. Pada acara pembukaan pameran Peringatan HPS ke-36 tersebut Menteri Pertanian RI Amran Sulaiman didampingi oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Bupati Boyolali Seno Samodro, dan Mark Muller perwakilan "Food and Agriculture Organization" (FAO).

Peringatan HPS tahun ini, mengangkat tema "Membangun Kedaulatan Pangan diera Perubahan Iklim". Hal ini untuk menyoroti dampak perubahan iklim terhadap sektor pertanian.Puncak acara HPS dibuka oleh Bapak Presiden Joko Widodo pada hari sabtu tanggal 29 oktober 2016 sekaligus melakukan kunjungan ke areal tanaman padi dengan menggunakan teknologi terbaru Jajar Legowo (Jarwo) Super

di Desa Trayu, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.

Pada peringatan HPS tahun ini, dihadiri sebanyak 5.000 perwakilan dari lokal Indonesia, termasuk 29 delegasi dari 27 negara dibawah FAO.Pameran HPS ini menampilkan 205 stand pameran yang diikuti oleh Kementerian/Lembaga BUMN pemerintah daerah, organisasi internasional, perusahaan swasta dan media publikasi bidang pertanian. Stand pameran Badan Ketahanan Pangan terintegrasi dengan stand Kementerian Pertanian dengan menampilkan tema kegiatan Toko Tani Indonesia, KRPL dan diversifikasi pangan. Bahan promosi yang dibagi-bagikan kepada pengunjung adalah300 Payung, 300 kaos dan 1000 pulpen.

Selain itu, pada stand pameran Badan Ketahanan Pangan juga dilengkapi dengan fasilitasi info guide antara lain info guide berasal dari Pusat Konsumsi dan Keamanan Pangan, Distribusi Pangan, PPK SOLID, PPK Sekretariat Dewan Ketahanan Pangan dan Sekretariat Badan Ketahanan Pangan lingkup Badan Ketahanan Pangan.

e). Promosi Ketahanan Pangan melalui kegiatan Lomba

Menggambar dalam rangka Hari Pangan Sedunia

Dalam rangka peringatan HPS ke XXXVI, Badan Ketahanan Pangan melakukan kegiatan promosi ketahanan pangan melalui kegiatan lomba menggambar. Lomba Menggambar ini dilaksanakan untuk memperkenalkan anak-anak sekolah tentang diversifikasi pangan dan pemanfaatan pangan lokal untuk mencukupi kebutuhan pangan keluarga, dan sebagai pangan alternatif substitusi beras dituangkan melalui media visual dalam bentuk gambar. Melalui pengenalan yang dilakukan, diharapkan masyarakat terutama anak-anak dan remaja sadar akan pentingnya memanfaatkan pangan yang ada untuk mengatasi masalah pangan di Indonesia.

Lomba menggambar dalam rangka Hari Pangan Sedunia ke XXXVI diselenggarakan oleh Badan Ketahanan Pangan, Kementerian Pertanian selaku panitia bidang perlombaan dalam rangka Peringatan HPS XXXVI tahun 2016 bekerjasama dengan BKPP Kabupaten Boyolali.

Lomba menggambar dalam rangka HPS XXXVI akan dilaksanakan di Ruang Sidang Gedung DPRD Kabupaten Boyolali pada hari minggu, 30 Oktober 2016 Boyolali pukul 07.30 – 12.00 WIB.

Tema Lomba Menggambar adalah “Anak Pintar Suka Makan Sayur dan Buah”. Penjelasan tentang tema lomba tersebut diharapkan dapat disosialisasikan oleh guru sekolah yang bersangkutan serta panitia daerah.

Hasil karya menggambarkan kesadaran akan pentingnya meragamkan konsumsi pangan dengan meningkatkan konsumsi buah dan sayur sejak dini. Untuk mendukung pemenuhan gizi bagi optimalisasi tumbuh kembang anak yang diharapkan dapat membentuk pola makan yang beragam, bergizi seimbang dan aman untuk hidup lebih produktif. Pemenuhan kebutuhan konsumsi sayur dan buah diharapkan didapat dari sumber daya lokal maupun yang dapat disediakan di lingkungan nya dengan memanfaatkan lahan pekarangan untuk budidaya tanaman buah dan sayur. Pemanfaatan lahan pekarangan yang dikelola oleh rumah tangga merupakan salah satu upaya meningkatkan ketahanan pangan dan gizi keluarga.

Lomba diadakan untuk Siswa/siswi Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama Kabupaten Boyolali dan sekitarnya di Provinsi Jawa Tengah: (1) Siswa/siswi kelas IV s/d VI Tingkat Sekolah Dasar sebanyak 100 orang; (2) Siswa/siswi Kelas VII s/d IX Sekolah Menengah Pertama sebanyak 100 orang.Dewan Juri Lomba Menggambar adalah Jaya Adi (Pelukis), Subandiyo (Kepala Sekolah

SMP Boyolali), Rahadi Pratoyo (Kabag Umum) Pemenang lomba adalah sebagai berikut :

 Tingkat SMP :

1. Juara I : Donia Kenang Yumarisna (SMPN I Banyudono) 2. Juara II : Aredia Zaki Utama (SMPN I Boyolali)

3. Juara III : Amang Setiawan (SMPN I Juwangi)  Tingkat SD :

1. Juara I :Agnes Zatun Z (SD Mojolegi)

2. Juara II : Aurya Maheswari (SDN I Kemasan Sawit)

3. Juara III : Aliya Alifa Anandyko (SD Muh Program Khusus)

8). Sosialisasi Tata Naskah Dinas

Sehubungan dengan permentan 07/Permentan/TU.120/2/2016 tentang Tata Naskah Dinas Kementerian Pertanian, Sekretariat Badan Ketahanan Pangan telah mengadakan sosialisasi Tata Naskah Dinas lingkup Badan Ketahanan Pangan pada Jumat, 2 September 2016 di ruang Nusantara I

Dokumen terkait