• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Kinerja Sekretariat Badan Ketahanan Pangan Tahun 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Laporan Kinerja Sekretariat Badan Ketahanan Pangan Tahun 2016"

Copied!
72
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tahun 2016 merupakan tahun kedua pelaksanaan program dan kegiatan ketahanan pangan sesuai dengan Rencana Strategis Sekretariat Badan Ketahanan Pangan Tahun 2015-2019. Kegiatan yang dilaksanakan Sekretariat Badan Ketahanan Pangan adalah Dukungan Manajemen dan Teknis lainnya pada Badan Ketahanan Pangan yang disesuaikan dengan tugas dan fungsinya. Pada dasarnya pelaksanaan tahun 2016 merupakan lanjutan dari tahun sebelumnya yang bersifat pelayanan operasional kantor dan teknis lainnya, termasuk mendukung pelaksanaan pendampingan dan pembinaan upaya khusus percepatan peningkatan produksi padi, jagung, dan kedelai di Provinsi Bangka Belitung, pengawalan Pengembangan Usaha Pangan Masyarakat melalui Toko Tani Indonesia di Provinsi Kep. Bangka Belitung, Riau, Lampung, Jambi, Jawa Tengah, Sulawesi Tengah, Papua Barat, dan kalimantan Timur. Selain itu Sekretariat Badan melaksanakan operasional Sekretariat Dewan Ketahanan Pangan.

(3)

dan bersih dari praktek-praktek penyimpangan. Oleh karena itu, dalam pelaksanaannya diperlukan suatu komitmen yang kuat dari pejabat dan semua pegawai dilingkup Sekretariat Badan Ketahanan Pangan. Penerapan SAKIP mengacu pada : (1) UU no 1/2004 tentang Perbendaharaan Negara; (2) Peraturan Pemerintah No. 8/2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah; (3) Peraturan Pemerintah No 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan; (4) Peraturan Presiden No 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; (5) Instruksi Presiden No. 7 Tahun 1999; (6) Permenpan dan RB Nomor 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Review Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah; dan (7) Permentan No 50 tahun 2016 tentang Pengelolaan Sistem Akuntabilitas Kinerja Kementerian Pertanian.

(4)

manajemen pembangunan ketahanan pangan pada Badan Ketahanan Pangan, dituntut untuk mampu mewujudkan akuntabilitasnya dalam melaksanakan fungsi koordinasi dan pelaksanaan kegiatan, mulai dari perencanaan, pengelolaan hingga evaluasi program dan kegiatan pembangunan ketahanan pangan. Akuntabilitas dapat dilihat melalui kompetensi, sinergitas, dan kinerja yang dihasilkan lembaga, serta adanya standar pelayanan minimal. Sejalan dengan adanya perubahan penyelenggaraan pemerintahan dari sentralisasi ke desentralisasi, maka dalam penyelenggaraan pemerintahan harus didukung dengan penegakan hukum dan transparansi. Sebagai bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi, serta pengukuran kinerja dalam mencapai visi, misi, tujuan, dan sasaran, maka Sekretariat Badan Ketahanan Pangan menyusun Laporan Kinerja Sekretariat Badan Ketahanan Pangan Tahun 2016, yang telah disesuaikan dengan Permenpan dan RB Nomor 53 Tahun 2014 dan Permentan No 50 tahun 2016. Di samping itu Laporan Kinerja Sekretariat Badan dimaksudkan untuk mewujudkan good governance, transparansi dan akuntabilitas kepada masyarakat, dan sekaligus sebagai alat kendali dan pemacu peningkatan kinerja di lingkungan Sekretariat Badan Ketahanan Pangan.

B. Maksud dan Tujuan

Laporan Kinerja Sekretariat Badan Ketahanan Pangan tahun 2016 disusun sebagai pertanggungjawaban Kinerja Sekretaris Badan Ketahanan Pangan kepada Kepala Badan Ketahanan Pangan.

(5)

C. Organisasi Sekretariat Badan Ketahanan Pangan

1. Kedudukan, Tugas dan Fungsi

Sesuai dengan Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 43/Permentan/ OT.010/8/2015, tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, Sekretariat Badan Ketahanan Pangan merupakan unit kerja Eselon II pada instansi Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian. Sekretariat Badan Ketahanan Pangan memiliki tugas “memberikan pelayanan teknis dan administratif kepada seluruh unit kerja di lingkungan Badan Ketahanan Pangan”.

Disamping itu, berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2006, BKP secara ex-officio sebagai Sekretariat Dewan Ketahanan Pangan memberikan pelayanan teknis dan administratif pada pelaksanaan Kegiatan Dewan Ketahanan Pangan (DKP).

Dalam melaksanakan tugas, Sekretariat BKP menyelenggarakan fungsi:

a. koordinasi, penyusunan rencana dan program, anggaran, serta kerja sama di bidang ketahanan pangan;

b. pengelolaan urusan keuangan dan perlengkapan;

c. evaluasi dan penyempurnaan organisasi, tata laksana, pengelolaan urusan kepegawaian, dan penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan, serta pelaksanaan hubungan masyarakat dan informasi publik;

d. evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang ketahanan pangan;

e. pelaksanaan urusan tata usaha Badan Ketahanan Pangan; dan

f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Badan Ketahanan Pangan.

(6)

2. Struktur Organisasi Sekretariat Badan Ketahanan Pangan

Sebagai unit kerja Eselon II, Sekretariat BKP dalam melaksanakan tugas dan fungsinya secara operasional dilaksanakan oleh 4 Bagian dan 12 Subbagian serta Kelompok Jabatan Fungsional. Bagan Struktur Organisasi tertera pada

Lampiran 1.

a. Bagian Perencanaan, terdiri dari: Subbagian Program, Subbagian Anggaran, dan Subbagian Kerja sama;

b. Bagian Keuangan dan Perlengkapan, terdiri dari: Subbagian Perbendaharaan, Subbagian Akuntansi dan Verifikasi, dan Subbagian Perlengkapan dan Rumah Tangga;

c. Bagian Umum, terdiri dari: Subbagian Organisasi dan Kepegawaian, Subbagian Hukum, dan Subbagian Hubungan Masyarakat dan Tata Usaha;

d. Bagian Evaluasi dan Pelaporan, terdiri dari: Subbagian Data dan Informasi; Subbagian Evaluasi, dan Subbagian Pelaporan dan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan;

(7)

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

A. Rencana Strategis

Sekretariat Badan sebagai penanggungjawab pengelolaan manajemen dan administrasi Badan Ketahanan Pangan, mempunyai visi, yaitu: Memujudkan pelayanan teknis dan administrasi di lingkungan Badan Ketahanan Pangan

yang cepat dan akurat dalam kerangka tata kelola pemerintahan yang

baik.

Untuk mencapai visi tersebut Sekretariat Badan Ketahanan Pangan mengemban misi sebagai berikut :

1. Mewujudkan perencanaan program, anggaran dan kerja sama yang sinergis, partisipatif dan transparan;

2. Mewujudkan layanan keuangan dan perlengkapan yang akuntabel, efektif dan efisien;

3. Memperkuat kapasitas organisasi dan pegawai, penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan, hubungan masyarakat dan informasi publik;

4. Mewujudkan evaluasi dan pelaporan yang berkualitas untuk memperkuat kinerja ketahanan pangan;

5. Memperkuat koordinasi dan hubungan antar lembaga dalam perumusan kebijakan ketahanan pangan;

Tujuan yang hendak dicapai oleh Sekretariat Badan dalam melaksanakan tugas dan fungsi sesuai visi dan misi, yaitu:

1. Meningkatkan kualitas perencanaan program, anggaran dan kerja sama di bidang ketahanan pangan;

(8)

3. Meningkatkan kualitas dalam pengelolaan organisasi dan urusan kepegawaian, penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan, dan pelaksanaan hubungan masyarakat dan ketatausahaan dan informasi publik;

4. Meningkatkan kualitas evaluasi dan pelaporan di bidang ketahanan pangan; 5. Meningkatkan fasilitasi pengembangan jaringan dan koordinasi dalam

perumusan kebijakan, evaluasi dan pengendalian ketahanan pangan;

Sasaran strategis yang hendak dicapai oleh Sekretariat Badan Ketahanan Pangan Tahun Anggaran 2015 - 2019 yaitu :

1. Meningkatnya kualitas pelayanan teknis dan administrasi dalam mendukung pemantapan ketahanan pangan;

2. Meningkatnya fasilitasi pengembangan jaringan dan koordinasi dalam perumusan kebijakan, evaluasi dan pengendalian ketahanan pangan;

Untuk mencapai sasaran tersebut, diperlukan indikator sebagai tolok ukur keberhasilan Sekretariat Badan Ketahanan Pangan. Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) Sekretariat Badan Ketahanan Pangan adalah sebagai berikut :

1. Tersusunnya dokumen perencanaan, program, anggaran dan kerjasama ketahanan pangan;

2. Terselenggaranya pengelolaan keuangan dan perlengkapan yang efisien, efektif dan transparan;

3. Terselenggaranya pengelolaan kepegawaian, organisasi dan tata laksana, peraturan dan perundang-undangan, serta hubungan masyarakat dan tata usaha;

4. Tersusunnya laporan hasil pemantauan dan evaluasi program dan kegiatan ketahanan pangan;

5. Terselenggaranya layanan perkantoran;

(9)

Tabel 1. Sasaran Kegiatan Sekretariat Badan Ketahanan Pangan Th. 2015-2019

NO INDIKATOR

TAHUN

2015 2016 2017 2018 2019 1. Tersedianya dokumen perencanaan

(program, anggaran dan kerjasama) (dokumen)

39 35 35 35 35

2. Tersedianya dokumen keuangan dan perlengkapan (dokumen)

35 35 35 35 35

3. Tersedianya laporan hasil pemantauan dan evaluasi program (laporan)

39 35 35 35 35

4. Tersedianya dokumen kepegawaian, organisasi, humas, tata usaha, dan hukum (dokumen)

153 1 1 1 1

5. Terselenggaranya sidang pleno,

konferensi dan sidang regional ketahanan pangan (Rekomendasi Kebijakan)

1 1 1 1 1

6. Terlaksananya dukungan teknis dan administrasi perkantoran (bulan layanan)

12 12 12 12 12

7. Terlaksananya model pemberdayaan masyarakat dalam memantapkan ketahanan pangan keluarga:

- Peningkatan hasil usaha tani terpadu (KM)

- Pemberdayaan petani kecil (KM) - Peningkatan kapasitas kelembagaan

(Desa)

- Pengelolaan Sumberdaya dan Infrastruktur (Unit)

Searah dengan kebijakan pangan serta memperhatikan kondisi ketahanan pangan masyarakat selama periode 5 (lima) tahun terakhir, maka arah kebijakan Badan Ketahanan Pangan adalah pemantapan ketahanan pangan yang meliputi aspek ketersediaan pangan, keterjangkauan pangan dan pemanfaatan pangan. Sehingga arah kebijakan Sekretariat Badan juga mensinergikan arah kebijakan Badan Ketahanan Pangan.

(10)

Arah kebijakan Sekretariat Badan Ketahanan Pangan dalam mendukung teknis dan administrasi pada Badan Ketahanan Pangan dilakukan melalui :

1. Pemantapan manajemen dan pelayanan administrasi dan keuangan secara efektif dan efisien dalam mendukung pengembangan dan koordinasi kebijakan ketahanan pangan diarahkan pada : (a) Peningkatan kualitas perencanaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan program dan kegiatan; (b) Peningkatan kualitas pelayanan keuangan dan perlengkapan; (c) Peningkatan kualitas pengelolaan administrasi, kepegawaian, peraturan perundang-undangan, humas dan tata usaha; dan (d) Penguatan sistem dan mekanisme secara terpadu terkait perencanaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan program, kegiatan dan keuangan;

2. Peningkatan fasilitasi pengembangan jaringan dan sistem koordinasi antara instansi pemerintah dan masyarakat melalui peningkatan peran Sekretariat Dewan Ketahanan Pangan dengan : (a) Memperkuat koordinasi program ketahanan pangan lintas sektor dan lintas daerah; (b) Meningkatkan motivasi dan partisipasi masyarakat bersama pemerintah dalam rangka memantapkan ketahanan pangan; (c) Meningkatkan peran kelembagaan formal dan informal dalam pelaksanaan ketahanan pangan, dan (d) Meningkatkan kualitas laporan ketahanan pangan dari Sekretariat Dewan Ketahanan Pangan;

Untuk mendukung kebijakan Ketahanan Pangan, program yang dilaksanakan yaitu: “Program Peningkatan Diversifikasi dan Ketahanan Pangan

Masyarakat”, sedangkan kegiatan utama yang dilaksanakan pada Sekretariat

Badan Ketahanan Pangan Tahun 2015 – 2019 berdasarkan Renstra Badan Ketahanan Pangan Tahun 2015 – 2019 adalah “Dukungan Manajemen dan

(11)

Kegiatan dukungan teknis dan administrasi Badan Ketahanan Pangan dimaksudkan untuk menfasilitasi dan melayani pencapaian tujuan organisasi, dengan sasaran kegiatan adalah :

1. Dukungan perencanaan program, anggaran dan kerja sama lingkup Badan Ketahanan Pangan;

2. Dukungan pelayanan administrasi keuangan dan perlengkapan lingkup Badan Ketahanan Pangan;

3. Dukungan pemantauan, evaluasi dan pelaporan lingkup Badan Ketahanan Pangan;

4. Dukungan peningkatan kapasitas SDM pegawai dan organisasi, peraturan perundang-undangan, tata usaha dan hubungan masyarakat serta informasi publik;

5. Fasilitasi koordinasi perumusan kebijakan, evaluasi dan pengendalian ketahanan pangan melalui Dewan Ketahanan Pangan;

Untuk mencapai sasaran output kegiatan diatas, maka akan dilakukan melalui sub kegiatan berikut :

1. Penyusunan rencana program, dan anggaran, serta kerja sama di bidang ketahanan pangan:

a. Penyiapan bahan koordinasi, dan penyusunan rencana serta program di bidang ketahanan pangan;

b. Penyiapan bahan koordinasi, dan penyusunan anggaran di bidang ketahanan pangan;

c. Penyiapan bahan penyusunan kerja sama di bidang ketahanan pangan. 2. Pengelolaan Keuangan dan Perlengkapan bidang ketahanan pangan:

a. Penyiapan bahan urusan perbendaharaan, penerimaan negara bukan pajak, dan penyiapan bahan pengujian dan penerbitan surat perintah membayar;

(12)

3. Pelaksanaan evaluasi dan penyusunan organisasi, tata laksana dan reformasi birokrasi, urusan kepegawaian, penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan dan pelaksanaan ketatausahaan, hubungan masyarakat dan informasi publik bidang ketahanan pangan:

a. Penyiapan bahan evaluasi, penyusunan organisasi, tata laksana, dan reformasi birokrasi serta pelaksanaan urusan kepegawaian;

b. Penyiapan bahan penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan;

c. Penyiapan bahan pelaksanaan hubungan tata usaha, hubungan masyarakat informasi publik, dan urusan perpustakaan.

4. Pelaksanaan pengelolaan data dan informasi, evaluasi dan pelaporan serta tindak lanjut hasil pengawasan pelaksanaan program dan kegiatan di bidang ketahanan pangan:

a. Pengumpulan, pengolahan, analisis, dan penyajian data dan informasi di bidang ketahanan pangan;

b. Penyiapan bahan analisis, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan di bidang ketahanan pangan;

c. Penyiapan bahan laporan pelaksanaan program dan kegiatan di bidang ketahanan pangan serta tindak lanjut hasil pengawasan pelaksanaan kegiatan.

5. Peningkatan Peran Dewan Ketahanan Pangan dalam mewujudkan ketahanan pangan:

a. Pengelolaan forum koordinasi dan lintas sektor dalam memperkuat Ketahanan Pangan Masyarakat;

b. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan kesepakatan bidang ketahanan pangan;

c. Pemberian penghargaan Adhi Karya Pangan Nusantara;

(13)

Dalam rangka mewujudkan sasaran kegiatan Sekretariat Badan Ketahanan Pangan tahun 2015 – 2019, maka pelaksanaan kegiatan pada tahun 2016 disusun Rencana Kerja Tahunan (RKT) Tahun 2016, seperti tabel 2.

Tabel 2. Rencana Kerja Tahunan Sekretariat Badan Ketahanan Pangan 2016

No Sasaran Program Indikator Target

1. Terselenggaranya Pelayanan

Administrasi dan Pelayanan

Teknis Lainnya Secara

Profesional dan Berintegritas di

Lingkungan Badan Ketahanan

Pangan

1. Jumlah dokumen rencana program,

anggaran dan kerja sama

40 Dokumen

2. Jumlah dokumen keuangan dan

perlengkapan

35 Laporan

3. Jumlah hasil pemantauan dan

evaluasi program

38 Laporan

4. Jumlah dokumen kepegawaian,

organisasi, humas dan hukum

3 Dokumen

5. Jumlah layanan manajemen dan

administrasi

12 Bulan

Layanan

6. Jumlah Layanan Perkantoran 12 Bulan

Layanan

7. Jumlah Perumusan Kebijakan

Dewan Ketahanan Pangan

4

Rekomendasi

Kebijakan

Sumber : Renstra Sekretariat Badan Ketahanan Pangan Tahun 2015 – 2019

(14)

B. Perjanjian Kinerja

(15)

Tabel 3. Perjanjian Kinerja Sekretariat Badan Ketahanan Pangan (Awal)

Unit Organisasi Eselon II : Sekretariat Badan Ketahanan Pangan

Tahun Anggaran : 2016

No Sasaran Program Indikator Target

1. Terselenggaranya Pelayanan

Administrasi dan Pelayanan

Teknis Lainnya Secara

Profesional dan Berintegritas di

Lingkungan Badan Ketahanan

Pangan

1. Jumlah dokumen rencana

program, anggaran dan kerja

sama

35 Dokumen

2. Jumlah dokumen keuangan

dan perlengkapan

35 Laporan

3. Jumlah hasil pemantauan dan

evaluasi program

5. Jumlah layanan manajemen

dan administrasi

12 Bulan

Layanan

6. Jumlah Layanan Perkantoran 12 Bulan

Layanan

7. Jumlah Perumusan Kebijakan

Dewan Ketahanan Pangan

1 Rekomendasi

Kebijakan

No Kegiatan Anggaran

1 Penyusunan rencana program, anggaran dan

kerjasama

Rp. 11.598.669.000

2 Dokumen keuangan dan perlengkapan Rp. 7.580.160.000

4 Pemantauan dan evaluasi program Rp. 22.845.111.000

5 Kepegawaian, organisasi, humas dan hukum Rp. 6.126.500.000

6 Manajemen dan administrasi kelembagaan ketahanan

pangan daerah

Rp. 16.168.300.000

7 Layanan perkantoran Rp. 31.737.692.000

(16)
(17)

Tabel 4. Perjanjian Kinerja Sekretariat Badan Ketahanan Pangan (Revisi

Refocusing)

Unit Organisasi Eselon II : Sekretariat Badan Ketahanan Pangan

Tahun Anggaran : 2016

No Sasaran Program Indikator Target

1. Terselenggaranya Pelayanan

Administrasi dan Pelayanan

Teknis Lainnya Secara

Profesional dan Berintegritas di

Lingkungan Badan Ketahanan

Pangan

1. Jumlah dokumen rencana program,

anggaran dan kerja sama

35 Dokumen

2. Jumlah dokumen keuangan dan

perlengkapan

35 Laporan

3. Jumlah hasil pemantauan dan

evaluasi program

38 Laporan

4. Jumlah dokumen kepegawaian,

organisasi, humas dan hukum

1 Dokumen

5. Jumlah layanan manajemen dan

administrasi

12 Bulan

Layanan

6. Jumlah Layanan Perkantoran 12 Bulan

Layanan

7. Jumlah Perumusan Kebijakan

Dewan Ketahanan Pangan

1

Rekomendasi

Kebijakan

No Kegiatan Anggaran

1 Penyusunan rencana program, anggaran dan

kerjasama

Rp. 11.170.888.000

2 Dokumen keuangan dan perlengkapan Rp. 7.439.160.000

3 Pemantauan dan evaluasi program Rp. 24.367.151.000

4 Kepegawaian, organisasi, humas dan hukum Rp. 7.351.500.000

5 Manajemen dan administrasi kelembagaan ketahanan

pangan daerah

Rp. 15.459.300.000

6 Layanan perkantoran Rp. 30.887.692.000

(18)

Tabel 5. Perubahan Perjanjian Kinerja Sekretariat BKP (Revisi Self Blocking)

Unit Organisasi Eselon II : Sekretariat Badan Ketahanan Pangan

Tahun Anggaran : 2016

No Sasaran Program Indikator Target

1. Terselenggaranya Pelayanan

Administrasi dan Pelayanan

Teknis Lainnya Secara

Profesional dan Berintegritas di

Lingkungan Badan Ketahanan

Pangan

1. Jumlah dokumen rencana program,

anggaran dan kerja sama

40 Dokumen

2. Jumlah dokumen keuangan dan

perlengkapan

35 Laporan

3. Jumlah hasil pemantauan dan

evaluasi program

38 Laporan

4. Jumlah dokumen kepegawaian,

organisasi, humas dan hukum

3 Dokumen

5. Jumlah layanan manajemen dan

administrasi

12 Bulan

Layanan

6. Jumlah Layanan Perkantoran 12 Bulan

Layanan

7. Jumlah Perumusan Kebijakan

Dewan Ketahanan Pangan

4

Rekomendasi

Kebijakan

No Kegiatan Anggaran

1 Penyusunan rencana program, anggaran dan

kerjasama

Rp. 10.702.572.000

2 Dokumen keuangan dan perlengkapan Rp. 7.924.747.000

4 Pemantauan dan evaluasi program Rp. 18.896.710.000

5 Kepegawaian, organisasi, humas dan hukum Rp. 9.851.842.000

6 Manajemen dan administrasi kelembagaan ketahanan

pangan daerah

Rp. 12.620.517.000

7 Layanan perkantoran Rp. 29.936.492.000

8 Perumusan kebijakan Dewan Ketahanan Pangan Rp. 7.400.000.000

(19)

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. Capaian Kinerja Organisasi

Kriteria keberhasilan pencapaian kinerja dalam akuntabilitas kinerja dalam laporan ini diindikasikan dengan nilai pencapaian sebagai berikut :

- Sangat berhasil : jika capaian kinerja>100% - Berhasil : 80-100%

- Cukup Berhasil : 60-79% - Tidak Berhasil : <60%

Sasaran program dan kegiatan yang dilaksanakan Sekretariat Badan Ketahanan Pangan yang digunakan pada tahun 2016 mengacu pada sasaran yang telah disusun pada Rencana Strategis (Renstra), IKU, RKT, dan PK Sekretariat Badan, serta mengikuti perubahan kebijakan dan lingkungan strategis Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian selama tahun 2016. Sasaran tersebut selanjutnya diukur dengan menggunakan 7 (Tujuh) indikator kinerja. Pengukuran tingkat capaian kinerja Sekretariat Badan Ketahanan Pangan Tahun 2016 dilakukan dengan cara membandingkan antara target indikator kinerja sasaran dengan realisasinya.

(20)

1. Target dan Realisasi Kegiatan Sekretariat Badan Ketahahan Pangan

Tahun 2016

Pengukuran capaian kinerja Sekretariat Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian tahun 2016 dilakukan dengan membandingkan antara target dan realisasi masing-masing indikator kinerja yang tertera pada Tabel 6 sebagai berikut :

Tabel 6 : Pencapaian Sasaran Sekretariat Badan Ketahanan Pangan Tahun. 2016

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi %

(1) (2) (3) program, anggaran dan kerja sama

2. Jumlah dokumen keuangan dan perlengkapan

Jumlah hasil pemantauan dan evaluasi program

Jumlah layanan perkantoran 12 Bulam Layanan

(21)

menunjukkan hasil yang memuaskan dimana Sekretariat Badan Ketahanan Pangan Tahun 2016 sudah mencapai 100 persen atau sangat berhasil, dibandingkan dengan tahun 2015 yang hanya mencapai 99,27 persen.

2. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja

Analisis dan evaluasi capaian kinerja diperoleh dari hasil pengukuran kinerja kegiatan yang mendukung tercapainya sasaran. Beberapa sasaran dapat dicapai melalui satu program, dan pencapaian setiap sasaran dilaksanakan melalui beberapa kegiatan. Namun demikian, kegiatan yang dilaporkan untuk mencapai setiap sasaran dibatasi hanya pada kegiatan yang bersifat strategis.

Hasil analisis dan evaluasi capaian kinerja sasaran strategis tahun 2016 di Sekretariat Badan Ketahanan Pangan, Kementerian Pertanian adalah sebagai berikut :

Tabel 7. Capaian Indikator Kinerja Tahun 2016

Indikator Kinerja Target Realisasi %

1.

Jumlah dokumen rencana program, anggaran dan kerja sama

40 dok 2. Jumlah dokumen keuangan dan

perlengkapan

Jumlah hasil pemantauan dan evaluasi program 4. Jumlah dokumen kepegawaian,

organisasi, humas dan hokum

3 dok 3 dok 100

(berhasil)

5.

Jumlah layanan manajemen dan administrasi

(22)

Capaian indikator kinerja yang telah ditargetkan pada tahun 2016 tersebut telah terealisasi 100 persen atau sangat berhasil dari target, dengan rincian sebagai berikut :

a. Jumlah dokumen rencana program, anggaran dan kerja sama

Pada indikator kinerja “Jumlah dokumen rencana program, anggaran dan kerja sama” realisasinya 100 persen (sangat berhasil) dari target, dengan output yaitu 40 dokumen yang terdiri dari : 35 dokumen pusat dan daerah (RKP/Renja KL; RKA KL, TOR dan RAB; POK; DIPA); serta Renstra BKP; Renstra SETBA; RKT; Pedoman Teknis; Acuan Penghitungan Indikator; Bahan Kerja Sama; Rumusan Kebijakan serta Tayangan/Makalah..

b. Jumlah dokumen keuangan dan perlengkapan

Pada indikator kinerja “Jumlah dokumen keuangan dan perlengkapan” realisasinya 100 persen (sangat berhasil) dari target, dengan output yaitu 35 dokumen yang terdiri dari 1 dokumen pusat dan 34 dokumen provinsi yaitu berupa laporan SAI dan laporan aset.

c. Jumlah hasil pemantauan dan evaluasi program

Pada indikator kinerja “Jumlah hasil pemantauan dan evaluasi program” realisasinya 100 persen (sangat berhasil) dari target, dengan output yaitu 38 laporan yang terdiri dari 38 laporan terdiri dari : (i) 1 dokumen laporan tahunan Badan Ketahanan Pangan; (ii) 34 dokumen laporan tahunan instansi ketahanan pangan provinsi (iii) dokumen laporan UPSUS Provinsi Kep. Bangka Belitung; (iv) dokumen laporan UPSUS Provinsi Maluku; dan (v) dokumen laporan UPSUS Provinsi Maluku Utara.

d. Jumlah dokumen kepegawaian, organisasi, humas dan hukum

Pada indikator kinerja “Jumlah dokumen kepegawaian, oganisasi, humas dan hukum” realisasinya 100 persen (sangat berhasil) dari target, dengan output yaitu 3 dokumen yang terdiri dari : (i) dokumen kepegawaian; (ii) dokumen hukum dan (iii) dokumen humas.

(23)

kegiatan Badan Ketahanan Pangan dan Sekretariat DKP. Pada tahun 2016, Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian didukung oleh 322 pegawai, dengan komposisi sebagai berikut :

1) Tingkat pendidikan: SLTA ke bawah sebanyak 93 orang atau 28,88 persen, Diploma-3 dan Sarjana Muda 8 orang atau 2,48 persen, Strata Satu 123 orang atau 38,20 persen, Strata dua 86 orang atau 26,71 persen, dan Strata tiga 10 orang atau 3,11 persen.

2) Kepangkatan: golongan I sebanyak 1 orang atau 0,31 persen, golongan II sebanyak 26 orang atau 8,07 persen, golongan III sebanyak 239 orang atau 74,22 persen, dan golongan IV sebanyak 56 orang atau 17,39 persen.

3) Usia pegawai: 21-25 sebanyak 1 orang atau 0,31 persen, 26-35 tahun sebanyak 65 orang atau 20,19 persen, 36-45 tahun 111 orang atau 34,47 persen, 46-50 tahun 29 orang atau 9,01 persen, dan lebih dari 51 tahun 116 orang atau 36,02 persen.

(24)

Tabel 8. Perkembangan Pegawai Negeri Sipil Badan Ketahanan Pangan

Kementerian Pertanian Tahun 2012–2016

Uraian Pegawai BKP Jumlah Pegawai

2012 2013 2014 2015 2016

1. Tingkat Pendidikan 332 304 300 302 322

a. SLTA ke bawah 109 103 99 96 93

b. Sarjana Muda dan D-3 10 10 10 10 8

c. Sarjana Strata-1 dan D4 138 119 116 114 123

d. Strata-2 Magister 57 65 69 75 86

e. Strata-3 Doktor 8 7 6 7 10

2. Kepangkatan 332 304 300 302 322

a. Golongan I 3 2 1 1 1

b. Golongan II 37 33 27 26 26

c. Golongan IIII 251 241 242 235 239

d. Golongan IV 31 28 30 40 56

3. Usia Pegawai 332 304 300 302 322

a. Kurang dari 26 tahun 7 0 1 1 1

b. 26 – 35 tahun 109 96 73 67 65

c. 36 – 45 tahun 68 78 89 95 111

d. 46 – 50 tahun 56 47 30 29 29

e. Lebih dari 51 tahun 82 83 107 111 116

(25)

Kualifikasi pegawai Sekretariat Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian yang masih aktif pada tahun 2012-2016 berdasarkan tingkat pendidikan, kepangkatan, dan usia, seperti dalam Tabel 9 berikut :

Tabel 9. Perkembangan Pegawai Negeri Sipil Sekretariat Ketahanan Pangan

Kementerian Pertanian, Tahun 2012–2016

Uraian Pegawai Sekretariat

Badan Ketahanan Pangan

Jumlah Pegawai

2012 2013 2014 2015 2016

1. Tingkat Pendidikan 139 130 137 137 131

b. SLTA ke bawah 60 58 57 57 51

c. Sarjana Muda dan D-3 3 3 4 4 4

d. Sarjana Strata-1 dan D4 53 45 50 50 51

e. Strata-2 Magister 21 22 24 24 24

f. Strata-3 Doktor 2 2 2 2 1

1. Kepangkatan 139 130 137 137 131

a. Golongan I 3 2 1 1 1

b. Golongan II 20 21 17 17 16

c. Golongan IIII 106 99 107 107 101

d. Golongan IV 10 8 12 12 13

2. Usia Pegawai 139 130 137 137 131

a. Kurang dari 26 tahun 3 0 1 1 1

b. 26 – 35 tahun 33 25 20 20 19

c. 36 – 45 tahun 35 40 42 42 42

d. 46 – 55 tahun 67 64 60 60 45

e. Lebih dari 56 tahun 1 1 14 14 24

Sumber : Bagian Umum, Badan Ketahanan Pangan

Jumlah pegawai Sekretariat Badan Ketahanan Pangan Tahun 2016 sebanyak 131 orang dengan komposisi yang beragam yaitu :

(26)

atau 38,93 persen, strata dua 24 orang atau 18,32 persen, dan strata tiga 1 orang atau 0,76 persen.

2) Kepangkatan: golongan I sebanyak 1 orang atau 0,76 persen, golongan II sebanyak 16 orang atau 12,21 persen, golongan III sebanyak 101 orang atau 77,10 persen, dan golongan IV sebanyak 13 orang atau 9,92 persen.

3) Usia pegawai: kurang dari 26 tahun sebanyak 1 orang atau 0,76 persen, 26-35 tahun sebanyak 19 orang atau 14,50 persen, 36-45 tahun 42 orang atau 32,06 persen, 46-55 tahun 45 orang atau 34,35 persen, dan lebih dari 56 tahun 24 orang atau 18,32 persen.

Dalam rangka penilaian indikator kinerja individu/pegawai, sejak tahun 2014 telah dilaksanakan Penilaian Standar Kinerja Pegawai (SKP) sebagai pengganti Daftar Penilaian Pelaksanaan Kerja PNS (DP3) kepada seluruh pegawai Badan Ketahanan Pangan.

Terdapat perbedaan penilaian capaian kinerja, yaitu tahun 2010 – 2013 masih menggunakan sistem DP3 yang menekankan pada perilaku pegawai, sedangkan pada tahun 2014, 2015 dan 2016 sudah menggunakan sistem SKP yang menekankan output pekerjaan pegawai dan kehadiran pegawai.

Untuk meningkatkan kemampuan, pengetahuan, ketrampilan, dan kualitas aparatur dalam penyelenggaraan berbagai tugas dan fungsi Badan Ketahanan Pangan, pada tahun 2016 telah dilakukan: (a) program tugas belajar kepada 8 (delapan) orang yaitu sebanyak 1 orang program S3 dan 7 orang program S2 (b) pembinaan motivasi dan disiplin; (c) penyelesaian administrasi kenaikan pangkat dan kenaikan gaji berkala; (d) pemberian penghargaan dan Tanda Kehormatan Satya Lencana Karya Satya; (e) Workshop pengembangan kapasitas jabatan fungsional PMHP dan APHP; (f) Bimbingan dan uji kompetensi untuk jabatan fungsional Analis Ketahanan Pangan (AKP).

(27)

1) Penyusunan Peraturan Perundang-undangan di Bidang Ketahanan

Pangan

Berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 360/Kpts/HK.000/5/2016 tentang Program Legislasi Tahun 2016, Badan Ketahanan Pangan menyusun beberapa peraturan perundang-undangan yaitu:

a. Rancangan Peraturan Presiden tentang Badan Pangan Nasional (Rperpres BPN), yang merupakan amanat Pasal 129 Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan. pada saat ini RPerpres BPN sedang dalam tahap penyusunan tugas dan fungsi BPN yang dikoordinasikan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Menteri Pertanian dengan Surat Nomor 04/OT.010/M/1/2016 tanggal 13 Januari 2016 kepada Menteri PAN dan RB untuk memproses Rancangan Peraturan Presiden agar memperoleh penetapan.

b. Rancangan Peraturan Presiden tentang Kebijakan Strategis dan Rencana Aksi Pangan dan Gizi Tahun 2016-2019, yang saat ini sedang dalam tahap pengharmonisasian, pembulatan dan pemantapan konsepsi di Kementerian Hukum dan HAM.

c. Rancangan Peraturan Menteri Pertanian Selaku Ketua Harian Dewan Ketahanan Pangan tentang Perubahan atas Permentan Nomor 71/Permentan/ PP.200/12/2015 tentang Pedoman Harga Pembelian Gabah dan Beras di Luar Kualitas oleh Pemerintah.

Rancangan Peraturan Menteri ini telah ditetapkan dengan Peraturan Menteri Pertanian Selaku Ketua Harian Dewan Ketahanan Pangan Peraturan Menteri Pertanian Selaku Ketua Harian Dewan Ketahanan Pangan Nomor 45/Permentan/PP.200/9/2016 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Pertanian Selaku Ketua Harian Dewan Ketahanan Pangan Nomor 71/Permentan/PP.200/12/2015 tentang Pedoman Harga Pembelian Gabah dan Beras di Luar Kualitas oleh Pemerintah.

(28)

tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pertanian Selaku Ketua Harian Dewan Ketahanan Pangan Nomor 71/Permentan/PP.200/12/2015. d. Rancangan Peraturan Menteri Pertanian Selaku Ketua Harian Dewan

Ketahanan Pangan tentang Perubahan atas Permentan Nomor 71/Permentan/ PP.200/12/2015 tentang Pedoman Harga Pembelian Gabah dan Beras di Luar Kualitas oleh Pemerintah.

Rancangan Peraturan Menteri ini telah ditetapkan dengan Peraturan Menteri Pertanian Selaku Ketua Harian Dewan Ketahanan Pangan Peraturan Menteri Pertanian Selaku Ketua Harian Dewan Ketahanan Pangan Nomor 45/Permentan/PP.200/9/2016 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Pertanian Selaku Ketua Harian Dewan Ketahanan Pangan Nomor 71/Permentan/PP.200/12/2015 tentang Pedoman Harga Pembelian Gabah dan Beras di Luar Kualitas oleh Pemerintah.

Permentan ini mencabut Peraturan Menteri Pertanian Selaku Ketua Harian Dewan Ketahanan Pangan Nomor 05/Permentan/PP.200/2/2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pertanian Selaku Ketua Harian Dewan Ketahanan Pangan Nomor 71/Permentan/PP.200/12/2015. e. Rancangan Peraturan Menteri Pertanian tentang Keamanan dan Mutu

Pangan Hasil Pertanian, melakukan pembahasan penyusunan Rancangan Peraturan Menteri Pertanian tentang Keamanan dan Mutu Pangan Hasil Pertanian yang merupakan penggabungan dari Peraturan Menteri Pertanian Nomor 51/Permentan/OT.140/10/2008 tentang Syarat dan Tata Cara Pangan Segar Asal Tumbuhan dan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 20/Permentan/OT.140/2/2010 tentang Sistem Jaminan Mutu Pangan Hasil Pertanian.

2). Penyempurnaan/Harmonisasi Keputusan Lingkup Badan Ketahanan

Pangan

Pada Tahun 2016 dilakukan penyempurnaan/harmonisasi Rancangan Keputusan lingkup Badan Ketahanan Pangan yaitu:

(29)

b. Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran sebanyak 5 Keputusan;

c. Keputusan Pejabat Pembuat Komitmen Sekretariat Badan Ketahanan Pangan sebanyak 2 Keputusan.

3). Informasi dan Dokumentasi Peraturan Perundang-undangan di Bidang

Ketahanan Pangan

 Penyusunan Kompendium/Kodifikasi Hukum Bidang Ketahanan Pangan Kompendium/kodifikasi hukum bidang ketahanan pangan memuat peraturan perundang-undangan mulai dari Undang-Undang, Peraturan Peraturan, Peraturan Presiden dan Peraturan menteri. Penyusunan kompendium/kodifikasi hukum bidang ketahanan pangan bertujuan untuk memberikan informasi dan mempermudah dalam penemuan kembali peraturan perundang-undangan bidang ketahanan pangan.

Kompendium/kodifikasi hukum bidang ketahanan pangan memuat : a. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan

b. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2015 tentang Ketahanan Pangan dan Gizi

c. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2009 tentang Kebijakan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal

d. Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2015 tentang Kebijakan Pengadaan Gabah/Beras dan Penyaluran Beras Oleh Pemerintah e. Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia selaku Ketua Harian

Dewan Ketahanan Pangan Nomor 71/Permentan/PP.200/12/2015 tentang Pedoman Harga Pembelian Gabah dan Beras diluar kualitas oleh Pemerintah

f. Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 05/Kpts/ KN.130/K/01/2016 tentang Pedoman Teknis Pengembangan Lumbung Pangan Masyarakat Tahun 2016

(30)

h. Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 10/Kpts /KN.030/K/02/2016 tentang Pedoman Teknis Pengembangan Kawasan Mandiri Pangan Tahun 2016

i. Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 11/Kpts /KN.110/K/02/2016 tentang Pedoman Teknis Penguatan Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat Tahun 2016

j. Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 12/Kpts/ KN.210/K/02/2016 tentang Pedoman Teknis Gerakan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Tahun 2016

 Himpunan Keputusan Kepala Badan Ketahanan Pangan, Keputusan Sekretaris Badan Ketahanan Pangan, Keputusan Kepala Pusat Lingkup Badan Ketahanan Pangan dan Keputusan Pejabat Pembuat Komitmen Sekretariat Badan Ketahanan Pangan Tahun 2016.

Rincian himpunan ini terdiri dari :

a. Keputusan Kepala Badan Ketahanan Pangan sebanyak 16 Keputusan; b. Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran sebanyak 31 Keputusan;

c. Keputusan Kepala Pusat Lingkup Badan Ketahanan Pangan sebanyak 2 Keputusan;

d. Keputusan Pejabat Pembuat Komitmen sebanyak 2 Keputusan.

 Penomoran Keputusan Sekretaris Badan Ketahanan Pangan sebanyak 66 Keputusan Sekretaris Badan Ketahanan Pangan

Kegiatan sub kehumasan dalam upaya membangun citra kelembagaan ketahanan pangan, menumbuhkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan ketahanan pangan, kegiatan publikasi, promosi dan dokumentasi sangat strategis untuk dilakukan. Beberapa kegiatan yang telah dilakukan dan mampu membangun citra positif kelembagaan terhadap masyarakat dan media massa pada tahun 2016 antara lain adalah

1). Kunjungan Pers

(31)

dalam bentuk media gathering dengan tema “Stabilisasi Pasokan Harga

Pangan dengan Pengembangan Usaha Pangan Masyarakat (PUPM) melalui TTI”. Peserta sebanyak 70 peserta yang terdiri dari Wartawan media massa yang tergabung dan dalam Forwatan dan Wartawan lokal.

Kegiatan ini bertujuan :

a. Memberikan informasi tentang program/kebijakandan kegiatan di bidang ketahanan pangan.

b. Mempublikasikan tentang peran dan manfaat Pengembangan Usaha Pangan Masyarakat (PUPM) melalui kegiatan Toko Tani Indonesia (TTI). c. Meningkatkan peran serta secara aktif media massa untuk

menyebarluaskan kebijakan dan program di bidang kebijakan pangan.

Narasumber adalah Sekretaris Badan Ketahanan Pangan, dengan materi Stabilisasi Pasokan Harga Pangan dengan Pengembangan Usaha Pangan Masyarakat (PUPM) melalui TTI.

Dalam rangkaian acara ini juga diselenggarakan Launching Gelar Pangan Murah Berkualitas melalui TTI di lokasi Car Free Day Dago Kota Bandung yang dihadiri Menteri Pertanian, Gubernur Jawa Barat, Walikota Bandung, dan Jajaran SKPD Provinsi dan Kabupaten/Kota.

Komoditas yang tersedia diantaranya adalah 100 Ton beras tersebar di 6 titik/stand di lokasi Car Free Day (CFD) dan di 11 TTI yang akan dikunjungi di Provinsi Jawa Barat, selain itu bawang merah dan cabai merah masing-masing 5 Ton tersebar di 2 titik/stand lokasi Car Free Day dan beberapa pasar.

2). Konferensi Pers

(32)

Materi yang disampaikan adalah Kondisi Ketersediaan dan Harga Pangan Strategis periode Natal 2016 dan Tahun Baru 2017. Dari hasil konferensi pers pemberitaan di media massa dapat kami rangkum sebagai berikut : 

https://finance.detik.com/read/2016/12/30/112550/3384178/4/ini-strategi-kementan-agar-toko-tani-tak-lagi-sepi

 https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-3384205/ajak-ibu-ibu-tanam-cabai-di-rumah-kementan-bikin-sambal-tinggal-petik

 https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-3384342/ini-jurus-kementan-agar-ri-bisa-swasembada-beras

 https://m.detik.com/finance/berita-ekonomi-bisnis/d-3384384/kementan-produksi-beras-2-tahun-terakhir-naik-cukup-tinggi

 http://www.pilarpertanian.com/harga-pangan-tahun-2016-relatif-stabil-cabai-karena-faktor-hujan

 http://m.republika.co.id/berita/koran/industri/16/12/30/oizqc631-alur-distibusi-buat-harga-cabai-mahal

3). Pemasyarakatan Ketahanan Pangan

Kegiatan ini dilakukan untuk lebih memperkenalkan program/kegiatan Badan Ketahanan Pangan di daerah kepada masyarakat melalui media massa (cetak dan elektronik). Kegiatan ini dilakukan dengan mengadakan kunjungan lapangan bersama-sama mitra kerja (media massa) baik saat pimpinan mengadakan kunjungan kerja ke daerah maupun dalam event-event lainnya.

Fokus bahasan isi materi pada inforial antara lain mencakup program dan keberhasilan Badan Ketahanan Pangan dalam upaya pemantapan ketahanan pangan nasional yang dituangkan dalam bentuk penulisan artikel dengan display foto kegiatan.

4). Penayangan Siaran TV

(33)

diliput. Selanjutnya dilakukan kerja sama dengan media televisi untuk melakukan liputan lapangan, sehingga objek kegiatan Badan Ketahanan Pangan di daerah bisa dilakukan penayangannya melalui siaran di televisi. Penayangan Siaran di televisi berdasarkan hasil liputan lapangan yang dilaksanakan di Provinsi Kalimantan Barat dalam kegiatan Gelar Pangan Nusantara yang kemudian hasilnya dikemas dalam bentuk “Berita” dan dalam bentuk “Feature” melalui blocking penyiaran. Kerjasama peliputan dan penayangan dilakukan dengan TVRI Nasional.

5). Publikasi Informasi Ketahanan Pangan

Publikasi merupakan strategi kehumasan untuk menarik perhatian masyarakat terhadap kegiatan yang direncanakan suatu institusi. Salah satu bentuk publikasi yang cukup efektif adalah penayangan program di media elektronik dan penulisan artikel/ advetorial di media cetak.

Melalui publikasi di media massa, isi pesan tentang proses atau keberhasilan suatu program yang dilakukan Badan Ketahanan Pangan bisa tergambarkan dengan jelas, sehingga bisa memberi inspirasi kepada masyarakat untuk memahami, mendukung dan melaksanakan program yang dilaksanakan. Dengan demikian program tersebut tidak hanya akan diikuti masyarakat, tetapi juga akan berkelanjutan. Publikasi dilakukan bekerjasama dengan media massa sebagai berikut :

a) Pemasangan Advetorial di Media Indonesia

b) Materi advertorial adalah terkait kegiatan Badan Ketahanan Pangan dalam upaya stabilisasi harga pangan. Judul advertorial adalah Toko Tani Indonesia untuk atasi Gejolak Harga.

c) Pemasangan advertorial di Tempo

(34)

diharapkan dapat tersampaikan dan memberikan respon yang positif terhadap program yang telah dilakukan Badan Ketahanan Pangan.

e) Materi advertorial pada Koran Tempo dan Majalah Tempo adalah terkait kegiatan diversifikasi pangan dan Toko Tani Indonesia.

f) Pemasangan advertorial di Majalah Swadaya g) Pemasangan advertorial di Majalah Pilar

6). Penyebaran Informasi Ketahanan Pangan

Kegiatan ini dilakukan melalui pengumpulan bahan, pengolahan bahan dan penulisan artikel sesuai kaidah jurnalistik yang diterbitkan setiap minggu/edisi selama 11 bulan di Tabloid Sinar Tani.

Pemuatan berita pada tabloid Sinar Tani digunakan sebagai salah satu media sosialisasi kegiatan bagi unit kerja Badan Ketahanan Pangan. Penyebaran Sinar Tani menjangkau seluruh pelosok tanah air yang terdiri dari para penyuluh pertanian, UPT lingkup Kementerian Pertanian, perusahaan BUMN lingkup pertanian seperti PTPN, PT. Sang Hyang Seri, PT. Pertani, Kelompok Tani, pengusaha dan pelaku agribisnis serta masyarakat pertanian lainnya. Dengan jumlah oplah rata-rata 55.000 eksemplar yang terbit setiap minggu, maka publikasi di Sinar Tani diharapkan dapat tersampaikan kepada para pelaku di bidang pertanian dan pangan di seluruh Indonesia.

Materi publikasi yang akan dimuat pada tabloid Sinar Tani adalah profil keberhasilan kegiatan Badan Ketahanan Pangan di daerah yang diharapkan dapat memberi inspirasi di wilayah lainnya.

7). Pameran/ Visualisasi/ Publikasi dan Promosi

(35)

dicapai Badan Ketahanan Pangan. Media tersebut adalah media Pameran.Beberapa pameran yang diikuti penyelenggaraannya oleh Humas dan TU Badan Ketahanan Pangan adalah :

a). Pameran Agrinex

Dalam upaya memperkuat peningkatan produktivitas di sektor agro dan industri berbasis agro baik dengan pemanfaatan teknologi maupun diversifikasi produk-produk pertanian, perikanan, perkebunan dan peternakan, Pameran Agrinex diselenggarakan pada tanggal 1 – 3 April 2016 di Assembly Hall JCC, Jakarta. Pameran Agrinex tahun ini merupakan 1 dasawarsa Agrinex Expo 2016yang merupakan perjalanan cukup panjang bagi sebuah perhelatan yang muncul dari masyarakat yang ingin Indonesia memiliki “Agribisnis yang berkeadilan, berdaulat pangan juga berkelanjutan”, agar Agribisnis Indonesia menjadi tuan rumah di negerinya sendiri.

Kegiatan 10th Agrinex Expo 2016 mengangkat tema "Agribisnis yang berkeadilan, berdaulat dan berkelanjutan". Pameran menampilkan produk hasil teknologi pangan, teknologi benih, teknologi pupuk, teknologi mesin dan peralatan pertanian, teknologi perkebunan, teknologi perikanan dan teknologi peternakan dari hulu sampai hilir di bumi Indonesia.

Latar belakang pelaksanaan10th Agrinex Expo 2016adalahbelum teratasi berbagai masalah untuk meningkatkan produktivitas pangan lokal sebagai pilihan utama untuk mampu menolak import pangan serta masih terbatasnya akses petani dan pihak-pihak yang mendorong pertanian terhadap teknologi pertanian yang mudah dan murah. Selain itu juga menumbuhkan rasa cinta pangan lokal yang masih perlu diperjuangkan untuk keberpihakan kepada pangan lokal.

(36)

banner promosi pangan lokal, icip icip pao cassava, penkik cassava, brownies cassava, soun ganyong, pai buah, rainbow cake, bolu keju, kue kering berbahan dasar tepiung mocaf.

b). Pameran Pangan Nusantara

Pameran Pangan Nusantara (PPN) 2016 dilaksanakan pada tanggal 26-29 Mei 2016 bertempat di Jogja Expo Center (JEC) Jogyakarta yang merupakan penyelenggaraan Pameran ke IV. PPN 2016 secara resmi dibuka oleh Ir. Gatot Saptadi, Sekretaris Daerah Provinsi di Yogyakarta. Luas stand Badan Ketahanan Pangan sebesar 3 x 3 m

Penyelenggara Pameran menggabungkan 6 pameran yaitu : 1) Invesda Expo 2016 ; 2) Pameran Pangan Nusantara (PPN) 2016 ; 3) Jogja Gebyar UMKM, Koperasi, PKBL dan Produk Unggulan Daerah ; 4) Gelar Potensi Agrowisata ; 5) Obyek Wisata Nusantara Expo 2016 serta 6) Indoma Fish Expo 2016. Penyenggaraan Pameran didukung oleh 135 instansi. Acara PPN 2016 didukung pula oleh : Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Pertanian, Kementerian Pariwisata, Badan Koordinasi Penanaman Modal, Pemerintah Daerah DI Jogjakarta, Asosiasi Perusahaan Pameran Indonesia, Jogja Expo Center (JEC) dan Intepro dengan stand sejumlah 149 unit stand.

Pameran ini merupakan ajang mensosialisasikan dan menyebarluaskan informasi mengenai program ketahanan pangan khususnya upaya percepatan penganekaragaman konsumsi pangan berbasis sumber daya lokal. Acara pameran ini strategis karena melibatkan para pelaku usaha pangan, pelajar, lembaga-lembaga pemerintah dan swasta serta masyarakat umum.

(37)

keragaan pameran yang diminta dan dirasakan, seperti icip2 aneka panganan lokal, brosur, leaflet dan sebagainya.

c). Pameran Gelar Pangan Nusantara

Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian bekerja sama dengan Badan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Barat melaksanakan Gelar Pangan Nusantara pada tanggal 4 sampai 7 Agustus 2016 di Pontianak, Kalimantan Barat. Kegiatan ini merupakan momen penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya penganekaragaman konsumsi pangan, serta meningkatkan apresiasi dan eksistensi pangan lokal nusantara.

Sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2015 tentang Ketahanan Pangan dan Gizi, bahwa upaya percepatan Penganekaragaman pangan dapat dilakukan dengan pengoptimalkan pangan lokal (makanan yang dikonsumsi oleh masyarakat setempat sesuai dengan potensi dan kearifan lokal), Pengembangan teknologi dan sistem insentif bagi usaha pengolahan pangan lokal, dan Pengembangan industri pangan yang berbasis pangan lokal. Gelar Pangan Nusantara bertujuan untuk mengangkat eksistensi pengembangan pangan lokal sehingga mampu bersaing dengan pangan lainnya secara komersial dan meningkatkan komitmen pemerintah baik di Pusat dan di Daerah dalam mendukung Pengembangan industri pangan lokal. Disamping itu, kegiatan ini dimaksudkan sebagai wahana untuk menunjukkan berbagai hasil pengembangan pangan lokal serta kekuatan pangan lokal dalam mewujudkan kedaulatan pangan.

(38)

Pangan Nusantara tahun ini akan berlangsung pada 4 sampai 7 Agustus 2016 bertempat di Rumah Radang, Pontianak Kalimantan Barat. Pameran ini adalah yang kedua kalinya diselenggarakan, yang pertama bertempat di Padang, Sumatera Barat. Pameran menampilkan aneka ragam pangan segar dan olahan yang berasal dari sumber daya lokal di seluruh penjuru Nusantara terutama aneka makanan khas masing-masing daerah, serta hasil pemberdayaan masyarakat terkait upaya Penganekaragaman pangan di daerah.Dengan melibatkan seluruh badan/kantor/instansi yang menangani ketahanan pangan di provinsi dan Kabupaten/kota, termasuk Kementerian/instansi pemerintah pusat lainnya, BUMN/BUMD, Dinas Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota se Provinsi Kalimantan Barat, Perguruan Tinggi, institusi pemerintah dan swasta terkait dengan pangan lokal di Indonesia.

d). Pameran Hari Pangan Sedunia (HPS) Tahun 2016

Peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) ke-36 Tahun 2016 di selenggarakan di Kompleks Perkantoran Terpadu Pemerintah Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah Jumat 28 Oktober 2016.Acara puncak dibuka oleh Menteri Pertanian RI Amran Sulaiman. Pada acara pembukaan pameran Peringatan HPS ke-36 tersebut Menteri Pertanian RI Amran Sulaiman didampingi oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Bupati Boyolali Seno Samodro, dan Mark Muller perwakilan "Food and Agriculture Organization" (FAO).

(39)

di Desa Trayu, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.

Pada peringatan HPS tahun ini, dihadiri sebanyak 5.000 perwakilan dari lokal Indonesia, termasuk 29 delegasi dari 27 negara dibawah FAO.Pameran HPS ini menampilkan 205 stand pameran yang diikuti oleh Kementerian/Lembaga BUMN pemerintah daerah, organisasi internasional, perusahaan swasta dan media publikasi bidang pertanian. Stand pameran Badan Ketahanan Pangan terintegrasi dengan stand Kementerian Pertanian dengan menampilkan tema kegiatan Toko Tani Indonesia, KRPL dan diversifikasi pangan. Bahan promosi yang dibagi-bagikan kepada pengunjung adalah300 Payung, 300 kaos dan 1000 pulpen.

Selain itu, pada stand pameran Badan Ketahanan Pangan juga dilengkapi dengan fasilitasi info guide antara lain info guide berasal dari Pusat Konsumsi dan Keamanan Pangan, Distribusi Pangan, PPK SOLID, PPK Sekretariat Dewan Ketahanan Pangan dan Sekretariat Badan Ketahanan Pangan lingkup Badan Ketahanan Pangan.

e). Promosi Ketahanan Pangan melalui kegiatan Lomba

Menggambar dalam rangka Hari Pangan Sedunia

(40)

Lomba menggambar dalam rangka Hari Pangan Sedunia ke XXXVI diselenggarakan oleh Badan Ketahanan Pangan, Kementerian Pertanian selaku panitia bidang perlombaan dalam rangka Peringatan HPS XXXVI tahun 2016 bekerjasama dengan BKPP Kabupaten Boyolali.

Lomba menggambar dalam rangka HPS XXXVI akan dilaksanakan di Ruang Sidang Gedung DPRD Kabupaten Boyolali pada hari minggu, 30 Oktober 2016 Boyolali pukul 07.30 – 12.00 WIB.

Tema Lomba Menggambar adalah “Anak Pintar Suka Makan Sayur dan Buah”. Penjelasan tentang tema lomba tersebut diharapkan dapat disosialisasikan oleh guru sekolah yang bersangkutan serta panitia daerah.

Hasil karya menggambarkan kesadaran akan pentingnya meragamkan konsumsi pangan dengan meningkatkan konsumsi buah dan sayur sejak dini. Untuk mendukung pemenuhan gizi bagi optimalisasi tumbuh kembang anak yang diharapkan dapat membentuk pola makan yang beragam, bergizi seimbang dan aman untuk hidup lebih produktif. Pemenuhan kebutuhan konsumsi sayur dan buah diharapkan didapat dari sumber daya lokal maupun yang dapat disediakan di lingkungan nya dengan memanfaatkan lahan pekarangan untuk budidaya tanaman buah dan sayur. Pemanfaatan lahan pekarangan yang dikelola oleh rumah tangga merupakan salah satu upaya meningkatkan ketahanan pangan dan gizi keluarga.

(41)

SMP Boyolali), Rahadi Pratoyo (Kabag Umum) Pemenang lomba adalah sebagai berikut :

 Tingkat SMP :

1. Juara I : Donia Kenang Yumarisna (SMPN I Banyudono) 2. Juara II : Aredia Zaki Utama (SMPN I Boyolali)

3. Juara III : Amang Setiawan (SMPN I Juwangi)  Tingkat SD :

1. Juara I :Agnes Zatun Z (SD Mojolegi)

2. Juara II : Aurya Maheswari (SDN I Kemasan Sawit)

3. Juara III : Aliya Alifa Anandyko (SD Muh Program Khusus)

8). Sosialisasi Tata Naskah Dinas

Sehubungan dengan permentan 07/Permentan/TU.120/2/2016 tentang Tata Naskah Dinas Kementerian Pertanian, Sekretariat Badan Ketahanan Pangan telah mengadakan sosialisasi Tata Naskah Dinas lingkup Badan Ketahanan Pangan pada Jumat, 2 September 2016 di ruang Nusantara I lantai 2 gedung E Kementerian Pertanian yang dipandu oleh Kepala Bagian Umum denganNarasumber dari Biro Umum dan Pengadaan Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian dan dihadiri oleh panitera pimpinan, staf yang menangani urusan tata usaha lingkup Badan Ketahanan Pangan dan PPK Badan Ketahanan Pangan.

a). Pengelolaan Perpustakaan

Pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh Perpustakaan adalah Pengorganisasian dan pendayagunaan koleksi bahan pustaka/sumber informasi yang berupa Pengembangan Koleksi, Pengolahan bahan pustaka, Penyimpanan dan pelestarian bahan pustaka dan Pelayanan Informasi.

(42)

Selain pembelian, koleksi perpustakaan juga diperoleh dari hadiah berbagai eselon 1 di Kementerian Pertanian.

Jumlah koleksi di Perpustakaan Badan Ketahanan Pangan yaitu 2229 ekslempar yang terdiri dari koleksi Agama, bahasa, psikologi, kesehatan, gizi, Jurnalistik, Hukum, Hubungan Masyarakat, Pertanian, Ketahanan Pangan,Statistik, sastra, sejarah, geografi. Selain itu juga tersedia jurnal, buletin, majalah dan kliping berita.

Pengolahan bahan pustaka meliputi klasifikasi bahan pustaka dan membuat katalog. Pelayanan informasi yaitu memberikan layanan sirkulasi (peminjaman) pada tahun 2016 terdapat 15 transaksi peminjaman koleksi.

(43)

9). Bimbingan Teknis Pemberkasaan dan Klasifikasi Arsip lingkup

BadanKetahanan Pangan tahun 2016

Kegiatan ini dilaksanakan pada hari 10 -11 November 2016 di Hotel D’anaya Bogor Jawa Barat.Materi yang dibahas dan narasumber dalam pertemuan ini adalah (1) Pemberkasan arsip oleh Kepala Sub Bagian Kearsipan Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian; (2) Teknis Klasifikasi arsip oleh pejabat fungsional arsiparis Sub Bagian Kearsipan, Biro Umum dan Pengadaan Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian. Peserta Sosialisasi Kearsipan dan Tata Naskah Dinas adalah para pelaksana tata persuratan dan Panitera Pejabat di lingkup Badan Ketahanan Pangan.

Tujuan pelaksanaan kegaiatan adalah meningkatkan pemahaman dan kesadaran akan pentingnya arsip bagi pejabat struktural dilingkungan Kementerian Pertanian, serta dalam upaya meningkatkan kualitas sumberdaya para arsiparis/pelaksana kearsipan dan sekaligus untuk mengharmoniskan pelaksanaan tugas dan fungsi pelayanannya. Selai itu juga meningkatkan peran ketatausahaan dalam menyikapi berbagai permasalahan di lingkup Badan Ketahanan Pangan terutama dalam bidang kearsipan dan tata persuratan sebagai salah satu fungsi dari tata usaha.

Sesuai amanat Undang-undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan, arsip merupakan identitas dan jati diri bangsa, serta memori, acuan, dan bahan pertanggungjawaban dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Untuk itu arsip yang berisi nilai dokumentasi tinggi harus dikelola dan diselamatkan oleh Negara. Lingkup Kegiatan kearsipan antara lain adalah mengumpulkan dokumen yang sudah dibuat, memilah, menyusun, memberikan kodefikasi dan menginformasikan ke pihak lain yang memerlukan. Dengan demikian, arsip bukan hanya dalam bentuk fisik, tetapi juga harus diolah menjadi informasi.

(44)

(dokumen dianggap sah dan mempunyai kekuatan hukum kalau sudah ditandatangani oleh pejabat). Dengan demikian petugas yang menangani arsip perlu mengelola dan menertibkan dokumen/arsip dengan baik.

Dalam hal penanganan arsip, tugas dan fungsi ketatausahaan mempunyai peranan penting dalam pengelolaan administrasi di unit kerjanya terutama dalam tata persuratan. Dalam pengertian lain tata usaha adalah himpunan orang yang bekerja melaksanakan kegiatan kantor meliputi pembuatan, mencatat, menghimpun, mengolah, menggandakan, mengirim, dan menyimpan bahan keterangan atau arsip yang teratur dari sekelompok manusia untuk mencapai tujuan tertentu.

Disamping itu tata usaha berfungsi sebagai pusat informasi kantor, dan sebagai pemberi pelayanan kepada masyarakat yang memerlukan informasi tentang tugas yang diemban unit kerja tersebut. Sebagai pelayan masyarakat para pengelola tata usaha diharapkan cepat tanggap dalam permasalahan. Dengan kata lain peranan tata usaha adalah melancarkan kehidupan dan perkembangan suatu organisasi dalam keseluruhannya karena fungsinya sebagai sumber dokumen di unit kerjanya, maka perlu didukung teknologi dan pengetahuan yang baik dan memadai.

(45)

e. Jumlah layanan manajemen dan administrasi

Pada indikator kinerja “Jumlah layanan manajemen dan administrasi” realisasinya 100 persen (sangat berhasil) dari target, dengan output yaitu 12 bulan layanan yang terdiri dari : Honor Pengelola Keuangan, Honor Petugas SAI di daerah.

f. Jumlah layanan perkantoran

Pada indikator kinerja “Jumlah layanan perkantoran” realisasinya 100 persen (sangat berhasil) dari target, dengan output yaitu 12 bulan layanan yang terdiri dari :

Layanan perkantoran terdiri dari pembayaran gaji dan operasional kantor yang terbagi dalam 12 (duabelas) layanan dalam setahun. Operasional kantor berupa pemeliharaan gedung dan bangunan, pemeliharaan peralatan dan mesin, pembayaran telepon dan fax serta jasa keamanan kantor.

g. Jumlah perumusan kebijakan Dewan Ketahanan Pangan

Pada indikator kinerja “Jumlah perumusan kebijakan Dewan Ketahanan Pangan” realisasinya 100 persen (sangat berhasil) dari target, dengan output yaitu 4 rekomendasi kebijakan.

(46)

1. Penyusunan Bahan Kebijakan

Salah satu kegiatan perumusan kebijakan yang dilaksanakan oleh Pokja DKP ialah menyusun dokumen rancangan kebijakan jangka menengah yaitu Kebijakan Umum Ketahanan Pangan (KUKP) sebagai acuan pelaksanaan program dan kegiatan di bidang ketahanan pangan. Mengingat amanat Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan, Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2015 tentang Ketahanan Pangan dan Gizi, dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) Tahun 2014-2019 yang mengamanatkan bahwa pangan dan gizi merupakan satu kesatuan elemen dalam pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing, kemudian dokumen KUKP tersebut diubah menjadi Kebijakan Strategis Pangan dan Gizi (KSPG). Dokumen KSPG tahun 2015-2019 telah diterbitkan pada tahun 2015 dan telah ditandatangani oleh Menteri Pertanian, sebagai acuan bagi seluruh stakeholder di tingkat pusat dan daerah yang harus ditindaklanjuti dalam kebijakan/program operasional di provinsi dan kabupaten/kota sesuai potensi dan kondisi wilayahnya masing-masing.

Selanjutnya pada tahun 2016 dokumen KSPG akan ditetapkan dengan menggunakan instrumen hukum sehingga mempunyai kekuatan hukum yang mengikat guna dijadikan acuan dalam penyusunan program Kementerian/Lembaga terkait lainnya dan Pemerintah Daerah. Dokumen kebijakan ini akan menjadi payung hukum bagi penerbitan RAN-PG dan RAD-PG, sehingga penyusunannya selain mengacu pada Nawacita dan RPJMN juga mengacu pada KSPG.

2. Rapat Pleno Pokja Ahli dan Teknis DKP

(47)

diantaranya adalah kegiatan Pengembangan Usaha Pangan Masyarakat (PUPM) melalui Toko Tani Indonesia (TTI) tahun 2016, evaluasi DKP Tahun 2016, tanggapan terhadap Peraturan Presiden 48/2015 tentang Penugasan Perum Bulog, audiensi Perguruan Tinggi untuk menyampaikan hasil riset tentang pangan dan gizi kepada DKP, serta rencana revisi Peraturan Presiden Nomor 22 Tahun 2009 tentang Kebijakan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumberdaya Lokal

3. Sidang Regional DKP Kabupaten/kota

Untuk menindaklanjuti isu-isu ketahanan pangan, dilaksanakan Sidang Regional (Sireg) DKP sebagai forum koordinasi Bupati/Walikota selaku Ketua DKP Kabupaten/Kota. Sireg tahun 2016 mengangkat tema “Sinergi Program Aksi Pangan dan Gizi Menuju Kedaulatan Pangan Nasional”. Sireg DKP tahun 2016 dilaksanakan di tiga wilayah yaitu: 1) Wilayah Barat (Sumatera dan sekitarnya) pada tanggal 16-18 Mei 2016 di Kota Surabaya, dihadiri oleh 350 peserta ; 2) Wilayah Tengah (Jawa dan Kalimantan) dilaksanakan pada tanggal 25-27 Mei 2016 di Kota Palembang, dihadiri oleh 350 peserta; dan 3) Wilayah Timur (Papua, Maluku Sulawesi, Bali, dan Nusa Tenggara) dilaksanakan pada tanggal 2-4 Agustus 2016 di Kota Pontianak, dihadiri oleh 400 peserta. Sireg DKP ini dihadiri oleh Ketua DKP Kabupaten/Kota (Bupati/Walikota, Wakil Bupati/Walikota, Sekretaris Daerah, Asisten Dua), Sekretaris Dewan ketahanan Pangan Provinsi dan Kabupaten/Kota, serta anggota DKP Kabupaten/Kota.

Sireg 2016 menghasilkan rumusan Kesepakatan para Bupati dan Walikota yang merupakan komitmen dari Ketua Dewan Ketahanan Pangan Kabupaten/Kota dalam pembangunan nasional, sebagai berikut :

a. Wilayah Barat

(48)

1) Melindungi dan mempertahankan lahan pertanian pangan berkelanjutan sesuai dengan Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Berkelanjutan yang ditindaklanjuti dengan penerbitan Peraturan Daerah yang mengatur Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) secara detail di masing-masing kabupaten/kota.

2) Menjamin ketersediaan air, sarana, dan prasarana pertanian yang dibutuhkan petani untuk meningkatkan produksi pangan, melalui : 3) perbaikan dan pembangunan jaringan irigasi primer, sekunder, dan

tersier, serta jalan usaha tani secara simultan;

4) penyediaan benih, pupuk, pestisida, alsintan secara tepat waktu, tepat jumlah, dan tepat sasaran dengan menyinergikan program penyediaan sarana produksi;

5) meningkatkan peran penyuluh pertanian dalam pemberdayaan petani dan kelembagaan tani; dan

6) koordinasi dengan Pemerintah Pusat dan Provinsi untuk memperkuat integrasi dan sinergi program lintas Kementerian Pertanian, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, serta Pemerintah Daerah sesuai dengan tugas dan tanggungjawabnya sehingga produksi dapat ditingkatkan.

7) Meningkatkan kesejahteraan petani dan keluarganya, melalui kebijakan penyediaan kredit murah bagi petani untuk mengembangkan usahataninya dan mendorong terwujudnya bank pertanian.

(49)

9) Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota menyediakan anggaran untuk pengadaan bahan pangan pokok pada saat panen raya guna menstabilkan harga pangan di tingkat petani.

10) Mengurangi ketergantungan terhadap jenis pangan pokok tertentu, meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat setiap daerah dalam melaksanakan dan mendorong masyarakat untuk mengonsumsi pangan yang beragam bergizi seimbang dan aman (B2SA), serta memasilitasi pengembangan industri pangan olahan sesuai kearifan lokal di wilayah dalam rangka mendukung diversifikasi pangan nasional.

11) Mengoptimalkan peran Badan Ketahanan Pangan Daerah dalam melaksanakan fungsi pengawasan Pangan Segar Asal Tumbuhan (PSAT) untuk meningkatkan mutu dan keamanan konsumsi pangan dalam bentuk Peraturan Daerah.

12) Menyampaikan usulan kepada Pemerintah Pusat untuk mendukung pengembangan pangan alternatif selain beras sesuai keunggulan wilayah masing-masing.

13) Mengptimalkan dan meningkatkan produktivitas lahan pekarangan masyarakat/petani melalui program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) dan mix cropping untuk mengurangi beban pengeluaran rumah tangga dan peningkatan gizi serta pendapatan masyarakat. 14) Memperkuat Dewan Ketahanan Pangan Kabupaten/Kota sebagai

lembaga koordinasi fungsional dalam menyusun rekomendasi kebijakan pangan dan gizi kabupaten/kota melalui :

a) melibatkan pakar, praktisi, dan masyarakat dalam wadah Kelompok Kerja Ahli dan Kelompok Kerja Khusus;

b) pengaktifan Sekretariat DKP Daerah;

(50)

d) dukungan Ketua DKP Kabupaten/Kota dalam penyediaan APBD untuk kegiatan peningkatan ketahanan pangan;

e) fasilitasi forum Pokja Ahli DKP; dan

f) rapat koordinasi DKP Kabupaten/Kota sebelum penyusunan rencana kegiatan dan anggaran.

15) Menindaklanjuti amanat Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah pengganti PP Nomor 41 Tahun 2007 dengan merubah nomenklatur Badan Ketahanan Pangan Provinsi dan Kabupaten/Kota sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

16) Mengusulkan kepada Pemerintah untuk mewujudkan keberpihakan terhadap urusan pangan melalui alokasi program/kegiatan dan regulasi anggaran yang jelas untuk mencapai target SDGs terutama dalam memperbaiki kualitas konsumsi dan gizi masyarakat.

17) Menyediakan Cadangan Pangan Pemerintah Kabupaten/ Kota dan menurunkan penduduk rawan pangan di masing-masing kabupaten/kota.

18) Untuk merealisasikan berbagai kebijakan dan program serta mewujudkan komitmen tersebut, Sidang Regional DKP 2016 Wilayah Barat mengusulkan kembali kepada Pemerintah agar segera membentuk kelembagaan pangan nasional sebagai wadah koordinasi di bidang pangan sebagai tindak lanjut amanat Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan.

19) Mengusulkan kepada Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian/Sekretariat DKP untuk memfasilitasi pertemuan Bupati/Walikota selaku Ketua DKP Kabupaten/Kota dengan Presiden Selaku Ketua DKP untuk membahas ketahanan pangan nasional. 20) Menindaklanjuti arahan Presiden RI selaku Ketua Dewan Ketahanan

(51)

melaksanakan penjaringan calon penerima Penghargaan APN yang berkualitas sejak awal untuk diusulkan ke tingkat nasional serta melaksanakan pembinaan dan pendampingan bagi penerima Penghargaan APN di wilayahnya.

21) Untuk mengimplementasikan kesepakatan ini diusulkan agar hasil Sidang Regional disampaikan langsung kepada Presiden selaku Ketua Dewan Ketahanan Pangan oleh Ketua dan Sekretaris Sidang.

b. Wilayah Tengah

Untuk memantapkan ketahanan pangan berdasarkan azas kemandirian dan kedaulatan pangan secara berkelanjutan, Pemerintah dan Pemerintah Daerah sepakat untuk melakukan upaya-upaya :

1) Meningkatkan ketersediaan pangan bergizi sesuai potensi dan sumber daya lokal dan mempermudah akses masyarakat terhadap pangan demi memperbaiki kualitas 1000 hari pertama kehidupan (HPK) untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia berkualitas dan berdaya saing karena :

a) periode kritis pertumbuhan;

b) perubahan yang terjadi pada periode ini bersifat permanen; c) berpengaruh kepada kualitas generasi selanjutnya; dan d) berdampak jangka panjang.

2) Melaksanakan program/kegiatan untuk menghapuskan kelaparan, meningkatkan produksi pangan berbasis sumber daya lokal, dan mengembangkan konsumsi pangan yang beragam bergizi seimbang dan aman (B2SA) secara berkelanjutan untuk mencapai target SDGs yang telah disepakati dengan cara :

a) meningkatkan konsumsi ikan sebagai sumber protein hewani; b) meningkatkan konsumsi sayur dan buah sesuai potensi sumber

daya lokal; dan

Gambar

Tabel 1.  Sasaran Kegiatan Sekretariat Badan Ketahanan Pangan Th. 2015-2019
Tabel 2. Rencana Kerja Tahunan Sekretariat Badan Ketahanan Pangan 2016
Tabel 3. Perjanjian Kinerja Sekretariat Badan Ketahanan Pangan (Awal)
Tabel 4. Perjanjian Kinerja Sekretariat Badan Ketahanan Pangan (Revisi Refocusing)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah bidang ketahanan pangan serta koordinasi penyuluhan

Program dan kegiatan yang dilaksanakan secara umum telah sesuai dan menunjukkan akuntabilitas kinerja yang baik, akan tetapi perlu ditingkatkan koordinasi antar SKPD

Matriks Monitoring Rencana Aksi Pusat Ketersediaan dan Kerawanan Pangan Badan Ketahanan Pangan Tahun 2020 Sasaran Program lndikator Kinerja Sasaran Program Target 2020 Kegiatan

Kementerian Pertanian, tujuan dan sasaran pembangunan ketahanan pangan tahun 2010 – 2014 akan diwujudkan melalui kegiatan prioritas nasional dan bidang yaitu: (1)

Dilihat dari capaian diatas, kegiatan Biro Hukum yang mendukung Indikator Nilai AKIP Kementerian Pertanian cukup baik. Dengan tercapainya realisasi pengelolaan administrasi dan

Kegiatan-kegiatan pokok yang akan dilaksanakan meliputi : (1) Pemantapan koordinasi ketahanan pangan yang dilaksanakan oleh lintas sektor dan lintas wilayah; (2)

Sasaran program dan kegiatan yang dilaksanakan Sekretariat Badan Ketahanan Pangan yang digunakan pada tahun 2013 mengacu pada sasaran yang telah disusun pada

Capaian Indikator Kinerja Outcome Tahun 2016 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Outcome Keterangan Indikator Target Reali sasi % Capaian Dipertahankannya ketersediaan