• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2020

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2020"

Copied!
129
0
0

Teks penuh

(1)

1

LAPORAN KINERJA

SEKRETARIAT JENDERAL

TAHUN 2020

(2)
(3)
(4)
(5)

iii

R IN G K A SA N EK S EK U T I F

Semakin meningkatnya peran perdagangan dalam pembangunan nasional merupakan indikator keberhasilan bagi Kementerian Perdagangan sebagai pembina sektor. Oleh karena itu, keberlanjutan keberhasilan ini perlu dukungan kelembagaan dan sumber daya serta sarana yang memadai, dimana peran ini menjadi kapasitas Sekretariat Jenderal. Sekretariat Jenderal mempunyai peran strategis untuk keberhasilan pembangunan perdagangan dalam optimalisasi reformasi birokrasi melalui koordinasi pelaksanaan tugas dan pembinaan administrasi Kementerian. Sekretariat Jenderal juga berfungsi melakukan koordinasi pelaksanaan tugas dan fungsi seluruh unit kerja agar mengarah pada pencapaian tujuan dan sasaran Kementerian secara efektif dan efisien.

Tabel 0-1 Realisasi dan Capaian Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2020

No Sasaran Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian

1 Meningkatnya Birokrasi Kemendag yang Akuntabel, Tranparan, dan

Berintegritas

(1) Indeks Reformasi

Birokrasi Nilai 80 76,80* 96%

(2) Nilai Hasil Evaluasi

SAKIP Predikat A (80-90) BB* (73,5) 91,88% 2 Meningkatnya Kapabilitas Kinerja Organisasi

Kemendag yang Inovatif dan Responsif

(3) Nilai Capaian Kinerja Organisasi

Nilai 90 94,05 104,50%

3 Meningkatnya Kepuasan dan Kepercayaan Stakeholders

(4) Indeks Hasil Monev Keterbukaan Informasi Publik Predikat Informatif (90-100) Menuju Informatif (89,35) 99,28% (5) Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan Publik Predikat A (88,31-100) B (82,59) 93,53% (6) Opini BPK Terhadap Laporan Keuangan Kementerian Perdagangan Opini WTP WTP 100% 4 Meningkatnya Efektivitas Kebijakan Perdagangan Luar Negeri serta Fasilitasi Ekspor dan Impor

(7) Persentase Pemanfaatan Layanan Advokasi Hukum Perdagangan Internasional Persen 80 87 108,75% 5 Meningkatnya Kapabilitas SDM Bidang Perdagangan Dalam Negeri (8) Persentase SDM Bidang Perdagangan Dalam Negeri yang Meningkat Kompetensinya Persen 81 87,5% 108,02% (9) Persentase Peningkatan Manajemen Usaha SDM Bidang Perdagangan Dalam Negeri Persen 5 13% 260% Keterangan: (*) Nilai Sementara

(6)

iv

Dari Program Sekretariat Jenderal “Dukungan Manajemen” telah ditetapkan 5 (lima) Sasaran Program dan 9 (sembilan) Indikator Kinerja Program. Pada tahun 2020, hampir seluruh Indikator Kinerja Program Sekretariat Jenderal dapat tercapai dengan baik sesuai dengan Perjanjian Kinerja, dengan rincian terdapat 5 (lima) indikator yang telah memenuhi atau bahkan melampaui target (on-track) dan hanya 4 (empat) indikator yang belum mencapai target, yaitu: Indeks Reformasi Birokrasi; Nilai Hasil Evaluasi SAKIP; Indeks Hasil Monev Keterbukaan Informasi Publik; dan Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan Publik. Meskipun keempat indikator tersebut belum mencapai target, persentase capaiannya sudah mendekati 100 persen. Sehingga target yang telah ditetapkan dalam Renstra 2020-2024 diharapkan dapat terpenuhi dalam jangka waktu kurang dari 5 tahun dan berperan positif dalam mendukung pembangunan perdagangan. Penjelasan dan analisa lebih mendalam untuk setiap capaian indikator kinerja akan dijabarkan pada Bab 3 laporan ini.

Pada tahun 2020 Sekretariat Jenderal Kementerian Perdagangan mendapat alokasi anggaran setelah refocusing sebesar Rp949.083.007.000,- (Sembilan Ratus Empat puluh Sembilan Juta Delapan Puluh Tiga Juta Tujuh Ribu Rupiah). Realisasi penyerapan anggaran Sekretariat Jenderal Kementerian Perdagangan sampai dengan akhir tahun 20201 mencapai Rp901.458.497.877 atau 94,98%. Sementara itu,

nilai hasil evaluasi kinerja anggaran Sekretariat Jenderal tahun 2020 berdasarkan PMK 214 Tahun 2017 adalah 90,10 dengan predikat SANGAT BAIK.

(7)

v

D A F T A R IS I

KATA PENGANTAR ... i

RINGKASAN EKSEKUTIF ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... ix

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

A. LATAR BELAKANG ... 1

B. TUJUAN ... 2

C. PERAN STRATEGIS ORGANISASI ... 2

BAB 2 PERENCANAAN KINERJA ... 5

A. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2020 - 2024 ... 5

B. RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2020 ... 7

C. PERJANJIAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL 2020 ... 9

BAB 3 AKUNTABILITAS KINERJA ...11

A. CAPAIAN KINERJA ... 11

Sasaran Program 1: Meningkatnya Birokrasi Kementerian Perdagangan yang Akuntabel, Tranparan, dan Berintegritas ... 11

Sasaran Program 2: Meningkatnya Kapabilitas Kinerja Organisasi Kementerian Perdagangan yang Inovatif dan Responsif25 Sasaran Program 3: Meningkatnya Kepuasan dan Kepercayaan Stakeholders ... 31

Sasaran Program 4: Meningkatnya Efektivitas Kebijakan Perdagangan Luar Negeri serta Fasilitasi Ekspor dan Impor ... 48

Sasaran Program 5: Meningkatnya Kapabilitas SDM Bidang Perdagangan Dalam Negeri ... 50

B. EVALUASI KINERJA ANGGARAN ... 54

BAB 4 PENUTUP ...63

LAMPIRAN ...65

Lampiran 1 Struktur Organisasi Sekretariat Jenderal ... 67

Lampiran 2 Perjanjian Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2020 ... 69

Lampiran 3 Matriks Pengukuran Pencapaian Sasaran Program Sekretariat Jenderal Tahun 2020 ... 79

Lampiran 4 Matriks Pengukuran Pencapaian Sasaran Kegiatan di Lingkungan Sekretariat Jenderal Tahun 2020 ... 81

Lampiran 5 Perkembangan Indeks Reformasi Birokrasi Kementerian Perdagangan Tahun 2016 - 2019 ... 100

Lampiran 6 Perkembangan Nilai Hasil Evaluasi SAKIP Kementerian Perdagangan Tahun 2016 - 2019 ... 101

(8)

vi

Lampiran 7 Nilai Kinerja Anggaran Per Eselon I Kementerian Perdagangan Tahun 2020... 102 Lampiran 8 Daftar Opini Hukum yang Ditangani Sekretariat Jenderal Tahun 2020

... 103 Lampiran 9 Hasil Rekapitulasi Kuisioner Tindak Lanjut dan Pendampingan

(9)

vii

D A F T A R T A B EL

Tabel 0-1 Realisasi dan Capaian Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2020 .... iii Tabel 2-1 Pagu Anggaran Sekretariat Jenderal Tahun 2020 ... 7 Tabel 2-2 Perubahan Lampiran Perjanjian Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun

2020 ... 9 Tabel 3-1 Perkembangan Nilai Hasil Evaluasi SAKIP Kementerian

Perdagangan Tahun 2016-2020 ... 22 Tabel 3-2 Bobot Penilaian IKPA Tahun 2018-2020 ... 29 Tabel 3-3 Capaian Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA)

Kementerian Perdagangan Tahun 2020 ... 30 Tabel 3-4 Hasil Monitoring dan Evaluasi Keterbukaan Informasi Publik

Kementerian Perdagangan Periode 2018-2020 ... 34 Tabel 3-5 Perhitungan Nilai Akhir Keterbukaan Informasi Badan Publik Tahun

2020 ... 34 Tabel 3-6 Klasifikasi Nilai Hasil Survey Kepuasan Masyarakat Terhadap

Pelayanan Publik ... 39 Tabel 3-7 Aspek-aspek Pembentuk Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat ... 41 Tabel 3-8 Opini BPK terhadap Laporan Keuangan Kementerian Perdagangan

Tahun 2010 – 2019... 43 Tabel 3-9 Realisasi Anggaran Sekretariat Jenderal Tahun 2020 Menurut

Kegiatan (dalam Rupiah) ... 56 Tabel 3-10 Realisasi Anggaran Sekretariat Jenderal Tahun 2020 Menurut Jenis

Belanja (dalam Rupiah) ... 57 Tabel 3-11 Nilai Total Hasil Evaluasi Kinerja Anggaran Sekretariat Jenderal

(10)
(11)

ix

D A F T A R G A M B A R

Gambar 3-1 Perkembangan Indeks Reformasi Birokrasi Kementerian

Perdagangan Tahun 2016 - 2020 ... 12 Gambar 3-2 Delapan Area Perubahan Reformasi Birokrasi ... 14 Gambar 3-3 Highlight Pelaksanaan Reformasi Birokrasi di Kementerian

Perdagangan ... 15 Gambar 3-4 Nilai Capaian Sasaran Strategis dan Rata-rata Nilai EKA Eselon I

Kementerian Perdagangan Tahun 2020 ... 26 Gambar 3-5 Rata-rata Nilai Evaluasi Kinerja Anggaran Per Unit Eselon I

Kementerian Perdagangan Tahun 2020 ... 27 Gambar 3-6 Bagan Proporsi dan Unsur Nilai Evaluasi Kinerja

Anggaran/SMART... 28 Gambar 3-7 Perkembangan Nilai IKPA Kementerian Perdagangan Tahun 2018 – 2020 ... 30 Gambar 3-8 Presentasi Monitoring dan Evaluasi Keterbukaan Informasi

Publik Tahun 2020... 33 Gambar 3-9 Piagam Monev Keterbukaan Informasi Publik Kementerian

Perdagangan Tahun 2020 ... 35 Gambar 3-10 Dokumentasi Sosialisasi Keterbukaan Informasi Publik 2020 .... 36 Gambar 3-11 Dokumentasi Workshop Penyusunan Daftar Informasi Publik

Kementerian Perdagangan Dalam Rangka Antisipasi Sengketa Informasi Publik ... 37 Gambar 3-12 Akun Instagram PPID Kemendag @ppidkemendag yang sudah

terverifikasi ... 37 Gambar 3-13 Kementerian Perdagangan Menerima Laporan Hasil Pemeriksaan

BPK RI ... 44 Gambar 3-14 Kementerian Perdagangan mendapatkan penghargaan WTP 10

kali berturut-turut ... 45 Gambar 3-15 Monitoring dan Evaluasi Pelatihan Pengelolaan Pasar di 4

Daerah (Aceh, Bangka Belitung, Lampung, dan Kaltim) ... 52 Gambar 3-16 Evaluasi Kinerja Anggaran Sekretariat Jenderal Menurut

Konsistensi Perencanaan Tahun 2019-2020 ... 57 Gambar 3-17 Evaluasi Kinerja Anggaran Sekretariat Jenderal Menurut Capaian

Keluaran Program Tahun 2019-2020 ... 58 Gambar 3-18 Evaluasi Kinerja Anggaran Sekretariat Jenderal Menurut Efisiensi Penggunaan Anggaran Tahun 2019-2020 ... 59 Gambar 3-19 Rata-rata Nilai Kinerja Satker di Lingkungan Sekretariat Jenderal

Tahun 2019-2020 ... 59 Gambar 3-20 Nilai Kinerja Aspek Manfaat Sekretariat Jenderal Tahun

(12)
(13)

1

BAB 1

PENDAHUL UAN

A. LATAR BELAKANG

Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) adalah rangkaian sistematik dari berbagai aktivitas, alat, dan prosedur yang dirancang untuk tujuan penetapan dan pengukuran, pengumpulan data, pengklasifikasian, pengikhtisaran, dan pelaporan kinerja pada instansi pemerintah, dalam rangka pertanggungjawaban dan peningkatan kinerja instansi pemerintah. Penyelenggaraan SAKIP pada Kementerian Negara/Lembaga merupakan amanat dari Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah. Untuk melaksanakan ketentuan-ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008, pada bulan April 2014 telah ditetapkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang merupakan perbaikan dari Instruksi Presiden Nomor 7 tahun 1999. Sebagai tindak lanjut dari penetapan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014, tanggal 18 Agustus 2015 Kementerian Perdagangan telah menetapkan Pedoman Penyusunan Dokumen SAKIP di lingkungan Kementerian Perdagangan yang tertuang dalam Surat Keputusan Menteri Perdagangan Nomor 794/M-DAG/KEP/8/2015 tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) di Lingkungan Kementerian Perdagangan (merupakan revisi dari Kepmendag Nomor 1011 Tahun 2012). Keputusan Menteri Perdagangan RI Nomor 794 Tahun 2015 ini telah diterapkan di tingkat Kementerian, Unit Kerja Eselon I dan Eselon II, serta unit kerja mandiri di lingkungan Kementerian Perdagangan serta dilaksanakan secara berkala dan berkelanjutan.

Salah satu tahapan penting dalam implementasi SAKIP adalah pengukuran kinerja. Pengukuran kinerja adalah tahapan kegiatan SAKIP berupa penghitungan tingkat kemajuan (progress) dari pencapaian indikator kinerja strategis/program/kegiatan dibandingkan dengan tujuan/sasaran/target yang telah ditetapkan pada dokumen perencanaan (Rencana Strategis, Rencana Kerja, dan Perjanjian Kinerja). Pengukuran kinerja bukan dimaksudkan sebagai mekanisme pemberian reward and punishment, melainkan sebuah mekanisme pemantauan dan pengendalian pencapaian kinerja yang berfungsi untuk memberikan informasi bagi pimpinan tentang program dan kegiatan yang realisasi dan capaian kinerjanya masih dibawah target sehingga dapat segera ditindaklanjuti. Selanjutnya, hasil pengukuran kinerja dimanfaatkan sebagai bahan penyusunan Laporan Kinerja.

(14)

2

B. TUJUAN

Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 12 Tahun 2015 tentang Pedoman Evaluasi Atas Implementasi SAKIP, Keputusan Menteri Perdagangan Nomor 794 Tahun 2015 mengamanatkan penyusunan Laporan Kinerja di lingkungan Kementerian Perdagangan untuk mempertanggung-jawabkan pelaksanaan program dan kegiatan, termasuk pengelolaan sumber daya dengan didasarkan suatu perencanaan strategis, dan Keputusan Inspektur Jenderal Kementerian Perdagangan Nomor 13.2/IJ-DAG/KEP/08/2015 tentang Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi Atas Implementasi SAKIP di lingkungan Kementerian Perdagangan. Selain itu tujuan dari Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal adalah menindaklanjuti Hasil Evaluasi atas Implementasi SAKIP oleh Inspektorat Jenderal Kementerian Perdagangan. Laporan Kinerja adalah ikhtisar yang menjelaskan secara ringkas dan lengkap tentang pencapaian kinerja yang disusun berdasarkan dokumen perencanaan kinerja yang ditetapkan dalam rangka pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Laporan Kinerja merupakan bentuk pertanggungjawaban akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada kementerian atas penggunaan anggaran. Pelaporan kinerja di lingkungan Kementerian Perdagangan diterapkan tingkat di Kementerian, Unit Kerja Eselon I dan Eselon II, serta unit kerja mandiri di lingkungan Kementerian Perdagangan serta dilaksanakan secara berkala dan berkelanjutan.

C. PERAN STRATEGIS ORGANISASI

Sesuai dengan tugas dan fungsinya, peran Sekretariat Jenderal adalah melaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas serta pembinaan administrasi kementerian. Berdasarkan tugas ini, Sekretariat Jenderal memerlukan optimalisasi dukungan kelembagaan maupun sumber daya serta sarana yang memadai, serta terorganisir di dalam struktur organisasi Sekretariat Jenderal.

Pada bulan Februari 2016, Kementerian Perdagangan telah melakukan penyempurnaan struktur organisasi untuk mendukung efektivitas dan efisiensi pelaksanaan tugas dan fungsi Kementerian Perdagangan. Struktur organisasi Kementerian Perdagangan telah dirancang untuk mengantisipasi dinamika perekonomian nasional dan internasional yang sedemikian cepat, serta mendukung reformasi birokrasi di lingkungan Kementerian Perdagangan.

Pada bulan Oktober 2020 Kementerian Perdagangan melakukan restrukturisasi organisasi sebagai tindak lanjut penyetaraan jabatan struktural menjadi fungsional dengan merevisi Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 08/M-DAG/PER/2/2016 menjadi Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 80 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perdagangan. Struktur organisasi Kementerian Perdagangan telah dirancang untuk mengantisipasi dinamika perekonomian nasional

(15)

3

dan internasional yang sedemikian cepat, serta mendukung reformasi birokrasi di lingkungan Kementerian Perdagangan

Berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 08/M-DAG/PER/2/2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perdagangan yang direvisi menjadi menjadi Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 80 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perdagangan, Sekretariat Jenderal mempunyai struktur organisasi yang terdiri dari:

a) Biro Perencanaan;

b) Biro Organisasi dan Kepegawaian; c) Biro Keuangan;

d) Biro Hukum;

e) Biro Umum dan Layanan Pengadaan; f) Biro Hubungan Masyarakat; dan g) Biro Advokasi Perdagangan;

Selain itu, Sekretariat Jenderal juga dibantu oleh 4 (empat) unsur penunjang pelaksaanaan tugas kementerian dan 3 (tiga) unsur penunjang yang di luar struktur organisasi Sekretariat Jenderal, namun penganggarannya berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Menteri Perdagangan melalui Sekretariat Jenderal yaitu: h) Pusat Pendidikan dan Pelatihan Perdagangan;

i) Pusat Penanganan Isu Strategis;

j) Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Kemetrologian; k) Pusat Data dan Sistem Informasi;

l) Badan Perlidungan Konsumen Nasional; m) Komite Anti Dumping Indonesia (KADI), dan

n) Komite Pengamanan Perdagangan Indonesia (KPPI).

Struktur organisasi Sekretariat Jenderal Kementerian Perdagangan selengkapnya terdapat pada Lampiran 1.

(16)
(17)

5

BAB 2

PERENCANAAN KINERJA

A. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN

2020 - 2024

Pemerintah periode 2020-2024 menetapkan Visi Presiden Republik Indonesia dalam rangka mencapai pembangunan 5 (lima) tahun kedepan ”Terwujudnya Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian, berlandaskan gotong royong”. Dalam pengejawantahannya, visi Presiden dan Wakil Presiden tersebut diturunkan ke setiap Kementerian/Lembaga sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing, termasuk Kementerian Perdagangan. Selanjutnya, Unit Sekretariat Jenderal Kementerian Perdagangan bertugas menunjang Kementerian Perdagangan dalam membantu mewujudkan visi Presiden dan Wakil Presiden Mengacu pada Misi Presiden dan Wakil Presiden di atas, maka dalam Renstra Kementerian Perdagangan 2020 – 2024, ditetapkan Misi sebagai berikut:

1. Meningkatkan Kinerja Perdagangan Luar Negeri;

2. Meningkatkan Kinerja Perdagangan Dalam Negeri; dan

3. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (Good Governance) di Sektor Perdagangan.

Sehingga untuk mendukung hal tersebut Sekretariat Jenderal bertanggungjawab dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik di sektor perdagangan.

Dalam rangka mewujudkan Visi dan Misi yang tersebut diatas serta memperhatikan potensi, permasalahan dan tantangan yang akan dihadapi; maka Tujuan yang ingin dicapai Kementerian Perdagangan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun ke depan, adalah sebagai berikut:

1. Peningkatan kinerja ekspor non-migas dan jasa;

2. Peningkatan konsumsi nasional yang mendukung pertumbuhan ekonomi; dan 3. Terwujudnya tata kelola pemerintahan di Kementerian Perdagangan yang baik

dan berkualitas

Sehingga untuk mendukung hal tersebut Sekretariat Jenderal bertanggung jawab dalam rangka Terwujudnya tata kelola pemerintahan di Kementerian Perdagangan yang baik dan berkualitas.

Sasaran yang ingin dicapai dalam terwujudnya tata kelola pemerintahan di Kementerian Perdagangan yang baik dan berkualitas adalah:

(18)

6

Sasaran Program 1 Meningkatnya Birokrasi Kementerian Perdagangan yang Akuntabel, Transparan, dan Berintegritas

Pada tingkat Kementerian, sasaran pertama yang ingin dicapai oleh unit Sekretariat Jenderal adalah Meningkatnya Birokrasi Kemendag yang Akuntabel, Tranparan, dan Berintegritas. Keberhasilan dari sasaran ini dapat diukur melalui 2 (dua) indikator sebagai berikut:

1. Indeks Reformasi Birokrasi 2. Nilai Hasil Evaluasi SAKIP

Sasaran Program 2 Meningkatnya Kapabilitas Kinerja Organisasi Kemendag yang Inovatif dan Responsif

Sasaran kedua yang ingin dicapai adalah Meningkatnya Kapabilitas Kinerja Organisasi Kemendag yang Inovatif dan Responsif. Indikator keberhasilan dari sasaran ini adalah Nilai Capaian Kinerja Organisasi

Sasaran Program 3 Meningkatnya Kepuasan dan Kepercayaan Stakeholders Indikator keberhasilan dari sasaran Meningkatnya Kepuasan dan Kepercayaan Stakeholders adalah:

1. Indeks Hasil Monev Keterbukaan Informasi Publik

2. Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan Publik

3. Opini BPK Terhadap Laporan Keuangan Kementerian Perdagangan

Sasaran Program 4 Meningkatnya Efektivitas Kebijakan Perdagangan Luar Negeri serta Fasilitasi Ekspor dan Impor

Meningkatnya Efektivitas Kebijakan Perdagangan Luar Negeri serta Fasilitasi Ekspor dan Impor. Indikator yang digunakan untuk mengukur keberhasilan dari pencapaian sasaran ini adalah Persentase Pemanfaatan Layanan Advokasi Hukum Perdagangan Internasional

Sasaran Program 5 Meningkatnya Kapabilitas SDM Bidang Perdagangan Dalam Negeri

Sasaran terakhir yang ingin dicapai adalah Meningkatnya Kapabilitas SDM Bidang Perdagangan Dalam Negeri. Indikator yang digunakan untuk mengukur keberhasilan dari pencapaian sasaran ini adalah:

1. Persentase SDM Bidang Perdagangan Dalam Negeri yang Meningkat Kompetensinya

2. Persentase Peningkatan Manajemen Usaha SDM Bidang Perdagangan Dalam Negeri

(19)

7

B. RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SEKRETARIAT

JENDERAL TAHUN 2020

Untuk mendanai pelaksanaan program dan kegiatan di lingkungan Sekretariat Jenderal Kementerian Perdagangan, disusunlah Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) yang berisi rincian alokasi anggaran yang diperlukan dalam rangka pencapaian hasil (outcome) dan keluaran (output) yang terukur selama 1 (satu) periode tahun anggaran. Pada tahun 2020 Sekretariat Jenderal Kementerian Perdagangan menerima pagu anggaran sebesar Rp1.217.494.110.000. Namun dalam perjalanannya, pagu anggaran Kementerian Perdagangan mengalami efisiensi (penghematan) sebagai dampak antisipasi penanganan dampak COVID-19.

Sesuai dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 8 Tahun 2016 tentang Langkah-Langkah Penghematan Belanja Kementerian/Lembaga (K/L) Dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P), pada tahun 2020 pagu anggaran Sekretariat Jenderal Kementerian Perdagangan direvisi sebesar Rp268.083.007.000,-. Sehingga total pagu anggaran Sekretariat Jenderal menjadi Rp949.083.007.000,- (Sembilan Ratus Empat puluh Sembilan Juta DelapanPuluhTiga Juta Tujuh Ribu Rupiah). Pagu anggaran Sekretariat Jenderal TA 2020 dialokasikan ke dalam 20 kegiatan yang rumusannya mencerminkan tugas dan fungsi Unit Eselon II/Satker di lingkungan Sekretariat Jenderal dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 2-1 Pagu Anggaran Sekretariat Jenderal Tahun 2020

NO KEGIATAN PAGU AWAL PAGU REVISI

(1) (2) (3) (4)

1 Peningkatan Pengelolaan Perencanaan 29.583.143.000 15.814.027.000 2 Pengembangan Sumber Daya Manusia dan

Organisasi 18.200.000.000 11.730.674.000

3 Peningkatan Pengelolaan Keuangan 95.500.000.000 92.358.933.000 4 Pembinaan Administrasi dan Pelayanan

Pelaksanaan Tugas Kementerian Perdagangan 74.000.000.000 77.013.500.000 5 Penyusunan Perangkat dan Pelayanan Hukum

Bidang Perdagangan 13.700.000.000 4.763.651.000

6 Pengelolaan Pendidikan dan Pelatihan 48.000.000.000 27.017.200.000 7 Pengelolaan Pengembangan Sumber Daya

Kemetrologian 31.800.000.000 22.119.190.000

8 Peningkatan Pelayanan Informasi Publik 20.000.000.000 17.250.023.000 9 Penanganan Isu Strategis Perdagangan Lintas

Sektor 6.000.000.000 3.470.085.000

(20)

8

NO KEGIATAN PAGU AWAL PAGU REVISI

(1) (2) (3) (4)

11 Peningkatan Penyelidikan Tindakan Pengamanan

(Safeguard) 8.500.000.000 6.194.991.000

12 Penyelenggaraan Kantor Dagang Ekonomi

Indonesia di Taipei 84.210.132.000 82.710.132.000

13 Penyelenggaraan Atase Perdagangan 85.000.000.000 63.048.835.000 14 Penyelenggaran Akademi Metrologi 8.800.000.000 6.937.292.000 15 Penguatan Lembaga Perlindungan Konsumen

Nasional 25.000.000.000 19.204.129.000

16 Penyelenggaraan Pusat Promosi Perdagangan

Indonesia (ITPC) 230.000.000.000 200.743.032.000

17 Pelayanan Advokasi Perdagangan Internasional 14.200.000.000 7.883.664.000 18 Pengembangan Sistem Informasi Perdagangan 67.804.909.000 60.961.292.000 19 Pengelolaan Pendidikan dan Pelatihan

Fungsional dan Teknis Penguji Mutu Barang 7.600.000.000 4.459.191.000 20 Peningkatan Pengelolaan Sarana dan Prasarana 339.595.926.000 219,095,926,000

(21)

9

C. PERJANJIAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL 2020

Sebagai penjabaran lebih lanjut dari tujuan dan program yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis, telah disusun Perjanjian Kinerja Sekretariat Jenderal tahun 2020 yang memuat tentang nilai kuantitatif setiap indikator kinerja sasaran dalam satu tahun. Hal ini dimaksud untuk membantu dalam proses berakuntabilitas dan merupakan alat untuk mengelola kinerja organisasi serta mendorong para pimpinan unit lebih terfokus dalam menjalankan strategi organisasi.

Penyusunan Perjanjian Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2020 mengalami revisi pada bulan Oktober 2020. Hal ini berdasarkan hasil evaluasi SAKIP oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi dan Inspektorat Jenderal Kementerian Perdagangan. Sehingga sasaran dan indikator kinerja pada Lampiran Perjanjian Kinerja Sekretariat JenderalTahun 2020 mengalami perubahan sebagai berikut:

Tabel 2-2 Perubahan Lampiran Perjanjian Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2020

No

Sebelum Sesudah

Sasaran Indikator Kinerja Sasaran Indikator Kinerja

1 Meningkatnya Kualitas Pelayanan Informasi Publik

Persentase Kepuasan Pengguna Layanan Informasi Publik Kementerian Perdagangan

Meningkatnya Kepuasan dan Kepercayaan Stakeholders

Indeks Hasil Monev Keterbukaan Informasi Publik

Persentase Pelayanan Informasi yang Ditindaklanjuti

Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan Publik Persentase Penyelesaiaan

Peraturan Perundang-Undangan

Opini BPK Terhadap Laporan Keuangan Kementerian Perdagangan 2 Meningkatnya Birokrasi yang Tranparan, Akuntabel, dan Bersih

Indeks Reformasi Birokrasi Meningkatnya Birokrasi Kemendag yang Akuntabel, Tranparan, dan Berintegritas

Indeks Reformasi Birokrasi Nilai Hasil Evaluasi AKIP Nilai Hasil Evaluasi SAKIP Opini BPK Terhadap Laporan

Keuangan

Tingkat Kematangan Sistem Pemerintah Berbasis Elektronik Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA)

3 Penguatan Pelaksanaan Manajemen Kinerja

Skor Capaian Area Perubahan Penataan dan Penguatan Organisasi Meningkatnya Kapabilitas Kinerja Organisasi Kemendag yang Inovatif dan Responsif

Nilai Capaian Kinerja Organisasi

Indeks Penerapan Merit System Persentase Standar Operasional Prosedur yang sesuai dengan Tugas dan Fungsi

Indeks Pelayanan Kepegawaian 4 Meningkatnya

Profesionalisme dan

Kemampuan Manajemen

Indeks Profesionalisme ASN Kementerian Perdagangan Meningkatnya Kapabilitas SDM Bidang Perdagangan Dalam Negeri Persentase SDM Bidang

Perdagangan Dalam Negeri yang Meningkat Kompetensinya Persentase ASN Perdagangan

Daerah yang Kompeten

Persentase Peningkatan Manajemen Usaha SDM Bidang Perdagangan Dalam Negeri

(22)

10

No

Sebelum Sesudah

Sasaran Indikator Kinerja Sasaran Indikator Kinerja

Usaha SDM Perdagangan

Peningkatan Perbaikan

Manajemen Usaha Perdagangan Peserta Pelatihan

Persentase Lulusan yang Bekerja di Bidang Kemetrologian,

Instrumentasi dan Perdagangan

5 - - Meningkatnya Efektivitas Kebijakan Perdagangan Luar Negeri serta Fasilitasi Ekspor dan Impor Persentase Pemanfaatan Layanan Advokasi Hukum Perdagangan Internasional

(23)

11

BAB 3

AKUNT AB I L IT AS KINERJ A

A. CAPAIAN KINERJA

Sesuai dengan Perjanjian Kinerja Sekretariat Jenderal, Sasaran Program dan Indikator Kinerja Program Sekretariat Jenderal Kementerian Perdagangan Tahun 2020 terdiri dari 5 (lima) Sasaran Program dan 9 (sembilan) Indikator Kinerja Program. Pengukuran kinerja dalam Laporan Kinerja Tahun 2020 dilakukan dengan membandingkan antara target dengan realisasi masing-masing indikator kinerja secara kumulatif selama periode Januari – Desember 2020. Perbandingan antara target dengan realisasi indikator kinerja menunjukkan persentase capaian kinerja. Pada akhir tahun 2020, diharapkan seluruh target indikator kinerja dapat terpenuhi, dengan kata lain persentase capaian mencapai seratus persen.

Sasaran Program 1:

Meningkatnya Birokrasi Kementerian Perdagangan yang Akuntabel, Tranparan, dan Berintegritas

NO INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN

(1) (2) (3) (3) (4)

1 Indeks Reformasi Birokrasi Nilai 80 76,80* 96% 2 Nilai Hasil Evaluasi SAKIP Predikat A

(Skor 80 – 90)

BB*

(Skor 73,5) 91,88%

IK 1: Indeks Reformasi Birokrasi (RB)

Sesuai dengan Peraturan Presiden No. 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010 – 2025 dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 25 Tahun 2020 tentang Road Map Reformasi Birokrasi 2020 – 2024, menegaskan akan pentingnya penerapan clean government dan good governance secara universal yang menjadi prinsip untuk memberikan pelayanan prima kepada masyarakat.

Terkait pelaksanaan reformasi birokrasi pada Kementerian Perdagangan telah dilakukan evaluasi oleh Kementerian PAN dan RB. Tujuan evaluasi adalah untuk menilai Indeks Reformasi Birokrasi terkait kemajuan pelaksanaan program reformasi birokrasi dalam rangka mencapai sasaran yaitu mewujudkan birokrasi yang bersih dan akuntabel, birokrasi yang efektif dan efisien, serta birokrasi yang mampu memberikan pelayanan publik yang lebih baik. Selain itu evaluasi yang dilakukan juga bertujuan untuk memberikan saran perbaikan dalam rangka meningkatkan kualitas reformasi birokrasi di lingkungan Kementerian Perdagangan.

(24)

12

Pada tahun 2020, periode penilaian pelaksanaan Reformasi Birokrasi oleh Kementerian PAN dan RB dilaksanakan mulai bulan September 2020 sampai dengan bulan Februari 2021. Indeks Reformasi Birokrasi Kementerian Perdagangan mendapat nilai sementara dari Kementerian PAN dan RB sebesar 76,80 dengan kategori BB. Nilai tersebut telah mencapai 96% dari target yang ditetapkan di Perjanjian Kinerja Tahun 2020, yaitu 80.

Nilai sementara Indeks RB Kemendag Tahun 2020 menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, dimana pada tahun 2018 dan 2019 Indeks RB Kemendag masing-masing adalah 74,48 dan 76,40. Perkembangan hasil evaluasi pelaksanaan reformasi birokrasi di Kementerian Perdagangan selama tiga tahun terakhir menunjukkan tren positif.

Gambar 3-1 Perkembangan Indeks Reformasi Birokrasi Kementerian Perdagangan Tahun 2016 - 2020

Sumber: Hasil Evaluasi Pelaksanaan Reformasi Birokrasi oleh Kementerian PAN dan RB

Berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan Reformasi Birokrasi oleh Kementerian PAN dan RB, diperoleh beberapa catatan sementara yang menjadi penyebab belum tercapainya target kinerja di tahun 2020, diantaranya adalah:

1. Peran agen perubahan untuk mempercepat reformasi pada organisasi perlu didukung oleh jajaran pimpinan agar program perubahan dapat diimplementasikan dan kedepan perlu ada monev berkala atas program yang dicanangkan agen perubahan untuk memastikan bahwa hasil dari programnya memang untuk kebaikan organisasinya.

2. Segera menetapkan Roadmap RB Kemendag lengkap dengan rencana aksi kegiatan RB yang juga teah diselaraskan dengan Renstra Kemendag. Kemudian perlu disusun pula rencana aksi kegiatan pada masing-masing unit teknis. Lebih lanjut, perlu juga ditetapkan Quickwins Kemendag 2020-2021 selain daripada Quickwins Mandatory/Nasional. 74,7 75,07 74,48 76,4 76,8 2016 2017 2018 2019 2020*

(25)

13

3. Terkait dengan penyederhanaan organisasi yang diperintahkan oleh Presiden Jokowi, langkah lanjutan yang perlu segera dilakukan oleh Sekretariat Jenderal adalah memastikan bahwa bentuk struktur organisasi pada masing-masing unit teknis sesuai dengan kebutuhan organisasi di masa mendatang.

4. Selain itu, Setjen perlu melakukan inisiatif atas penyebarluasan informasi/edukasi massif kepada seluruh unit teknis tentang keperluan survey kelembagaan termasuk mekanisme/prosedur survey dan perubahan bentuk organisasi.

5. Perlu didorong adanya One Big Data Kementerian Perdagangan, agar seluruh output dari unit teknis dapat dengan mudah dimanfaatkan satu sama lain. 6. Perlu dilakukan pemetaan dan identifikasi serta analisa bahwa imbas

perpindahan Jabatan Struktural ke Jabatan Fungsional Tertentu (JFT) telah mempertimbangkan bahwa nomenklatur JFT telah sesuai dengan tugas-fungsi/jabatan/beban kerja pegawai saat ini.

7. Perlu segera dilakukan upaya percepatan pembentukan manajemen talenta pada Kemendag.

8. Kebijakan yang dikeluarkan oleh Kemendag belum sepenuhnya dipetakan keterkaitannya dengan kebijakan yang lain, sehingga belum dapat dipastikan efektivitas dari kebijakan yang dikeluarkan.

9. Mendorong peran Inspektorat Jenderal (Itjen) untuk lebih mengedepankan fungsi pengawasan, khususnya sebagai katalisator pada penerapan kinerja dan pengimplementasian zona integritas di unit kerja.

10. Penyusunan atas peta risiko pada Kemendag perlu dipertajam lagi dan diarahkan untuk mengawal pencapaian tujuan/sasaran organisasi Kemendag.

11. Pengendalian dan pengawasan internal perlu didorong lagi melalui keterlibatan pimpinan dari tiap Unit Eselon I.

12. Budaya anti gratifikasi perlu ditanamkan dengan massif pada seluruh Unit Eselon I Kemendag.

13. Perlu mendorong pembangunan Zona Integritas pada unit-unit layanan Kemendag utamanya yang memliki risiko tinggi.

14. Penggunaan teknologi informasi pada pelayanan publik belum sepenuhnya terintegrasi antara aplikasi satu dengan yang lain.

15. Menetapkan standar/aturan tyentang kompensasip-ada seluruh jenis layanan Kemendag sekaligus menginformaikan apabila pelayanan yang diberikan tidak sesuai dengan standar pelayanan.

Menindaklanjuti hasil temuan sementara tersebut, Sekretariat Jenderal telah berupaya untuk meningkatkan Indeks Reformasi Birokrasi sehingga nilai akhir yang diperoleh akan dapat memenuhi target kinerja. Salah satu upaya yang telah dilakukan adalah menetapkan Quick Wins pada 8 area perubahan, yaitu: Area

(26)

14

Manajemen Perubahan (Bidang Pola Pikir dan Budaya Kerja), Area Penataan Peraturan Perundang- Undangan, Area Penataan dan Penguatan Organisasi, Area Penataan Ketatalaksanaan, Area Penataan Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) Aparatur, Area Penguatan Area Penguatan Pengawasan, Area Penguatan Akuntabilitas Kinerja, Area Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik, dan Program Quick Wins).

Gambar 3-2 Delapan Area Perubahan Reformasi Birokrasi

Selain itu, upaya peningkatan kualitas pelaksanaan reformasi birokrasi di Kementerian Perdagangan didukung dengan proses monitoring dan evaluasi (monev) secara internal dan eksternal. Monev secara internal dilakukan melalui pemantauan terhadap rencana kerja (working plan) yang ditindaklanjuti melalui kegiatan-kegiatan perbaikan reformasi birokrasi di setiap area perubahan dan program quick wins serta Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) yang didasarkan pada PermenPANRB Nomor 26 Tahun 2020 tentang Pedoman Evaluasi Reformasi Birokrasi Instansi Pemerintah. Monev yang dilakukan secara eksternal diawasi oleh KemenPANRB sebagai evaluator eksternal. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi dimaksud, digunakan sebagai instrumen untuk mengukur tingkat kemajuan pelaksanaan RB instansi. Evaluasi dilakukan berdasarkan hasil penilaian mandiri pelaksanaan reformasi birokrasi (PMPRB) yang terdiri dari dua (2) komponen yaitu pengungkit dan hasil. Dalam hal ini Sekretariat Jenderal melaksanakan fungsinya sebagai penghubung antara Kementerian PAN dan RB sebagai evaluator dengan seluruh unit di Kementerian Perdagangan.

Rangkaian kegiatan pendukung yang dilakukan dalam mencapai target kinerja Indeks Reformasi Birokrasi Kementerian Perdagangan Tahun 2020 oleh Sekretariat Jenderal, antara lain:

(27)

15

1. Pembentukan Tim Pelaksana Reformasi Birokrasi Kementerian Perdagangan, yang terbagi dalam 8 (delapan) Kelompok Kerja (Pokja) sesuai dengan 8 (delapan) area perubahan Reformasi Birokrasi.

2. Penyusunan Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Perdagangan Tahun 2020.

3. Koordinasi pelaksanaan Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB).

4. Diadakannya serangkaian rapat koordinasi dengan Pokja dan unit di lingkungan Kementerian Perdagangan, dengan tujuan untuk memastikan pelaksanaan reformasi birokrasi di lingkungan Kementerian Perdagangan berjalan sesuai dengan rencana kerja reformasi birokrasi Kementerian Perdagangan, serta diharapkan unit dapat menyiapkan bahan evaluasi verifikasi lapangan dan disertai dengan bukti dukung pelaksanaan Reformasi Birokrasi di masing-masing unit Eselon I Kementerian Perdagangan.

5. Koordinasi dengan Kementerian PAN dan RB terkait persiapan pelaksanaan evaluasi penyelenggaraan Reformasi Birokrasi di lingkungan Kementerian Perdagangan.

(28)

16

Berikut capaian pelaksanaan Reformasi di lingkungan Kementerian Perdagangan Tahun 2020 yang menjadi dasar pelaporan evaluasi Pelaksanaan Reformasi Birokrasi:

1. Pokja Manajemen Perubahan

a. Matrik Database Inovasi Kementerian Perdagangan b. Quick Wins Kementerian Perdagangan

c. Internalisasi Nilai Budaya Kerja ke unit-unit maupun keperwakilan perdagangan

d. Pembentukan Agen Perubahan dan inovasi-inovasi yang dihasilkan 2. Pokja Deregulasi Kebijakan

a. Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum

b. Aplikasi jdih Kemendag di App Store/mobile application yang dapat diunduh di App Store

c. Aplikasi “SARAH” (Sistem Administrasi Hukum)

• Merupakan dukungan terhadap pelaksanaan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik dan untuk melaksanakan layanan adminstrasi pemerintahan berbasis elektronik.

• Sarana untuk menyampaikan rancangan peraturan perundang-undangan dalam rangka pembentukan peraturan perundang-perundang-undangan. • Mengurangi rancangan peraturan perundang-undangan dalam bentuk

hardcopy.

• Mengurangi kontak fisik dalam kondisi pandemi covid-19 d. Deregulasi Kebijakan Perizinan

e. Untuk pelaksanaan simplifikasi regulasi, dalam laman jdih.kemendag.go.id sudah dapat dilihat secara langsung grafik pelaksanaan simplifikasi peraturan perundang-undangan di Kementerian Perdagangan.

3. Pokja Penataan dan Penguatan Organisasi

a. Peta jabatan dengan organisasi yang sederhana dan sudah dihitung JF bidang perdagangan untuk mendukung pencapaian target-target organisasi b. Penyederhanaan organisasi sudah dilakukan dan dijadikan sebagai Quick

Wins Mandatory

c. Telah disusun desain organisasi yang sesuai dengan rencana strategis d. Telah dilakukan penyederhanaan tingkat struktur organisasi.

Penyederhanaan birokrasi menjadi 2 level sesuai arahan Presiden baik dalam STO organik maupun UPT

e. Telah dilakukan pengalihan jabatan structural ke jabatan fungsional sesuai kriteria unit organisasi yang berpotensi dialihkan

f. Melakukanpengalihanjabatan Administrasi ke JF secara bertahap

g. Membuat mekanisme hubungan dan koordinasi antara JPT dan JFT pada STO yang baru

(29)

17

h. Telah ditetapkan peta jabatan dan beban kerja sesuai dengan struktur organisasi baru yang lebih lincah dan fleksibel

i. Membuat 5 JF baru dibidang perdagangan agar amanat Presiden dapat dilaksanakan dengan baik di Kemendag sesuai Visi dan Misi Pemerintah j. Telah dilakukan evaluasi yang bertujuan untuk menilai ketepatan fungsi dan

ketepatan ukuran organisasi

• Melakukan evaluasi terhadap tugas dan fungsi agar selaras dengan visi dan misi organisasi setiap unit Eselon I yang ada

• Melakukan Evaluasi terhadap UPT yang ada di Kementerian Pedagangan

4. Pokja Penataan Tatalaksana

a. Telah ditetapkan proses Bisnis Kementerian Perdagangan sesuai dengan Rencana Strategis dan tugas dan fungsi unit kerja

b. Telah dilakukan evaluasi SOP makro sesuai dengan kebijakan dan tugas dan fungsi unit

c. Indeks SPBE Kementerian Perdagangan 3,25 dengan kategori Baik d. Implementasi E-Government/SPBE

• Keputusan Menteri Perdagangan RI Nomor 577 tahun 2020 tentang Pembentukan Komite Pengarah TIK Kemendag tahun 2020

• Keputusan Sekjen Kemendag Nomor 277 tahun 2020 tentang Pembentukan Tim Evaluator Internal SPBE di Lingkungan Kemendagtahun 2020

• Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 46/M-Dag/Per/7/2017 tentang Penyelenggaraan Teknologi Informasi Dan Komunikasi di Lingkungan Kementerian Perdagangan

• Master Plan TIK Kemendag tahun 2020-2024, yang selaras dengan pedoman SPBE.

• Pedoman Teknis Standar Spesifikasi Perangkat Keras TIK 2020 e. Implementasi SPBE dalam layanan internal, seperti:

• Aplikasi TNDE yang dibuat secara mobile agar mudah diakses dimana pun berada. Bedanya dengan TNDE berbasis Webisite. TNDE mobile hanya untuk membaca disposisi surat serta melaporkan progress dari disposisi surat tersebut.

• Aplikasi SARAH

• Intranet Kementerian Perdagangan yang merupakan aplikasi layanan internal yang dapat diakses pegawai meliputi Pelayanan Data, TIK, Kepegawaian dan Keuangan, dll

• SIASN Mobile, Presensi Kehadiran Secara Online dan Real-Time dengan Teknologi Geo Tag Location

• Aplikasi “E-Office” (Tata Naskah Dinas Elektronik), mendukung penggunaan Tanda TanganElektronik

(30)

18

• Kudagang, untuk media pendidikan dan pelatihan daring dan uji kompetensi teknis JF (sistem CAT)

• E-SIMPPEL, Pelaporan kinerja Perwakilan Perdagangan di LN. f. Keterbukaan Informasi Publik

• Saluran Pelayanan InfomasiPublik Kementerian Perdagangan by mobile sistem, bisa melalui:

• Telepon dan Whatsapp • Email

• Media Sosial

• Meja Informasi PPID Kemendag

• Aplikasi SP4N LAPOR! Website: https://www.lapor.go.id/ • Portal PPID Kemendag melalui http://ppid.kemendag.go.id

• Content Management System (CMS), melalui Menu “KONTAK KAMI” pada https://kemendag.go.id

• Aplikasi PPID Kemendag Mobile

• Inovasi PPID Kemendag: PPID Kemendag Mobile

Aplikasi PPID mobile berbasis aplikasi android memuat layanan informasi yang wajib disediakan dan diumumkan secara berkala, informasi yang wajib diumumkan secara serta merta, dan informasi yang wajib tersedia setiap saat. Selain itu aplikas iini memungkinkan masyarakat melakukan permohonan informasi dan mengakses berita seputar PPID Kementerian Perdagangan.

• Mekanisme keterbukaan informasi publik, Setiap pelayanan informasi yang masuk ke Kementerian Perdagangan akan dilayani secara langsung maupun dengan mekanisme PPID

• Pada Tahun 2020 Kementerian Perdagangan menerima peringkat kedua dalam Anugerah Keterbukaan Informasi dengankategori Badan Publik “Menuju Informatif” di Istana Wakil Presiden RI,

• Pada tahun 2020, Komisi Informasi Pusat melakukan Monitoring dan Evaluasi Keterbukaan Informasi Publik.

5. Pokja Penataan Sistem Sumber Daya Aparatur a. Pengembangan Pegawai Berbasis Kompetensi

• Telah dilakukan asesmen pegawai untuk seleksi calon JPT, Perwadag dan pemetaan yang dilakukansecara bertahap mulai dari administrator • Telah dilakukan pengembangan pegawai berbasis kompetensi sesuai

dengan rencana dan kebutuhan pengembangan kompetensi

• Telah dilakukan monitoring dan evaluasi pengembangan pegawai berbasis kompetensi secara berkala

• Telah dilakukan uji kompetensi bagi calon JF bidang perdagangan guna pemetaan kompetensi teknis atau manajerial

(31)

19

• Telah dilakukan ases menuntuk proses penataan SDM: - Asesmen bagi pegawai mutasi ke kelas yang lebih tinggi

- Asesmen bagi pegawai dari K/L lain yang pindah ke kementerian Perdagangan

• Telah disiapkan kebijakan internal untuk pelaksanaan manajemen talenta berupa SE Nomor 16.1 Tahun 2020 tetang pelaksanaan manajemen talenta PNS di lingkungan Kementerian Perdagangan b. Perencanaan Kebutuhan Pegawai sesuai dengan Kebutuhan Organisasi

• Telah disusun peta jabatan berdasarakan Permendag Ortaker yang telah disederhanakan

• Telah disusunnya kebutuhan pegawai berdasarkan peta jabatan struktur organisasi yang simple dengan JF bidang Perdagangan

• Telah dilakukan Perhitungan formasi jabatan yang menunjang kinerja utama organisasi

• Telah dilakukan Perhitungan kebutuhan pegawai sesuai kebutuhan organisasi

c. Proses Penerimaan Pegawai Transparan, Objektif, Akuntabel, Dan Bebas KKN

• Pengumuman Penerimaan, persyaratan, dan hasil seleksi diinformasikan kepada masyarakat secara luas

d. Indeks Profesionalisme ASN

• Indeks Profesionalisme ASN Kementerian Perdagangan untuk tahun 2020 telah diperbaharui data pegawainya dan dilakukan rekon data SIPEG dengan data SAPK BKN

• Penetapan Kinerja Individu tertelusur sesuai dengan target organisasi • Telah disusun SKP Tahunan, Bulanan, dan Harian dalam sistem online

SKP

• Telah dilakukan monitoring dan evaluasi

• Telah dilakukan pengukuran kinerja individu secara berkala

e. Pemanfaatan Laporan Kinerja Harian selama Work From Home (WFH) • Laporan hasil kinerja harian akan mempengaruhi nilai capaian bulanan

pegawai

f. Penegakan Aturan Disiplin/Kode Etik/Kode Perilaku Pegawai • PemberianPenghargaan Satya Lencana

• Penegakan PP 53/2010 g. Sistem Informasi Kepegawaian

• Pemutakhiran E-SIASN

• Absensi online bagi pegawai WFH • Aplikasi Beasiswa

(32)

20

6. Pokja Penataan Akuntabilitas

a. Pemetaan Tujuan dan Sasaran Strategis b. Review Indikator Kinerja Unit Kerja

• Pada bulan September 2020, Tim Inspektorat Jenderal melakukan pendampingan dan reviu atas Perjanjian Kinerja Unit Kerja di lingkungan Kementerian Perdagangan.

• Hasil reviu tersebut adalah rekomendasi perubahan/revisi Indikator Kinerja yang digunakan pada Perkin di lingkungan Kemendag, sehingga menjadi lebih relevan dan cukup untuk merepresentasikan keberhasilan unit kerja di lingkungan Kemendag.

• Perbaikan indikator kinerja hasil reviu diadopsi dalam penyusunan Renstra Unit Kerja Eselon I Tahun 2020-2024 dan Perjanjian Kinerja Tahun 2021.

• Progress dan bukti dukung perbaikan indikator kinerja yang telah dilakukan (matriks semula-menjadi) dapat dilihat pada tautan dokumen SAKIP masing-masing Eselon I yang ada di Slide sebelumnya (sebagai contoh Matriks Perbaikan Indikator Kinerja Setjen).

c. Mekanisme Monitoring Dan Evaluasi Kinerja

Aplikasi e-Monitoring Online Kementerian Perdagangan dirancang untuk mengakomodir kebutuhan pengumpulan data dan pemantauan kinerja sasaran strategis, program, kegiatan dan output, serta mensinkronisasi data tersebut dengan capaian kinerja anggaran. (http://emon.kemendag.go.id/)

• Dashboard RealisasiAnggaran

• Dashboard Evaluasi Kinerja Anggaran • Sinkronisasi Data IKU & RKA-K/L

• Entri Data Capaian Kinerja Eselon II Per Triwulan • Monitoring Capaian IKU Eselon II Per Triwulan 7. Pokja Penguatan Pengawasan

a. Penetapan Peta Resiko dalam SPIP

b. Implementasi bentuk pengawasan d Kementerian Perdagangan c. Penanganan Benturan Kepentingan di Kementerian Perdagangan d. Pengusulan 4 unit dalam Zona Integritas, yaitu:

• BBPPEI

• Direktorat Metrologi • Pusdiklat Perdagangan

• Dit. Standardisasi dan Perlindungan Mutu e. SOP Makro Pengaduan Masyarakat

f. Sistem Penanganan Pengaduan Pelayanan Publik Nasional (SP4N) LAPOR! adalah sistem yang terintegrasi dalam pengelolaan pengaduan secara berjenjang pada setiap penyelenggara dalam kerangka system informasi pelayanan publik. Sistem ini dikelola oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, serta diawasi oleh Kantor Staf

(33)

21

Presiden dan Ombudsman Republik Indonesia, dan dapat diakses melalui tautan: https://www.lapor.go.id

8. Pokja Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik

a. Perbaikan sarana pelayanan seperti ruang tunggu, system antrian, ruang konsultasi, dan sarana pengaduan.

b. Pelayanan publik di Ditjen Perdagangan Luar Negeri telah beralih ke e-goverment (website ditjendaglu, e-ska, inatrade, system manajemen blanko on-line)

c. Pelayanan perizinan sudah terintegrasi dengan OSS d. Pelayanan publik dalam menghadapi masa pandemic

• UPTP I – perdagangan luar negeri melayani konsultasi daring terkait pelayanan perizinan melalui media whatsapp atau website inatrade • Kegiatan/ program penyebaran informasi (forum group discussion, public

hearing, oral hearing, sosialisasi, seminar, dll) dilakukan melalui media elektronik seperti youtube live, zoom, dll;

• Koordinasi internal/eksternal selama dalam masa pandemic dilakukan melalui media elektronik (via zoom) atau mix antarafisik dan media elektronik

• Penugasan personel disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku dan mengutamakan protokol kesehatan.

IK 2: Nilai Hasil Evaluasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Evaluasi atas Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah berpedoman pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 12 tahun 2015 tentang pedoman Evaluasi atas Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Tujuan dari pelaksanaan evaluasi SAKIP untuk menilai tingkat akuntabilitas kinerja atau pertanggungjawaban atas hasil (outcome) terhadap penggunaan anggaran dalam rangka mewujudkan pemerintah yang berorientasi kepada hasil (result oriented goverment) serta memberikan saran perbaikan.

Terdapat 4 komponen penilaian dalam evaluasi SAKIP dengan bobot yag berbeda, yaitu:

1. Perencanaan Kinerja (Bobot 30%); 2. Pengukuran Kinerja (Bobot 25%); 3. Pelaporan Kinerja (Bobot 15%); 4. Evaluasi Internal (Bobot 10%); 5. Capaian Kinerja (Bobot 20%).

Meski di masa pandemi COVID-19 yang membatasi kegiatan perkantoran, kegiatan evaluasi SAKIP Kementerian Perdagangan masih tetap dijalankan dengan metode virtual. Pada tahun 2020, periode pelaksanaan Evaluasi SAKIP oleh Tim Evaluator Kementerian PAN dan RB dilaksanakan selama 30 (tiga puluh) hari kerja mulai tanggal 12 Oktober 2020. Hingga saat laporan ini disusun nilai akhir evaluasi SAKIP

(34)

22

Kemendag belum ditetapkan oleh Kementerian PAN-RB, namun berdasarkan hasil sementara Kementerian Perdagangan diprediksi memperoleh nilai 73,50 atau predikat BB. Apabila dibandingan dengan tahun sebelumnya ini merupakan penurunan, meskipun hanya kurang dari 1 poin (menurun 0,84 nilai). Nilai 73,50 masih dikategorikan Predikat BB, sehingga jika dibandingkan dengan target Perjanjian Kinerja Setjen Tahun 2020, yaitu Predikat A dengan nilai minimal 80, maka persentase capaian kinerja Nilai Evaluasi SAKIP Kemendag adalah 91,88%. Nilai Hasil Evaluasi SAKIP tersebut juga masih bersifat sementara dikarenakan baru disampaikan oleh Tim Evaluator Kementerian PAN-RB secara lisan pada sela-sela pertemuan rapat koordinasi. Sehingga, Sekretariat Jenderal masih berkesempatan untuk melakukan upaya-upaya perbaikan untuk meningkatkan nilai akhir hasil Evalausi SAKIP Kementerian Perdagangan.

Meskipun nilai sementara Evaluasi SAKIP Kemendag Tahun 2020 mengalami sedikit penurunan, secara umum hasil Evaluasi SAKIP Kemendag dari tahun ke tahun cenderung stabil. Rincian perkembangan nilai SAKIP Kemendag selama 5 tahun terakhir adalah sebagai berikut:

Tabel 3-1 Perkembangan Nilai Hasil Evaluasi SAKIP Kementerian Perdagangan Tahun 2016-2020

Sumber: Hasil Evaluasi SAKIP oleh Kementerian PAN-RB

Dalam rangka menjamin kualitas penyelenggaraan SAKIP di lingkungan Kementerian Perdagangan, pada tahun 2020 Sekretariat Jenderal telah melaksanakan rangkaian kegiatan pendukung, diantaranya adalah:

1. Penyusunan Laporan Kinerja Tahun 2019 (pada tingkat Kementerian, Eselon I, dan Eselon II).

2. Penyusunan Rencana Strategis Tahun 2020-2024 pada tingkat Kementerian dan seluruh unit Eselon I.

73,38 73,04 74,04 74,34 73,5 2016 2017 2018 2019 2020*

(35)

23

3. Penyusunan Perjanjian Kinerja Tahun 2020 (pada tingkat Kementerian, Eselon I, dan Eselon II).

4. Penyusunan Laporan Triwulanan Tahun 2020 dan Pengukuran Pencapaian Kinerja pada tingkat Kementerian dan Eselon I.

5. Pemantauan Kinerja Secara Elektronik, baik melalui aplikasi E-Monitoring Online Kemendag maupun website SMART Kemenkeu.

6. Evaluasi SAKIP Internal yang dilakukan APIP Kementerian Perdagangan. 7. Pada TA 2020, Pemerintah melakukan pemotongan anggaran K/L dalam rangka

penanganan pandemi COVID-19 dan pemulihan ekonomi nasional. Dengan adanya kebijakan tersebut, Sekretariat Jenderal mengkoordinasikan refocusing dan realokasi anggaran di Kementerian Perdagangan dengan meningkatkan efisiensi anggaran dan efektivitas program/kegiatan, sehingga target indikator kinerja tetap dapat terpenuhi.

Berdasarkan hasil evaluasi Tim Evaluator Kementerian PAN-RB masih ditemukan sejumlah catatan atas pelaksanaan SAKIP di Kementerian Perdagangan yang menyebabkan target kinerja tahun 2020 untuk sementara ini belum tercapai, diantaranya adalah:

1. Penggambaran kinerja dan indikator kinerja pada tingkat unit kerja yang ditetapkan belum sepenuhnya memenuhi kriteria terukur, relevan, dan cukup. 2. Perjanjian kinerja belum sepenuhnya menjanjikan kinerja atau kondisi terukur

yang seharusnya terjadi pada satu periode. Hal ini dikarenakan sebagian unit kerja belum menyajikan target kinerja pada periode tertentu.

3. Penjenjangan kinerja antar level jabatan belum sepenuhnya sesuai dengan levelnya, sehingga belum tampak hubungan kausalitas antar level jabatan untuk mencapai kinerja utama instansi.

4. Aplikasi monitoring dan evaluasi yang ada di Kemendag sudah berjalan, namun monev yang dilakukan lebih banyak terkait dengan realisasi penganggaran belum sepenuhnya memberikan informasi sejauh mana progress kinerja yang ada di unit teknis.

5. Evaluasi akuntabilitas kinerja yang dilakukan oleh Inspektorat Jenderal belum mampu mendorong adanya perbaikan penerapan kinerja di unit kerja.

6. Evaluasi progam yang dilakukan sebatas menilai capaian pelaksanaan dan penyerapan anggaran belum berprinsip pada efektivitas dan efisiensi dari program yang dimiliki.

Menindaklanjuti hasil temuan sementara Tim Evaluator Kementerian PAN-RB, Sekretariat Jenderal telah berkoordinasi dengan Inspektorat Jenderal dan seluruh Unit Eselon I untuk memperbaiki dokumen-dokumen SAKIP di lingkungan Kementerian Perdagangan, diantaranya adalah:

1. Seluruh IK (indikator kinerja) pada dokumen-dokumen SAKIP (Renstra, Formulir IKU, dan Perjanjian Kinerja) sudah diperbaiki dan diselaraskan dengan mengacu

(36)

24

pada hasil evaluasi SAKIP dan prinsip-prinsip dalam RSPP (Redesain Sistem Perencanaan dan Penganggaran).

2. Revisi Perjanjian Kinerja Tahun 2020 di lingkungan Kementerian Perdagangan sesuai dengan hasil evaluasi SAKIP pada bulan Oktober 2020. Hal ini mengakibatkan perubahan (revisi) Perjanjian Kinerja pada tahun 2020 telah dilakukan sebanyak 2 (dua) kali dalam satu periode tahun anggaran. Dimana sebelumya revisi juga dilakukan pada bulan Juni 2020 untuk mengadopsi target-target kinerja pada Rencana Strategis Kementerian Perdagangan Tahun 2020-2024 dan mengantisipasi realokasi/refocussing anggaran sebagai dampak penanganan COVID-19.

3. Seluruh Unit Eselon I Kemendag menyusun Rencana Strategis Tahun 2020-2024 Tingkat Unit Eselon I.

4. Menyusun Perjanjian Kinerja Tahun 2021 dan Laporan Kinerja Tahun 2020 di lingkungan Kementerian Perdagangan (tingkat K/L, Unit Eselon I dan II) dengan memperhatikan performance cascade untuk setiap tingkatan unit kerja.

5. Menyusun Rencana Aksi dalam rangka Revisi Permendag Nomor 46 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Perdagangan Tahun 2020-2024 terutama berkaitan dengan indicator kinerja dan kesesuaian target-target kinerja dengan perkembangan/kondisi terkini.

6. Menyusun Rencana Aksi dalam rangka Revisi Kepmendag Nomor 794 Tahun 2015 tentang Pedoman Penyusunan Dokumen SAKIP di Lingkungan Kementerian Perdagangan dengan memperhatikan kebijakan-kebijakan terkini terkait SAKIP.

7. Menyusun Rencana Aksi dalam rangka penyempurnaan aplikasi monitoring dan evaluasi kinerja. Rencana pengembangan aplikasi e-Monitoring Kemendag ke depan akan lebih difokuskan pada pemantauan dan pengukuran kinerja sesuai dengan target di dokumen SAKIP. Sedangkan monev anggaran akan dikerjakan dengan aplikasi lain dari Kementerian Keuangan (Sistem Monitoring Anggaran Terpadu/SMART). Selain itu, akan diupayakan proses integrasi antara pengukuran kinerja pada dokumen SAKIP dengan Sasaran Kerja Pegawai. 8. Dokumen-dokumen SAKIP yang telah disusun atau diperbaiki diunggah pada

website resmi Kemendag atau Eselon I agar dapat diakses oleh publik.

Melalui perbaikan-perbaikan yang telah dan sedang dilakasanakan oleh Sekretariat Jenderal, nilai akhir hasil evaluasi SAKIP Kementerian Perdagangan diharapkan dapat meningkat lebih baik daripada tahun sebelumnya atau bahkan dapat mencapai target nilai 80 atau predikat A sesuai dengan target pada Perjanjian Kinerja Tahun 2020.

(37)

25

Sasaran Program 2:

Meningkatnya Kapabilitas Kinerja Organisasi Kementerian Perdagangan yang Inovatif dan Responsif

NO INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN

(1) (2) (3) (3) (4)

3 Nilai Capaian Kinerja Organisasi Nilai 90 94,05 104,5 %

IK 3: Nilai Capaian Kinerja Organisasi

Nilai Capaian Kinerja Organisasi Kementerian Perdagangan Tahun 2020 ditentukan oleh Nilai Kinerja Anggaran sebagaimana ditetapkan dalam Keputusan Menteri Keuangan Nomor 118/KMK.02/2021 tentang Penetapan Kementerian Negara/Lembaga yang diberikan Penghargaan Atas Kinerja Anggaran Kementerian Negara/Lembaga Tahun Anggaran 2020. Pengukuran Nilai Kinerja Anggaran itu sendiri merupakan gabungan dari 2 (dua) komponen penilaian, yaitu: nilai SMART (Sistem Monitoring Anggaran Terpadu) dengan bobot 60 persen dan nilai IKPA (Indikator Kinerja Pelaksanaan Angggaran) dengan bobot 40 persen. Berdasarkan KMK Nomor 118 Tahun 2021, Kementerian Perdagangan memperoleh Nilai Kinerja Anggaran TA 2020 sebesar 94,05 dengan kategori “SANGAT BAIK” serta berhasil menduduki peringkat 9 dari 16 Kementerian Negara/Lembaga (K/L) dengan kategori pagu anggaran sedang. Dengan nilai kinerja tersebut, Sekretariat Jenderal telah berhasil melampaui target nilai 90 dalam Perjanjian Kinerja TA 2020 dengan persentase capaian 104,5 persen.

Meskipun pengukuran nilai SMART dan IKPA masing-masing sudah dilakukan dari tahun 2017 dan 2018, penetapan Nilai Kinerja Anggaran (NKA) sebagai Nilai Capaian Kinerja Organisasi yang merupakan Indikator Kinerja Program Sekretariat Jenderal baru dilakukan pada tahun 2020 sehingga tidak terdapat pembandingan dengan data kinerja tahun sebelumnya.

Pertimbangan menggunakan NKA sebagai Nilai Kinerja Organisasi Kementerian Perdagangan disebabkan oleh karaker NKA itu sendiri yang cukup representatif dan komprehensif dalam melakukan penilaian kinerja meliputi berbagai aspek, mulai dari pengelolaan keuangan, penyerapan anggaran, konsistensi, efisiensi, hingga efektivitas capaian output dan Indikator Kinerja Utama (IKU). NKA juga merupakan salah satu komponen dalam penetapan besaran tunjangan kinerja bagi pegawai Kementerian Perdagangan sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 108 Tahun 2017 tentang Penerapan Jam Kerja dan Pedoman Pembayaran Tunjangan Kinerja Pegawai di Lingkungan Kementerian Perdagangan.

(38)

26

Nilai SMART

Pengukuran nilai SMART dilakukan berdasarkan hasil Evaluasi Kinerja Anggaran (EKA) sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 214 Tahun 2017 tentang Pengukuran dan Evaluasi Kinerja atas Pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga. Penilaian EKA/SMART dilakukan secara berjenjang pada 3 (tiga) tingkatan, yaitu: Satker; Eselon I; dan K/L. Nilai akhir EKA Kementerian Perdagangan sebagaimana dipantau melalui website aplikasi SMART adalah 97,01 dengan predikat “SANGAT BAIK”.

Gambar 3-4 Nilai Capaian Sasaran Strategis dan Rata-rata Nilai EKA Eselon I Kementerian Perdagangan Tahun 2020

Sumber: Diolah dari SMART Kementerian Keuangan (http://monev.anggaran.kemenkeu.go.id/smart)

Nilai SMART Kementerian Perdagangan tahun 2020 sebesar 97,01 menunjukkan peningkatan 3,30 persen dibandingkan nilai SMART tahun lalu, yaitu 93,91. Perkembangan nilai SMART Kementerian Perdagangan selama 5 tahun terakhir menunjukkan tren positif. Peningkatan nilai SMART secara drastis terjadi pada tahun 2017 dan 2018, dimana masing-masing mencatatkan peningkatan 16,28% dan 11,67%. Hal ini dikarenakan pada periode tersebut Sekretariat Jenderal melakukan sosialisasi dan pendampingan pengisian aplikasi SMART secara gencar sehingga terjadi peningkatan kepatuhan dan kesadaran dari unit-unit kerja untuk melaporkan capaian kinerja output, indikator kinerja dan anggaran melalui aplikasi SMART. Pengukuran Nilai Evaluasi Kinerja Anggaran (EKA) Kementerian Perdagangan diatas merupakan gabungan dari dua komponen penilaian, yaitu: Capaian Sasaran Strategis (Aspek Manfaat) dan Rata-rata Nilai Evaluasi Kinerja Anggaran Eselon I dengan bobot sama besar masing-masing 50%. Nilai komponen-komponen tersebut pada tahun 2020 adalah sebagai berikut:

91 92 93 94 95 96 97 98 99 100

CSS Rata2 NKA Eselon I

100

(39)

27

a. Aspek Manfaat/Capaian Sasaran Strategis (CSS) dengan nilai 100 yang diperoleh dari rata-rata persentase capaian seluruh Indikator Kinerja Utama di tingkat Kementerian.

b. Rata-rata Nilai Evaluasi Kinerja Anggaran Eselon I dengan nilai 94,02. Komponen Nilai EKA Eselon I terdiri dari 2 (dua) unsur, yaitu: (1) Nilai Kinerja Manfaat dan Implementasi; serta (2) Rata-rata nilai kinerja satker, dengan bobot masing-masing 50 persen. Nilai Kinerja Manfaat dan Implementasi terbagi lagi ke dalam 2 (dua) aspek penilaian, yaitu: Aspek Manfaat Sasaran Program dan Aspek Implementasi dengan bobot masing-masing 66,7 persen dan 33,3 persen.

Gambar 3-5 Rata-rata Nilai Evaluasi Kinerja Anggaran Per Unit Eselon I Kementerian Perdagangan Tahun 2020

Sumber: Diolah dari SMART Kementerian Keuangan (http://monev.anggaran.kemenkeu.go.id/smart)

Nilai Kinerja Aspek Manfaat Capaian Sasaran Program merupakan rata-rata persentase capaian seluruh Indikator Kinerja Program di tingkat Eselon I. Sementara Nilai Aspek Implementasi dan Rata-rata Nilai Kinerja Satker merupakan gabungan dari 4 (empat) aspek implementasi anggaran, yaitu: Capaian Keluaran dengan bobot 43,5%; Efisiensi dengan bobot 28,6%; Konsistensi Penyerapan Anggaran terhadap Perencanaan dengan bobot 18,2%, serta Penyerapan Anggaran dengan bobot 9,7%.

86 88 90 92 94 96 98 Bappeti ditjen Ppi Bp3 Ditjen PKTN Itjen Ditjen pen ditjen daglu ditjen pdn setjen Series1 97,94 97,25 96,16 94,99 94,56 94,47 90,56 90,19 90,1

(40)

28

Gambar 3-6 Bagan Proporsi dan Unsur Nilai Evaluasi Kinerja Anggaran/SMART

Sumber: Peraturan Menteri Keuangan Nomor 214 Tahun 2017

Dalam rangka menjamin kualitas kinerja anggaran di Kementerian Perdagangan, Sekretariat Jenderal secara berkala (triwulanan) melakukan rapat koordinasi secara virtual untuk melakukan pendampingan teknis pengisian aplikasi SMART dengan mengundang seluruh satker Kementerian Perdagangan, termasuk Satker Perangkat Daerah (SKPD) penerima Dana Dekonsentrasi (SKPD Provinsi) dan Tugas Pembantuan (SKPD Kabupaten/Kota).

Nilai IKPA

Selain nilai evaluasi kinerja anggaran, Sekretariat Jenderal juga memantau perkembangan nilai Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA). IKPA adalah indikator yang ditetapkan oleh Kementerian Keuangan selaku Bendahara Umum Nasional (BUN) untuk mengukur kualitas pelaksanaan anggaran belanja Kementerian Negara/Lembaga dari sisi kesesuaian terhadap perencanaan, efektivitas pelaksanaan anggaran, efisiensi pelaksanaan anggaran, dan kepatuhan terhadap regulasi.

Tujuan Pengukuran Kinerja dengan IKPA antara lain:

a. Kelancaran Pelaksanaan Anggaran (Pembayaran / Realisasi Anggaran, Penyampaian Data Kontrak, Penyelesaian Tagihan, SPM yang Akurat, Kebijakan Dispensasi SPM).

b. Mendukung Manajemen Kas (Pengelolaan UP/TUP, Revisi DIPA, Renkas/RPD, Deviasi Halaman III DIPA, Retur SP2D).

c. Meningkatkan Kualitas Laporan Keuangan (LKKL/LKPP) Penyampaian LPJ Bendahara dan Penyelesaian Pagu Minus Belanja.

(41)

29

d. Panduan penilaian berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 195 Tahun 2018 tentang Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Belanja Kementerian Negara/Lembaga.

Komponen penilaian IKPA terdiri dari 13 unsur dengan bobot yang berbeda-beda. Ke-13 unsur penilaian IKPA tersebut adalah:

Tabel 3-2 Bobot Penilaian IKPA

Sumber: Peraturan Menteri Keuangan Nomor 195 Tahun 2018

Berbagai dukungan dan hambatan dihadapi oleh Sekretariat Jenderal dalam rangka peningkatan kualitas pelaksanaan anggaran, diantaranya adalah:

Faktor Pendukung:

- Dengan adanya pengukuran kinerja melalui IKPA maka akan terjamin tercapainya keluaran/output (output delivery).

- Membantu para pimpinan ataupun KPA dalam mengambil keputusan manajerial untuk mempercepat kinerja pengelolaan keuangan yang menjadi salah satu factor pendukung tercapainya kinerja teknis.

Faktor Penghambat:

- Penyampaian Data Kontrak yang masih belum tepat waktu. - Pengelolaan UP yang masih belum sesuai.

- Masih kurang cermatnya SPM yang disampaikan sehingga masih banyak terdapat kesalahan.

- Kurangnya pemahaman pengelola terhadap mekanisme pencairan,

NO INDIKATOR BOBOT 2018 BOBOT 2019 BOBOT 2020

1 Penyerapan Anggaran 20% 20% 15%

2 Data Kontrak 15% 15% 15%

3 Penyelesaian Tagihan 15% 15% 12%

4 Konfirmasi Capaian Output - - 10%

5 Pengelolaan UP dan TUP 10% 10% 8%

6 Revisi DIPA 5% 5% 5%

7 Deviasi Halaman III DIPA 5% 5% 5%

8 LPJ Bendahara 5% 5% 5% 9 Renkas 5% 5% 5% 10 Kesalahan SPM 6% 6% 5% 11 Retur SP2D 6% 6% 5% 12 Pagu Minus 5% 5% 5% 13 Dispensasi SPM 5% 5% 5%

(42)

30

- Masih terdapat perencanaan kegiatan yang kurang memadai yang ditandai dengan masih banyaknya pengajuan usulan revisi anggaran.

- Adanya pandemi COVID-19 sejak Maret 2020.

Untuk peningkatan kualitas pelaksanaan anggaran yang diukur melalui nilai IKPA, Sekretariat Jenderal melakukan Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran melalui rapat koordinasi setiap bulan dengan Sekretaris Unit Eselon I dan Eselon II di lingkungan Sekretariat Jenderal.

Tabel 3-3 Capaian Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA) Kementerian Perdagangan Tahun 2020

Sumber: Hasil Evaluasi Pelaksanaan Anggaran (EPA) oleh Kementerian Keuangan

Nilai IKPA Kementerian Perdagangan pada tahun 2020 adalah 91,27. Nilai tersebut menunjukkan peningkatan dibandingkan nilai IKPA pada tahun 2018 dan 2019, masing-masing sebesar 90,25 dan 90,46.

Gambar 3-7 Perkembangan Nilai IKPA Kementerian Perdagangan Tahun 2018 – 2020

Sumber: Hasil Evaluasi Pelaksanaan Anggaran (EPA) oleh Kementerian Keuangan

90,25

90,46

91,27

Gambar

Tabel 2-1 Pagu Anggaran Sekretariat Jenderal Tahun 2020
Tabel 2-2 Perubahan Lampiran Perjanjian Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2020
Gambar 3-1 Perkembangan Indeks Reformasi Birokrasi Kementerian Perdagangan   Tahun 2016 - 2020
Gambar 3-2 Delapan Area Perubahan Reformasi Birokrasi
+7

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Karakteristik pembungaan pada tetua betina (galur A) antara lain ukuran putik dan tangkai putik, eksersi kepala putik, dan persentase yang tinggi, periode reseptivitas putik yang

Untuk menentukan sumbangan kemampuan memori dan motivasi belajar biologi terhadap hasil belajar biologi ranah kognitif siswa SMA Negeri 2 Madiun secara

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (Berita

para leluhur masih memainkan peran penting di dalam kehidupan masyarakat yang pada.. saat yang sama bisa memeluk agama-agama besar lain seperti Kekristenan,

Berdasarkan hasil pembahasan dan analisis di atas peneliti dapat menyimpulkan bahwa penerapan konseling realitas dapat membantu untuk mengatasi siswa yang mempunyai

!itik&titik yang digunakan dalam layar dinyatakan dalam persentase dari luas /ilayah yang dikelolanya* #isalnya0 799 dot adalah /arna solid0 dan ;9 dot adalah daerah

Untuk mencapai kinerja organisasi yang terukur, sebagai uraian dari tugas dan fungsi Sekretariat Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan, pada awal tahun 2020 Pusdatin

Secara umum Nilai Pencapaian Sasaran Strategis (NPSS) Sekretariat Jenderal Tahun 2017 sebesar 100,58%. Terdapat 9 Sasaran Strategis yang nilainya di atas 100%,