• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN FLASH SWISHMAX SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN STATISTIKA MATEMATIKA I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGGUNAAN FLASH SWISHMAX SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN STATISTIKA MATEMATIKA I"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBELAJARAN STATISTIKA MATEMATIKA I

Andhika Ayu Wulandari dan Afif Afghohani

Abstrak:Statistika Matematika I adalah mata kuliah wajib di Program Studi Matematika dan Pendidikan

Matematika yang sangat luas penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari. Akan tetapi, berdasarkan data nilai Statistika Matematika I mahasiswa semester IV Tahun Ajaran 2012/2013 menunjukkan bahwa 54,6% mahasiswa belum memberikan hasil yang memuaskan dan 56% diantaranya menyatakan bahwa  penyebab rendahnya nilai Statistika Matematika I karena media pembelajaran yang kurang menarik. Peneliti mencoba menerapkan media

Flash SWiShmax dalam proses pembelajaran. Tujuan dari penelitian ini adalah ingin melihat bagaimana implikasi penggunaan Flash SWiSHmax sebagai media pembelajaran Statistika Matematika I terhadap prestasi belajar mahasiswa. Berdasarkan sampling yang dilakukan oleh peneliti, diperoleh 2 kelas sebagai sampel yaitu kelas 4C dan 4D. Dengan menggunakan data hasil pre-test dengan materi ruang sampel, disimpulkan bahwa kedua kelas  dalam  keadaan  seimbang  sebelum  media Flash SWiSHmax  digunakan  sebagai  media  pembelajaran. Kelas 4C menggunakan media Flash SWiSHmax dalam pembelajaran, dan kelas 4D menggunakan pembelajaran konvensional). Media Flash SWiSHmax dapat digunakan dengan baik selama pembelajaran. Mahasiswa antusias dengan media  yang digunakan  dan berdasarkan analisa  data hasil  post-test  dengan uji-t,  disimpulkan bahwa penggunaan Flash SWiSHmax sebagai media pembelajaran Statistika Matematika I efektif untuk meningkatkan prestasibelajar mahasiswa.

Kata kunci: Flash SWiSHmax, media  pembelajaran, prestasi  belajar

PENDAHULUAN

Statistika  Matematika  I  adalah  mata  kuliah wajib di Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas  Veteran  Bangun  Nusantara  Sukoharjo yang  dilaksanakan  pada  semester   4.  Tujuan pembelajaran  Statistika  Matematika  I  adalah  agar mahasiswa mengerti konsep teori peluang, mengenali model-model  distribusi  peluang  yang  terkenal,  dan dapat  menerapkannya  pada  kehidupan  sehari-hari. Dengan kata lain bahwa mata kuliah ini sangat luas penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari namun membutuhkan penguasaan logika dan kalkulus yang memadai. Mengingat pentingnya mata kuliah Statistika Matematika,  maka  dosen  sebagai  fasilitator  dalam proses  pembelajar an  harus  selalu  berupaya

meningkatkan kinerja dan profesionalitas dosen. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mencari inovasi baru yang  dapat  meningkatkan  ketertarikan  mahasiswa pada mata kuliah Statistika Matematika I yang pada akhirnya  diharapkan  dapat  meningkatkan  prestasi belajar  mahasiswa.

Data nilai Statistika Matematika I pada Tahun Ajaran  2012/2013  menunjukkan  bahwa  54,6% maha siswa  belum  mendapatka n  hasil  yang memuaskan.  Hal ini mendorong peneliti untuk lebih lanjut mencari tau penyebab rendahnya hasil belajar mahasiswa pada perkuliahan Statistika Matematika I dengan  menyebar  angket  pada  50  mahasiswa semester  IV Tahun Ajaran 2012/2013.  Berdasarkan analisa  angket  yang  telah  dilakukan  diperoleh

(2)

kesimpulan bahwa 28 mahasiswa (56%) menganggap bahwa  hasil  belajar  Statistika  Matematika  I  yang kurang  memuaskan  disebabkan  karena  media pembelajaran  yang  dilakukan  oleh  dosen  kurang menarik.  Sedangkan  sisanya  22  mahasiswa  (44%) berpendapat bahwa materi sulit dipahami dan referensi sulit dicari. Oleh  karena itu, peneliti yang sekaligus sebagai  dosen  pengampu  Statistika  Matematika  I mencoba mencari alternatif media pembelajaran yang dianggap  lebih  ma mpu  menarik  ketertar ikan mahasiswa  pada  perkuliahan  Statistika  Matematika I.

Sharma, etc.  (2011) menyatakan  bahwa  guru seharusnya menggunakan teknologi elektronik dalam proses  belajar  mengajar  untuk  menghadapi  era perkembangan  teknologi  informasi  saat  ini.  Hal serupa  dijelaskan  Kustandi  &  Sutjipto  (2011)  yang mengemukaka n  bahwa   kemampuan  manusia memperoleh  ilmu  pengetahuan  atau  pengalaman belajar diperoleh dari indra penglihatan sebanyak 75%, melalui  indra  pendengaran  sebanyak  13%,  dan selebihnya  melalui  indra  lainnya.  Sihkabuden,  dkk (2005)  mengemukakan  bahwa  pembelajaran merupakan  sebuah  sistem  yang  berisi  komponen-komponen  yang  saling  berkaitan  atau  berhubungan satu sama lain. Komponen-komponen tersebut antara lain  adalah  tujuan  pembelajaran,  materi,  kegiatan pembelajaran, metode pembelajaran, alat dan sumber bela jar  yang  didala mnya  termasuk  media pembelajaran,  dan  penilaian  hasil  belajar.  Secara umum, pembelajaran digambarkan sebagai berikut:

Gambar 1. Komponen Pembelajaran

Sala h  satu  a spek  yang  menent ukan keberhasilan dalam belajar mengajar adalah pemilihan media  pembelajaran  yang  tepat.  Menurut  (Arsyad, 2006; Hamalik, 2008), media pembelajaran yang tepat dapat membangkitkan motivasi, keinginan minat, dan rangsangan  kepada  peserta  didik.  Pada  hakikatnya, media  pembelajaran  bukan  mer upakan  kunci keberhasilan  belajar.  Akan  tetapi,  keberhasilan penggunaan  media  yang  meliputi  isi  pesan,  cara menjelaskan pesan, dan karakteristik penerima pesan. Dengan  demikian dalam  memilih dan  menggunakan media,  perlu  diperhatikan   ketiga  faktor  tersebut. Apabila  ketiga  faktor  tersebut  mampu  diterapkan tentunya  akan  memberikan  hasil  yang  maksimal. Wibana  &  Mukti  (2001)  mengemukakan  beberapa keuntungan  yang  diperoleh  jika  media  diterpakan dalam  proses  belajar  mengajar  yaitu:  1)  guru mempunyai  kesempatan  yang  lebih  banyak  untuk memonitor  dan  membantu  siswa  yang  lemah,  2) keaktifan siswa akan meningkat dengan belajar sendiri melalui  media  yang  digunakan,  3)  siswa  dapat menyesuaikan  gaya  dan  kecepatan  belajar  masing-masing  untuk  mengoptimalkan  hasil  belajar  yang diperoleh.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat   ini  mendorong  peneliti  unt uk  berusaha

TUJUAN MATERI

EVALUASI METODE

MEDIA PEMBELAJARAN

(3)

melaksanakan  proses  pembelajaran  yang  berbasis ICT dengan memanfaatkan multimedia sebagai media pembelajaran. Salah satu media yang dianggap mampu meningkatkan ketertarikan mahasiswa adalah dengan menggunakan  media  audio  visual  (Haryoko,  2009). Media  audio  visual  memiliki  kemampuan  untuk mengatasi  kelemahan  media  audio  ataupun  media visual saja (Kusumawardani, 2013). Salah satu media audio visual yang cukup mudah pembuatannya adalah dengan  menggunakan  aplikasi Flash SWiSHmax. Aplikasi ini digunakan untuk membuat animasi flash seperti  halnya Macromedia Flash MXFlash SWiSHmax  sangat  mudah  dipelajari  dan  dapat membuat  animasi  dengan  teks,  gambar,  grafik  dan suara  dalam  waktu  singkat  sehingga  materi  dapat disajikan  lebih  menarik  dan  terstruktur.  Selain  itu, dengan  media Flash SWiSHmax  mahasiswa  dapat mempelajari  materi  secara  berulang-ulang  karena dapat  dicopy  (di burning)  pada  CD  dalam  bentuk video. Flash SWiSHmax merupakan software untuk membuat animasi yang kompleks dalam waktu cepat. Hal lain yang menonjol dalam Flash SWiSHmax adalah hasil karya yang dapat dieksport kedalam format swf., yaitu  format  file  yang  digunakan  oleh Macromedia Flash sehingga animasi yang dibuat dapat dimainkan di setiap personal computer yang sudah  terinstalasi

Flash Player. Selain  itu, animasi Flash SWiSHmax

dapat disisipkan ke dalam halaman Web atau bahkan diimpor  ke  dalam  dokumen Microsoft PowerPoint

(Syarif, 2005).

Flash SWiSHmax  adalah  software  animasi flash  yang  dapat  digunakan  untuk  keperluan pembuatan  presentasi,  animasi,  website  serta  bisa dijadikan  tambahan  untuk  pembuatan  video  editing tanpa menggunakan Adobe Flash. SWiSHmax sangat mudah dipelajari karena koleksi script dan effectnya yang mudah dipahami dan di modifikasi. Kualitas flash

yang dihasilkan oleh SWiSHmax tidak kalah dengan yang  dihasilkan  oleh Macromedia Flash MX  atau

Adobe Flash.  Beberapa  keunggulan  dan  kelemahan

SWiSHmax  dikemukakan  oleh  (Haryono,  2007; Kaushilk (2008); Dodi dan Ikhsan, 2012; Kamaludin, 2013). Adapun keunggulan SWiSHmax adalah sebagai berikut: 1) relatif lebih mudah digunakan dibandingkan dengan Macromedia Flash;  2)  sudah  dilengkapi dengan  berbagai  animasi  yang  menarik  dan  mudah dalam penggunaanya; 3) mampu menangani link antar objek  maupun  dokumen;  4) Flash SWiSHmax

memungkinkan melakukan import file aminasi seperti animasi flash dan dapat dipadukan dengan beberapa aplikasi program lain seperti Photoshop, Corel Draw; 5) animasi SWiSHmax dapat  diletakkan  langsung dalam  halaman  web.  Sedangkan  kekurangan Flash SWiSHmax antara  lain:  1)  memerlukan  peralatan khusus dalam penyajian; 2) memerlukan tenaga listrik; 3)  memerlukan  keterampilan  khusus  dan  kerja  tim dalam pembuatan.

Berdasarkan  hal-hal  yang  telah  diuraikan  di atas, dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini yaitu apakah penggunaan Flash SWiSHmax sebagai media  pembelajaran  Statistika  Matematika  I  dapat meningkatkan  prestasi  belajar  mahasiswa  semester IV Tahun Ajaran 2013/2014.

METODE

Penelitian  dilaksanakan  di  Program  Studi Pendidikan Matematika Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo pada semester IV Tahun Ajaran 2013/2014. Jenis penelitian ini adalah eksperimental semu (Quasi eksperimental) karena ditujukan untuk memperoleh informasi sebagai perkiraan informasi dari eksperimen  yang  sebenarnya  dalam  keadaan  yang tidak memungkinkan untuk mengontrol semua variabel yang  relevan  (Budiyono,  2003;  Sugiyono,  2011).

(4)

Sampling dilakukan  secara random  dengan memilih dua  kelas  sampel  dari  empat  kelas  yang  ada.  Pada penelitian ini diperoleh dua kelas sampel yaitu kelas 4C  sebagai  kelas  eksperimen  (kelas  dengan  media

Flash SWiSHmax) dan kelas 4D sebagai kelas kontrol (kelas dengan pembelajaran konvensional). Alat untuk memperoleh  informasi  tersebut  disebut  dengan instrumen penelitian (Budiyono, 2003; Sudjana, 2009; Sugiyono, 2011). Instrumen  yang digunakan adalah media Flash SWiSHmax, lembar  angket,  dan instrumen  soal pre-test dan post-test.  Keempat instrumen tersebut dinilai validitasnya oleh dua pakar. Validator 1 seorang ahli media yang menilai apakah media Flash SWiSHmax  dapat  digunakan  sebagai media  pembelajaran  Statistika  Matematika  I  dan validator  2  selaku  dosen  pengampu  Statistika  di Program  Studi  Pendidikan  Matematika  Universitas Widya Dharma Klaten  yang  menilai lembar angket, soal pre-test dan post-tets.

Teknik analisis data yang digunakan adalah uji-t  yang  dilakukan  dua  kali  yaitu  untuk  uji  prasyarat penelitian  dan uji  kesamaan rata-rata dua kelas. Uji prasyarat  penelitian  dilakukan  untuk  mengetahui apakah kedua kelas sampel dalam keadaan seimbang sebelum Flash SWiSHmax digunakan sebagai media pembelajaran. Sedangkan uji kesamaan rata-rata dua kelas  dilakukan  untuk  mengetahui  apakah  media

Flash SWiSHmax dapat meningkatkan prestasi belajar mahasiswa.  Sebelum  kedua  uji  ini  dilakukan, sebelumnya dilakukan uji normalitas dengan metode Lilliefors dan uji homogenitas variansi dengan metode Barltett. Semua uji hipotesis dilakukan dengan tingkat signifikansi 5%.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dapat dilaksanakan dengan lancar dan media dapat digunakan dengan baik. Mahasiswa

lebih antusias mengikuti perkuliahan dibandingkan saat pembelajaran dengan  pendekatan konvensional.  Hal ini terlihat dari banyaknya mahasiswa yang berminat untuk  mengcopy  media  sebagai  salah  satu  bahan belajar.  Berdasarkan penilaian dari validator, secara keseluruhan media sudah baik. Akan tetapi, perlu ada beberapa  tambahan icon  seperti icon home  untuk memudahkan  pengguna  kembali  ke  menu  utama seperti terlihat pada gambar 2 berikut:

Gambar 2. Scene home

Pada icon home di  atas, disediakan beberapa link  untuk  memudahkan  pengguna  menggunakan media.  Misalnya  jika  pengguna  ingin  mempelajari “peluang  bersyarat”,  maka  pengguna  dapat  masuk link “peluang bersyarat” secara langsung tanpa harus membuka  materi  “probabilitas  peluang”  terlebih dahulu.

(5)

Pada  setiap scene  dilengkapi  dengan icon homenext,  dan back  seperti  ditunjukkan  contoh

scene 1 pada gambar 3 di atas. Hal ini bertujuan untuk memudahkan  pengguna  mempelajari  Statistika Matematika 1 dengan masuk ke link yang diinginkan. Sedangkan  untuk  instrumen  soal,  validator menilai bahwa 6 soal pre-test valid dan 1 soal tidak valid  karena  tidak  berhubungan  dengan  kehidupan sehari-hari.  Untuk  soal  post-test,  validator  menilai bahwa soal nomor 2 tidak valid karena kalimat soal ambigu  dan  sulit  dipahami.  Oleh  karena  itu,  dalam penelitian  digunakan  5  soal  pre-test  dan  post  test sebagai instrumen pengumpul data.

Data  nilai  pre-test  dengan  materi  “ruang sampel” digunakan sebagai  data  kemampuan awal. Data ini digunakan uji keseimbangan karena pada saat materi  ruang  sampel  diajarkan,  kedua  kelas  sampel belum menggunakan media Flash SWiSHmax dalam proses  pembelajaran  Statistika  Matematika  I. Sehingga  data  ini  dapat  digunakan  untuk  melihat bagaimana  implikasi  penggunaan Flash SWiSHmax

sebagai  media  pembelajaran  Statistika  Matematika terhadap  prestasi  belajar  mahasiswa.  Deskriptif statistik data kemampuan awal kedua kelas disajikan pada tabel 2 berikut:

Tabel 2. Deskriptif Statistik Data Kemampuan Awal

Data  hasil  pre-test  yang  telah  diperoleh kemudian  dianalisis  dengan  uji  t.  Berdasarkan  uji asumsi  disimpulkan  bahwa  kedua  kelas  sampel berdistribusi normal dan variansi kedua kelas sampel homogen. Sedangkan dari analisis  data dengan uji-t

disimpulkan  bahwa  t  =  -0,2124  Ï  DK,  maka  H0 diterima. Ini  berarti bahwa  kelas 4C  dan 4D  dalam keadaan seimbangan sebelum kelas 4C menggunakan media Flash SWiSHmax.

Pada   penelitian  ini,  untuk  menget ahui bagaimana  implikasi  penggunaan Flash SWiSHmax

sebagai media pembelajaran Statistika Matematika I terhadap prestasi belajar mahasiswa, dilakukan analisis data nilai hasil post-test dengan materi “probabilitas”. Deskripstif  statistik  untuk  data  nilai  hasil  post-test disajikan dalam Tabel 3 berikut: Tabel 3. Deskriptif Statistik Data Prestasi Belajar Statistika Matematika I Mahasiswa Pada Materi “Probabilitas” Teknik analisis data untuk uji kesamaan rata-rata adalah uji-t. Sebelum uji-t dilakukan, maka terlebih dilakukan  uji  prasyarat  yaittu  uji  normalitas  dan homogenitas  variansi.  Berdasarkan  uji  normalitas dengan metode Lilliefors, diperoleh hasil yang disajikan pada tabel berikut: Tabel 4. Rangkuman Hasil Uji Normalitas Data Nilai Post-Test Sedangkan dari uji homogenitas variansi dengan metode Bartlett, diperoleh nilai statistik ÷2 = 2,5970 Ï DK, maka H0 diterima. Hal ini berarti bahwa variansi kedua kelas homogen. Setelah dilakukan uji-t dengan asumsi kedua populasi variansinya homogen diperoleh N Mean Std.  Deviation 4C  (eksperimen) 39 791,026 30,418 4D (kontrol) 31 792,903 43,451 Kelas nilai N Mean Std.  Deviation 4C  (eksperimen) 39 811,026 34,777 4D (kontrol) 31 762,581 23,940 Kelas nilai

Kelas L DK Kep ut usan  

H0

Kesim p ulan   Dist ribusi 4 C 

(ek sp erim en ) 0 ,1 1 1 7 0 ,1 4 1 8 7 4 dit erim a No rm al 4 D (k o n t ro l) 0 ,0 8 8 0 0 ,1 5 9 1 3 dit erim a No rm al

(6)

keputusan bahwa t = 6,606511 Î  DK, maka H0 ditolak. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa Kelas 4C dan  4D  mempunyai  nilai  rata-rata  post-test  yang berbeda.  Dilihat  dari  nilai  rata-rata  marginalnya, diketahui bahwa nilai rata-rata kelas 4C lebih besar dibandingkan kelas 4D. Dengan kata lain, penggunaan

Flash SWiSHmax sebagai  media  pembelajaran Statistika Matematika I dapat meningkatkan prestasi belajar  mahasiswa.

Hasil  penelitian  ini  mendukung  kesimpulan penelitian yang dilakukan oleh Haryoko (2009) yang menjelaskan  bahwa  pembelajaran  menggunakan media audio-visual lebih baik hasilnya dibanding dengan pembelajaran  memlalui  pendekatan  konvensional. Hasil yang sama juga diperoleh dari penelitian Kamaya (2011) yang  menunjukkan bahwa Flash SWiSHmax

mampu meningkatkan hasil belajar siswa dibandingkan dengan media hasil teknologi cetak. Oleh karena itu, perubahan  paradigma  dalam  proses  pembelajaran perlu dilakukan, salah satunya dengan media audio-visual  seperti Flash SWiSHmax.

SIMPULAN

Berdasarkan  hasil  analisis  data   dan pembahasan  pada  bab  sebelumnya,  diperoleh kesimpulan  bahwa  penggunaan Flash SWiSHmax

sebagai media pembelajaran Statistika Matematika I dapat  meningkatkan  prestasi  belajar  mahasiswa. Selain itu, berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti selama proses pembelajaran, mahasiswa lebih antusias menggunakan media Flash SWiSHmax

dibandingkan pembelajaran secara konvensional.

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, A.  (2006). Media Pembelajaran.  Jakarta: Raja Grafindo Persada

Budiyono.  (2003).  Metodologi Peneli tian Pendidikan.  Surakarta:  UNS  Press

Dodi  dan  Ikhsan.  2012. Keunggulan SWiSHmax. ht t p : / / www. m-eduka s i. web . i d/ 2 01 2 / 04 / keunggulan-swishmax.html.

Hamalik,  O.  (2008). Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara

Haryoko, S. (2009). Efektivitas Pemanfaatan Media Audio-Visual  sebagai  Alternatif  Optimalisasi Model  Pembelajaran. Jurnal Edukasi@Elektro

Volume  5,  No.  1,  Maret  2009,  1-10. (j ournal .uny.ac. id/i ndex.php/j ee/art icle/ download/972/781)

Haryono, A.  (2007). Teknik Pembuatan Presentasi Menggunakan Powerpoint dan SWiSHmax. Bandung: Informatika

Kamaludin. (2013). Mengolah Informasi dalam Media Interaktif  Menggunakan Aplikasi  SWiSHmax. BACA: Jurnal Dokumentasi dan Informasi,

Volume 34,  No  1,  Juni  2013.  (htt p:// download.portalgaruda.org/article.php?article= article=167882&val=2188&title=MENGOLAH%20 INFORMASI%20DALAM%20MEDIA%20IN TERAKTIF%20MENGGUNAKAN%20APLI KASI%20SWISHMAX)

Kaushilk,  P.  (2008).  Comparison  of  animation technologies  poster  paper  in  the  22nd  Annual

NACCO, Mann S & Verhaart, M (ecs) Napier, NZ, July 10-13.

(7)

Kustandi,  C.  dan  Sutjipto,  B.  (2011). Media Pembelajaran Manual dan Digital.  Bogor: Ghalia Indonesia

Kusumawardani,  P.  D.  (2013). Penerapan Media Bantu Pembelaj aran Audi o Visual untuk Meningkatkan Hasil Belajar Lay Up shot Bola Basket Pada Siswa Kelas XA SMA Negeri 1 Karanganom Kabupaten Klaten Tahun Pelajaran 2011/2012(jurnal.fkip.uns.ac.id/ index.php/penjaskesrek/article/download/ 953/608)

Kamaya,  R. Penerapan Flash SWiSHmax untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Jurnal Penyesuaian Mata Pelajaran Akuntansi (Studi Kasus di SMA Negeri 1 Kendal. http://lib.unnes.ac.id/13308/

Sharma, A., etc. (2011). Role of ICT in the Process of  Teaching  and  Learning.  Journal of Education and Practice Vol 2, No 5, 2011. ISSN 2222-1735 (Paper), ISSN 2222-288X (Online)

Sihkabuden, dkk. (2005). Multimedia Pembelajaran. Malang: Elang Press

Sudjana.  (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar.  Bandung:  PT  Remaja  Rosdakarya Sugiyono.  (2011). Metode Penelitian Kuantitatis

dan Kualitatif.  Bandung: Alfabeta

Syarif, A. M. (2005). Cara Cepat Membuat Animasi Flash Menggunakan SWiSHmax.  Yogyakarta: Penerbit ANDI

Wibana, B. dan Mukti, F. (2011). Media Pengajaran. Bandung: CV Maulana

Gambar

Gambar 1. Komponen Pembelajaran
Gambar 2. Scene home

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini dilatarbelakangi karena pembangunan Rusunawa di Kelurahan Dusun Besar sampai saat ini belum sesuai dengan tujuan pembangunannya dan masih banyaknya

Berdasarkan hasil penelitian yang di dapat bahwa faktor promosi ,faktor produk, faktor koleksi,dan faktor teman menjadi pertimbangan konsumen dalam keputusan pembelian produk endek

dijadikan sebagai jaminan tambahan antara opening bank dan pihak aplicant yang tidak akan mempengaruhi atau menjadi syarat utama dalam pembukaan sebuah L/C. Sudah

Puji syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala kasih, kebaikan, dan penyertaan-Nya selama ini sehingga skripsi dengan judul “ Kemampuan Coping

Morawa Sumatera Utara dengan kontribusi R Square sebesar 34,5% kinerja karyawan dipengaruhi oleh variabel lingkungan kerja dan disiplin kerja , sedangkan sisanya

Pendapat Murji’ah menunda soal dosa besar yang dilakukan orang Islam kepada Tuhan di hari kiamat.. Pendapat Murji’ah menunda soal hukuman yang dilakukan orang

Merupakan penderita talasemia dengan variasi mutasi β yang heterogen, dimana hanya terjadi sedikit gangguan produksi rantai- β , sehingga hampir tidak ditemukan kelainan

Diberitakan : “Mendapat keluhan dari masyarakat mengenai tingginya tarif pajak Bumi dan Bangunan (PBB), membuat Komisi III DPRD Kabupaten Kampar memanggil Dinas Pendapatan