• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN CAPAIAN INDIKATOR KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN TRIWULAN I TAHUN 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN CAPAIAN INDIKATOR KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN TRIWULAN I TAHUN 2016"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

INDIKATOR KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN

TRIWULAN I TAHUN 2016

(2)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan kasih sayang-Nya buku Laporan Pemantauan dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian Triwulan I Tahun 2016 ini dapat diselesaikan dengan baik.

Buku Laporan Pemantauan dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian Triwulan I Tahun 2016 ini berisi gambaran perkembangan capaian Indikator Kinerja yang terdapat pada Perjanjian Kinerja Sekretariat Jenderal pada Triwulan I Tahun 2016. Pemantauan dan evaluasi dilaksanakan pada Kegiatan-Kegiatan pada 7 Biro serta 4 Pusat yang terdapat pada Sekretariat Jenderal yang mendukung pencapaian target realisasi Indikator Kinerja Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian.

Kepada semua pihak yang telah ikut serta berperan aktif dan memberikan kontribusi waktu, tenaga dan pemikiran dalam menunjang kelancaran kegiatan dan penyusunan Laporan Pemantauan dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian Triwulan I Tahun 2016, kami ucapkan terima kasih. Kami menyadari bahwa pelaksanaan kegiatan maupun laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang dapat menunjang kesempurnaan laporan ini maupun penyempurnaan pelaksanaan kegiatan evaluasi ke depan sangat kami harapkan.

Jakarta, April 2016

Biro Perencanaan

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

DAFTAR TABEL ... iii

DAFTAR GAMBAR ... BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Maksud dan Tujuan ... 2

BAB II VISI, MISI DAN PERJANJIAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL ... 3

A. Visi Sekretariat Jenderal ... 3

B. Misi Sekretariat Jenderal ... 3

C. Perjanjian Kinerja Sekretariat Jenderal ... 3

D. Penyusunan Kinerja Perjanjian Kinerja ... 4

E. Penggunaan Sasaran dan Indikator ... 4

BAB III CAPAIAN KINERJA ... 5

BAB IV KESIMPULAN ... 17

(4)

Tabel 1 Indikator Kinerja Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian... 5 Tabel 2 Capaian Kegiatan Biro Perencanaan Yang Mendukung Indikator Kinerja Nilai AKIP

Kementerian Pertanian ...6 Tabel 3 Capaian Kegiatan Biro Hukum Yang Mendukung Indikator Nilai AKIP Kementerian

Pertanian ... 7 Tabel 4 Capaian Kegiatan Biro Organisasi dan Kepegawaian Yang Mendukung Indikator

Kinerja Nilai AKIP Kementerian Pertanian... 8 Tabel 5 Capaian Kegiatan Pusat Data dan Informasi Pertanian Yang Mendukung Indikator

Nilai AKIP Kementerian Pertanian ... 8 Tabel 6 Capaian Kegiatan Pusat perlindungan Varietas Tanaman Pangan dan Perizinan

Pertanian Yang Mendukung Indikator Nilai AKIP Kementerian Pertanian ... 9 Tabel 7 Capaian Kegiatan Biro Perencanaan Yang Mendukung Indikator Opini Laporan

Keuangan Kementerian Pertanian ... 10 Tabel 8 Capaian Kegiatan Biro Organisasi dan Kepegawaian Yang Mendukung Indikator

Opini Laporan Keuangan Kementerian Pertanian ... 11 Tabel 9 Capaian Kegiatan Biro Hukum Yang Mendukung Indikator Opini Laporan Keuangan

Kementerian Pertanian... ... 12 Tabel 10 Capaian Kegiatan Pusat perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanain

Yang Mendukung Indikator Opini Laporan Keuangan Kementerian Pertanian ... 12 Tabel 11 Capaian Kegiatan Biro Hukum Yang Mendukung Indikator Nilai Reformasi

Birokrasi Kementerian Pertanian ... 13 Tabel 12 Capaian Kinerja Biro Umum dan Pengadaan Yang Mendukung Indikator Nilai

Reformasi Birokrasi Kementerian Pertanian... 14 Tabel 13 Capaian Kinerja Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Yang Mendukung Nilai

Reformasi Birokrasi Kementerian Pertanian ... 15 Tabel 14 Capaian Kinerja Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Yang Mendukung Nilai

Reformasi Birokrasi Kementerian Pertanian ... 16 Tabel 15 Capaian Kinerja Biro Hubungan Masyarakat dan Informasi Publik Yang Mendukung

Nilai Kualitas Pelayanan Publik (IKM) Kementerian Pertanian ... 17 Tabel 16 Capaian Kinerja Pusat perlindungan Varietas Tanaman Pangan dan Perizinan

Pertanian Yang Mendukung Nilai Kualitas Pelayanan Publik (IKM) Kementerian

Pertanian ... 18 Tabel 17 Capaian Kegiatan Biro Umum dan Pengadaan Yang Mendukung Nilai Kualitas Pelayanan

Publik (IKM) Kementerian... 19 Tabel 18 Capaian Kegiatan Biro Organisasi dan Kepegawaian Yang Mendukung Nilai Kualitas

Pelayanan Publik (IKM) Kementerian Pertanian... 20

(5)

Tabel 19 Capaian Kinerja Biro Kerjasama Luar Negeri Yang Mendukung Indikator Persentase Kerjasama Luar Negeri yang Ditindaklanjuti... 21

(6)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masalah fundamental yang dihadapi Pembangunan Pertanian saat ini antara lain: (1) Laju konversi lahan yang tidak terkendali; (2) Infrastruktur pertanian yang tidak memadai; (3) sistem pengadaan benih yang tidak sesuai dengan musim tanam; (4) Perubahan iklim yang tidak menentu; (5) kurangnya kemampuan petani, peternak dan pekebun dalam memanfaatkan teknologi maju; (6) Keterbatasan permodalan petani; dan (7) Kendala transportasi akibat cuaca buruk dan kerusakan jalan. Untuk mengatasi permasalahan fundamental tersebut, perlu koordinasi baik di lingkup Kementerian Pertanian maupun antar sektor serta antara pusat dan daerah. Berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 45 tahun 2015 tentang Kementerian Pertanian bahwa Kementerian Pertanian terdiri dari 11 unit Eselon I, Sekretariat Jenderal merupakan satu dari 11 unit Eselon I yang terdapat di Kementerian Pertanian. Sebagai tindak lanjut Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 45 tahun 2015 Menteri Pertanian menetapkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 43/Permentan/OT.010/8/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, sesuai peraturan Menteri Pertanian pasal 6 Sekretariat Jenderal mempunyai tugas menyelenggarakan koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan dan permberian dukungan administrasi kepada seluruh unit organisasi dilingkungan Kementerian Pertanian.

Sekretariat Jenderal terdiri atas : 1. Biro Perencanaan

2. Biro Organisasi dan Kepegawaian 3. Biro Hukum

4. Biro Keuangan dan Perlengkapan 5. Biro Umum dan Pengadaan 6. Biro Kerjasama Luar Negeri

7. Biro Hubungan Masyarakat dan Informasi Publik

Disamping 7 Biro tersebut diatas Kementerian Pertanian terdapat 2 Pusat yang bertanggung jawab kepada Menteri Pertanian melalui Sekretaris Jenderal yang terdiri dari :

(7)

1. Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

2. Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian

Laporan Pemantauan dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian ini berisi gambaran pelaksanaan Kegiatan-kegiatan pada masing- masing eselon II lingkup Sekretariat Jenderal yang mendukung Indikator Kinerja yang ada di dalam PK Sekretariat Jenderal yang meliputi capaian atau progress Kegiatan yang mendukung Indikator Kinerja Sekretariat Jenderal, permasalahan yang dihadapi dan tindak lanjut atau pemecahan masalah tersebut.

B. Maksud dan Tujuan

Proses pemantauan dan evaluasi capaian indikator kinerja Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian merupakan kegiatan pengumpulan data dan pengukuran capaian ataupun progress atas Kegiatan Lingkup Sekretariat Jenderal yang mendukung Indikator Kinerja Perjanjian Kinerja Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian. Proses pemantauan dan evaluasi capaian Kegiatan yang mendukung indikator kinerja Sekretariat Jenderal bertujuan untuk memberikan gambaran pelaksanaan program dan kegiatan di lingkup Sekretariat Jenderal. Gambaran tersebut untuk memastikan dan mengendalikan keserasian pelaksanaan program dan kegiatan sesuai target Indikator Kinerja pada PK yang telah ditetapkan sebelumnya. Pemantauan dan evaluasi atas kinerja dilaksanakan secara berkelanjutan dan berkala secara triwulanan. Dengan demikian, proses pelaksanaan program dan kegiatan tetap dapat berjalan baik sesuai rencana ataupun dapat diambil suatu tindakan perbaikan untuk mengatasi adanya penyimpangan yang terjadi terhadap capaian kinerja.

(8)

BAB II

VISI, MISI DAN PERJANJIAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL

A. VISI

“menjadi lembaga manajemen dan pelayanan teknis pembangunan pertanian yang terkemuka”.

B. MISI

Untuk mewujudkan Visi tersebut di atas, Misi yang harus dilaksanakan oleh Sekretariat Jenderal, Kementerian Pertanian 2015-2019 adalah :

1. Mewujudkan sistem manajemen pembangunan pertanian yang efektif, efisien dan akuntabel

2. Memberikan pelayanan administrasi dan teknis PVT pembangunan pertanian yang cepat, tepat, mudah dan sederhana

3. Menerapkan prinsip good governance dan clean governance

C. PERJANJIAN KINERJA

Perjanjian kinerja adalah lembar/dokumen yang berisikan penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja. Melalui perjanjian kinerja, terwujudlah komitmen penerima amanah dan kesepakatan antara penerima dan pemberi amanah atas kinerja tfakiperukur tertentu berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang serta sumber daya yang tersedia. Kinerja yang disepakati tidak dibatasi pada kinerja yang dihasilkan atas kegiatan tahun bersangkutan, tetapi termasuk kinerja (outcome) yang seharusnya terwujud akibat kegiatan tahun-tahun sebelumnya. Dengan demikian target kinerja yang diperjanjikan juga mencakup outcome yang dihasilkan dari kegiatan tahun- tahun sebelumnya, sehingga terwujud kesinambungan kinerja setiap tahunnya. Tujuan penyusunan perjanjian kinerja

1. Sebagai wujud nyata komitmen antara penerima dan pemberi amanah untuk meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi, dan kinerja Aparatur ;

2. Menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur ;

3. Sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi sebagai dasar pemberian penghargaan dan sanksi;

(9)

4. Sebagai dasar bagi pemberi amanah untuk melakukan monitoring, evaluasi dan supervisi atas perkembangan/ kemajuan kinerja penerima amanah;

5. Sebagai dasar dalam penetapan sasaran kinerja pegawai.

D. PENYUSUNAN KINERJA PERJANJIAN KINERJA

Pihak yang menyusun Perjanjian kinerja lingkup Sekretariat Jenderal adalah:

1. Pimpinan unit kerja (eselon I)

Sekretariat Jenderal menyusun Perjanjian Kinerja di tingkat unit kerja (Eselon I) Sekretariat Jenderal dan ditandatangani oleh pejabat yang bersangkutan dalam hal ini Sekretaris Jenderal dan disetujui oleh Menteri Pertanian. PK Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian ditandatangani pada bulan Maret 2016.

2. Pimpinan Satuan Kerja

Biro/Pusat menyusun Perjanjian kinerja di tingkat satuan kerja dan ditandatangani oleh pimpinan Biro/Pusat. PK Biro/Pusat Sekretariat Jenderal disusun dan ditandatangani setelah pagu definitif ditetapkan.

E. PENGGUNAAN SASARAN DAN INDIKATOR

Perjanjian Kinerja menyajikan Indikator Kinerja Utama yang menggambarkan hasil-hasil yang utama dan kondisi yang seharusnya, tanpa mengesampingkan indikator lain yang relevan.

1. Untuk tingkat Eselon I sasaran yang digunakan menggambarkan dampak pada bidangnya dan outcome yang dihasilkan serta menggunakan Indikator Kinerja Utama Eselon I dan indikator kinerja lain yang relevan.

2. Untuk tingkat Eselon II sasaran yang digunakan menggambarkan outcome atau output pada bidangnya serta menggunakan Indikator Kinerja Utama Eselon II dan indikator kinerja lain yang relevan.

\

(10)

BAB III CAPAIAN KINERJA

Capaian kinerja Sekretariat Jenderal diukur dengan membandingkan antara target yang telah ditetapkan dengan realisasi tiap triwulanan. Kinerja Sekretariat Jenderal dapat terlihat dari realisasi capaian indikator kinerjanya. Indikator kinerja Sekretariat Jenderal meliputi:

Nilai AKIP Kementerian Pertanian , Opini Laporan Keuangan Kementerian Pertanian, Nilai Kualitas Pelayanan Publik Publik yang diukur dari Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM), Nilai reformasi Birokrasi Kementerian Pertanian dan Persentase kerjasama luar negeri yang ditindaklanjuti.

Tabel 1 Indikator Kinerja Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian

SASARAN PROGRAM INDIKATOR TARGET

Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja Kementerian Pertanian serta Koordinasi, Pembinaan dan Pemberian Dukungan Administrasi Lingkup Kementerian Pertanian

1. Nilai AKIP Kementerian Pertanian 80 2. Opini Laporan Keuangan Kementerian

Pertanian

WTP 3. Nilai Reformasi Birokrasi Kementan 73 4. Nilai Kualitas Pelayanan Publik

Kementan melalui (IKM)

81 5. Persentase Tindak Lanjut Kerjasama

Luar Negeri (%)

82

Pemantauan capaian target Kinerja Sekretariat Jenderal dilakukan dengan melakukan pemantauan pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang ada pada Biro/Pusat Lingkup Sekretariat Jenderal. Capaian Kegiatan yang mendukung tercapaianya indikator kinerja Sekretariat Jenderal adalah sebagai berikut:

3.1 Nilai AKIP Kementerian Pertanian

AKIP sebagai suatu sistem mencakup komponen perencanaan kinerja, pengukuran dan pemantauan capaian kinerja, pelaporan, dan evaluasi kinerja. Sakip merupakan instrumen yang digunakan instansi pemerintah dalam memenuhi kewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misi organisasi.

Dokumen SAKIP mempunyai keterkaitan yang sangat erat antara Rencana Strategis, Rencana Kinerja Tahunan dan Penetapan Kinerja. Rencana Strategis memberikan arah pembangunan organisasi jangka menengah, sedangkan RKT dan PK merupakan target dan komitmen kinerja yang akan diwujudkan pada suatu tahun tertentu. Capaian Indikator Nilai Akip Kementerian Pertanian didukung Kegiatan – kegiatan dari Biro Perencanaan, Biro Hukum dan Biro Organisasi dan Kepegawaian.

(11)

Berikut Kegiatan Biro/Pusat Lingkup Sekretariat Jenderal Dalam Mendukung Pencapaian indikator Nilai AKIP Kementerian Pertanian:

3.1.1 Biro Perencanaan

Pada triwulan I ini Biro perencanaan melakukan persiapan dokumen-dokumen AKIP seperti: Renstra (revisi) Kementan, Setjen dan Biro Perencanaan 2015-2019, PK Kementan, Setjen dan Biro 2016. Menyusun laporan pemantauan perkembangan capaian indikator kinerja kementan, penyusunan Lakin 2015, dan kegiatan lainnya seperti evaluasi lakin Kementan oleh Itjen dan penyerahan Laporan Kinerja Kementan Tahun 2015 ke Kementerian PAN dan RB.

Tabel 2. Capaian Kegiatan Biro Perencanaan Yang Mendukung Indikator Kinerja Nilai AKIP Kementerian Pertanian

No. KEGIATAN

FISIK ANGGARAN

TARGET REALISASI PAGU REALISASI

TW I TW I

Biro Perencanaan

1 Koordinasi penyusunan Revisi Renstra

Kementerian Pertanian, Setjen, dan Biro

Perencanaan Tahun 2015-2019

3 dokumen

296.100.000 -

2 Koordinasi Trilateral Meeting dan penyusunan Renja serta RKT

Kementerian Pertanian

1 dokumen

382.300.000 3 Koordinasi Penyusunan

PK Kementerian Pertanian dan Eselon I Lingkup Kementerian Pertanian

1 dokumen

172.200.000

5 Revisi Standar Baku Indikator Kinerja dan Indikator Kinerja Utama 2015-2019

1 dokumen

317.400.000 11 Pemantauan capaian

Indikator PK secara triwulan

2 laporan 286.640.000

12 Pemantauan dan evaluasi

pembangunan pertanian 1 laporan 729.500.000

14 Penyusunan Laporan Kinerja Tahun 2015 dan Reviu oleh Inspektorat Jenderal

1 laporan

(12)

Hingga triwulan I untuk Biro Hukum telah menghasilkan perjanjian kinerja (PK), daftar isian pelaksanaan anggaran (DIPA), dan rencana kerja (Renja) untuk Biro Hukum.

Tabel 3 Capaian Kegiatan Biro Hukum

Yang Mendukung Indikator Nilai AKIP Kementerian Pertanian

No. KEGIATAN

FISIK ANGGARAN

TARGET REALISASI PAGU KEGIATAN

TRIWULAN I TRIWULAN I

Biro Hukum

1 Pengelolaan Administrasi

dan Anggaran 1 Laporan 20% dari keg 420.930.000 50.744.300

2

Penyusunan Rencana Kerja dan Evaluasi Kegiatan (PK, renstra, renja, dll)

6 Dokumen 3 Dokumen 347.000.000 86.750.000

Dilihat dari capaian diatas, kegiatan Biro Hukum yang mendukung Indikator Nilai AKIP Kementerian Pertanian cukup baik. Dengan tercapainya realisasi pengelolaan administrasi dan anggaran sebesar 20% dari kegiatan pada triwulan I, dan pada triwulan II diharapkan dapat mencapai 50% dari kegiatan tersebut. Dalam hal penyusunan rencana kerja dan evaluasi kegiatan, pada triwulan I telah mencapai realisasi fisik 3 dokumen yaitu Penyusunan Rencana Kerja, Perjanian Kinerja, dan Renja.

3.1.3 Biro Organisasi dan Kepegawaian

Setiap tahun Biro Organisasi dan Kepegawaian memiliki kegiatan yang dilaksanakan sebagai wujud dukungan terhadap indikator Nilai AKIP Kementerian Pertanian. kegiatan dukungan itu terbagi kedalam dua bagian, yaitu 1) Koordinasi dan Evaluasi Pelaksanaan Akuntabilitas Kinerja Biro OK dan 2) Penyusunan dan Penelaahan Anggaran. Selama triwulan I tahun 2016, telah dilaksanakan beberapa kegiatan sebagai bagian dari Koordinasi dan Evaluasi Pelaksanaan Akuntabilitas Kinerja Biro, dengan rincian sebagai berikut;

i. Penyusunan Laporan dan Evaluasi Kinerja Biro OK Tahun 2015 (Output dua laporan;

Laporan Kinerja dan Laporan Tahunan Biro OK Tahun 2016)

ii. Koordinasi pelaksanaan kegiatan dan pencapaian kinerja berdasarkan perjanjian kinerja Kepala Biro OK tahun 2016 (Output satu dokumen; Perjanjian Kinerja Biro OK Awal dan Revisi Tahun 2016)

iii. Penyusunan rencana operasional penggunaan anggaran kerja Biro OK (Output satu dokumen; ROPAK Biro OK Tahun Anggaran 2016)

(13)

iv. Koordinasi dan evaluasi capaian kinerja Biro OK Trw I Tahun 2016 (Output satu laporan; Laporan Evaluasi Kinerja Biro OK Trw I Tahun 2016)

Tabel 4 Capaian Kegiatan Biro Organisasi dan Kepegawaian Yang Mendukung Indikator Kinerja Nilai AKIP Kementerian Pertanian

No

. KEGIATAN

FISIK ANGGARAN

TARGET REALISAS

I PAGU REALISASI

TW I TW I

Biro Organisasi dan Kepegawaian 1 Koordinasi dan Evaluasi

Pelaksanaan Akuntabilitas Kinerja Biro

10 DOK 5 DOK 306.000.000 19.200.000

2 Penyusunan dan Penelaahan

Anggaran 2 DOK -

3.1.4 Pusat Data dan Informasi Pertanian

Sampai dengan akhir Triwulan I Pusat data dan Informasi Pertanian dalam mendukung Indikator Nilai AKIP Kementerian pertanian telah melaksanakan kegiatan : 1. Penyusunan PK; 2.penyusunan Renja 2017 dan Revisi Dipa 2016; 3.Penyusunan RKAKL; 4. Rapat Evaluasi TW I Pusdatin. Kegiatan Penelaahan Anggaran 2017 baru dimulai sekitar bulan Juni 2016.

Tabel 5 Capaian Kegiatan Pusat Data dan Informasi Pertanian Yang Mendukung Indikator Kinerja Nilai AKIP Kementerian Pertanian

No

. KEGIATAN

FISIK ANGGARAN

TARGET REALISA

SI PAGU REALISASI

TW I TW I

Pusat data dan Informasi Pertanian

1 Penyusunan Perencanaan 3 Dokumen 1 200.000.000 100.000.000

2 Penyusunan dan Penelaahan Anggaran

1 Dokumen - 100.000.000 -

3. Monev Kegiatan Pusdatin (termasuk monev UPSUS)

1 Dokumen 25% 2.500.000.000 500.000.000

4. Penyusunan Lakin 1 Laporan 25% 300.000.000 75.000.000

(14)

Tabel 6 Capaian Kegiatan Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian Yang Mendukung Indikator Nilai AKIP Kementerian Pertanian

No

. KEGIATAN

FISIK ANGGARAN

TARGET REALISAS

I PAGU REALISASI

TW I TW I

Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian

1 Penyusunan Pelaporan Kinerja

(LAKIP dan RENSTRA) 2 dok - 33.000.000 15.235.000

Pada Triwulan I Kegiatan Penyusunan Pelaporan Kinerja baru dilakukan persiapan penyusunan laporan sehingga realisasi fisik masih nol akan tetapi realisasi anggaran sebesar Rp. 15.235.000. Penyusunan laporan akan dilaksanakan pada triwulan II, sehingga ditargetkan pada triwulan II realisasi fisik sudah mencapai 100%.

3.2 Opini Laporan Keuangan Kementerian Pertanian

Berdasarkan dengan Undang-Undang (UU) Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara, menyatakan bahwa BPK-RI harus melakukan pemeriksaan atas Laporan Keuangan Kementerian Pertanian.

Kementerian Pertanian merupakan salah satu Kementerian besar yang mempunyai Satuan Kerja baik Satker Pusat maupun Satker penerima dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan yaitu sebanyak 1325 Satuan Kerja, dengan begitu banyaknya Satuan Kerja lingkup Kementerian Pertanian permasalahan dalam penyusunan Laporan pengelolaan Barang Milik Negara dan Laporan Keuangan sangatlah komplek, sehingga di bulan Januari 2016 Biro Keuangan dan Perlengkapan melaksanakan kegiatan Workshop penyusunan laporan Keuangan Kementerian Pertanian Semester II tahun 2015 di 33 Propinsi dengan melibatkan BPTP sebagai Koordinator Wilayah masing-masing propinsi dan seluruh Satker lingkup Kementerian Pertanian, serta tim Reviu dari Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian.

Berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 45 tahun 2015 tentang Kementerian Pertanian bahwa Kementerian Pertanian terdiri dari 11 unit Eselon I mengalami perubahan nomenklatur yang semula berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 24 tahu 2010 terdiri dari 12 unit Eselon I dengan Direktorat Pemasaran dan Pengolahan Hasil Pertanian (Ditjen PPHP) mengalami likuidasi, dengan dilakukannya likuidasi Ditjen PPHP maka seluruh BMN ex Ditjen PPHP senilai Rp62.251731.799,- dan barang persediaan senilai

(15)

Rp3.371.621.350,- harus dilakukan penataan oleh karena itu Menteri Pertanian menerbitkan Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor 189/Kpts/PL.310/3/2016 tentang Alih Status Penggunaan Barang Milik Negara Satuan Kerja Inaktif Lingkup Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian.

Sampai dengan bulan Maret 2016, Laporan Keuangan Kementerian Pertanian tahun 2015 sedang dilakukan pemeriksaan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK-RI) oleh sebab itu sampai dengan triwulan I Opini Laporan Keuangan Kementerian Pertanian tahun 2015 belum diketahui.

Berikut Kegiatan Lingkup Sekretariat Jenderal Dalam Mendukung Pencapaian target Opini Laporan Keuangan Kementerian Pertanian:

3.2.1 Biro Keuangan dan Perlengkapan

Hingga akhir triwulan I sebagian besar kegiatan masih pada tahap persiapan pelaksaan kegiatan. Rincian kegiatan dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 7 Capaian Kegiatan Biro Perencanaan Yang Mendukung Indikator Opini Laporan Keuangan Kementerian Pertanian

No. KEGIATAN

FISIK ANGGARAN

TARGET REALISASI PAGU (Rp) REALISASI

TW I TW I

Biro Keuangan dan Perlengkapan

1

Koordinasi dan pelaksanaan anggaran Kementerian Pertanian

5 laporan 1 laporan 1.042.190 126.407,8

2

Pembinaan pengelola keuangan Kementerian Pertanian

3 laporan 1 laporan 1.732.210 312.608,2

3 Laporan tata kelola PNBP Kementerian Pertanian

5 laporan 0

1.646.900 322.032,4 4 Laporan penyelesaian

kerugian negara

2 laporan 0

1.054.050 60.556,0

5

Pengelolaan belanja gaji pegawai lingkup Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian

1 laporan 0

103.367 47.315,3

6

Pengelolaan belanja tunjangan kinerja pegawai lingkup Kementerian Pertanian

3 laporan 0

716.690 135.068,4

7 Verifikasi laporan keuangan Kementerian Pertanian

2 laporan 0

1.160.050 244.076,8 8

Penyusunan laporan keuangan Kementerian Pertanian

4 laporan 2

7.417.010 3.502.521,4

(16)

9

laporan keuangan

Kementerian Pertanian serta pengembangan aplikasi terkait laporan keuangan

1.344.100 -

10

Laporan keuangan lingkup Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian

4 laporan 2 laporan

623.320 141.576,3

11 Pembinaan SDM penyusun

laporan keuangan 2 laporan 0 550.550 -

12 Laporan penatausahaan

BMN 6 laporan 0 1.840.550 341.989,0

13 Laporan penertiban asset

negara / BMN 4 laporan 0 1.522.550 56.204,5

14 Laporan BMN Kementerian

Pertanian 4 laporan 2 laporan 3.265.340 584.012,0

15

Penatausahaan laporan BMN lingkup Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian

5 laporan 1 laporan 331.040 64.617,2

16 Pembukuan nilai BMN 3 laporan 0 600.000 -

17 Dokumen perencanaan dan

pengelolaan anggaran 2 laporan 0 306.700 41.815,0

18

Pelaksanaan dan pertanggungjawaban keuangan

3 laporan 0 914.634 64.433,0

19 Pelaksanaan ketatausahaan

dan rumah tangga biro 6 laporan 1 laporan 1.017.900 73.678,3 20 Layanan perkantoran 12 bulan 3 laporan 1.071.464.164 152.821.552,8 21 Peralatan dan fasilitas

perkantoran 201 unit 0 2.845.000 -

3.2.2 Biro Organisasi dan Kepegawaian

Selama Triwulan I Tahun 2016, Biro Organisasi dan Kepegawaian telah menyelesaikan Laporan Keuangan Semester II Tahun 2015, yang terdiri dari; Laporan Saiba dan Laporan SIMAK BMN Semester II Tahun 2015. Dua laporan ini merupakan wujud dukungan dari indikator opini laporan keuangan Kementerian Pertanian.

Tabel 8. Capaian Kegiatan Biro Organisasai dan Yang

Mendukung Indikator Opini Laporan Keuangan Kementerian Pertanian

No. KEGIATAN

FISIK ANGGARAN

TARGET REALISAS I

TW I TW I

Biro Organisasi dan Kepegawaian 1 Penyusunan Lap.Keuangan

Biro dan Pengelolaan Anggaran

4 Laporan 2 Laporan 306.000.000 19.200.000

(17)

3.2.3 Biro Hukum

Penyusunan Laporan Keuangan Biro Hukum mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah dan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat dalam Pemerintah, sehingga mampu memberikan laporan keuangan yang transparan, akurat dan akuntabel.

Tabel 9. Capaian Kegiatan Biro Hukum Yang

Mendukung Indikator Opini Laporan Keuangan Kementerian Pertanian

No. KEGIATAN

FISIK ANGGARAN

TARGET REALISASI PAGU REALISASI

TW I TW I

Biro Hukum

1 Penyusunan Laporan

Keuangan, SIMAK BMN 1 Laporan 20% dari keg 431.150.000 18.250.000

Hingga akhir Triwulan I untuk Capaian Kegiatan Biro Hukum yang Mendukung Indikator Opini Laporan Keuangan Kementerian Pertanian dalam hal ini penyusunan laporan keuangan dan pengelolaan anggaran telah terealisasi 20% dari kegiatan laporan dengan realisasi keuangan Rp 18.250.000., dan diharapkan pada Triwulan II realisasi fisiknya dapat mencapai 45% dari kegiatan. Untuk mewujudkan hal tersebut diatas Biro Hukum melakukan beberapa langkah strategis melalui penajaman visi dan misi sesuai dengan kegiatan yang telah dituangkan dalam bentuk Rencana Kerja Anggaran Satuan Kerja Biro Hukum dan sesuai jadwal pelaksanaan kegiatan.

3.2.4 Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian

Tabel 10. Capaian Kegiatan Pusat perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanain Yang Mendukung Indikator Opini Laporan Keuangan Kementerian Pertanian

No. KEGIATAN

FISIK ANGGARAN

TARGET REALISASI PAGU REALISASI

TW I TW I

Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian 1. Penyusunan inventarisasi

BMN 1 Dok - 15.000.000 -

2. Penyusunan SBK 1 Dok - 16.000.000 -

3. Penyusunan Laporan SAI 2 Dok - 37.000.000 -

Penyusunan Laporan 1 Dok

(18)

Perizinan Pertanian yang Mendukung Indikator Opini Laporan Keuangan Kementerian Pertanian dalam hal ini kegiatan penyusunan inventarisasi BMN, penyusunan SBK, penyusunan laporan SAI dan penyusunan laporan keuangan belum dilaksanakan sehingga realisasi masih 0% baik fisik maupun keuangan. Kegiatan-kegiatan tersebut baru akan dilaksanakan pada triwulan II dengan target realisasi 100%.

3.3 Nilai Reformasi Birokrasi Kementerian Pertanian

Nilai Reformasi Birokrasi Kementerian Pertanian merupakan nilai hasil evaluasi dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia. Evaluasi tersebut bertujuan untuk menilai kemajuan dan memberi saran perbaikan pelaksanaan program reformasi birokrasi dalam rangka meningkatkan kapasitas dan akuntabilitas kinerja, mewujudkan pemerintahan yang bersih dan bebas KKN dan meningkatkan kualitas pelayanan publik di lingkungan Kementerian Pertanian.

3.3.1 Biro Hukum

Berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 360/Kpts/HK.000/5/2016 tentang Program Legislasi Pertanian Tahun 2016 ada sebanyak 71 (tujuh puluh satu) Peraturan Perundang-undangan Bidang Pertanian. Pada Trilwulan I Biro Hukum telah menerbitkan 9 (sembilan) Peraturan Perundang-undangan berdasarkan Prolegtan atau 12% dari target 75 % sesuai Perjanjian Kinerja Tahun 2016. Sampai dengan Triwulan I kegiatan pembinaan mental dan karakter pegawai Biro Hukum belum terlaksana dan rencana pelaksanaannya pada Triwulan II.

Tabel 11. Capaian Kegiatan Biro Hukum Yang Mendukung Indikator Nilai Reformasi Birokrasi Kementerian Pertanian

NO. KEGIATAN

FISIK ANGGARAN

TARGET REALISASI PAGU (Rp) REALISASI

TW I TW I

Biro Hukum

1.

Penyusunan Perundang- undangan bidang Pertanian berdasarkan Prolegnas dan Prolegtan

75% 12% 6.160.200.000 611.822.628

2. Pembinaan mental dan

karakter biro/pusat 1 laporan - 412.950.000 0

Berdasarkan Capaian Kegiatan Biro Hukum yang mendukung Indikator Nilai Reformasi Birokrasi Kementerian Pertanian seperti terlampir pada matrix tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa Capaian Kinerja Biro Hukum cukup baik sesuai dengan tahapan dan

(19)

target yang direncanakan diharapkan sampai dengan Triwulan IV memenuhi target fisik 75%. Sedangkan kegiatan Pembinaan Mental dan Karakter Pegawai Biro Hukum pada Triwulan I saat ini masih dalam tahap persiapan dan akan dilaksanakan pada Triwulan II.

3.3.2 Biro Umum dan Pengadaan

Pembangunan sumber daya manusia memiliki peran yang sangat penting dalam mewujudkan manusia Indonesia yang maju dan mandiri sehingga mampu berdaya saing dalam era globalisasi. Pembinaan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia lingkup Biro Umum dan Pengadaan merupakan bagian dari pengembangan karakter Sumber Daya Manusia dan peningkatan kinerja pegawai. Mengingat bahwa suatu tugas pekerjaan tidak akan mungkin berhasil dilaksanakan tanpa adanya kerjasama dari pegawai. Untuk kegiatan pembinaan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia , sampai dengan akhir Triwulan I kegiatan pembinaan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia belum dilaksanakan, sehingga capaiannya masih 0%. Kegiatan tersebut rencananya akan dilaksanakan pada Triwulan II.

Tabel 12. Capaian Kegiatan Biro Umum dan Pengadaan Yang Mendukung Indikator Nilai Reformasi Birokrasi Kementerian Pertanian

No. KEGIATAN

FISIK ANGGARAN

TARGET REALISASI PAGU (Rp) REALISASI

TW I TW I

Biro Umum dan Pengadaan

1

Pembinaan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

1 Laporan - 582.570.000 0

3.3.3 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

Hingga Akhir Triwulan I Pusdatin telah melaksanakan Pembinaan SDM Bidang Statistik, Sistem dan Informasi berupa Pelatihan SDM Statistik di Pusat dan Daerah, Penerapan dan pengembangan e-government kementan berupa pengembangan Sistem Jaringan Komputer dan aplikasi sistem informasi dengan masing-masing kegiatan telah terealisasi sebesar 25

% dari total kegiatan.

(20)

Yang Mendukung Nilai Reformasi Birokrasi Kementerian Pertanian

NO. KEGIATAN

FISIK ANGGARAN

TARGET REALISASI PAGU (Rp) REALISASI

TW I TW I

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 1. Pembinaan SDM Bidang

Statistik, Sistem, dan Informasi (Pusat dan Daerah)

1 Laporan 25% 1.000.000.000 250.000.000

2. Penerapan dan Pengembangan e- goverment

KementerianPertanian

1 PR 25% 30.530.838.000 1.000.000.000

3. Penyusunan Arsip 1 Laporan 25% 50.000.000 20.00.0

Pelaksanaan reformasi birokrasi mencakup delapan area perubahan, dimana empat dari area perubahan tersebut adalag tugas pokok dan fungsi dari Biro Organisasi dan Kepegawaian. Setiap tahun dilakukan evaluasi pelaksanaan reformasi birokrasi di kementerian/lembaga pemerintah oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Hingga akhir triwulan I tahun 2016 belum ada entry meeting dari Kemenpan RB untuk melakukan evaluasi pelaksanaan RB di Kementerian Pertanian.

Walaupun begitu, telah dilaksanakan beberapa kegiatan terkait penguatan area perubahan reformasi birokrasi pada Biro Organisasi dan Kepegawaian dengan rincian sebagai berikut;

A. Penguatan Kelembagaan

1) Pembahasan uraian tugas pekerjaan (UTP) eselon IV lingkup Kementerian Pertanian.

2) Workshop pemetaan beban kerja atas urusan pemerintah daerah sebagai tindak lanjut dari terbitnya Undang-Undang No.23 Tahun 2014 Tentang Pemerintah Daerah.

3) Rapat koordinasi rutin tentang penataan kelembagaan UPT lingkup Kementerian Pertanian.

4) Pelaksanaan forum koordinasi UPT tahun 2016 lingkup Kementerian Pertanian B. Pelayanan Publik

Telah dilakukan koordinasi dengan seluruh unit kerja eselon I lingkup Kementerian Pertanian yang berkaitan dengan usaha-usaha percepatan peningkatan kualitas pelayanan publik, meliputi 9 unit kerja pelayanan publik dan 160 unit pelaksana teknis (UPT). Wujud usaha tersebut adalah Kementerian Pertanian berpartisipasi dalam perlombaan Inovasi Pelayanan Publik oleh Kemenpan RB. Dalam rangka partisipasi

(21)

perlombaan ini, Biro Organisasi dan Kepegawaian menyelenggarakan Bimbingan Teknis Penyusunan Proposal Sistem Informasi Inovasi Pelayanan Publik Lingkup Kementerian Pertanian pada bulan Februari 2016.

C. Profesionalisme ASN

Beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan sebagai usaha dalam peningkatan kualitas profesionalisme ASN di Kementerian Pertanian adalah sebagai berikut;

1) Validasi hasil uji beban kerja jabatan fungsional bidang karantina.

2) Penyempurnaan jabatan fungsional penyuluh pertanian, pengendali organisme pengganggu tumbuhan, dan pengawas benih tanaman.

3) Penyusunan pedoman uji kompetensi jabatan fungsional analis pasar hasil pertanian.

4) Terlaksananya forum koordinasi sekretariat jabatan fungsional rumpun ilmu hayat pertanian.

D. Kegiatan dukungan lainnya

1) Pelaksanaan workshop budaya kerja dan revolusi mental lingkup Kementerian Pertanian. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai wujud rencana aksi area manajemen perubahan.

2) Penetapan pedoman pemberian tunjangan kinerja bagi pegawai di lingkungan Kementerian Pertanian melalui Peraturan Menteri Pertanian RI Nomor 6 Tahun 2016 yang terbit pada tanggal 12 Februari 2016.

3.3.4 Biro Organisasi dan Kepegawaian

Tabel 14. Capaian Kegiatan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Yang Mendukung Nilai Reformasi Birokrasi Kementerian Pertanian

NO. KEGIATAN PENDUKUNG

FISIK ANGGARAN

TARGET REALISASI PAGU (Rp) REALISASI

TW I TW I

Biro Organisasi dan Kepegawaian 1. Penataan dan Penguatan

Kelembagaan Pusat dan Daerah (UPT)

78 Indeks

-

1.704.430.000 300.651.229

2.

Peningkatan kualitas pelayanan publik lingkup

Kementan (Kepatuhan 94 Indeks -

1.508.300.000 96.021.000

(22)

Manajemen ASN 15.838.555.000 1.195.417.256 5. Pembinaan mental dan

karakter biro/pusat 2 Laporan -

1.743.310.000 86.735.200

3.4 Nilai Kualitas Pelayanan Publik (IKM)

Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) adalah data dan informasi tentang tingkat kepuasan masyarakat yang diperoleh dari hasil pengukuran secara kuantitatif dan kualitatif atas pendapat masyarakat dalam memperoleh pelayanan dari aparatur penyelenggara pelayanan publik dengan membandingkan antara harapan dan kebutuhannya. Pengukuran IKM di lingkungan Kementerian Pertanian digunakan untuk mengetahui mutu kinerja pelayanan unit kerja pelayanan publik secara berkala sebagai bahan untuk menetapkan kebijakan dalam rangka peningkatan mutu pelayanan publik. Peningkatan dan pembinaan diprioritaskan pada unsur pelayanan yang paling rendah atau berada di bawah rata-rata.

Selanjutnya perlu ditindaklanjuti dengan program perbaikan, sedangkan yang mempunyai nilai mutu pelayanan publik cukup tinggi atau di atas rata-rata agar tetap dipertahankan.

Pengukuran IKM dilakukan terhadap 9 Unit Kerja Pelayanan Publik (UKPP) dan 160 Unit Pelaksana Teknis (UPT) lingkup Kementerian Pertanian. Pada Tahun 2015, target Indikator kinerja IKM sebesar 80 dengan realisasi sebesar 80,39. Hal ini berarti capaian kinerja IKM sebesar 100,49% atau melebihi IKM yang ditargetkan pada tahun 2015.

3.4.1 Biro Humas dan Informasi Publik

Sampai dengan triwulan I untuk realisasi fisik telah berjalan namun keuangan namun untuk realisasi keuangan sampai dengan bulan Maret belum ada realisasi anggaran, hal ini dikarenakan sampai dengan memasuki triwulan I Biro Humas dan Informasi Publik dalam masa transisi dan pembenahan Biro baru terbentuk sehingga belum mempunyai DIPA.

Untuk DIPA Biro Hubungan Masyarakat dan informasi publik diperoleh tanggal 16 Maret 2016.

Tabel 15. Capaian Kegiatan

Biro Hubungan Masyarakat dan Informasi Publik

Yang Mendukung Nilai Kualitas Pelayanan Publik (IKM) Kementerian Pertanian

No. KEGIATAN

FISIK ANGGARAN

TARGET REALISASI PAGU (Rp) REALISASI

TW I TW I

Biro Humas dan Informasi Publik

1

Penyebarluasan informasi program pembangunan pertanian (Media Cetak, Media Online, Media TV)

1500 112 - -

2 Tingkat Kepuasan Pengguna terhadap

81 15 - -

(23)

layanan informasi publik (IKM %)

3

Penyelenggaraan Protokol dan Hubungan Antar Lembaga (kegiatan)

96 35 - -

4

Layanan dan operasional perkantoran Biro Humas dan Informasi Publik (Bulan)

12 1 - -

Berdasarkan pada tabel di atas dapat dilihat bahwa pada triwulan I tahun 2016 target yang telah dibebankan sesuai dengan Perjanjian Kinerja Kementerian Pertanian Tahun 2016 adalah, untuk sasaran strategis Biro Hubungan Masyarakat dan Informasi Publik dengan beberapa indikator kinerja sebagai berikut, untuk Penyebarluasan Informasi Program Pembangunan Pertanian belum terlihat realisasi keuangan namun kemajuan pelaksanaan sudah mencapai (realisasi fisik) telah mencapai 112 media baik media cetak, media online dan media TV.

Pada Kegiatan Tingkat Kepuasan Pengguna terhadap Layanan Informasi Publik realisasi fisik sampai dengan triwulan I sudah cukup baik, untuk layanan kepuasan masyarakat dari target 81 % baru terealsiasi sebesar 15 %, untuk Penyelenggaraan Protokol dan Hubungan Antar Lembaga telah terealisasi sebesar 35 kegiatan dari target 96 kegiatan, untuk layanan dan operasional perkantoran Biro Humas dan Informasi Publik terealisasi sebesar 1 bulan dari target 12 bulan, namun secara keseluruhan realisasi keuangan belum terealisasi.

3.4.2 Pusat perlindungan Varietas Tanaman Pangan dan Perizinan Pertanian

Tabel 16. Capaian Kegiatan Pusat perlindungan Varietas Tanaman Pangan dan Perizinan Pertanian Yang Mendukung Nilai Kualitas Pelayanan Publik (IKM) Kementerian Pertanian

No. KEGIATAN

FISIK ANGGARAN

TARGET REALISASI PAGU (Rp) REALISASI

TW I TW I

Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian 1 Nilai IKM atas Perizinan

Pertanian 81 - 66.000.000 -

(24)

Tabel 17. Capaian Kegiatan Biro Umum dan Pengadaan Yang Mendukung Nilai Kualitas Pelayanan Publik (IKM) Kementerian Pertanian

No.

FISIK ANGGARAN

TARGET REALISASI PAGU (Rp) REALISASI

TW I TW I

Biro Umum dan Pengadaan

1

Tingkat Kepuasan Pengguna Sarana dan Prasarana Kantor Pusat Lingkup Sekretariat Jenderal (Indeks)

80 17,83

137.649.780.000 24.537.120.384

2

TIngkat Kepuasan Layanan Pengadaan Barang dan Jasa Secara Elektronik (Indeks)

82 19,95

8.414.650.000 1.426.632.700

Pelaksanaan Layanan Pengguna Sarana dan Prasarana Kantor Pusat Lingkup Sekretariat Jenderal, merupakan pelayanan yang mencakup semua aspek kegiatan pelayanan mulai dari urusan pemeliharaan halaman dan taman kantor pusat pertanian juga pemeliharaan gedung beserta penataan ruangan , kelistrikan ,interior ruangan serta kelengkapan perkantoran, serapan pada Triwulan I sebesar Rp.24.537.120.384,- (17,83%) dengan pagu sebesar Rp.137.649.780.000.

Kegiatan Layanan Pengadaan Barang dan Jasa melakukan penguatan

kelembagaan Unit Layanan Pengadaan (ULP) – Unit Pelaksanan Teknis (UPT)

Kementerian Pertanian yang dibentuk berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian

Republik Indonesia Nomor : 01/Permentan/OT.010/1/2016 tentang Unit Layanan

Pengadaan Barang/Jasa Unit Pelaksana Teknis Kementerian Pertanian dengan

melakukan dukungan berupa koordinasi dan pembinaan Pengadaan Barang/Jasa,

dan pelaksanaan pengadaan Barang dan Jasa Kementerian Pertanian. Pada

Triwulan I anggaran baru terealisasi Rp.1.426.632.700,- (19,95%) dari pagu

Anggaran sebesar Rp.8.414.650.000.

(25)

3.4.4 Biro Organisasi dan Kepegawaian

Tabel 18. Capaian Kegiatan Biro Organisasi dan Kepegawaian Yang Mendukung Nilai Kualitas Pelayanan Publik (IKM) Kementerian Pertanian

No. KEGIATAN

FISIK ANGGARAN

TARGET REALISASI PAGU (Rp) REALISASI

TW I TW I

Biro Organisasi dan Kepegawaian 1 Pembinaan Peningkatan

Kualitas Pelayanan Publik Kementan (dokumen)

1 - 552.400.000 33.704.000

Pengukuran indeks kepuasan masyarakat (IKM) dilakukan per semester setiap tahunnya (bulan Juli dan Desember). Selama triwulan I ini, telah dilakukan langkah-langkap persiapan untuk menghadapi penilaian IKM semester I tahun 2016, yaitu dalam bentuk; Rapat koordinasi rutin dengan pihak-pihak terkait dengan pelayanan publik. Selain itu, telah dilakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pelayanan publik di beberapa UPT Kementerian Pertanian.

3.5 Persentase Kerjasama Luar Negeri yang Ditindaklanjuti

Pembinaan kerjasama luar negeri merupakan fungsi yang strategis dalam rangka meningkatkan dan membangun kerjasama di bidang pertanian dalam kerangka bilateral, regional, dan multilateral yang tidak terpisahkan dari kebijakan politik luar negeri yang bebas aktif. Bidang Kerjasama Luar Negeri pada tahun 2015 telah melaksanakan berbagai kegiatan strategis untuk menunjang program pembangunan pertanian dengan keberhasilan terjalinnya kerjasama luar negeri saling menguntungkan dan berkelanjutan dalam bidang teknis dan ekonomi pertanian.

3.5.1 Biro Kerjasama Luar Negeri

Pada akhir triwulan I, kegiatan kerjasama baru pada tahap persiapan pelaksanaan. Tindak lanjut kerjasama luar negeri dapat berupa: surat penyampaian kesepakatan sidang untuk ditindaklanjuti oleh unit Eselon I terkait, rapat koordinasi untuk membahas tindak lanjut hasil sidang, fasilitasi kunjungan Tim Misi dari Lembaga Internasional atau Negara Mitra, atau bentuk kegiatan lain yang bertujuan mendiseminasikan informasi hasil kesepakatan sidang, beserta langkah tindaklanjutnya.

(26)

Indikator Persentase Kerjasama Luar Negeri yang Ditindaklanjuti

No. INDIKATOR

FISIK ANGGARAN

TARGET REALISASI

PAGU (Rp) REALISASI

TW I TW I

Biro Kerjasama Luar Negeri 1.

Kerjasama bilateral dengan negara-negara di kawasan Asia-Pasifik

1 Laporan - 374.440.000 -

2.

Kerjasama bilateral dengan negara-negara di kawasan Afrika-Timur Tengah

1 Laporan

- 1.628.090.000 -

3.

Kerjasama bilateral dengan negara-negara di kawasan Amerika-Eropa

1 Laporan

- 785.290.000 -

4.

Fasilitasi sidang/

pertemuan internasional dalam kerangka bIlateral

1 Laporan

- 1.804.250.000 -

5.

Seminar/ Workshop/

Sosialisasi kerjasama Bilateral

1 Laporan

- 689.750.000 -

6. Kerjasama Intra Kawasan 1 Laporan

- 704.440.000 -

7. Kerjasama ASEAN 1 Laporan

- 304.440.000 -

8. Kerjasama Non ASEAN 1 Laporan

- 304.440.000 -

9. Fasilitasi Sidang/

Pertemuan Internasional dalam kerangka Regional

1 Laporan

- 2.120.350.000 -

10. Kerjasama multilateral dalam forum PBB

1 Laporan

- 461.800.000 -

11. Kerjasama multilateral dengan Organisasi Internasional Pemerintah

1 Laporan

- 461.800.000 -

12. Kerjasama multilateral dengan Organisasi Internasional Non Pemerintah

1 Laporan

- 461.800.000 -

13. Fasilitasi Sidang/

Pertemuan Internasional dalam kerangka

Multilateral

1 Laporan

- 2.283.400.000 -

14. Seminar/ Workshop/

Sosialisasi kerjasama Multilateral

1 Laporan

- 174.550.000 -

15. Kerjasama Bidang Pertanian Terkait Hibah Luar Negeri Dan Atase Pertanian

1 Laporan

3.456.360.000

(27)

BAB IV KESIMPULAN

Secara umum pelaksanaan kegiatan Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian pada triwulan I Tahun 2015 baru pada tahap persiapan pelaksanaan kegiatan Tahun 2016 dan penyusunan laporan kegiatan tahun 2015. Proses kemajuan pelaksanaan kegiatan sebagian besar berkisar antara 0-50%. AKIP Kementerian Pertanian, Kualitas Pelayanan Publik (IKM) dan Reformasi Birokrasi Kementerian Pertanian masih dalam proses penilaian.

Secara umum pelaksanaan kegiatan pada Biro maupun Pusat di Sekretariat Jenderal pada tahap persiapan. Proses kemajuan pelaksanaan kegiatan sebagian besar berkisar antara 0- 50%. Kegiatan yang mengalami kemajuan pelaksanaan fisik 50% antara lain : 1).

Penyusunan Rencana Kerja dan Evaluasi Kegiatan (PK, renstra, renja, dll) oleh Biro Hukum;

2). Laporan keuangan lingkup Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian dan Laporan BMN Kementerian Pertanian oleh Biro Keuangan dan Perlengkapan; 3). Pelaksanaan Pameran dan Peragaan (kegiatan) oleh Biro Humas. Kegiatan yang mengalami kemajuan pelaksanaan fisik 100% yaitu kegiatan Pembinaan mental dan karakter biro/pusat yang dilaksanakan oleh Biro Hukum.

Gambar

Tabel 1 Indikator Kinerja Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian
Tabel 2. Capaian Kegiatan Biro Perencanaan Yang Mendukung Indikator Kinerja Nilai AKIP Kementerian Pertanian
Tabel 3 Capaian Kegiatan Biro Hukum
Tabel 5 Capaian Kegiatan Pusat Data dan Informasi Pertanian Yang Mendukung Indikator Kinerja Nilai AKIP Kementerian Pertanian
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penentuan sampel tanaman kelapa sawit yang akan diambil anak daun ke 17 adalah pertama-tama blok dibagi dua, lalu batang kelima dari batas blok dan batang ke lima yang

elektromagnetik, kondisi kesehatan dan interaksi antara frekuensi gelombang elektromagnetik dengan kondisi kesehatan terhadap nilai kadar gula darah tikus putih.selain itu

Indikator Kinerja yang terdapat pada Perjanjian Kinerja Pusat Kerjasama Luar Negeri sebagai berikut: (1) Jumlah Nota Kesepakatan Bidang Pertanian dalam Kerangka

Indikator Kinerja yang terdapat pada Perjanjian Kinerja Pusat Kerjasama Luar Negeri sebagai berikut: (1) Jumlah Nota Kesepakatan Bidang Pertanian dalam Kerangka

Sasaran Strategis dari Biro Perencanaan, dengan membuat Dokumen Perencanaan, Kebijakan, Anggaran, Pemantauan dan Evaluasi, serta Pelaporan Kementerian Pertanian

Arsip Dinamis yang dapat disediakan sebagai alat bukti yang sah, dan target penyelesaiannya 95% dari hasil laporan Triwulan IV, terdapat Selama Tahun 2014 Unit

Hingga triwulan I kemajuan pelaksanaan kegiatan mencapai 30%. Pada triwulan I ini dilakukan persiapan dokumen-dokumen AKIP seperti: Renstra Kementan 2015-2019, PK

Pada penelitian ini dibuat sebuah model pengering dengan tenaga surya dengan panjang 150 cm, lebar 100 cm, tebal 20 cm, (2)Kotak kolektor, dengan ukuran 100 cm x 100 cm yang