a Dial Gauges travel 50 mm (2 inchi).
b Ketelitian alat 0,3 mm.
B. Kawat harus tidak lebih dari 1 inchi (25 mm) dari muka skala.
C. Pemasangan plat baja sampai 2 inchi (50 mm).
D. Reference beam 2,5 inchi (8 ft).
1. Prosedur Loading Test A. Slow maintained test
a Loading in excess of standart test load settlement equals 10%of the pile diameter
B. Quick load test method for individual piles
a Tahapan pembebanannya 5% b Interval waktu pembebanan (4
menit-15 menit)
C. Constanta movement increment test
a Total penurunan 15% dari diameter tiang
2. Peralatan A. Dial Indicator
a Dial gauges travel 100 mm (4 inchi).
b Ketelitian alat 0,1 mm.
B. Kawat harus tidak lebih dari 1 inchi (25 mm) dari muka skala.
C. Pemasangan plat baja sampai 2 inchi (50 mm).
2.13 Program Berbasis Empiris
Program berbasis empiris merupakan suatu program komputer yang dapat melakukan analisis penurunan pondasi tiang yang terjadi setelah diberikannya pembebanan. Program ini dirancang sesuai dengan teori analisis Metode Reese & Right dan Metode Vesic. Akan tetapi program ini hanya dirancang untuk dapat melakukanin putdata saja danout putyang dihasilkan berupa penurunan yang terjadi pada pondasi tiang akibat diberikannya pembebanan.
Adapun proses dari Program Berbasis Empiris ini adalah sebagai berikut: Langkah awal dari program berbasis empiris yaitu membuka program yang kemudian akan muncul window pemasukan data. Kemudian in put judul file yang akan dibuat. Langkah pertama analisis program berbasis empiris yaitu dengan memasukkan data-data tiang sesuai dengan data rencana tiang, seperti jenis tiang yang akan digunakan dan diameter tiang. Langkah selanjutnya pemberian beban rencana . Selanjutnya langkah yang paling penting adalah memasukkan profil tanah dari data hasil penyelidikan tanah di lapangan (data lapisan tanah), terutama yang diperoleh dari data SPT. Langkah yang terakhir yaitu memasukkan nilai faktor keamanan yang telah direncanakan, dan out put yang dihasilkan dari program berbasis empiris ini berupa grafikvertical load vs settlement.
2.14 Program Berbasis Numerik
Program berbasis numerik merupakan suatu program komputer yang secara khusus dapat melakukan analisis deformasi dan stabilitas perilaku tanah berdasarkan metode elemen hingga. Kondisi sesungguhnya dapat dimodelkan dalam bentukPlane
Strain maupun Axisymetris. Program ini mampu melakukan analisa terhadap masalah-masalah geoteknik, seperti teknik tentang displacement, tegangan-tegangan yang terjadi pada tanah, dan lain-lain. Pada intinya program ini dirancang untuk dapat melakukan geometrik yang akan dianalisa.
Parameter-parameter yang digunakan dalam program berbasis numerik ini diantaranya:
a Berat Volume Tanah Kering (ߛௗ௬) b Berat Volume Tanah Basah (ߛ௪௧) c Kohesi Tanah (c)
d Sudut Geser (ø)
e Permeabilitas Arah Horizontal (kx) f Permeabilitas Arah Vertikal (ky) g Modulus Young (Eref)
h Poisson’s Ratio (v) i Sudut Dilatansi (ψ)
Program berbasis numerik ini menggunakan elemen segitiga dengan pilihan 6 titik nodal maupun 15 titik nodal. Pada analisis ini digunakan segitiga dengan 15 titik nodal agar dapat dilakukan interpolasi dan peralihan nodal dengan menggunakan turunan berderajat dua. Program berbasis numerik ini terdiri dari 4 tahapan, yaitu :
1 InputProgram 2 CalculationProgram
4 CurveProgram
Adapun proses dari program berbasis numerik adalah sebagai berikut:
Langkah awal yaitu membuka program berbasis numerik dan memulainya dari
start, kemudian pilih New Project dan klik <OK>, window General Setting akan muncul yang terdiri dari dua tab yaitusheet ProjectdanDimensions.
Langkah pertama dari setiap analisis adalah membuat parameter dasar dari metode elemen hingga. Tahap ini dilakukan pada windows General Setting yang mencantumkan tipe analisis, tipe elemen,basic unit, dan ukuran bidang gambar.
Apabila tahap pengisianGeneral Settingtelah selesai maka bidang gambar akan muncul dengan sumbu x dan y. Sumbu x menuju ke arah kanan dan sumbu y ke arah atas. Untuk membuat objek gambar dapat dipilih dari tombol icon pada toolbar atau dari menuGeometry
Icon Boundary Condition dapat dicari dibagian tengah toolbar atau di menu
Loads. Pada prinsipnya semua batas harus mempunyai satu kondisi batas (boundary condition) pada tiap arah. Jika suatu model tidak diberi boundary condition maka kondisi alamiah akan terjadi dimana gaya yang ditentukan sama dengan nol dan terjadifree displacement.
Simulasi sifat tanah pada geometri perlu dilakukan agar dapat dilakukan analisis elemen hingga. Program berbasis numerik ini dilengkapi dengandata base mengenai material tanah dan struktur(beam,anchors dan geotextile),namun pengguna program ini dapat juga memasukkan data base sesuai kebutuhan. Tahapan pendefinisian material tanah dilakukan setelah pemberianboundary conditions.
Perilaku tanah dan batuan di bawah beban umumnya bersifat non-linier. Perilaku ini dapat dimodelkan dengan berbagai persamaan, diantaranya model Mohr-Coulomb,Linear Elastic Model, Hardening Soil Model,Soft Soil Model, danSoft Soil Creep Model. Pada analisis ini digunakan modelMohr-Coulombyang memerlukan 5 buah parameter yaitu modulus elastisitas ( E ), Poisson’s Ratio ( ν ), kohesi ( c ), sudut geser tanah ( φ ), dan sudut dilatansi ( ψ ). Dipilih metode Mohr-Coloumb
karena metode ini berdasarkan parameter-parameter tanah yang ada paling mendekati dengan sifat tanah di lokasi.
Material Type menggambarkan hubungan antara air dan sifat tanah, dimana tanah dibedakan menjadi 3, yaitu:Drained, yaitu tanah yang diijinkan adanya excess pore pressure, contoh pada kasus full drainage pada tanah permeabilitas tinggi dan atau dengan beban rendah. Pada umumnya tanah lempung adalahundrained, di mana digunakan adanya excess pore pressure dengan permeabilitas yang rendah dan beban yang berat. non-porous behaviour, digunakan dalam analisa batuan.
Program berbasis numerik ini dapat membangun jaring (mesh) secara otomatis, dimana jaring – jaring tersebut membagi geometri menjadi beberapa elemen. Pembuatan jaring elemen berdasarkan prinsip triangulasi yang akan membentuk jaringan yang kokoh dan jaringan tersebut bentuknya tidak teratur ( unstructured mesh).
Initial condition berfungsi untuk mendefinisikan keadaan awal geometri sebelum dilakukan tahap perhitungan. Keadaan awal meliputi kondisi air tanah awal (Initial ground water condition), konfigurasi awal dari geometri dan keadaan awal
dilakukan melalui menu Initial conditions. Pengaktifan dilakukan di tahap perhitungan.
Tahapan Perhitungan dimulai setelah menekan tombol <Calculate> dan menyimpan data input pada tahap pemasukkan data. Program penghitungan digunakan untuk mendefinisikan dan mengeksekusikan fasa-fasa perhitungan.
Tahap awal dari analisis digunakan untuk menghitung tegangan-tegangan awal akibat berat sendiri massa tanah dan tegangan horizontal. Permukaan potongan melintang model yang dianalisa, bentuknya tidak horizontal (nonhorizontal surface) sehingga untuk mencari tegangan dan regangan awalnya digunakan cara Gravity Loading. Metode ini digunakan untuk menghitung tegangan awal dengan cara memasukkan beban tanah pada tahap perhitungan, oleh karena itu default dari program yang memakai persamaan Jaky (K0 = 1 – sin ø ) tidak diperlukan dalam mencari regangan dan tegangan awal dari model elemen hingga.
Apabila proses perhitungan telah selesai kita bisa melihat hasil berupa gambar dan nilai-nilai hasil proses perhitungan dengan menekan tombol output. Untuk mendapatkan nilai faktor keamanan pada titik titik yang ditinjau tekan tombolCurve.