• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERAN HUMAS PT. PLN (PERSERO) AREA PELAYANAN DAN JARINGAN SURAKARTA DALAM SOSIALISASI PENERTIBAN

Dalam dokumen Alfian Putra Marfuadi D (Halaman 66-83)

DISKRIPSI LEMBAGA / INSTANSI

PELAYANAN DAN JARINGAN SURAKARTA

B. PERAN HUMAS PT. PLN (PERSERO) AREA PELAYANAN DAN JARINGAN SURAKARTA DALAM SOSIALISASI PENERTIBAN

PEMAKAIAN TENAGA LISTRIK (P2TL) KEPADA KONSUMEN ”.

Pada bab II Tinjauan Pustaka penulis sudah menjelaskan apa saja fungsi, peran dan tugas Humas yang sebenarnya. Dan pada bab I penulis juga sudah menjelaskan mengapa PT. PLN (Persero) APJ Surakarta gencar melakukan sosialisasi kepada semua mitra kerja dan masyarakat pelanggan maupun non

perusahaan untuk menciptakan hubungan yang baik kepada para mitra kerja maupun kepada masyarakat dan penyampai pesan dari PT. PLN (Persero) APJ Surakarta kepada semua mitra kerja dan masyarakat pelanggan maupun non pelanggan dan sebaliknya.

Dengan adanya sosialisasi “Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik” tersebut PT. PLN (Persero) APJ Surakarta dapat memberikan pelayanan yang dapat memuaskan pelanggan sehingga secara tidak langsung hal tersebut akan menciptakan citra perusahaan yang positif di kalangan masyarakat dan dapat meningkatkan Integritas Layanan Publik PT. PLN (Persero) khususnya di APJ Surakarta

Upaya PT. PLN (Persero) APJ Surakarta untuk meningkatkan Integritas Layanan Publik yaitu :

1. Sosialisasi Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik (P2TL) Kepada semua mitra kerja.

Sosialisasi ini dihadiri oleh semua anggota perusahaan di setiap UPJ, yang dilaksanakan pada kamis, 16 Maret 2011 tempat di ruang rapat PDKB PLN APJ Surakarta dihadiri dari perwakilan UPJ Sumber Lawang, UPJ Karang Anyar, UPJ Jati Srono, UPJ Palur, UPJ Sragen, UPJ Grogol, UPJ Wonogiri, UPJ Sukoharjo, UPJ Kartasura, UPJ Surakarta Kota, dan UPJ Manahan, Pukul 09.00 sampai dengan selesai. Susunan acaranya adalah

Surakarta), Sosialisasi P2TL oleh TIM P2TL APJ Surakarta. Diskusi dan Tanya - Jawab, dan Penutup.

Adapun dibawah ini cuplikan Sosialisasi yang dikutip dari Asisten Manajer Humas Bapak H. Soeharmanto, SE adalah sebagai berikut :

· Pencurian aliran listrik diantaranya berupa “pencatolan” ke jaringan milik

PT. PLN (Persero), mengutak-atik alat pembatas dan pengukur (kWg atau kVArh meter) atau penambahan daya tanpa seijin PT. PLN (Persero), merupakan serangkaian tindak kejahatan yang sering dilakukan oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Tindakan ini tidak hanya merugikan baik secara keuangan maupaun citra PT. PLN (Persero) sebagai pemasok aliran listrik, namun juga dapat di kategorikan sebagai tindak manipulasi rekening. Selain itu, dengan adanya pencantolan, maka masyarakat pelanggan lainnya yang tidak terlibat akan dirugikan, misalnya kualitas tegangan menjadi turun, akibatnya peralatan listrikpun mudah sekali mengalami kerusakan.

Tabel 4. Jumlah Pelanggan yang Diperiksa Akibat Pencurian Aliran Listrik

3 Karanganyar 94.386 3.338 136.917.126

4 Kartosuro 68.247 2.472 159.892.789

5 Manahan 80.645 2.961 270.189.344

6 Palur 39. 206 1.424 158.331.782

7 Sragen 137.481 4.950 209.362.380

8 Sukoharjo 101.547 3.644 164.215.260

9 Sumberlawang 128.123 4.583 196.452.648

10 Surakarta Kota 77. 408 2.906 312.835.198

11 Wonogiri 116.974 4.186 145.633.285

APJ SURAKARTA 982.921 35.524 2.056.240.245

Sumber : PT. PLN APJ Surakarta, 2011

· Maka dari itu, PT. PLN (Persero) melaksanakan Penertiban Pemakaian

Tenaga Listrik (P2TL). Sebelum awal tahun 2000 operasi ini dikenal dengan nama OPAL (Operasi Penertiban Aliran Listrik). Regu-regu P2TL mengemban tugas dan tanggung jawab yang cukup berat yaitu melakukan pemeriksaan penguna pelanggan maupan non pelanggan PT.

PLN (Persero) dengan jujur dan tegas.

· Menyinggung tentang pemakaian arus listrik secara ilegal atau

pencurian, Humas Bapak H. Soeharmanto, SE mengakui aksi tersebut masih saja terjadi di berbagai lokasi. Tim Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik (P2TL) bekerjasa sama dengan pihak kepolisian terus memonitoring dan melakukan penyelidikan untuk mengantisipasi pencurian arus listrik.

Tabel 5.Target P2TL (Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik) Tahun 2011

NO UPJ

2 Jatisrono 95.332 335.278 217.973.713

3 Karanganyar 94.386 336.609 220.082.360

4 Kartosuro 68.247 254.478 168.095.946

5 Manahan 80.645 315.343 215.477.427

6 Palur 39. 206 141.908 94.744.036

7 Sragen 137.481 487.690 319.408.730

8 Sukoharjo 101.547 364.809 238.465.733

9 Sumberlawang 128.123 449.253 291.809.364

10 Surakarta Kota 77. 408 334.788 237.076.270

11 Wonogiri 116.974 412.947 269.190.078

APJ SURAKARTA 982.921 3.597.512 2.385.441.360

Sumber : PT. PLN APJ Surakarta, 2011

2. Sosialisasi kepada masyarakat

Sosialisasi kepada masyarakat sangatlah penting karena ini juga berpengaruh terhadap peningkatan Integritas Layanan Publik. Sosialisasi bisa berbentuk tatap muka langsung atau pun tidak. Berikut contoh-contoh sosialisasi kepada masyarakat yang sudah di jalankan oleh PLN :

a. Sosialisasi Media Radio Kepada Masyarakat Talk show di 11 Radio sebulan 1 kali lewat :

- RRI Surakarta - Solo Pos FM - Slank FM - Ria FM - PAS FM - METTA FM - Mentari FM - RSPD Sragen - RSPD Karang anyar - RSPD Sukoharjo - RSPD Wonogiri

Talk show dilakukan disaat-saat yang telah di tentukan bisa dari radio maupun jadwal dari Bapak H. Soeharmanto, SE selaku Humas PT. PLN (Persero) APJ Surakarta. Durasi pada tiap talkshow adalah 1 jam dengan sistem penjelasan singkat tentang kelistrikan, program maupun keadaan PT. PLN (Persero) APJ Surakarta kemudian dilanjutkan dialog interaktif dengan menjawab pertanyaan dari pendengar. Penanya dapat langsung memberikan pertanyaan dengan menelfon dan sms radio tersebut.

1. Pada acara : Kami Peduli Pelanggan PLN

Tempat : RRI Surakarta

Tanggal : 2 Maret 2011

Jam : 10.00-11.00 WIB

Nara Sumber : Bapak H. Soeharmanto, SE

Nama Penanya : Bapak Sony

Alamat : Palur

Pertanyaan : Kategori pencurian lisrik apa saja?

Jawaban :

Kategori Pencurian Lisrik

· Menyambung Langsung Aliran Listrik

Menyambung dengan kabel langsung ke jaringan instalasi PT.

PLN (Persero) untuk memperoleh aliran listrik dan dipakai guna kepentingan diri sendiri maupun orang lain.

· Mempengaruhi Pembatas Daya

Mempengaruhi pembatas (misal MCB, NT fuse) agar dapat

daya kontrak secara ilegal. Tindakan ini biasanya diiringgi dengan membuka segel pelaksana.

· Mempengaruhi Pemakaian Energi

Mempengaruhi alat ukur (kWh dan kVArh meter maupun aksesorisnya) agar dapat mengunakan aliran listrik dengan perhitungan rekening yang murah. Dengan tujuan adalah memperlambat atau bahkan menghentikan meteran energi lisrik yang dipakai.

2. Pada acara : Kami Peduli Pelanggan PLN

Tempat : RRI Surakarta

Tanggal : 23 Maret 2011

Jam : 10.00-11.00 WIB

Nara Sumber : Bapak H. Soeharmanto, SE

Nama Penanya : Ibu Yuni

Alamat : Sumberlawang, Sragen

Pertanyaan : - Bagaimana kalau mau melapor terjadi pencurian lisrik disekitar kita?

- Apakah pelapor akan dirahasiakan identitasnya?

Jawaban :

Informasi perihal adanya kecurigaan pemakaian aliran listrik secara tidak sah, dapat disampaikan oleh siapaun ke unit pelayanan PLN terdekat, dan sesegera mungkin ditindaklanjuti oleh petugas terkait.

Tentunya kerahasiaan identitas pelapor akan dijaga. Sekalipun melibatkan oknum pegawai PLN, tindakan dan sanksi tegas tetap akan dilaksanakan. Tim Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik (P2TL) bekerjasa sama dengan pihak kepolisian terus memonitoring dan melakukan penyelidikan untuk mengantisipasi pencurian arus listrik.

Karena itu PLN meminta perhatian masyarakat untuk melaporkan, jika menemukan aksi pencurian listrik. Soalnya akibat pemakaian listrik ilegal, bukan cuma merugikan negara, pasokan daya listrik kepada pelanggan juga terganggu dan dikuatirkan terjadi kebakaran.

3. Pada acara : Bincang Bisnis dengan PLN

Tempat : Pas Fm

Tanggal : 14 April 2011

Jam : 10.00 - 11.00 WIB

Nara Sumber : Bapak H. Soeharmanto, SE

Nama Penanya : Bapak Budi

Alamat : Solo Baru

Pertanyaan : Bagaimana ciri-ciri petugas P2TL?

Jawaban :

Ciri-ciri petugas P2TL:

1. Memakai seragam dinas PT. PLN (Persero) berwarna abu-abu/cream

2. Memakai tanda pengenal petugas PLN asli berlogo petir di dada kiri.

3. Membawa surat perintah penugasan (SPP) yang ditanda tangani oleh pejabat yang berwenang dengan tanda stempel PT. PLN (Persero).

4. Memakai kendaraaan dinas P2TL PLN dengan logo PLN.

5. Tim Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik (P2TL) bekerjasa sama dengan pihak kepolisian terus memonitoring dan melakukan penyelidikan untuk mengantisipasi pencurian arus listrik.

6. Tidak disertakan pembayaran di tempat.

b. Sosialisasi Iklan Radio Kepada Masyarakat

Acara Iklan sehari 5-10 kali lewat 7 Radio FM dan RSPD 4 Kabupaten:

- RRI Surakarta - Solo Pos FM - Slank FM - Ria FM - PAS FM - METTA FM - Mentari FM - RSPD Sragen

- RSPD Karang Anyar - RSPD Sukoharjo - RSPD Wonogiri

c. Sosialisasi Iklan di Media Cetak Kepada Masyarakat.

Sosialisasi ini dilakukan lewat media cetak yang berada di wilayah Surakarta dan sekitarnya. Yaitu :

- Solopos

- Radar Solo (Jawapos) - Suara merdeka - Joglo Semar

d. Sosialisasi langsung kepada Masyarakat

Sosialisasi ini dilakukan lewat kelurahan atau kelompok masyarakat.

Adapun penulis mengikuti :

Pada acara : Pengajian Dan Manasik Haji

Tempat : IPHI Solo Baru

Tanggal : 10 April 2011

Jam : 14.00-16.30 WIB

Nara Sumber : Bapak H. Soeharmanto, SE

Adapun dibawah ini cuplikan Sosialisasi yang dikutip dari Asisten Manajer Humas Bapak H. Soeharmanto, SE adalah sebagai berikut :

Allah berfirman, "Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri, potonglah tangan keduanya (sebagai) pembalasan bagi apa yang mereka kerjakan dan sebagai siksaan dari Allah. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana," (Al-Maidah: 38).

Dalam riwayat lain dari Abu Hurairah r.a, dari Nabi Rasulullah Muhammad SAW. beliau bersabda, "Allah melaknat seorang pencuri yang mencuri telur lalu dipotong tangannya dan dia mencuri tali lalu dipotong tangannya," (HR Bukhari).

Seperti pencurian aliran listrik itu merupakan juga termasuk kegiatan pencurian. Soalnya akibat pemakaian listrik ilegal, bukan cuma merugikan negara, pasokan daya listrik kepada pelanggan juga terganggu dan dikuatirkan terjadi kebakaran.

Kita sebagai umat beragama dan bernegara maka adanya kecurigaan pemakaian aliran listrik secara tidak sah, dapat disampaikan oleh siapaun ke unit pelayanan PLN terdekat, dan sesegera mungkin ditindaklanjuti oleh petugas terkait. Tentunya kerahasiaan identitas pelapor akan dijaga. Sekalipun melibatkan oknum pegawai PLN, tindakan dan sanksi tegas tetap akan dilaksanakan. Tim Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik (P2TL) bekerjasa sama dengan pihak kepolisian terus memonitoring dan melakukan penyelidikan untuk mengantisipasi pencurian arus listrik.

Kategori Pencurian Lisrik :

· Menyambung Langsung Aliran Listrik

Menyambung dengan kabel langsung ke jaringan instalasi PT.

PLN (Persero) untuk memperoleh aliran listrik dan dipakai guna kepentingan diri sendiri maupun orang lain.

· Mempengaruhi Pembatas Daya

Mempengaruhi pembatas misal MCB, NT fuse agar dapat mengunakan aliran listrk dengan daya yang lebih besar dari daya kontrak secara ilegal. Tindakan ini biasanya diiringgi dengan membuka segel pelaksana.

· Mempengaruhi Pemakaian Energi

Mempengaruhi alat ukur yaitu kWh dan kVArh meter maupun aksesorisnya agar dapat mengunakan aliran listrik dengan perhitungan rekening yang murah. Dengan tujuan adalah memperlambat atau bahkan menghentikan meteran energi lisrik yang dipakai.

commit to user

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari paparan yang telah dikemukakan, Humas PT. PLN (Persero) APJ Surakarta mempunyai peranan dan tugas yang sangat penting bagi perusahaannya karena merupakan ujung tombak perusahaan untuk menciptakan hubungan yang baik kepada para mitra kerja maupun kepada masyarakat. Selain itu kegiatan Humas PT.PLN (Persero) APJ Surakarta dapat meningkatkan pelayanan yang lebih baik. Kegiatan Humas PT. PLN (Persero) APJ Surakarta yang bisa meningkatkan Pelayanannya yaitu dengan bersosialisasi tentang pelayanan publik baik kepada semua mitra kerja maupun kepada masyarakat dengan cara langsung atau tidak langsung. Salah satu sosialisasi langsung yang yang penulis jelaskan dalam Tugas Akhir ini yaitu Pelaksanaan fungsi Humas dalam “Sosialisasi Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik” (P2TL) Kepada Konsumen.

Sosialisasi P2TL dilakukan dengan cara penyampaian paparan materi, sosialisasi P2TL dalam suasana santai sekaligus dilaksanakan dialog interaktif, agar materi mudah dipahami dan kemudian dilaksanakan. Dengan adanya Sosialisasi Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik PT.PLN membuat komitmen Manajemen yaitu :

prosedur dan peraturan yang berlaku di PT. PLN (Persero).

2. Tidak menerima/meminta imbalan berupa apapun yang berkaitannya dengan tugas dan tanggung jawab serta kewajiban sebagai pegawai PLN.

3. Menciptakan lingkungan kerja yang bersih, bebas KKN menuju GCG (Good Corporate Government)

4. Membersihkan dilingkungan kerja dari kegiatan percaloan.

Dan diharapkan dengan adanya sosialisasi “Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik” tersebut PT. PLN (Persero) APJ Surakarta dapat memberikan pelayanan yang dapat memuaskan pelanggan sehingga secara tidak langsung hal tersebut akan menciptakan citra perusahaan yang positif di kalangan masyarakat dan dapat meningkatkan Integritas Layanan Publik PT. PLN (Persero) khususnya di APJ Surakarta.

B. SARAN

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan saran yang mungkin dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi PT. PLN (Persero) APJ Surakarta dan untuk Program DIII Komunikasi Terapan jurusan Humas / Public Relation Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret, yaitu :

1. Saran untuk Program DIII Komunikasi Terapan jurusan Humas / Public Relation Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret : a. Perlu diadakan kunjungan-kunjungan ke instansi baik negeri maupun

swasta yang memiliki public relations sehingga mahasiswa dapat mengetahui dan mempelajari lebih banyak tentang bagaimana seorang

langsung ke tempat pelaksanaan magang oleh dosen pembimbing. Padahal jika kunjungan tersebut dilaksanakan maka dosen pembimbing dapat memantau pelaksanaan magang dan juga untuk menjalin kerjasama dengan instansi terkait.

c. Menjalin kerjasama dengan berbagai perusahaan untuk mempermudah mahasiswa dalam memperoleh tempat pelaksanaan magang yang baik.

d. Perlu diadakan seminar – seminar yang berhubungan dengan profesi Public Relations.

2. Saran untuk PT. PLN (Persero) APJ Surakarta :

a. Dengan diadakannya Sosialisasi Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik kepada semua mitra kerja dan masyarakat baik pelanggan maupan non pelanggan untuk itu penulis berharap PT. PLN (Persero) dapat meningkatkan pelayanan menjadi lebih baik sehingga dapat menciptakan citra positif bagi perusahaan.

b. Perlu mengadakan kunjungan-kunjungan atau seminar-seminar di universitas atau sekolahan agar mahasiswa mengerti dan mengenal lebih dekat PT. PLN (Persero) Area Pelayanan dan Jaringan Surakarta.

c. Penataan semua arsip yang ada di bagian Humas PT. PLN (Persero) APJ Surakarta sebaiknya lebih diperhatikan supaya semua tidak ada yang hilang.

Dalam dokumen Alfian Putra Marfuadi D (Halaman 66-83)

Dokumen terkait