• Tidak ada hasil yang ditemukan

B. Penyelenggaraan Surveilans Dan Sistem Informasi Malaria Di

X. PERAN

Peran masing-masing unit kerja adalah sebagai berikut :

1. Puskesmas

a. Merupakan unit pelaksana surveilans terdepan.

b. Melaksanakan perekaman, pencatatan dan pengolahan data sebagai sumber data surveilans rutin, surveilans khusus dan SKD-KLB, meliputi antara lain kejadian malaria, vektor, perilaku penduduk, lingkungan, dan lain sebagainya, dan melaporkan bulanan dan tahunan serta laporan khusus kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota

c. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan penerimaan dan pemanfaatan logistik program pengendalian malaria kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota

d. Melaksanakan analisis kejadian malaria di wilayahnya, membuat peta endemisitas wilayah kerja menurut desa (stratifikasi) tahunan dan melaksanakan sistem deteksi dini KLB dengan pemantauan wilayah setempat kejadian malaria harian, mingguan atau bulanan dan informasi silang kejadian malaria dengan puskesmas berbatasan sesuai situasi malaria di daerahnya

e. Membuat peta lokasi tempat perindukan nyamuk penular malaria tahunan dan melaksanakan sistem deteksi dini kondisi rentan terjadinya KLB melalui pemantauan wilayah setempat terhadap faktor risiko malaria, baik berdasarkan kelompok masyarakat maupun berdasarkan wilayah dusun/Rt/RW dan desa/kelurahan

f. Pembinaan kader dan masyarakat di wilayah kerjanya untuk berperan secara aktif melaksanakan surveilans malaria (surveilans berdasarkan partisipasi masyarakat)

2. Rumah Sakit

a. Merupakan unit pelaksana surveilans terdepan.

b. Melaksanakan perekaman, pencatatan dan pengolahan data sebagai sumber data surveilans rutin, surveilans khusus dan SKD-KLB, meliputi antara lain kejadian malaria, dan melaporkan bulanan dan tahunan serta laporan khusus kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, Dinas Kesehatan Provinsi, serta Pusat (Ditjen PP&PL, Kementerian Kesehatan)

c. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan penerimaan dan pemanfaatan logistik program pengendalian malaria secara berkala bulanan dan tahunan

hasil penyelidikan epidemiologi KLB dan kajian lainnya, dan melaporkan setiap bulan dan setiap tahun serta laporan khusus kepada dinas kesehatan kabupaten/kota, dinas kesehatan provinsi, serta pusat (Ditjen PP&PL, Kementerian Kesehatan)

b. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan penerimaan dan pemanfaatan logistik program pengendalian malaria secara berkala bulanan dan tahunan

c. Melaksanakan analisis kejadian malaria di wilayahnya, terutama melaksanakan sistem deteksi dini KLB malaria dengan melaksanakan pemantauan wilayah setempat kejadian malaria berdasarkan uji laboratorium, hasil penyelidikan epidemiologi dan kajian lainnya secara harian, mingguan atau bulanan dan memberikan informasi silang pada dinas kesehatan kabupaten/kota atau puskesmas setempat

d. Membuat laporan monitoring resistensi dan efikasi obat, resistensi insektisida dan efikasi kelambu berinsektisida (LLIN’s) ke pusat (Ditjen PP&PL, Kementerian Kesehatan)

6. Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan

a. Melaksanakan penelitian, kajian dan pengembangan yang berkaitan dengan upaya pengendalian malaria, dan membuat laporan khusus disampaikan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, Dinas Kesehatan Provinsi, serta Pusat (Ditjen PP&PL, Kementerian Kesehatan).

7. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota

a. Melaksanakan pengendalian kegiatan surveilans dan sistem informasi malaria di wilayah kerjanya, termasuk upaya penguatan kinerja surveilans dan sistem informasi puskesmas dan rumah sakit serta fasilitas pelayanan kesehatan lainnya

b. Melaksanakan perekaman, pencatatan dan pengolahan data sebagai sumber data surveilans rutin, surveilans khusus, indikator kinerja program dan SKD-KLB, dan melaporkan data tersebut berkala setiap bulan dan tahun serta laporan khusus kepada dinas kesehatan provinsi dan pusat (Ditjen PP&PL, Kementerian Kesehatan)

c. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan berkala setiap bulan dan tahun terhadap penerimaan dan pemanfaatan logistik program pengendalian malaria

d. Melaksanakan analisis terhadap indikator utama pengendalian malaria, antara lain, data kejadian malaria dan peta stratifikasi wilayah kerja menurut desa dan puskesmas/kecamatan berdasarkan

kabupaten/kota; cakupan pengobatan; cakupan konfirmasi mikroskopis/RDT/PCR; error rate pemeriksaan mikroskopis dan cakupan pencegahan (IRS atau kelambu)

e. Melaksanakan evaluasi dan menetapkan pencapaian indikator tahapan eliminasi malaria (pemberantasan, pre eliminasi, eliminasi, dan pemeliharaan) kabupaten/kota berkala tahunan

f. Melaksanakan SKD KLB malaria, terutama melakukan analisis potensi terjadinya KLB malaria secara berkala setiap bulan, melaksanakan sistem deteksi dini KLB malaria, dan kondisi rentan (faktor risiko) malaria, baik berdasarkan kelompok masyarakat maupun berdasarkan wilayah dusun/Rt/RW, desa/kelurahan dan wilayah puskesmas/kecamatan serta informasi silang kejadian malaria antar dinas kesehatan kabupaten/kota sesuai situasi malaria didaerahnya

g. Melaksanakan penyelidikan dan penanggulangan KLB malaria di wilayah kerjanya

h. Mendistribusikan informasi malaria kepada lintas program dan lintas sektor, terutama kepada puskesmas dan rumah sakit secara berkala setiap bulan dan tahun dalam kerangka peningkatan kewaspadaan dini KLB malaria

i. Membina jejaring kerja surveilans di wilayah kerjanya, baik lintas program, lintas sektor dan media masa/masyarakat

j. Membina kader dan masyarakat perorangan dan kelompok untuk berperan secara aktif melaksanakan surveilans malaria (surveilans berdasarkan partisipasi masyarakat)

l. Pemantauan mutu laboratorium dan laboratorum rujukan di wilayah kerja kabupaten/kota

8. Dinas Kesehatan Provinsi

a. Melaksanakan pengendalian kegiatan surveilans dan sistem informasi malaria di wilayah kerjanya

b. Melaksanakan perekaman, pencatatan dan pengolahan data sebagai sumber data surveilans rutin, surveilans khusus, indikator kinerja program dan SKD-KLB, dan melaporkan data tersebut berkala setiap bulan dan tahun serta laporan khusus kepada pusat (Ditjen PP&PL, Kementerian Kesehatan)

c. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan berkala bulanan dan tahunan terhadap penerimaan dan pemanfaatan logistik program pengendalian malaria

d. Melaksanakan analisis terhadap indikator utama pengendalian malaria, antara lain, data kejadian malaria dan peta stratifikasi wilayah kerja menurut puskesmas/kecamatan dan kabupaten/kota berdasarkan tingkat endemisitasnya (API); slide positifity rate (SPR)

provinsi; cakupan pengobatan; cakupan konfirmasi mikroskopis/RDT/PCR; error rate pemeriksaan mikroskopis dan cakupan pencegahan (IRS atau kelambu) berkoordinasi dengan dinas kesehatan kabupaten/kota

e. Melaksanakan evaluasi dan menetapkan pencapaian indikator tahapan eliminasi malaria (pemberantasan, pre eliminasi, eliminasi, dan pemeliharaan) kabupaten/kota berkala tahunan berkoordinasi dengan dinas kesehatan kabupaten/kota setempat

f. Melaksanakan SKD-KLB, terutama melaksanakan analisis potensi terjadinya KLB malaria di wilayah kerjanya secara berkala setiap bulan serta informasi silang kejadian malaria antar dinas kesehatan kabupaten/kota dan provinsi sesuai situasi malaria didaerahnya g. Melaksanakan penyelidikan dan penanggulangan KLB malaria

berkoordinasi dengan dinas kesehatan kabupaten/kota di wilayah kerjanya.

h. Mendistribusikan informasi malaria di wilayah kerja dinas kesehatan provinsi kepada lintas program dan lintas sektor, terutama dinas kesehatan kabupaten/kota, UPT pusat dan daerah di wilayah kerjanya, secara berkala setiap bulan dan tahun dalam kerangka peningkatan kewaspadaan dini KLB malaria

i. Membina jejaring kerja surveilans di wilayah kerjanya, baik lintas program, lintas sektor dan media masa/masyarakat

j. Membina masyarakat perorangan dan kelompok untuk berperan secara aktif melaksanakan surveilans malaria (surveilans berdasarkan partisipasi masyarakat) di tingkat provinsi.

l. Pemantauan mutu laboratorium dan laboratorum rujukan di wilayah kerja provinsi

9. Pusat

a. Pengendalian kegiatan surveilans dan sistem informasi malaria secara nasional

b. Melaksanakan perekaman, pencatatan dan pengolahan data sebagai sumber data surveilans rutin, surveilans khusus, indikator kinerja program dan SKD-KLB, berkala setiap bulan dan tahun

c. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan berkala bulanan dan tahunan terhadap penerimaan dan pemanfaatan logistik program pengendalian malaria

d. Melaksanakan analisis terhadap indikator utama pengendalian malaria, antara lain, data kejadian malaria dan peta stratifikasi wilayah kerja menurut kabupaten/kota dan provinsi berdasarkan tingkat endemisitasnya (API); slide positifity rate (SPR) provinsi; cakupan pengobatan; cakupan konfirmasi mikroskopis/RDT/PCR;

atau kelambu) berkoordinasi dengan dinas kesehatan provinsi dan dinas kesehatan kabupaten

e. Melaksanakan evaluasi dan menetapkan tahapan eliminasi malaria (pemberantasan, pre eliminasi, eliminasi, dan pemeliharaan) kabupaten/kota berkala setiap tahun berkoordinasi dengan dinas kesehatan provinsi dan dinas kesehatan kabupaten/kota

f. Melaksanakan SKD-KLB, terutama melaksanakan analisis potensi terjadinya KLB malaria nasional secara berkala bulanan

g. Melaksanakan penyelidikan dan penanggulangan KLB malaria berkoordinasi dengan dinas kesehatan provinsi dan dinas kesehatan kabupaten/kota.

h. Mendistribusikan informasi perkembangan malaria nasional dan negara-negara lain yang berisiko penularan malaria ke wilayah Indonesia kepada lintas program dan lintas sektor, terutama kepada dinas kesehatan provinsi, dinas kesehatan kabupaten/kota, UPT pusat dan daerah terkait, secara berkala setiap bulan dan tahun dalam kerangka peningkatan kewaspadaan dini KLB malaria

i. Membina jejaring kerja surveilans secara nasional, baik lintas program, lintas sektor dan media masa/masyarakat

j. Membina masyarakat perorangan dan kelompok untuk berperan secara aktif melaksanakan surveilans malaria (surveilans berdasarkan partisipasi masyarakat) secara nasional

k. Kajian, penelitian dan pengembangan dalam rangka pengendalian malaria, termasuk pengembangan sistem pencatatan dan pelaporan berbasis teknologi informasi dan komunikasi (e-sismal)

l. Pemantauan mutu laboratorium dan laboratorum rujukan secara nasional

XI. INDIKATOR KINERJA

Dokumen terkait