• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peran –peran dalam Jaringan Komunikasi Informal

Dalam dokumen BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN (Halaman 27-46)

Sebuah organisasi terdiri dari orang orang dalam berbagai jabatan. Ketika orang-orang dalam berbagai jabatan itu mulai berkomunikasi satu dengan yang lainnya berkembanglah keteraturan dalam kontak dan siapa berbicara kepada siapa.

Tabel 4.2.3.1

Peran –Peran dalam Jaringan Komunikasi Informal N = 85

Anggota Peran Frekuensi %

Klik 54 orang 64 %

Klik

Opinion Leader 18 orang 21 % Gatekeeper 2 orang 2 % Cosmopolites 1 orang 1 % Bridge 6 orang 7 % Non Klik Liason 1 orang 1%

Isolate 3 orang 4 %

Jumlah 85 orang 100%

Untuk mengetahui masing-masing peranan anggota dalam jaringan komunikasi informal di PT MPM Rent akan dibahas sesuai hasil penelitian di kuesioner no

1. Klik

Orang –orang yang menjadi klik adalah sebuah kelompok individu yang paling sedikit separoh dari kontaknya merupakan hubungan hubungan dengan anngota lainnya. Klik ini juga terdiri dari individu-individu yang keadaan sekelilingnya (kantor, tempat kerja) memungkinkan kontak antar individu yang satu sama lain saling menyukai dan merasa puas dengan kontak-kontak tersebut.

Klik yang terbentuk dari hasil analisis jaringan ini terdapat dalam masing-masing divisi.

Tabel 4.2.3.2 Keanggotaan Klik

No Klik Asal Divisi Anggota Klik 1 Klik A Operasional 001,002,006,009 007,016,044,048, 2 Klik B Operasional 046,082, 021,020,011,010,018 3 Klik C Finance Accounting 012, 078, 077,022, 013 4 Klik D Finance Accounting 060,049,055, 051,050,052 5 Klik E Business 062, 032, 031, 063, 075, 074, 079, 068, 069,065,073,061 6 Klik F Business 026,070, 025,071, 029,030 7 Klik G Sales &Service 064,083,084,085,

081,076,072, 066 8 Klik H Business Development 043,037,036,035,034,033 9 Klik I Business 038, 040,042, 041,024 10 Klik J HR & GA 056, 057,058,

Dari hasil survey menunjukan bahwa yang menjadi anggota sebuah klik adalah sekelompok responden yang memiliki kesamaan dalam suatu hal yang membuat mereka melakukan kontak komunikasi dan saling berhubungan. Mayoritas responden memilih rekan yang satu divisi untuk melakukan komunikasi, namun tidak tertutup kemungkinan anggota klik berasal dari divisi yang berbeda dikarenakan diantara responden tersebut memang memiliki keterkaitan dalam hal pekerjaan sehari-hari yang menuntut mereka untuk berkomunikasi secara intens. Komunikasi dengan intensitas tinggi dalam jaringan komunikasi formal juga menjadi sebab munculnya jaringan komunikasi informal.

Adanya anggota kik yang tidak hanya berasal dari 1 divisi yang sama, membuktikan bahwa anggota anggota klik tidak harus berdekatan secara fisik satu sama lainnya, namun syarat dari keanggotaan klik ini adalah bahwa individu-individu harus mampu melakukan kontak satu sama lainnya bahkan dengan cara tidak langsung, misalnya melalui media komunikasi seperti

2. Opinion Leader

Opinion leader merupakan orang-orang yang memimpin didalam organisasi tanpa jabatan formal dalam semua sistem

social, namun mereka dapat membimbing pendapat dan mempengaruhi orang-orang dalam mengambil keputusan.

Responden ini dipilih sebagai opinion leader karena merupakan orang-orang yang update dalam berbagai permasalahan yang ada, easy going dan diterima oleh berbagai kalangan karyawan. Mereka juga dipercaya oleh anggotanya serta memiliki peran kunci komunikasi dengan mempengaruhi pembentukan pendapat dan perubahan sikap.

Penelitian ini membuktikan bahwa para responden lebih mungkin berinteraksi dengan orang-orang yang dapat mereka lihat dalam intensitas yang cukup tinggi misalnya karena satu divisi, satu jobdesk ataupun karena pekerjaan yang menuntut mereka saling berinteraksi secara intens. Disini terlihat bahwa lingkungan juga berpengaruh pada pembentukan klik. Kebanyakan anggota klik relatif akrab satu dengan yang lainnya dalam hierarki formal organisasi, ini menunjukan bahwa ada kemiripan antara sistem komunikasi formal dengan sistem komunikasi informal.

Syarat keanggotaan klik adalah individu-individu harus melakukan kontak satu sama lainnya bahkan dengan cara tidak langsung bisa melalui tatap muka , ataupun yang lainnya. Klik ini juga terdiri dari individu-individu yang keadaan sekelilingnya memungkinkan kontak antar individu, yang satu sama lainnya saling menyukai dan yang merasa amat puas dengan kontak-kontak tersebut. Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa klik terdiri dari individu-individu yang memlikiki alasan formal, yang berhubungan dengan jabatan untuk melakukan kontak sekaligus mempunyai alasan informal dan bersifat antarpersona.

Salah satu cara untuk menentukan opinion leader adalah jika individu yang dipilih oleh individu lain sebagai pasangan komunikasi melebihi jumlah rata-rata pilihan komunikasi yang

diterima individu lain. Dan sebaliknya, jika dibawah rata-rata maka tidak bias disebut sebagai opinion leader.

Rumus mencari opinion leader = ∑ Hubungan Komunikasi ∑Anggota Jaringan

Jumlah hubungan komunikasi = 85 +82 +69 Jumlah anggota jaringan = 85

Opinion Leader = 236/85 Opinion leader = 2,777

= 3

Maka individu yang dipilih lebih dari 3 orang adalah opinion leader

Tabel 4.2.3.3

Peran Responden sebagai Opinion Leader

No No Responden Jabatan Formal Asal Klik

1 006 (Dedi) SPV Operasional Klik A

2 007 (Tigo) Staff Operasional Klik A 3 016 (Rozak) Staff Operasional Klik A 4 046 (Deden) Staff Operasional Klik B 5 018 (Farhan) Staff Operasional Klik B 6 082 (Astri) Staff Operasional Klik B

7 077 (Fajar) Staff FA Klik C

8 022 (Dewi) Staff FA Klik C

No No Responden Jabatan Formal Asal Klik

10 012 (Ranti) Staff FA Klik C

11 062 (Inez) SPV Business Klik E

12 063 (Rosi) SPV Business II Klik E

13 032 (Roy) SPV Business III Klik E

14 070 (Wirani) Staff Business Klik F 15 064 (Bowo) Staff Sales &

Service

Klik G

16 043 (Restu) Staff Business Dev Klik H 17 042 (Mepa) Staff Finance Acc Klik I 18 058 (Aryo) Staff HR & GA Klik J

Hasil penelitian menunjukan bahwa peran opinion leader ini memiliki karakteristik yang beragam. Yang menjadi ciri khas adalah opinion leader ini merupakan responden yang memiliki masa kerja cukup lama sehingga memiliki akses yang cukup luas dengan responden yang ada. Di sisi lain , ada juga responden yang berperan sebagai opinion leader ini adalah responden yang memiliki masa jabatan kurang dari satu tahun, namun dikarenakan sifatnya yang familiar, supel dan terbuka membuat responden ini memiliki jaringan komunikasi dengan banyak orang.

Opinion leader ini melakukan fungsi kunci komunikasi dengan mempengaruhi pembentukan pendapat dan perubahan sikap. Mereka ini juga biasa dimintai pendapat sedangkan anggota lainnya mendengarkan. Responden yang memiliki peran sebagai opinion leader dipilih dengan berbagai alasan, misalnya ada yang

memilih karena jabatannya, sifatnya yang familiar dan terbuka, pendidikannya, karena senioritas dan ada juga yang memilih karena orang tersebut atas dasar kepercayaan. Selain itu juga , mereka dianggap mempunyai pengalaman yang lebih, pengetahuan yang luas dan selalu update akan berita-berita yang sedang hangat dibicarakan.

3. Gate Keeper

Gate keeper adalah seorang yang secara strategis ditempatkan didalam jaringan agar dapat melakukan kendali atas pesan yang masuk dan keluar. Gate keeper merupakan orang yang mengontrol arus informasi masuk dan keluar, serta mereka memberikan informasi kepada anggota klik lainnya.

Responden yang dipilih sebagai gate keeper dikarenakan posisi mereka dekat dengan orang-orang yang mempunyai informasi mengenai masalah-masalah pekerjaan dan responden diatas juga ikut menyaring informasi mana saja yang boleh disebarluaskan dan informasi yang tidak boleh disebarluaskan

Tabel 4.2.3.4

Peran Responden sebagai Gate keeper

No No Responden Jabatan

Formal

Asal Klik

1 006 (Dedi) SPV Opr Klik A

2 032 (Roy) SPV Business Klik E

Responden ini adalah orang yang mengontrol arus informasi yang masuk dan keluar. Mereka menginformasikan kepada anggota-anggota klik lainnya. Mereka dipilih karena memiliki kedekatan

dengan orang yang memiliki informasi yang akurat tentang isu-isu yang berkembang terutama yang ada kaitannya dengan akuisisi. Dari segi jabatan formal nya, mereka adalah karyawan dari level supervisor yang juga memiliki akses yang luas dengan subordinatnya. Dan dari subordinatnya sendiri, mereka berhubungan langsung dengan gatekeeper. Setelah informasi diterima oleh gatekeeper, maka responden inilah yang mengatur mana informasi yang perlu disampaikan kepada anggotanya dan mana yang tidak.

4. Cosmopolites

Cosmopolites merupakan individu yang melakukan kontak dengan dunia luar, dengan individu-individu diluar organisasi dan kosmopolites menghubungkan para anggota organisasi dengan orang-orang dan peristiwa diluar batas-batas struktural organisasi. Responden yang menduduki peran ini adalah no 043 dengan jabatan sebagai staff Business Development. Responden ini merupakan penghubung antara PT MPM Rent dengan organisasi diluar perusahaan seperti Asperkindo (Assoisasi Perusahaan Rental Kendaraan Indonesia). Responden ini juga terlibat aktif dalam komunikasi dengan perusahaan rental sejenis dikarenakan aktifitasnya yang seringkali mengikuti rapat, meeting dan tender dengan pihak eksternal.

Cosmopolites adalah anggota organisasi yang banyak bepergian, aktif dalam organisasi professional . membaca terbitan-terbitan regional dan internasional dan cenderung menjadi lebih cosmopolitan. Mereka memiliki kontak yang lebih kerap dengan sumber-sumber diluar organisasi dan bertindak sebagai saluran bagi gagasan-gagasan baru yang akan memasuki organisasi.

Tabel 4.2.3.5

Peran Responden sebagai Cosmopolites

No No Responden Jabatan Formal Asal Klik 1 043 (Restu) Staff Business Dev Klik H

5. Bridge (Jembatan)

Bridge merupakan pemroses sentral informasi yang menyediakan hubungan langsung diantara klik yang berlainan. Bridge (jembatan) juga bertindak sebagai pengontak langsung antara dua kelompok pegawai. Dan sebagai orang yang menyampaikan pesan dan citra sentral dalam sistem komunikasi suatu klik, responden ini rentan terhadap semua kondisi yang menyebabkan kehilangan , kerusakan dan penyimpangan informasi.

Untuk responden yang menduduki peran sebagai bridge dapat dilihat dalam tabel dibawah ini :

Tabel 4.2.3.6

Peran Responden sebagai Bridge

No No Responden Jabatan Formal Klik yang Dihubungkan 1 013 (Linda) Staff FA (Klik C) Klik C dan Klik D 2 010 (Wahyu ) Staff OPR (Klik B) Klik A dan Klik B 3 049 (Ellyana) Staff FA (Klik D) Klik C dan Klik D 4 026 (Yosse) Staff Business (Klik

F)

Klik E dan Klik F

5 029 (Adriani) Staff Business (Klik F)

No No Responden Jabatan Formal Klik yang dihubungkan

6 039

(Pramudia)

Staff Business (Klik E)

Klik E dan Klik A

Jika dilihat dari karakteristik responden yang menjadi bridge ini, bridge merupakan anggota klik yang memiliki sejumlah kontak yang menonjol dalam kontak antar kelompok, menjalin kontak dengan anggota klik lain. Seorang bridge menjadi penghubung antara klik dimana dia tergabung dengan klik lain.

6. Liason

Liason memiliki peran yang sama dengan bridge, tugasnya adalah mengaitkan atau menghubungkan dua klik atau lebih tetapi ia bukan anggota salah satu kelompok yang dihubungkan tersebut. Responden tersebut hanya membantu dengan memberikan informasi yang relevan diantara satu kelompok klik dengan kelompok klik lain dalam jaringan komunikasi informal.

Adapun responden yang berperan sebagai liason adalah Tabel 4.2.3.7

Peran Responden sebagai Liason No No Responden Jabatan

Formal

Klik yang

dihubungkan 1 004 (Rini) Staff OPR Klik C dan Klik A

Responden ini dalam jabatan formal menduduki staff operasional. Dalam lingkup formal organisasi, responden ini

banyak berhubungan dengan divisi finance accounting dan business sehingga memiliki kedekatan personal dengan orang-orang dari kedua divisi tersebut. Dengan didukung oleh peran nya tersebut membuat responden ini menjadi penghubung komunikasi diantara mereka sedangkan walaupun dirinya tidak termasuk dari salah satu dari kedua divisi yang dihubungkannya tersebut.

Peran liason ini dijalankan dengan baik selaras dengan posisinya yang kuat di dalam organisasi.

7. Isolate

Isolate adalah mereka yang hanya melakukan sedikit atau sama sekali tidak melakukan kontak dengan anggota kelompok lainnya. Responden ini lebih senang menyendiri dengan kesibukannya sendiri dibandingkan berinteraksi dengan orang-orang disekelilingnya. Mereka tidak terbuka dikarenakan kurang bersedia berinteraksi dengan orang lain. Mereka menganggap bahwa sistem komunikasi didalam perusahaan sangat tertutup mengenai masalah masalah pekerjaan. Responden ini selalu tepat waktu didalam melakukan pekerjaan yang sudah diberikan atasan dan mereka hanya berkomunikasi dengan orang lain dalam masalah-masalah pekerjaan.

Responden yang memiliki peran sebagai isolate adalah responden 045 yang jika dilihat dari sosiometri , reponden ini tidak melakukan jaringan komunikasi dengan responden manapun.

Tabel 4.2.3.8

Peran Responden sebagai Isolate

No No Responden Jabatan Formal Asal Klik

1 045 (Fadil) Staff OPR Bukan Klik

No No Responden Jabatan Formal Asal klik 3 047(Tamin) Staff Sales &

Service

Bukan Klik

Responden yang berperan sebagai isolate ini merupakan seorang karyawan baru di PT MPM Rent (< 1 tahun) dengan umur yang cukup muda dan hanya melakukan sedikit komunikasi. Karakter nya sendiri sangat pendiam, tidak banyak bicara dan menduduki posisi yang kurang kuat dalam organisasi yang sewaktu-waktu bisa diputus kontraknya. Dari segi komunikasinya sendiri, responden ini terlihat kurang percaya diri dan lebih sering disibukkan dengan rutinitas pekerjaannya.

4.3 Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di PT MPM Rent , bahwa terdapat jaringan komunikasi informal. Jaringan informal ini terjadi tanpa adanya rencana dan tidak bersifat resmi namun mengalir melalui selentingan atau desas desus dari karyawan satu kepada karyawan lain yang membentuk klik pada obrolan tersebut sehingga komunikasi informal ini dilakukan atas kehendak sendiri.

Jaringan komunikasi informal pada PT MPM Rent tidak hanya dilakukan oleh karyawan bawahan namun juga melibatkan atasan. Bahkan melalui jaringan komunikasi informal inilah hambatan-hambatan komunikasi seperti adanya kecanggungan antara atasan dan bawahan mampu dikurangi bahkan dihilangkan. Dengan kata lain, jaringan komunikasi informal mampu melengkapi jaringan komunikasi formal. Hal-hal yang tidak biasa dibicarakan melalui komunikasi formal seringkali mampu diatasi dengan komunikasi melalui komunikasi informal.

Salah satu kemiripan antara jaringan komunikasi formal dengan jaringan komunikasi informal adalah bahwa kebanyakan anggota klik relative akrab satu dengan yang lainnya dalam hierarki formal organisasi.Misalnya responden yang berasal dari divisi operasional karena melakukan komunikasi yang rutin dalam melakukan pekerjaannya pada akhirnya membentuk sebuah klik walaupun tanpa disadari. Dengan kata lain, jaringan komunikasi informal terdiri dari individu-individu yang memiliki alasan formal yang berhubungan dengan jabatan untuk melakukan kontak sekaligus juga mempunyai alasan informal dan bersifat antarpersona.

Informasi yang diperoleh dari jaringan komunikasi informal lebih memperhatikan “apa yang dikatakan atau didengar oleh seseorang” daripada apa yang dikeluarkan oleh pemegang kekuasaan. Sumber informasinya pun tidak harus dari pejabat yang memiliki kedudukan dalam struktur formal, namun bisa siapa saja yang memiliki informasi bahkan dari bawahan sekalipun.

Jaringan komunikasi informal di PT MPM Rent berjalan melalui interaksi dari mulut ke mulut selaras dengan hasil data penelitian dimana tatap muka merupakan media komunikasi yang paling diminati oleh sebagian besar responden. Dari interaksi melalui mulut kemulut inilah yang menyebabkan informasi bisa mengalir dengan cepat karena bebas dari kendala birokrasi dan posisi.

Komunikasi informal yang terjadi di PT MPM Rent terjadi dalam kelompok-kelompok fungsional dalam struktur formal. Kelompok fungsional yang dimaksud adalah dalam divisi-divisi yang ada di PT MPM Rent. Data yang mendukung adalah data tentang alasan pemilihan rekan kerja untuk berkomunikasi yaitu sebanyak 55% responden memilih rekan satu divisi nya untuk berkomunikasi membicarakan berbagai hal.

Dari klik-klik yang terbentuk pun terlihat bahwa klik tersebut muncul di setiap divisi yang ada. Walaupun ditemukan juga anggota kik yang berasal dari divisi yang berbeda. Contohnya Klik A terdiri atas indivdu –individu

yang berasal dari divisi operasional, klik C terdiri atas individu dari divisi Finance Accounting. Namun muncul juga individu dari divisi lain yang ikut masuk dalam klik tersebut, misalnya individu yang berperan sebagai penghubung antar klik yang berbeda dan liason yang berfungsi menghubungkan klik dimana dia tergabung dengan klik yang lainnya.

Dari gambar sosiometri yang terbentuk dalam analisis jaringan ini akan tampak Frekuensi Pilihan Hubungan Komunikasi pilihan-pilihan komunikasi yaitu sedikit -banyaknya pilihan yang ditunjuk individu dalam jaringan komunikasi sebagai pasangan komunikasinya. Pilihan komunikasi ini dapat dibedakan menjadi dua:

1. Memilih tapi tidak dipilih (neglected) 2. Memilih dan dipilih

Responden yang berada dalam status neglected bukan berarti tidak disukai oleh responden yang memilihnya, namun lebih karena tidak adanya jaringan formal yang mendukung untuk melakukan komunikasi dua arah.

Dengan memperhatikan sosiometri pada lampiran gambar bisa ditentukan juga arah hubungan komunikasi yaitu kedudukan individu memilih individu lain sebagai pasangan komunikasi dalam jaringan komunikasinya sehinggan dapat dihitung jumlah hubungan komunikasi satu arah dan dua arah. Hubungan satu arah adalah ketika responden memilih seorang responden namun responden tersebut memilih individu lain yang berbeda untuk berkomunikasi. Dan sebaliknya, komunikasi dua arah adalah jika terjadi hubungan timbal balik saling memilih dan dipilih satu sama lain.

Munculnya Jaringan Komunikasi Informal di PT MPM Rent diawali oleh adanya hubungan atau komunikasi interpersonal atau antarpribadi yang erat berhubungan melalui pola arus komunikasi yang bersifat informal, diantara karyawan karyawan mereka saling berinteraksi, berkaitan dan tergantung satu sama lain, bagaimana hubungan antar pribadi akan membentuk suatu kelompok. Karena adanya kesamaan yang mereka miliki

sehingga membuka hubungan mereka dan mereka pun membina hubungan tersebut.

Melalui komunikasi tatap muka antar karyawan sebagai media yang paling diminati oleh responden, berbagai informasi berkembang melalui interaksi dari mulut ke mulut. Begitu pula di PT MPM Rent, dimasing-masing divisi muncul kelompok-kelompok informal yang biasanya digunakan sebagai wadah membicarakan berbagai hal baik tentang pekerjaan maupun hal-hal lain.

Dalam jaringan komunikasi informal ini , setiap orang yang menyampaikan selentingan cenderung mengabarkannya kepada sekelompok orang daripada hanya kepada satu orang saja. Bila suatu informasi yang disampaikan pada seseorang menyangkut sesuatu yang menarik perhatiannya, semakin besar kemungkinan ia menceritakannya kepada orang –orang lainnya. Proses akuisisi di PT MPM Rent merupakan topik yang hangat dibicarakan dikarenakan informasi tentang hal tersebut sangat minim dari pihak manajemen. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa akuisisi menimbulkan kecemasan pada karyawan. Kecemasan tersebut terkait dengan adanya isu-isu tentang pergantian manajemen yang tentu saja akan berimbas kepada kebijakan-kebijakan yang diberlakukan. Responden menilai bahwa manajemen kurang terbuka dalam menyampaikan informasi tentang akuisisi kepada karyawan.

Hal yang menjadi perhatian penting dalam jaringan komunikasi informal ini adalah bahwa informasi yang disampaikan biasanya tidak lengkap bahkan terkadang bisa menimbulkan kesalahan interprestasi. Selentingan tersebut jika tidak dikontrol dengan baik akan mempengaruhi organisasi apakah untuk kebaikan atau keburukan.Jika isu yang beredar adalah isu-isu negatif maka dimungkinkan akan memberi dampak yang negatif pula kepada organisasi.

Penelitian yang dilakukan pada karyawan PT MPM Rent menunjukan adanya 10 klik yang terbentuk di setiap divisi. Rutinitas komunikasi yang

dilakukan ketika melakukan aktivitas pekerjaan sehari-hari menjadi salah satu sebab kedekatan diantara anggota klik. Disamping itu, keterbukaan dan sikap familiar responden juga menjadi sebab terbentukmya komunikasi informal meskipun dari struktur organisasi formal, responden tersebut tidak mempunyai hubungan. Faktor lain yaitu adanya kesamaan hobi diantara responden membuat sekelompok responden membentuk klik karena hobi yang mereka kerjakan bersama di sela-sela pekerjaan ataupun setelah jam kerja.

Hal-hal yang dibicarakan dalam jaringan komunikasi informal pun beraneka ragam meliputi kebijakan –kebijakan perusahaan seperti adanya peraturan cost reduction di tiap divisi, penghematan anggaran, dan lain-lain. Tentang pembagian tugas sesame karyawan yang kurang adil di satu divisi misalnya ada staff yang harus lembur tiap hari, namun di sisi lain ada staff yang kerjanya lebih terlihat santai namun dengan gaji yang sama. Hal lain yang dibicarakan yaitu tentang gaji karyawan seperti ada karyawan yang baru masuk namun gajinya sudah menyamai gaji karyawan yang sudah bekerja bertahun-tahun dengan posisi yang sama.

Bentuk-bentuk komunikasi informal yang ada di PT MPM Rent berbeda-beda sesuai dengan karakteristik dari individu yang tergabung didalamnya. Klik A dan Klik C yang beranggotakan mayoritas kaum pria memiliki agenda khusus untuk touring bersama untuk berkunjung ke tempat-tempat wisata. Mereka memilih sepeda motor untuk berkonvoi bersama untuk menjalin keakraban dan silaturahmi sesame anggota yang tidak mereka dapat di lingkungan kerja.

Klik C dan Klik D yang beranggotakan mayoritas kaum wanita, biasanya melakukan shopping bersama, wisata kuliner bersama, atau sekedar berkumpul santai saat jam istirahat sambil membicarakan hal-hal yang menarik bagi mereka.

Klik E dan Klik F terdiri atas gabungan pria dan wanita yang mayoritas sudah berkeluarga biasanya mereka melakukan karaoke bersama selepas jam

kerja untuk melepas kelelahan , kemudian makan bersama. Dengan intensitas komunikasi yang rutin tersebut, jalinan komunikasi menjadi lebih dekat dan akrab antar sesame anggota meskipun tidak jarang ketika dalam jam kerja mereka saling berselisih paham.

Manfaat dari adanya jaringan komunikasi informal tersebut bisa memacu semangat para karyawannya, karena melalui komunikasi informal tersebut dapat menciptakan lingkungan yang kondusif didalam perusahaan. Komunikas informal membuat karyawan lebih akrab dan sering berinteraksi sehingga menimbulkan kepedulian diantara sesama karyawan. Selain itu juga bisa menciptakan suasana rileks dan mengusir kepenatan dalam menghadapi pekerjaan.

Pada dasarnya, setiap peranan memainkan suatu bagian khusus dalam jaringan komunikasi. Anggota klik adalah jantung sistem dan bertindak sebagai tujuan akhir bagi kebanyakan pesan. Penyendiri (Isolate) member tantangan pada sistem dan menciptakan derajat ketidakpastian pada ke efektifan program penyebaran pesan. Bridge (jembatan) merupakan pemroses sentral informasi yang menyediakan hubungan langsung diantara klik-klik yang berlainan. Penghubung mengintegrasikan dan menjadi penghubung antar klik. Gate keeper mengendalikan perpindahan pesan-pesan dan kontak-kontak dengan tujuan meminimalkan beban dan meningkatkan ke efektifan. Pemimpin pendapat (opinion leader) melancarkan pembentukan dan perubahan sikap dan membantu dalam mengambil keputusan informal.

Dalam dokumen BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN (Halaman 27-46)

Dokumen terkait