• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

D. Peranan Guru Pendidikan Agama Islam dan Guru BK

Guru agama adalah seseorang yang mengajar dan mendidik agama Islam dengan membimbing, menuntun, memberi tauladan dan membantu mengantarkan anak didiknya kearah kedewasaan jasmani dan rohani. Hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan agama yang hendak di capai yaitu membimbing anak agar menjadi seorang muslim yang sejati, beriman, teguh, beramal sholeh dan berakhlak mulia, serta berguna bagi masyarakat, agama dan negara.26

Menurut Ngalim Purwanto, guru adalah orang yang telah memberikan suatu ilmu atau kepandaian kepada yang tertentu kepada seseorang atau kelompok orang. Guru pendidikan agama Islam merupakan figur seorang pemimpin yang mana disetiap perkataan atau perbuatannya akan menjadi panutan bagi anak didik, maka disamping sebagai profesi seorang guru agama hendaklah menjaga kewibawaannya agar jangan sampai seorang guru agama melakukan hal-hal yang bisa menyebabkan hilangnya kepercayaan yang telah diberikan masyarakat.27

26

Zuhairini, Sejarah Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 2010, 45.

27

M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2007, 169-170.

Zakiah Daradjat menjelaskan bahwa seorang guru adalah pendidik profesional, karenanya secara implisit ia telah merelakan dirinya menerima dan memikul sebagian tanggung jawab pendidikan.28

Guru agama harus menghadapi keanekaragaman pribadi dan pengalaman agama yang dibawa anak didik dari rumahnya masing- masing. Setiap orang yang mempunyai tugas sebagai guru harus mempunyai akhlak, khususnya guru agama, disamping mempunyai akhlak yang sesuai dengan ajaran Islam, guru agama seharusnya mempunyai karakter yang berwibawa, dicintai dan disegani oleh anak didiknya, penampilannya dalam mengajar harus meyakinkan karena setiap perilaku yang dilakukan oleh guru agama tersebut menjadi sorotan dan menjadi teladan bagi setiap anak didiknya.

Dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik untuk membina akhlak anak didiknya, seorang guru haruslah dapat membina dirinya sendiri terutama seorang guru agama haruslah sabar dan tabah ketika menghadapi berbagai macam ujian dan rintangan yang menghalangi, guru haruslah dapat memberikan solusi yang terbaik ketika anak didiknya sedang menghadapi masalah, terutama masalah yang berhubungan langsung dengan proses belajar mengajar.

Kewajiban utama yang dilakukan oleh seorang guru adalah berusaha menyayangi dan mencintai muridnya dan itu harus bersifat

28

pribadi. Guru harus mengenal anak didiknya terlebih dahulu, lalu mencoba mendapati hal-hal positif yang ada pada mereka dan secara terus terang menyatakan suatu penghargaan, selain itu juga ia harus mengetahui kondisi keluarga masing-masing anak didik, kesulitan yang mereka hadapi dan kebutuhan yang mereka perlukan.

Pengetahuan dan pengalaman seorang guru seharusnya luas, karena hal ini merupakan faktor penunjang dalam mencapai keberhasilan dalam mendidik dan membina anak didik tersebut, sikap terbuka, penuh perhatian dan pengertian merupakan bekal yang tidak boleh ditinggalkan bagi seorang guru.

Dengan demikian peran guru sangat besar terhadap keberhasilan pembelajaran di sekolah. Guru sangat berperan dalam membantu perkembangan peserta didik untuk mewujudkan tujuan hidupnya secara optimal. Minat, bakat, kemampuan dan potensi-potensi yang dimiliki oleh pserta didik tidak akan berkembang secara optimal tanpa bantaun guru. Dalam kaitan ini guru perlu memperhatikan peserta didik secara individual, karena antara peserta didik dengan yang lain memiliki perbedaan yang sangat mendasar agar mampu memberikan kemudahan belajar bagi seluruh peserta didik.

2. Peranan guru BK

Bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada individu (peserta didik) agar dengan potensi yang dimiliki mampu mengembangkan

diri secara optimal dengan jalan memahami diri, memahami lingkungan, mengatasi hambatan guna menentukan rencana masa depan yang lebih baik.29

Menurut Prayitno dan Erman Amti, bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada seseorang atau beberapa orang individu, baik anak-anak, remaja, atau orang dewasa agar orang yang dibimbing dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri dengan memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang ada dan dapat dikembangkan berdasarkan norma-norma yang berlaku.30

Bimo Walgito mendefinisikan bimbingan adalah bantuan atau pertolongan yang diberikan kepada individu atau sekumpulan individu dalam menghindari atau mengatasi kesulitan-kesulitan hidupnya, agar individu dapat mencapai kesejahteraan dalam kehidupannya.31

Bimbingan ialah suatu proses bantuan yang diberikan terhadap para siswa atau siswi dengan memperhatikan kenyataan-kenyataan dan kemungkinan-kemungkinan tentang adanya kesulitan-kesulitan yang dihadapinya dalam rangka perkembangan yang sangat optimal, sehingga mereka pun bisa memahami diri sendiri, bertindak, bersikap, dan

29

Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2004, 1.

30

Prayitno dan Erman Amti, Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling, Jakarta: Rineka Cipta, 2004, 99.

31

mengarahkan dari yang sesuai dengan tuntutan dan keadaan sekolah, masyarakat dan keluarga.32

Konseling adalah proses pemberian yang dilakukan melalui wawancara konseling oleh seorang ahli kepada individu yang sedang mengalami suatu masalah yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi oleh klien.33

Adapun definisi konseling menurut Abdul Bari ialah proses pemberian informasi obyektif dan lengkap yang dilakukan secara sistematik dengan panduan komunikasi interpersonal dengan tehnik bimbingan dan penguasaan pengetahuan klinik yang bertujuan untuk membantu seseorang mengenali kondisinya saat ini, masalah yang sedang dihadapi, dan menentukan jalan keluar atau upaya mengatasi masalah tersebut.34

Dengan demikian dapat dipahami bahwa konseling merupakan upaya bantuan yang diberikan kepada seseorang supaya dia memperoleh konsep diri dan kepercayaan pada diri sendiri, untuk dimanfaatkan olehnya dan memperbaiki tingkah lakunya pada masa yang akan datang. Adapun bimbingan konseling adalah salah satu komponen yang penting dalam proses pendidikan sebagai suatu sistem. Guru mempunyai peranan dan

32

Yusuf Gunawan, Pengantar Bimbingan Konseling, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1992, 40.

33

Prayitno dan Emran Anti, Dasar-Dasar Bimbingan Dan Konseling, Jakarta: Rineka Cipta, 1999, 106.

34

Abdul Bari Saifudin, dkk., Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan

kedudukan kunci di dalam keseluruhan proses pendidikan, terutama pendidikan formal.

Bimbingan pada hakekatnya merupakan upaya untuk memberikan bantuan kepada peserta didik. Bantuan yang dimaksud adalah bantuan yang bersifat psikologis meliputi tercapainya penyesuaian diri, perkembangan optimal dan kemandirian. Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa bimbingan dalam penelitian ini merupakan suatu bentuk bantuan yang diberikan kepada individu agar dapat mengembangkan kemampuannya seoptimal mungkin, dan membantu siswa agar memahami dirinya, menerima dirinya, mengarahkan dirinya, dan merealisasikan dirinya.

Dokumen terkait